Implementasi Rehabilitasi
Bendungan
oleh : paulus k. 2021
1. Rehabilitasi Bendungan Kureyka HPP di Rusia
(Sumber : Sainov dan Anismov, 2016)
pikeke, 2021 1
a.) DESKRIPSI PROYEK
П-1 - lempengan inti dan apron dalam keadaan utuh; П-2 - zona
terganggu di inti bendungan; П-3 - tanah dari lapisan pertama
zona transisi; П-4 - tanah dari lapisan kedua zona transisi; П-5 -
Gambar 1. Konfigurasi Bendungan Kureyka di bagian desain (Sta 7 + 27). kotoran batu dari cangkang bendungan; П-6 - tanah berkerikil
kerikil di puncak bendungan;
Profil pengisian pada lereng hulu untuk likuidasi situasi darurat; О-1 - pasir fondasi; О-2 - fondasi batu; О-3 - alas fondasi; О-4 -
Profil pengisian pada lereng hilir; foundation sandy loam; О-5 - fondasi batu kerikil-dasar dengan
Lokasi dinding kontrol rembesan dibuat untuk perbaikan bendungan
pengisi lempung; О-6 - fondasi batu kerikil-dasar dengan
pengisi lempung berpasir
pikeke, 2021 3
c.) Analisis Pekerjaan Rehabilitasi
Kerusakan :
o Pada inti bendungan
o Pada fondasi bendungan yang parah
o Saluran rembesan 3 (tiga) zona, 1 (satu) zona di struktur bendungan dan 2 (dua)
zona di inti bendungan
Penyebab Kerusakan :
o Desain yang kurang antisipasif
o Akibat banjir dahsyat pada tahun 1993
o Penurunan tubuh bendungan bagian lereng hulu
pikeke, 2021 4
c.1) ANALISIS REMBESAN
pikeke, 2021 5
c.2) Analisis Model Numerik
Struktur Bendungan
Gambar Kurva desain tekanan rembesan pada tiang (dalam m kolom air).
pikeke, 2021 7
c.4) Analisis tegangan - regangan dinding beton lempung
pikeke, 2021 8
o Material untuk tiang berfungsi dinding :
Untuk bahan dinding kontrol rembesan digunakan beton plastik tanah liat-semen cair yang terdiri dari
125 - 156 kg semen Portland dan 120 - 140 kg bentonit, 380 - 680 kg pasir dan 900 - 1000 kg kerikil.
Kepadatan bahan ini adalah 1,98 - 2,26 kg/m3. Beton plastis ini memiliki kekuatan kompresi uniaksial
kubus 1-2 МPа. Namun, sifat kekuatannya agak tidak stabil, dan proses mendapatkan kekuatan agak
tahan lama Selama 7 hari pertama adalah mendapatkan kekuatan sekitar 50% pada usia 28 hari. Proses
jatuh tempo juga berlanjut setelah 28 hari.
pikeke, 2021 9
Rehabilitasi rembesan dengan soldier piles :
Diameter : 1200 mm, jarak 850 mm
Kedalaman : 35 m (inti bendungan 25 m dan fondasi 10 m)
Material : Beton plastis (1 - 2 MPa)
Jenis dinding penahan rembesan sangat tergantung pada jenis tanah, besaran
rembesan dan parameter eksternalnya.
Contoh - contoh bendungan yang menggunakan rehabilitasi cut-off diantaranya tipe diaphragm
wall, untuk proteksi rembesan antara lain :
o Yumaguza (Jepang)
o Gotsatlin (Rusia)
o Sangtuga (Tajikistan)
o Karkheh (Iran)
o Peribonka (Kanada)
o Merowe (Sudan)
o Dhauli Ganga (India)
o Kuwil (Indonesia, sedang diusulkan (D = 35 m, L = 80 cm) untuk dikerjakan, KKB-
PUPR, 2020)
o Bendung Kawal (D = 18 m, diameter (d) = 60 cm) di P. Bintan (Indonesia, Pratama
Widya, 2018)
pikeke, 2021 10
2. Rehabilitasi Bendungan Cengklik, Kabupaten Boyolali
(Sumber : BBWS Solo, Paulus K)
Dam Cengklik
Tahun 2016 – 2017 : Injeksi grouting, 528 titik di tubuh bendung. (PT Caturbina)
Jalur A (sepanjang tubuh hulu bendung), kedalaman 30m.
Jalur B (sepanjang hilir tubuh bendung), kedalaman 35m.
● Penyelidikan Geolistrik.
● Penyelidikkan Georadar.
● Pemboran inti
Tahun 2020 - 2021 : Inspeksi besar oleh PT Mettana hingga sekarang.
pikeke, 2021 12
c.) Permasalahan yang ada
1. Terjadi bocoran (leackage) pada lokasi A, B, C dan D (seperti pada Gambar 1 dan 2) dengan rincian
Bocoran A : 1 titik, debit 0,2 l/detik, pos jaga.
Bocoran B : 30 titik bocoran (debit?).
Bocoran C : 5,58 l/detik.
Bocoran di perumahan (hilir saddle dam) : 16 – 19 l/detik untuk dua lokasi masing-masing di V6 dan V7.
2. Keretakan pada puncak, sejajar dengan puncak sepanjang puncak
3. Pergerakan turun lereng hilir dam.
4. Persawahan di hilir toe dam muncul banyak titik-titik leackage menggenangi sawah yang di tandai munculnya
gelembung-gelembung udara dengan munculnya air (springs).
5. Dijumpai vortex (pusaran air ke bawah) di hulu saddle dam.
6. Perbaikan tanah dengan grouting yang telah dilakukan tahun 2016, sejumlah 528 titik pada lereng hulu dan hilir
dam (kedalaman 30m dan 35m).
pikeke, 2021 13
Foto : Retakan sejajar as dam di puncak Foto : Pergerakan turun lereng hilir dam.
pikeke, 2021 14
Gambar Lokasi Rembesan
Lokasi A : Bocoran (leackage) di toe-drain dan bekas sumur pantau di samping rumah jaga, debit.
Lokasi B : Bocoran (leackage) ditemukan pada saluran irigasi kiri, 20titik di fondasi sayap kanan-
kiri, 10titik di lantai.
Lokasi C : Bocoran (leackage) ditemukan pada toe drain di antara v notch 4 dan 5 5,58 l/detik.
Lokasi D : Bocoran (leackage) ditemukan di area pemukiman warga, ±200m di hilir saddle dam.
D = Vortex location
pikeke, 2021 15
Gambar Rembesan dari saddle dam
V6 : 16,5 l/detik (debit)
V7 : 16,5 l/detik (debit)
pikeke, 2021 16
d.) Penyebeb terjadinya permasalahan
1. Terjadinya piping (buluh saluran air bawah tanah) karena :
• Susunan tanah fondasi yang ada terdiri dari lapisan pasir (Laporan hasil pemboran inti PT
Caturbina 2016 – 2017), Gambar 3. Sedangkan tubuh bendung terdiri dari pemadatan urugan
tanah homogen (clay). Karenanya, terjadi piping yang diakibatkan karena perbedaan tekanan
hidrostatus, mengalir ke zona fondasi pasir.
• Bendungan Cengklik mengalami proses penuaan (dibangun sejak 1931 – hingga sekarang).
• diperkuat dengan muncul adanya VORTEX di reservoir dekat saddle (diakibatkan aliran pipping
cukup signifikan, menyedot bagian air di area dangkal reservoir.
2. Terjadinya retakan sejajar arah memanjang di puncak (foto 1). Dan berakibat sebagian lereng hulu
mengalami settlement setempat-tempat. Setelah mengalami proses penuaan hingga tahun 2016,
dan setelah dilakukan perbaikan dengan adanya grouting in soil dan fondasi, menyebabkan
terjadinya keretakan tersebut karena :
• Lereng hilir bergerak partial turun.
• Akibat cement water grouting dibagian hilir tubuh dam justru memberikan dampak tambahan
beban dan membuat tidak stabil lereng hulu akibat lubang dari ratusan titik-titik grout dan sistem
grouting sendiri nya kurang memadai (tanpa media manchette).
3. Terjadinya VORTEX di hulu saddle dam karena proses piping terjadi sangat besar (signifikan), lebih
dari total 35 l/detik pada fondasi pasir, sehingga hisapan udara kebawah akibat aliran piping terjadi.
Disamping data yang menguatkan yaitu adanya endapan pasir dijumpai di area reservoir di depan
hulu saddle dam.
4. Terjadinya penurunan lereng hulu dam seperti pada foto 2 membuktikan penurunan yang berbeda
(differential settlement) pada area hulu akibat proses stabilisasi pekerjaan grouting dan juga proses
penuaan.
pikeke, 2021 17
e.) Status Resiko Bendungan Cengklik
Mengingat kondisi bendungan sedang mengalami proses penuaan (lebih dari 90 tahun) munculnya
leackage (bocoran) pada toe hilir sebesar lebih besar 5,5 l/detik, dan di daerah pemukiman (berjarak ke
hilir 200m) dengan debit >32 l/detik (V6 dan V7) dan beberapa area di daerah lereng dan dasar saluran
irigasi.
Munculnya VORTEX (pusaran air) di area reservoir saddle dam.
RTD yang memberi ancaman terhadap ratusan area permukiman dengan ratusan jiwa.
Kesimpulan : Berdasarkan hal tersebut diatas penilaian tingkat resiko bendungan yang ada tersebut
berdasar : ICOLD bulletin 59 (1982) dan 130 (tahun 2005), FEMA (1979, dan ANCOLD (2003) maka,
Dam Cengklik memiliki tingkat resiko tinggi (High Hazard Potential).
pikeke, 2021 18
f.) Solusi Konsep Penanganan
Untuk mencegah piping yang menyebabkan kebocoran besar baik di toe daerah hilir di area parmukiman disarankan
dilakukan diafragma wall sesegera mungkin sebagai spesifikasi
• Lebar diafragma 60cm.
• Sepanjang 717m sebagai prioritas pada area saddle dam dengan total panjang nantinya 1.600m (Gambar 4 : Tata
Letak Bendungan Cengklik).
• Dalam 10m (diperlukan kepastian dengan data pemboran inti pada ketebalan zona pasir.
• Material beton plastis (lebih kecil k=10-7 cm/ detik.
• Memotong instrumentasi standpipes piezometer.
• Dilakukan pada kondisi muka air reservoir kering (musim kemarau)
f.) Saran
• Melakukan 4 titik bor inti untuk di daerah
1. Vortex.
2. Toe area hilir dekat rumah jaga.
3. Perbatasan saddle dam dan main dam.
4. Area pemukiman.
• Melakukan perbaikan bangunan rumah yang terusakan akibat munculnya air dan membangun drainage nya.
pikeke, 2021 19
pikeke, 2021 20
3. Rehabilitasi Bendungan Kedung Uling, Eromoko Kabupaten Wonogiri
(Sumber : BBWS Solo, Paulus K)
pikeke, 2021 21
Gambar 1 : Potongan melintang
pikeke, 2021 22
b.) Kronologi Perbaikan
pikeke, 2021 23
c.) Permasalahan yang ada
1. Terjadi penurunan berbeda di lapangan (per tanggal 22 April 2021) tercatat 1 m hingga 3m di area puncak,
berundulasi (Foto 1)
2. Terjadi longsoran di toe hilir pada April 2021.
3. Adanya kerusakan peralatan putar pintu dan gigi di spillway (tidak berfungsi).
4. Bendungan sedang mengalami proses penuaan.
pikeke, 2021 24
d.) Penyebab Terjadinya Permasalahan
1. Terjadinya penurunan yang tidak sama (diffrential settlement).
• Data bor inti secara pasti di bawah tubuh bending tidak ada, Foto 1.
• Dari data geologi regional dan temuan sunghapan batuan yang ada , fondasi bendungan dapat dinyatakan
dari jenis batu gamping (limestone, 𝐶𝑎𝐶𝑂9).
• Hal lain yang lebih mendukung yaitu terjadinya penurunan puncak hingga turun 3m, dimana hal ini sangat
tidak sangat tidak mungkin akibat beban sendiri dan sliding (longsoran) di toe hulu dan hilirnya (tidak ada
hazard) yang sangat mungkin adalah karena fondasi bendungan terdiri limestone. Tanaman disekitar hanya
dari species pohon jati sebagai tanaman lingkungan batu gamping.
• Proses penuaan yang telah berusia lebih dari 90 tahun, fondasi limestone mengalami proses degradasi
tekstur dan struktur batuannya yang mengalami proses pelarutan (leaching).
Leaching proses ini terjadi di bawah fondasi dan mengikuti arah leaching sehingga terbentuk gua-gua (cavity) dalam
limestone dan tidak merata.
Proses leaching seperti berikut
Kesimpulan : Terjadi gua-gua di fondasi sehingga seiring waktu berjalan beban diatas (tubuh bendung) turun
akibat runtuhnya dinding-dinding atap gua runtuh dan karenya tidak merata penurunan tubuh bendung terjadi
(Gambar 1).
pikeke, 2021 25
d.) Penyebab Terjadinya Permasalahan
2. Terjadinya longsoran di toe hilir ini terjadi karena stabilitas di area toe yang ada tidak mampu menahan beban lereng hilir
yang akibat penambahan air run off yang meresap ke lereng hilir (Foto 2 : Sliding di toe hilir bendungan April 2021).
pikeke, 2021 27
f.) Solusi Konsep Penanganan
Perlu dilakukan 2 tahap dalam rehabilitasi bendungan tua Kedung Uling yaitu
1. Grouting in the cavity fondasi dengan sistem manchette, sistem up stage dengan interval grout
kemudian grout in.
2. Stripping tubuh bendung dan rekonstruksi kembali pada material yang ada mengganti dengan
lempung sesuai persyaratan teknik yang ada. Jangan lagi menggunakan material dari reservoir
yang ada dan jangan lapukan residual soil hitam dari limestone.
f.) Saran
1. Perlu dilakukan segera 3 titik bor inti sebelum dengan insitu testing seperti permeability, nilai N-
SPT pada lokasi yang mewakili penurunan yang besar hingga sedang.
2. Melakukan survei geolistrik pada area-area tertentu setelah hasil bor selesai untuk mengetahui
zona cavity nya.
pikeke, 2021 28
4. Rehabilitasi Pencegahan Rembesan Fondasi di Dam
Kuwil, Kawangkoan, Prov. Sulawesi Utara
pikeke, 2021 29
b.) Permasalahan (selama konstruksi) DETAIL PENEBALAN DIAFRAGMA WALL
(Dengan Overlap 0.2 Meter), Sumber : Konsultan
1. Timbulnya mata-mata air atau munculnya air ke permukaan di Gambar 1 : Detail penebalan Secant Piles pada
hulu dan hilir bendungan pada level dasar bendungan (teramati Bendungan Kuwil Kawangkoan
di lokasi (site) bendungan). Dimana Dinding halang secant
bored pile (35m) telah selesai di lakukan. Hal ini menunjukan
bahwa dinding halang tersebut tidak berfungsi baik (ada
kebocoran).
Alasan kenapa secant bored pile yang telah dikerjakan di kuwil tidak berhasil karena antara lain :
a. Kondisi tanah fondasi yang ada (adanya ketidak seragaman dalam sebaran kekerasan relatif density dan
consistency soil dan kandungan komponen tanah).
b. Dari hasil Notulensi Rapat di KKB yang seharusnya menggunakan dengan metode full casing dalam pelaksanaan
secant bored pile tidak dilakukan dan hanya 6 m casing temporary yang dipasang, sehingga terjadinya deviasi
vertikaliti pada tiang-tiang bored pile yang pada muaranya menyebabkan kebocoran besar pada tanah fondasi yang
ingin diproteksi. Dimana resiko bocoran terjadi pada zona 12.5 – 35 m (terekam pada hasil pengujian bor coring
diantara overlapping pada secant piles. (dilaporkan oleh kontraktor). Hasil uji coring : 12.5 m terdiri dari beton plastis
dan 12.5 – 35 m insitu tanah (Rapat tanggal 15 April dan 28 April tahun 2020), terlampir.
pikeke, 2021 31
b.) Permasalahan (selama konstruksi)
2. Hasil Uji Pumping Test (Hasil laporan Lengkap termasuk Gambar 2 : Penampang hasil
progres pengamatan s/d tertanggal 24 Maret 2020) Hasil uji Uji pumping test (PW 4)
pumping Test yang diperoleh diantaranya seperti pada PW
4 (Gambar 2)
pikeke, 2021 32
c.) REHABILITASI
Dari hasil pengujian pumping test pada titik PW 4 (Downstream) selama 300 menit, terlihat dalam grafik diatas muka air
tanah pada 3 titik sumur pengamatan (P4-1, P4-2,P4-3) tidak mengalami perubahan secara signifikan.
(Sumber : Konsultan Pumping Test).
Namun pernyataan dalam kesimpulan (dari konsultan) justru kebalikannya ∆h = 19 cm yang dihasilkan dalam
PW 4 tersebut sangat signifikan. Alasannya : dengan sudah adanya secant bored piles (Row 1 dan Row 2)
masih memberikan dampak secara signifikan sekali yang seharusnya tidak ada perubahan drawdown 19 cm
berjarak 6 m dari pumping well (PW 4) seperti pada Gambar 2.
pikeke, 2021 33
c.) REHABILITASI
Hasil Uji Geolistik yang diusulkan dari Tim Pusair (Rapat teknis KKB)menunjukan agar pelaksanaan pencegahan
bocoran/rembesan fondasi mencakup sepanjang As Dam atau sesuai seperti panjang Row 1 sesuai bored pile
yang ada.
pikeke, 2021 34
5. Rehabilitasi Bendungan Sylvenstein di Jerman
(Sumber : Banzhaf, 2013)
pikeke, 2021 35
b.) Kerusakan, Penyebab kerusakan dan Rehabilitasi Bendungan
Kerusakan :
1) Struktur bendungan;
2) Perlemahan foundation terjadi rembesan;
3) Retakan di embankment;
4) Akibat terjadinya banjir besar ketiga kalinya pada Juni tahun 2013 sehingga hilir bendungan
rusak. Sebelumnya terjadi banjir besar pada Mei 1999 dan Agustus 2005.
Penyebab Kerusakan :
1) Faktor usia (penuaan), perlu bahan iklim dan cuaca
2) Tipisnya zona inti lempung;
3) Rembesan pada fondasi bendungan.
Rehabilitasi :
Langkah - langkah rehabilitasi :
1) Tahun 1999, dilakukan peninggian bendungan.
2) Dimulai pada tahun 2011, tahun 2012 sudah dilakukan pemasangan dinding diafragma
sedalam 70 m (di dalam inti bendungan), ukuran lebar 60 cm.
pikeke, 2021 36
Tata ruang konsep rehabilitasi (WWA-WM).
pikeke, 2021 37
Volume curah hujan dari 26 Mei 2013 hingga 3 Juni 2013 di
Bavaria yang menyebabkan banjir besar (Banzhaf, 2013).
pikeke, 2021 38
Metode rehabilitasi :
1) Membuat dinding difragma wall sedalam 70 m dari inti puncak bendungan, diameter 100 cm
2) Membuat tiang-tiang drainase;
3) Menyalurkan ke terowongan rembesan
4) Memperlebar puncak dengan menambah lebar 4,5 m untuk kerja platform dinding diafragma.
Peralatan dinding grab dengan crawler crane (Banzhaf, 2013; Pratama widya, 2020). pikeke, 2021 40
Material dinding diafragma :
Beton plastis sebagai penghalang rembesan (beton, lempung, atau bentonit, dan/atau dengan plasticizer).
Biasanya tidak lebih 40 m dalam dinding diafragma (Banzhaf, 2013).
Gambar instalasi dinding diafragma dengan panel grab ditunjukkan pada Gambar berikut
Gambar Instalasi dinding cutoff dengan dinding diafragma menggunakan panel grab
(Banzhaf, 2013).
pikeke, 2021 41
6. Rehabilitasi Bendungan Hinze di Australia
(Sumber : Thompson, 2016 ; Harrison, 2008 dan Banzhaf, 2012 )
• Lokasi : Di Advancetown, 15 km South-West Nerang, di Nerang River dan Little Nerang Creek
• Dibangun : Tahun 1976 (Tahap 1), 1989 (Tahap 2) dan 2011 (Tahap 3)
• Daerah genangan : Disebut dengan Danau Anvancetown
• Koordinat lokasi : 28°3’2’’S, 153°17’2’’E
• Crest : 108 m
• As bendungan : 1850 m
• Tujuan bendungan :
1) Suplai air untuk gold coast
2) Pengendalian banjir
3) Rekreasi (pemancingan dan perikanan)
• Spillway : Jenis uncontrolled, dengan Menara, setelah peningkatan rehabilitasi tahap 3 pada tahun 2011
pikeke, 2021 42
Gambar a) Lokasi Bendungan Hinze di Queensland Gambar Menara spillway dari Bendungan
dan b) Dam wall. Hinze setelah peningkatan Tahap 3, 2011
pikeke, 2021 43
b.) Kerusakan, Penyebab kerusakan dan Rehabilitasi Bendungan
Kerusakan : Karena masalah rembesan baik di tubuh bendungan dan fondasi bendungan.
Rehabilitasi :
Sebelum menentukan rehabilitasi, dilakukan pertimbangan - pertimbangan teknik dengan metode dukungan analisis
teknik, material dan peralatan agar mencapai hasil maksimal dengan memiliki daya tahan. Diputuskan oleh
Konsultan dan Pemilik proyek dengan menggunakan teknologi untuk memasang dinding beton sepanjang as
bendungan hingga ke kedalaman dasar fondasi dan mencapai hingga zona rembesan.
pikeke, 2021 44
c.) Dasar pertimbangan menggunakan metode difragma
wall didasarkan pada :
1. Sejarah peralatan grabber dan trench cutter untuk
mengerjakan dinding diafragma : 2. Tahun 1970an - Awal 1980an, jenis baru muncul
Tahun 1960an, merupakan generasi alat pertama yang dikenal dengan Hydrofraises, Trench Cutters
oleh Tone Boring dan Okumura, Jepang
pikeke, 2021 46
Material beton plastik untuk highly ductile walls (proteksi rembesan) :
o Karakteristik beton plastik pada dinding cut-off harus memenuhi persyaratan desain untuk dinding yang
ulet (ductile), khususnya, seperti deformasi asimetris dari COW (Cut Off Wall) yang diharapkan dan
karena retak terbuka harus dihindari yang dapat menyebabkan ketidakstabilan hidrolik.
o Berdasarkan pada kondisi desain / pembebanan khusus, sifat-sifat beton plastik yang diperlukan
berbeda dari proyek ke proyek, tetapi sebagai patokan, sangat mirip karena rekomendasi yang diberikan
oleh Komite Internasional Pada Bendungan Besar (ICOLD). Untuk proyek Peningkatan Hinze Dam,
Australia, persyaratan berikut untuk beton plastik telah ditetapkan:
Kemerosotan : 190 mm ≤ s ≤ 250 mm.
Kekuatan : 2 MPa ≤ UCS ≤ 4 MPa.
Ketegangan aksial pada kekuatan tekan maksimum > 0,6 %, dan > 7 % pada puncak 50 %.
Permeabilitas : kf ≤ 1 x 10-8 m/detik.
Rehabilitasi dengan diafragma wall di Bendungan Hinze dengan tipe batuan :
Greenstone - Basalt
Gray wacke, Chert dengan nilai UCS = >150 MPa
Kedalaman 33 m (batuan)
pikeke, 2021 47
Desain campuran yang memungkinkan sifat - sifat tersebut diberikan pada Tabel berikut
Tabel Desain campuran beton plastik, misalnya.
mass
Plastic Concrete Mix Design [kg]
Coarse aggregate 5/10 mm 437
Sand 0/5 mm 1013
Cement 155
Added water 172
Added Bentonite slurry of …
- Dry bentonite 46
- Water 222
Sum computational 2045
Dry mass 1651
Total water 395
Retarding agent (optional) 1,55
Water/cement ratio 2,55
Moisture content by dry mass 23,9%
pikeke, 2021 48
d.) Temuan Penting :
Dari Desember 2018, Queensland Health menyarankan untuk tidak mengonsumsi ikan dari
Bendungan Hinze karena meningkatnya kadar merkuri dalam sampel ikan baru - baru ini.
Gambar Bendungan Hinze meluap untuk pertama kali sejak perbaikan tahap 3 selesai,
setelah hujan lebat dari Cyclone Oswald pada Januari 2013.
pikeke, 2021 49