Anda di halaman 1dari 33

KE L A S

N Y O T I N G !
A FILM-MAKER INCUBATOR

Initiated By:

Hore2
M E M B E R S
Yoga Dwi Aprillianno Dannia Ayu Martina
14030112130018 14030112130094

Radhityo Ryandhika Rakadiputra Ovika Khurrota A’yun


14030112130046 14030112140082

Arya Pandika Miranti Januarizky


14030112140021 14030112140096

Risti Mei Indriyani Pradipta Winanda


14030112130063 14030113140086

Denta Iswara Kiranasari Muhammad Aldien Priambodo


14030112110090 14030113140135

Hore2
TA B L E O F
C O N T E N T S
BAB I BAB II Action Plan
Research 1 Goals and Objectives 17
Background 2 Key Public 18
Segmentation 10 Key Message 18
Situation Analysis Strategies 19
Company Profile 11 Tactics 19
Theory 12 Actions
SWOT 14 Arisan Sinema 20
Analysis PEST 15 Roadshow 21
Core Problem 16 Kelas Nyoting 23
Merchandising 24
Line Official Account 25
Media Promosi 26
Timeline 27
Budgeting 28
Evaluation 28
BA B I

R E S E A R C H
Perfilman di Indonesia yang sempat men- Disebut dengan Film Indie karena film
galami masa kejayaan pada dekade 80-an yang tersebut di distribusikan di luar dari studio
membuat perfilman pada masa tersebut mampu besar. Biaya yang diperlukan dalam pembuatan
melahirkan sineas-sineas legendaris seperti Film Indie biasanya relatif kecil dibandingkan
Teguh Karya, Eros Djarot, Arifin C Noer, dan dengan film produksi studio ternama. Sasaran
Deddy Mizwar. dari Film Indie sendiri relatif terbatas karena
Namun, pada dekade 90-an menjadi titik film ini biasanya ingin menciptakan kata-kata
balik semakin tergusurnya perfilman Indonesia. mulut dari pemirsanya.
Hal tersebut disebabkan karena semakin ban- Di Kota Semarang sendiri, Film Indie
yaknya film dari Hollywood dan Hongkong yang memiliki peminatnya tersendiri. Tidak sedikit
menyerbu bioskop-bioskop di Indonesia. Film pula komunitas yang berkecimpung didalamnya
dengan tema khusus penonton dewasa juga untuk sekedar mengapresiasi film yang sudah
semakin massal diproduksi oleh sineas nasional. ada, maupun ikut dalam produksi sebuah film.
Awal milenium baru, dunia perfilman di Namun, semakin berkembangnya waktu dengan
Indonesia semakin berkembang dan semakin faktor-faktor yang mempengaruhinya, banyak
mengalami perbaikan kualitas maupun kuanti- komunitas yang mulai kesulitan dalam mem-
tas. Perbaikan kualitas maupun kuantitas ini produksi Film Indie dalam durasi panjang
disebabkan karena adanya faktor bermunculan- maupun pendek.
nya film-film pendek dari sineas yang menyebut
karya mereka sebagai Film Independen atau
yang lebih sering disebut Film Indie.

1
BAB I

a. Bac k g r o u n d
Primary research
Melakukan riset kepada 55 responden dari kalangan konsumen Fireworks dengan memperhati-
kan 3 aspek (kognisi, afeksi, dan behavior).

Pengeluaran/bulan (dalam rupiah) Kegiatan Akhir Pekan

Diagram 1 Data pengeluaran customer Diagram 2 Kegiatan saat weekend

Sebagian besar dari responden memiliki Kegiatan selain jalan-jalan, istirahat, dan
jumlah pengeluaran sebesar Rp1.000.000 - tetap bekerja biasanya adalah kegiatan yang
Rp3.000.000 per bulan. lebih banyak dilakukan oleh responden.

ASPEK MEDIA
Media Habbit Media Sosial Yang Dimiliki

Diagram 3 Media yang dikonsumsi Diagram 4 Media sosial yang dimiliki

Penggunaan internet adalah media yang Instagram dan instant messanger seperti
paling banyak digunakan oleh responden, Line, BBM, Whatsapp adalah media sosial
disusul dengan media televisi, radio, koran, yang paling banyak dimiliki oleh responden.
majalah, tabloid, dan yang lainnya. Disusul dengan facebook, twitter, path,
tumblr, dll.

2
11
B AB I
Media Sosial Yang Sering Digunakan
22

Diagram 5 Media social yang sering digunakan


33
Media sosial instant seperti Line, BBM, What-
sapp adalah media sosial yang paling sering
digunakan oleh responden, disusul dengan
penggunaan instagram, facebook, twitter, path,
tumblr, dan lainnya.

ASPEK KOGNISI
Sumber Pengetahuan Customer Fireworks Pengetahuan Competitor Fireworks

Diagram 6 Dari mana customer mengetahui Diagram 7 Pengetahuan tentang kompetitor


Fireworks fireworks

Sebagian besar responden mengetahui adanya Sebagian besar dari responden tidak mengeta-
Fireworks Creative Consultant dari teman hui kompetitor dari Firework yang ada di Kota
mereka. Semarang.

ASPEK AFEKSI
Kepuasan Pelayanan Fireworks Kesesuaian Output Yang Diberikan Fireworks

Diagram 9 Output yang


Diagram 8 Kepuasan diberikan oleh
terhadap pelayanan fireworks apakah sudah
yang diberikan sesuai
Fireworks
Seluruh responden
Mayoritas responden mengatakan bahwa
merasa sangat puas output yang dihasilkan
dengan pelayanan oleh Fireworks Consult-
yang diberikan oleh ant Creative sudah
Fireworks Consultant sesuai dengan apa yang
Creative. mereka harapkan.

3
B AB I
Kecepatan Pelayanan Fireworks Keramahan Staff Fireworks

Diagram 10 Kecepatan layanan / respon dari Diagram 11 Keramahan staff Fireworks saat
Fireworks melakukan pelayanan.

Mayoritas responden merasa sangat puas Mayoritas responden merasa sangat puas
dengan kecepatan layanan atau respon yang dengan keramahan staff Fireworks Consultant
diberikan Fireworks Consultant Creative. Creative saat melakukan pelayanan.

Ketertarikan Menggunakan Produk Kompetitor

E M A
CIN E M A
CTIINCKEETT
TICK
Diagram 12 Ketertarikan menggunakan jasa
sejenis selain fireworks

Mayoritas responden tidak mempunyai keter-


tarikan untuk menggunakan jasa consultant
creative lain selain Firework, atau dapat
diasumsikan bahwa mereka akan tetap meng-
gunakan jasa Fireworks untuk membantu
kinerja mereka.

ASPEK BEHAVIOUR
Intensitas Penggunaan Jasa Fireworks

Diagram 13 Berapa kali telah menggunakan


jasa fireworks

Sebagian besar responden menggunakan jasa


Fireworks Consultant Creative dengan intensi-
tas penggunaan 1-2 kali.

4
BAB I
Keinginan Menggunakan Jasa
Kesediaan Merekomendasikan Fireworks
Fireworks Kembali

Diagram 14 Kemauan untuk merekomendasi- Diagram 15 Keinginan menggunakan kembali


kan Fireworks kepada teman jasa Fireworks

Hampir seluruh responden bersedia untuk Mayoritas responden berminat kembali meng-
merekomendasikan menggunakan jasa gunakan jasa Fireworks Consultant Creative
Fireworks Consultant Creative kepada teman untuk membantu kinerja mereka.
mereka.

Melakukan riset kepada 60 responden dari kalangan anggota komunitas sineas dengan mem-
perhatikan 3 aspek (kognisi, afeksi, dan behavior).

Pengeluaran/bulan (dalam rupiah) Kegiatan Akhir Pekan

Diagram 16 Data pengeluaran konsumen Diagram 17 Kegiatan saat weekend

Sebagian besar responden mengaku bahwa Sebagian besar responden mengaku bahwa
mereka mengeluarkan dana sekitar kegiatan yang biasanya dilakukan di akhir
Rp1.000.000-Rp3.000.000 per bulan untuk pekan adalah jalan-jalan, selain itu responden
kebutuhan sehari-harinya. juga lebih memilih istirahat untuk istirahat
dirumah ketimbang melakukan hal lain seperti
produksi video.

5
BAB I
ASPEK MEDIA

Media Habbit Sosial Media Yang Dimiliki

Diagram 18 Media yang dikonsumsi Diagram 19 Media sosial yang digunakan

Rata-rata responden lebih memilih untuk men- Rata-rata responden memiliki berbagai macam
gonsumsi media internet dibandingkan media media sosial seperti Facebook, Twitter, Insta-
televisi dan media lainnya. gram, Path, Instant Messenger, dan lain-lain.
Tetapi media sosial yang paling sering diguna-
kan oleh responden adalah Instant Messenger,
Facebook, dan Instagram.

ASPEK KOGNISI
Tingkat Produktifitas Sineas Semarang Kualitas Alur Cerita Sinematografi Semarang

Diagram 20 Tingkat produktifitas komunitas Diagram 21 Kualitas alur cerita sineas komuni-
sineas di Semarang tas Semarang

Rata-rata responden mengaku bahwa komuni- Sebagian besar responden mengatakan bahwa
tas sineas di Semarang aktif dalam mem- kualitas alur cerita film yang buat oleh komuni-
produksi film. Namun ada beberapa responden tas sineas di Semarang cukup bagus.
yang merasa bahwa komunitas sineas di Sema-
rang tidak aktif dalam memproduksi film.

6
BAB I
Kualitas Pengambilan Gambar
Sinematografi Semarang Dukungan Pemerintah

Diagram 22 Kualitas tehnik pengambilan Diagram 23 Dukungan dari pemerintah terha-


gambar komunitas sineas Semarang dap komunitas sineas Semarang

Sebagian besar responden mengatakan bahwa Rata-rata responden mengaku bahwa tidak ada
kualitas tehnik pengambilan gambar sineas dukungan dari pemerintah terhadap komunitas
Semarang cukup bagus. sineas yang ada di Semarang.

Awareness Fireworks Creative Consultant

Diagram 24 Awareness Fireworks Consultant


Creative

Sebagian besar responden mengetahui


Fireworks yang merupakan Consultant Crea-
tive. Namun, ada beberapa responden yang
belum tahu mengenai Fireworks.

ASPEK AFEKSI
Ketertarikan Mengikuti Workshop Sinematografi

Diagram 25 Ketertarikan untuk mengikuti work-


shop mengenai sinematografi

Sebagian besar responden mempunyai keter-


tarikan untuk mengikuti workshop sinemato-
grafi

7
BAB I
Tema Workshop Yang Diminati Minat Mengikuti Komunitas Sineas

Diagram 26 Tema yang diminati untuk menjadi Diagram 27 Minat untuk mengikuti komunitas
materi workshop sineas di Semarang

Sebagian besar responden lebih berminat Sebagian besar responden menyatakan mau
untuk mengikuti workshop yang membahas dan bersedia untuk tergabung dalam komuni-
materi mengenai pasar sinematografi. tas sineas yang ada di Semarang.

Minat Untuk Memproduksi Film

agram 28 Minat untuk mengikuti produksi film

Sebagian besar responden berminat untuk


mengikuti proses produksi film.

ASPEK BEHAVIOUR
Kegiatan Saat Berkumpul Pengeluaran Produksi Film

Diagram 29 Kegiatan
komunitas saat
kumpul dengan
komunitas

Responden mengata-
kan bahwa kegiatan
yang paling sering
dilakukan saat Diagram 30 Biaya produksi film
bertemu dengan para
anggota komunitas Rata-rata responden mengaku pengeluaran
sineas adalah kumpul untuk biaya produksi film bisa mencapai sekitar
rutin. Rp500.000-1.000.000

8
BAB I
Permasalahan Dalam Produksi Film Keikutsertaan Screening Film

Diagram 31 Kendala dalam meproduksi film Diagram 32 Ketersediaan mengikuti screening


film
Rata-rata responden mengaku bahwa kendala
yang sering muncul saat memproduksi film Sebagian besar responden sudah pernah meng-
adalah kendala dana dan juga masalah sewa kuti kegiatan screening film
peralatan.

Keikutsertaan Mengikuti Perlunya Diadakan


Workshop Sinematografi Workshop Sinematografi

Diagram 33 Keikutsertaan untuk mengikuti Diagram 34 Pentingnya diadakan workshop


workshop sinematografi sinematografi

Sebagian besar responden mengaku bahwa Responden menganggap bahwa workshop


responden belum pernah mengikuti workshop sinematografi memang perlu diadakan.
sinematografi.

9
B AB I

B . S e g m e n t a T I O N
Demografis
Masyarakat Kota Semarang
Usia 17-30 tahun
SES AB

Psikografis
Berkecimpung dan tertarik di dunia sinematografi Aktif di sosial media
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi Senang mencoba hal baru

10
BAB I

U A T I O N A N A LY S I S
C. SIT
CoMPANY PROFILE “FIREWORKS CON-
SULTANT CREATIVE”
Fireworks Creative merupakan sebuah Untuk mengenalkan dan membangun brand kem-
perusahaan yang bergerak di bidang industri bali setelah sempat vaccum beberapa bulan,
kreatif yang memiliki output atau produk berupa Fireworks Creative menciptakan program cam-
video. paign dengan judul Kelas Nyoting, film maker incu-
Di awal kemunculannya sekitar tahun 2013 bator yang bertujuan untuk meng-empower anak
lalu, Fireworks Creative hanya merupakan sebuah muda Semarang yang tentunya memiliki passion di
production house. di
Perfilman Namun, sejak
Indonesia yang 18 sempat
Mei 2015,
men- bidang film agar dapat berkarya lebih baik. Kelas
Fireworks Creative dapat menangani
galami masa kejayaan pada dekade 80-an yang permintaan Nyoting ini juga merupakan bagian dari campaign
klien untuk menggarap
membuat promosi,
perfilman pada masa campaign,
tersebut brand-
mampu Ayo Film Semarang! yang merupakan turunan
ing hingga YouTube
melahirkan Ads. Kini Fireworks
sineas-sineas legendarisCreative
seperti campaign dari Ayo Film Indonesia! untuk diterap-
tidak
TeguhlagiKarya,
sebagai production
Eros houseC tapi
Djarot, Arifin lebih
Noer, dan kan di daerah-daerah. Ayo Film Indonesia! meru-
kepada
Deddykonsultan
Mizwar. kreatif. pakan campaign berskala global yang bertujuan
Adapun
Namun,produk dari Fireworks
pada dekade 90-an menjadiCreativetitik untuk meningkatkan kepedulian masyarakat Indo-
yaitu
balikBacin The Series
semakin dan Gombal
tergusurnya perfilman Gambus yang
Indonesia. nesia terhadap film-film Indonesia.
keduanya merupakan
Hal tersebut Web Series
disebabkan karena YouTube.
semakinKemu-
ban-
dian ada pula
yaknya film Pop
dari Up Show, program
Hollywood music video
dan Hongkong yang Dengan menciptakan program campaign secara
yang menampilkan
menyerbu band indiedi dari
bioskop-bioskop Semarang.
Indonesia. Film konsistem, Fireworks Creative berharap brand nya
Fireworks Creative juga pernah menggarap
dengan tema khusus penonton dewasa juga film tidak sekedar dikenal tetapi lebih dapat meng-
berjudulTwaalf
semakin massalUur Van Semarang
diproduksi oleh sineasbersama
nasional. engage audience, yang kedepannya dapat berpo-
dengan sineas-sineas
Awal milenium muda Semarang.
baru, dunia Untuk kliendi
perfilman tensi menjadi klien maupun tim kreatif untuk
korporat,
Indonesia Fireworks
semakinCreative saat ini tengah
berkembang meng-
dan semakin keberlangsungan Fireworks Creative itu sendiri.
garap campaign
mengalami salah satu
perbaikan brand
kualitas rokok kuanti-
maupun yang
bertajuk Averland Semarang, campaign
tas. Perbaikan kualitas maupun kuantitas ini yang men-
gajak anak muda
disebabkan karenaSemarang untuk bermunculan-
adanya faktor peduli dan
berbuat sesuatupendek
nya film-film untuk Kota
dari Semarang.
sineas yang menyebut
karya Selain
mereka menghasilkan produk
sebagai Film berupa video,
Independen atau
Fireworks
yang lebih Creative juga kerap
sering disebut Filmdiundang
Indie. sebagai
pembicara di acara seperti seminar dan talkshow.
Baru-baru ini, Fireworks Creative diundang seba-
gai pembicara dan juri di YouTube Short Movie
Challange, pembicara di seminar mengenai
strategi promotion di FEB UNDIP, dan produksi film
di jurusan Ilmu Gizi UNDIP.

Logo Fireworks Creative Consultant

11
BAB I
TEORI
CorporaTe Campaign Theories
Robert Heath dan Richard Nelson (1989), dalam
buku Issues Management: Corporate Public Policy
Making in an Information Society mengatakan bahwa
konsep kampanye suatu perusahaan memiliki dua pers-
pektif utama, yaitu kegiatan promosi produk dan manaje-
men isu (Little John dan Foss, 2009 : 204).
Kampanye promosi produk maupun kampanye
manajemen isu memiliki tujuan yang sama, yaitu "repu-
tasi", dengan tahapan sebagai berikut:
Kampanye promosi produk
Kegiatan ini dilakukan sebagai alat dan rencana
media dengan menggunakan media massa, dengan
tujuan untuk menyampaikan pesan iklan sebagai
sarana komunikasi yang efektif.
Kampanye manajemen isu perusahaan
Kegiatan ini akan memayungi citra atas produknya
yang ditawarkan kepada target audiens.
Tujuan
Kedua konsep tersebut memiliki tujuan yang sama,
yakni membangun citra positif, kemauan baik, saling
pengertian, dan saling mempercayai antara perusa-
haan dengan publiknya.

Dalam lingkungan perusahaan, kampanye isu


akan fokus pada peluang maupun ancaman. Umumnya,
upaya yang dilakukan perusahaan secara terus menerus
adalah mengelola isu dalam bentuk kampanye informasi
dengan cara membangun koalisi (kerjasama/kemitraan),
hubungan media massa atau hubungan interpersonal,
dan biasanya mengacu pada perubahan perilaku publik.
Menurut Heath, langkah yang menjadi tolak ukur
keberhasilan kampanye perusahaan adalah mengantisi-
pasi dan mencegah berkembangnya isu, baik melalui
negosiasi dengan stakeholder, merubah budaya perusa-
haan, dan mengkomunikasikan perubahan tersebut.

12
BAB I
Fireworks saat ini sedang berusaha untuk meng-
garap kampanye isu mengenai “Ayo Film Semarang!”.
Kampanye ini memiliki tujuan untuk menggaet
masyarakat Semarang, khususnya para penggiat
sinematografi di Semarang untuk aktif membuat film.
Fireworks berusaha untuk mengelola isu dalam bentuk
kampanye informasi dengan cara membangun koalisi
(kerjasama/kemitraan), hubungan media massa atau
hubungan interpersonal.

Loyalitas Pelanggan
Dalam pasar yang kompetitif, kepuasan pelang-
gan dipandang sebagai pembeda kunci dan menjadi
elemen dari strategi bisnis. Kepuasan pelanggan sendiri
merupakan konsep yang abstrak. Kepuasan pelanggan
tergantung pada sejumlah hal baik psikologis dan fisik
variabel yang berkorelasi dengan perilaku seperti kem-
bali lagi untuk membeli dan merekomendasikannya.
Dalam tahap untuk membeli dan merekomendasikan-
nya adalah sebuah tahap yang menunjukkan adanya
loyalitas pelanggan.
Menurut J.Griffin (2005 : 16), loyalitas memiliki
pengertian yaitu hasil mencurahkan perhatian pada apa
yang perlu dilakukan untuk mempertahankan pelang-
gan dan terus-menerus melakukannya. Griffin mengata-
kan, ciri-ciri dari pelanggan yang loyal adalah sebagai
berikut: melakukan pembelian berulang secara teratur,
membeli antarlini produk dan jasa, mereferensikan
kepada orang lain, dan menunjukkan kekebalan terha-
dap tarikan dari pesaing.
Tahap-tahap untuk menciptakan pelanggan
yang loyal Menurut J.Griffin (2005: 35) adalah sebagai
berikut:
Tahap satu - Suspect.
Tersangka (suspect) adalah orang yang mung-
kin membeli produk atau jasa Anda.
Tahap dua - Prospek.
Prospek adalah orang yang membutuhkan
produk atau jasa Anda.
Tahap tiga - Prospek yang diskualifikasi.
Prospek yang diskualifikasi adalah prospek
yang telah cukup Anda pelajari untuk mengeta-
hui bahwa mereka tidak membutuhkan atau

13
B AB I
tidak memiliki kemampuan untuk membeli produk.
Tahap empat - Pelanggan pertama kali.
Pelanggan pertama kali adalah orang yang telah membeli dari Anda satu kali.
Tahap lima - Pelanggan berulang.
Pelanggan berulang adalah orang-orang yeng telah membeli produk Anda dua kali atau lebih.
Tahap enam - Klien.
Klien membeli apa pun yang Anda jual dan dapat ia gunakan.orang ini membeli secara tera-
tur.
Tahap tujuh - Penganjur.
Penganjur mendorong orang lain untuk membeli dari Anda.

Fireworks sebagai sebuah perusahaan jasa yang mementingkan customersnya juga berusaha menjalin
hubungan yang baik dengan pelanggan. Tidak hanya dengan pelanggan saja, Fireworks juga menjalin
relasi dan hubungan bai dengan komunitas di Semarang yang memungkinkan untuk menjadi klien.
Cara ini merupakan soft selling yang diterapkan oleh Fireworks sejak awal.

SWOT
STRENGhT WEAKNESS
Dunia sinematografi tidak pernah kehilangan Kurangnya tingkat produktivitas pembuatan
peminatnya. film di kota semarang.
Sedang gencar gencarnya tren pembuatan Komunitas film di semarang tidak mempunyai
vidgram. biaya untuk memproduksi film.
Fireworks Consultant Creative memiliki jarin-
gan yang luas terhadap komunitas sinemato-
grafi di Semarang dan sekitarnya.

OPPORTUNITY TREAT
Setiap kampus di kota semarang memiliki Belum ada wadah yang menampung komuni-
komunitas sinematografi. tas film di Semarang.
Banyak komunitas yang bergerak di bidang Tidak semua komunitas film dapat mengikuti
sinematografi yang dapat memberi dukun- kegiatan yang memudahkan mereka dapat
gan. memproduksi film.

14
BAB I
ANALYSIS PEST

Politik
Pada bulan Oktober – Desember 2015 di Indone-
sia, tak terkecuali Semarang sedang marak kam-
panye pemilihan Kepala Daerah sehingga masa
kepemimpinan Kepala Daerah yang saat ini men-
jabat akan segera berakhir.
Setelah itu akan digantikan dengan kepemimpi-
nan Kepala Daerah yang baru. Hal ini juga akan
mengubah kebijakan yang sudah ada.
Dengan keadaan yang belum stabil saat ini, akan
berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan
masyarakat Indonesia.

Ekonomi
Saat ini, kondisi dinamika politik Indonesia
kurang mendukung pertumbuhan ekonomi dilihat
dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang
mencapai level lebih dari Rp14.000 di beberapa
bulan terakhir ini.
Tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia
rendah yang menyebabkan banyak pengangguran
yang kemudian berpengaruh pada kegiatan
ekonomi mayoritas masyarakat Indonesia yang
kemudian hanya mampu mengalokasikan dana
yang mereka miliki untuk memenuhi kebutuhan
pokok saja.
Sehingga untuk urusan diluar kebutuhan pokok
tersebut, masyarakat Indonesia khususnya sema-
rang akan mengesampingkan urusan yang tidak
terlalu penting. Misalnya mengeluarkan uang
untuk menunjang hobby.

Sosial
Masyarakat Semarang cukup aktif dalam penggu-
naan social media.
Masyarakat sekarang lebih menuntut fleksibelitas
dan segala sesuatu yang mudah dan juga instan.
Bahkan tidak mengeluarkan banyak biaya.

15
Terdapat perubahan gaya hidup masyarakat yang
beralih ke penggunaan teknologi berbasis inter-
net yang disesuaikan dengan tingkat mobilitas
masyarakat yang semakin tinggi.

Teknologi
Masyarakat lebih suka membuat video dengan
smartphonenya yang instan dibanding dengan
membuat video yang pengambilan gambarnya
harus di banyak tempat, membutuhkan waktu
yang panjang, serta biaya yang banyak. Hal ini
juga menyebabkan mereka malas untuk mem-
produksi video ataupun film.
Masyarakat lebih senang membrowsing segala
sesuatu di internet untuk menambah pengeta-
huannya dibanding datang ke suatu seminar
maupun workshop.

D . C O R E P R O B L E M
Tingginya potensi masyarakat Kota Semarang
dalam memproduksi sinematografi tidak diim-
bangi dengan adanya mentor yang cukup
mumpuni untuk membimbing dan membantu
mendalami minat dan bakat mereka.

16
BA BB III

o n
BA

Ac t i
Plan
A N D O B J E C T I V E S
A . GOALS
OBJECTIVE komunitas sineas di Kota Semarang terha-
Meningkatkan awareness masyarakat Kota dap sinematografi.
Semarang tentang keberadaan Firework Con-
sultant Creative dari 62% ke 82% Minat (Afeksi)
Meningkatkan produktivitas para enthusiast Kampanye ini memiliki tujuan untuk men-
dan professional di bidang sinematografi dari ingkatkan minat para newbie agar mulai
43% menjadi 78%. mempelajari lebih dalam sinematografi.
Meningkatkan minat para newbie untuk
mempelajari lebih dalam mengenai Tingkah Laku (Behaviour)
sinematografi dari 68% ke 80%. Dengan kampanye ini, kami memiliki
Meningkatkan loyalitas customers Fireworks tujuan untuk mengembangkan potensi
dari 89% menjadi 95%. atau bakat masyarakat Kota Semarang
melalui edukasi serta mendorong sineas
GOALS muda untuk menghasilkan karya yang
Pengetahuan (Kognisi) lebih baik.
Dalam kampanye ini memiliki tujuan untuk Dalam pelaksanaan kampanye ini, bertu-
meningkatkan awareness masyarakat juan untuk meningkatkan loyalitas para
terhadap Fireworks consultant Creative. customer kepada Firework Consultant
Kampanye ini, memiliki tujuan untuk men- Creative.
ingkatkan kognisi para anggota komunitas
sineas di Kota Semarang terhadap

17
BAB I I

b. KE Y P U B L I C
TARGET PRIMER TARGET SEKUNDER TARGET TERSIER
Komunitas dan penggiat Masyarakat atau newbie yang Customer Fireworks Consult-
sinematografi Semarang. memiliki ketertarikan di bidang ant Creative.
sinematografi.
Demografi Demografi
SES A-B Demografi Komunitas
Usia 17-30 tahun SES A, B, C Perusahaan kecil
Jenis Kelamin Laki-laki dan Usia 17-30 tahun
perempuan Jenis Kelamin Laki-laki dan Geografi
perempuan Semarang dan sekitarnya.
Geografi
Semarang dan sekitarnya. Geografi
Semarang dan sekitarnya.
Psikografi
Tertarik dan menggeluti dunia Psikografi
sinematografi. Tertarik mencoba hal baru.
Aktif di social media. Aktif di social media.

KEY M E S S A G E
“Kelas Nyoting! A Film-Maker Incubator“
Mengajak para sineas muda di Kota Semarang dan sekitarnya untuk tergabung dalam program
incubator dengan mengembangkan potensi melalui edukasi serta mendorong
sineas muda untuk menghasilkan karya dengan lebih baik.

18
BAB II

c. st r a t e g i e s
Menyelenggarakan kegiatan yang membuat sineas di semarang semakin produktif.
Meningkatkan publisitas di media akan aktivitas yang kami lakukan.
Mempertahankan loyalitas konsumen terhadap FIREWORKS melalui publisitas aktivitas yang
kami lakukan.
Menyelenggarakan kegiatan yang dapat dijangkau oleh target audience dengan mudah.

D. T A C T I C S
Adalah kegiatan arisan yang ditujukan kepada komunitas – komunitas
sineas di semarang untuk mendapatkan modal. Masing- masing
komunitas sineas berkolektif untuk mengumpulkan dana, yang kemu-
dian dibagikan kepada salah satu komunitas sineas yang mendapat-
Arisan Sinema kan hasil kocokan arisan tiap bulannya.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan Kelas Nyoting


(Kenyot), dan akan dibantu oleh tim FIREWORKS untuk mengisi
materi mengenai mini class sinematografi.
Roadshow

Kelas Nyoting (Kenyot) merupakan kelas yang ditujukan untuk komu-


nitas sinematografi. Kelas Nyoting bertujuan untuk meningkatkan
skill teknis dalam kegiatan produksi film.
Kelas NYOTING

Penjualan merchandise Kenyot dalam bentuk kaos, gelang, dan totte


bag sebagai salah satu media untuk promosi Event Kenyot, pada
pelaksanaan Roadshow.
MERCHANDISING
Line Official Account merupakan akun yang dibuat untuk memudah-
kan para customer berkomunikasi dengan pihak Firework Consultant
LINE Creative. Line Official Account ini dapat digunakan untuk berbagi
informasi mengenai update kegiatan dari Firework. Sehingga dihara-
LINE OFFICIAL pkan dapat meningkatkan loyalitas dari customer Firework.
ACCOUNT

19
BAB II
Sebuah event sangat memerlukan media promosi. Bentuknya dengan
menggunakan poster (baik untuk disebar atau dengan menggunakan
e-poster), press release, dan juga dengan media partner.
MEDIA PROMOSI

E. A C T I O N S

Arisan Sinema
TUJUAN
Kegiatan Arisan Sinema bertujuan untuk mengumpulkan dana sebagai modal produksi film, dan kerjasama
segala macam sumber daya yang dimiliki semua anggota arisan.

TARGET AUDIENCE
Komunitas dan penggiat sinematografi Semarang.

Geografis Psikografis
SES A-B Tertarik dengan dunia sinematografi
Usia 17-30 tahun Tergabung dalam komunitas sinematografi
Jenis Kelamin Laki-laki dan perempuan

Demografis
Kota Semarang dan sekitarnya

20
BA B I I
TANGGAL PELAKSANAAN
20 November 2015 dan 11 Desember 2015.

TEMPAT PELAKSANAAN
Clapper Movie Cafe (Jalan Jati Raya No. 51 Banyumanik, Semarang).

PENGISI ACARA
Team Fireworks

DESKRIPSI KEGIATAN
Arisan Sinema merupakan kegiatan yang mengadopsi konsep kegiatan arisan. Arisan Sinema
ditujukan kepada komunitas – komunitas sineas di Semarang untuk mendapatkan modal. Modal yang dida-
patkan akan digunakan untuk biaya produksi film. Masing-masing komunitas sineas yang tergabung dalam
Arisan Sinema secara kolektif mengumpulkan dana, kemudian dana yang terkumpul akan diberikan kepada
salah satu komunitas yang mendapat giliran. Pengundian arisan dilakukan secara acak. Arisan akan ditarik
setiap bulan dan komunitas yang mendapatkan dana tersebut diwajibkan untuk memproduksi sebuah film.
Sehingga, komunitas sineas di kota Semarang tidak mengalami kesulitan dalam pengumpulan modal untuk
memproduksi sebuah Film Indie yang berdurasi panjang maupun pendek.
Nantinya program Arisan Sinema diharapkan dapat meningkatkan produktivitas komunitas
sinematografi di Semarang untuk lebih aktif memproduksi film. Anggota Arisan Sinema juga dapat saling
bertukar sumber daya manusia, maupun sumber daya peralatan antar komunitas untuk lebih menunjang
produksi film.

Roadshow
Tujuan
Untuk mengenalkan dan mempromosikan acara Kelas Nyoting. Kemudian meningkatkan pemahaman
kepada target audience tentang acara yang akan di selenggarakan. Dan membangun relasi kepada
audience yang tertarik pada dunia sinematografi.

21
BAB II

Tanggal Pelaksanaan
17 , 18 , 24 , 25 November 2015.

TEMPAT Pelaksanaan
17 November - Universitas Diponegoro
18 November - Universitas Negeri Semarang
24 November - Universitas Dian Nuswantoro
25 November - Universitas Semarang

PENGISI ACARA
Tim Fireworks dan sineas lokal Kota Semarang.

DESKRIPSI KEGIATAN
Roadshow digunakan untuk mempublikasikan rangkaian acara pada kampanye ini. Roadshow
dipilih karena akan lebih efektif dan langsung tepat sasaran yang dituju.
Bentuk Roadshow yaitu dengan mengadakan mini class tentang sinematografi yang diisi oleh
sineas di Kota Semarang yang sudah cukup mempunyai jam terbang. Tidak hanya memberikan materi tetapi
ada juga sesi tanya jawab, praktek dan promosi. Promosi dilakukan setelah mini class berakhir, selain mem-
promosikan Kelas Nyoting, tim juga membuka pendaftaran bagi mereka yang ingin mengikuti kelas nyoting
dan membeli merchandise yang disediakan.

BUDGETING
Tempat @Rp 50.000 x 4 Universitas Rp 200.000
Pengisi @Rp100.000 x 4 Universitas Rp 400.000
Snack @Rp 10.000 x 4 Universitas Rp 40.000
Makan Pembicara @Rp 30.000 x 4 Universitas Rp 120.000
Snack Media @Rp 50.000 x 4 Universitas Rp 200.000
Lain – lain @Rp 50.000 x 4 Universitas Rp 200.000
Total Rp1.160.000

22
BAB I I

Kelas NYOTING
TUJUAN
Mengapresiasi Film dan bedah film bersama sosok sineas yang berpengalaman

TARGET AUDIENCE
Komunitas yang berkecimpung dalam dunia sinematografi.
Masyarakat umum di luar komunitas.

TANGGAL PELAKSANAAN
Sabtu, 12 Desember 2015 (19.00 – 22.00)

TEMPAT PELAKSANAAN
Gedung Karina Banyumanik (Jalan Jati Raya No. 51 Banyumanik, Semarang).

PENGISI ACARA
Tim Fireworks, Button Idjo*, dan City*.

DESKRIPSI KEGIATAN
Kelas nyoting adalah kelas yang dibuat untuk komunitas dan masyarakat umum yang tertarik
akan sinematografi. Acara ini akan diisi oleh profesional dalam bidang perfilman. Akan dilangsungkan juga
pemutaran film, yang akan dilanjutkan dengan sesi diskusi mengenai pembedahan film. Kelas Nyoting juga
akan diisi oleh workshop yang memiliki tujuan untuk mengasah skill penggiat sineas di Kota Semarang.

23
BAB I I
BUDGETING
Pembicara
Transportasi Rp 1.500.000
Penginapan Rp 250.000
Konsumsi Rp 60.000
Sewa Tempat Rp 1.500.000
Media Rp 100.000
Publikasi Rp 100.000
Dekorasi Rp 100.000
Total Rp 3.610.000

MERCHANDISING
TUJUAN
Meningkatkan awareness target audiens mengenai adanya Firework Consultant Creative dan acara Kelas
Nyoting yang diadakan Firework Consultant Creative.

TARGET AUDIENS
Masyarakat umum dengan rentang usia 17-30 tahun yang tertarik dengan sinematografi.

WAKTU PELAKSANAAN
Penjualan akan mulai dilaksanakan pada tanggal 16 November 2015 pada saat Roadshow dengan sistem
penjualan Pre-Order dan menjual di tempat pada saat roadshow.

TEMPAT PELAKSANAAN
Di Universitas terkait saat mengadakan Roadshow dan sistem penjualan online.

24
BAB I I
BUDGETING
Sample T-Shirt Rp 45.000 x 15 buah Rp 675.000
Sample Totebag Rp 50.000 x 10 buah Rp 500.000
Sample Gelang Rp 10.000 x 15 buah Rp 150.000
Total Rp 1.325.000

DESAIN MERCHANDISE

Gelang T-Shirt Totebag

LINE
LINE OFFICIAL ACCOUNT
TUJUAN
Untuk memudahkan akses komunikasi dua arah antara client dan juga masyarakat dengan Fireworks Consult-
ant Creative.

TARGET AUDIENCE
Customer dan calon customer Fireworks Consultant Creative

25
BAB I I
DESKRIPSI KEGIATAN
Dilakukan dengan membuat akun Line Fireworks Consultant Creative. Line akun official ini berisikan informasi
mengenai profil Fireworks dan juga update-an terbaru Fireworks.

-
MEDIA PROMOSI
TUJUAN
Mempromosikan dan mempublikasikan event Kelas Nyoting.

WAKTU PELAKSANAAN
Dilaksanakan Selama bulan November- Desember sebelum acara Kelas Nyoting.

DESKRIPSI KEGIATAN
Dilakukan untuk mempromosikan acara Kelas Nyoting. Promosi menggunakan poster yang disebar dan juga
dipublikasikan melalui e-poster. Media yang digunakan adalah social media seperti instagram, Line, Path,
Twitter, dan Facebook.
Selain menggunakan poster, promosi juga akan dilakukan dengan cara media partner dengan beberapa
media massa. Dilakukan dengan menggunakan press release. Selain mengajak media untuk media partner,
Kelas Nyoting juga akan menggandeng pemerintah sebagai media partner.

BUDGETING
Cetak Poster Rp 90.000
Cetak X-Banner Rp 100.000
Total Rp 190.000

26
BAB II

F. T I M E L I N E *
7 Nov
Memulai Media Promosi

7 Nov
Launching LINE Official Account LINE

17 Nov
Roadshow 1

18 Nov
Roadshow 2

20 Nov
Arisan Sinema 1

24 Nov
Roadshow 3

25 Nov
Roadshow 4

12 Des
Kelas Nyoting

13 Des
Evaluasi

18 Des
Arisan Sinema 2

*Jadwal dan program masih dalam perencanaan dan dapat berubah

27
BAB I I

G. BU D G E T I N G
Roadshow Rp 1.160.000
Kelas Nyoting Rp 3.610.000
Merchandising Rp 1.325.000
Media Promosi Rp 190.000
Total Rp 6.285.000

H . E VA L U A T I O N
Roadshow
Evaluasi kegiatan ini ditentukan berdasarkan keberhasilan yaitu melakukan kegiatan kelas
nyoting di 4 Universitas yang ada di Semarang di antaranya UNDIP, UDINUS, UNNES, USM
dengan total 20 orang dan diliput media.

ARISAN SINEMA
Evaluasi kegiatan ini di tentukan dengan kehadirannya komunitas sinematografi yang ada di
Semarang.

KELAS NYOTING
Evaluasi kegiatan ini dilakukan dengan mendatangkan pembicara dari Jakarta dan target
peserta sebanyak 100 orang. Selain itu, kegiatan ini kamu lakukan diliput oleh minimal 4
media massa.

LINE ACCOUNT OFFICIAL


LINE Evaluasi tools ini dilakukan dengan melihat jumlah followers dari Fireworks Account Official.
Diharapkan ada 100 followers dalam jangka waktu 2 bulan.

MERCHANDISING
Evaluasi ini dilakukan dengan melihat penjualan dari merchandising selama masa pre-event,
perkumpulan arisan sinema, hingga event selesai.

MEDIA PROMOSI
Evaluasi ini dilakukan dengan melihat jumlah release yang dimuat di media. Minimal pemua-
tan dimuat dalam 5 media massa, baik itu televisi, elektronik, dan juga cetak.

28
BAB I I
Evaluasi secara kuantitatif
Pengukuran terhadap keterlibatan publik dan jangkauan program.
Menghitung jumlah peserta kegiatan dalam setiap program kampanye.
Menghitung jumlah pertambahan follower, mention, retweet, favorite di Twitter atau
media sosial lainnya.
Menghitung jumlah siaran berita baik di media cetak maupun online, baik lokal
maupun nasional.

Pengecekan perkembangan terhadap masalah


Melakukan riset pra dan pasca program secara kuantitatif terhadap kognisi, afeksi, dan
behavior target audiens terhadap perkembangan komunitas sinematografi di Semarang.

Evaluasi secara kualitatif


Melakukan pengecekan opini publik terhadap program kegiatan.
Pengecekan terhadap kesan dan tanggapan, baik positif maupun negatif dari para
peserta.
Melakukan wawancara kepada target audiens yang terlibat dalam kampanye.
Memantau dan menganalisis konten dan tanggapan terhadap berita di media massa
mengenai program kegiatan.
Mengadakan pengecekan di media sosial terhadap tanggapan target audiens dan
masyarakat mengenai program kampanye yang dilakukan.

Pengecekan perkembangan terhadap masalah


Melakukan riset pra dan pasca program secara kualitatif terhadap kognisi, afeksi, dan behav-

29
TER I M A
K A S I H

Initiated By:

contact Person Hore2


Risti mei (0857 270 536 70) 29

Anda mungkin juga menyukai