Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa pada tahun 2009 salah satu komisi
IAGI memulai untuk menyusun kembali rencana penyusunan tersebut, yaitu
Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI).
Dilain pihak pada tahun 1997 Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia
(PERHAPI) telah bekerja sama dengan AusIMM dalam rangka penyusunan
kode pelaporan pertambangan. Pada tahun 2007, komitmen PERHAPI tersebut
di perkuat lagi di Sydney bersama MICA (Mineral Council Of Australia).
Kemudian pada akhirnya terbentuklah komite antara IAGI PERHAPI untuk
mengenmbangkan sistem Competent Person Indonesia dan Pelporan Hasil
Eksplorasi, sumberdaya mineral dan cadangan bijih yang disebut Komite
Cadangan Mineral Indonesia (KCMI). Penyusunan yang dilakukan oleh komite
KCMI tersebut akhirnya disebut Kode KCMI. Pada penyusunan Kode KCMI
didukung pula oleh Ketua JORC (Joint Ore Reserves Committee). Kode ini
terdiri dari tiga unsur utama, yaitu:
1. Kode itu sendiri
2. Istilah-istilah penting dan definisinya
3. Petunjuk
Sebagian besar kode ini merupakan adopsi dari Australian Code For Reporting
Of Exploration Results, Mineral Resources And Ore Reserves the JORC
Code 2004 edition. Kode KCMI sendiri diberlakukan untuk Competent
Person Indonesia, IAGI, PERHAPI dan diusulkan agar di adopsi dan tercantum
dalam peraturan bursa efek Indonesia.
Azas-azas Utama Kode KCMI:
1. Transparansi
Menyatakan bahwa pembaca laporan publik di suguhi oleh laporan yang cukup,
penyajian yang jelas dan tidak mempunyai pengertian yang membingungkan
untuk memahami laporan dan tidak menyesatkan.
2. Materiality
Laporan berisikan informasi yang relevan yang diperlukan oleh investor dan
penasihat profesionalnya secara wajar, dan sepantasnya dijumpai pada laporan
tersebut, untuk keperluan pengambilan keputusan yang tepat dan berimbang
mengenai hasil-hasil Eksplorasi, sumberdaya cadangan mineral atau cadangan
bijih yang di laporkan.
3. Kompeten
Laporan publik didasarkan oleh hasil kerja yang di pertanggung jawabkan oleh
seseorang yang memiliki keahlian dan berpengalaman pada bidangnya serta
terikat oleh kode etik dan aturan organisasi yang menaunginya.
Kode KCMI merupakan standar minimun yang dibutuhkan dalam penyusunan
laporan publik. Kode ini dapat diterapkan untuk segala mineral padat, termasuk
intal dan batumulia lainnya, mineral industri dan batubara, dimana laporan
publik hasil-hasil eksplorasi, sumberdaya mineral dan cadangan bijih
disyaratkan oleh institusi yang memerlukan.
Dalam Kode KCMI sumberdaya mineral terukur dapat di konversikan menjadi
cadangan bijih terbukti atau cadangan bijih terkira. Hal ini dikarenakan adanyan
ketidak pastian beberapa atau semua faktor pengubah yang di pakai sebagai
pertimbangan saat digunakan untuk mengkonversi mineral sumberdaya
cadangan bijih.
Dalam memberikan laporan umum yang berkaitan dengan hasil eksplorasi
sumberdaya mineral atau cadangan bijih, perusahaan haruslah memberikan
informasi yang meliputi penjelasan tentang tipe dan sifat alamiah mineralisasi,
ke ekonimisan nilai cebakan, perubahan sumberdaya atau cadangan bijih.
Kemudian dalam satu tahun perusahaan harus mengkaji ulang dan memberikan
laporan kepada publik setidaknya satu kali berkaitan dengan sumberdaya
mineral dan cadangan bijih.
Macam-macam Pelaporan pada kode KCMI:
1. Pelaporan Sumberdaya Mineral
Sumberdaya mineral di kelompokkan ke dalam saumberdaya mineral tereka,
terunjuk dan terukur.
2. Pelaporan Cadangan Bijih
Cadangan bijih dipisahkan berdasar naiknya tingkat keyakinan menjadi
cadangan bijih terkira dan cadangan bijih terbukti.
3. Pelaporan Fill, Remnants dan Pillar.
4. Pelaporan Sumberdaya dan Cadangan Batubara.
5. Pelaporan Eksplorasi, Sumberdaya dan cadangan intan dan batu mulia lainnya.
6. Pelaporan Hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral dan Cadangan Bijih untuk
mineral industri.
JORC (Joint Ore Reserves Committee) Code adalah kode yang berasal dari
Australia sebagai standar pelaporan hasil eksplorasi, estimasi sumberdaya dan
cadangan dengan cakupan lebih luas, tidak hanya batubara, tetapi juga berbagai
tipe mineral bijih dan telah diterima sebagai standar untuk tujuan pelaporan
professional di dunia.
JORC code didirikan pada tahun 1971, lalu menerbitkan edisi pertama di tahun
1989. Revisi dan pembaruan dilakukan di tahun 1992, 1996, dan 1999. Edisi
terbaru diterbitkan revisi akhir pada tahun 2004. JORC dibuat oleh Australasian
Institute of Mining and Metalurgy (AUSIMM), Minerals Council of Australia,
dan Australian Institute of Geoscientist.
JORC code digunakan untuk membantu para ahli geologi dan ahli eksplorasi
untuk menyampaikan resiko apa saja yang akan dihadapi dalam proyek tambang
kepada pembuat keputusan financial (dalam hal ini owner) yang tidak mengerti
kondisi geologi dengan baik. Jika perkiraan sumber daya berdasarkan data yang
lemah atau tidak cukup maka resikonya tinggi. Data yang dapat dipercaya dan
cukup akan menghasilkan resiko yang kecil yang mempengaruhi perhitungan
sumber daya yang akurat.
Prinsip Dasar JORC Code
Dasar-dasar pengaturan laporan JORC:
1. Transparansi
Laporan harus disediakan dengan informasi yang cukup, disajikan secara jelas,
terang terangan dan tidak menyesatkan agar pembacanya dapat mengerti.
2. Materialitas
Laporan mengandung semua informasi yang relevan yang dapat membuat
investor dan penasehat professionalnya percaya bahwa tambang tersebut layak
untuk ditambang.
3. Kompetensi
Laporan didasarkan pada pekerjaan yang sesuai dan memenuhi syarat dan
didukung oleh orang-orang professional (Competent person) yang telah
berpengalaman di bidangnya (dapat melaksanakan tugas sesuai kode etik).
Prinsip-prinsip dasar JORC Code adalah transparansi, materialitas, dan
kompetensi. JORC Code mengharuskan seluruh kegiatan eksplorasi yang
Pelaporan Umum
a. Laporan publik tentang hasil eksplorasi perusahaan, sumber daya mineral
atau cadangan bijih harus mencakup deskripsi dari gaya dan sifat mineralisasi.
b. Perusahaan harus mengungkapkan informasi apapun yang relevan tentang
endapan mineral yang secara material dapat mempengaruhi nilai ekonomi
kepada perusahaan. Perusahaan juga harus segera melaporkan perubahan materi
apapun dalam pengklasifikasian sumberdaya mineral dan cadangan bijih.
c. Perusahaan harus meninjau dan laporan tentang sumberdaya mineral dan
cadangan bijih setidaknya setiap tahun.
d. Pada kode, jika sesuai, kualitas bisa disetarakan atau digantikan kadar dan
volume bisa digantikan tonase.
Pelaporan Mengenai Hasil Eksplorasi
a. Hasil Eksplorasi meliputi data dan informasi yang merupakan hasil dari
tahapan-tahapan eksplorasi. Hasil Eksplorasi memiliki kemungkinan sebagai
deklarasi formal awal tentang sumberdaya mineral atau cadangan bijih.
b. Laporan umum hasil eksplorasi harus mencakup informasi yang relevan
seperti eksplorasi, jenis konteks, dan metode sampling, interval sampling dan
metode, lokasi sampel yang relevan, distribusi, dimensi, dan lokasi relatif dari
semua tes yang relevan dengan data, metode agregasi data, serta status
kepemilikan tanah.
c. Contoh hasil eksplorasi adalah hasil sampling singkapan atau outcrop, hasil
survey geokimia dan geofisika, dan hasil dari penyadapan assay pada lubang
bor.
Pelaporan Mengenai Sumberdaya Mineral
Sumberdaya Mineral adalah keterdapatannya konsentrasi atau material
ekonomis intrinsik di dalam atau pada kerak bumi dalam berbagai
bentuk,kualitas, dan kuantitas yang memiliki prospek baik untuk ekstraksi
ekonomi yang berkesinambungan. Lokasi, kuantitas, kadar, karakteristik
geologi, dan kesinambungan dari suatu sumberdaya mineral dapat diketahui,
diperkirakan atau ditafsirkan dari berbagai pengetahuan serta bukti geologi yang
spesifik.
Sumberdaya mineral diklasifikasikan sesuai dengan tingkat keyakinan geologi
ke dalam tiga bagian, yaitu:
Perbedaan Joint Ore Reserves Committe (JORC) Code dan Kode Komite
Cadangan Mineral Indonesia (KCMI)
sumberdaya dan cadangannya. Selain itu, JORC juga terdapat pengertian dan
penjelasan yang jelas agar manajemen perusahaan mengerti tingkat keyakinan
perkiraan sumberdaya dan cadangan internalnya sehingga mereka dapat
mengerti tingkat resiko keuangan yang dihadapi dalam sebuah proyek.
Kode komite cadangan mineral indonesia ( KCMI ) dan kode Joint ore reserves
committee ( JORC ) masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan,
walaupun sebagian besar kode KCMI adalah adopsi dari JORC dapat dilihat
beberapa perbedaan diantara kedua kode tersebut yang lain yaitu penetapan
complement person atau orang yang dianggap layak mengerjakan sebuah
pelaporan hasil eksplorasi sumberdaya dan cadangan mineral, dalam KCMI
penetepan complement person hanya bisa ditunjuk dan diresmikan oleh komite
pengawas dari PERHAPI atau IAGI, hal ini berbeda dengan JORC yang bisa
mendeklarasikan dirinya tanpa melalui pengawasan dan penunjukkan dari
lembaga resmi namun tetap dilakukan oleh orang yang kompeten.
Sumber 2