Anda di halaman 1dari 44

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA


KEMEN?ERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR 74t.R/30/D-tB/2,019
TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PEMASANGAN DAN PENETAPAN TANDA BATAS


WILAYAH IZIN USAHA PERTAMBANGAN ATAU
WILAYAH IZIN USAHA PERTAMBANGAN KHUSUS OPERASI PRODUKSI

DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA


KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

Menimbang bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan pemasangan


dan penetapan tanda batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan
atau Wilayah lzin Usaha Pertambangan Khusus Operasi
Produksi, serta untuk memberikan pedoman lebih lanjut
pelaksanaan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 1825 K/3O/MEM/2O18 tentang Pedoman
Pemasangan Tanda Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan
atau Wilayah Izin Pertambangan Khusus Operasi Produksi
perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Mineral dan
Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
tentang Petunjuk Teknis Pemasangan dan Penetapan Tanda
Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan atau Wilayah Izin
Usaha Pertambangan Operasi Produksi;
-2-

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2OO9 tentang


Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 4, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2O1O tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2O1O Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5111) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2OL8 tentang Perubahan Kelima atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2OlO tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2OL8 Nomor 28,
Tambahan kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor
6186);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2OlO tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
(Lembaran Negara Republik Indoneisa Tahun 2015
Nomor 85, Tambahan Lembaran Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 5la2l;
4. Perahrran Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 132) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 1O5 Tahun 2OL6 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OL6
Nomor 289);
5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Keda
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 7821:.
-.)-

6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral


Nomor 25 Tahun 2OIa tentang Pengusahaan
Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2Ol8 Nomor 595)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 50 Tahun 2018
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun 2018 tentang
Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
1591);
7 Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 1825 Kl30/MEtr.II2Ol8 tentang Pedoman
Pemasangan Tanda Batas Wilayah lzin Usaha
Pertambangan atau Wilayah Izin Pertambangan Khusus
Operasi Produksi;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN
BATUBARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMASANGAN DAN
IZIN
PENETAPAN TANDA BATAS WILAYAH USAHA
PERTAMBANGAN ATAU WILAYAH TZIN USAHA
PERTAMBANGAN KHUSUS OPERASI PRODUKSI.

KESATU Menetapkan Petunjuk Teknis Pemasangan dan Penetapan


Tanda Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan atau Wilayah
Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal
ln1.
-4-

KEDUA : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di,lakarta
pada tanggal L1 Ma-ret. 2019

DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA


KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

BAMBANG GATOT ARIYONO

Tembusan:
1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
2. Menteri Dalam Negeri
3. Gubernur seluruh Indonesia
4. Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
5. Inspektur Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR : 74L.R/ 30/D_1Bi 2079
TANGGAL: Lt l"iaret 2(t79

PETUNJUK TEKNIS PEMASANGAN DAN PENETAPAN TANDA BATAS WILAYAH


IZIN USAHA PERTAMBANGAN ATAU WILAYAH IZIN USAHA PERTAMBANGAN
KHUSUS OPERASI PRODUKSI
A. Pendahuluan
1. Umum
a. Bahwa sesuai dengan kef-entuan Pasal 14 Peraturan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun 2Ot8 tentang
Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara, Menteri
menetapkan pedoman pelaksanaan pemasangan tanda batas Wilayah
Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Operasi Produksi atau Wilayah Izin
Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) Operasi Produksi.
b. Bahwa pelaksanaan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 1825 Kl30 IMEM/ 2OlB tentang Pedoman Pemasangan
Tanda Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan atau Wilayah Izin
Pertambangan Khusus Operasi Produksi, masih membutuhkan
petunjuk teknis dikarenakan terdapatnya perubahan kriteria
pemeganglzin Usaha Pertambangan (lUP)/ Izin Usaha Pertambangan
Khusus (IUPK) Operasi Produksi yang wajib melakukan pemasangan
Tanda Batas.
c. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, diperlukan Petunjuk
Teknis Pemasangan dan Penetapan Tanda Batas Wilayah Izin Usaha
Pertambangan atau Wilayah lzin Usaha Pertambangan Khusus
Operasi Produksi.

2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2OA7 tentang Penataan Ruang;
b. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2OO9 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara;
c. Peraturan Pemerintah Nomor' 22 Tahun 2OlO tentang Wilayah
Pertambangan;
-6-

d. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan


Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2018 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2OlO tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara;
e. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun
2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor 50 Tahun 2Ol8 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun
2Ol8 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara;
f. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1825
Kl30 IMEM/2018 tentang Pedoman Pemasangan Tanda Batas
Wilayah Izin Usaha Pertambangan atau Wilayah Izin Pertambangan
Khusus Operasi Produksi.

3. Maksud dan Tujuan


a. Maksud dari penyusunan Petunjuk Teknis ini agar pemasangan
Tanda Batas WIUP Operasi Produksi atau WIUPK Operasi Produksi
dapat dilaksanakan dengan efektif, efisien, dan terukur, serta kendala
dalam pemasangan Tanda Batas dapat diminimalisasi.
b. Tujuan dari penyusunan Petunjuk Teknis ini adalah untuk
memberikan acuan kepada pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK
Operasi Produksi, dan pemegang Kontrak Karya (KK)lPerjanjian Karya
Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) tahap Operasi
Produksi dalam menyelesaikan kendala pemasangan Tanda Batas
WIUP Operasi Produksi, WIUPK Operasi Produksi, wilayah KK, dan
wilayah PKP2B.
7

4. Ruang Lingkup
Petunjuk Teknis ini berisi pedoman lebih lanjut terkait ketentuan
Peralihan Pemasangan dan Penetapan Tanda Batas setelah
diterbitkannya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan
Batubara dan ketentuan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 1825 Kl30lMEMl2o18 tentang pedoman pemasangan
Tanda Batas Wilayah lzin Usaha Pertambangan atau Wilayah lzin
Pertambangan Khusus Operasi produksi.

5. Sistematika
a. Pendahuluan
b. Pengertian
c. Ketentuan Peralihan Pemasangan dan Penetapan Tanda Batas setelah
diterbitkannya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral
dan Batubara
d. Format Dokumen
e. Penutup
B. Pengertian
1' Tanda Batas WIUP dan WIUPK yang selanjutnya disebut Tanda Batas
adalah patok yang dipasang pada Titik Batas WIUP dan WIUPK di
lapangan dan mempunyai ukuran. konstruksi, warna serta penamaan
tertentu.
2. Pengakuan Tanda Batas adalah surat yang diterbitkan oleh Direktur
Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara atau Kepala Instansi
Teknis terkait yang membidangi pertambangan mineral clan batubara
berkaitan dengan pemasangan Tanda Batas yang dilaksanakan dengan
tidak berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 25 Tahun 2018.
-8-

C. Ketentuan Peralihan Pernasangan dan Penetapan Tanda Batas setelah


Diterbitkannya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
25 Tahun 2OI8 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara

Setelah diterbitkannya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral


Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan
Batubara (Permen ESDM No. 25/2018), terdapat beberapa ketentuan terkait
pemasangan dan penetapan Tanda Batas, yaitu:
1. Ketentuan bagi pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi,
KK atau PKP2B tahap Operasi Produksi yang Wajib melakukan
pemasangan Tanda Batas

a. Belum Selesai Melakukan Pemasangan Tanda Batas


Pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, KK atau
PKP2B tahap Operasi Produksi, yeng telah melaksanakan proses
pemasangan Tanda Batas berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor 33 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Pemasangan Tanda Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan dan
Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus Mineral dan Batubara
(Permen ESDM No. 33/2015), namun proses pemasangannya belum
selesai dilaksanakan sampai dengan tanggal 31 Desember 2018,
proses pemasangan dan penetapannya wajib disesuaikan dengan
ketentuan Permen ESDM Nomor 2512O18 dan Keputusan Menteri
ESDM Nomor 1825 KI30IMEM/2018 tentang Pedoman Pemasangan
Tanda Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan atau Wilayah Izin
Pertambangan Khusus Operasi Produksi (Kepmen ESDM No.
r82s 12018).

b. Telah Selesai Melakukan Pemasangan Tanda Batas


Pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, KK atau
PKP2B tahap Operasi Produksi, yang telah melaksanakan proses
pemasangan Tanda Batas berdasarkan Permen ESDM No. 33/2015
dan belum mendapatkan penetapan Tanda Batas, proses penetapan
Tanda Batas dapat dilanjutkan dengan ketentuan:
1) bagi pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, KK
atau PKP2B tahap Operasi Produksi yang telah selesai
melaksanakan pemasangan Tanda Batas berdasarkan
Permen ESDM No. 33/2015 dan belum mendapatkan penetapan
Tanda Batas, serta telah menyampaikan Permohonan Penetapan
-9 -

kepada Menteri melalui Direktur ,Jenderal atau gubernur sesuai


dengan kewenangannya, dapat diproses penetapan Tanda
Batasnya;
2) bagi pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, KK
atau PKP2B tahap Operasi Produksi yang telah selesai
melaksanakan pemasangan Tanda Batas berdasarkan Permen
ESDM No. 33/2015 dan belum mendapatkan penetapan Tanda
Batas, namun belum menyampaikan Permohonan Penetapan
Tanda Batas, agar menyampaikan permohonan penetapan Tanda
Batas kepada Menteri melalui Direktur Jenderal atau gubernur
sesuai dengan kewenangannya;

c. Mengalami Penciutan Wilayah


Pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, KK atau
PKP2B tahap Operasi Produksi yang telah selesai melaksanakan
pemasangan Tanda Batas dan telah mendapatkan penetapan Tanda
Batas, namun WIUP, WIUPK, wilayah KK, atau wilayah PKP2B-nya
mengalami penciutan wilayah berdasarkan penetapan Menteri atau
gubernur sesuai dengan kewenangannya, pemegang IUP Operasi
Produksi, IUPK Operasi Froduksi, KK atau PKP2B tahap Operasi
Produksi tersebut rvajib melakukan pemasangan Tanda Ratas pada
wilayah penciutan sesuai dengan ilustrasi sebagaimana dimaksud
pada Gambar 1 dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Permen ESDM No. 25/2018 dan Kepmen ESDM No. 182512018.
- 11-

d. Berbatasan Langsung dengan WIUP atau WIUPK Lainnya


Bagi pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, KK atau
PKP2B tahap Operasi Produksi yang wajib memasang Tanda Batas
dikarenakan WIUP, WIUPK, wilayah KK, atau wilayah PKP2B-nya
berbatasan langsung dengan WIUP Operasi Produksi, WIUPK Operasi
Produksi, wilayah KK daniatau wilayah PKP2B tahap Operasi Produksi
lainnya, berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) dalam hal seluruh pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi
Produksi, KK atau PKP2B tahap Operasi Produksi yang berbatasan
langsung sesuai dengan ilustrasi sebagaimana dimaksud pada
Gambar 2 belum mendapatkan penetapan Tanda Batas dari
Menteri melalui Direktur Jenderal atau gubernur sesuai dengan
kewenangannya, pemasangan Tanda Batas dapat dilakukan
secara bersama sesuai dengan ketentuan Permen ESDM
No. 2512018 dan Kepmen ESDM No. 182512018.
2) dalam hal terdapat pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi
Produksi, KK atau PKP2B tahap Operasi Produksi yang berbatasan
langsung sesuai dengan ilustrasi sebagaimana dimaksucl pada
Gambar 3 yang telah mendapatkan penetapan Tanda Batas
kepada Menteri melalui Direktur Jenderal atau gubernur sesuai
dengan kewenangannya, pemasangan Tanda Batas dilaksanakan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a) pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, KK
atau PKP2B tahap Operasi Produksi yang telah mendapatkan
penetapan Tanda Batas tidak wajib melaksanakan
pemasangan Tanda Batas sesuai dengan ketentuan Permen
ESDM No.25l2018 dan Kepmen ESDM No. 182512018.
b) pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, KK
atau PKP2B tahap Operasi Produksi yang belum memasang
Tanda Batas atau belum selesai melakukan pemasangan
Tanda Batas, wajib melaksanakan pemasangan Tanda Batas
sesuai dengan ketentuan Permen ESDM No. 25l2Ol8 dan
Kepmen ESDM No. 182512018.
3) dalam hal pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi,
KK atau PKP2B tahap Operasi Produksi berbatasan langsung
dengan IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, KK atau
PKP2B tahap Operasi Produksi yang merupakan perusahaan
-12-

afiliasi sesuai dengan ilustrasi sebagaimana dimaksud pada


Gambar 4, wajib melaksanakan pemasangan Tanda Batas sesuai
dengan ketentuan Permen ESDM No.25/2018 dan Kepmen ESDM
No. 182512018.
4) dalam hal pemegang IUP, IUPK, KK atau PKP2B tahap Operasi
Produksi berbatasan langsung dengan wilayah IUP, IUPK, KK atau
PKP2B tahap Operasi Produksi sendiri yang berbeda nomor Surat
Keputusan tahap Operasi Produksi atau nomor kode wilayah
sesuai dengan ilustrasi sebagaimana dimaksud pada Gambar 5,
tidak wajib meiaksanakan pemasangan Tanda Batas sesuai
dengan ketentuan Permen ESDM No. 25/ 2Ol8 dan Kepmen ESDM
No. 182512018.
-10-

GAMBAR 1

PEMASANGAN TANDA BATAS PADA WILAYAH PENCIUTAN

PTC
PTB

PTD

Keterangan
Wilayah IUP/IUPK /KKIPKP2B yang diciutkan

I '.:
Wilayah yang dipertahankan
Area Tambang Aktif
i

) Radius 3 x kedalaman tambang

I Tanda Batas PT A (sebelum diciutkan)


I Tanda Batas PT A (wajib dipasang pada wilayah penciutan)
-13-

GAMBAR 2
WILAYAH YANG BERBATASAN LANGSUNG DAN BELUM MENDAPATKAN
PENETAPAN TANDA BATAS

PTC
PIB

PTA

PTO

Keterangan:
Belum mendapatkan penetapan Tanda Batas
I
I Tanda Batas bersama PT A dan PT C
I Tanda Batas bersama PI A dan PT B
I Tanda Batas bersama PT A dan PT D
-t4-

GAMBAR 3
WILAYAH YANG BERBATASAN LANGSUNG DAN TELAH MENDAPATKAN
PENETAPAN TANDA BATAS

PTC
PTB

PTD

Keterangan:

I Belum mendapatkan penetapan Tanda Batas (PT B, PT C, dan PT D wajib


metakukan pemasangan Tanda batas sesuai dengan ketentuan Permen
ESDM No. 25l20l8 dan Kepmen ESDM No' 1825'K/2018)

I Sudah mendapatkan penetapan Tanda batas (PT A tidak wajib melakukan


pemasangan Tanda Batas ulang sesuai dengan ketentuan Permen ESDM
No. 2512018 dan Kepmen ESDM No. 1825.K/2Ol8l
I Tanda Batas PT A
-15-

GAMBAR 4
WILAYAH BERBATASAN LANGSUNG DENGAN PEMEGANG
IUP/ IUPK I KK I PKP2B BERAFILIASI

Keterangan:
PT Aa, PT Ab, PT Ac, dan PT Ad merupakan perusahaan afiliasi yang belum
melakukan pemasangarl Tanda Batas dan wajib melakukan pemasangan
Tanda Batas sesuai dengan ketentuan Permen ESDM No. 25/2018 dan
Kepmen ESDM No. 1825/2OL8
I Pemasangan Tanda Batas dapat dilakukan secara bersama PT Aa dan PT Ac
f Pemasangan Tanda Batas dapat dilakukan secara bersama PT Aa dan PT Ab
f Pemasangan Tanda Batas dapat dilakukan secara bersama PT Aa dan PT Ad
- 16-

GAMBAR 5
WILAYAH PERUSAHAAN DENGAN PERBEDAAN
NO. SK TAHAP OPERASI PRODUKSI DAN KODE WILAYAH

PTA
SXOPNo3
KW 03
PTA
g( OP 02
KW 02

PTA
St( OPNo I
KW 0t

PTA
SK OPNo tl
](W O/t

Keterangan

PT A merupakan perusahaan yang memiliki beberapa Wilayah dengan


Nomor SK Tahap Operasi Produksi dan Kode Wilayah yang berbeda tiJak
wajib melakukanpemasErng€rn Tanda Batas sesuai denlan ketentuan
Permen ESDM 2512018 dan Kepmen ESDM l825l2018
-t7-

2. Ketentuan bagi pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi,


KK atau PKP2B tahap Operasi Produksi yang Tidak Wajib melakukan
pemasangan Tanda Batas

Pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, KK atau PKP2B


tahap Operasi Produksi yang telah selesai melaksanakan pemasangan
Tanda Batas sesuai dengan ketentuan Permen ESDM No. 3312015,
namun belum memperoleh penetapan Tanda Batas, dapat memohon
pengakuan Tanda Batas dengan ketentuan:

a. pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, KK atau


PKP2B tahap Operasi Produksi menyampaikan permohonan kepada
Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara atau Kepala
Instansi teknis terkait yang membidangi pertambangan mineral dan
batubara sesuai dengan kewenangannya dengan melampirkan
iaporan pelaksanaan pemasangan Tanda Batas; dan
b. berdasarkan trasil evaluasi pemasangan Tanda Batas telah memadai
sesuai dengan ketentuan teknis yang diatur dalam Permen ESDM
No.33/2015.
3. Permasalahan Lainnya
Permasalahan lain yang mungkin muncul terkait dengan pemasangan
Tanda Batas, antara lain:

a. WIUP atau WIUPK yang berada di Wilayah Perairan


Pemegang ItiP atau IUPK yang seluruh atau sebagian besar
wilayahnya berada di perairan, pemasangan Tanda Batas dilakukan
dengan teknologi yang memungkinkan bagi pemegang IUP atau IUPK.
Dalam hal tidak dimungkinkan untuk dilakukan pemasangan Tanda
Batas secara fisik dengan teknologi apapun, pemegang IUP atau IUPK
wajib membangun mekanisme kontrol untuk memastikan kegiatan
penambangan yang dilakukan tidak melewati batas WIUP atau
WIUPK-nya.

b. Penambangan Bersama

Pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, KK atau


PKP2B tahap Operasi Produksi yang bermaksud melakukan
penambangan bersama dengan pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK
-18-

Operasi Produksi, KK atau PKP2B tahap Operasi Produksi lainnya


yang berbatasan langsung sesuai dengan ilustrasi sebagaimana
dimaksud pada Gambar 6, pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK
Operasi Produksi, KK atau PKP2B tahap Operasi Produksi dimaksud
harus menentukan lokasi penambangan bersama (final pit design)
yang tertuang dalam dokumen kajian teknis penambangan bersama.
Terhadap lokasi penambangan bersama (final pit design/ tersebut,
tidak dilakukan pemasangan Tanda Batas.
c. Penambangan dengan sistem tambang bawah tanah

Pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, KK atau


PKP2B tahap Operasi Produksi yang melakukan penambangan
dengan sistem tambang bawah tanah dan garis batas WIUP, WIUPK,
wilayah KK, atau wilayah PKP2B masuk dalam radius area pengaruh
(55' dari garis vertikal bagian terluar area produksi) potensi amblesan
permuka an (surface subsidence) sesuai dengan ilustrasi sebagaimana
dimaksud pada Gambar 7 dan Gambar 8 wajib melaksanakan
pemasangan Tanda Batas dengan interval paling jauh 500 meter.

d. WIUP atau WIUPK beda komoditas


Pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, KK atau
PKP2B tahap Operasi Produksi yang WIUP, WIUPK, wilayah KK, atau
wilayah PKP2B saling tumpang tindih atau berbatasan langsung
dengan WIUP, WIUPK, wilayah KK, atau wilayah PKP2B lain beda
komoditas sesuai dengan iiustrasi sebagaimana dimaksud pada
Gambar g, tidak wajib melaksanakan pemasangan Tanda Batas
dengan ketentuan Permen ESDM No. 25/2018 dan Kepmen ESDM No.
r82s 12018
-19-

GAMBAR 6
PENAMBANGAN BERSAMA

PTC

PTB

PTA

Keterangan
Belum mendapatkan penetapal Tanda Batas
Rencana area penambangan bersama (final pit designl pI A dan pT D

Tanda Batas bersama PT A darr pT C


! Tanda Batas bersama PT A dan pT B
I Tanda Batas bersama PT A dan PT D (dipasang pada area di htar
finat pit
design dari rencana area penambangan bersama)
-20-

GAMBAR 7
AREA PENGARUH TAMBANG BAWAH TANAH

Permukaan Tanah

'a:
l!+
Radius area pengaruh
SE
FE
a<
>L
i,9
UP
. f.I.!ili . i+Irl.:i .
. -a+:rl"+!r . t}b'tr: .
. i!:+:":!;l . t:t:";?i! .
Y

ffiffi
$#
I
o= 5"

Area Produksi Tambang Bawah Tanah


-2t-

GAMBAR 8
PEMASANGAN TANDA BATAS DENGAN
SISTEM PENAMBANGAN BAWAH TANAH

Keterangan:
Area Produksi Tambang Bawah Tanah

Radius area pengaruh (55" dari garis vertikal bagran terluar area produksi)

I Tanda Batas bersama PT A dan PT C


I Tanda Batas bersama PT A dan PT B
I Tanda Batas bersama PT A dan PT D
I Tanda Batas PT A (wqiib dipasang pada radius area pengamh)
-22-

GAMBAR 9

WILAYAH TUMPANG TINDIH ATAU BERBATASAN LANGSUNG


BEDA KOMODITAS

Keterangan:
Wilayah komoditas batubara
ffi71
tx x x x x x x x Wilayah komoditas mineral logam
IAAA4AAA4

I Tanda Batas bersama PT A dan PT C


Tanda Batas bersama PT A dan PT B
Tanda Batas bersama PT A dan PT D (dipasang hanya pada garis batas yang
berbatasan langsung antara PT A dan PT D, dan di luar area yang tumpang
tindih atau berbatasan langsung dengan PT E)
-23-

D. FORMAT DOKUMEN

1. Surat Pengakuan Tanda Batas bagi pemegang IUP Operasi Produksi,


IUPK Operasi Produksi, KK atau PKP2B tahap Operasi Produksi yang
telah selesai rnelaksanakan pemasangan Tanda Batas sesuai clengan
ketentuan Permen ESDM No. 33l2Ol5 namun belum mendapatkan
penetapan serta tidak rn'ajib melakukan pemasangan tanda batas sesuai
ketentuan Permen ESDM No. 25/ 2018.

KOP DIREKTORAT JENDERAL/ INSTANSI TEKNIS TERKAIT

Nomor (Tang g al/ bulan/ tahun)


Sifat
Lampiran 1 (satu) berkas
Hal Pengakuan Pemasangan
Tanda Batas WIUP/WIUPK/Wilayah
KK/Wilayah PKP2B*) PT...*n)

Yang terhormat,
**
de ng an J ab at an Te rtirug g i di Pe ru s aha an) PI. .. )

d eng an Alamat Pentsahaan)

Sehubungan dengan permohonan pengakuan tanda batas yang


Saudara sampaikan melalui surat Nomor (diisi d"engan nomor surat)
tanggal -
dengan tanggal surat)perihal (diisi derugan perihal
-(diisi ini kami sampaikan beberapa hal
surat), bersama - sebagai berikut:
1. Sesuai dengan ketentuan pasal 14 ayat (2) d,an Pasal 61 Peraturan
Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan
Pertambangan Mineral dan Batubara (Permen ESDM No.25/2018),
kewajiban pemasangan tanda batas hanya berlaku bagi pemegang
IUP Operasi Produksi/ IUPK Operasi Produksi IKKIPKP2B.) dengan
luas WIUP Operasi Produksi/WIUPK Operasi Produksi/Wilayah KK
tahap Operasi Produksi/Wilayah PKP2B tahap Operasi Produksi*)
tebih dari 1O (sepuluh) hektar yang:
-24-

a. WIUP Operasi Produksi/WIUPK Operasi Produksi/Wilayah KK


tahap Operasi Produksi/Wilayah PKP2B tahap Operasi
Produksi-nya*) berhimpit/berbatasan langsung dengan WIUP
Operasi Produksi/WIUPK Operasi Produksi/Wilayah KK tahap
Operasi Produksi/Wilayah PKP2B tahap Operasi Produksi
lainnya; atau
b. lokasi kegiatan Penambangan dan penimbunannya
berdekatan dengan batas WIUP Operasi Produksi/WIUPK
Operasi Produksi/Wilayah KK tahap Operasi
Produksi/Wilayah PKP2B tahap Operasi Produksi.

2. Berdasarkan hasil evaluasi teknis dan administrasi

a. PT ...**) telah melaksanakan pemasangan Tanda Batas


sebanyak XX (terbilang) buah dengan daftar koordinat serta
Peta Situasi Tanda Batas WIUP/WIUPK/wilayahr KK/r,,n'ilayah
PKP2B*) sebagaimana terlampir, yang telah diselesaikan
pemasangannya pada tanggal
b -.
PT ...*") tidak masuk ke dalam kriteria pemegang IUP Operasi
Produksi/IUPK Operasi Produksi IKKIPKP2B") yang wajib
melakukan pemasangan tanda batas sesuai dengan ketentuan
pasal 14 ayal (2) dan Pasal 61 Permen ESDM No.25/2018.
c. Berdasarkan hasil evaluasi, pelaksanaan pemasangan Tanda
Batas Prf ... **) telah sesuai dengan kaidah pengukuran dan
pemasangan Tanda Batas yang baik dan benar dan/atau
memadai sesuai dengan ketentuan teknis yang diatur dalam
Permen ESDM No. 33/2015.

Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada angka 2,


bersama ini kami sampaikan bahwa Direktorat Jenderal Mineral dan
Batubara melalui Direktorat 'leknik dan Lingkungan/lnstansi Teknis
terkait*) memberikan Pengakuan Pemasangan Tanda Batas wIUp
Operasi Produksi/WIUPK Operasi Produksi/Witayah KK tahap
Operasi Produksi/Wilayah PKP2B tahap Operasi Produksi*) Prl ...**)
sebanyak XX (terbilang) buah dengan daftar koordinat serta Peta Situasi
Tanda Batas WIUP sebagaimana terlampir.
-25-

Dalam hal di kemudian hari terdapat kondisi sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 14 Ayat (2) Permen ESDM No.25/2OL8, Frl ...**)
wajib melakukan pemasangan Tanda Batas sesuai denga-n ketentuatl
peraturan perundang-undangan.
Selanjutnya, kami menghimbau Saudara untuk melakukan
perawatan dan pemeliharaan seluruh data pengukuran dan pemasangan
Tanda Batas serta menyampaikan laporan hasil pemeliharaan dan
perawatan Tanda Batas Pl ...**) yang teiah terpasang kepada Kepala
Inspektur TambanglKepala Instansi Teknis terkait*) secara berkala
dalam laporan realisasi RKAB triwulan II dan IV.
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Direktur Teknik dan Lingkungan/


Kepala Inspektur Tambang/
Kepala Instansi Teknis terkait,

Nama Lengkap
NIP.

Keterangan:
*) pilih yang sesuai
**) diisi dengan nama pemegang IUP/IUPKIKKIPKP2B
-'26 -

2. Format Keputusan Penetapan Tanda Batas untuk Pemegang IUP Operasi


Produksi/ IUPK Operasi Produksi

?t1,
Y/
.:--

KE}TENTERIAN EHERGI DAN $UMBER DAYA MIHERAL


REFUSLIK INDONESIA

XS FIL;TL:$SIf *J {trTg E ! E },i EItLi I n,i-ai S Lt :!f l}g R nSY-{ }1 Il{ E K{t-
*EIIU$LlE lS*{)iqESi.{
NUU{ rR
TENT.{TC
ilErrTApAIt T&xBn I}.{TiS
wi L{Y&F{ tzJ $ u rs.{}"l"{ Fg RT&}t I3A}f fi A N * I}ER"{SI PE(} L} LrK,S t i
lVl L\Yn Fi :U I N {-:SAl{{ Pf XTn*\lBA}ifi ;1$ H.H L' S L $ oPE R.t$l PR(- rI} U KIil 4
}

pT ",r

1: ESTI:R: I I IiHfi 1 t"i.i\5 5 L] ]'1 i3li id I]eY.-l I{ I :{ !': HiL.

X'l*11ir:'r h;i!:fl *. b;ihwa Ftf . *"1 ;rctirlirlr p{.i3}1rgel:g , i*r*: u*"rlta


p*rt*mbllng*n i:p*raat pr*d*ksiJp*:*regir::g iain u.*;ri:*
;rrr-:*t:bang;rri khu*ui; opr.r;lsi pr*rluksi irs.!'$as&rli;m
Keptrrrrsan lrlentrn Errergi d.rr: Surlrbt'r' LJ"tr.r S,tiner.il
Nc,n:or ldiisi rionlol .suriri hll]{cllr.\url} tr.}-11.}r1* -.--- trdli..;r
--^---

.iu*{xi surelr k*,,prrtu.:ruri tanggrti --.. ld't.*i r*nggr:i s*r,:li


i;('liulir.:'rit,:
t3 bal"lx,a lriii:"i plni;:urrrrr tcn'nr43i di J-*r-nr.;ftirri*ri}
FT .. "1 Ine.lniLri sur;1t :)oluLir r(ilJ5i rlur'ti(i, 5!.tiill
:irngg.tJ 1fijr.l feuiggril -rrrirll lrl.rh !1rrl1-!.ili1prrrk{rr1
p*rxr*i:tt:*n p*rn*trrju*n u:rli:k $r*ei.rpali t.:r'rda i-rirt.rs
ll'tlalr;ih ixin LlssS+ P*rtaanh;ing*:: Oi>*rasi Fr,:duk*:
,'\\'tlirlah Izin Usith;r Frniinrl,:*rrg.ur !tirusris (IFLl'.r*t
Froeltikxi"f k*1r*dlr }lt"11t*si *r*i€tr-ii t*!r*ktrr:: Jr-:.!r{.:.riili

H ine:'itl dan Bctirl:arii.


-27 -

i. bai:lva *r'rda*;rrkrrrr hiis.il elnhl.i$i. l.**ill*$&*g.ii: t"llid"r


hs t,;rs ll' i i;ry *i: l:i tr U *itha F* rt *:n**r:g* l't fi p*r dti Pr$il Lt k* t

; \\'t.ia,.,ii-r lzrn L's.ii:ir llrri.lntbflllr:.1n Klrttst:r ,l}crdsi


(

Fr*riiiksi'l i33' --: *'J t*i*h x*sLtiri ,Serrg.in kLlt-11tu;tu


Faer*t:r-ir*n 1x ::utet**g* t-ll:d*ngiin I

rl. ir"t.hrvx berd**ark*n ptslinl-tl*fi.9i1"{r *t"b;rg*il:ti*t'lii


dimaksr-r<* qlaLa*r hus':rf ;*" hurlrf l:. *;rtr iiurui * perirr
me r-i*t ir1:.k iltr H* putu**tl Lli:il l eri En ergi r{iln Srrnrbe c' I-ta5ir

1.1i-** ral I BrltilftS Fe netitpi::: Tirnrls flatas l\'il;r5ah !a; r'l


Ll :;it[ia I\.r'..tirrbarrg"111 (-)ptl'iqsi pr(,$t;l{6,} liVii.rt'"rlr llitr

Is,-rha Fkriiunhi!*Sa:": Xhlt$tis ilprr**i Fr*d*ksl"! FT , *i.

t{*lgl:iq;t? l, ttndurg-l-lrldang lr{*m*r f* Tirhuri :Sa}? tentnlls F*r:*i"l&$


Ruirlrq i l,r'.r:rhirrntt I*g.r rrr Heprirbl rk I r.tct ntrt'si.r T*htrn lur ri
Sti:r:*r f)$. Taextrirlr** Le:trt:nr*n l*g:rrii lte'ptrl:lik
lnekinesla lri*nt*t +;:3I ;

: Ur:d;rng-Lln***g NtnR*r -l T*i"riu: "]utll] ll:11tittlg


F*rl*m$iurgi*r: *!in*r*i rlirtr [3at ui:*la Lr-t:r [:ii,-iit t S eg,ira 1

R*g:rrblik Indori<,s!a Tithrat: :*Llt"l :;ot:lrir -1.'I;r.u:i:*iratr


Lerr:li*r;tn Sr^Sara ltr' 1:u Lrl r k ln ci r, r:e s ia N *rEro r +tli ;

3. Ll*c{ang-Llnelo.&g Nofilr}r 'l Tahufi f*l } t*nt:rllg tnf*rnt;*ei


r: \rH.ir.r Hr lrul:lrk lnrlrJne)l4r T..rhrLil
Ciecrtgr.151-ll,iLenrbirra
.3*l i |rt:l:rc;r {{t" l:$rlb{ritlru Lern!:;rr;ur Neg::ul **1:u{:hk
!nct$nesitr N*m*r 53I +.},
-1" Unr{*ng-Und;*-lg }**rnr:r :3 'Ia.hrir: f *: "l lerltiillti
pe.nlerinl*h:rn f)aer.rh {Lerirbasarr }i*g;r:'*. *epr-rblik
Indon*:t.t Tiihulr lO!4 liortror "14"i, T*nrb.rjt;r:: Lsuilat+t;
Nr"garir Reprrblrk Ir:deinesid l,iqrr:rr,r 55xii,*b.rgiil,r:.rn.r
**l*h l+eb*sap;t K.tli tlrui:"rli ternkirlr i*e:.rg;in L:*ria::g.l-
ljnd*r"ig l,{*m*r I T*hrrr: ?*13 t*nl;rng Fr*rt-r.rhrr:i K*,'lu"i
;r'.as l-lrtrl.rrrg-Urrd.rrrq Nonror i.l T*htrtr itrl-{ l-tsril.rsrri
Fcn:*rirti*r** il*r"r*!r {l-er:rtlarirrr litg.rr'.r Er.l}Lrbtr}r
!tt':i ,rrt rt.r Tn:ntt: 1O I i Norn,rr 5d. Tanri;.ilt.rtt I.t.r:lIr;rt'.rtr
X*g*ra Re}"1ritllik Inr**tre*i* Sr'nr*r 3*?qi L
-28-

5 Feri{ttsra$ krn*rint*h Xoltor l* T*i:ur: li.ll* tel'ltillig


Fl* t: r;r; t* Ti:r ilir3ah li&si*n$i i !-r"*tb:arn:: N r g*l''r
t;r Rutt n g 1*

Rt"p,rrb;rk Itrdolte>i;r Tirhttrr lO0* !\ull:'rr -l:. Titnlb*h'rn


Len:trirra.* I!*gar* Rtprrhlik In$***s;a $*:nr:r *$33|l
o Ft,rilitilil!l Pcftlrntrtith f ot:ror ll Tiri:tit, .ju l0 rr't11irll,{
llilaval: Sert;rlxt*a::5lrrl il.*mh;tr*l: $iegirra ft*prrblik
lnd*tresitr "Iirhun :1ill* Srrffor '1. Tim:bi*1'ur:r L*mb*r*n
Negarii ftep*blik Ilrcionest.r I(,nt,:r 51 tOl:
? F*r.i:t*r;*:: F**rrr-irrta!: ]li*lttur !3 Ta**u JlLi* l*t'tt;irlg
F*lak:ia::tilrr Fiegt ;tt{ttt Ll s:rh:r Pt r: tn: b*ngnr: }f trlel*l iti*r:
Sait:tr*r* {[.en:b.rr.L t"t Ie gitr* Repr-llr ii k l:-rcl*ne*ti: T;r]rutl
)Cr:0 SLlllr(ir :"J, T.imb.rhar: Lenrhar.tll Nrqirt-i fiie1r;rbi rk

inei*u*:sia Sion:*r 5: t il seh;:65in:;rn:r tei*h L:*ber:ipa


hxk eliuiiah, cer:tkhir det:gelr F*3'i1tl3{[ll1 F*:nsriutirll
)i*tu*r I T;rhr-:n :{il* i*utiil'lg Ferub*h;:r:r li*litt:l lrt;i*t
trreratit:l';r:1 l\ rtterttltir,:-t forlrrr f 3 Tahrrll lU lO trlltr;',ll
F*i*ks*l^ln** Itr:gt*t*rn Usi:h* trerlluliii.tng*rl ltirl*3ui rliir:l
S*tubtrir {Lernharan Tr"gur* Republik lnd*s:*"*l;l ?*hutr
i*io Nr*rx*r f8, T*:rrlr;rh*t: Letr:i:raran iri*girrit f{*publi}t
lntJ*nesln i:i*nr*r * istil .

$. F*ruttrrs.:r F*:n*titrtah Ji*ntor 5.3 Talrr.-rE: JILlil t*ni*tltT


Pttttbra:irnl: Elrur I-ertgatt.t$.ut l-t'lit eIrttgg.tt,t,rtt
Pe*g*k:1;ratr Llsaha t*rtat:rbit::g;rn }*!**ral tt*tr B*{th*r;r
{Lr:nrbtrr*:l $egara fi*puhiik ind**r'lti*'f;rirur: I{}tu
liar::or',{5. T*xrb;:.hiur L*r::ba.ran Xr"ia*rx R*pr-r}:lik
lrrd*ne:iir li$rn*r 5i4:f ;

.{t pfri'iirlrr1:l F*nrefinlxh l{q:nt*r * T*hut] .3*i} t*nt**g


K*teliiia:-: Ilria fi*r-ic*u;r T;rta Rr:ittr.q iLtt::bar*tr Neg*r;t
Firprrblrk lttrlntttstii Tahur: J(r I I -\r,r:li,r n Tirtt:h.rli"rti
Lo.nib.rr*rr Nt.gurn Ftepr.rl:li* Irtic,ncsil lir'iur.r: i.it, il:
Iu. pt,r;,tr.lLr:) Fer:renr-r.l.rr i\ior:rt-,r 1i Tidrtttr Jt-i 3-1 tr"t1l;illd
il*l*ks.;l::sr*rr-: Ll*rta::g-Un*xlrg i-f*:-:l*r -l Tai'ru:', JLtit
Trnl;u: g lrrfqrrnl* s r {i e*:.pils utl i Lr'fir [] rir* }*gi* ii Re p* bhk
i{

: !i:r!*nesin Tillrc.i:r )Lll-{ N*rno: 3i. Ta*ba}-l*tr L*n;b:l;-ati


]{sS* r* R*pui:ti k Iniicrnesi*. :\$fi:trr *t5{li} I
-29-

I i. Per$luf&il Presiden llonror 68 T,ahr.in l0 l5 tentjrng


Kenrenteriiu: E,nergi dan Sun:ber D.rt,a l\tin*ri.ri lLertb*rirri
Xegimr Republik lnclonesra Tahun fOlS Noniur ljti
s*birgaimana teiah rlirrbah dengarr peratr-u';ur pr-esrclen
Nrln:or l,i)5 Tahun -ZO I o tentfing per-ubah*n atns
Feraturan Presiden Sonror 6ll Tahun J{t l S tentallg
K(il1ent€riftn Enrr$ dlin Srrmber Ba_va lrlinerai lLenrtrnran
r*cgura Republik Indoneri.r Tahun 2O.lo lionror tagl:
l: Heputusan Presiden Nonror i9/ht Tahrrn f0t5 tanggal
o hlei rOl5:
I3. Periiturlrlt Mtnterl Energi dan $u*rb*r l)avg Minerul
l3 Tahun )fJl6 tentang Organisasr dan T*ta Kerja
lrlonror
K(nrentedir' E.ergi clan srrnrber Da'* Mitreral {Bcrit.i
Negara Republik lndonesia Tahun trlt6 r-onror 7$Jf .

I +, prretrtrar-: Slentefi Energi ,J*r:r ,5.umb*r DaYa lllirlerai


Nonrtrr 1l Tahun 3{,:g telttitng Tata C.ara Fembrrurn
l,\'ilarah. Ferizinxn, dan pelaporan pada Kegi*trrn Ltsah.r
Pertan:b;rngan Mineral dan BatlrbarJ {Berira Neg.rt.a
Repr"rblik lrrqlonr.sin Tlhun lO t ll N*nror JBII.
sebag;rirnantr telah ditrbal: beberapa k*li ter"rkhir de'giin
Prriltu.rfflr i!le*teri Energi datr Suntbr*r Dtla lvlitreral
,t*onror -lI Tahun 2OIg tentrutg perubalran Heduu atirs
Peraturan Menteri Energt dan Surnb*r ilff-}ln hlineral
Nomor t I Tajrun :O l g tentang Tattu Car.;r prnrlxrun
liilayah. Prr,,irurr*. dan pel*por.ur pnr-la Kegiitta* L,*tiira
Perr.rn:bnngan l\Iineral dan Battrbara {Berrra Neg*ra
ftepublik Indonesin Tahun lO I B Nomrrr t .191|:
-30-

t 5. F*rs!urxs: *tr'$iers Errergi dilt'i $ul-:rl:tr l-l*r;r ltit-:*ril!


Son:cr f 5 'l*n-Lln lu 1* t*r'r:;ill* ll*l-:grts*ita**
Plttltrrb.rrrp!ttr ilitl*r*[ darr Hntttbi,t.t {Br;iur ht'g.tt.,
Reprrbiik Il:dolit:ta T;rntil: f 0 I + liot:t,,r 5rl'ir 5rtui*iill.ltalt.t
F*r*luritn I!'l*&atri E*trgi *i*tr
**i;cl"r dir"lb*i'r det:flitn
$ur';th*r flasa &li:"r*rnl S{:m*r iu T*ilr-rr: 3ili* r*nt*-*g
Perlrb.rh*r$ .rtils pt'rfl.ttttatr ltett:E'rt Etrt']'gt d;rtt tiilt:ttN:r
D.rt-;t llliner.rl k:tnr-it' :5 T;iiiuri )ut.8 trtllLrrir;
P*ui{us*tt*at: Ftrr{}s:lbirnga* }tjtr*rril dau t3.rtlrh;rrii
{E*!-itr 3i*gilra fteperblik lud*nesi;r Tnhltn 3*i$ li*rl**r
t31ii$;
:o. K{!.rlttu5:rn Hepr.rla Badart ltrform:tst ttedltPusl&l ftrtuut i5
Tai:un :* I 3 terltaftg Sislriu E*f*rensi {ir*spaxtrl
lnCr-rr*,.ia lo; -1 ,

! 7 !i+prrrrr*.rn l\tstttt'n Ettergt .l.rtt 5t.;Itbcl l).rlu ilttnct'rl

Siritr:r;r l&:3 Kj.Sfrjbtfi$t.ll*t$ tt'rlidng f'tti':t.:i;rtt


F*r::as*rrga.n Tanrta B*l*s lstl;*'*i: lsst't Lls*l'::r
3rr;*n:b*rrg,er] nlau 1tr;i!*t';rh iei* P*rt*irrh*ng*rt lLhr;*i-rx
0pc't'+si Pradttks::

l!!HM{.iT'L;5tu:\N:
*1*::r;t:rpk:rr *iEI'LlTLiS.\i{ htH;.*TERI ENERCTl RAN SU$IBEE I}.{Yi
Illi\ER.\L TEST.tNLT Pi:t'iL,T.{rAN T.\}in.\ ts"c'f.{b \\ lL,{}'.{H
IeBi {jsi}{,"l }'EKTA${i3*.i',1{iA5 {}Ff':n.t*I F:I{,r.}tfLilist j'1!'IL{Y"\H
IZiti US}.it,E p[l?T.\t\{8.{NG.\I }iHUSL:S (ii:}fiilA*i
PRtlDLi Ktii "-! ffi' ., "'u" i

KES.{I'U lle.::*ur;lk;rn Tiurda Bartax tr**ila,r:*l:r t,ein UsillEm Fe:-t;*::rb;rr:giin.


{.r1xr;.r.si Fr*drrksl/trVila}-*ir lzir: LIsxha P*rt*l:rbang;r:-: Klrr::;i.rs
*1:*ra$i Isrr:**ksl*! }ry ..-u"l sesu*l d*lrgar::
*^ *aii:rr l{o"r:rrli*;rt Tar:d;r f}a?*x F*netug-,+rr *t-i:a;:.trgr.rr:.r
t*rt&:li1rn: glal;tn: Lixrrpririrn I; darr
Lr, F*tr:r *str"t;rst T*trcia ll*tas *ti:ng*irliirilii t*rd*$ttim qii:lil;ll
kr}}lijiriul II.

"\'i1t1$ nrr:niF;rk** L:$giIl* rid;:li t*rpi*;iirk;ur d;:st }iepulusiur


.\tcricen ini.
31 -

Xf,T}LIA f}t:ng*r: Ft'n*t*par: ?"rLda E3,:txs lYil*l'ah


Prrtir:ni:xnga:: Operiisi Pr*riuks:jlVii,:-rvair
flrlft*slhi]ngi:r I{J:u*us t}Fer*$! Frt:dllll:t'l
qlin:ak*r:r{ tl;rlirxr 1}ikf Lrrrl KE5-'1Tt:. P'f ."1*iitib.

&r rnelilkllkall fem*i.t!-rg.rlr Tlr:id.r !3ilas 1i&i-rg- h*nl s*:u*i


*ienp3t"l iret*trtu*n Per*iuri*: &I*:rrr"rj Etrergi,lant utttrib,. ;.
Ouva IHi::t.rirl Notxor J5 Talrirtr !*i't 1, 1i1.,,rg Ft':tetlsiln.t.rtt
Ferlnx-lbirngii* S'tirrllr*l deir: Silt-rtlrilra -:drtil Ktpt-t!ti.+.ur
&{rl:ten Er:*rgi $nn Sutnlxr Dat* hlt::*r;rl N*m*r la.l*
ii/3Oi il[,hl , JulI t('tl1arig Pedc,:tt.t:: Ft tii;t*irtrgat] Tu;i(i.r
lJ.rl;rs \f il;rirrl I.zin Lis"rtr;r R,lt;itl1L,an*riir 'rn I;rrt i.ltLrEt !Vtl*-r
S*rt*:rit-r*.r:gngr lihrisus Sper*s l $rri:*ultsi. itp'rbll;r lf il;t-1.rh
lzijt l-.:i,hn Ferttutrbulrr:arr Ctp{-(.1..,t Ft't'<lttkr:,r\\'liilriili lztti
L.i *ailil P* rt"a r':"rb *.:rgfl 11 Khu su $ flF{:r.rsi Fr l:du ks i n:* uga i*n:.:

1>*rr,;.irrtat: rs.ililr*f*J;rln*r .jarrgkr t..;tkttt ;:*iing l*r'l'rlrat


-1 ttignl bul;t* sq]*}i 1:*nr:1utr:rr witaS'.rtr t*r*t'tiut,
b. m*l;:kqrli:rl1 F*sr'1;1$iulgan k**rbaii teri:r.r,-i,rtr-: Txtrd*r [J.rt.rr
l',fi !1t 1',t tsirsi. i L-rr.irilH: irt;iu hil;rt:g:
.. nlr:t1;t[n tii.ttl t]]t't)I('lii)ntir >{tii1F1 l;rtrdi"r B.rtas furt,: tri,rlt
*lip.rxarrp trrmilsuk ilks*s m€sru;r,: l*k**r lfiLr':r{it i5.:t*x
sirn: ir*i ci*n ga n [r* r"*kh i rn5a rln L s *i: * Fr:ri**r i:uLt:glut i{i t"t
! 3'

I-1 s;i3:n 1:*.r-ramb*r: g*r'r l{.hr:sus ul


;

d- mer:3'irn1:*n m*rn*lih;rr* data ha*r} lkrlglEk1rriir'!. br":rt.r


c*r:*l'l

${:irra, lap*riur hasil p*t*k*ein*ir:1 per}:rs"rr:aiin Tx:-id;r


Bnli:s. *rt^til pet;r peng,-rkuran,latr p*mirsiisl$*t1 Tarrd*
Balirs. tlait
*. nrrt:]'iilyrF*ikr* lap*r*n h:l,tj! F,*r:l*lii::l';t*r1 *i;.lr $er&&,irt*r1
Tx::d;r llxt.r* r,'sl:tl tt"iiih dip"tsang k*p.rlia He;:alii insprkll,rr
T;*:rh*rrg *s{{rm **rk*l;l eixlai'lr i;r1rcrirr: re*l:*:is: ftrllc*na
ir*11ii..rrrgir,.uirrr riun Bi*r.r trl*'trlln ll tii"rr l\/.
-32-

KETIC3 : K(putusan lt{€lrteri ini mu}ai berlaku pacia tatrggal ditet*pi<an

Ditetapkan di Jnkarta
pada trnggal

rr.n. MENTEEI ENEF{f,1DAi{ SU,\IBER UAYA LIINER{l-


D II(EKTU R JE 1{ DtsItAL :VT I I.I E R.{L L}AN SNTU Et,{t{{.

IlAill BA:\iCi Lr.\TOT "\t{Y("-lI ('l


Trntl:r"ts.rn
L Ir{*ntert Energi dtrn Srtmber Davn lrlineral
.:. lrlentr.rt Dalatn Negeri
I turrbernttr tet kittt

-l Bupnf i ttrkat!
-33-

LAtrT}'IR{N I

KEPUTUSAI'i ltENTERI El'lERC, D:lN SL;SiBER alnlA *tINER.{t


REPLBLIK INDC)NESI.\
N(IIUOR
TANGG.{L :

*.\ITTAR KCIOggilli*' TAI;DA TSAT;1:;

Nal'nx Fent:;*haar"r . Frr.\\\


[,,rkls:
- Prr:tiusi xli.L\
- KotBJ'Kabupaterl x-Lax
liom*ditas LXltx
iiode trt:ilatah x.t\\.\x.x.\ L\\\
Luas XL.:{X H*

Dn F'T,t ft li (.)tlEll I N AT TAN Ll;\ IIAT:{S PEI'i H"f AI'}.{S

i, t^

i.r

III
III

I
I
I
I
a.n" ll{ENTERI ESEEIii n$N SLI&{BEI{ L}AI'A el:}itrltAL
OI REKTLTR J E ti DE'{{L IIII :f E'i.\ L UA]i ts.\TLI I]AR{

I3.{1t&{NO CATOT ARIYO\O


-34-

t-tut'rFltt$i I
X EFtJT[:SrtN HL\IE BI tr ]€E ttC'l t]]t tr SlJ li{ B [.t{ I}.1 Y,t *t: I f, e4t
RE FL Ltllh l:tbc'tl LSL.\

IfJh{ { }fi :

f,.Lt{l{,AL :

:
-35-

3. Format Keputusan Penetapan Tanda Batas untuk Pemegang Kontrak


Karya lPerjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara

.rt
w

KEMENTERIAN ENERGI DAH SUMBER DAYA iI}}.IERAL


REPUBLIK INDOI'IESIA

}([FL.iTL:$AN S,I[,$Trrc r$Efi{il n{:{ SU}ti3gE {}A1:3 &{lI{SRtL


R EPU BLII{ t Fi DOI'\i I SIn
Iit)ltt)R
TEj{T.{Sfi
FE SrTNFA.N TA}iE}.{ B.{T&5 1\iIL-dYAI"I i{.{}N?RJtK K{Rl A /
W IL.{YA ll pnRJ ANJI -{N iilR\? r}E RT.{i{en NGA N pE X fi U SA H.L.{ ]e ESATI:- H,*R*{

T.l,ridp oFE&{sl Ffisnu}ist-} rrr,....}

:{ i: S'I't:ttI S i,; i:tiUI r,{}; SLr }t }:HR I}.d}'A h{ I }[ I{;\1",

11* nit-: r bii::!t it. b*}r*ii FT " "'l ;rdalah p*{neg&i-rg k*:-ltt-*k
k*nii,tp*1nr:.iiein kirrrt prngalsirh;i&s: p*$;uxi:ang*n
h;ttubar.r'1 tler1r1;ur Perr:elr::tiL.lr [<rp,t:blrk hrd',nrs;.r
t;lr:gqr-t} liiiixf t*rig57nJ **ntr*k *rir^yr: ir{*rr p*ry*n"ylwr kurgrr
;.rt'f 4t tschirrr n p r nrtn tbct ngrr rt br r i, i)rt rr1 1 : r''Lr.r gili tl:.r !1a r 1. i1
r 1.q

dirrbirh t"tt,."i;rlur lrlrrarrd.eflrerr kt,lril iik hd,1'r i [.]rr l.r.!r-ll.rll


k.Ur a pr ngtsahir;r tt irt'r! ;lntbir n4*ll i].1tt.ti.rl *' " " t trr;i.{1l"tl
idletr l<t.ng-E$l rrn:crndr:rn*n k$&frrik i"cil}r* {{a{rft
p*ry* ryicr: *etxg* 6rt' trg6s rejr srrt ti ;lr:t lrt rn hrangt*r {r** ir'&*r*j.
l:, . b.rhrt.r ldt,:r 1:ilriplrir,rr t(,rrir.i(it,il pr,irrstiltrrrir)l
i-T .. "'l melxiui Erlr*t r{lmor (d"risl n*rrrir' $r{r{:itl
l;rttggitJ lr/ir<r trtlrqqtrl surrr:i lrlai": tll':trt,iln)!-r.riK.rn
iJ(rnrrlil{}n;tR ltcrsetr.tjrran rril!trk penerrrpull t.ilrrlir birt-rs
n'ilar;I: kr:ntrlk kan*/wilittair iir,rjunJLrri k.rr-r'.r
pt'tlrltisah"l;ltr pt tl iint batl*iln tr.rtub.irit' t l*ep.tri.r trL,r)lt.r:
*r*lnlir i Di rektr-rr J* a":cler;r I ll in*rirl riir:: Eetub.*rir;
-36-

bahr*"a [rerdas*rklrr hasi.l *r.*luasi, p€rfi.as;iu1$nn, tBt-lda


b:rta: wilalrah ltontrak knna,/wila-r'*h p+rqiurjian karya
Pf .,,,t trl.ah
pengusahaarr pefiambangirx barrrbarai!
.$*sui1i deng;rn ketentuen lx.raturaft perrrndang-
trndnDgan:
bahwa berdasarkan pertimbirrrgan sebugultnan.r
dimaksud dala.m huruf *, huruf tr. dar: hr-rnrf c perlu
lnenetarpknll Keputrrsan !\lentefl Errefgr darr Srunber l)ur'.r
Mtreral tenti$?g Penetap4p Tanda Buras ltrila-vah Kr:ntrak
X"rrya/Wdal"ah }rerjanjr:rq Karla Fengusah,;uin
Fertitn:bang*n Elatubara Tahrp C)prrjl$! Frocluksr*! l{1
. ,"r.

l.tr :,r,rilr:.,ri t. Undang-Undang Nomor ?S T*hu'r JOOT tentang Penutaan


Fuang lLrrnbaran Negara Republik lnrlonesra T*htin luuT
iionror O8- Tanrbahan Lenrblr an l{egura Repriblrk
Indonesia Nomor +7r51:
.1" Lltrdcng-Undang Nomor * Tal'run -IOU9 relitiuig
Fertilttbang*n Mineral dan Batr:b:rra ll.errrbaran l,iegara
Repr.rblik Indonesra Tahun fOOg I-oluor {. T;rnrb.rhan
Lenrbaran tlrgara Sepublik Indoriesla Nostrrrr *9|:
3. Uneinng-Ur:elang l.Iornor 4 Tahun J0 I i trrtii*g ltrforme si
Ceaspasi.rl {Lenrbarar: lriegara RtpLrbhk ltrdonesra Tahirn
l0l I Nouror 49, Tambahan Lemb,aran Negara Repr-rblrk
Indonesra Nornor 5fl4l'
4, Undang-Urrd*ng :\lon'lr:r l.: Tahur, :0 I { tFlirang
Penrerinri.rhanr tt:rerah {Lenrbaran Negura Repul:lrk
In<ionesia Tahrrn lOl4 ]iomor 2++. Tantbanrn L*n,b..r.rn
**egaru Republrk tndonesiii Norrror 5587f sebag:rlrrlarl.r
teialr beberirpa kalr rhrrtre,lr ter*khrr dengan L nt-liitrg.
Ltndang Nomor 9 Tahun -30 l5 tentxl"rg Peruhahirn Keduit
&t&$ Undang-Undang Nomor fJ Tr*ir:rn 20l.l tenlilrlg
Petnerint;ihan Dat rah {Lenrbarln liieg.rr.r Republik
lr:douesi;r Tahun f,Ol5 Nprnclr 5$. Tanib*han Leuthirr*n
:r-agarn Republik Indorresia Nomor 5o7?l:
-37 -

5. Ilc'tatrrr;i;r F**rr:rint:l!: )innr*r fb T*trlr:i JUUS t*nt*!U


R*lrr'a::a Tar;r &n.rug \\ il"r1'.rir X* ttotrui 1l*r::hiil'ix: liegill*
Itepublik nrr,l*nesi* Tahun l**$ Fi<-:t":'l+r -{*. Ti.rt::!r"ri:iru
L* n:b.r r,'i n l,i r: gir rir Repul-rl rk l ti,l n ncs l* i\it.rnlo r -1,: -1..1
1 :

s. P{"ri{gLnril:'i Fes:leriilti{N1 }it.*:ar l} Ta}:l.r* 3*l* l**la:lg


lli1*r';ih Penarubon"qan ii.*r*h;rr-r*r: $*g*';l ftep*trliit
!rrt3*rne*i;i T:rlri-rn'filiil X*tr:crr *, T*trilxih.rur L*tl:t+a:';rn
Irgirr* Repul:iik lttri*resi;r S*m*r Sl t{,ll:
?- P*ra!*riilt Fe*rerint*h l(r:nlor ?3 Tai:aul ?*l{} tentiir:$:
Ftlir}i*ar1** *-r H*gi*titn U sarr* P*rt;in:t,;ltrga,n trttr:* riii eirir:l

Biritlb"tr.r IL{'nlhilr;rtl It'g;rlir Rc"prrbitk lt:duittrt.t T.t}rrttt


]*!lr N*r:r*r 'f$. Tumb.rlrrr: Lentbarittl )Trg*,rir Ftep*blik
lni**t:ie*i;r *rirttpr 5 ! I :1 s,:b:agrittri*t"i; t*l'rlr be!:erxp;r
k*h clir-ibah, terilkhtr' tie:tgun f\':-;rtt:r;rtr lj*n:trk:q*th
Sc,n:or tJ Tahutr aO l5 !t'ttt;iliF Itnrbiritirll Kellni,l rIiiS
i'rr&itit"r:i [\':tleritttii]i Nrrttttrl' I.i T.tliirIr ]l]ltj luttl.ii:p.
P.:l;rksa;r;r..rt:r Kr*i.rtiill L! sithi.r Pcl'.itllll-,;'nflitl1 \trtltru: {irl""
Blrtribar;r lLcurrurltn It qar"i Rt'pLrbiil: Itirio]tr'rilir T'rhr ttr
'iJJd l{orrrar Ji. Tairrb.tlr"rrr Lr nlhar;rr1 I\i(4,rra RrpttLrltk
itlriltit'siir !Vcn1t,r o I 8.Jl:
( P+r'uiut irar !,11nlt,nntal': 5c,n'ror 55 Ti,:iitt: JU lU tclttlilF
Pt nrlilnua;: cl.t: i lt(nrid$ irs.rtl Prt:r c'[t'ttggaraatl
F..f n grl o ii
I
"rn ll,saha F* rt;rnt ba:1giut I't itr*rii! d*t: f}i: :r:i:*ra
iL*.r::irar*:'i N*g*ra &erprrL'lik &'td,:ttr.'s.:* T'ahun !(:tI*
S,:nrr-rr fi5. Ta:nbiiir.ur Lreni:irlal'i }*g*rir *ep*hliit
in**resia lrior::rur 5 l+:l;
S $er{lt$rar1 Fenrerint*i: $*n}*r' S T;*hLrn lrl i I ty!'!td,i!:
ii*:elitur:l lful;t &*tr*efi* Tata Hu*ng {L*rrr:baran }'ieg:,rs*
R*pr.rhtik Inr'lur**l:l T*hllr f{-i13 3i*.nrar d. T&nrt?.lh,rn
LllllL,J r., l1 \egirru R<'pttbtiri ltrcitttr*stii Nrr:ttrlr 5 .]9-31.
lrl. Plr.r:r.ii:lil Fcr:r*nntru: N.ir:r,rr i.t T;rlrrtn ltil-l tilit.r;rr1
['el;r]t*in;rac, L:r:elaslg-Litrda$g ir*::r*l' -i Trii:u:: lLi J i
T* nt*s"i g Initrrm* s! {} *o*pxs i*l L*:trb:: ra:r n*gar* ltep:*blik
{

llrd*rr*sil T;ii:r.u: :*i-| N*:n+r .1 3, T**irhi*'l*r: L*r:..rb;rr"ln


)i*gitr* f{rpublik lnri*n**ia X*:urr:r 55tlf l,
-38-

I :. P*r:[irran Fresidetr l{o*:*:r ft* Talrrrn ]t}15 tent&r:g


lienrenteriiur El]*rgi dan Sunrber llasa hlir:eritl {Lenrb;tran
.r*egarii Republik ltrdotres:a T;ihtrtr f Lr l5 lirrttlur I3f,l
$*hagaimana telnlr diuLlah rtelgan Fer-;itt"rralt Fresjden
l{smcr lt}5 Tahrrn -l0lo tentafl.g Fenrb;rhan i}t.is
Perattiran Presiden l(om*r sS Tlhrtn 2U 15 tellta:l8
Ii*lnentenirrr Energi tlart Strmber DaYa btirteral {Lenrtrar;rrr
fOlo f Urnor iugl:
Negrrrii R*prrlrlik lnclonesi.r Tahun
ll. K*putusan Presiden lionrur Slt/Irl Tahun .3Q15 tangg:rl
o }lei l{ll5:
13. Fe'rttLlran Menteri Energi dan Srrmber Dttt'a *Iinellrl
.l*{inl{Jr l3 Ta}run 20lt} tentang Org*nisast diln T*trr Ker-ja
Kementeria;: Etrergt dan Suntber Sa-Yir lrlitleral {B}:ritil
Iegara Republik Indonesia Trrhtrn lOlo Srrntot' ;dll,
1*. Fertturan ${enterl Energi <lan Sutnb*r n&}'ir $lineral
Ji*n:or ll Tahun f*Its terrtang Tata {'ara ktr:beriiur
ll'ili:*air, F*ruin;rn. d*n P*lap*rart Flrdrt Kegt.rtat: Llsah*
Fer'.anrtrattgltr ilttneral datt BattlLlirrr lBerltir N(g"rll
R*publik lnd*rre i* Tahrln 'lilt8 N*nrur lttll.
srb&gaimilna telilh tllubah beberap* kali ter;*ihir dengrru
Feraturau Mer:teri Energi dan Sunrb,t'r tla) er Ilineral
l*nrtor 5l Tahun ?*18 tentilng Ferubul'rulr Kedria iltas
Frrattrran Henreri Energi dtrn Sumbet' f)ava Httrerirl
Siun:or ll Tirhun ltll8 telltang Tata {;tr* Femberii*
lYiirwah, Penzin*n. dan Pelap*rat: pada Kegtlttatr Lrs.rlia
Ftrtambnnglrn *{itreral cllrrr *!fitubarn lEk'rlu.r Neg*rii
Eeprrtrltk Inslotrt"ri{ T*hun lQl* Nomor i 5!r;11
-39-

l5- Peraturat) Menteri Energi tl:ur Surnber Data lllineral


liiornor :3 Tahun .?0 l.& lentang Pengusahaar-r
Pertnrnbangiitt Mineral dan Batrrbirru {Eent.i Nt'gara
Reprrblik Ir:donesia Tiihr-tn lOII Fionx..,r 3'.151 *ebagaint.rnii
teli.rh dirrbah dengiur Peraturan lrlentrrr Errrrgt ri.rn
i Sunrher Data Irliner;rl ]iomor 5O Tahur: ]0l* tenkrng
Pentbithan atas Peratrrran l\tenteri Errergi dan Sunrb,er
Da1'a lrlureral fiunror :5 Tnhun i.if {-t t(.ntffrrg
Pengus:rlraan Per-tunrbilngffn .Vrnrral dan B;.rtub.rla
{Berita lieg*ra Republik lndonesia Tahtrn lOiE Nonrur'
l59l Ir
lc. Keputus,itn l{e;:ala Badnn lnformasi Oeospasurl ]isnrur l5
Tnlrun lO 13 t*nt*ng Siste rn Rrferen*i Cieo*p*su-t
lndonesia f,*13:
l?. Iteputusan }i{enten Energ: dan Sunrber Diiya Minerrrl
liomor l8:5 K/3Oi MEMI:Ol* tent&ng Pedoman
p'em,ff.$iulg-&rl T*ncla Batrs lVrlar,'nh lsin Usah,*
Pertanrb.urgan atilll Wilavah lzin Prrtirnrbangan Khrtsur
Operasi Produksi:

}TE$UTGIiK,\N:
I{*:-tr,:.r pl.:ar: ENEK&I $AN SUNILIL,H D.\l:\
i(EPI-:TLISAN l|lE:\iTERl
I{INSR{L Ti}*TA}lG PENETAFAN TANDA BATA5 wlL{\,\H
KONTR{K }i{RY.{/WlL.\Y:\H i:[R-rAN.ff.{,} K.{RI"A
PE}ifii-ISAH,.L.{N PERTAIdB..TNfiS}i BATI-'&{.R.{ TAHAP
rlPE&qSt I'ROllL;i;St"l SuT . ."-l

KES"\TL; Xlenetapl:au. Tanda Etalas ltril*yah Kontrak l{:rn'ai\}'tiavah


Fe rjanj ian Kary* Pe n gu s;rhaan Pe r-tan.t b* n gan B;rt r,: bara Ta li.rp
Oirerasi Procluksi'l pT .. "'l seslran deng;ur
r Oaftar Koordinat Tant{a Batas Pellekrpan **b,rgaintarur
tfrrsiltum dal:im Lampiran l; dan
d. Ieta Situasl T*nda Batas s*b;rgairnani telrrfitun: dallnr
Lanrpiran ll.

v,ulg mrrupak:ur tugirifl {id:}k t*rpis*hk;ur dcri Keprltuslrrl


Itenren ini.
-40-

{EIl{-:,r, fh-t1il.ul !)rrleti1pan T*t-iel;l lJnl&s l{ii*l'n*: Iir-rnlliik


lir rr-n,f lli i1*1';rh Fer-ia::j inn 1i*r3-'& Ilenp; *i:haasl prlr!.rulll;tll giltt
l$;rt*fu*r* T;ri:;rp Opqra*i Fru.rriuksi*J tisbi(*i.*ll11.ul.i dtttr.rksrid
i'lui,im Llrklrrrir KESATI-1. PI ...""1 rr'r1iib
,t. ntr i:ikirk{ril F|lllas;11:t3.,tt Tiit:dll [l.ttii5 \ ili]U hili tt s,. sti*tt
dt rrg*ti ke:t'nlttatl Pririi'.tif;ll-r llelt:er-t F-lit: gi ,l:ut Sttttrb,-t'
D.r!'n hlrnr't';rl lriontc:r l5 T;ihrtr. iCr l3 ient.rug Pri'tgus"ln.i"rrt
Fx*r1xmh*rt:g3:: &'lin*rai.i dlr:: frittub*ri1 si:!1a lrtptttttsirtr
X,lsrlteri Hn*rgi dax Sumber Siir."ii E{r::enrl N*::tr,*:' lS:3
ttl;3*rJtlt$idlS0 tr8 teutu:r5; Pedontuir f:*$iil$ff1g;1r Titr:rdir
lJ"rtas \\'tlirl'ah lein Lrsrtha llertirtrtbittrllA:l irtau ll'tl;t','.ti: iattl
t\'rtn:rrbatrplatt l{htt:tr:; ()pt t'.isl
t,dtrkst "rp*btlir Wil.*ul: Pt

iier:ir*k K*n:+/lVi!:.rtrrh Prqat'tj**rr Kat'r''r I\r:gus::h.r.-rtr


Ptrh:rttb;lnga* B*tu!:*r* T+hap l}p*ra*,t Prr:dukst"l
n:ea:g;iixmi ;:*n*ittan r*jL* ;ih r'laliru: _!:r ngkx tti*ktu pxli:r g
l**:L:;lt f, Iti*i1l huian se-i*k prr:*iritiln $iilixt'rh ters*br"rl;
b- rr:*l:rkr-lkan p*:nlrsal1gi:n k**rtaii terli*ti.rp Tirt'l;lir Blrta*
vittt;: .rusirk. :xl'L"rbui "rlril llllirlig;
{. ffet1_li}Sa d*.r"i nrern*lrhara setlup Tand* l]al;r:i -v*ltg tr'lilir
dtpasi-rrrp terntasuk irrses rlle,iLl:t: 1,.,k.:t T,rrtriir H,rt.r:
L-rnrp.rj rit'ngitt: brlirkl:i:'ni'.r liuntriik irul-. ir,'Pr.r-l*t11t.-rrr
il"rt1' "r lir r1
f.tl :i;r lt ;ict r l)(f t,t t:1 h;tlt {.t t1 IJ. I : 1l t}J r.r' l.
<i n:*::r3,i;np*nd;r* n:r*r*l!l:ar* da[;r hasil l]:"r1tl*krrr*rr]. he; tr."r
"{.!:uir. laput'atr h.isil pt.iirk$(rr:rr"1r:'t}*]]lirs.{ftr--rrt T;r;rrta
!3{trl*q" $eri*. ileta p*ngalkuralt d*n p*fi'r..rsilr}g.i!1 'Iiril,li
$;rtas:,1.rrr
r, l*p*r;ur }r*si! lrenl*iih*;'.rirn i.ttr perd\rui,lr)
r'r'1.{!nfiir}F;r:k;r:r
Tir:icl;t Eutn:.1':rttrl :eiirh tiil.r.rx.rlif kr:1.i.rtla Krp*l.r lrtspt!;.l,,rt
TdnlL-iti{ i8L{rt-rr Lt+rk.t[ir,.lirl.rtrt lnput.irt re.rll=itr: ltr.'ti,-.tti-r
lirrJa.\rr{q"rritn tlatt [Jr;*r'"r tt'ir.rui:rtr ll d*rr lY
-4t-

KETIC."l

Ditetapk&n di Jakart*
pada tanggal

rr.n. LENTERI ENERfiI nAN *LrltltlnH DAY.{ ltIIt{EtL{L


DIREKTUR JE]JDER.IL }'IIiER{L DAN B.\TLtsARA,

BAlll EANC &AT0T ARIY$I{O


Tembusan:
I ^ il{enteri Energi t{;rn Sr:nttrer Daya Mineral
-2. t\tenten Dulant Negeri
.3. Crubrntur terkart
{. Blrpati terk:ril

I
-42-

Li&{Fl*A}i i
liE"puTL: SAli xta:{TliHl HN SRt}t $",{}i *t-: }t ii E I D.{\"-{ hl I }i E }a{ t-

Rt, tlu BLIK I ); D(}l; {St.{


sr)ltrlR :

T^{NCft.{,L

I}-{FTA* K{}UR$1:.I*Y T.*\l}i trnTAS


S,einra Pe'rc*eihtr*:: PT LL\
Lo*rsi
- Pr*t'ir-t*l . lixxx
- i,icrt{l Kiibttpilt{!1 " sXI"r
Krm**1f a* : X,\aS'
H<iri* Wilav:.Li: ,\-\.L\ .LL\.\ .\-\.\-\
Lrr:r* : .tXXI H*

i}iFT.qR X{}*RI}II{AT TN}INA SAT.d$ FilNETSI}AS


i., : .,i;l;,',.
i, i. i,' :.: - ':::
G--;r-.::r
i-$.

il

*.n. MESTEltl X:niEfi{j: Il3li SUl{$trR *AYA Itli\,lEId{L


N I R EHTL R J E \ DF: R.\ L .\t : N E K\L D, \:'I II{-I' L i].{IT.{

B.lBt*.{li* *.{TftT .{Rlt'{:r}{{:i


tl[it-1.1 191" iQJ"Y$ t]!'l V* r{YA

'
!'Ht{l i1.1.!'fi nt }t'i}'l{ii(J 1;3 I' S :1J.X 3H t l
s- {:: -:
H$ 3N I I

11)t3Nit\ r'(\'(t HSgl!-ts \lt'ff tDuaNS lHSl.\!lq :r r-'

:
:
:
:

:.

:
::

:
i

'

:
:

nifJ"ss rrurlihJ, Is\ i-l.t}.* \,'t3d

: -trV$*.1jt*l-

uolt()s
f isc 5; $fi $i -lil1sI:":d=u
':r*llt:{l t',\V* }l=Ht{;-ls hiYil I, H3}JA !X:-Ll{, l*
;ffiil]

-tb-
-44-

E. Penutup
Demikian Petunjuk Teknis Pemasangan dan Penetapan Tanda Batas
Wilayah Izin Usaha Pertambangan atau Wilayah Izin Usaha Pertambangan
Khusus Operasi Produksi, agar dapat dijadikan acuan untuk melakukan
kegiatan pemasangan dan penetapan Tanda Batas setelah diterbitkannya
Permen ESDM No. 25 Tahun 2018.

a.n. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA,

BAMBANG GATOT ARIYONO

Anda mungkin juga menyukai