NIM : 22022048
Mata Kuliah : Eksplorasi Geofisika untuk Mineral
Soal:
Apa kaitannya KCMI dengan Geofisika Eksplorasi yang sedang dipelajari?
Jawab:
Industri tambang di Indonesia semakin mengalami perkembangan dimana
perkembangan dunia tambang ini menuntut adanya transparansi, standarisasi dan akuntabilitas.
Hal ini dapat mempengaruhi meningkatnya kebutuhan individu yang berkompeten untuk
membuat atau menulis laporan hasil eksplorasi, sumberdaya mineral atau cadangan mineral.
Agar eksplorasi pertambangan mineral dan batubara di Indonesia tetap berkesinambungan
dengan berbagai negara di belahan dunia lain maka telah dikembangkan dan diterapkan
beberapa kode. Kode ini berfungsi sebagai referensi dalam pelaporan hasil eksplorasi,
sumberdaya mineral dan cadangan mineral dan batubara yang mengikuti standar pelaporan
internasional, yang dapat digunakan untuk meyakinkan para investor industri tambang dan para
stakeholders.
Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI) dibentuk oleh organisasi profesi yaitu
oleh IAGI dan PERHAPI untuk mengembangkan Sistem Competen Person Indonesia (CPI).
Kode KCMI merupakan suatu panduan minimum dalam penyususnan laporan hasil kegiatan
eksplorasi, sumberdaya mineral dan cadangan mineral. Perkembangan kode KCMI ini
didukung oleh JORC (Joint Ore Reserve Committee) dari Australia. Kode JORC ini
diimplementasikan oleh (CPI) Competent Person Indonesia. Panduan pelaporan publik untuk
hasil eksplorasi, sumberdaya mineral dan cadangan mineral dan batubara juga telah menjadi
acuan bagi perbankan dan usaha keuangan. Sejak diperkenalkan pada akhir tahun 2011,
pengakuan dan penerimaan Kode KCMI semakin luas sehingga terlihat dari:
• Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam Peraturan I-A.1 yang berlaku sejak 1 November
2014, mengakui pernyataan cadangan minerba yang ditandatangani oleh Competent
Person Indonesia (CPI) yang bekerja berdasarkan Kode KCMI: 2011 dimana
pernyataan cadangan tersebut dijadikan dasar bagi perusahaan tambang yang akan
mencatatkan sahamnya di BEI.
• Dirjen Minerba dalam Keputusan No. 569 DJB/2015 mewajibkan sejak bulan April
2017, pelaporan hasil eksplorasi, sumberdaya dan cadangan minerba mengacu kepada
Kode KCMI serta ditandatangani oleh CPI.
• Beberapa perusahaan tambang mineral dan batubara telah menggunakan Kode KCMI:
2011 sebagai panduan untuk pelaporan sumberdaya dan cadangannya.
Azas-azas utama yang mengatur operasi dan penerapan dari Kode ini adalah transparansi,
materiality, dan kompetensi:
Laporan publik yang berhubungan dengan hasil eksplorasi, sumberdaya mineral atau cadangan
mineral pada Gambar 1, menetapkan kerangka untuk pengklasifikasian estimasi tonase dan
kadar (kualitas) untuk merefleksikan perbedaan tingkat keyakinan geologi dan derajat
perbedaan dari evaluasi keteknikan dan keekonomian.
Gambar 1. Hubungan umum antara hasil eksplorasi, sumberdaya mineral dan cadangan
mineral.
Perusahaan harus memaparkan informasi yang berkaitan dengan cebakan mineral yang
secara signifikan dapat mempengaruhi nilai keekonomisan cebakan tersebut bagi perusahaan.
Perusahaan harus secepatnya melaporkan setiap perubahan tentang sumberdaya mineral atau
cadangan mineralnya. Pelaporan mengenai hasil eksplorasi oleh suatu perusahaan merupakan
hal yang lumrah dimana kuantitas data yang tersedia pada umumnya tidak cukup untuk
melakukan estimasi sumberdaya mineral sebagaimana harusnya. Hasil eksplorasi terdiri dari
data dan informasi yang diperoleh dari program eksplorasi mineral yang bisa saja berguna bagi
investor, tetapi hasil eksplorasi tersebut bukan merupakan bagian dari pernyataan resmi dari
sumberdaya mineral atau cadangan mineral. Contoh hasil eksplorasi meliputi hasil percontoan
singkapan, hasil analisis laboratorium (assays) dari lubang bor, hasil Analisa geokimia dan
hasil survey geofisika.
Dalam kegiatan eksplorasi geofisika berperan pada tahap eksplorasi awal dimana
geofisika membantu mengeksplorasi sumberdaya mineral dan cadangan mineral yang berada
dibawah permukaan bumi dengan menerapkan teknologi dan informasi yang terkait metode-
metode geofisika. Adapun beberapa metode-metode geofisika yang biasanya digunakan dalam
eksplorasi seperti: