Anda di halaman 1dari 13

PAPER GRAVITY

“Erosion effects assessed by repeated gravity measurements in


southern Taiwan”
Tujuan Paper: untuk menginvestigasi variasi temporal gravitasi di Taiwan dengan
gravimeter absolute & gravimeter relative dalam proses hidrological lokal dan gerakan
tanah secara vertikal.
Hasilnya: Topan di Morakot beriakibat pada perubahan nilai gravitasi yang tinggi dan
memicu banyak tanah longsor dan debris flow deposits yang teridentifikasi di time-series
gravity menggunakan GPS-derived heights, data presipitasi, dan perubahan morfologi
darat.

PAPER GRAVITY
“Gravity investigations of recent sinkholes and karst pits of Dahal Al-
Hamam, State of Qatar”
Tujuan paper: difokuskan pada penentuan jenis, kedalaman, dan luasan karst dan
perluasan spasial terkait deliniasi, dengan data gravitasi dapat menentukan zona yang
rentan terhadap pembentukan lubang runtuhan (sinkhole) disekitar area Dahel Al-Hamam,
Qatar.
Temuan dari studi ini dapat mengurangi risiko yang terkait dengan penurunan tanah di
kota Doha dengan meingkatkan zonasi risiko di kota atau dengan mempertimbangkan
desain/teknik mitigasi yang tepat.
Prospecting gravity merupakan teknik geofisika yang sangat berguna untuk investigasi fitur
bawah permukaan karst didaerah perkotaan, yang merupakan bencana alam yang umum
terjadi di beberapa belahan dunia.
Metodelogi:
1. Reconnaissance dan survei lapangan
- Reconnaissance dilakukan untuk pengumpulan dan peninjauan semua data
terkait dengan sejarah geologi daerah penelitian.
- Survei lapangan dilakukan untuk mengkarakterisasi joint, fissures dan sagging.
2. Geophysical investigations
pembacaan dikoreksi untuk ketinggian, pengaruh pasang surut, garis lintang dan,
jika ada topografi lokal yang signifikan, koreksi topografi dan untuk anomali udara
bebas dan Bouguer dihitung. Nilai Bouger yang diperoleh dari pengukuran gravitasi
yang diproses dan dikoreksi telah digunakan untuk membangun model yang
disajikan, untuk memungkinkan penelusuran rongga karst bawah permukaan.
Hasil survei gravitasi disajikan dalam bentuk peta kontur yang diwakili oleh warna.
Garis kontur negatif tinggi menggambarkan anomali dengan kemungkinan adanya
rongga yang bisa kosong atau diisi dengan tanah ravelling dengan kepadatan
rendah dari lapisan penutup, yang mengindikasikan risiko tinggi pengembangan
lubang pembuangan. Di sisi lain, garis kontur positif yang tinggi menunjukkan
berkurangnya kemungkinan keberadaan rongga dan begitu juga risiko
pengembangan lubang pembuangan.
Pemodelan gravity adalah teknik yang berguna untuk memetakan perluasan spasial
topografi karst yang terkait dengann sinkhole.
3. Sinkhole development

Hasil:

gugusan kontur dengan jarak yang berdekatan dengan nilai gravitasi rendah (bagian
timur laut) menunjukkan anomaly negatif yang relative sangat rendah yang menunjukkan
hilangnya massa akibat proses karst, ini ditafsirkan sebagai lubang pembuangan yang
berisi udara/air.
Secara lokal, temuan ini menggambarkan perluasan bawah permukaan topografi karst
dan secaran umum menunjukkan bahwa metode survei non-invasif merupakan alat yang
berguna untuk meningkatkan pengetahuan tentang fenomena sinkhole.
PAPER MICROGRAVITY
“Cavity detection using microgravity in a highly urbanized setting: A
case study form reims, France”
Tujuan paper: untuk mendeteksi rongga dibawah permukaan pada jalan di daerah Kota
Reims.
Survei ini dilakukan karena, terjadi runtuhan dua tanah yang mempengaruhi aktivitas
jalanan, terkait dengan ruang bawah tanah yang tidak terisi.
Desain survei: menggunakan 680 stasiun gravitasi dengan jarak 5m dan 2 base station.
Penelitian ini dilakukan dengan 3 fase (dengan tujuan agar data lebih presisi dan
mengurangi nilai koreksi drift yang besar) dan dilakukan pada siang hari.
Metode penelitian: menggunakan kalibrasi 1.000.000/meter karena perubahan gravitasi
yang diukur dalam setiap survei lebih kecil dari 1 mGal dan topografi yang relative datar
pada lokasi penelitian.
Hasil Penelitian:
PETA ANOMALI BOUGER KLASIK
Peta ini merupakan peta anomaly bouger tanpa adanya koreksi
antropogenik dengan density reduction sebesar 2 g/cm3.
Anomali besar, kemungkinan disebabkan oleh efek gravitasi dari
struktur bawah tanah yang massif.

PETA KOREKSI ANTROPOGENIK


Peta koreksi antropogenik memiliki nilai positif karena sebagian
besar massa bangunan, yang merupakan kontras kepadatan
positif terletak diatas stasiun dan sturktur bawah tanah, yang
memiliki kontras densitas negatif terletak dibawah stasiun.
Rentang nilai koreksi 0.008-0.190 mGal.
- Nilai koreksi rendah mempengaruhi stasiun yang terletak lebih
jauh dari bangunan dan rongga bawah tanah
- Nilai koreksi yang lebih tinggi mempengaruhi stasiun yang
terletak lebih dekat dengan bangunan dan struktur bawah tanah.
PETA ANOMALI BOUGER LENGKAP
Nilai tinggi (utara) – nilai rendah (selatan)
Kisaran pada anomaly bouger lengkap 0.120 mGal, jauh
berkurang dibandingkan dengan anomaly bouger klasik 0.230
mGal yang membuat interpretasi jadi lebih mudah.

PETA ANOMALI RESIDUAL


Fokusnya pada anomaly negatif yang menandai adanya zona
kepadatan yang rendah.
Anomaly residual berkisar 0057 mGal dan 0.027 mGal.

Drill Hole: dibuat tidak melewati rongga kosong, tetapi menemukan 5-7m dari timbunan
yang sangat tidak dipadatkan yang menutupi kapur yang ditandai dengan penetrasi yang
tinggi.
- Anomali klasik : belum dilakukannya koreksi antropogenik sehingga masih
ada anomaly negatif yang menyulitkan dalam proses interpretasi.
- Anomali Complete : anomaly bouger antropogenik sudah dilakukan sehingga
menghasilkan nilai anomaly yang positif.
Fungsi dari koreksi antropogenik: untuk mengkoreksi adanya penyebaran massa yang
tidak teratur disekitar lokasi penelitian karena pengukuran dilakukan pada pusat kota yang
padat akan bangunan dan stasiun gravitasi yang berdekatan dengan bangunan-
bangunan tersebut yang dapat memberikan kontribusi pada nilai gravitasi.
Perbedaan microgravity & gravity: terletak pada rentang nilai pengukuran, dimana nilai
dari perubahan nilai gravitasi dengan microgravity bisa mencapai ketelitian 10miuGal.
PAPER MAGNETIC
“Investigation of groundwater potential using magnetic and satellite
image data at wadi el amal, Aswan, Egypt”
Tujuan paper: untuk memberikan gambaran distibusi air tanah (ground water) dan sumber
recharge, potensi ground water, dan ketebalan akuifer.
- Data aeromagnetic digunakan untuk mendeteksi tutupan sedimen di daerah
penelitian dan untuk menilai distribusi ketebalan akuifer Nubia untuk mendeteksi
akuifer yang paling memenuhi syarat dengan ketebalan dan jumlah cadangan air
yang besar.
- Survei magnetic dilakukan untuk menyakinkan hasil yang diperoleh dari data udara.
- Data DEM digunakan untuk memperoleh dan memetakan kondisi fitur topografi,
geomorfologi, dan hidrologi. DEM juga digunakan untuk mengekstrasi lapisan yang
berbeda seperti pola drainase, urutan aliran, kemiringan, dan analisis cekungan di
wilayah studi.
Data aeromagnetic pada awalnya
digunakan untuk mendeteksi dan
memperkirakan konfigurasi batuan dasar
dan menemukan patahan bawah
permukaan. Pada daerah penelitian yang
penting untuk memberikan gambaran
yang jelas tentang pengaturan
hidrogeologi bawah permukaan.

Ada 2 pendekatan pemrosesan utama:


1. Analisis tren diterapkan pada peta turunan vertikal pertama untuk mendeteksi
analisis tren utama dan sesar, langkah ini sangat penting dalam bidang studi
groundwater untuk mendeteksi arah aliran air bawah permukaan.
2. Menghitung kedalaman ke ruang bawah tanah, peta kedalaman merupakan
indikator keakuratan hasil, kisaran kedalaman menggambarkan cekungan utama
dari peta kedalaman yang dihitung.
Teknik untuk menghitung kedalaman:
1. Teknik 3D analytical
2. Teknik SPI (Source Parameter Imaging) ➔ untuk menentukan ketebalan sedimen
terbesar/cekungan di daerah penelitian dan digunakan beberapa teknik geofisika
untuk mendeteksi kedalaman batuan dasar/basement.
3. Teknik Extend Euler
Koreksi:
1. Koreksi Harian
Koreksi harian (diurnal correction) merupakan penyimpangan nilai medan magnetik
bumi akibat adanya perbedaan waktu dan efek radiasi matahari dalam satu hari.
2. Koreksi IGRF
Nilai medan magnetik utama adalah nilai IGRF. Koreksi IGRF dapat dilakukan dengan
cara mengurangkan nilai IGRF terhadap nilai medan magnetik total yang telah
terkoreksi harian pada setiap titik pengukuran pada posisi geografis yang sesuai.
3. Koreksi Topografi
Koreksi topografi dilakukan jika pengaruh topografi dalam surǿei magnetik sangat
kuat.
4. Koreksi Regional
Untuk menginterpretasi anomali medan magnetik yang menjadi target survei, maka
dilakukan koreksi efek regional, yang bertujuan untuk menghilangkan efek anomali
magnetik regional dari data anomali medan magnetik hasil pengukuran.
MODEL INVERSI 2D
melibatkan 2 operasi terbalik yang dilakukan berurutan:
pemodelan langsung dan terbalik.
Proses pemodelan terbalik cocok dengan efek
potensial yang dihitung yang dihasilkan dari model
potensial yang disimpulkan dengan yang diamati.

Pemodelan 2D
Suvei magnetik didarat dilakukan
dengan menggunakan dua instrument
proton precession magnetometer
model.
Pemodelan 2-D dilakukan untuk
mengkorelasikan hasil yang didapat
pada survei airborne. Didapat bahwa
kedalaman dari permukaan tanah ke
dasar untuk semua profil melebihi 600
m, dimana merupakan rentang nilai
yang sama dengan data dari survei
aeromagnetik.
PAPER SEISMIK REFRAKSI
“Utilizing shallow seismic refraction in defining the geothecnical
properties of the foundation materials: A case study at New Minia
City, Nile Valley, Egypt”
Tujuan paper: untuk memperkirakan parameter geoteknik yang diperlukan untuk kontruksi
rekayasa.
Pada penelitian ini menggunakan seismic refraksi karena areanya tidak luas dan
jangkauannya dangkal.
Metode Penelitian:
Menggunakan metode seismik refraksi dangkal dalam memetakan kondisi struktur tanah di
Kota Minia Baru. Metode tersebut digunakan dalam penelitian karena efisiensi biaya akuisisi
data dan proses pengolahan data yang terbilang cukup sederhana.
Pengolahan Data:
- Tahap pertama pengolahan data adalah melakukan picking first break menggunakan Pickwin
agar mendapatkan kurva jarak berbanding waktu.
- Tahap kedua pengolahan data adalah menganalisis kurva jarak-waktu menggunakan program
Plotrefa.
- Tahap ketiga pengolahan data adalah memodelkan profil kecepatan dan kedalaman
menggunakan metode tomographic inversion pada Plotrefa.
- Selanjutnya, RMS error pada model kecepatan bernilai kurang dari 1 dan hasil pengolahan data
akan dibandingkan dengan data pengeboran
Interpretasi:
Terdapat 2 lapisan:
1. Menunjukkan endapan lanau, pasir, dan kerikil
2. Menunjukkan endapan pasir, pasir lempung, pasir dengan pecahan batu gamping.
Secara lateral menunjukkan lapisan batu gamping berfosil.
Parameter geoteknik yang diamati pada penelitian:
- Modulus Elastisitas ➔ (Rasio Poisson, Modulus geser, Modulus Young, Modulus Bulk)
- Skala Kompetensi tanah ➔ (Indeks material, Indeks konsentrasi dan rasio tegangan,
gradien densitas)
Pada area studi, pengukuran dari indeks material menggambarkan rentang
kompetensi dari cukup kompeten hingga kompeten. Daerah tengah menunjukkan
material yang berkompetensi tinggi.
Pada area studi konsentrasi indeks (Ci) lapisan kedua mempunyai nilai yang
mengindikasikan berpotensi cukup hingga kompeten.
- Daya dukung pondasi ➔ (Ultimate bearing capacity, allowable bearing capacity)
Daerah dengan nilai yang rendah menunjukkan daerah dengan Komponen material
yang sangat bagus, dan kalau bernilai tinggi materialnya cukup kompeten.
PAPER SEISMIK REFLEKSI
“Interlobate esker aquifer characterization by high resolution seismic
reflection method with landstreamer in SW Finland”
Tujuan paper: mengindentifikasi dan mengkarakterisasi bagian dalam dari esker
virttaankangas dengan data seismic refleksi dan untuk meningkatkan model hidrogeologi
3D.
Tujuan utama:
1. Memverifikasi lokasi dan arsitektur batuan inti esker di daerah penelitian
2. Menggambarkan stratigrafi sedimen di dalam lembah patahan utama
3. Menjelaskan pelebaran unit hidrogeologi berbutir kasar dimana inti esker
berasosiasi dengan inti anak sungai dan endapan crevasse.
Parameter lapangan:
- Far offset
- Near offset
- Group interval
- Ukuran sumber
- Kedalaman sumber charge depth
- Fold coverage
- Sampling rate
- Low cut filter
- Frekuensi geophone
- Panjang perekaman
- Rangkaian geophone
- Larikan bentang geophone
- Panjang lintasan
- Arah lintasan
- Spasi antar lintasan
Instrumentasi dalam penelitian:
- IVI Vibrator Minivibe II
- Landsteamer
- 216 channel seismograph
- Three-component geophone & vertical component geophone
Prosedur survei :
Pengolahan data:
1. Pengolahan data untuk seluruh data
2. Pengolahan data untuk Komponen gelombang P dan Vertikal
3. Pengolahan data untuk Komponen data gelombang S dan horizontal inline
Prosesdur interpretasi:

Hasil:
Karakteristk gelombang P & S
PAPER METODE LIDAR
“The 2011 Japan tsunami current velocity measurement from survivor
videos at Kesennuma Bay using LiDAR”
Tujuan paper: menganalisis kecepatan aliran tsunami difokuskan pada 2 video selamat
yang direkam dari atap gedung di teluk kesennuma disepanjang pantai sanriku jepang.
- Parameter fisika yang diukur: waktu tempuh dan sinyal cahaya
- Parameter fisika yang digunakan: jarak dan panjang gelombang cahaya yang
diterima
Jenis LiDAR:
1. Batimetri
Menggunakan cahaya hijau tembus air untuk mengukur ketinggian dasar laut dan
dasar sungai.
2. Topografi
Menggunakan cahaya inframerah dekat untuk memetakan daratan.
Airbone Laser Scanning: sistem pengukuran dimana pulsa cahaya (dihasilkan oleh laser)
dipancarkan dari instrument yang dipasang di pesawat terbang dan diarahkan ke tanah
dalam pola pemindaian.
Terrestrial Laser Scanning: sistem pengukuran dimana pulsa cahaya ditembakan dari
instrument LiDAR berbasis darat atau LiDAR tripod.
Instrumentasi:
- GPS ➔ untuk penentuan posisi akuisisi dengan LiDAR menggunakan metode
diferensial kinematic dengan menggunakan data fase.
- IMU ➔ digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang optimal dengan
tingkat kesalahan yang seminim mungkin, dilengkap dengan alat untuk merekam
posisi pesawat saat akuisisi data.
- Laser ➔ digunakan untuk pengukuran jarak antar sensor terhadap permukaan
tanah dengan menggunakan Prinsip beda waktu dan ada yang menggunakan
Prinsip besa fase.
Koreksi pada metode LiDAR
Noise disebabkan oleh bias yang terjadi akibat pergerakan wahana terbang dan
perbedaan waktu akuisisi data.
1. Deviasi spasial ➔ perbedaan posisi antara lokasi antenna dengan lokasi laser
scanner pada wahana terbang
2. Deviasi temporal ➔ selisih waktu antara GPS, IMU, dan Laser ketika melakukan
pengukuran.
Cara mendapatkan kecepatan dengan metode LiDAR:
1. Melakukan kalibrasi bidang pandang video perekaman (atap gedung JGC dan MP)
2. Mengolah video menggunakan PIV (particle image velometry)
3. Rektifikasi gambar dengan transformasi linier (dari koordinat gambar ke koordinat
asli)
4. Membuat vector permukaan tsunami dan kecepatan tsunami dengan menetapkan
konsep analisis PIV
Besaran kecepatan yang dicari untuk menentukan medan kecepatan aliran tsunami dan
juga sebagai bentuk mitigasi bencana tsunami.
PAPER METODE RADIOMETRIC
“Assessment of a naturally occurring high background radiation
area with elevated levels of thorium along coastal Odisha, India
using radiometric methods”
Tujuan paper: untuk mengevalusi pengayaan dan distribusi radioelements di sepanjang
pantai timur india.
- India memiliki cadangan monasit yang mengandung thorium terbesar kedua didunia
dalam hal mineral berat yang hadir terutama disepanjang garis pantai yang
panjang.
Parameter radiological seperti setara radium, efektif tahunan dose rate dan penyerapan
dose rate telah dihitung berdasarkan konsentrasi Uranium, Thorium, dan Kalium.
Perhitungan estimasi dose rate terhadap eksposure populasi manusia dengan variasi
sumber radiasi.
- Estimasi dose rate memberikan gambaran relative tentang paparan sinar gamma
dan kuantifikasi bahayanya.
Absorbed dose rate : dose rate yang diserap mengkuantifikasi radiasi yang diterima oleh
individu per kilogram massa mereka.
Annual effective dose rate: ide untuk paparan radiasi internal dan eksternal disediakan
dengan tingkat dose rate tahunan.
Radium equivalent: output gamma dari campuran varietas konsentrasi aktivitas uranium,
thorium, dan kalium dalam sample ditentukan oleh equivalent radium. Paparan sinar yang
disebabkan oleh radioisotope yang berbeda dibandingkan dengan nilai equivalent
radium yang diperoleh.
Hasil:
- Penelitian ini menunjukkan pola pengayaan dan distribusi unsur radio alami (U, Th
dan K) di sepanjang placer mineral berat di pantai Odisha, India timur. Peta Isorad
berdasarkan pengukuran dose rate menunjukkan tren timur laut-barat daya,
dengan nilai lebih tinggi ke arah timur laut. Pengayaan yang diamati, dikaitkan
dengan erosi dan aksi fluvial oleh sungai Rushikulya serta danau Tampara ke arah
timur laut.
- Konsentrasi tinggi thorium telah dikaitkan dengan keberadaan luas monasit di pasir
pantai. Konsentrasi thorium dan uranium lebih tinggi ke arah timur laut, dekat
dengan muara sungai Rushikulya dan danau Tampara. Namun, konsentrasi rendah
40K diamati proksimal ke muara sungai, yang mungkin disebabkan oleh sifat yang
sangat larut dari mineral pembawa kalium seperti feldspar dan mika.
- Dose rate yang diserap pada daerah penelitian menunjukkan korelasi yang baik
dengan konsentrasi thorium
- Peningkatan rasio Th/U pasir pantai menunjukkan bahwa daerah penelitian
menunjukkan pelapukan batuan pedalaman dengan derajat sedang sampai tinggi.
- Konsentrasi radioelement dari jenis batuan sekitarnya menunjukkan sebagian besar
charnockite dan khondalite, sebagai batuan sumber untuk placers mineral berat ini.

Anda mungkin juga menyukai