BAB II
LANDASAN TEORI
Plat lantai yang dicor langsung diatas tanah bukanlah hal yang
mudah dilakukan, dalam hal ini sering terjadi kegagalan akibat
penurunan yang besar akibat dari pembebanan yang melampaui batas
yang menyebabkan terjadinya keretakan atau bahkan suatu lendutan.
Tanah yang harus digunakan dalam pekerjaan plat lantai dasar jika
menggunakan metode slab on ground tanah harus dipadatkan untuk
mendapatkan suatu nilai kepadatan tertentu, sedangkan untuk
suspended slab tanah hanya diurug agar mengisi ruang ruang kosong di
dsar plat tersebut.
2. Terjepit Elastis
Keadaan ini terjadi jika plat dan balok di cor bersama-sama
secara monolit, tetapi ukuran balok cukup kecil, sehingga balok
tidak cukup kuat untuk mencegah terjadinya rotasi plat Gambar
2.2 (b).
3. Terjepit Penuh
Keadaan ini terjadi jika plat dan balok dicor bersama-sama
secara monolit, dan ukuran balok cukup besar, sehingga mampu
untuk mencegah terjadinya rotasi plat Gambar 2.2 (c).
2.3 Tanah
Tanah adalah benda alami yang berada dipermukaan bumi hasil dari
pelapukan batuan yang berupa gumpalan atau kumpulan butiran-butiran
partikel yang ikatan antar butirannya lemah. Menurut Braja M. Das (1995)
tanah terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak
tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan
organik yang telah melapuk ( yang berpartikel padat) disertai dengan zat
cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel
padat tersebut. Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada berbagai
macam pembangunan, dan juga tanah berfungsi sebagai pendukung
fondasi dari bangunan. Tanah dibagi menjadi dua macam yaitu tanah
berbutir kasar dan tanah berbutir halus. Tanah yang berbutir kasar seperti
pasir dan kerikil, sedangkan tanah berbutir halus seperti lanau dan
lempung. Tanah di klasifikasikan berdasarkan ukuran partikel yang paling
dominan seperti pada Tabel 2.1 sebagai berikut
pengujian sieve analysys atau dapat disebut analisis saringan. Seperti pada
di bawah ini :
1. Kerikil : bagian tanah yang lolos ayakan dengan diameter
75mm, dan yang tertahan ayakan no.20 (2mm).
2. Pasir : bagian tanah yang lolos ayakan no.20 (2mm), dan yang
tertahan ayakan no.200 (0.075mm).
3. Lanau dan Lempung : bagian tanah yang lolos ayakan no.200.
2.3.1 Mekanika Tanah
Mekanika tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan salah
satu cabang dari ilmu Teknik Sipil yang mempelajari tentang perilaku
tanah serta sifat yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang
disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada tanah itu sendiri. Menurut
Karl von Terzaghi dalam buku Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat
Dasar Fisik Tanah, (1925).
Beberapa adalah aplikasi mekanika tanah dalam dunia konstruksi
yaitu:
1. Galian : slope, sheet pile, retaining wall
2. Timbunan : slope, kepadatan & CBR,settlement
3. Urugan : material, alat, kepadatan
4. Fondasi Dangkal : elevasi tanah dasar, material fondasi
5. Fondasi Dalam : kedalaman, kalendering, loading test
2.3.2 Penyelidikan Tanah
Penyelidikan Tanah merupakan suatu upaya memperoleh informasi
bawah tanah untuk perencanaan fondasi bangungan sipil. Penyelidikan
tanah mencakup antara lain pengeboran tanah, pengambilan sampel tanah,
pengujian lapangan, pengujian laboratorium dan observasi air tanah.
Sasaran dari penyelidikan tanah adalah:
1. Stratifikasi lapisan tanah.
2. Sifat indeks pada setiap lapisan tanah.
3. Sifat mekanis pada setiap lapisan tanah antara lain kekuatan
geser dan kompresibilitas.
12
2. Besi Tulangan
Besi tulangan konstruksi beton bertulang ada bermacam macam jenis
dan mutu tergantung dari pabrik yang membuatnya. Ada dua jenis
pada umumnya besi tulangan, tulangan polos (Plain bar) dan tulangan
ulir (Deformed bar). Sebagian besar baja tulangan yang ada di
Indonesia berupa tulangan polos untuk baja lunak dan tulangan ulir
untuk baja keras. Besi tulangan dikodekan dengan TP atau tulangan
polos dan TD tulangan deformasi (ulir). Angka yang terdapat pada
kode tulangan menyatakan batas leleh karakterisktik yang dijamin.
Besi tulangan BJTP 24 dipasok sebagai besi tulangan beton polos.
Pada umumnya standar standar karakteristik dan kekuatan besi
tulangan harus mengikuti standar yang di tentukan yaitu SNI 07-2052-
2007 “Baja Tulangan Beton”
Hebel atau Bata ringan adalah batu bata yang memiliki berat jenis
lebih ringan daripada bata pada umumnya. Keduanya didasarkan
pada gagasan yang sama yaitu menambahkan gelembung udara ke
dalam mortar agar mengurangi berat beton yang dihasilkan secara
drastis.
Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk
melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah, konstruksi jalan,
konstruksi bangunan, perkebunan, dan pertambangan. Keberadaan alat berat
dalam setiap proyek sangatlah penting guna menunjang pembangunan
infrastruktur maupun dalam mengeksplorasi hasil tambang, misalnya semen,
batubara dll. Banyak keuntungan yang didapat dalam menggunakan alat berat
yaitu waktu yang sangat cepat, tenaga yang besar, nilai-nilai ekonomis dan lain
lainnya.
Alat berat merupakan faktor penting dalam proyek, terutama proyek
konstruksi maupun pertambangan dan kegiatan lainnya dengan skala yang besar.
Tujuan dari penggunaan alat - alat berat tersebut adalah untuk memudahkan
manusia dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat
tercapai lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat. Alat berat yang
digunakan dalam “Proyek Pembangunan Bandar Udara Hassanuddin Makassar”
untuk pekerjaan Slab on Ground adalah :
1. Excavator adalah alat berat yang digunakan untuk proses galian dan
dapat juga digunakan untuk pekerjaan timbunan. Excavator
merupakan salah satu alat berat yang digunakan untuk memindahkan
material dan juga dapat digunakan sebagai alat pemotong kayu
tergantung dari Attachment nya. Tujuan nya adalah untuk membantu
dalam melakukan pekerjaan yang sulit agar menjadi lebih ringan dan
dapat mempercepat waktu pengerjaan sehingga dapat menghemat
waktu.