MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KAIDAH
TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK.
A. RUANG LINGKUP
1. Pedoman pelaksanaan konservasi mineral dan batubara pada
kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara bagi pemegang
IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi meliputi:
a. perencanaan recovery penambangan;
b. perencanaan recovery pengolahan; dan
c. pengelolaan batubara kualitas rendah, mineral kadar rendah,
dan mineral ikutan
2. Pedoman pelaksanaan konservasi mineral dan batubara pada
kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara bagi pemegang
IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi meliputi:
a. perencanaan dan pelaksanaan recovery penambangan;
b. perencanaan dan pelaksanaan recovery pengolahan;
c. pengelolaan batubara kualitas rendah, mineral kadar rendah,
mineral ikutan, sisa hasil pengolahan dan pemurnian, serta
cadangan marginal;
d. pemanfaatan batubara kualitas rendah, mineral kadar rendah
dan mineral ikutan; dan
e. pendataan cadangan mineral dan batubara yang tidak
tertambang serta sisa hasil pengolahan dan pemurnian.
3. Pedoman pelaksanaan konservasi mineral dan batubara pada
kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara bagi pemegang
IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau
pemurnian meliputi:
a. perencanaan dan pelaksanaan recovery pengolahan;
b. pengelolaan sisa hasil pengolahan dan pemurnian; dan
c. pendataan sisa hasil pengolahan dan pemurnian.
- 344 -
C. PENGERTIAN
Dalam pedoman pelaksanaan konservasi mineral dan batubara ini yang
dimaksud dengan:
1. Cadangan marginal adalah bagian dari cadangan mineral dan
batubara yang berada pada batas keekonomian pada saat
penyusunan studi kelayakan tetapi masih harus mempertimbangkan
perubahan faktor teknis dan ekonomi untuk dilakukan perencanaan
penambangan sehingga status cadangan dapat kembali menjadi
sumberdaya.
2. Cadangan tidak tertambang adalah cadangan mineral dan batubara
yang direncanakan untuk dilakukan penambangan pada saat
penyusunan studi kelayakan, tetapi pada saat dilakukan kegiatan
penambangan terjadi perubahan teknis dan ekonomi, sehingga tidak
dapat ditambang sehingga status cadangan kembali menjadi
sumberdaya.
3. Cut off grade adalah kadar rata-rata terendah suatu logam di dalam
bijih yang apabila ditambang masih bernilai ekonomis.
4. Cut off thickness adalah batas ketebalan minimum dari endapan
lapisan batubara yang apabila ditambang masih bernilai ekonomis.
5. Dilusi adalah masuknya material pengotor ke dalam bijih atau
batubara pada kegiatan pertambangan.
6. Konservasi mineral dan batubara adalah upaya dalam rangka
optimalisasi pengelolaan, pemanfaatan dan pendataan sumberdaya
mineral dan batubara secara terukur, efisien, bertanggung jawab dan
berkelanjutan.
7. Mineral ikutan adalah mineral lain yang menurut genesanya terjadi
secara bersama-sama dengan mineral utama.
8. Mineral kadar rendah adalah mineral yang memiliki kadar tertentu
yang masih memiliki peluang untuk diusahakan secara ekonomis.
9. Batubara kualitas rendah adalah batubara dengan kualitas tertentu
yang masih memiliki peluang untuk diusahakan secara ekonomis.
10. Pengolahan adalah upaya untuk meningkatkan mutu mineral atau
batubara yang menghasilkan produk dengan sifat fisik dan kimia
yang tidak berubah dari mineral atau batubara asal.
- 347 -