Anda di halaman 1dari 8

FEMERI}ITAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

KEPUTUSAN KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


PROYINSI JAIVA TENGAH
NoMoR: r1s/76o2
TENTANG
PEDOMAN PELAPORAN DAN PENILAIAN KAIDAH TEKNIS DAN TATA KELOLA USAHA
PERTAMBANGAN YANG BAIK TGOOD MINING PRACTICE}
FADA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH
KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH,
Menirntrang : bahwa untuk memberikan pedoman penilaian kaidah teknis dan tata
kelola usaha pertambangan yarig baik "Good Mining Practice {GMP}" pada
Diaas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah, serta
melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya
Mineral Nomor 2* Tahun 20 18 tentang Pelaksanaan Kaidah
Pertarnbangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan
Batubara perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Energi Dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tentang Pedoman Pelaporan
Dan Penilaian Kaidah Teknis Dan Tata Kelola Usaha Pertambangan Yang
Baik {Good Miniag Practice} Pada Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral
Provinsi Jawa Tengatr;
Mengingat : 1. Undang - Unda:rg Nomor 4 Tahun 2009 ?entang Pertambangan
Mineral dan Batubara {Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2OO9 Nomor 4, Tambahan l,embaran Negara Repubiik Indonesia
Nomor 4959) sebagaimana telah diutrah dengan Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2020 tent*ng Perutrahan Undang - Undang Nomor
4 Tahun 2OOg Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
{Lembaran Negara Republik Indoaesia Tahun 2OZA Nomor 1a7l
2. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2022 Tentang Fendelegasian
Pemberian Per,ztrrart Berusaha Di Bidang Pertarnbangan Mineral
Dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2A22
Nomor 91);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2O1O tentang Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraaa Pengelolaan Usalea
Pertambangan Mineral dal Batubara {Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2O1O Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 51a21;
4. Peraturan Pernerintah Nomor 78 Tahun 201O tentang Reklamasi
dan Pascatambang {l,ernbaran Negara Republik Indonesia Tahun
2O1O Nomor 138, Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5772);
5. Peraturan Menteri Eaergi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26
Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertarnbangan yang Baik
dal Pengawasan Pertambarlgan Mineral dan Batubara {Berita
Negara Repuhlik trndonesia Tahun 2018 Nomor 596);
6. Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik
Indanesia Ncmor lA27 K/3O/MEM/2019 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Teknik Pertambangan Yang Bak;

7. Peraturan Daerah Provinsi


7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun zan
Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara di Provinsi Jawa Tengah;
8. Peraturan Gubernur JawaTerrgah Nomor2TThhun 2018 tentangft"ganisasi
dan Tata Kerja Dinas Eneryi dan Sumber Daya Mineral ProvinsiJawa Tengah
fBmita Daerah Rrrvinsi Jawa Tengah Thhun 20lB Nomor 2fl.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan Keputusan Kepala Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Tengah Tentang Pedoman Pelaporan Dan Penilaian Kaidah Teknis
Dan Tata Keiola Usaha Pertambangan Yang Baik {Good Mining Practice)
Pada Dinas Energi Dan sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah.
KESATU Menetapkan Pedoman Pelaporan Dan Penilaian Kaidah Teknis Dan Tata
Kelola Usaha Pertambangan Yang Baik {Good Mining practice} pada
Dinas Energi Dan sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA Pedoman pelaporan dan penilaian sebagaimana dimaksud dalarn
diktum KESATU merupakan pedoman untuk melakukan penilaian
capaian Kaidah Teknis Dan Tata Kelola Usaha Pertambangarl Yang Baik
(Good Mining Practice) dalam melakukan pembinaan usaha
pertambangan di lingkup wilayah Provinsi Jawa Tengah.
KETIGA Keputusan Kepala Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Tengah ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : S e m ara ng
Pada tanggal : ? OATbbr paaa
KEPALA SUMBER DAYA MINERAL
A TENGAH

IATMOKO

SALINAN :
1. Gubernur Jawa Tengah;
2. Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia;
3. Bupati/Walikota se Jawa Tengah;
4. KepaJa Bidang Mineral dan Batubara Dinas ESDM Prov. Jawa Tengah;
5. Kepala Cabang Dinas ESDM di seluruh wilayah;
6. Koordinator Inspektur Tambang Kementerian ESDM RI
Pe{remp*ln Provinsi Jawa Tengah:
LAfuIPIRAN I
TENTANG PEDOMAN PELAPORAN DAN FENILAIAN KAIDAH
TEKNIS DAN TATA KELOLA USAHA PERTAMBANGAN YANG BAIK
(GOAD MINING PRACTICqI PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER
DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH
, /
, ryr
NOMOR Znoz
TANGGAL ,7 OAlo&r 2022
PEDOMAN PELAPORAN DAN PENILAIAN KAIDAH TEKNIS DAN TATA KELOLA USAHA
PERTAMBANGAN YANG BAIK (GOOD MINING PRACTICE} PADA DINAS ENERGI DAN
SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

A. RUANG LINGKUP PENILAIAN


1. ?im Penilai adalah Seksi Geoiogi Mineral Dan Batubara Cabang Dinas ESDM
yang beranggotakan:
a. Kepala Cabang;
tr. Kepala Seksi Geologi Mineral Dan Batubara Cabang Dinas ESDM;
c. Penelaah Data Sumber Daya Alam;
d. Analis Pengawasan Eksplorasi dan Eksploitasi.
2. Aspek penilaian rneliputi:
a. Aspek Adminsitrasi
b. Aspek Teknis
c" Aspek Lingkungan
B. PENGERTIAN
1. Usaha Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau
batubara yang meliputi tahapan kegiatarl penyelidikan umum, eksplorasi, studi
kelayakan, konstrultsi, penarnbangan, pengolahan: dan pernurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta pascatambang.
2. izin Usaha Pertambangan, yang selanjutnya disebut IUP, adaiah izin untuk
melaksanakan usaha pertambangan.
3" iUP Ekspiorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan
kegiatan penyelidikan unium, eksplorasi, dan studi kelayakan.
4. IUP Operasi Produksi adalah iztn usaha yang dlberikan setelah selesai
pelaksanaan IUP Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi
produksi.
5. Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk
memperoleh informasi secara rinci seiuruh aspek yang berkaitan untuk
menentukan kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan, terxnasuk
analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan" pascatambang.
6. Operasi Produksi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi
konstruksi, penarnbangan, pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan
dan penjualan, serta sarana pengendalian dampak lingkvrigan sesuai dengan
hasil studi kelayakan,
7. Konstruksi adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan
pembangunan seluruh fasiiitas operasi produksi, termasuk pengenda-lian
dampak lingkungan.
L Penambangan adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk
memproduksi mineral dan: atau batubara dan mineral ikutannya.
9" Wilayah Izin Usaha Pertambangan, yang selanjutnya disebut WIUP, adalah
wilayah yang diberikan kepada pemegang IUP.

C. PROSEDUR PENILAIAN
L. Koordinasi dan Perencanaan
a. Pemegang IUP setiap semester dalam tahun takrii.im atau setiap Bulan Juni
dan November menyampaikan laporan pelaksanaan GMP secara oniine.
b. Seksi Geologi Mineral dan Batubara mengakses laporan tersebut dan
melakukan verifikasi. Pelaksanaan verifikasi dapat diiaksanaan dalam
agenda pengawasan dan pembinaan ke lokasi tambang bersama inspektur
tambang.
2. Pelaksanaan Penilaian
a. Penilaian Aspek Teknis meliputi :
1) Teknis pertambangan
2) Konservasi Mineral dan Batubara;
3) Keselamatan dan Kesehatan kerja penarnbangan;
4) Keselarnatan Operasi Pertambangan
5) Pengelolaan lingkungan hidup pertambangan, Reklamasi dan
Pascatambang, serta Pascaoperasi dan
6) Pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa, rancarrg bangun,
pengembangan l dan penerapan teknologi pertarnbangan.
b. Penilaian Aspek Tata Keiola meliputi :
i) Pemasaran
2l Keuangan
3) Pengelolaan data
4) Pemanfaatan barang, jasa dan teknoiogi;
5) Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat;
6) Kegiatan lain di bidang Usaha Pertambangan yang menyangkut
kepentingan umum
7i Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan IUP dan
8) Jumlah, jenis dan mutu hasil usaha pertambangan
c" Verifikasi dan Pelaporan Penilaian
1) Pelapooran Laporan Berkala Online
a) Pada semester 1 dan semester 2, pemegang IUP melakukan pelaporan
secara online serta rnelengkapi data dukung pelaporan.
b) Hasil peiaporan semester ke- 1 akan dijadikan bahan evaiuasi untuk
peningkatan indeks capaian pada semester ke*2.
c) Pelaporan semester ke-2 akan dilaksanakan pada bulan Novernber.
2) Peiaksanaan Verifikasi Data Base oleh Tim Penilai
Seksi Geologi Mineral Dan Batubara Cabang Dinas akan melakukan
verifikasi penilaian. Verifikasi penilaian dapat dilakulkan bersamaam
dengan pelaksanaan pengawasan dan pembinaan dengan Inspektur
Tambang.
3) Pembuatan Laporan Dalam Bentuk Nota Dinas Hasil Penilaian Kepada
Kepala Cabang Dinas ESDM.
Kepaia Seksi Geologi Mineral Dan Batubara membuat Nota Dinas
Laporan pelaksanaan verifikasi kepada Kepala Cabang Dinas ESDM.
d. Tindaklanjut Penilaian
U Kepala Cabang Dinas akan mendispoosisi kepada Kepala Seksi Geologi
Mineral Dan Batul:ara untuk membuat surat danl atau Nota Dinas
Pelaporan Kepada Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah rnelalui
Sekretaris Dinas dan Bidang Mineral Dan Batubara.
2l Surat Pembinaan akan dibuat apabila hasil penilaian masih bisa
diperbaiki menuju GMP.
3) Pengumuman status GMP yang meliputi Belum GMP, Menuju GMP dan
GMP; yang akan dikirim dalam bentuk surat pembinaan kepada
pemegang IUP.
4) Sanksi Administrasi dalam bentuk Surat Peringatan akan dibuat apatrila
ditemukan pelanggaran terhadap kewqjiban .vang tertera dalarn
peraturan perundangan di bidang minerai dan batutrara.
5) Dalam hal pemberian sanksi, Kepala Cabang Dinas ESDM akan
membuat Lapcran berupa Nota Dinas yang berisi hasil temuan
pelanggaran administrasi, dilampiri dengan konsep Surat Peringatanya
untuk disetujui oleh Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah.
3. Output hasil Penilaian
a. Data Base Penilaian
Data Base penilaian merupakan produk yang diinput oleh pemegang IUP,
daiam bentuk {ile sharing online yang dapat diakses oleh pemilik IUP,
Cabang Dinas ESDM, Bidang Mineral Dan Batubara, serta Organisasi
Pemerintah Daerah yang mendapat izin d,ari cabang Dinas ESDM untuk
mengakses.
b. Nota Dinas l,aporan Hasil Penilaian
Nota Dinas laporan penilaian dibuat oleh Kepala Seksi GMB, ditujukan
kepada Kepala Catrang Dinas ESDM.
c. surat Pembinaan atau Pemberian sanksi Administrasi.
Surat pemirinaan dibuat oleh Kepala Cabang Dinas ESDM yang berisi
himbauan pernbinaan untuk perbaikan kinerja perusahaan menjadi untuk
mendapat predikat GIUP.
d" Pengumuman status GMP kepada pemilik IUP'
Fengumuman status GMP akan disampaikan bersamaan dengan pemberian
surat pembinaan kepada pemegang IUP
e. Pemberian Sanksi Administrasi.
Sanksi administrasi berupa surat peringatan, dan diberikan berdasarkan
peraturan perunclangan yang berlaku dibidang mineral dan batubara.
f. Lu.por* hasil Penilaian kepada Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah
melalui Bidang Mineral Dan Batubara
Laporan hasil dibuat oleh Kepala Cabang Dinas ESDM berupa Nota Dinas
kepada Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah meialui Sekretaris Dinas
dan Bidang Mineral dan Batubara'
4. Pemtrinaan dan Pemberian Sanksi
a. Femhrinaan
pembinaan berupa pengumuman status GMP dan pemberian surat
pembinaan yang Lerisi saran, masukan dan rekomendasi yang dituangkan
dalam bentuk surat penyampaian hasil penilaian GMP yang ditandatangani
oleh Kepala Cabang Dinas ESDM, dan diberi waktu untuk menyelesaikan
temuan-temuan di laPangan.
b. Pemberian Sanksi
Apabila dilapangan ditemukan adanya pelanggaran berat, maka tim peniiai
ak..r memberikan masukan pemberian sanksi administrasi berupa surat
peringatan yang ditandatangani Kepala Dinas ESDM Prov. Jawa Tengah.
5. Evaluasi dan Pelaporan Akhir Hasil Penilaial
Evatruasi akan dilap<lrkan setiap tahun yang berisi mengenai capaian GMP serta
di Cabang Dinas eSOpt Wilayah Serayu Selatan berupa niiai prosentase IUP
yang masuk daiam kategori GMP, Menuju GMP dafl Belum GMP.
6. Hak akses dan Permohonan data
a. Stakehold"er dapat memohon data atau hak akses ke data penilaian GMP
dengan cata mengirimkan surat permohonan kepada Kepala Cabang Dinas
ESDM.
b. Kepala Cabang Dinas ESDM akan memberikan dispoosisi persetujuan
kepada Kepala Seksi GMB untuk memberikan hak akses terhadap pelaporan
yang tidak termasuk data yang dikecualikan menumt undang-undang.

KEPALA I DAN SUMBER DAYA MINERAL


.WA TENGAH

D\MIATMOKO
LAMPiRAN II
TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KAIDAH TEKNIS DAN TATA
KELOLA USAHA PERTAMBANGAN YANG BAIK {GAOD MTNING
PRACTICE)PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROVINSI JAWA TENGAH
NoMoR : sis /7LoL
TANGGAL : r/ Olfok- "saaz
PENENTUAN SKOR DAN BOBOT
PENILAIAN KAIDAH TEKNIS DAN TATA KELOLA USAHA PERTAMBANGAN YANG BAIK
{GOOD MINING PRACTICEI PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROVINSI JAWA TENGAH

ltto ASPEK PEIILAIAN SKOR BOBOT ![ILAI


L 2 3 4 g= (3*41/ 1OO
KEPALA TEKI{IK TAMBAilG {Kompetensi,
1 Tanssuns Jawab, Waktu ada di tempat/tidak)
a. Tetap 3 30
b. Sementara 2 30
c. Tidak ada 1 30

2 TANDA BATAS WIUP {$esuai Ketentuan}


a. Dipasans dan disahkan sesuai ketentuan 3 30
b. Dipasang secara permanen 30
sebasianlkeseluruhan 2
c. Tidak dirrasang ltidak secara permanen 1 30

3 LEGALITAS
a. Lengkap 2 30
b. Sebaeian 2 30
c. Hanya lzin SK IUP 1 30

4 LAPORAN KEGIATAN
a. Produksi (bulanan), Triwulan dan RKAB 30
Tahunan -
J
b. RKAB Tahunan 2 30
c. Tidak ada laporan 1 30

D PEMBAYARAN PAJAK MINERAL


a. Bayar Paiak Sesuai Produksi .-) 30
b. Bayar Paiak Tetapi Tidak Sesuai Froduksi Z 30
c. Tidak Bayar Paiak 1 30

I TEKNIK PERTAMBAIYGAN
a. Pelaksanaan kegiatan penambangan sesuai 40
dengan Dokumen Teknis Perencanaan J
b. Pelaksanaan kegiatan penambangan sesuai 40
sebasian dari Dokumen Teknis Perencanaan 2
c. Tidak melaksanakan sesuai dokumen 1 40

I PENGOLAHAIT LANJUTAN
n
a. Ada pengolahan bahan tambang J 40
b. Ada pengolahan bahan tambang kurang 4A
memadai 2
1YO ASPEK PENILAIAN SKOR BOBOT NILAI
1 2 dt 4 g= (3*4|/ 1OO
c. Tidak ada pensolahan bahan tambans 1 40

KESELAMA:TAN OPERASIOIYAL
11
PERTAMBANGAI{
a. Perawatan Sarana, Prasarana, Instalasi, 40
Peralatan, Tenaga Mekanis dan Memiliki SOP -
J
b. Perawatan Sarana, Prasarana, Instalasi, 40
Peralatan dan tidak memiliki SOP 2
c. Tidak ada prosedur keselamatan operasional
pertambangan yang dilaksanakan dan/atau 40
dirniliki 1

12 KESELAII{A:TAN DAI{ KESEHATAN KERJA


a. Tersedia APD, Keiengkapan K3, Manqiemen 40
.)
Keadaan Darurat dan Inspeksi K3 .J

b. Tersedia AFD Kelengkapan K3 dan


Manajemen Keadaan Darurat tetapi Tidak 40
lengkap 2
c. Tidak ada APD dan atau kelengkapan K3 1 40

13 STATISTIK KECELAI(AAN TAMBANG


a 40
a. Zera Accident J

b. Rinsan - Berat 2 4A
c. Fatality / Mati 1 4*
TOTAL TEKITIS

PET{GELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


13
PERTAMBA}IGAN
a. Melaksanakan dan Menyarnpaikan Laporan
Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan 30
Hidup
a
Sesuai Dengan Dokumen Lingkungan Hidup rJ

b. Menyampaikan Laporan Pengelolaan Dan 30


Pemantauan Lingkungan Hidup
tetapi Tidak Sesuai Dengan Dokumen
Linskunean Hidup 2
c. Tidak melaporkan pelaksanaan pengelolaan 30
dan pemantauan lingkungan hidup I

14
PROGRAM PEMBERDAYAAII MASYARAI{AT /
csR
a. Melaksanakan Semua Kesiatan 3 30
ot\
b. Melaksanakan Sebagian Kegiatan 2 JI-I

c. Tidak ada pelaksanaan kegiatan 1 30

15 RIKLAMASI DAN PASCA TAIVIBANG


a. Laporan RR-RPI dan melaksanakan 30
reklamasi dan pasca tamhrang dengan baik
a
sesuai dokumen. .)
b. Laporan RR-RPT dan melaksanakan 30
reklamasi dan pasca tambang sesuai sebagian
dokumen. 2
c. Tidak melaksanakan 1 30
TOTAL LINGK
KETERANGAN PENILAIAN
1. Skar merupakan nitrai per satuan aspek. Jika lengkap mendapat nilai 3, dan
dibuktikan dengan berkas atau data pendukung.
2. Bobot di dasarkan pada 3 aspek besar penilaian yaitu: Administrasi dengan
bobot 3A/o, Teknis 41o/o, dan Lingkungan 30o/a.
3. Nilai akhir didapat dari jumlah keseluruhan nilai. Dimana nilai didapat dengan
mengalikan skor dan bobot dalam persen
4. Nilai akhir agan menentukan grade dan status GMP.
Grade A >9 GMP
Grade B 7-9 MENUJU GMP
Grade C <7 BELUM GMP

KEPALA SUMBER DAYA MINERAL

DWIATMOKO

Anda mungkin juga menyukai