Anda di halaman 1dari 50

D.

Implementasi Rehabilitasi
Bendungan
oleh : paulus k. 2021
1. Rehabilitasi Bendungan Kureyka HPP di Rusia
(Sumber : Sainov dan Anismov, 2016)

Gambar SituasiBendungan Kureyka, Rusia. Gambar Penampang memanjang Bendungan Kureyka.

pikeke, 2021 1
a.) DESKRIPSI PROYEK

 Lokasi : Di Sungai Kureyka, Far North Rusia


 Dibangun : Tahun 1980
 Tipe bendungan : Urugan (Earth Rock Fill Dam)
 Tinggi bendungan : 25 m
 Riwayat bendungan
• Dibangun tahun 1980
• Pada 26 Juli 1992 terjadi kegagalan di Hulu pada 95 m, 0,5 m lebih tinggi dari FSL (Full Supply Level) dan
bagian area emergensi 30 m dari Sta 7+00 hingga Sta 7+32. Terjadi rembesan dari 20 l/dtk menjadi 1750
l/dtk. Terjadi penurunan pada lereng hulu tubuh bendungan mencapai 1 m. Dilakukan langkah-langkah
mitigasi, menggunakan tanah lempung yang diisikan pada lereng hulu dan hilir. Drainase baru diatur
dengan diisikan tanah mengandung gravel dan pebble.
• Tahun 1993, dilakukan rehabilitasi antara lain :
Grouting mortar semen - lempung yang diawali dengan pemboran inti dan sebagian diisi dengan semen,
pasir dan kerikil. Dijumpai 3 (tiga) zona di tubuh bendungan dimana 1 (satu) zona di jalur rembesan
(Gambar 1) dan 2 (dua) zona di inti bendungan (76 + 80 m dan 81 + 83 m).
pikeke, 2021 2
b.) KONFIGURASI DESAIN BENDUNGAN

П-1 - lempengan inti dan apron dalam keadaan utuh; П-2 - zona
terganggu di inti bendungan; П-3 - tanah dari lapisan pertama
zona transisi; П-4 - tanah dari lapisan kedua zona transisi; П-5 -
Gambar 1. Konfigurasi Bendungan Kureyka di bagian desain (Sta 7 + 27). kotoran batu dari cangkang bendungan; П-6 - tanah berkerikil
kerikil di puncak bendungan;
 Profil pengisian pada lereng hulu untuk likuidasi situasi darurat; О-1 - pasir fondasi; О-2 - fondasi batu; О-3 - alas fondasi; О-4 -
 Profil pengisian pada lereng hilir; foundation sandy loam; О-5 - fondasi batu kerikil-dasar dengan
 Lokasi dinding kontrol rembesan dibuat untuk perbaikan bendungan
pengisi lempung; О-6 - fondasi batu kerikil-dasar dengan
pengisi lempung berpasir

pikeke, 2021 3
c.) Analisis Pekerjaan Rehabilitasi

Kerusakan :
o Pada inti bendungan
o Pada fondasi bendungan yang parah
o Saluran rembesan 3 (tiga) zona, 1 (satu) zona di struktur bendungan dan 2 (dua)
zona di inti bendungan

Penyebab Kerusakan :
o Desain yang kurang antisipasif
o Akibat banjir dahsyat pada tahun 1993
o Penurunan tubuh bendungan bagian lereng hulu

pikeke, 2021 4
c.1) ANALISIS REMBESAN

Gambar Lokasi garis dengan ketinggian yang sama di


zona permeabel air dari struktur selama kegagalan
Gambar Variasi tingkat air rembesan di sekitar tumpukan

pikeke, 2021 5
c.2) Analisis Model Numerik
Struktur Bendungan

Gambar Mesh elemen hingga (FEM) pada penampang desain bendungan


Perubahan mesh FEM pada berbagai tahap
perhitungan (fragmen).
Menggunakan analisa SSS (Stress-Strain State) dengan a) Sebelum kegagalan
metode elemen hingga, dengan tinggi bendungan 25 m b) Selama kegagalan
inti dengan setebal tanah fondasi 20 m yang tersusun c) Setelah kegagalan, pada konstruksi bendungan;
oleh pencampuran kerikil, lempung dan pasir 1, 2 - zona permeabel air dan zona subsidensi, 3,
4 - zona tanah yang melemah.
pikeke, 2021 6
c.3) Analisis Kurva Desain Tekanan pada Tiang Dinding

Gambar Kurva desain tekanan rembesan pada tiang (dalam m kolom air).

pikeke, 2021 7
c.4) Analisis tegangan - regangan dinding beton lempung

Gambar Keadaan tegangan-regangan dinding beton tanah liat :


a) Perpindahan horizontal dari gaya rembesan
a) Tekanan vertikal y pada permukaan hulu
b) Tekanan vertikal y pada permukaan hilir.

pikeke, 2021 8
o Material untuk tiang berfungsi dinding :
Untuk bahan dinding kontrol rembesan digunakan beton plastik tanah liat-semen cair yang terdiri dari
125 - 156 kg semen Portland dan 120 - 140 kg bentonit, 380 - 680 kg pasir dan 900 - 1000 kg kerikil.
Kepadatan bahan ini adalah 1,98 - 2,26 kg/m3. Beton plastis ini memiliki kekuatan kompresi uniaksial
kubus 1-2 МPа. Namun, sifat kekuatannya agak tidak stabil, dan proses mendapatkan kekuatan agak
tahan lama Selama 7 hari pertama adalah mendapatkan kekuatan sekitar 50% pada usia 28 hari. Proses
jatuh tempo juga berlanjut setelah 28 hari.

Tabel Kekuatan tekan sampel beton dari lempung-semen.

Age of samples 7 days 28 days 90 days


Strength minimum value, МPа 0.42 0.57 0.70
Strength average value, МPа 0.91 1.36 2.02
Strength maximum value, МPа 1.52 2.38 3.07

pikeke, 2021 9
 Rehabilitasi rembesan dengan soldier piles :
 Diameter : 1200 mm, jarak 850 mm
 Kedalaman : 35 m (inti bendungan 25 m dan fondasi 10 m)
 Material : Beton plastis (1 - 2 MPa)

 Jenis dinding penahan rembesan sangat tergantung pada jenis tanah, besaran
rembesan dan parameter eksternalnya.

Contoh - contoh bendungan yang menggunakan rehabilitasi cut-off diantaranya tipe diaphragm
wall, untuk proteksi rembesan antara lain :
o Yumaguza (Jepang)
o Gotsatlin (Rusia)
o Sangtuga (Tajikistan)
o Karkheh (Iran)
o Peribonka (Kanada)
o Merowe (Sudan)
o Dhauli Ganga (India)
o Kuwil (Indonesia, sedang diusulkan (D = 35 m, L = 80 cm) untuk dikerjakan, KKB-
PUPR, 2020)
o Bendung Kawal (D = 18 m, diameter (d) = 60 cm) di P. Bintan (Indonesia, Pratama
Widya, 2018)

pikeke, 2021 10
2. Rehabilitasi Bendungan Cengklik, Kabupaten Boyolali
(Sumber : BBWS Solo, Paulus K)

a.) DATA TEKNIK BENDUNGAN

Dam Cengklik

Jenis tanah fondasi : 0 – 8 clay, 8 – 16m : sand(?)


perlu di cek pemboran inti pikeke, 2021 11
b.) Kronologi Perbaikan

Tahun 2016 – 2017 : Injeksi grouting, 528 titik di tubuh bendung. (PT Caturbina)
Jalur A (sepanjang tubuh hulu bendung), kedalaman 30m.
Jalur B (sepanjang hilir tubuh bendung), kedalaman 35m.
● Penyelidikan Geolistrik.
● Penyelidikkan Georadar.
● Pemboran inti
Tahun 2020 - 2021 : Inspeksi besar oleh PT Mettana hingga sekarang.

pikeke, 2021 12
c.) Permasalahan yang ada
1. Terjadi bocoran (leackage) pada lokasi A, B, C dan D (seperti pada Gambar 1 dan 2) dengan rincian
Bocoran A : 1 titik, debit 0,2 l/detik, pos jaga.
Bocoran B : 30 titik bocoran (debit?).
Bocoran C : 5,58 l/detik.
Bocoran di perumahan (hilir saddle dam) : 16 – 19 l/detik untuk dua lokasi masing-masing di V6 dan V7.
2. Keretakan pada puncak, sejajar dengan puncak sepanjang puncak
3. Pergerakan turun lereng hilir dam.
4. Persawahan di hilir toe dam muncul banyak titik-titik leackage menggenangi sawah yang di tandai munculnya
gelembung-gelembung udara dengan munculnya air (springs).
5. Dijumpai vortex (pusaran air ke bawah) di hulu saddle dam.
6. Perbaikan tanah dengan grouting yang telah dilakukan tahun 2016, sejumlah 528 titik pada lereng hulu dan hilir
dam (kedalaman 30m dan 35m).

Dari perolehan data lapangan tersebut dapat disimpulkan


Terjadi piping cukup serius dan muncul bocoran di toe hilir bendungan, area persawahan dengan debit >5,58 l/detik
dan daerah hilir bendungan di area bawah saddle dam dengan debit masing-masing 16 – 19 l/detik (V6 dan V7).
Adanya pekerjaan grouting (528 titik) tahun 2016 tidak memberikan hasil untuk perbaikan dan stabilan bendungan.

pikeke, 2021 13
Foto : Retakan sejajar as dam di puncak Foto : Pergerakan turun lereng hilir dam.

pikeke, 2021 14
Gambar Lokasi Rembesan
Lokasi A : Bocoran (leackage) di toe-drain dan bekas sumur pantau di samping rumah jaga, debit.
Lokasi B : Bocoran (leackage) ditemukan pada saluran irigasi kiri, 20titik di fondasi sayap kanan-
kiri, 10titik di lantai.
Lokasi C : Bocoran (leackage) ditemukan pada toe drain di antara v notch 4 dan 5 5,58 l/detik.
Lokasi D : Bocoran (leackage) ditemukan di area pemukiman warga, ±200m di hilir saddle dam.
D = Vortex location

pikeke, 2021 15
Gambar Rembesan dari saddle dam
V6 : 16,5 l/detik (debit)
V7 : 16,5 l/detik (debit)

pikeke, 2021 16
d.) Penyebeb terjadinya permasalahan
1. Terjadinya piping (buluh saluran air bawah tanah) karena :
• Susunan tanah fondasi yang ada terdiri dari lapisan pasir (Laporan hasil pemboran inti PT
Caturbina 2016 – 2017), Gambar 3. Sedangkan tubuh bendung terdiri dari pemadatan urugan
tanah homogen (clay). Karenanya, terjadi piping yang diakibatkan karena perbedaan tekanan
hidrostatus, mengalir ke zona fondasi pasir.
• Bendungan Cengklik mengalami proses penuaan (dibangun sejak 1931 – hingga sekarang).
• diperkuat dengan muncul adanya VORTEX di reservoir dekat saddle (diakibatkan aliran pipping
cukup signifikan, menyedot bagian air di area dangkal reservoir.
2. Terjadinya retakan sejajar arah memanjang di puncak (foto 1). Dan berakibat sebagian lereng hulu
mengalami settlement setempat-tempat. Setelah mengalami proses penuaan hingga tahun 2016,
dan setelah dilakukan perbaikan dengan adanya grouting in soil dan fondasi, menyebabkan
terjadinya keretakan tersebut karena :
• Lereng hilir bergerak partial turun.
• Akibat cement water grouting dibagian hilir tubuh dam justru memberikan dampak tambahan
beban dan membuat tidak stabil lereng hulu akibat lubang dari ratusan titik-titik grout dan sistem
grouting sendiri nya kurang memadai (tanpa media manchette).
3. Terjadinya VORTEX di hulu saddle dam karena proses piping terjadi sangat besar (signifikan), lebih
dari total 35 l/detik pada fondasi pasir, sehingga hisapan udara kebawah akibat aliran piping terjadi.
Disamping data yang menguatkan yaitu adanya endapan pasir dijumpai di area reservoir di depan
hulu saddle dam.
4. Terjadinya penurunan lereng hulu dam seperti pada foto 2 membuktikan penurunan yang berbeda
(differential settlement) pada area hulu akibat proses stabilisasi pekerjaan grouting dan juga proses
penuaan.
pikeke, 2021 17
e.) Status Resiko Bendungan Cengklik

 Mengingat kondisi bendungan sedang mengalami proses penuaan (lebih dari 90 tahun) munculnya
leackage (bocoran) pada toe hilir sebesar lebih besar 5,5 l/detik, dan di daerah pemukiman (berjarak ke
hilir 200m) dengan debit >32 l/detik (V6 dan V7) dan beberapa area di daerah lereng dan dasar saluran
irigasi.
 Munculnya VORTEX (pusaran air) di area reservoir saddle dam.
 RTD yang memberi ancaman terhadap ratusan area permukiman dengan ratusan jiwa.

Kesimpulan : Berdasarkan hal tersebut diatas penilaian tingkat resiko bendungan yang ada tersebut
berdasar : ICOLD bulletin 59 (1982) dan 130 (tahun 2005), FEMA (1979, dan ANCOLD (2003) maka,
Dam Cengklik memiliki tingkat resiko tinggi (High Hazard Potential).

pikeke, 2021 18
f.) Solusi Konsep Penanganan
 Untuk mencegah piping yang menyebabkan kebocoran besar baik di toe daerah hilir di area parmukiman disarankan
dilakukan diafragma wall sesegera mungkin sebagai spesifikasi
• Lebar diafragma 60cm.
• Sepanjang 717m sebagai prioritas pada area saddle dam dengan total panjang nantinya 1.600m (Gambar 4 : Tata
Letak Bendungan Cengklik).
• Dalam 10m (diperlukan kepastian dengan data pemboran inti pada ketebalan zona pasir.
• Material beton plastis (lebih kecil k=10-7 cm/ detik.
• Memotong instrumentasi standpipes piezometer.
• Dilakukan pada kondisi muka air reservoir kering (musim kemarau)

f.) Saran
• Melakukan 4 titik bor inti untuk di daerah
1. Vortex.
2. Toe area hilir dekat rumah jaga.
3. Perbatasan saddle dam dan main dam.
4. Area pemukiman.
• Melakukan perbaikan bangunan rumah yang terusakan akibat munculnya air dan membangun drainage nya.

pikeke, 2021 19
pikeke, 2021 20
3. Rehabilitasi Bendungan Kedung Uling, Eromoko Kabupaten Wonogiri
(Sumber : BBWS Solo, Paulus K)

a.) DATA TEKNIK BENDUNGAN

Bendungan Kidung Uling

pikeke, 2021 21
Gambar 1 : Potongan melintang

pikeke, 2021 22
b.) Kronologi Perbaikan

 Tahun 2013 : Spillway pecah/hancur.


 Tahun 2014 : Retakan bendungan 1m pada puncak.
 Tahun 2015 : Terjadi penurunan intensif
1) Dilakukan rehabilitasi oleh DOISP 1. Melakukan perbaikan dalam cut off permukaana dan pemotongan
tubuh bendung serta pemadatan.
 Tahun 2016 : 1.) Rehabilitasi dengan konsultan grouting oleh dosen Universitas di Semarang (?)
• Grouting dilakukan tidak boleh ada tekanan di tubuh bendung, dilubangi 20m dari puncak satu row,
2 row dihilir dan 1 row di hulu.
• Grouting hanya di masukkan material grout tidak bertekan dan diisi dengan axial deformed bar D
25.
• Jumlah titik ribuan (/) seperti tertera pada gambar 2.
2.) Pemancangan Sheet pile dalam 8m dan L=50m (sepanjang 50m) disisi longsor (area tikungan).

pikeke, 2021 23
c.) Permasalahan yang ada
1. Terjadi penurunan berbeda di lapangan (per tanggal 22 April 2021) tercatat 1 m hingga 3m di area puncak,
berundulasi (Foto 1)
2. Terjadi longsoran di toe hilir pada April 2021.
3. Adanya kerusakan peralatan putar pintu dan gigi di spillway (tidak berfungsi).
4. Bendungan sedang mengalami proses penuaan.

Foto 1 : Penurunan 1m hingga 3m di dam Kidung Uling

pikeke, 2021 24
d.) Penyebab Terjadinya Permasalahan
1. Terjadinya penurunan yang tidak sama (diffrential settlement).
• Data bor inti secara pasti di bawah tubuh bending tidak ada, Foto 1.
• Dari data geologi regional dan temuan sunghapan batuan yang ada , fondasi bendungan dapat dinyatakan
dari jenis batu gamping (limestone, 𝐶𝑎𝐶𝑂9).
• Hal lain yang lebih mendukung yaitu terjadinya penurunan puncak hingga turun 3m, dimana hal ini sangat
tidak sangat tidak mungkin akibat beban sendiri dan sliding (longsoran) di toe hulu dan hilirnya (tidak ada
hazard) yang sangat mungkin adalah karena fondasi bendungan terdiri limestone. Tanaman disekitar hanya
dari species pohon jati sebagai tanaman lingkungan batu gamping.
• Proses penuaan yang telah berusia lebih dari 90 tahun, fondasi limestone mengalami proses degradasi
tekstur dan struktur batuannya yang mengalami proses pelarutan (leaching).
Leaching proses ini terjadi di bawah fondasi dan mengikuti arah leaching sehingga terbentuk gua-gua (cavity) dalam
limestone dan tidak merata.
Proses leaching seperti berikut

𝐶𝑎𝐶𝑂3 + 𝐻2O 𝐶𝑂2 + 𝐶𝑎(𝑂𝐻)2 . (Gambar 1).


Karena 𝐻2 O air hujan PH nya kurang dari 7 yang bersifat asam.
Hal yang perlu memasukkan jenis bahan fondasi adalah dengan pemboran inti sedalam 40m.

Kesimpulan : Terjadi gua-gua di fondasi sehingga seiring waktu berjalan beban diatas (tubuh bendung) turun
akibat runtuhnya dinding-dinding atap gua runtuh dan karenya tidak merata penurunan tubuh bendung terjadi
(Gambar 1).

pikeke, 2021 25
d.) Penyebab Terjadinya Permasalahan
2. Terjadinya longsoran di toe hilir ini terjadi karena stabilitas di area toe yang ada tidak mampu menahan beban lereng hilir
yang akibat penambahan air run off yang meresap ke lereng hilir (Foto 2 : Sliding di toe hilir bendungan April 2021).

Gambar 2 : Lokasi titik-titik grout


pikeke, 2021 26
d.) Penyebab Terjadinya Permasalahan
3. Kerusakan perlatan putar pintu dan gigi di spillway karena mengalami keausan, karatan dan usia.

Foto 2 : Sliding di toe hilir bendungan (April 2021).

pikeke, 2021 27
f.) Solusi Konsep Penanganan

Perlu dilakukan 2 tahap dalam rehabilitasi bendungan tua Kedung Uling yaitu
1. Grouting in the cavity fondasi dengan sistem manchette, sistem up stage dengan interval grout
kemudian grout in.
2. Stripping tubuh bendung dan rekonstruksi kembali pada material yang ada mengganti dengan
lempung sesuai persyaratan teknik yang ada. Jangan lagi menggunakan material dari reservoir
yang ada dan jangan lapukan residual soil hitam dari limestone.

f.) Saran
1. Perlu dilakukan segera 3 titik bor inti sebelum dengan insitu testing seperti permeability, nilai N-
SPT pada lokasi yang mewakili penurunan yang besar hingga sedang.
2. Melakukan survei geolistrik pada area-area tertentu setelah hasil bor selesai untuk mengetahui
zona cavity nya.

pikeke, 2021 28
4. Rehabilitasi Pencegahan Rembesan Fondasi di Dam
Kuwil, Kawangkoan, Prov. Sulawesi Utara

a.) DATA TEKNIK BENDUNGAN


 Lokasi : Kawangkoan, Manado, Provinsi Sulawesi Utara.
 Daerah aliran sungai : 120 Km.
 Tipe : Urukan zonal dengan ini tegak dengan (shoulder berupa
random batu).
 Crest : 66 m.
 Lebar Puncak : 11 m.
 As dam : 345 m.
 Kemiringan : hulu 1:3, hilir 1:2,5
 Manfaat : Pengendalian banjir
Penyedia air baku : 4,5 m3/detik
PLTA. 2 x 0,7 MW

pikeke, 2021 29
b.) Permasalahan (selama konstruksi) DETAIL PENEBALAN DIAFRAGMA WALL
(Dengan Overlap 0.2 Meter), Sumber : Konsultan
1. Timbulnya mata-mata air atau munculnya air ke permukaan di Gambar 1 : Detail penebalan Secant Piles pada
hulu dan hilir bendungan pada level dasar bendungan (teramati Bendungan Kuwil Kawangkoan
di lokasi (site) bendungan). Dimana Dinding halang secant
bored pile (35m) telah selesai di lakukan. Hal ini menunjukan
bahwa dinding halang tersebut tidak berfungsi baik (ada
kebocoran).

2. Untuk mencegah kebocoran Row 1, dilakukan pekerjaan


overlapping secant bored pile (35 m) yang diidentifikasikan
pada row (baris) kedua, untuk upaya pengurangan seepage
hingga 55 titik secant piles. Pada saat telah dilakukan ke titik
55 pekerjaan dihentikan oleh KKB. Karena pada sidang teknis
KKB pada tanggal mencapai progres titik tambahan row ke 2
tidak mengizinkan untuk melanjutkan pekerjaan secant bored
pile row ke 2, karena :

• Mengundang kesalahan yang sama

• Row ke 2(dua) menjadikan lebih merusak yang ada


(dikemukakan dalam diskusi rapat KKB).
pikeke, 2021 30
b.) Permasalahan (selama konstruksi)

Alasan kenapa secant bored pile yang telah dikerjakan di kuwil tidak berhasil karena antara lain :

a. Kondisi tanah fondasi yang ada (adanya ketidak seragaman dalam sebaran kekerasan relatif density dan
consistency soil dan kandungan komponen tanah).

b. Dari hasil Notulensi Rapat di KKB yang seharusnya menggunakan dengan metode full casing dalam pelaksanaan
secant bored pile tidak dilakukan dan hanya 6 m casing temporary yang dipasang, sehingga terjadinya deviasi
vertikaliti pada tiang-tiang bored pile yang pada muaranya menyebabkan kebocoran besar pada tanah fondasi yang
ingin diproteksi. Dimana resiko bocoran terjadi pada zona 12.5 – 35 m (terekam pada hasil pengujian bor coring
diantara overlapping pada secant piles. (dilaporkan oleh kontraktor). Hasil uji coring : 12.5 m terdiri dari beton plastis
dan 12.5 – 35 m insitu tanah (Rapat tanggal 15 April dan 28 April tahun 2020), terlampir.

pikeke, 2021 31
b.) Permasalahan (selama konstruksi)

c. Bukti bukti kebocoran lain yang menentukan yaitu :

1. Dari inklinasi/vertikaliti 1° dipermukaan akan meghasilkan


deviasi sebesar 61 cm, dan 2° sebesar 1.22 m.
Berikut akibat inklinasi tiang bored nya
Seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 1 : Hubungan indikasi bored pile dengan kedalaman


Kedalaman (m) Miring ( ° ) Simpangan/ Deviasi (m)
35 1 0.61
35 2 1.22
35 3 1.83

2. Hasil Uji Pumping Test (Hasil laporan Lengkap termasuk Gambar 2 : Penampang hasil
progres pengamatan s/d tertanggal 24 Maret 2020) Hasil uji Uji pumping test (PW 4)
pumping Test yang diperoleh diantaranya seperti pada PW
4 (Gambar 2)
pikeke, 2021 32
c.) REHABILITASI

Dari hasil pengujian pumping test pada titik PW 4 (Downstream) selama 300 menit, terlihat dalam grafik diatas muka air
tanah pada 3 titik sumur pengamatan (P4-1, P4-2,P4-3) tidak mengalami perubahan secara signifikan.
(Sumber : Konsultan Pumping Test).

Namun pernyataan dalam kesimpulan (dari konsultan) justru kebalikannya ∆h = 19 cm yang dihasilkan dalam
PW 4 tersebut sangat signifikan. Alasannya : dengan sudah adanya secant bored piles (Row 1 dan Row 2)
masih memberikan dampak secara signifikan sekali yang seharusnya tidak ada perubahan drawdown 19 cm
berjarak 6 m dari pumping well (PW 4) seperti pada Gambar 2.

• PW 4 hanya berdiameter pipa 6 inci


• Pompa submersible yang digunakan dengan debit maksimum 400 L/menit, dimana drawdown di PW 4 hanya 1.1 m.
Seandainya drawdown di PW hingga 10 m saja ∆h di Piezometer akan ± 1.9 m (analogi dari hasil pumping test).
• Bagaimana seandainya bendungan sudah terisi air setinggi 66 m dari dasar sungai ? akan memberikan tambahan
tekanan ke atas (uplift) sebesar ± 6.7 ton/m2 (anggap Gravitasi bumi 9.807 m/s 2 ).
• Aliran di hulu Bendungan masih keluar dengan debit besar walau sudah ada dinding halang secant bored pile.

pikeke, 2021 33
c.) REHABILITASI
Hasil Uji Geolistik yang diusulkan dari Tim Pusair (Rapat teknis KKB)menunjukan agar pelaksanaan pencegahan
bocoran/rembesan fondasi mencakup sepanjang As Dam atau sesuai seperti panjang Row 1 sesuai bored pile
yang ada.

Hasil Rekomentek PUSAIR tanggal 15 April 2020, merekomendasikan :


• Dengan secant bored pile yang kurang kedap.
• Menambahkan dinding halang : Diafragma Wall (Halaman berikut, 5)

Sketsa usulan diafragma wall seperti di bawah ini

pikeke, 2021 34
5. Rehabilitasi Bendungan Sylvenstein di Jerman
(Sumber : Banzhaf, 2013)

a.) DATA TEKNIK BENDUNGAN


• Nama Bendungan : Bendungan Sylvenstein, Jerman
• Lokasi : Di Sylvenstein, Upper Bavaria, Jerman.
• Dibangun : Tahun 1950an (1954 dan 1959), beroperasi lebih dari 60 tahunan
• Tipe bendungan : Urugan, bendungan tertua di negara bagian Bavaria
• Tujuan dibangun : Membendung air (retensi banjir) untuk mencegah banjir Kota Bad Tolz dan
Greater Munich
• Pengelola : Pengelolaan air Bavaria di Weilheim / Water Management in Weilheim (WWA-WM)
• Crest : 42 m
• As bendungan : 180 m, deep gully berada 100 di bawah dan menempati di formasi dolomit yang diisi oleh sedimen
sungai aluvial. Karenanya pekerjaan grouting tirai di multilayer dengan grout semen dan lempung
• Cutoff : Diteliti dengan pemboran inti hingga 140 m
• Konsultan rehabilitasi : CDM Smith consult GmbH

pikeke, 2021 35
b.) Kerusakan, Penyebab kerusakan dan Rehabilitasi Bendungan
 Kerusakan :
1) Struktur bendungan;
2) Perlemahan foundation terjadi rembesan;
3) Retakan di embankment;
4) Akibat terjadinya banjir besar ketiga kalinya pada Juni tahun 2013 sehingga hilir bendungan
rusak. Sebelumnya terjadi banjir besar pada Mei 1999 dan Agustus 2005.

 Penyebab Kerusakan :
1) Faktor usia (penuaan), perlu bahan iklim dan cuaca
2) Tipisnya zona inti lempung;
3) Rembesan pada fondasi bendungan.

 Rehabilitasi :
Langkah - langkah rehabilitasi :
1) Tahun 1999, dilakukan peninggian bendungan.
2) Dimulai pada tahun 2011, tahun 2012 sudah dilakukan pemasangan dinding diafragma
sedalam 70 m (di dalam inti bendungan), ukuran lebar 60 cm.

pikeke, 2021 36
Tata ruang konsep rehabilitasi (WWA-WM).

pikeke, 2021 37
Volume curah hujan dari 26 Mei 2013 hingga 3 Juni 2013 di
Bavaria yang menyebabkan banjir besar (Banzhaf, 2013).
pikeke, 2021 38
 Metode rehabilitasi :
1) Membuat dinding difragma wall sedalam 70 m dari inti puncak bendungan, diameter 100 cm
2) Membuat tiang-tiang drainase;
3) Menyalurkan ke terowongan rembesan
4) Memperlebar puncak dengan menambah lebar 4,5 m untuk kerja platform dinding diafragma.

Penampang melintang standar dengan dinding diafragma lebar 60 cm,


tiang drainase dan rembesan terowongan (Banzhaf, 2013). pikeke, 2021 39
 Alat untuk membuat dinding diafragma : Grab dan hydro cutters dengan crawler base crane

Peralatan dinding grab dengan crawler crane (Banzhaf, 2013; Pratama widya, 2020). pikeke, 2021 40
 Material dinding diafragma :
Beton plastis sebagai penghalang rembesan (beton, lempung, atau bentonit, dan/atau dengan plasticizer).
Biasanya tidak lebih 40 m dalam dinding diafragma (Banzhaf, 2013).

 Gambar instalasi dinding diafragma dengan panel grab ditunjukkan pada Gambar berikut

Gambar Instalasi dinding cutoff dengan dinding diafragma menggunakan panel grab
(Banzhaf, 2013).
pikeke, 2021 41
6. Rehabilitasi Bendungan Hinze di Australia
(Sumber : Thompson, 2016 ; Harrison, 2008 dan Banzhaf, 2012 )

a.) DESKRIPSI PROYEK


• Nama Bendungan : Bendungan Hinze, Queensland, Australia
Digunakan nama Hinze karena untuk menghormati pelopor setempat Carl dan Johana Hinze
(kakek-nenek politisi Queensland, Russ Hinze) yang tinggal di lembah yang dibanjiri bendungan.

• Lokasi : Di Advancetown, 15 km South-West Nerang, di Nerang River dan Little Nerang Creek
• Dibangun : Tahun 1976 (Tahap 1), 1989 (Tahap 2) dan 2011 (Tahap 3)
• Daerah genangan : Disebut dengan Danau Anvancetown
• Koordinat lokasi : 28°3’2’’S, 153°17’2’’E
• Crest : 108 m
• As bendungan : 1850 m
• Tujuan bendungan :
1) Suplai air untuk gold coast
2) Pengendalian banjir
3) Rekreasi (pemancingan dan perikanan)
• Spillway : Jenis uncontrolled, dengan Menara, setelah peningkatan rehabilitasi tahap 3 pada tahun 2011

pikeke, 2021 42
Gambar a) Lokasi Bendungan Hinze di Queensland Gambar Menara spillway dari Bendungan
dan b) Dam wall. Hinze setelah peningkatan Tahap 3, 2011

pikeke, 2021 43
b.) Kerusakan, Penyebab kerusakan dan Rehabilitasi Bendungan
 Kerusakan : Karena masalah rembesan baik di tubuh bendungan dan fondasi bendungan.

 Penyebab Kerusakan : Faktor usia (penuaan)

 Rehabilitasi :
Sebelum menentukan rehabilitasi, dilakukan pertimbangan - pertimbangan teknik dengan metode dukungan analisis
teknik, material dan peralatan agar mencapai hasil maksimal dengan memiliki daya tahan. Diputuskan oleh
Konsultan dan Pemilik proyek dengan menggunakan teknologi untuk memasang dinding beton sepanjang as
bendungan hingga ke kedalaman dasar fondasi dan mencapai hingga zona rembesan.

pikeke, 2021 44
c.) Dasar pertimbangan menggunakan metode difragma
wall didasarkan pada :
1. Sejarah peralatan grabber dan trench cutter untuk
mengerjakan dinding diafragma : 2. Tahun 1970an - Awal 1980an, jenis baru muncul
Tahun 1960an, merupakan generasi alat pertama yang dikenal dengan Hydrofraises, Trench Cutters
oleh Tone Boring dan Okumura, Jepang

Gambar Trench cutter di Bendungan


Gambar Mesin parit hidrolik dari Utama Brombach, Jerman 1984.
Okumura, Jepang.
pikeke, 2021 45
c.) Dasar pertimbangan menggunakan metode difragma
wall didasarkan pada :
3. Tahun 1990an, Kedalaman dinding beton dapat
menjangkau lebih dalam dari 100 m, dan digunakan 4. Perkembangan di Tahun 2000, Wheel Set untuk
untuk rehabilitasi di Amerika Serikat oleh kontraktor Rock Cutting (Soft-medium-hard)
Jerman

Gambar Set roda untuk memotong batu (lunak-sedang-keras);


Banzhaf, 2012.

Gambar Bendungan Desa Hodges – Oxford,


Massachusetts, Amerika Serikat.

pikeke, 2021 46
 Material beton plastik untuk highly ductile walls (proteksi rembesan) :
o Karakteristik beton plastik pada dinding cut-off harus memenuhi persyaratan desain untuk dinding yang
ulet (ductile), khususnya, seperti deformasi asimetris dari COW (Cut Off Wall) yang diharapkan dan
karena retak terbuka harus dihindari yang dapat menyebabkan ketidakstabilan hidrolik.
o Berdasarkan pada kondisi desain / pembebanan khusus, sifat-sifat beton plastik yang diperlukan
berbeda dari proyek ke proyek, tetapi sebagai patokan, sangat mirip karena rekomendasi yang diberikan
oleh Komite Internasional Pada Bendungan Besar (ICOLD). Untuk proyek Peningkatan Hinze Dam,
Australia, persyaratan berikut untuk beton plastik telah ditetapkan:
 Kemerosotan : 190 mm ≤ s ≤ 250 mm.
 Kekuatan : 2 MPa ≤ UCS ≤ 4 MPa.
 Ketegangan aksial pada kekuatan tekan maksimum > 0,6 %, dan > 7 % pada puncak 50 %.
 Permeabilitas : kf ≤ 1 x 10-8 m/detik.
 Rehabilitasi dengan diafragma wall di Bendungan Hinze dengan tipe batuan :
 Greenstone - Basalt
 Gray wacke, Chert dengan nilai UCS = >150 MPa
 Kedalaman 33 m (batuan)

pikeke, 2021 47
Desain campuran yang memungkinkan sifat - sifat tersebut diberikan pada Tabel berikut
Tabel Desain campuran beton plastik, misalnya.

mass
Plastic Concrete Mix Design [kg]
Coarse aggregate 5/10 mm 437
Sand 0/5 mm 1013
Cement 155
Added water 172
Added Bentonite slurry of …
- Dry bentonite 46
- Water 222
Sum computational 2045
Dry mass 1651
Total water 395
Retarding agent (optional) 1,55
Water/cement ratio 2,55
Moisture content by dry mass 23,9%

pikeke, 2021 48
d.) Temuan Penting :

Dari Desember 2018, Queensland Health menyarankan untuk tidak mengonsumsi ikan dari
Bendungan Hinze karena meningkatnya kadar merkuri dalam sampel ikan baru - baru ini.

Gambar Bendungan Hinze meluap untuk pertama kali sejak perbaikan tahap 3 selesai,
setelah hujan lebat dari Cyclone Oswald pada Januari 2013.

pikeke, 2021 49

Anda mungkin juga menyukai