Anda di halaman 1dari 25

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD DINAS


PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI NTT

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi NTT
Dalam penyelenggaraan kewenangan Pemerintah dibidang Pertambanagan dan
Energi terdapat urusan yang akan dilaksanakan daerah dan Dekonsentrasi dari
pemerintah pusat untuk kegiatan yang bersifat non fisik.
Sebagaimana telah digariskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2007 tentang Pembagian urusan Pemerintah anataraPemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maka kewenangan dan
tanggungjawab Pemerintah Provinsi yaitu urusan Energi dan Sumber Daya
Mineral merupakan urusan Pilihan untuk Pemerintah Daerah.
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral di NTT meliputi sub bidang
Pertambanaan, Bidang Geologi dan Sumberdaya Mineral, bidang Kelistrikan
dan Pemanfaatan Energi serta bidang Minyak dan Panas Bumi.
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral yang secara nyata ada dan
berpotensiuntuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi
kekhasan dan potensi unggulan provinsi NTT adalah air tanah, mineral dan
geologi.

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT sebagai salah satu Lembaga
Tekhnis Daerah dibentuk dengan Peraturan Daerah Provinsi NTT Nomor 12
Tahun 2013 Tentang pembentukan organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah
(Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 11). Adapun tugas pokoknya adalah
membantu Gubernur Provinsi NTT dalam menentukan kebijaksanaan di bidang
pertambangan dan energi di daerah serta penilaian atas pelaksanaannya. maka
tugas pokok dan fungsi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT sebagai
berikut:

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-1
a. Tugas Pokok
1. Membantu Gubernur Provinsi NTT dalam penyelenggaraan
Pemerintahan dan Pembangunan di bidang pertambangan dan energi
Daerah .
Dalam melaksanakan tugas-tugas otonomi daerah di bidang
pertambangan dan energi yang telah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999 dan telah dirubah dengan Undang-Undang No 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Daerah
dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah Otonom maka yang menjadi
tugas pokok Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara
Timur adalah melaksanakan urusan rumah tangga daerah dibidang
pertambangan dan energi seperti mengatur, mengurus, mengembangkan,
melakukan koordinasi dan kerja sama dengan aparat pemerintah daerah
dan instansi terkait serta memberikan pelayanan usaha dibidang sumber
daya mineral, energi dan air bawah tanah di daerah Undang-Undang
Nomor: 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Praktek pertambangan yang baik didefinisikan sebagai suatu kegiatan
usaha pertambangan yang memenuhi ketentuan, kriteria, kaidah dan
norma yang tepat sehingga pemanfaatan sumberdaya mineral
memberikan hasil yang optimal dan dampak negatif dapat diperkecil. Hal
ini meliputi dengan didukungnya legalitas usaha yaitu melalui pemberian
ijin, teknis pertambangan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3),
lingkungan, keterkaitan hulu-hilir/konservasi/nilai tambah dan
pengembangan masyarakat/wilayah di sekitar lokasi kegiatan, dan
mempersiapkan penutupan dan pasca tambang dalam bingkai kaidah
peraturan perundangan dan standar yang berlaku, sesuai tahap-tahap
kegiatan pertambangan yang meliputi:
2. Penyelidikan umum;
3. Eksplorasi;
4. Studi kelayakan;

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-2
5. Konstruksi;
6. Eksploitasi;
7. Pengolahan;/Pemurnian;
8. Pengangkutan;
9. Pengawasan;
10. Perizinan;
11. Pemboran Air Bawah Tanah;
12. Pengembangan Listrik dan Energi Baru Terbarukan (energi alternatif);
13. Pembinaan dan penyuluhan;
14. Pendidikan dan pelatihan Teknis.

b. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud maka Dinas Pertambangan
dan Energi Nusa Tenggara Timur mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Penyediaan dukungan pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya
mineral dan energi serta air bawah tanah;
2. Pemberian izin usaha pertambangan umum lintas kabupaten/kota yang
meliputi Penyelidikan Umum, Eksplorasi, Eksploitasi, Penjualan dan
Pengangkutan/Penerimaan.
3. Pemberian izin usaha inti listrik dan distribusi lintas Kabupaten/Kota
yang tidak disambung kegrid nasional.
4. Pengelolan sumberdaya mineral dan energi non migas kecuali radio aktif
pada wilayah laut dari 4–12 mill;
5. Pelatihan dan penelitian dibidang pertambangan dan energi di wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Selain tugas otonomi daerah tersebut maka sebagai SKPD bidang
Pertambangan dan Energi melaksanakan pula kewenangan pemerintah
pusat di sektor sumberdaya mineral sebagai berikut:
1) Bidang Pertambangan Umum
a. Pengelolaan Kontrak karya dan Perjanjian karya pengusahaan
pertambangan batubara, yang ditandatangani oleh Pemerintah
sebelum tanggal 1 Januari 2002.

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-3
b. Pemberian Rekomendasi dan perizinan yang meliputi :
 Izin operasi kapal keruk;
 Izin penggunaan bahan peledak;
 Izin alat angkut;
 Izin penimbunan bahan bakar cair;
 Rekomendasi re-ekspor barang dan peralatan;
 Rekomendasi penghapusan barang modal;
 Rekomendasi pengembangan dan pengoperasian pelabuhan
khusus kegiatan tambang;
 Rekomendasi dalam rangka pemberian izin contoh ruah (bulk
sample).
 Rekomendasi pemberian izin securuty clearance survey udara;
 Rekomendasi pemberian izin gudang bahan peledak;
 Rekomendasi pemusnahan bahan peledak;
 Rekomendasi Rencana tahunan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan (RTKPL);
 Rekomendasi reklamasi lahan pasca tambang;
 Rekomendasi penetapan jaminan reklamasi.
c. Pembinaan dan pengawasan
 Pengangkatan Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang (KAPIT);
 Pengangkatan Pelaksanaan Inspeksi Tambang (PIT);
 Pengesahan kepala Teknik tambang dan wakil kepala teknik
Tambang;
 Pemberdayaan Sumber Daya Manusia;
 Pengembangan masyarakat (Community Development) dan
kemitraan usaha;
 Pengawasan Eksplorasi dan Eksploitasi;
 Pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja;
 Pengawasan lingkungan;
 Pengawasan reklamasi;
 Pengawasan produksi.

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-4
2) Bidang Minyak dan Gas Bumi yang meliputi:
a. Pengawasan kegiatan penambangan minyak bumi pada sumur-
sumur tua/kegiatan operasi produksi;
b. Pengawasan Pelaksanaan lifting minyak bumi di terminal ekspor;
c. Pengawasan pengangkutan BBM di daerah provinsi meliputi
jumlah armada yang mengangkut BBM, kemampuan kapasitas
pengangkutan, jumlah BBM yang diangkut dan kelayakan sarana
transportasi BBM;
d. Pengawasan tata niaga Bahan Bakar Minyak (BBM) meliputi
jumlah badan usaha yang beroperasi di daerah
Provinsi/Kabupaten/kota, harga penjualan di Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum (SPBU), Stasiun Pengisian;
e. Bahan Bakar Bungker (SPBB), Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Industri (SPBI) Stasiun Pengisian Bahan Bakar ABRI (SPBA),
Agen Premium Minyak Solar (APMS), Premiun Solar Paket Dealer
(PSPD), Pangkalan Minyak Tanah, alat ukur di lokasi penjualan
serta pengoplosan dan penyeludupan BBM;
f. Pengawasan peredaran pelumas yang tidak memiliki NPT dan
pemantauan pencantuman NPT sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
g. Pengawasan Keselamatan Kerja dan lingkungan di Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Bungker (SPBB), Stasiun Pengisian Bahan Bakar Industri
(SPBI) Stasiun Pengisian Bahan Bakar ABRI (SPBA), Agen
Premium Minyak Solar (APMS), Premiun Solar Paket Dealer
(PSPD), Pangkalan Minyak Tanah;
h. Pengawasan kegiatan usaha perusahaan jasa penunjang minyak
dan gas bumi yang berdomisili di provinsi yang bersangkutan.

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan
dibantu oleh Sekretaris serta Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian,
yakni:
1. Satu Kepala Dinas
2. Satu Sekertaris dengan Tiga sub bagian
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-5
3. Empat Bidang dengan dua belas seksi
4. Bagian Sekretariat yang terdiri dari tiga Kepala Sub Bagian dan dibantu oleh staf
pelaksana
Struktur organisasi sebagaimana Gambar 2.1 di bawah ini:

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-6
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT

KEPALA

SEKRETARIS

JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAGIAN PROGRAM, SUB BAGIAN SUB BAGIAN


DATA DAN EVALUASI KEUANGAN KEPEGAWAIAN DAN
UMUM

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


PERTAMBANGAN GEOLOGI DAN SUMBER DAYA MINERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI MIGAS DAN PANAS BUMI

SEKSI BIDANG SEKSI


SEKSI PENGEMBANGAN MIGAS
PERIZINAN DAN PENATALAYANAN PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN KELISTRIKAN
SUMBER DAYA MINERAL

SEKSI SEKSI
SEKSI SEKSI
ENERGI BARU DAN TERBARUKAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS
PENGAWASAN PERTAMBANGAN KONSERVASI AIR TANAH

SEKSI SEKSI
SEKSI SEKSI
GEOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI PANAS BUMI
LINDUNGAN LINGKUNGAN KONSERVASI ENERGI KELISTRIKAN

UPTD
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-7
2.2. Sumber Daya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Jumlah Pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT per 1 Januari 2014
ada 97 orang yang apabila dikatagorikan berdasarkan golongan ruang
kepangkatan, pendididkan dan gender, sebagaimana ditunjuk dalam tabel di bawah
ini:
Tabel 2.2.1 Jumlah SDM Berdasarkan Golongan Tahun 2014

Klasifikasi
Laki Perempuan Jumlah %
Golongan
IV 5 1 6 6
III 45 27 73 75
II 14 4 17 18
I 1 - 1 1
Jumlah 97 97 97 100

Gambar 2.2 Prosentase Jumlah SDM Berdasarkan Golongan Tahun 2014

Tabel 2.2.2 Jumlah SDM Berdasarkan Pendidikan Tahun 2014

Klasifikasi Pendidikan Laki Perempuan Jumlah %


S-2 6 1 7 7,22
S-1/D.IV 30 21 51 52,58
SM/D.III 1 1 2 2,06
D.I/SLTA 27 9 36 37,11
SLTP 1 1 1 1,03
SD 0 0 0 0
Jumlah 97 97 97 100

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-8
Gambar 2.3 Prosentase Jumlah SDM Berdasarkan Pendidikan

Dari katagori pendidikan sumber daya manusia yang ada pada Dinas Pertambangan
dan Energi Provinsi NTT atau hanya 25% untuk menunjang pelaksanaan kegiatan di
Dinas Pertambangan dan Energi dikarenakan masih banyak pendidikan non teknis
dibandingkan dengan tenaga teknis hanya sebagian kecil saja berpendidikan teknis
seperti teknik Perminyak baru 2 orang, teknik Planologi 3 orang, teknik Geodesi 3
orang, teknik Mesin 6 orang, teknik Geologi 4 orang, teknik Lingkungan 3 orang dan
teknik Geomatika 1 orang.

Tabel 2.2.3 Jumlah SDM berdasarkan Gender Tahun 2014

JENIS KELAMIN JUMLAH PROSENTASI

Laki-laki 64 66
Perempuan 33 34
Jumlah 77 100

Gambar 2.3 Prosentase Jumlah SDM Berdasarkan Gender Tahun 2014

2.2.2 Aset
a. Aset
Aset yang dikelola oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Timur
berdasarkan Buku Induk Inventaris, dalam pelayanan masyarakat, berupa kantor, kendaraan
dinas, kendaraan operasional, dan perlengkapan kantor dengan rincian jenis aset terlihat
pada table-table di bawah ini.
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-9
Tabel 2.2.4. Rincian Aset
No Nama Barang Jumlah barang /unit
1. Gedung kantor 1 buah
2. Gedung Laboratorium 1 buah
3. Bangunan selasar 1 buah
4. Bnagunan Garasi peralatan sumur bor 1 buah
5. Peta detail PLTMH 1 Peta
6. Globe 3 buah
7. Peta cekungan air tanah 6 buah
b. Sarana Prasarana
Tabel 2.5. Rincian Sarana Prasarana
No Nama Barang Jumlah barang /unit
1. Kendaraan Roda 4 4 buah
2. Kendaran Roda 2 15 buah
3. Mesin Potong batuan 2 buah
4. Mesin serba guna 2 buah
5. Mesin gilas tanah bahan genteng 2 buah
6. Mesin Genset 3 buah
7. Mesin bubut 1 buah
8. Lemari 38 buah
9. Kulkas 1 buah
10 Meja biro pimpinan 1 buah
11. Meja biro 11 buah
12. Meja ½ biro 101 buah
13. Meja komputer 16 Buah
14. Meja biasa 5 buah
15. Meja panjang 1 buah`
16. Kursi putih plastic 23 buah
17. Kursi hijau tangan 28 buah
18. Kursi tangan pendek 5 buah
19. Kursi lipat 50 buah
20. Kursi pernakle 44 buah
21. Kursi computer hitan 1 buah

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-10
c. Pembiayaan
Anggaran untuk pembiayaan untuk Pertambangan dan Energi di Provinsi NTT
bersumber dari APBD I dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini yang mana
alokasi anggaran APBD I cenderung meningkat dari Tahun 2009 -2014 dengan alokasi
dana tertinggi pada Tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 15.141.964.000,- dan terendah pada
Tahun 2009 sebesar Rp. 9.127.242.150,-
Tabel 2.6. Anggaran Pelayanan SKPD Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT
Tahun 2019 - 2014
NO TAHUN ANGGARAN

1 2009 Rp. 9,127,242,150,-

2 2010 Rp. 9.624.323.900,-

3 2011 Rp. 11.022.158.000,-

4 2012 Rp. 11.893.712.000,-

5 2013 Rp. 12.867.294.850,-

6 2014 Rp. 15.141.964.000,-

d. Manajemen
Manajeman pertambangan dan energi merupakan salah satu faktor penting
dalam pembangunan pertambangan dan energi. Belum tertatanya sistem informasi

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-11
pertambangan dan energi yang memadai dalam hal pengumpulan, pengolahan dan
analisis data untuk menghasilkan informasi yang dapat dipergunakan dalam
pengambilan keputusan adalah salah satu masalah yang dirasakan dalam
manajemen pertambangan dan energi di Provinsi NTT.
Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang pertambangan dan
energi, kualitas dari perencanaan dan kebijakan sangat tergantung pada kualitas
dari data dan informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi dan data. Sistem
infomasi dan data sangat ditentukan oleh kualitas dari Sistem Informasi
pertambangan dan energi.
Demikian pula arah kebijakan dan regulasi kesehatan daerah yang masih lemah
mengakibatkan pelaksanaan desentralisasi bidang pertambangan dan energy belum
maksimal. Sebagai contoh belum maksimalnya penetapan norma, standar,
prosedur dan kriteria bidang pertambangan dan energy oleh Pemerintah Pusat
sehingga Pemerintah provinsi belum maksimal melakukan bimbingan dan
pengendaliannya di daerah. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan
pertambangan dan energi yang mendukung perumusan kebijakan provinsi.

e. Kerja Sama Lintas Program dan Lintas Sektor


Masalah pertambangan dan energi tidak bisa diselesaikan oleh sektor
pertambangan dan energi saja tetapi juga ditentukan oleh berbagai determinan
yang lain seperti faktor lingkungan dan faktor perilaku, juga tidak mengenal batas
administrasi pemerintahan (antar kabupaten/kota, antar provinsi, dan Kerjasama
lintas bidang dan lintas batas administrasi pemerintahan dalam perencanaan
terpadu lintas bidang (cross cutting issues) dan lintas sektor (cross sector issues)
menjadi prasyarat penting dalam penyelesaian masalah pertambangan dan energi.
Kerjasama lintas bidang dalam mengatasi masalah pertambangan dan energi masih
lemah disebabkan koordinasi yang belum optimal.

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT


Hasil kinerja pelayanan kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Dinas
Pertambangan dan Energi selama lima tahun lalu (2009 sampai 2013) dikategorikan
dalam dua output, yaitu yang berupa dokumen dan pembangunan fisik. Kegiatan
yang outputnya berupa dokumen adalah inventarisasi cekungan air tanah,
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-12
terlaksananya pengurusan ijin usaha pertambangan, inventarisasi distribusi BBM
dan inventarisasi potensi panas bumi. Kegiatan pembangunan fisik adalah
pemasangan PLTS di daerah yang belum terjangkau listrik, pemasangan PLTS
Lampu Jalan, pemasangan peralatan Biogas dan pengeboran air tanah. Masing-
masing kegiatan dan hasilnya diuraikan sebagai berikut:
- Output berupa dokumen
a. Inventarisasi Cekungan Air Tanah
Kegiatan ini bertujuan mendapatkan data dan informasi mengenai
daerah-daerah potensi air tanah di daerah krisis air bersih untuk di bor.
Tahun Jumlah Kab./Kota Jumlah Titik Ref.
dok
2009 1 Ende 10 Lapta 2009
Negekeo 10 Lapta 2009
Mabar Umumnya Lapta 2009
terlalu dalam
2010 1 Alor 10 Lapta 2010
Sikka 7 Lapta 2010
2011 1 Ngada 6 Lakip 2011
Kupang Lakip 2011
2012 1 TTU 4 Lapta 2012
Matim 3 Lapta 2012
SBD 6 Lapta 2012
2013 Belu 6 Lapta 2013
Lembata 5 Lapta 2013
Sikka 2 Lapta 2013
Rote Ndao 11 Lapta 2013
TTU 4 Lapta 2013
Kupang (Kab) 20 Lapta 2013
Kota Kupang 13 Lapta 2013

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-13
b. Terlaksananya Pengurusan Ijin Usaha Pertambangan
Ijin usaha ini dikeluarkan oleh Gubernur untuk usaha pertambangan yang
wilayah tambangnya lintas kabupaten:
Jumlah
Tahun Kab Perusahaan
ijin
2009 Ende 1 PT. Ende Minera Nusa
Sumba Timur 1 PT. Fatih Resource
Ngada 1 PT. Indo Minera Tama
2010 TTS 1 PT. Soe Makmur Resource
2011 Ende 1 PT Mahidana Tantra Gatra
2012 - - -
2013 - - -

c. Inventarisasi Distribusi BBM dan Inventarisasi Potensi Panas Bumi


Inventarisasi Distibusi BBM
Jumlah Ref.
Tahun Jumlah Kab./Kota
Laporan
2009 20 1 Lakip 2009
2010 21 1 Lapta 2010
2011 21 1 Lapta 2011
2012 15 1 Lapta 2012
2013 21 1 Lapta 2013

Inventarisasi Potensi Panas Bumi


Ref.
Tahun Kab./Kota Jumlah
Laporan
2009 - - -
2010 4 1 Lapta 2010
2011 4 1 Lakip 2011
2012 10 1 Lapta 2013
2013 5 1 Lapta 2013

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-14
- Output berupa pembangunan fisik
a. Pemasangan PLTS
Tahun Kab./Kota Jumlah Ref.
Unit
2009 Kupang 20 Lapta 2009
Nagekeo 24 Lapta 2009
Flotim 100 Lapta 2009
2010 Sabu Raijua 40 Lapta 2010
Alor 40 Lapta 2010
Manggarai 32 Lapta 2010
Mabar 70 Lapta 2010
2011 Matim 52 Lakip 2011
Rote 52 Lakip 2011
Sumteng 50 Lakip 2011
Kota Kupang Lakip 2011
14
(Lampu jalan)
2012 Kupang 38 Lapta 2012
TTS 40 Lapta 2012
Belu 40 Lapta 2012
Lembata 40 Lapta 2012
Flotim 40 Lapta 2012
Sikka 40 Lapta 2012
Ende 38 Lapta 2012
Sumbar 40 Lapta 2012
SBD 40 Lapta 2012
Kota Kupang Lapta 2012
40
(Lampu Jalan)
2013 TTS 40 Lapta 2013
Alor 40 Lapta 2013
Lembata 40 Lapta 2013
Sumtim 40 Lapta 2013
Sumteng 40 Lapta 2013

Pada tahun 2009 ada bantuan dengan sumber dana APBN dengan jumlah
PLTS sebanyak 3582 unit tersebar di 20 kab/kota se NTT.

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-15
b. Pemasangan Biogas
Tahun Kab Jumlah Unit Ref.
2009 - - -
2010 Belu 1 Lapta 2010
Kupang 1 Lapta 2010
2011 TTU 1 Lakip 2011
TTS 1 Lakip 2011
2012 Nagekeo 1 Lapta 2012
Sumba Timur 1 Lapta 2012
2013 Kupang 1 Lapta 2013
TTS (1) tidak ada Lapta 2013
peminat

c. Penggalian Sumur Bor

Tahun Kab Jumlah Titik Ref.

2009 Kupang 1 Lakip 2009


Sutim 1 Lakip 2009
2010 - - -
2011 Ende 1 Lakip 2011
Belu 1 Lakip 2011
2012 Flores Timur 1 Lapta 2012
Sumba Tengah 1 Lapta 2012
2013 TTU 2 Lapta 2013
Matim 1 Lapta 2013
Kab Kupang 2 Lapta 2013
Rote Tidak jadi Lapta 2013
(waktu
kurang)

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-16
Tabel 2.3.1. Kinerja Pelayanan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2008 sampai dengan 2013

Target Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Target Target
NO Indikator
SKPD ***) SPM IKK
Lainnya 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

A. Pertambangan dan Energi (APBD)

Pembinaan & Pengawasan Bidang


1.
Pertambangan
a) Tersedianya data kab/kota, 1,00 1,00 1,00
teridentifikasinya permasalahan 1 x rapat 1 x rapat 1 x rapat 1 x rapat 1 x rapat 1 x rapat
- -
pertambangan di NTT, tersusunnya teknis teknis teknis teknis teknis teknis
rancangan yang mantap & terarah
b) Terlaksananya pengawasan 21 kab 21 kab 21 kab 16 kab 1,00 0,76
- - - -
pertambangan umum /kota /kota /kota /kota
c) Tersebarnya informasi & potensi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
21 kab 21 kab 21 kab21 kab 21 kab 21 kab 21 kab21 kab
Pertambangan & Energi, terakomodirnya - -
/kota /kota /kota /kota /kota /kota /kota /kota
data-data potensi & energi
d) Terlatihnya 40 orang tenaga terampil
dalam tata cara pengelolaan lingkungan 40 org 40 org - - 40 org 50 org - - 1,00 1,25 -
pertambangan
e) Terlaksananya revisi perda
13 buku 13 buku 1,00
Pertambangan Mineral & Batu Bara
f) Peta Zona Rawan Bencana Tanah 5 kab 5 kab
- - 1,00
Longsor /kota /kota
g) Tersebarnya informasi & data bahan
50 10 200 leaflet, 50 10 200 leaflet,
galian & energi, menarik investor untuk 150 buku 150 buku 1,00 1,00 1,00 1,00
investor investor 10 investor investor investor 10 investor
menanamkan modalnya
21 kab 21 kab
h) Terdatanya potensi pajak ABT/AP 1,00
/kota /kota
i) Terlaksananya kegiatan perhitungan,
21 kab 21 kab
penetapan & optimalisasi pajak ABT/AP - - 1,00
/kota /kota
di 21 Kab/Kota

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-17
j) Tertibnya kegiatan usaha penambangan 18 kab 18 kab
- - 1,00
mineral & batubara /kota /kota
k) Meningkatnya jumlah wajib pajak baru 21 kab 21 kab
1,00
Air Permukaan /kota /kota
l) Terlaksananya perhitungan penetapan 21 kab21 kab 21 kab21 kab
1,00 1,00
optimalisasi pajak air permukaan /kota /kota /kota /kota
m) Teridentifikasinya kelayakan lokasi
10 kab 10 kab
mineral, Teridentifikasinya jenis-jenis - - 1,00
/kota /kota
mineral
n) Terlaksananya sosialisasi pajak Air
50 org - - 50 org - - 1,00
Permukaan
o) Tersosialisasinya UU, PP & Kepmen 75 org - 75 org - 1,00
p) Tertibnya kegiatan usaha pertambangan
12 kab - 12 kab - 1,00
umum di 103 lokasi
q) Tertibnya kegiatan usaha pertambangan
yg produktif, aman & berwawasan
lingkungan di 295 lokasi KP/IUP yg
tersebar di 20 kab. se-NTT, terwujudnya 20 kab - 20 kab - 1,00
pengelolaan usaha pertambangan
sesuai dg ketentuan eksplorasi & operasi
produksi yg benar
r) Terkoordinasinya kegiatan
pertambangan dan energi di 21 1 rakor 1 rakor 1,00
Kab/Kota di Wilayah NTT
s) Terlaksananya pembinaan &
pengawasan usaha pertambangan
mineral di 417 lokasi IUP yg tersebar
21 kab 21 kab
pada 21 Kab/Kota se-NTT dan 1,00
/kota /kota
tersosialisasinya peraturan
pertambangan mineral dan batubara di 7
kab.
t) Tersedianya data daerah-daerah yg
berpotensi adanya mineral logam dan
non logam, tersedianya Peta Hidrologi & 3 dok 3 dok 1,00
data hasil analisis hidrologi, tersedianya
SIG
u) Terpantaunya keg-keg oleh legislatif &
21 kab 21 kab
eksekutif, terakomodirnya data-data 1,00
/kota /kota
program/keg. di kab/kota
v) Terlaksananya Keg. Pengawasan
9 kab 9 kab 1,00
Eksplorasi & Operasi Produksi di 294

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-18
Lokasi IUP yg tersebar di Kab.
Manggarai, Alor, TTU, Kupang, Mabar,
Belu, TTS, Matim, Ngada

Pembinaan Usaha Pertambangan Umum


2. - -
Kelistrikan ABT/AP & BBM
a) Terlaksananya pengawasan
100 % 40 buku - 40 buku - 1,00
pertambangan umum
b) Terlaksananya Bimtek Perhitungan 15 15 1,00
100 % - - - -
Royalty & Landrent kab/kota kab/kota
c) Terdatanya pengusaha & pengguna 1,00
15 15
ketenagalistrikan non grid & listrik 100 %
kab/kota kab/kota
pedesaan
d) Terbinanya pengusaha ketenagalistrikan 15 15 1,00
100 % - - - -
di 10 Kab/Kota & listrik pedesaan kab/kota kab/kota
e) Terlaksananya kegiatan pengawasan 21 21 1,00
- - - -
pendistribusian BBM kab/kota kab/kota
f) Terlaksananya kegiatan pendataan 3 3 1,00
- - - -
potensi migas kab/kota kab/kota
g) Tersedianya data & informasi dampak 1,00
4 kab - - 4 kab - -
kerusakan panas bumi
h) Masyarakat dapat menerima kegiatan 1,00
4 kab - 4 kab -
Panas Bumi di wilayahnya
i) Terbinanya pengusaha ketenagalistrikan 1,00
11 kab - 11 kab -
di 11 kab
j) Terbinanya masyarakat, aparat
10 11
pemerintah maupun swasta yang 1,10
kab/kota kab/kota
menggunakan ketenagalistrikan
182 plts 182 plts
k) Terpasangnya PLTS dan Biogas di desa
& 2 & 2 1,00
terpencil
biogas biogas
l) Pendampingan kab/kota untuk penerima 21 20
0,95
PLTS kab/kota kab/kota
m) Bertambahnya SDM di bidang
42 org 42 org 1,00
pertambangan & energi
Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang
3.
Pertambangan
a) Terlaksananya Bimtek Tata cara 1x 1 x
100 % - - 1,00
perhitungan pajak ABT/AP bimtek bimtek

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-19
b) Bertambahnya SDM di bidang
40 org 40 org - 40 org - 1,00
pertambangan & energi
Pemanfaatan & Pengembangan Sumber
4. - -- - --
Daya Mineral
13 13 1,00
a) Terdatanya potensi pajak ABT/AP 100 % - -
kab/kota kab/kota
b) Terlaksananya kegiatan perhitungan, 1,00
20 20
penetapan & optimalisasi pajak ABT/AP 100 % - - - -
kab/kota kab/kota
di 20 Kab/Kota
c) Peta bencana gunung api & peta 8 8 8
1,00
bencana gerakan tanah kab/kota kab/kota Kab/Kota
d) Tersebarnya informasi & data bahan 3 3 1,00
100 %
galian & energi pameran pameran
e) Tersedianya data & informasi 1,00
5 5 5
perencanaan & pemanfaatan potensi air
kab/kota kab/kota Kab/Kota
tanah
f) Penyusunan standar teknis pengelolaan 1 1,00
100 % 1 laporan
& pemanfaatan air tanah laporan
g) Peta cekungan air tanah 2 kab 2 kab 2 Kab 1,00
Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan
5. - - - -
Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan
a) Tersedianya data dan informasi quota 20 20 1,00
100% - - - -
BBM dan pemanfaatannya kab/kota kab/kota
b) Terpasangnya listrik pada daerah 144 144 1,00
- 144 PLTS -
terpencil PLTS PLTS
Pengawasan dan Penertiban Kegiatan
6. - - - -
Rakyat Yang Merusak LIngkungan
a) Teroptimalisasinya sumur bor 2 Kab 2 Kab - 2 Kab - 1,00
b) Tertibnya kegiatan usaha pertambangan 21 kab 21 kab 1,00
- -
umum (PETI/KP / IUP) di 21 kab/kota /kota /kota
c) Terlatihnya 50 orang tenaga yang 1,00
terampil dalam pola dan tata cara 50 orang 50 orang
perhitungan landrent & royalty
d) Data dan informasi perencanaan & 7 kab 6 kab
- - 0,86
pemanfaatan potensi air tanah /kota /kota
e) Terlaksananya kegiatan pembinaan 7 kab 7 kab 1,00
- -
reklamasi lahan bekas tambang /kota /kota
f) Terdatanya pengusaha ketenagalistrikan 7 kab 7 kab 1,00
non grid, data base para pengusaha /kota /kota

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-20
ketenagalistrikan
h) Peta cekungan air tanah 2 kab 2 kab 2 kab 2 Kab 2 kab 1,00 1,00
i) Terlaksananya survey & pemetaan air
2 kab - 2 kab -
tanah
j) Tersedianya sumber potensi mata air 3 titik di 3 titik di 1,00
sebanyak 3 titik di 3 kab 3 kab 3 kab
k) Adanya sumur bor untuk kebutuhan air 1,00
2 lokasi 2 lokasi
bersih
l) Meningkatnya target penerimaan Pajak 21 kab 21 kab 1,00
Air Permukaan (AP) /kota /kota
m) Tersedianya data & informasi sumber 8 laporan, 6 8 laporan, 4 0,67
potensi air tanah serta adanya sumur bor sumur bor sumur bor
Pembinaan & Pengembangan
7. - -
Ketenagalistrikan
a) Tersedianya data & informasi dampak 1,00
kerusakan lingkungan akibat kegiatan 4 kab - - 4 kab - -
panas bumi
b) Masyarakat dapat menerima kegiatan 1,00
4 kab - 4 kab -
panas bumi di wilayahnya
c) Terbinanya Pengusaha Ketenagalistrikan 1,00
10 kab - 10 kab -
di 10 kab
356 356 1,00 1,00
d) Masyarakat desa terpencil yang sulit 3 kab PLTS & 3 kab PLTS &
mendapat pelayanan PLN /kota 3 /kota 3
Biogas Biogas
e) Bertambahnya SDM di bidang 1,00
42 org - - 42 org - -
pertambangan & energi
f) Terlaksananya pemantauan 9 kab 9 kab 1,00
- - - -
pendistribusian BBM sesuai dg HET /kota /kota
g) Masyarakat Desa terpencil yang belum 1,00
3 kab - 3 kab -
terlayani oleh PLN
h) Pendampingan kab/kota untuk penerima 21 21 1,00
- - - -
PLTS kab/kota kab/kota
1 RUKD 1 RUKD 1,00 1,00
i) Tersusunnya RUKD Prov NTT 1 dok & 50 - 1 dok & 50 -
Buku Buku
j) Terdatanya pengusaha & pengguna 1,00
ketenagalistrikan non grid & listrik 7 kab 7 kab
pedesaan

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-21
k) Terlaksananya penyusunan dokumen 1,00
2 dok - 2 dok -
draf Ranperda bidang Migas
l) Terlaksananya pengawasan K3 SPBU, 1,00 1,00
7 kab 15 kab - 7 kab 15 kab -
SPBD, SPBB, SPBI, AMPS & PSPD
m) Terbinanya masyarakat, aparat 1,00
21 21
pemerintah maupun swasta yang - -
kab/kota kab/kota
menggunakan ketenagalistrikan
n) Tersedianya data potensi panas bumi 6 kab 10 kab 6 kab 10 kab 1,00 1,00
o) Terlaksananya Bimtek Pemantauan & 1,00
Pengawasan Bidang Migas & Panas 45 org 45 org
Bumi
p) Tersedianya data & informasi dampak 1,00
kerusakan lingkungan akbat keg. Panas 4 kab - 4 kab -
bumi
q) Terpasangnya Biogas di Masyarakat 1,00
2 kab - 2 kab -
Desa Terpencil
Lap. Lap. 1,00
Pelaksanaan Pelaksanaan
r) Terlaksananya keg. Pembinaan Pembinaan Pembinaan
Pengusahaan yg bergerak di bidang di 2 Kab & di 2 Kab &
Migas serta Pemantauan distribusi BBM Lap. Lap.
pada SPBU/ APMS/ SPDN/ PSPD/ Agen/ Pelaksanaan Pelaksanaan
Pangkalan Mitan Distribusi Distribusi
BBM di 21 BBM di 21
Kab/Kota Kab/Kota
PLTS 200 PLTS 200 1,00
s) Terpasangnya PLTS 200 unit,
unit, Biogas unit, Biogas
terpasangnya Biogas 2 unit
2 unit 2 unit
t) Terlaksananya pengawasan terhadap 1,00
dampak kerusakan lingkungan akibat
panas bumi & terlaksananya 2 Lap. 2 Lap.
pemantauan Community Development di
lokasi WKP Panas Bumi
u) Terlaksananya Pengawasan Lingkungan 1,00
21 kab/kota 21 kab/kota
pada SPBPD/ PSPD dan APMS

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-22
Tabel 2.3.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT

Rata-rata
Rasio Antara RealisasiAnggaran
Anggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke- Pertumbuh
Uraian Pada Tahun ke-
an
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pendapatan
- PAD 460.000. 460.00.000 200.300.000 200.000.000 550.152. 572.823. 502.497. 349.649. 464.371.62 651.933. 1,25 1,09 1,75 2,32 0,84 0,30 0,08
000 000 237 609 448 7 420
Belanja
Belanja 94,57 100 100 100 1,04 0,07 0,08
5.143.780.00 5.387.718.00 6.691.616. 5.143.780. 5.387.718. 6.162.498. 6.933.810. 6.945.595.
Tidak 6.162.498.000 6.933.810.000
0 0 000 000 000 000 000 000
Langsung
- Belanja 5.143.780.00 5.387.718.00 6.691.616. 5.143.780. 5.387.718. 6.162.498. 6.257.465. 6.459.409. 94,57 100 100 90,24 96,53 0,07 2,42
6.162.498.000. 6.933.810.000
Pegawai 0 0 000 000 000 000. 639 874
Belanja 3.983.462.15 4.236.605.90 5.921.699. 3.794.794. 3.937.915. 4.781.069. 4.532.406. 4.610.327. 86,99 92,64 100 91,38 96,53 0,11 0,05
4.781.069.500 4.959.902.000
Langsung 0 0 850 000 670 500 248 801
- Belanja 187.760. 208.431. 187.760. 157.500. 177.300. 168.180.00 208.461. 93,47 100 100 100 77,65 0,04 0,04
157.500.000 177.300.000 168.180.000
Pegawai 600 956 600 000 000 0 000
- Belanja 86,72 100 100 87,24 70,14 1,26 0,20
2.612.983.55 2.670.364.40 5.921.699. 2.424.316. 2.371.674. 4.583.965. 4.075.903. 4.153.874.6
Barang dan 4.583.366.000 4.671.582.200
0 0 850 000 670 700 092 45
Jasa
-Belanja 91,91 97,06 97,06 99,99 100 1,08 1,33
247.991. 1.182.718. 1.408.741. 120.139.00 247.991.
Modal 1.182.718.000 1.408.741.500 20.403.500 120.139.800 19.803.
200 000 500 0 200
800
*) diisikan dengan nama SKPD
**) diisikan dengan nama Provinsi/Kabupaten/Kota
***) disesuaikan dengan kewenangan SKPD
............, 20....

Kepala SKPD .. ....................

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-23
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertambangan
dan Energi Provinsi NTT
Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi NTT dalam 5 (lima) tahun kedepan untuk menjalankan tugas
dan fungsinya sebagai salah satu instansi pemerintah daerah Provinsi NTT,
antara lain:
2.4.1 Tantangan dalam Pengembangan Pelayanan Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi NTT
1. Regulasi tentang tata laksana kewenangan otonomi daerah dibidang
Pertambangan dan Energi belum terlaksana dengan baik
2. Jumlah tenaga teknis yang terkait dengan bidang Pertambangan dan Energi yang
masih terbatas yakni berjumlah 30 orang atau 30% dari jumlah seluruh staf yang
mendekati 100 orang sedangkan tenaga non teknis yang telah mengikuti kursus
teknis di bidang Pertambangan dan Energi yakni baru 20% dari seluruh staf yang
ada.
3. Data dan peta-peta dasar hasil eksplorasi Pertambangan dan Energi di Nusa
Tenggara Timur belum lengkap
4. Manajemen perencanaan, pengelolaan dan pengawasan serta aktifitasi
Pertambangan dan Energi yang belum memadai.
5. Peralatan teknis dan Laboratorium serta berbagai sarana penunjang kegiatan
lapangan yang terbatas
6. Sebagian besar wilayah kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur belum
memiliki Peta Hidrologi dan Peta Geologi
7. Pengelolaan air bawah tanah (ABT) di kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur
belum terlaksana secara tertib, efektif dan efisien
8. Masih tersebarnya Penambangan Tanpa Izin (PETI) di sebagian besar wilayah
kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur
9. Belum intensifnya pelaksanaan koordinasi antara Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi dengan kabupaten/kota
10. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten/Kota belum mengimplementasikan
perda-perda tentang pengelolaan usaha di bidang pertambangan dan energi
11. Data dan Informasi di bidang pertambangan dan energi di kabupaten/kota belum
optimal

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-24
12. Kurangnya tenaga teknis yang memadai di dinas pertambangan dan energi
kabupaten/kota.
2.4.2 Peluang dalam Pengembangan Pelayanan Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi NTT
1. Adanya dukungan regulasi dari pemerintah pusat berupa Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batuan, Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Wilayah Pertambangan, Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan,
Peraturan Pemerintah nomor 55 tahun 2010 Tentang Pembinaan dan
pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara, Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2010 Tentang Reklamasi dan
Pascatambang, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 12
Tahun 2011 Tentang Tata Cara Penetapan Wilayah Usaha Pertambangan dan
Sistem Informasi Wilayah Pertambangan Mineral dan Batubara, Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 07 Tahun 2012 Tentang
Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan
Pemurnian Mineral.
2. Banyaknya sumber-sumber energy dan sumber daya mineral yang belum
dikelola dengan baik yang tersebar diseluruh wilayah Provinsi NTT (potensi
bahan galian batuan seperti : Andesit, Batu Apung, Batu Gamping, Batu Warna,
Batu Setengah Permata, Granit, Gipsum, Marmer, Pasir dan Tanah Liat dan
potensi bahan galian mineral bukan logam seperti: Nikel, Tembaga, Mangan,
Timah, Besi, dan Pasir Besi).
3. Tersedianya potensi panas bumi di 24 lokasi di sebagian wilayah kabupaten/kota
(data terlampir).
4. Tersedianya potensi sumber daya air sebanyak 37 lokasi untuk tenaga listrik air
dan potensi sumber daya tenaga surya untuk tenaga listrik tenaga surya (data
terlampir).
5. Penggunaan energi alternatif di sebagian wilayah Kabupaten/Kota.
6. Terdapatnya pemegang Izin Usaha Pertambangan Mineral bukan logam dan
batuan di 453 lokasi dan Pertambangan Tanpa Izin (PETI) di 25 lokasi
pertambangan mineral bukan logam (mangan) dan 126 lokasi pertambangan
batuan (data terlampir).

Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-25

Anda mungkin juga menyukai