Anda di halaman 1dari 108

PELATIHAN TEKNOLOGI GEOLISTRIK 2 DIMENSI

UNTUK PERENCANAAN PEMANFAATAN POTENSI AIRTANAH


DESAIN SURVEI GEOLISTRIK UNTUK AIRTANAH

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
BALAI UJI COBA SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
MATERI POKOK
HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dalam mata
pelatihan ini, Peserta mampu memahami desain survey
geolistrik untuk airtanah.

INDIKATOR HASIL BELAJAR


Setelah mengikuti Mata Pelatihan ini, peserta dapat
menjelaskan :
1. Konfigurasi Schlumberger;
2. Konfigurasi Wenner;
3. Konfigurasi Pole Dipole;
4. Peralatan Survei;
5. Penentuan Desain Survei Geolistrik.
TOPIK BAHASAN
Hidrogeologi

01 Konfigurasi Schlumberger

02 Konfigurasi Wenner

03 Konfigurasi Pole Dipole

04 Peralatan Survey

05 Penentuan Desain Survei Geolistrik


J E N I S
A K U I F E R
 Akuifer Bebas
(Unconfined
Aquifer)
 Akuifer Tertekan
(Confined
Aquifer)
 Akuifer Semi
Tertekan (Semi
Confined Aquifer)
 Akuifer Semi
Bebas (Semi
Unconfined
Aquifer)
GEOLISTRIK

Adalah salah satu metode Geofisika untuk mengetahui


perubahan tahanan jenis lapisan batuan dibawah permukaan
tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC (Direct
Current) yang mempunyai tegangan tinggi kedalam tanah
Tata cara Pendugaan
Geolistrik

Susunan Elektroda Schlumberger


A dan B = Posisi elektroda arus
M dan N = Posisi elektroda potensial
= Garis Equipotensial
= Garis arah arus listrik
I = Arus (Ampere)
V = Potensial (Volt)
Jarak AM = NB MN
Metode Resitivitas Sounding

Metode Sounding (pendugaan) adalah Metode Resitivitas yang


bertujuan untuk mengetahui variasi resistivitas lapisan bawah
permukaan secara vertikal
Resistivitas Tahanan Jenis

Metoda Resistivitas adaah salah satu Metode Geolistrik


yang mempelajari sifat resistivitas / konduktivitas listrik
lapisan batuan di dalam bumi.

Berdasarkan pada tujuan penyelidikannya, Metode


Geolistrik Tahanan dibagi menjadi dua kelompok besar :

 Metode Resitivitas Sounding

 Metode Resitivitas Mapping (Proffiling)


Metode Resitivitas Mapping (Profiling)

Metode Mapping adalah metode resistivitas yang bertujuan untuk


mengetahui variasa resistivitas lapisan bawah permukaan secara
horisontal
Penelitian memakai metoda Geofisika untuk air
tanah adalah penyelidikan bawah permukaan
dengan mempergunakan sifat – sifat kelistrikan
batuan :
1. Tahanan Jenis (Specific Resistivity)
2. Daya Hantar Listrik (Conductivity)
3. Konstanta Listrik Batuan (Di-electrical
Constan)
4. Kemampuan menimbulkan potensial diri
(Spontaneous Potential)
5. Kemampuan menimbulkan medan induksi
(Induction Potential)
6. Sifat menyimpan potensial dan lain2
Penggunaan utama penelitian geolistrik pada studi
hidrologi air tanah untuk keperluan bentuk geometri
dan litologi sistim akifer dan prakiraan kualitas air
tanah, untuk mengetahui & menafsirkan :

 Letak/posisi/kedalaman dari akifer.


 Prakiraan ketebalan akifer
 Penentuan peletakan & panjang pipa
saringan (screen pipe)
 Memprakirakan kualitas air tanah
 Memprakirakan kontak antara air tawar
dan air asin
Ketentuan Umum
Pelaksanaan Survai
Geolistrik

• Peralatan diletakkan diatas tanah dan dialasi papan, tidak


bersentuhan langsung dengan tanah.
• Apabila pengukuran geolistrik dilaksanakan didalam kendaraan
bermotor harus memenuhi persayaratan yaitu sekitar 20 m dari
jalur pengukuran untuk mencegah jika terjadi kebocoran pada
elektroda potensial, tidak akan mempengaruhi pembacaan nilai
potensial.
• Kabel potensial selalu diletakkan diatas permukaan tanah dan
kabel arus harus diatas kabel potensial.
• Pemindahan elektroda arus dan elektroda potensial dilakukan pada
saat yang bersamaan dan memakai jarak yang telah ditentukan
dari titik nol.
• Batang elektroda arus dan elektroda potensial harus ditanam
sekitar 20 cm kedalam tanah dengan baik dan hubungan kabel ke
alat harus baik, jangan ada kabel yang luka karena akan terjadi
kebocoran.
Ketentuan Umum
Pelaksanaan Survai
Geolistrik

• Pendugaan geolistrik harus menghindari pagar kawat, saluran air


dan aliran sungai.
• Pendugaan geolistrik harus menghindari jalur kawat listrik tegangan
tinggi (SUTET/SUTEM) dan saluran pipa air karena nilai
pembacaan akan terganggu.
• Penelitian air tanah dengan metode geolistrik dilakukan pada suatu
jalur bentangan yang lurus dan dengan jarak elekroda arus dan
potensial diukur dengan pita ukur.
• Peralatan geolistrik sebaiknya mempergunakan komputerisasi,
penafsiran data dengan perangkat lunak akan mempermudah dan
mempercepat pelaksanaan pendugaan geoliustrik.
• Arah bentangan kabel elektroda pendugaan harus sejajar dengan
jurus lapisan.
• Pendugaan geolistrik seharusnya menghindari daerah yang
dipastikan daerah langka air.
Faktor – faktor yang harus diperhatikan sehingga pendugaan geolistrik
dapat mencapai hasil maksimal :

• Peralatan duga yang memadai, mudah dibawa & dioperasikan


• Tenaga operator yang handal, paham mengoperasikan peralatan
• Tersedia ahli Geofisika / Hidrogeologi yang berpengalaman
• Kabel arus dan kabel potensial yang baik tidak luka / lecet
• Alat komunikasi yang cukup untuk mempercepat operasional
• Tenaga ahli hidrogeologi / geofisika yang dapat menafsirkan data
• Alat pengukur daya hantar listrik (Electric Conductivity Meter),
GPS, peta topo & geologi-hidrogeologi
• Palu, kompas geologi dan peralatan lain yang perlu.
Persyaratan pengukuran lapangan

1) Mempelajari keadaan geologi dan geohidrologi di sekitar daerah pengukuran.


2) Perlapisan di bawah permukaan mempunyai kemiringan maksimum 30°.
3) Pemasangan elektrode harus mempunyai kontak yang baik dengan tanah.
4) Pemasangan elektrode diusahakan dalam satu garis lurus.
5) Jarak elektrode potensial harus berada 0,2 kali jarak elektrode arus (MN=1/5 AB)
6) Perpindahan elektrode potensial minimum 3 pasangan titik pengukuran yang
saling tumpang tindih
7) Pengukuran dilakukan pada daerah yang relatif datar & waktu tidak hujan
8) Jumlah titik pengukuran tersebar merata dengan cara grid
9) Arah bentangan pengukuran harus sejajar dengan arah perlapisan batu atau
tanah.
Persyaratan pengukuran lapangan

10) Pengukuran di sekitar sungai atau pantai, arah bentangan harus sejajar pantai
atau sungai.
11) Arah bentangan pengukuran harus diusahakan pada lokasi yang tidak terpengaruh
oleh benda-benda yang dapat mempengaruhi ketelitian pengukuran (seperti rel
kereta api, saluran pipa, saluran kabel listrik).
12) Apabila persyaratan 11 diatas tidak bisa dipenuhi, maka arah bentangan harus
memotong tegak lurus benda yang mempengaruhi tersebut.
13) Bila ada sumur bor yang berdekatan dengan lokasi pengukuran, tentukan lokasi
sumur bor di peta, catat log bornya dan lakukan pengukuran pada lokasi sumur
bor untuk pembanding.
Persyaratan

Tidak mengukur bentangan Tidak mengukur bentangan


sejajar kabel listrik sejajar arus sungai
Persyaratan

Bentangan dengan Pemasangan elektroda

kemiringan kurang dari 10o dalam satu garis lurus


Persyaratan

Tidak melakukan pengukuran


pada saat hujan deras atau badai
Contoh Titik Pengambilan Data Schlumberger

potensial arus

pusat

2m 0,5 m 2m
Contoh Titik Pengambilan Data Wenner

potensial arus

pusat

2,5
2,5 m 2,5 m
m
Contoh Titik Pengambilan Data Pole Dipole

potensial arus

pusat

Tak hingga Tak hingga 0,5 m


PROSEDUR
pengukuran lapangan
a) Tentukan titik pengukuran.
b) Gambar titik pengukuran di peta.
c) Tentukan arah bentangan pengukuran.
d) Isilah tabel pengukuran meliputi:
1. Nomor titik pengukuran;
2. Lokasi pengukuran (kampung, desa);
3. Elevasi muka tanah;
4. Tanggal, bulan dan tahun pengukuran;
5. Nama operator;
6. Nama pengawas;
7. Nama penanggung jawab.
e) Pasang elektrode potensial (MN/2) pada jarak yang terpendek minimal
0,5m dan pasang elektrode arus (AB/2) pada jarak 1,5m
PROSEDUR
pengukuran lapangan
f. Hubungkan elektrode A dan B ke alat pengirim arus.
g. Hubungkan elektrode M dan N ke pengukur potensial pada alat
geolistrik.
h. Catat besar arus yang dikirim dalam ampere.
i. Catat besar tegangan dalam volt atau besar tahanan listrik dalam ohm.
j. Pindahkan elektrode arus (AB/2) pada jarak 2m
k. Ulangi kegiatan serupa dari e) sampai j) untuk jarak elektrode berikutnya
(Tabel 1.1).
l. Bila ada sumur bor yang berdekatan dengan lokasi pengukuran,
gambarkan lokasi sumur bor pada peta dan catat bor lognya
ANALISA & INTERPRETASI
PERMODELAN
Tentukan Hasil Permodelan dengan :
i. Urutan lapisan batuan secara tegak dari lengkung setiap titik pengukuran
ii. Tentukan jenis litologi batuan berdasarkan tahanan jenisnya sesuai dengan
tabel 1.1
iii. Tentukan batas lapisan batuan secara tegak dan bila ada dengan bor log
sumur di sekitar titik pengukuran
iv. Korelasikan hasil pendugaan setiap titik pengukuran dengan titik-titik
pengukuran lainnya, dan dengan bor log sumur yang di sekitar lokasi
pengukuran untuk dibuat penampang geologi bawah permukaan
v. Lakukan interpretasi kedudukan lapisan yang mengandung air tanah atau
akuifer berdasarkan nilai tahanan jenisnya
vi. Perhatikan kondisi geohidrologi di daerah pengukuran dalam interpretasi
akuifer
vii. Tentukan lapisan batuan yang mengandung air tanah atau akuifer
Nilai Tahanan Pendugaan (SNI 2818.2012)
Tahanan Tanah Nilai ρ
- daerah basah 50 sampai 200
- daerah kering 100 sampai 500
- daerah sangat kering 200 sampai 1000 (terkadang di bawah
mengandung garam 50 jika tanah mengandung garam)
Air Nilai ρ
- air tanah 1 sampai 100
- air hujan 30 sampai 1000
- air laut di bawah 0,2
- es 105 sampai 108
Tipe batuan Nilai ρ
- batuan beku dan metamorfis 100 sampai 10000
- sedimen terkonsolidasi 10 sampai 100
- sedimen tak terkonsolidasi 1 sampai 100
KONFIGURASI ELEKTRODA

Schlumberger

Wenner

Pole-Dipole
Konfigurasi ini merupakan
teknik sounding.

Jarak antar arus dan antar


Konfigurasi elektroda bervariasi, sehingga
Schlumberger yang dipindah-pindahkan hanya
bentangan arus saja.

Konfigurasi ini paling sering


digunakan untuk mencari
sumber air
Konfigurasi Schlumberger

Idealnya jarak
MN(potensial) dibuat
sekecil-kecilnya, sehingga
jarak MN secara teoritis
tidak berubah.
PERHITUNGAN

You can simply impress your audience and


add a unique zing and appeal to your
Presentations. Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully designed.
KELEBIHAN
 Mampu mendeteksi adanya non-
homogenitas lapisan batuan pada
permukaan (membandingkan nilai
resistivitas semu ketika terjadi
perubahan jarak elektrode MN/2).
 Mudah untuk digunakan untuk pemula
(pemindahan elektrode relatif lebih
praktis)
KEKURANGAN
 Pembacaan tegangan pada elektrode MN
lebih kecil ketika jarak AB yang relatif jauh,
sehingga diperlukan multimeter yang
mempunyai karakteristik ‘high impedance’
dengan akurasi tinggi (men display tegangan
minimal 4 digit atau 2 digit di belakang
koma).
 Memerlukan peralatan pengirim arus yang
mempunyai tegangan listrik DC yang sangat
tinggi untuk mengatasi pembacaan tegangan
MN yang kecil.
Perhitungan

Contoh Soal :
Berapakah nilai faktor koreksi geometris jika diketahui jarak antar elektroda arus
1,5 m, jarak antara elektroda potensial 0,25 m ?

Jawab :
Diketahui :
AB = 1,5 m
MN = 0,25 m
Ditanyakan :
K?
Konfigurasi Wenner

Jarak antar arus dan


antar elektroda sama.
Sehingga ketika akan
dipindahkan, semua
dipindahkan.
Rumus
KELEBIHAN
 Memiliki sinyal yang kuat. Hal ini dapat
menjadi faktor penting jika survei dilakukan di
daerah dengan noise yang tinggi.
 Ketelitian pembacaan tegangan pada
elektrode MN(potensial) lebih baik meski
jarak relatif besar karena elektrode MN relatif
lebih dekat dengan elektrode AB(arus).
Sehingga dapat menggunakan multimeter
dengan impedansi yang relatif lebih kecil.
KEKURANGAN
 MemilikiCakupan horizontal relatif buruk
seiring meningkatnya jarak elektrode.
Akibatnya, pada konfigurasi ini tidak bisa
mendeteksi homogenitas batuan di dekat
permukaan yang bisa berpengaruh
terhadap hasil perhitungan.
 Data yang didapat dari cara konfigurasi
Wenner sangat sulit untuk menghilangkan
faktor non homogenitas batuan, sehingga
hasil perhitungan menjadi kurang akurat.
 Memiliki kedalaman yang cukup sedang.
 Kekuatan sinyal berbanding terbalik
dengan faktor geometris yang digunakan
untuk menghitung nilai resistivitas
Contoh ANALISA & INTERPRETASI PERMODELAN
KONFIGURASI WENNER- SCHLUMBERGER
Perhitungan

Contoh Soal :
Berapakah tahanan jenis semu jika diketahui beda potensial 1,5 A dan
arus listrik adalah 0,137 A dan faktor koreksi geometris adalah 5,89 ?
Konfigurasi Pole Dipole

Pada konfigurasi ini jarak


antar arus dan antar
elektroda berada dalam satu
garis dimana jarak antar
elektroda arus tidak terbatas,
sedangkan jarak antar
elektroda potensial terukur

PERHITUNGAN

You can simply impress your audience and


add a unique zing and appeal to your
Presentations. Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully designed.
KELEBIHAN
 Pole-dipole merupakan salah satu
konfigurasi yang dapat gunakan jika ingin
melakukan pendugaan atau investigasi
geologi bawah permukaan yang kurang dari
500m dibawah permukaan tanah.
 Konfigurasi pole-dipole memiliki penetrasi
yang lebih dalam ± 65% dibandingkan
konfigurasi dipole-dipole,
KEKURANGAN
 kelemahan dari konfigurasi pole-dipole
adalah tingkat akurasi dari posisi benda
atau obyek yang kurang akurat
dibandingkan konfigurasi dipole-dipole, hal
ini disebabkan oleh konfigurasi elektrode
yang tidak simetris.
Perhitungan

Contoh Soal :
Berapakah tahanan jenis semu jika diketahui potensial 1 A dan arus listrik adalah
1,5 A, jarak elektroda C1 ke P1 25 meter, jarak elektroda P1 ke P2 30 meter ?
Contoh ANALISA &
INTER-PRETASI
PERMO-DELAN
51

Wenner-Sclumberger

Contoh
ANALISA
& INTER- Dipole Dipole Contoh ANALISA &
PRETASI INTER-PRETASI
PERMO- PERMO-DELAN
DELAN Dipole Dipole &
Wenner-Sclumberger

Pole Dipole
Konfigurasi Wenner
~ schlumberger

Konfigurasi Wenner-Schlumberger adalah konfigurasi dengan sistem aturan spasi yang dengan catatan
1 faktor “n” untuk konfigurasi ini adalah konstan perbandingan jarak antara elektroda C1-P1 (atau C2-P2)
dengan spasi antara P1-P2.

2 Jika jarak antar elektroda potensial (P1) dan P2) adalah a maka jarak antar elektroda arus (C1) dan C2)
adalah 2na + a.

3 Proses penentuan resistivitas menggunakan 4 buah elektroda yang diletakkan dalam sebuah garis lurus
(Sakka, 2001).

Nilai tahanan jenis hasil pengukuran berupa tahanan jenis semu, untuk memperoleh nilai tahanan jenis
4 sebenarnya dilakukan dengan menggunakan software Res2Dinv untuk mendapatkan sketsa 2D.
P e n e n t u a n
K o n f i g u r a s i
G e o l i s t r i k
Sensitivitas konfigurasi survei geolistrik berbeda antara satu dg lainnya.

1 Konfgurasi Wenner cocok dipakai untuk dangkal dan sensitif terhadap arah horizontal (mapping).

2 Konfigurasi schlumberger yang dipakai untuk penyelidikan pada area mendatar atau relatif datar

3 Jika konfigurasi ini diaplikasikan pada medan tidak datar, maka dari data yang peroleh haruslah
dilakukan koreksi ulang dari hasil pengukuran yang diperoleh.

4 Konfigurasi geolistrik Schlumberger ini sensitif terhadap arah vertikal (sounding).


Penentuan Konfigurasi Geolistrik
Dalam Penentuan metode konfigurasi survei geolistrik perlu diperhatikan beberapa hal sbb .

Sensitivitas
Sensitivitas bentangan / array
resistivity meter / secara vertikal /
peralatan horisontal

Tipe struktur Kedalaman


Kemamuan
struktur
kekuatan signal
Penggunaan utama penelitian geolistrik pada studi
hidrologi air tanah untuk keperluan bentuk geometri dan
litologi sistim akifer dan prakiraan kualitas air tanah,
untuk mengetahui & menafsirkan :

 Letak/posisi/kedalaman dari akifer.


 Prakiraan ketebalan akifer
 Penentuan peletakan & panjang pipa saringan
(screen pipe)
 Memprakirakan kualitas air tanah
 Memprakirakan kontak antara air tawar dan air
asin.
Penentuan Konfigurasi Geolistrik
Konfigurasi Survei Geolistrik
Kriteria
Wenner Schlumberger Pole Dipole

Resolusi Vertikal Baik Sedang Buruk

Kesuaian thd VES Sedang Baik Buruk

Sensitivitas Lateral
Tinggi Sedang Sedang
Inhomogenitas

Interpretasi Baik Baik Sedang


E A S Y TO C H A N GE C OL OR S , P H OTO S .
Penelitian memakai metoda Geofisika untuk air tanah adalah penyelidikan
bawah permukaan dengan mempergunakan sifat – sifat kelistrikan batuan :

 Tahanan Jenis (Specific Resistivity)


 Daya Hantar Listrik (Conductivity)
 Konstanta Listrik Batuan (Di-electrical Constan)
 Kemampuan menimbulkan potensial diri (Spontaneous Potential)
 Kemampuan menimbulkan medan induksi (Induction Potential)
 Sifat menyimpan potensial dan lain-lain.
Penelitian dengan memakai metoda Geolistrik untuk pemboran air tanah adalah
salah satu standar pendugaan pada daerah kondisi pengembangan yang
berbeda – beda :

 dataran antar pegunungan, perbukitan,


 dataran pantai, daerah batu gamping,
 daerah volkanik dan pada berbagai formasi
 batuan yang beraneka ragam
dimana diduga daerah tersebut mempunyai kandungan potensi air tanah
berdasarkan kenampakan kondisi topografi, geologi, hidrogeologi dan
cekungan air tanah setempat.
Kawasan Pegunungan

Metode geolistrik yang


cocok yaitu konfigurasi
Wenner dikarenakan pada
kawasan pegunungan noise
nya cukup tinggi sehingga
dibutuhkan konfigurasi
dengan kekuatan sinyal
yang kuat
Daerah dataran antar pegunungan
Daerah Lembah
Daerah Lembah
Daerah Lembah
Kawasan Karst

Metode geolistrik yang


cocok yaitu konfigurasi Pole
dipole dikarenakan
elektrode arus C2 terletak
jauh diluar jalur rencana
pengukuran
Daerah Karst
Kawasan Pantai

Metode geolistrik yang


cocok yaitu konfigurasi
Schlumberger dikarenakan
memiliki area yang cukup
luas
Daerah Pantai
Arrays Wenner Schlumberger Mise A la Masse Dipole Dipole Pole Dipole

Informasi Teknik Eksplorasi

Grup Explorasi Teknik Geofisika Teknik Geofisika Teknik Geofisika Teknik Geofisika Teknik Geofisika

Sub Grup Explorasi Teknik Elektro Teknik Elektro Teknik Elektro Teknik Elektro Teknik Elektro

Konfigurasi Duga Konfigurasi Duga


Parent Exploration Konfigurasi Profil Listrik Konfigurasi Profil Listrik Teknik Geofisika
Vertikal Listrik (VES) Vertikal Listrik (VES)
Ketersediaan Informasi oleh Teknik Lapangan
Komposisi batuan, Komposisi batuan, Komposisi batuan, Komposisi batuan, Komposisi batuan,
Litologi mineral dan kandungan mineral dan kandungan mineral dan kandungan mineral dan kandungan mineral dan kandungan
tanah liat tanah liat tanah liat tanah liat tanah liat
Deteksi jalur permeabel, Deteksi jalur permeabel, Deteksi jalur permeabel, Deteksi jalur permeabel, Deteksi jalur permeabel,
Stratigrafi / Struktur zona rekahan, zona rekahan, zona rekahan, zona rekahan, zona rekahan,
kesalahan kesalahan kesalahan kesalahan kesalahan

Resistivitas dipengaruhi Resistivitas dipengaruhi Resistivitas dipengaruhi Resistivitas dipengaruhi Resistivitas dipengaruhi
oleh porositas, distribusi oleh porositas, distribusi oleh porositas, distribusi oleh porositas, distribusi oleh porositas, distribusi
ukuran butir, ukuran butir, ukuran butir, ukuran butir, ukuran butir,
Hidrogeologi
permeabilitas, saturasi permeabilitas, saturasi permeabilitas, saturasi permeabilitas, saturasi permeabilitas, saturasi
fluida, jenis fluida dan fluida, jenis fluida dan fluida, jenis fluida dan fluida, jenis fluida dan fluida, jenis fluida dan
keadaan fasa air pori. keadaan fasa air pori. keadaan fasa air pori. keadaan fasa air pori. keadaan fasa air pori.

Resistivitas dipengaruhi Resistivitas dipengaruhi Resistivitas dipengaruhi Resistivitas dipengaruhi Resistivitas dipengaruhi
Panas Bumi
oleh suhu oleh suhu oleh suhu oleh suhu oleh suhu
PENGGUNAAN ALAT
SURVEY

Tampilan Panel
Resistivitimeter Nainura NRD
22S
Penggunaan Peralatan Survei
Langkah-langkah pengambilan data :
1. Pasang elektrode sesuai konfigurasi. Gunakan palu untuk menancapkan elektrode ke dalam tanah.
2. Hubungkan elektrode arus
3. Hubungkan elektrode potensial
4. Hubungkan baterai menggunakan kabel konektor
5. Putar tombol power ke kanan dari off menjadi on
6. Putar tombol output dari angka 0 ke angka yang dikehendaki
7. Putar compensator coarse kemudian fine.
8. Injeksikan arus dengan menekan tombol start
9. Tekan tombol hold dan baca harga I dan V
10. Lakukan pengukuran beberapa kali
11. Pindahkan posisi elektrode ke posisi pengukuran berikutnya.
PENENTUAN DESAIN SURVEI GEOLISTRIK
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan konfigurasi geolistrik :

Tipe struktur yang hendak dicari

Sensitivitas resistivity meter

Kedalaman struktur yang dicari

Sensitivitas array secara vertikal


dan horizontal

Kekuatan signal
Prosedur pemindahan Konfigurasi Elektrode

schlumberger
a) Pasang elektrode dengan jarak spasi elektrode yang sama (a)
untuk semua elektrode (n=1)
b) Pengukuran pada lapisan kedua dan berikutnya (n), jarak
spasi antar elektrode arus (AB) dan antar elektrode potensial
(MN) tetap (a), tetapi jarak spasi antar elektrode arus dan
potensial (BM) diperbesar menjadi kelipatannya yaitu 2a, 3a,
hingga na.
c) Hal ini bisa dilakukan sepanjang lintasan pengukuran untuk
data 2D, dengan menjadikan ujung-ujung lintasan sebagai
patokan.
Prosedur pemindahan Konfigurasi Elektrode

w e n n e r
a. Pasang elektrode dengan jarak spasi elektrode yang sama
(a) untuk semua elektrode, seperti pada Gambar 5.3
b. Setelah dilakukan pengukuran, jarak spasi elektrode
diperbesar menjadi kelipatannya yaitu 2a, 3a, hingga na
c. Hal ini bisa dilakukan sepanjang lintasan pengukuran untuk
data 2D, dengan menjadikan ujung-ujung lintasan sebagai
patokan.
d. Pengubahan jarak spasi elektrode bisa diubah setiap kali
pengukuran, atau diselesaikan sepanjang lintasan baru
dilakukan pengukuran untuk jarak spasi elektrode yang
berbeda.
Rumus
Wenner-
Sclumberger
Resistivity meter merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur geolistrik
tahanan jenis.
KALIBRASI
PERALATAN SURVEI
 Kalibrasi dilakukan pada tahap awal sebelum melakukan akuisisi data
lapangan.
 Kalibrasi ini dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan alat yang dipakai
dimana hasil yang didapatkan berupa berapa persen keakuratan alat
dalam mengukur berbagai nilai hambatan (ohm) yang telah ditentukan.
 Keakuratan alat memiliki nilai toleransi antara 95% - 105 %.
 Kalibrasi dilakukan sebelum melakukan sesuatu akuisisi data lapangan.
 Harga resistivitas yang didapatkan dari akuisisi data lapangan akan
dikalibrasikan dengan persen keakuratan alat sehingga yang akan
didapatkan adalah data yang lebih akurat
Kalibrasi Alat Survei

Instrumen Resistivitymeter
Instrumentasi Alat yang Digunakan
Nainura Model NRD 22
Menyiapkan alat-alat
survei 01 Menghubungkan alat ke
accu dan kalibator dengan
02 kabel konektor
Mengukur potensial
pada channel 3. 03
Menyalakan
04 resistivitymeter.
Memutar course dan fine
untuk menolkan bacaan
05
auto range. Menekan tombol START
sampai pembacaanya
06
konstan, kemudian tekan
HOLD.
Mencatat data yang terbaca
berupa volt dan ampere 07
Mematikan resistivitymeter
Naniura.
08
Mengolah data yang
didapat, melakukan
09
berulang-ulang hingga
cannel 10.
Kalibrasi Alat Survei
Kalibrasi Alat Survei
Pengolahan data dalam kalibrasi resistivitymeter adalah :

Nilai Rho rerata dibagi


Dari nilai V dan I yang terukur pada
dengan nilai ohm channel
alat didapatkan nilai R dengan
kemudian dikalikan dengan
perhitungan manual, harga R
100% untuk
didapatkan hasil bagi antara nilai V Kemudian menghitung
nilai Rho rerata mendapatkan persentase.
yang terukur dengan nilai I

Menghitung ohm toleransi Membuat grafik kalibrasi


yaitu ohm channel Vs ohm
95% dan ohm toleransi 105% channel, ohm channel Vs
untuk setiap channel (channel ohm rerata, ohm channel vs
toleransi 95% , ohm channel
3-10). vs toleransi 105%
Contoh Peralatan Survei Geolistrik
AGI ABEM
AGI Mini
Super Terrameter
Sting R1
Sting R8 SAS 1000/4000

OYO Mc
IRES PERALATAN
OHM Mark
T300F GEOLISTRIK 2

Nainura
NRD 300 G-Sound ARES
HF
Contoh Peralatan Pendugaan Geolistrik 88
OYO

Kabel Arus

Accu 12V
Transmitter & Receiver
HT

Kabel Potensial
Elektroda, GPS
Palu, Calculator
Contoh Peralatan Pendugaan Geolistrik 89
IRIS SYSCAL - R1 Plus

Transmitter & Receiver

Elektroda, GPS
Kabel Potensial Palu, Calculator Kabel Arus
Peralatan

Multimeter Accu Kabel konektor


Peralatan

Kompas Geologi Meteran GPS


Peralatan

Kabel elektroda Palu Nainura NRD 300HF


Peralatan

Elektroda Altimeter Tali


1. AGI Mini Sing R1
Kelebihan
 Dapat digunakan secara manual
dan otomatis (tambahan swift box).
 Dapat digunakan pada medan yang
tidak datar.

Kekurangan
 Alat perlu di kalibrasi ulang
 Hanya dapat mengguna-kan 12
V.
2. AGI Super Sting R8
Kelebihan
○ Tingkat akurasi data sangat
tinggi.
○ Level noise sangat rendah.

Kekurangan
○ Jika terdapat nilai resistivitas
yang menyimpang tidak
dapat di reset lagi prosesnya.
○ Ukurannya besar
3. ABEM TERRAMETER SAS 1000/4000
Kelebihan
• Jika terjadi
overheating alat
Kekurangan akan mati secara
Harga yang otomatis
relatif mahal • Hasil resistivitas
akan terdisplay
dalam bentuk
tabel
4. OYO Mc OHM Mark 2 Kelebihan
▶ Cara mengoperasikannya
mudah, cocok untuk pemula.
▶ Bisa melakukan stacking berkali-
kali untuk keakuratan data.
Kekurangan
▶ Tidak dapat menjalankan
perhitungan secara otomatis
▶ Tidak ada lampu pada layar
5. NAINURA NRD 22

Kelebihan
• Sudah menggunakan kartu
PCB.
• Jika transformer mati maka
hanya skala pengukuran
yang trganggu

Kekurangan
• Banyak menggunakan
komponen pasif
• Masih menggunakan
analog
6. G-sound
Kelebihan
• Pengukuran dapat
diupgrade melalui
komputasi
• Hemat arus
Kekurangan
• Pengukuran lebih lama
• Konversi data secara
manual
7. IRES T300F

Kelebihan
• Daya akurasi tinggi
• Relatif lebih murah
Kekurangan
• Memerlukan waktu yang
lama saat pengambilan
data
• Pengambilan data
secara manual
8. ARES

Kelebihan
• Dapat digunakan
dalam 3 dimensi
• Tidak perlu
disambungkan ke PC
• Generasi terbaru dalam
alat geolistrik
Penggunaan Alat Survey
Alat dan bahan :

Accu Meteran
Penggunaan Alat Survey
Alat dan bahan :

Palu
Kabel roll

Elektroda Nainura NRD 22s


 Tata cara pengukuran geolistrik Schlumberger untuk eksplorasi air tanah digunakan sebagai acuan
dan pegangan dalam menentukan jenis batu atau tanah, batas lapisan, ketebalan dan menduga
R
akuifer berdasarkan tahanan jenisnya.
 Tata cara pengukuran geolistrik Wenner untuk eksplorasi air tanah digunakan sebagai acuan dan A
pegangan dalam menentukan jenis batu atau tanah, batas lapisan, ketebalan dan menduga akuifer
berdasarkan tahanan jenisnya.
 Tata cara pengukuran geolistrik pole dipole untuk eksplorasi air tanah digunakan sebagai acuan
N
dan pegangan dalam menentukan jenis batu atau tanah, batas lapisan, ketebalan dan menduga
akuifer berdasarkan tahanan jenisnya. G
 Resistivity meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur geolistrik tahanan jenis.
Sedangkan alat untuk mengukur geolistrik Induced Polarization (IP) adalah IP Meter. Beberapa
contoh model alat resistivity meter, yaitu, AGI Mini Sting R1, AGI Super Sting R8, ABEM SAS
K
1000/4000, OYO McOhm Mark 2, Nainura NRD 300HF, G-Sound, IRES T300F, dan ARES GF
INSTRUMNENT.
U
 Sensitivitas konfigurasi geolistrik tentunya berbeda antara satu-sama lainnya. Seperti konfigurasi
Wenner yang dipakai untuk survei dangkal dan sensitif terhadap arah horizontal (mapping). M
Konfigurasi schlumberger yang dipakai untuk penyelidikan pada area mendatar atau relatif datar.
Jika konfigurasi ini dika aplikasikan pada medan tidak datar, maka dari data yang peroleh haruslah
dilakukan koreksi ulang dari hasil pengukuran yang diperoleh. Konfigurasi geolistrik Schlumberger
A
ini sensitif terhadap arah vertikal (sounding).
N
SOAL – SOAL
R
1. Sebutkan prosedur pengisian tabel pengukuran!
2. Sebutkan kelemahan konfigurasi Schlumberger! A
3. Sebutkan parameter yang diukur dan dihitung dalam konfigurasi Schlumberger!
4. Sebutkan tiga langkah awal prosedur pengukuran! N
5. Sebutkan tiga perbedaan konfigurasi wenner dan konfigurasi schlumberger!
6. Sebutkan nilai tahan tanah untuk sedimen terkonsolidasi!
7. Sebutkan kelemahan konfigurasi pole dipole!
G
8. Sebutkan tiga peralatan konfigurasi pole dipole!
9. Sebutkan kedalaman investigasi pole dipole!
K
10. Sebutkan empat alat pengukuran survei!
11. Sebutkan kelebihan alat survei SAS 300 C! U
12. Sebutkan standar aksesoris yang di gunakan untuk alat survei ARES!
13. Sebutkan lima peralatan lapangan yang digunakan dalam pengambilan data! M
14. Apa konfigurasi yang cocok digunakan dalam kawasan karst?
15. Apa konfigurasi yang cocok digunakan dalam kawasan pantai? A
N
Thank you

Anda mungkin juga menyukai