Anda di halaman 1dari 72

REKAYASA HIDROLOGI

1. PENDAHULUAN

Bambang Adi Riyanto


Doddi Yudianto
Fakultas Teknik - Jurusan Teknik Sipil
Universitas Katolik Parahyangan
Jln. Ciumbuleuit No. 94, Bandung

TATA TERTIB

Masa perkuliahan
UTS
UAS
Kuliah
Libur Idul Fitri
Total hari kuliah
Presensi
Sistem penilaian

:
:
:
:
:
:
:
:

18 Ags 3 Des 2010


11 22 Okt 2010
6 20 Des 2010
Kamis, 13.0016.00 WIB
8 14 Sept 2010
7x + UTS + 5x + UAS
Min 80% (10 x kehadiran)
Tugas 20%
20%, UTS
30%, UAS 50%

SATUAN ACARA PERKULIAHAN


No

Topik

Tujuan Instruksional Khusus

Materi

Pendahuluan

Mengetahui ruang lingkup


Hidrologi.
Mengetahui tujuan analisis
Hidrologi dalam perencanaan
bangunan sipil/bangunan air.

Definisi pengertian Hidrologi.


Ketersediaan dan distribusi air.
Peranan Hidrologi dalam
pekerjaan sipil.
Siklus Hidrologi.

Alat Ukur dan


Metode Pengukuran
Elemen Hidrologi

Mempunyai pengetahuan
tentang kegiatan dan
penggunaan alat survai
Hidrologi.
Mengetahui bagaimana cara
mengukur elemen
elemen-elemen
elemen
Hidrologi.

Uraian tentang peralatan


Klimatologi
Klimatologi.
Cara mengukur curah hujan.
Cara mengukur
evaporasi/evapotranspirasi.
Cara mengukur infiltrasi
infiltrasi.
Cara mengukur limpasan.

Analisis Presipitasi

Dapat memeriksa kesahihan


data curah hujan serta
mengolah
l hd
data
t mentah
t h menjadi
j di
data siap pakai.
Dapat melengkapi data yang
kosong.
Dapat
D
t memperkirakan
ki k
presipitasi rata-rata DAS.

Mengisi data kosong.


Analisis kurva massa ganda.
I t
Intensitas
it curah
h hujan.
h j
Analisis curah hujan wilayah
dengan metoda rata-rata
aritmatik, poligon Thiessen, dan
I hi t
Isohiet.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN


No

Tujuan Instruksional Khusus

Topik

Materi

4
5

Analisis Evaporasi
dan
Evapotranspirasi

Memperkirakan
evaporasi/evapotranspirasi di
suatu tempat berdasarkan data
Klimatologi menggunakan
rumus-rumus empiris.

Metode Thornwaite.
Metode Blaney-Criddle.
Metode Penman.
Metode Christiansen.

Analisis Infiltrasi

Dapat menganalisis kecepatan


i filt i
infiltrasi.
Mengetahui pengaruh infiltrasi
thd imbuhan air tanah dan
terjadinya banjir.

Metode Horton.
M t d Phi Indeks.
Metode
I d k
Metode W Indeks.
Metode Hidrograf aliran.

Mengetahui elemen-elemen
limpasan.
Mengetahui Konsep Hidrograf.
Mengetahui pengaruh sifat-sifat
sifat sifat
DAS terhadap bentuk
Hidrograf.

Abstraksi awal, tampungan


permukaan.
Konsep Hidrograf.
Bagian
Bagian-bagian
bagian Hidrograf.
Hidrograf sungai intermitten,
perenial.

7
8

Limpasan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN


No

Topik

Tujuan Instruksional Khusus

Materi

9
10

Hidrograf Satuan
dan Hidrograf
Satuan Sintetis

Dapat menghitung debit banjir


dengan Metode Hidrograf
Satuan untuk daerah aliran
sedang dan besar.

Hidrograf Satuan.
Hidrograf S.
Hidrograf Satuan Sintetis
Snyder, Nakayasu
Hidrograf Satuan Sintetis Soil
Conservation Service. (SCS)

11
12

Analisis Frekuensi

Dapat mengolah dan


menyajikan data/hasil analisis
dalam bentuk-bentuk yang lebih
mantap/ meyakinkan.
Dapat melakukan analisis
frekuensi untuk menentukan
peristiwa hidrologi dengan
periode ulang tertentu.

Definisi.
Definisi
Pengertian Probabilitas.
Distribusi Probabilitas.
Distribusi Kontinu dan Diskret.
Distribusi Normal
Normal, Log Normal
Normal,
Gumbel, Pearson, Log Pearson.
Kertas Probabilitas.
Uji Kecocokan Distribusi
Probabilitas.
Probabilitas

REFERENSI
1
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Suyono
S
Sosrodarsono,
S
d
Hidrologi
Hid l i Untuk
U t k Pengairan,
P
i

Pradnya Paramita, 1978.


Victor Miguel Ponce, Engineering Hydrology, Principles
and
d Practices,
P
i
Prentice
P
i Hall,
H ll 1989.
1989
Ven Te Chow, David R. Maidment, Larry W. Mays, Applied
Hydrology,, McGraw Hill, 1988.
Hydrology
G.W. Kite, Frequency and Risk Analysis in Hydrology,
Hydrology,
Water Resources Publication, 1988.
Richard H. McCuen, Hydrologic
Hydrologic Analysis and Design,
Design ,
Prentice Hall, 1989.
K.N. Mutreja, Applied Hydrology,
Hydrology, McGraw Hill, 1986.

PENDAHULUAN
1.

Definisi:
Hydrology berasal dari bahasa Yunani Hudor berarti Air
Air
dan kata Logy yang berarti Studi
Studi tentang.
tentang.
Hidrologi: Ilmu yang mempelajari tentang air yang meliputi
Hidrologi:
sifat--sifat air, distribusi dan pengaruhnya pada permukaan
sifat
bumi,, tanah,, dan atmosfir.
Studi tentang air bisa mempunyai arti berbeda untuk
profesi yang berbeda:

Ahli Kimia: molekul air senyawa kimia yang stabil


terdiri atas 2 atom hidrogen dan satu atom oksigen
(H2O); ahli kimia tertarik pada sifat air dan perannya
dalam reaksi kimia.

PENDAHULUAN

Ahli Klimatologi: tertarik pada pengaruh air yang


tersimpan
i
d
dalam
l
tanah
hd
dan d
danau pada
d proses iklim.
ikli
Ahli Desain Mesin Hidraulik: perhatian terkonsentrasi
pada gaya oleh air dalam bentuknya yang dinamis.
Ahli Mekanik: perilaku air dalam bentuk uap air
Ahli Air Tanah: pergerakan air dalam tanah dalam
kaitannya dengan penyebaran polutan.
Ahli Geografi dan Sejarah: keberadaan air dan
aksesnya berpengaruh dalam perkembangan dan
budaya manusia
Ahli Hidrologi: meliputi aspek hidrologi dalam
perencanaan dan operasi proyek terkait pengendalian
dan pemanfaatan air serta aspek lain yang berkaitan
dengan perencanaan/perbaikan kerusakan pada
infrastruktur.

PENDAHULUAN

Dengan demikian Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari:


1.

Presipitasi (Hujan(Hujan-Precipitation)

2.

Evaporasi dan Transpirasi (Penguapan)

3.

Aliran Permukaan (Limpasan


(Limpasan--Runoff)

4.

Air Tanah (Groundwater)

Il
IlmuIlmu
-ilmu
il
penunjang
j
Hid
Hidrologi:
l i
1.

Meteorologi: mempelajari fenomena fisik atmosfir


y tekanan gas,
g , kelembaban,, kejenuhan,
j
, titik
misalnya
pengembunan, titik beku, temperatur.

2.

Klimatologi: membahas segala sesuatu tentang cuaca


misalnya radiasi matahari,
matahari angin,
angin hujan,
hujan temperatur
rata--rata bulanan, harian maupun
rata
maksimum/minimum serta penguapan.

PENDAHULUAN

Ilmu--ilmu penunjang Hidrologi:


Ilmu
3.

Geografi & Agronomi: mengetahui tentang ciriciri-ciri fisik


dari permukaan bumi dan dunia tumbluh
tumbluh--tumbuhan
yang
y
g besar pengaruhnya
p g
y terhadap
p distribusi air hasil
presipitasi setelah mencapai tanah.

4.

Geologi dan Ilmu Tanah: mempelajadi komposisi dari


kerakbumi yang berperan pada distribusi air
permukaan, air bawah permukaan dan air tanah.

5.

Hidrolika: mempelajari tentang gerakan air beraturan


d l
dalam
sistem
i t
sederhana.
d h

6.

Statistika: mempelajari tentang teknik memproses


data numerik menjadi
j
informasi y
yang
g berguna
g
dalam
penelitian ilmiah, pengambilan keputusan, dsb.

PENDAHULUAN

Permasalahan yang sering terjadi dibalik berlimpahnya air


adalah
d l h terlalu
l l b
banyak
k atau terlalu
l l sedikitnya
diki
air
i pada
d suatu
wilayah dan suatu waktu tertentu, atau dengan kata lain
adalah persoalan temporal dan spasial (WA
(WAktu
ktu RU
RUa
aNG
Juml
umlA
lAh dan
d
MUttu,
MUtu,
MU
t WARUNG JAMU).
JAMU)
Terlalu banyak air atau terlalu sedikit air berdampak
p
p
pertanian maupun
p
aspek
p
ketidaknyamanan
y
kepada
masyarakat.
Untuk mengatasi masalah variasi ketersediaan air di atas,
ahli hidrologi mencoba untuk meramalkan/memprediksi
ketersediaan air.

PENDAHULUAN
2.

Ketersediaan Air:
Di bumi terdapat kirakira-kira 1,4
milyar km3 air (1.400 x 1015 m3),
97 % berupa
9
be upa air
a laut
au atau
a au hanya
a ya 3
% berupa air tawar dengan
distribusi sebagai berikut:
DistribusiAirTawardiBumi
Lokasi

KetersediaanAir[%]

BerbentukEs

75

SubSoil

24

Danau

0.3

SoilMoisture(KelembabanTanah)

0.06

Atmosfir

0.035

SungaiSungai

0.03

PENDAHULUAN
Gambaran Umum

Luas total daratan

: 136 106 km2

Luas total lautan

: 374 106 km2

Hujan yang jatuh di daratan

: 750 mm/tahun

Penguapan dari permukaan daratan

: 545 mm/tahun

P
Penguapan
d
darii permukaan
k
lautan
l t

: 940 mm/tahun
/t h

Hujan yang jatuh di laut

: 870 mm/tahun

PENDAHULUAN
3.

Siklus Hidrologi:
g
Untuk memahami hubungan antara hujan dan limpasan
(runoff
runoff)) yang sangat rumit.
Adalah suatu
s at proses
p oses berkesinambungan
be kesinamb ngan dimana ai
air da
darii
laut menguap ke udara (atmosfer
(atmosfer)) kemudian berubah
menjadi awan sesudah melalui beberapa proses, kemudian
jatuh sebagai hujan atau salju di daratan atau laut.
Sebelum tiba di permukaan bumi, sebagian langsung
menguap
g p ke udara dan sebagian
g
tiba di p
permukaan bumi.
Tidak semua bagian hujan yang jatuh mencapai
permukaan, sebagian akan tertahan oleh tumbuhtumbuhtumbuhan (intersepsi
(intersepsi)) dimana sebagian akan menguap dan
sebagian lagi akan jatuh atau mengalir melalui dahandahandahan ke permukaan tanah. TumbuhTumbuh-tumbuhan akan
mengambil air dari tanah dan dalam proses asimilasi akan
menguapkan air melalui daun (transpirasi
(transpirasi).
).

PENDAHULUAN

Sebagian air hujan yang tiba ke permukaan tanah akan


meresap ke dalam tanah (infiltrasi
(infiltrasi).
). Bagian lain akan
mengisi lekuklekuk-lekuk permukaan tanah, kemudian mengalir
ke daerah
daerah--daerah y
yang
g rendah,, masuk ke sungaisungai
g -sungai
g
dan akhirnya menuju laut. Dalam perjalanan ke laut ini
sebagian air akan menguap kembali ke udara. Sebagian air
yang masuk ke dalam tanah akan mengalir melalui pori
pori-pori tanah (perkolasi
(perkolasi)) dan ke luar kembali ke sungai
(interflow
interflow).
). Tetapi sebagian besar akan tersimpan sebagai
air tanah (groundwater
(groundwater)) yang akan ke luar sedikit demi
sedikit sebagai aliran dasar (baseflow
(baseflow)) pada sungaisungai-sungai.
Siklus Hidrologi yang telah disederhanakan diperlihatkan
pada gambar berikut.

PENDAHULUAN
SIKLUS HIDROLOGI:

PENDAHULUAN
SIKLUS HIDROLOGI:

PENDAHULUAN
SIKLUS HIDROLOGI:

PENDAHULUAN
SIKLUS HIDROLOGI:

PENDAHULUAN
4.

Hidrologi
g dlm Perencanaan Bangunan
g
Air
Bangunan air yang umum dijumpai antara lain: jembatan,
bendung, saluran irigasi, bangunan pangatur bendungan.
Untuk
Unt k me
merencanakan
encanakan bangunanbangunan
bang nan-bangunan
bang nan te
tersebut,
seb t kita
memerlukan informasi berikut:
1.
2.
3.
3

Banjir dengan periode ulang tertentu untuk perencanaan


jembatan, bendung, pelimpah, saluran drainase,
Debit harian, untuk perencanaan volume/kapasitas waduk,
Debit
eb t te
tersedia
sed a se
selama
a a periode
pe ode tertentu,
te te tu, misalnya
sa ya 90 %
ketersediaan air yang diperlukan untuk perencanaan PLTA di
sungai (tanpa storage)

Pada perencanaan Irigasi,


Irigasi PLTA,
PLTA Pengendalian Banjir,
Banjir
besarnya banjir rencana sangat penting. Bila Qrencana terlalu
kecil, resiko gagalnya bangunan tinggi dan beresiko
menimbulkan bencana
bencana. Itulah sebabnya pengkajian
hidrologi secara praktis menjadi sangat penting.

PENDAHULUAN
BANJIR JAKARTA:

PENDAHULUAN
BANJIR JAKARTA:

PENDAHULUAN
BANJIR JAKARTA:

PENDAHULUAN
BANJIR BANDUNG:

PENDAHULUAN
BANJIR SITU GINTUNG:

PENDAHULUAN
BANJIR SITU GINTUNG:

PENDAHULUAN
BANJIR SITU GINTUNG:

PENDAHULUAN
BANJIR MEKKAH 1941:

PENDAHULUAN
BANJIR JEDDAH (MADINAH), 29 Nov 2009:

PENDAHULUAN
KEKERINGAN:

PENDAHULUAN
KEKERINGAN:

Kapal Kandas di
Sungai Yangtze,
2008

PENDAHULUAN
BENDUNG KATULAMPA BOGOR:

PENDAHULUAN
VARIASI BENDUNG:

PENDAHULUAN
TERJUNAN BUATAN DAN ALAM :

PENDAHULUAN
BENDUNGAN:
Hoover Dam, USA

Three Gorges Dam, China

PENDAHULUAN
APLIKASI DAN KEGAGALAN:

PENDAHULUAN
KERUNTUHAN BENDUNGAN:

PENDAHULUAN
JEMBATAN DAN GORONGGORONG-GORONG:

PENDAHULUAN
PINTU AIR, JEMBATAN, KAPASITAS SUNGAI:

PENDAHULUAN
WATER TRANSFER:

PENDAHULUAN

Umumnya data yang diperlukan pada perencanaan


bangunan air adalah data aliran (debit) bukan data hujan.
Pertanyaan: kenapa kita tidak mengukur debit aliran pada
lokasi yang ditinjau
ditinjau, dari pada kita gunakan data hujan
untuk analisis debit aliran yang sangat rumit?
Jawaban dari pertanyaan di atas sebagai berikut:
1. Debit aliran pada lokasi tertentu bervariasi dari waktu ke
waktu;
2. Distribusi debit aliran tidak tentu, diperlukan pencatatan debit
dengan periode yang panjang untuk mengetahui sifatsifat-sifat
aliran,
3. Pencatatan data iklim seperti
p
curah hujan,
j , temperatur,
p
,
kelembaban, tekanan, dsb., telah tersedia jauh sebelum ada
pencatatan debit aliran;

PENDAHULUAN
4.

Untuk mengoperasikan alatalat-alat pengukur data iklim tak


diperlukan pengamat dengan keahlian khusus, tidak
demikian untuk pencatatan debit aliran yang memerlukan
kecakapan khusus dari pengamatnya.

Dengan demikian hampir dapat dipastikan bahwa kita akan


memerlukan pencatatan data hujan untuk analisis debit
aliran.
Mutlak diperlukan pengetahuan hubungan antara hujan dan
limpasan (runoff) yang rumit sesuai dengan siklus
hidrologi.
hidrologi

PENDAHULUAN
5.

Data Hidrologi
g
Karena data hidrologi yang umum dijumpai adalah data
yang berupa variabel acak (peubah acak) sehingga suatu
analisis hidrologi selalu dimulai dari:
1.
2.
3.
4.

Pengumpulan data;
Analisis data pengamatan, yaitu menganalisa data tersebut
secara statistik;
i ik
Menarik kesimpulan terhadap hukumhukum-hukum yang mengatur
fenomena hidrologi;
Menghasilkan suatu keputusan yang dapat dipertanggung
jawabkan.

Dengan demikian tanpa data berdasarkan sejarah (historis,


kronologis) pada daerah yang dikaji, seorang hidrologist
akan menghadapi kesulitan.

PENDAHULUAN

Penyelesaian persoalan hidrologi didasarkan atas:


1. Pengumpulan dan kompilasi data secara sistematis;
2. Analisis data dan interpretasi hasil analisis secara
tepat.
tepat
Karena variabel hidrologi adalah variabel acak, maka kita
tak dapat memperkirakan suatu besaran variabel dengan
tepat, umumnya akan dinyatakan secara matematik:
P (X x) = p
dimana :
P = Menunjukkan suatu probabilitas
X = Variabel acak, misal debit/hujan
x = Nilai dari Variabel X
p = Besarnya probabilitas

PENDAHULUAN

6
6.

Menurut tipenya, data dapat dikategorikan dalam:


1. Data berdasarkan sejarah yang telah ada, misal debit
sungai, hujan, sinar matahari;
2 Data hasil pengukuran/pengumpulan di lapangan,
2.
lapangan
misal kedalaman sumur, sifatsifat-sifat sedimen sungai,
dan pasang surut air laut;
3. Data hasil percobaan di laboratorium;
4. Data hasil pengukuran serempak 2 variabel atau lebih.

Ruang Lingkup Hidrologi


Ruang Lingkup Hidrologi adalah:
1. Pengukuran, pencatatan, dan publikasi data;
2. Analisis data untuk menghasilkan hukum/prinsip;
3. Aplikasi dari hukum/prinsip tersebut.

PENDAHULUAN
7.

Daerah Tangkapan
g p
Air ((DAS)) dan Neraca Air
Sistem hidrologi didefinisikan sebagai suatu struktur atau
volume pada suatu ruang dengan kondisi batas tertentu
sehingga air dan faktor pendukung lainnya berinteraksi
satu sama lain sesuai siklus hidrologi. Chow, Maidment,
and Mays
y (1988).
(
) Salah satu kondisi batas dari sistem
hidrologi ini adalah Daerah Aliran Sungai (DAS).
DAS atau Daerah Aliran Sungai adalah suatu daerah
dimana curah hujan yang jatuh di atas daerah tersebut
limpasannya akan mengalir menuju titik keluaran (outlet)
dari sistem sungai dimaksud.
Limpasan
Li
yang dikumpulkan
dik
lk
oleh
l h DAS akan
k
mengalir
li ke
k
DAS yang lebih besar atau menuju ke laut.

PENDAHULUAN

Interpretasi siklus hidrologi dalam suatu DAS menghasilkan


k
konsep
Neraca
N
Air
Ai yaitu
i keseimbangan
k
i b
antara unsur
pemasukan, unsur keluaran, dan unsur tampungan dalam
suatu DAS.
Persamaan Neraca Air yang melibatkan air permukaan dan
air tanah adalah:
((1))
S = P ( E + T + G + Q)
dimana
S = perubahan tampungan
P = hujan (precipitation),
(precipitation)
E = evaporasi,
T = transpirasi,
G = aliran
li
air
i ttanah
hk
keluar
l
DAS
DAS,
Q = limpasan permukaan.

Persamaan (1) biasanya dinyatakan dalam satuan


kedalaman air, yaitu dalam air merata pada seluruh DAS.

PENDAHULUAN

Neraca air yang hanya memperhitungkan aliran permukaan


adalah:
d l h

S = P ( E + T + I + Q)

(2)

dimana I adalah infiltrasi dan unsur kehilangan air lainnya.


lainnya.
Bila diasumsikan S = 0, maka persamaan (2) menjadi:
menjadi:

Q=PL

(3)

dimana L adalah kehilangan air.


air Kehilangan air ini sering
disebut sebagai abstraksi.
abstraksi. Abstraksi adalah jumlah dari
evapotranspirasi dan infiltrasi.
infiltrasi.

PENDAHULUAN

Batas DAS ditentukan dengan menarik garis yang


menghubungkan
h b
k
punggung pemisah
i h antara satu DAS
dengan DAS lainnya.
Batas DAS dapat ditentukan di atas peta yang memuat
garis kontur, seperti peta rupabumi dari Bakosurtanal, peta
Jantop, dll
Di Indonesia,, untuk pulau
p
Jawa-Bali tersedia p
Jawapeta rupa
p
bumi skala 1 : 25.000, sedangkan daerah luar pulau Jawa
skala 1 : 50.000.
Peta tersedia dalam bentuk Hard Copy
py maupun
p
peta
p
Digital
g
pada beberapa wilayah.

PENDAHULUAN
BATAS DAS:

Sub DAS

DAS Utama

Outlet

PENDAHULUAN
Cara menentukan batas DAS:

Pada peta topografi, carilah sungai dan arah alirannya,

Akan terlihat pola kontur yang mengikuti kemiringan


permukaan
p
tanah,,

Kontur yang mempunyai arah ke hulu pada sungai


menunjukkan posisi lembah, sedangkan kontur yang
mempunyai arah sebaliknya (arah ke hilir) adalah
punggung,

Tentukanlah titik outlet untuk DAS dimaksud, dimulai dari


titik outlet,
outlet tariklah garis yang menghubungkan punggung
pembatas DAS.

Prosedur Menentukan Batas DAS

DAS Bantar

Batas DAS

Kontur Punggung

Kontur Lembah

Outlet

DAS CISARUA

Outlet

DAS CISARUA

Outlet

DAS CISARUA

Outlet

Luas DAS : 15,26 km2

PENDAHULUAN
Corak dan Karakteristik DAS
1.

2
2.

3.

4
4.

Daerah Aliran berbentuk bulu burung

Karena waktu kedatangan banjir dari anakanak-anak sungai


yang berbeda
berbeda--beda
beda,, daerah aliran berbentuk bulu
burung akan mempunyai debit banjir kecil dengan
durasi yang relatif panjang.
panjang.
Daerah Aliran Radial

Daerah aliran berbentuk kipas atau lingkaran,


lingkaran, dimana
anak--anak sungainya terkonsentrasi ke suatu titik
anak
secara radial,
radial akan mempunyai banjir yang besar di
dekat titik pertemuan anakanak-anak sungai
sungai..
Daerah Aliran Paralel

Daerah
D
h aliran
li
i i terbentuk
ini
t b t k oleh
l h dua
d
jalur
j l pengaliran
li
yang bersatu di bagian hilir.
hilir. Banjir akan terjadi di
bagian hilir titik pertemuan.
pertemuan.
Daerah
D
h Aliran
Ali
Y
Yang
K
Kompleks
l k

PENDAHULUAN
CORAK DAN KARAKTERISTIK DAS:

Pola Drainase

PENDAHULUAN
Corak dan Karakteristik DAS
1.

Koefisien corak/
corak/bentuk
Koefisien ini memperlihatkan
p
perbandingan
p
g
antara luas
daerah pengaliran dengan penjang sungainya
sungainya..
F = A/L2 (4)
F = koefisien corak
A = luas DAS (km2)
L = panjang sungai utama (km)

Makin besar nilai F,


F makin lebar DASnya
DASnya..
LuasDAS
2
[1000 km ]
[1000km

Panjangsungaiutama
[[km]]

Amazon

7050

6200

1,840

Mississipi

3250

6500

0,077

Yangtze

1780

5200

0,066

Donau

820

2900

0,097

Kiso(tigasungai)

9,1

229

0,175

NamaSungai

PENDAHULUAN
Corak dan Karakteristik DAS
2.

Kerapatan sungai
Kerapatan
p
sungai
g adalah suatu indeks y
yang
g menunjukkan
j
banyaknya anak sungai dalam suatu daerah pengaliran.
pengaliran.

Kerapatan sungai = [[Jml


Jml panjang sungai utama dan anak
anak-anak sungai (km)]/[Luas
(km)]/[Luas DAS (km
(km2)] (5)

Biasanya nilai kerapatan sungai berkisar antara 0,3


0 3 - 0,5.
05
Dianggap sebagai indeks yang menunjukkan keadaan
topografi dan geologi dalam daerah pengaliran.
pengaliran.
Kerapatan sungai kecil di geologi yang permeable (lolos
(lolos air),
air)
di pegunungan
pegunungan--pegunungan dan di lereng
lereng--lereng,
lereng, tetapi
besar untuk daerahdaerah-daerah yang banyak curah hujannya.
hujannya.

PENDAHULUAN
Corak dan Karakteristik DAS
3.

Orde sungai
Orde sungai adalah hirarki sungai yang sangat penting untuk
mendiskripsikan sungai (stream) dalam suatu DAS.
Aliran permukaan dapat dihipotesiskan sebagai sungai orde 0.
Sungai orde satu menerima aliran dari sungai orde 0
0. Dua sungai
orde satu yang bergabung akan membentuk sungai orde 2.
Secara umum dapat dinyatakan dua sungai orde m yang
bergabung akan membentuk sungai orde m+1 seperti
diperlihatkan gambar berikut.

Penentuan Orde Sungai

PENDAHULUAN
Pendekatan dalam Hidrologi
g Terapan
p

Dalam hidrologi terapan, berbagai pendekatan/model


digunakan untuk melukiskan prototipe (dunia nyata).
Secara umum model dapat dikategorikan menjadi:
1. Material
Material,, adalah model fisik yang dapat dibagi lagi
menjadi:

2.

Iconic,
Iconic merupakan penyederhanaan dari sistem hidrologi yang
sesungguhnya, seperti Lysimeter, simulator hujan, dan
pemodelan DAS.
Analog, merupakan pemodelan dengan dasar pengukuran
menggunakan
k
materiall yang b
berbeda
b d d
dari prototipe, misalnya
l
arus listrik untuk memodelkan aliran air.

Formal, adalah model matematik, yang dibagi lagi


Formal,
menjadi:

Teoritis, berdasarkan persamaan dasar yang berpengaruh.


Konseptual, antara teoritis dan empiris.
Empiris berdasarkan analisis data lapangan.
Empiris,
lapangan

PENDAHULUAN
Pendekatan dalam Hidrologi
g Terapan
p

Dalam hidrologi praktis dikenal 4 jenis model matematik:


1. Deterministik
Deterministik,, diformulasikan berdasarkan hukum
fisika atau proses kimia,
kimia contoh penelusuran banjir
kinematik.
2. Probabilistik (statistik atau stokastik), yang didasarkan
atas hukum kemungkinan (probabilitas),
(probabilitas) contoh
probabilitas Gumbel.
3. Konseptual
Konseptual,, penyederhanaan dari proses fisik, contoh
tampungan kaskade
kaskade, model tangki.
tangki
4. Parametric
Parametric,, melukiskan proses hidrologi dengan
persamaan aljabar yang mengandung parameter yang
harus dicari secara empiris,
empiris contoh Rumus Rasional.
Rasional

PENDAHULUAN
Pendekatan dalam Hidrologi
g Terapan
p

Model Hidrologi:
1. Lumped
Lumped,, dapat memodelkan variasi temporal tetapi
tidak dapat memodelkan variasi spasial (ruang),
(ruang)
contoh : Unit Hydrograph
2. Distributed
Distributed,, dapat memodelkan variasi temporal
maupun spasial,
spasial contoh analisis limpasan permukaan
menggunakan teknik penelusuran banjir.

PENDAHULUAN
Aliran Permukaan,, Banjir
j dan Skala DAS

Limpasan permukaan terjadi bila intensitas hujan melebihi


abstraksi (kehilangan).
Limpasan yang terkumpul dalam jumlah besar akan
menghasilkan banjir.
Secara alami, hujan bervariasi dalam ruang dan waktu.
Dalam hidrologi praktis,
praktis hujan dapat diasumsikan:
1. Konstan dalam ruang dan waktu.
2. Konstan dalam ruang, tetapi bervariasi dalam waktu.
3. Bervariasi baik dalam ruang maupun waktu.
Skala DAS akan menentukan asumsiasumsi-asumsi pemodelan
yang
y
g sesuai.

PENDAHULUAN
Aliran Permukaan,, Banjir
j dan Skala DAS

Secara umum DAS Kecil adalah suatu DAS dimana limpasan


dapat dimodelkan dengan asumsi hujan konstan dalam
g dan waktu.
waktu. DAS ini dapat
p dimodelkan dengan
g
model
ruang
empiris seperti Metode Rasional
Rasional..
DAS Menengah adalah suatu DAS dimana limpasan dapat
dimodelkan dengan asumsi hujan konstan dalam ruang dan
bervariasi dalam waktu.
waktu. DAS ini dapat dimodelkan dengan
Unit Hydrograph.
Hydrograph.
DAS Besar adalah suatu DAS dimana limpasan hanya dapat
dimodelkan dengan asumsi hujan bervariasi dalam ruang
maupun waktu.
waktu. DAS ini dimodelkan dengan Distributed
Model..
Model

Aliran Permukaan, Banjir dan Skala DAS

Anda mungkin juga menyukai