ABSTRAK
Data yang diperlukan dalam analisa hidrologi adalah data hujan. Adanya panjang data sangat
berpengaruh terhadap perhitungan besaran debit banjir rancangan. Oleh karena itu diperlukan adanya
ketelitian dan keakurasian dalam pengolahan data untuk mengetahui apakah ada pengaruh panjang data
terhadap besaran debit banjir rancangan pada lokasi yang ditinjau.
Studi ini dilakukan di Sub DAS Brangkal Kabupaten Mojokerto dengan panjang data hujan 20 tahun.
Data yang dibutuhkan adalah data hujan harian, awlr jam-jaman, ARR jam-jaman, dan data fisik Sub DAS
Brangkal. Metode perhitungan yang dilakukan adalah pengujian statistika, hidrograf satuan pengamatan
metode Collins, dan analisa hidrograf banjir rancangan dengan metode hidrograf satuan sintetik Nakayasu
dengan kala ulang 2,5,10,25,50,100,200,1000 tahun pada variasi kelompok panjang data
10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20 tahun.
Hasil perhitungan debit banjir rancangan untuk setiap kala ulang panjang data pada lokasi studi ini
menghasilkan persamaan kuadratis tentang debit banjir rancangan per kala ulang yang menunjukkan semakin
panjang data tidak menyebabkan debit banjir rancangan yang terjadi semakin besar. Adanya pertambahan
panjang data tidak mempengaruhi besaran debit banjir rancangan. Hal tersebut ditunjang dengan hasil
pengujian statistika, menyatakan bahwa tidak ada pengaruh nyata antara panjang data dengan debit banjir
rancangan.
Kata Kunci : pengujian statistika, hidrograf satuan, debit banjir rancangan, pengaruh panjang data hujan
ABSTRACT
The data that is needed in the hydrology analysis is rainfall data. The existence of the length of data
affects the result of flood discharge design. Therefore the precision and accuracy in the data processing is
required to find out whether there is an influence the length of data towards the design of flood discharge on
the study location.
The study was conducted at the Brangkal sub-watershed Mojokerto with length of rainfall data 20
years. A daily rainfall data, AWLR hourly, rainfall data hourly, and physical data of Brangkal sub-
westershed are required in calculations of this study. The calculation method consist of a statistical test, the
observation hydrograph unit of Collins method, and the hydrograph analysis of flood design with Nakayas
synthetic hydrograph unit method on return period 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000 years with the variation
of group length data 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 years.
The calculation result of the design flood at the location of this study produce a quadratic equation on
every design flood for every return period, which is show the length of data doesn’t make the value of design
flood even greater. The length of data does not affect the amount of the design flood. Furthermore, the result
of statistical test, showed that there was no significant effect between the length of the data with the design
flood.
Keywords: statistical testing, unit hydrograph, design flood, the influence of rainfall data length
Q QM
2
mendapakan hasil perhitungan debit si
i 1
banjir rancangan yang dihasilkan untuk
Perhitungan uji Nash Sutcliffe
panjang data hujan yang bervariasi serta
dikatakan baik jika Ens ≥75, dikatakan
Oi Ei dan Oi Ei
memuaskan jika 75 > Ens > 36, dikatakan
kurang baik jika Ens < 36. Ei
Hujan Rerata DAS
Uji ini mempunyai syarat dalam
Perhitungan curah hujan rerata
menyimpulkan hasil perhitungannya,
daerah maksimum menggunakan metode
apabila nilai X2 hitung < X2cr, maka
Poligon Thiessen.
persamaan distribusi teoritis yang
Metode Analisa Frekuensi
digunakan dapat diterima.
Data hujan yang dimaksudkan dalam
Hidrograf Satuan
analisis adalah data hujan rata-rata DAS.
Hidrograf satuan adalah hidrograf
Analisa frekuensi bertujuan untuk
aliran yang berlaku untuk suatu lokasi
memperkirakan besarnya hujan
pada daerah aliran sungai apabila daerah
rancangan dengan periode ulang tertentu.
tersebut terjadi hujan efektif sebesar satu
Ada beberapa jenis distribusi statistik
satuan kedalaman hujan selama satu
yaitu distribusi Gumbel, Log Pearson tipe
satuan waktu.
III, Log Normal dan beberapa cara lain.
Hidrograf Satuan Pengamatan Metode
Metode Distribusi Log Normal
Collins
Distribusi log normal merupakan
Metode Collins digunakan dalam
transformasi dari distribusi normal
perhitungan penurunan hidrograf satuan
dengan mengubah nilai variat X menjadi
untuk pasangan hidrograf banjir dan
nilai logaritmik variat X. Nilai koefisien
hujan durasi pendek penyebab banjir.
kemencengan log normal dilihat dari
Dalam analisis perlu dipilih hidrograf
tabel distribusi log pearson tipe III
dari pengamatan AWLR yang terpisah
dengan Cs=0.
2 dan mempunyai satu puncak, serta hujan
1 1 log X X
yang cukup dan pencatatan distribusi
P( X ) . exp
(log X ) ( S ) ( 2 ) 2 S
hujan jam-jaman (Limantara, 2010:184).
Y Y k.S (V x U ** )
Setelah mengetahui hasil distribusi Ue
(3600 x U ** )
tersebut kemudian dilakukan uji
Keterangan:
kesesuaian distribusi (Chi-square dan
Ue = ordinat hidrograf awal (m3/dt/mm)
Smirnov-kolmogorov).
U**= (Ui+F*U*)/ (1+F)
Uji Kesesuaian Distribusi
U* = dQ/Remaks
Uji ini dilakukan untuk mengetahui
F = faktor kalibrasi
bahwa pendekatan empiris benar-benar
V = volume limpasan (m3)
bisa diwakili oleh kurva teoritis.
Ui = ordinat hidrograf pada jam ke-1
Uji Smirnov-Kolmogorov (m3/dt/mm)
Uji Smirnov-kolmogorov adalah uji
dQ = ordinat hidrograf pengamatan
distribusi terhadap penyimpangan data ke
(m3/dt/mm).
arah horisontal untuk mengetahui data
Remaks=hujan efektif maksimum (mm)
sesuai dengan jenis sebaran teoritis yang
Perhitungan metode Collins
dipilih atau tidak. Uji ini mempunyai
dilakukan dengan cara: menghitung
syarat Δmaks < Δcr. Diketahui:
maks
Pe Pt hidrograf muka air dialihragamkan
menjadi hidrograf debit dengan liku
Uji Chi-Square kalibrasi, menentukan hidrograf limpasan
Uji ini dimaksudkan untuk melihat langsung dengan cara memisahkan aliran
distribusi pengamatan apakah dapat dasar dari hidrograf pengamatan, dengan
dihampiri dengan baik oleh distribusi metode yang digunakan adalah straight
teoritis. Dalam uji ini data dibagi tiap-tiap line method, menentukan volume
sub grup, dapat dirumuskan sebagai limpasan langsung akibat hujan 1 mm,
berikut (Soewarno, 1995 : 194): menghitung hujan efektif yang
menyebabkan banjir dengan metode phi t0,3, Tr , serta perhitungan lainnya.
indeks. Adapun rumus untuk menentukan debit
(VLL 3600) puncak hidrograf satuan sintetik
Q Nakayasu yaitu:
A
Menentukan ordinat awal dilakukan L L
Q p A.R0
dengan menetapkan ordinatnya dengan 3,6 (0,3tpt 0,3 )
besaran tertentu hingga menghasilkan
Debit Banjir Rancangan
ordinat akhir. Apabila ordinat awal
Perhitungan debit banjir rancangan
dengan ordinat akhir belum mendapatkan
dilakukan dengan metode hidrograf
hasil yang relatif sama maka dilakukan
satuan sintetik nakayasu. Setelah
perhitungan coba-coba lagi dengan
mendapatkan nilai hidrograf satuan
menempatkan ordinat hidrograf akhir
sintetik Nakayasu dan nilai curah hujan
coba-coba sebelumnya sebagai ordinat
efektif dengan rasio dan kala ulang
awal.
tertentu maka dapat dihitung debit banjir
Hidrograf Satuan Tak Berdimensi
rancangan. Dengan cara mengalikan
Hidrograf satuan tak berdimensi
hidrograf satuan sintetik dengan nilai
adalah hidrograf satuan sintetik dimana
hujan efektif sesuai kala ulang tertentu.
debit diekspresikan sebagai perbandingan
Hasil tersebut dikurangi dengan baseflow
Q/Qp dan t/Tp.
dan akhir perhitungan tersebut
Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu
menghasilkan debit banjir rancangan.
Dalam perhitungan hidrograf satuan
sintetik nakayasu perlu menghitung
METODOLOGI PENELITIAN
distribusi curah hujan dan curah hujan
Lokasi Penelitian
efektif. Distribusi ini menggunakan
Studi ini dilakukan pada Sub DAS
rumus Mononobe yaitu:
2/3
Brangkal yang terletak di Kabupaten
R24 24 Mojokerto. Mempunyai luas wilayah
I
24 t 288,05 km2, panjang sungai utama 46,05
Dengan: I = intensitas hujan (mm/jam) km. Lokasi studi dapat dilihat pada
t = waktu Gambar 1 berikut.
R24=tinggi hujan rancangan
dalam 24 jam.
Untuk menghitung curah hujan
efektif diperlukan perhitungan koefisien
pengaliran (C) yang didapatkan dari tata
guna lahan lokasi yang ditinjau serta
perhitungan hujan rancangan yang
dihitung melalui metode analisa frekuensi
setiap kala ulang. Selanjutnya
perhitungan tersebut digunakan untuk
menghitung debit banjir rancangan. Gambar 1. Letak Pos Hujan, Pos
Luas DAS, panjang sungai utama, AWLR, Pos ARR Sub DAS Brangkal
dan parameter alpha (α) yang digunakan
untuk menentukan hasil perhitungan Sistematika Pengerjaan Studi
hidrograf satuan sintetik Nakayasu. Data yang diperlukan
Parameter alpha (α) dapat dicari melalui Dalam penyusunan studi ini
coba-coba nilainya atau dengan diperlukan data-data pendukung, data
menentukan sendiri nilai alpha (α) sesuai yang digunakan merupakan data
kondisi daerah studi. Nilai-nilai tersebut sekunder. Data sekunder tersebut adalah:
yang digunakan untuk menghitung tg, tp,
1. Data curah hujan harian tahun 1994- HASIL DAN PEMBAHASAN
2013 Data curah hujan tersebut akan Analisa Data Hujan
digunakan dalam analisa hidrologi Analisa data hujan dilakukan dengan
yang bersumber dari Balai Besar menjumlahkan data hujan harian pada
Wilayah Sungai dan PSAWS setiap tahunnya.
Buntung Peketingan. Uji Homogenitas
2. Data curah hujan jam-jaman dan data Dari perhitungan Uji-F dan Uji-T
AWLR jam-jaman yang akan untuk stasiun hujan Cakarayam, Pugeran,
digunakan dalam analisa hidrograf Tampung dengan jumlah data 20 tahun
satuan pengamatan Metode Collins. menyatakan bahwa pengujian diterima,
3. Data AWLR harian yang bersumber yang berarti nilai varian dan nilai rata-
dari Balai Besar Wilayah Sungai. rata variannya adalah stabil pada derajat
kepercayaan 5% serta dapat dilakukan
Hasil Analisa Studi pengujian selanjutnya yaitu uji
Dalam pengerjaan studi ini konsistensi.
diharapkan menghasilkan perhitungan Uji Konsistensi
dan analisa sebagai berikut: Data yang digunakan dalam studi ini
1. Debit banjir rancangan dihitung per adalah dari 3 stasiun hujan (Cakarayam,
kala ulang berdasarkan panjang data Pugeran, Tampung), data hujan yang
10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 digunakan adalah data hujan tahun 1994-
dan 20 tahun. Hasil tersebut 2013.
dilakukan pengujian yaitu : Uji F dan Dari hasil analisa kurva massa ganda
Uji T. di 3 stasiun hujan tersebut tidak
2. Analisa tentang ada atau tidaknya ditemukan terjadinya penyimpangan data.
pengaruh panjang data terhadap Hal tersebut menyatakan bahwa data
besaran debit banjir rancangan pada hujan yang digunakan adalah konsisten
Sub DAS Brangkal dengan panjang dan data tersebut dapat digunakan untuk
data 20 tahun. analisa selanjutnya.
Hujan Rerata DAS
Langkah-Langkah Pengerjaan Studi Dari hasil perhitungan dengan
1. Pengumpulan Data Hujan. menggunakan metode poligon Thiessen
2. Pengujian Data: di dapatkan hasil koefisien thiessen untuk
(Menghitung curah hujan rata-rata stasiun hujan : (Cakarayam = 0,19),
harian, uji homogenitas, uji (Pugeran =0,645), (Tampung = 0,165).
konsistensi, menghitung hujan rata- Hasil tersebut dikalikan dengan hujan
rata daerah menggunakan Poligon maksimum harian tahunan pada masing-
Thiessen, Analisa Frekuensi, Uji masing stasiun. Berikut merupakan hasil
Kecocokan, Hidrograf Satuan perhitungan curah hujan harian
Pengamatan Metode Collins, maksimum daerah tahunan (metode
Hidrograf Tak Berdimensi, thiessen) dapat dilihat pada Tabel 1.
Hisdrograf Satuan Sintetis Nakayasu,
Menghitung Debit Banjir Metode Analisa Frekuensi
Rancangan). Dari perhitungan analisa frekuensi
3. Kesimpulan menggunakan distribusi Gumbel, Log
Menganalisa hasil tren yang Pearson III dan Log Normal hasil yang
didapatkan dari hasil regresi memiliki penyimpangan terkecil dan
hubungan panjang data dengan debit menjadi distribusi terpilih adalah Log
banjir rancangan per kala ulang, Normal.
menyimpulkan apakah ada pengaruh
panjang data terhadap besaran debit
banjir.
Tabel 1. Hasil Rekapitulasi Curah Hujan batas kelas yang digunakan yaitu 5 kelas
Harian Maksimum Daerah Tahunan dengan sebaran peluang 20%. Dari Data
(Metode Thiessen) diatas didapatkan hasil perhitungan uji
Tahun Hujan Tahun Hujan simpangan vertikal, dan data dapat
Maksimum Maksimum dikelompokkan sesuai batas kelas.
1994 84,958 2004 87,926
Total dari perhitungan sub grup adalah
1995 109,379 2005 54,605
1996 89,323 2006 55,664 sebesar = 0,1. Dari tabel Chi-Square
1997 76,199 2007 89,507 didapatkan nilai X2cr untuk dk=2 dan α =
1998 73,304 2008 80,030 5% maka dapat disimpulkan bahwa
1999 84,062 2009 59,758 X2hitung < X2cr, hal tersebut meyatakan
2000 63,218 2010 80,354
2001 64,975 2011 40,547
data tersebut sesuai dengan distribusi Log
2002 87,926 2012 73,468 Normal. Perhitungan ini juga dilakukan
2003 70,938 2013 58,624 untuk panjang data 10,11,12,13,14,15,
Sumber: Hasil Perhitungan 16,17,18, dan 19 tahun.
Metode Distribusi Log Normal
Perhitungan parameter statistik untuk Hidrograf
metode distribusi Log Normal Hidrograf Satuan Pengamatan Metode
menghasilkan perhitungan : Rrerata= 4,283 Collins
; Sd = 0,23 ; Cs = -0,703 Untuk menghitung metode ini
Nilai K pada distribusi ini dilihat dari diperlukan beberapa jumlah kejadian.
tabel Nilai Cs Positif distribusi Log Pada studi ini tersedia 6 kejadian yaitu :
Pearson III dengan Cs=0. Dari hasil kejadian 12-13 Oktober 2010, 15-16
perhitungan hujan rancangan kala ulang Januari 2011, 28-1 Maret 2011, 9-10
2,5,10,25,50,100,200,1000 tahun, maka Maret 2012, 31-1 November 2012, 1-2
didapatkan nilai : 72,438 ; 87,887 ; Desember 2012 untuk memperoleh
97,229 ; 108,283 ; 116,084 ; 123,564 ; hidrograf satuan pengamatan. Kalibrasi
130,864 ; 147,255. Langkah ini juga juga dilakukan perhitungan untuk
dilakukan untuk perhitungan panjang data mengetahui tolok ukur ketelitian dengan
10,11,12,13,14,15,16,17,18,dan 19 tahun. menggunakan uji-F (uji kestabilan nilai
varian), uji-T (uji kestabilan rata-rata)
Uji Kesesuaian Distribusi dan Nash Sutcliffe.
1. Uji Smirnov-Kolmogorov Penurunan Hidrograf Satuan
Metode Log Normal Hidrograf satuan dapat diperoleh
Dalam perhitungan uji smirnov- dengan membagi ordinat hidrograf
kolmogorov metode Log Normal dengan limpasan langsung dengan hujan efektif
panjang data 20 tahun didapatkan nilai dengan durasi tertentu (Wilson,
Δmaks= 0,076, untuk nilai α = 5% Δcr= 1993:185).
29,4% dan untuk nilai α = 1% Δcr= Perhitungan hidrograf satuan
35,2%. Dari hasil Δmaks tersebut pengamatan metode collins dilakukan
dinyatakan hipotesa Log Normal dengan menggunakan coba-coba hingga
diterima. Perhitungan ini juga dilakukan ditemukan selisih terkecil dari nilai
untuk panjang data 10,11,12,13,14,15,16, ordinat awal dan ordinat akhir. Hasil
17,18, dan 19 tahun. hidrograf pengamatan dirata-ratakan 6
2. Uji Chi-Square kejadian tersebut.
Metode Log Normal Berikut merupakan hasil rekapitulasi
Dalam perhitungan uji chi square hasil perhitungan hidrograf satuan
metode Log Normal dengan panjang data pengamatan metode collins yang
20 tahun didapatkan nilai : Rrerata = 4,283 disajikan pada Gambar 2.
; Sd = 0,230 ; Cs = -0,703. Dengan
panjang data 20 tahun dapat dihitung
Gambar 3. Hidrograf Satuan
Pengamatan Rata-Rata
Penentuan Parameter Fisik Hidrograf
Gambar 2. Rekapitulasi Hasil Hidrograf Hasil perhitungan debit banjir pada
Pengamatan Metode Collins hidrograf satuan pengamatan metode
Hidrograf Tak Berdimensi Collins adalah sebesar 79,850 m3/detik.
Dari perhitungan Q/Qp dan t/Tp Dengan cara coba-coba nilai α
dapat disimpulkan bahwa yang dipakai didapatkan nilai α = 2,0032.
pada perhitungan selanjutnya adalah t/Tp Hasil kesesuaian antara hidrograf
dan Q/Qp dengan puncak jam ke-7. satuan pengamatan dengan hidrograf
Selanjutnya dihitung interpolasi dengan satuan sintetik nakayasu dapat dilihat
membandingkan antara t/Tp dengan (t/Tp pada Tabel 3 berikut.
dan Q/Qp) HSO yang dihitung hingga Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Kesesuaian
didapatkan hasil hidrograf satuan Parameter α Terpilih dengan Hidrograf
pengamatan rata-rata. Pengamatan
Hasil perhitungan hidrograf tak t HSO-Collins HSS Nakayasu
berdimensi disajikan pada Tabel 2 dan 0 0 0
Gambar 3 berikut ini. 1 0,014 0,195
2 0,628 1,028
Tabel 2. Hidrograf Satuan Pengamatan 3 1,698 2,721
Rata-Rata 4 3,826 5,427
Jam HSO-Rerata Jam HSO-Rerata 5 6,438 9,271
0 0 12 3,297 6 10,471 9,994
1 0,014 13 2,632 7 14,200 8,543
2 0,628 14 2,070 8 10,731 7,090
3 1,698 15 1,593 9 7,990 5,885
4 3,826 16 1,220 10 6,087 4,884
5 6,438 17 0,871 11 4,403 4,053
6 10,471 18 0,603 12 3,297 3,364
7 14,200 19 0,433 13 2,632 2,859
8 10,731 20 0,314 14 2,070 2,525
9 7,990 21 0,204 15 1,593 2,230
10 6,087 22 0,128 16 1,220 1,969
11 4,403 17 0,871 1,739
Sumber: Hasil Perhitungan 18 0,603 1,536
19 0,433 1,356
20 0,314 1,198
Perhitungan Debit Banjir Rancangan 21 0,204 1,058
Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu 22 0,128 0,925
Diketahui data daerah studi : Jumlah 79,850 79,850
Luas DAS (A) = 288,05 km2 Rerata 3,472 3,472
Panjang Sungai (L) = 48,694 km St.deviasi 4,025 2,939
n 23 23
Hujan Satuang (Ro)= 1 mm
Sumber: Perhitungan
Tabel diatas menunjukkan hubungan selanjutnya dapat menghitung distribusi
kesesuaian antara hidrograf satuan hujan netto jam-jaman dengan nilai hujan
pengamatan dengan parameter α yang rancangan didapatkan dari metode
terpilih. Untuk lebih akurat, dilakukan terpilih yaitu Log Normal dan nilai
pengujian yaitu: Uji-F, Uji-T, dan Uji koefisien pengaliran didapatkan sebesar
Nash Sutcliffe. 0,452 dari perhitungan koefisien
Uji-F (Kestabilan Varian) pengaliran penggunaan lahan Sub DAS
Uji ini dilakukan untuk mengetahui Brangkal. Perhitungan ini juga dilakukan
apakah nilai varian hasil pada tabel 3 untuk panjang data 10,11,12,13,14,
adalah stabil. Dari hasil perhitungan Uji- 15,16,17,18, dan 19 tahun.
F didapatkan nilai Fhitung = 1,875 dan Debit Banjir Rancangan Metode
Ftabel = 2,05. Karena nilai Fhitung < Nakayasu
Nilai Ftabel maka dapat disimpulkan Nilai base flow yang didapatkan dari
dengan peluang 95% nilai varian hasil perhitungan rata-rata hasil seluruh base
kesesuaian anatara parameter α terhadap flow pada 6 kejadian, dari perhitungan
hidrograf satuan pengamatan adalah tersebut didapatkan hasil base flow =
stabil. 2,25 m3/detik. Perhitungan tersebut juga
Uji-T (Kestabilan Rata-Rata) dihitung untuk panjang data
Uji ini dilakukan untuk mengetahui 10,11,12,13,14,15, 16,17,18,19 tahun.
apakah dua kelompok berasal dari Berikut merupakan hasil dari perhitungan
populasi yang sama. Dari hasil hidrograf debit banjir rancangan untuk
perhitungan Uji-T didapatkan hasil σ = Panjang Data 20 Tahun yang disajikan
3,604, thitung= 8,19x10-6, dan ttabel = 1,717. pada Gambar 4.
Karena nilai t hitung < ttabel maka dapat
disimpulkan dengan peluang 95% rata-
rata variannya hasil kesesuaian anatara
parameter α terhadap hidrograf satuan
pengamatan adalah stabil.
Uji Nash Sutcliffe
Hasil perhitungan dikatakan baik jika
Ens≥75; memuaskan jika 75 > Ens >36;
kurang baik jika Ens< 36 (Nash Sutcliffe,
1970 dalam Yopi Ilhamsyah, 2012).
n
Q Q
2
si mi
i 1
Uji Nash Sutcliffe ( Ens ) 100 n
Q QM
2
si
i 1