BAB I
PENDAHULUAN
eksplorasi
ini
merupakan
suatu
kegiatan
awal
pada
usaha
Maksud
Maksud dari praktikum mengenai sumur dan parit uji ini adalah untuk
Tujuan
1.
2.
1
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.
3.
Sumber : 4.bp.blogspot.com
Gambar 2.1
Sumur Uji
Sumber : 3.bp.blogspot.com
Foto 2.2
Parit Uji
Pada pencariam badah bijih parit dibuat secara series dengan arah
paritan tegak lurus terhadap jurus zona badan bijih.
Tenaga manusia
Biasanya menggunakan peralatan konvensional seperti cangkul, sekop,
ember, tali, kerek, pahat. Kedalaman tergantung kondisi tanah atau batuan.
Dalam keadaan normal bisa mencapai 20 m.
2.
Alat gali
Biasanya pada pembutan sumur uji dan parit uji dengan menggunakan
alat seperti exavator dengan kemampuan penggalian antara 3-4 m dan bisa
sampai 6-7 m. Kemajuan rata-rata 6 m per jam, sudah termasuk penggalian,
logging, sampling dan penimbunan kembali.
BAB III
3.1
Tugas
(terlampir)
3.2
Pembahasan
3.2.1
Sumur Uji
1. Sumur uji 04
Strike
tan
4
2
63,435
Jadi,
50 +63,435
113,435
App dip
tan 1
0,25
1
14,036
Dip
tan 1
( tan14,036
sin 63,435 )
15,615
Tebal seam I
Tebal seam II
sin 74,385 1
0,963 m
Elevasi BB terbawah
150 m7,65 m
142,35 m
Gambar 3.1
Bukaan sumur uji - 04
2. Sumur uji 05
Strike
90 + 40
130
Dip
tan 1
0,25
1
14,036
Tebal seam I
Tebal seam II
sin 7 5,615 1
0, 968 m
Elevasi BB terbawah
175 m7, 40 m
167,6 m
Gambar 3.2
Bukaan sumur uji - 05
3. Sumur uji 06
Strike
tan 1
2
4
26,56
Jadi,
30 +26,56
56,56
App dip
tan1
0,5
1
26,56
Dip
tan 1
( tan26,56
sin 26,56 )
15,615
Tebal seam I
Tebal seam II
sin 41,812 1
0,667 m
Elevasi BB terbawah
200 m8, 5 m
191,5 m
Gambar 3.3
Bukaan sumur uji - 06
3.2.2
Parit Uji
1. Parit uji 01
Strike
300 90
210
Sudut penirisan
90
Dip
45
Tebal sebenarnya
sin 45 2
1,410 m
Gambar 3.4
Bukaan parit uji - 01
2. Parit uji 02
Strike
33 0 90 14,03
225,97
Sudut penirisan
90 14,03
75,97
Dip
tan 1
40
( sintan75,97
)
40,85
Tebal sebenarnya
sin 4 0,85 2
1,308 m
Gambar 3.5
Bukaan parit uji - 02
3. Parit uji 04
Strike
30 90 14,03
74,05 +360
285,95
Sudut penirisan
90 14,03
75,97
Dip
tan 1
50
( sintan75,97
)
10
50,852
Tebal sebenarnya
sin 50,852 2
1,551m
Gambar 3.6
Bukaan parit uji - 04
BAB IV
ANALISA
11
Sumur dan parit uji ini merupakan metode eksplorasi secara langsung
dan biasanya dibuat secara konvensional karena dalam pembuatannya relatif
pada kedalaman yang masih dangkal. Setelah pembuatan sumur dan parit uji ini
biasanya dilakukan sampling dan pengambilan data laiannya untuk dilakukan
pengkonstruksian untuk menggambarkan suatu endapan bahan galian.
Pengkontruksian parit dan sumur uju dilakukan dengan penggambaran
pada bidang dua dimensi. Pada penggambaran ini bertuan untuk mempermudah
dalam penentuan litologi, kemenerusan, kedudukan berupa strike, dip dan
ketebalan sebenarnya. Dalam penentuan kedudukan tersebut sebagian besar
menggunakan prinsip trigono metri untuk mendapatkan hasil berupa arah strike,
dip dan ketebalan.
Pada tugas yang teah diberikan tujuan akhir dari pengkonstruksian sumur
didapatkan data litologi, kedudukan (strike/dip), dan ketebalan setiap seam
batubara. Sedangkan pada pengkonstruksian sumur lebih ditujukan pada
penentuan kedudukan dan ketebalan suatu zona pemineralan. Karena seam
batubara dan zona pemineralan adalah material yang akan ditambang, sehingga
pengkonstruksian sumur dan parit uji ini sangatlah penting untuk dilakukan.
BAB V
KESIMPULAN
10
Sumur uji atau test pit adalah salah satu metode eksplorasi secara
langsung yang bertujuan untuk mencari dan memastikan kemenerusan dari
12
sebuah endapan bahan galian. Parit uji atau trenching merupakan eksplorasi
secara langsung yang dibuat dengan bentuk seperti parit dengan tujuan untuk
mengetahui dan menyelidiki keterdapatan suatu endapan bahan galian dengan
melakukan pengamatan secara langsung. Pada pencariam badah bijih parit
dibuat secara series dengan arah paritan tegak lurus terhadap jurus zona badan
bijih.
Dari tugas yang telah diberikan didapatkan data hasil pengolahan sebagai
berikut:
Tabel 5.1
Data hasil pengolahan
sumur
uji
04
05
06
parit uji
01
02
04
Strike/dip
Seam I
o
N 63,435 E/15,615
N 130o E/14,036o
N 56,56o E/15,615o
Strike/dip
N 210o E/45o
N 225,97o E/40,85o
N 285,95o E/50,852o
0,144 m
0,145 m
0,167 m
Ketebalan
Seam II
0,963 m
0,968 m
0,267 m
Ketebalan
1,410 m
1,308 m
1,551 m
Seam III
0,481 m
0,484 m
0,667 m
DAFTAR
PUSTAKA
11
13
14
LAMPIRAN