Anda di halaman 1dari 2

Tugas dan Tanggung Jawab KTT

Dasar Hukum:
 Kepmen 1827 Th 2018 Lamp I
 Kepdirjen 308.K/30/DJB/2018

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4959);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); - 6 –
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5111) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2018
tentang perubahan Kelima atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6186);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5142);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pascatambang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 138, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5172);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887); - 7 –
8. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 42 Tahun 2016 tentang
Standardisasi Kompetensi Kerja di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1885);
9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Penetapan dan Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Khusus Pengawas Operasional
di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1886);
10. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2018 tentang
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral
dan Batubara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 596);
Tugas dan tanggung jawab KTT terdiri atas:
a. Membuat peraturan internal perusahaan mengenai penerapan kaidah teknik pertambangan
yang baik;
b. Mengangkat pengawas operasional dan pengawas teknis;
c. Mengesahkan PJO;
d. Melakukan evaluasi kinerja PJO;
e. Memastikan semua perusahaan jasa pertambangan yang beroperasi di bawahnya memenuhi
kewajiban sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
f. Menerapkan standar sesuai dengan ketentuan perundangundangan;
g. Menyampaikan laporan kegiatan jasa pertambangan kepada KaIT sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan;
h. Memiliki tenaga teknis pertambangan yang berkompeten sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan;
i. Melaksanakan manajemen risiko pada setiap proses bisnis dan subproses kegiatan
pertambangan;
j. Menerapkan sistem manajemen keselamatan pertambangan dan melakukan pengawasan
penerapan sistem manajemen keselamatan pertambangan yang dilaksanakan oleh
perusahaan jasa pertambangan yang bekerja di wilayah tanggung jawabnya;
k. Melaporkan penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik kepada KaIT, baik laporan
berkala, akhir, dan/atau khusus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
l. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan secara berkala
sesuai dengan bentuk yang ditetapkan;
m. Melaporkan jumlah pengadaan, penggunaan, penyimpanan, dan persediaan bahan dan
limbah berbahaya dan beracun secara berkala setiap 6 (enam) bulan;
n. Melaporkan adanya gejala yang berpotensi menimbulkan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan;
o. Menyampaikan laporan kasus lingkungan paling lambat 1 x 24 (satu kali dua puluh empat)
jam setelah terjadinya kasus lingkungan berikut upaya penanggulangannya;
p. Menyampaikan pemberitahuan awal dan melaporkan kecelakaan, kejadian berbahaya,
kejadian akibat penyakit tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja;
q. Menyampaikan laporan audit internal penerapan sistem manajemen keselamatan
pertambangan mineral dan batubara;
r. Menetapkan tata cara baku untuk penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan pada tempat yang berpotensi menimbulkan perusakan dan pencemaran
lingkungan;
s. Menetapkan tata cara baku untuk penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik;
t. Melaksanakan konservasi sumber daya mineral dan batubara; dan
u. KTT menetapkan tata cara baku kegiatan pengelolaan teknis pertambangan mineral dan
batubara.

Anda mungkin juga menyukai