Anda di halaman 1dari 12

MENGANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP

PRODUK DAN LAYANAN DALAM LINGKUNGAN BISNIS


PADA TOKO KONTER ANNAJAH CELL DI TRIWUNGAN
TAHUN 1444 H/2023 M

Pembimbing : Naylal Fitri M.E


Oleh : Siti Mutmainah
Sofi Indahyati
Ulfi Mufridatun Hasanah

SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


BADRI MASHDUQI KRAKSAAN PROBOLINGGO
TAHUN 2023
Menganalisis Kepuasan Konsumen terhadap Produk dan Layanan
Dalam Lingkungan Bisnis Pada Toko Konter Annajah Cell di Triwungan
Siti Mutmainah, Sofi Indahyati dan Ulfi Mufridatun Hasanah
Program Studi Manajemen Bisnis Syari’ah, Kraksaan, Jawa Timur

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tujuan menganalisis terhadap
kepuasan konsumen terhadap produk dan layanan dalam lingkungan bisnis di konter Annajah
Cell. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik
wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini adalah Kepuasan konsumen sangat
mempengaruhi suatu minat untuk kembali ke konter yang sama. Kepuasan yang di alami
konsumen akan mengendap didalam pikiran konsumen sehingga mempengaruhi proses
pengambilan keputusan terhadap pembelian ulang pada produk yang akan dibeli.

Kata kunci : Kepuasan konsumen, Kualitas Produk, Pelayanan Terhadap Konsumen

ABSTRACT
The aim of this research is to provide an overview of the purpose of analyzing
consumer satisfaction with products and services in the business environment at the
Annajah Cell counter. In this research the author used qualitative research methods
with interview and observation techniques. The results of this research are that
consumer satisfaction greatly influences interest in returning to the same counter.
The satisfaction experienced by consumers will settle in the consumer's mind,
thereby influencing the decision-making process regarding repurchase of the product
to be purchased.
Keywords: Consumer Satisfaction, Product Quality, Customer Service

‫خالصة‬
‫الغرض من هذا البحث هو تحديد الهدف من تحليل رضا المستهلك عن المنتجات والخدمات في بيئة األعمال في كاونتر‬
‫ نتائج هذا البحث هي أن‬.‫ استخدم المؤلف في هذا البحث أساليب البحث النوعي مع تقنيات المقابلة والمالحظة‬.‫خلية النجاح‬
‫ سوف يستقر الرضا الذي يشعر به المستهلكون‬.‫رضا المستهلك يؤثر بشكل كبير على الرغبة في العودة إلى نفس العداد‬
‫ وبالتالي يؤثر على عملية اتخاذ القرار فيما يتعلق بإعادة شراء المنتج المراد شراؤه‬،‫في ذهن المستهلك‬.
‫ خدمة العمالء‬،‫ جودة المنتج‬،‫ رضا المستهلك‬:‫الكلمات المفتاحية‬
PENDAHULUAN
Pasar merupakan salah satu dari bgian kehidupan sosial ekonomi yang berkembang
dalam masyarakat. Kegiatan ini yang terjadi di dalam pasar merupakan bentuk memfasilisasi
kebutuhan masyarakat dengan cara membantu untuk menopang perekonomian masyarakat
sehingga akan terjadi tranksaksi antara penjual dan pembeli dalam pasar. Dalam
perkembangan pasar saat tekhnologi mulai canggih, pasar mampu diartikan sebagai salah satu
instusi yang dikelola oleh pemerintah atau swasta sehingga kegiatan di dalamnya dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Pasar pada umumnya adalah salah satu mata rantai atau
lembaga pemasaran produk-produk agribisnis. Fungsi dalam pasar merupakan tempat terakhir
terjadinya sebelum produk jatuh tangan terhadap pembeli yang akhirnya akan dikonsumsi.

Konter juga merupakan usaha ritel pasar yang juga melakukan transaksi jual-beli
barang dalam bidang elektronik salah satunya adalah Handpone. Usaha jual beli elektronik
pada umumnya hanya terjadi di kota-kota besar saja. Akan tetapi, untuk sekarang ini penjualan
alat elektonik memiliki kemajuan yang sangat pesat. Bahkan tindakan ini merambat ke tempat
yang lainnya contoh adanya sebuah konter Annajah cell yang berada di Desa Triwungan. Akan
tetapi untuk konter Annajah cell hanya fokus terhadap kartu perdana dan aksesoris untuk alat
elektroniknya. Semakin bertambahnya kesadaran para kosnumen pentingnya teknologi digital
saat ini, faktor konsumen konter akan dijadikan tolak ukur atas keberhasilan suatu bisnis jual
beli terhadap konter. Maka kepuasan konsumen sangat perlu diperhatikan oleh pemilik konter.

Kepuasan konsumen sangat mempengaruhi suatu minat untuk kembali ke konter yang
sama. Kepuasan yang di alami konsumen akan mengendap didalam pikiran konsumen
sehingga mempengaruhi proses pengambilan keputusan terhadap pembelian ulang pada
produk yang akan dibeli. Menurut Kotler dan Keller (2007) kepuassan konsumen adalah
“Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil)
suatu produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan”. Jika kinerja tidak
sesuai harapan, maka pelanggan tidak akan puas. Pelayanan yang terbaik terletak pada
keunikan dan kualitas yang ditunjukkan dari jasa yang secara tidak langsung dinikmati oleh
para konsumen. Sedangkan menurut Suparlan (2000:35) pelayanan adalah “Kegiatan maupun
usaha pemberian bantuan atau pertolongan terhadap orang lain baik berupa materi maupun
non materi agar seseorang tersebut dapat menyelesaikan masalahnya sendiri”.
Kegiatan pemasaran memegang peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan.
Sebab pemasaran pemegang aktivitas pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam
berkembang dan memproleh suatu laba. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan
bisnis dalam perencanaan, penentuan harga, promosi dan mendistribusi barang yang dapat
memuaskan kegiatan kepada konsumen saat ini ataupun konsumen potensial. Melihat dari sisi
pemasaran, pelayanan yang baik memerlukan suatu umpan balik dari masyarakat atau
konsumen konter untuk mendapatkan data perkembangan dan untuk mengetahui faktor-faktor
yang dapat memenuhi kepuasan konsumen sehingga dapat mencapai suatu misi dan tujuan
perusahaan atau konter.

Kualitas suatu produk sebagai totalitas dari suatu karateristik dan keistimewaan pada
produk dan jasa yang menunjang suatu produk dan jasa tersebut untuk memuaskan dan
memenuh kebutuhan konsumen. Karena bagi konsumen yang diutamakan adalah kualitas
produk itu sendiri. Kotler dan Amstrong (2016:97) Kualitas produk adalah “ Segala sesuatu
yang dapat di tawarkan ke pasar untuk mendapatkan suatu perhatian, dieli, digunakan atau
yang akan dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”.

Penelitian ini diteliti oleh Ahmad Andi Pratama, Ahmad Fithoni dan Atti Rasnawati
dari Universitas Karya Muara Bulian di Kota Jambi pada tahun 2023 dengan judul “Analisis
Tingkat Kepuasan ditinjau dari Kualitas Produk Pelayanan dan Kelengkapan Produk pada Konter Abian
CellStrore di Kelurahan Teratai.” Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei,
populasi pada penelitian ini berjumlah 30 orang. Dengan hasil 1) Pada variabel kualitas
pelayanan memiliki nilai rata -rata indeks sebesar 3,90 ini menunjukan bahwa variabel kualitas
pelayanan berada pada kategori baik. 2) Pada variabel kelengkapan produk memiliki nilai rata-
rata indeks sebesar 4,08 ini menunjukan bahwa variabel kelengkapan produk berada pada
kategori lengkap. 3) pada variabel tingkat kepuasan konsumen memiliki rata-rata
indekssebesar 3,99 ini menunjukanbahwa tingkat kepuasan konsumen pada konter AbianCell
Store berada pada kategori memuaskan.

Sedangkan penelitian terdahulu juga diteliti dengan kepuasan konsumen terhadap


pelayanannya. Penelitian ini diteliti oleh Wahyudin, Melli Suryanty dan Redy Badrudin dari
Universitas Bengkulu dengan jurusan sosial ekonomi pertanian pada tahun 2019 dengan judul
“ Analisi Kepuasan Konsumen Terhadap Layanan Pasar Modern Di Kota Bengkulu.” Penelitian ini
dilakukanpada pasar modern di kota Bengkulu pada bulan Maret tahun 2018 dengan 96
sampel. Dengan hasil penelitian didapatkan dari perhitungan IPA, atribut yang perlu
ditingkatkan pada pasar modern yaitu keadaan bangunan pasar, kelengkapan produk pasar,
dan jaminan kualitas dan kuantitas barang. Sedangkan untuk atribut yang perlu dipertahankan
prestasinya meliputi tata letak pasar, kenyamanan pasar, ketepatan dalam melayani, kecepatan
dalam melayani, ketanggapan dalam melayani, sopan dan santun dalam melayani, jaminan
harga barang, jaminan keamanan pasar, jujur dalam melayani, dan menghargai konsumen.
Sedangkan untuk hasil perhitungan indeks kepuasan konsumen didapatkan nilai CSI pada
pasar modern sebesar 70%.

LANDASAN TEORI
A. Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau


membuat sesuatu yang memadai. Pada dasarnya, kepuasan konsumen itu suatu
keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dapat terpenuhi
melalui jasa atau produk yang dikonsumsi (Nasution, 2005).
Menurut Brown (dalam Dwiastuti, dkk 2012) kepuasan konsumen adalah
suatu kondisi dimana kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen terhadap
sebuah produk dan jasa, sesuai atau terpenuhi dengan penampilan dari produk
dan jasa. Konsumen yang puas akan mengkonsumsi produk tersebut secara terus-
menerus, mendorong konsumen akan loyal terhadap suatu produk dan jasa
tersebut dan dengan senang hati mempromosikan produk dan jasa tersebut dari
mulut ke mulut.
Kepuasan konsumen merupakan perbedaan antara yang diharapkan
konsumen (nilai harapan) dengan situasi yang diberikan perusahaan di dalam
usaha untuk memenuhi harapan konsumen (Mowen, 2001). Engel, Blackwell dan
Miniard (1995) juga mendefinisikan kepuasan konsumen yaitu evaluasi konsumsi
yang dipilih sebagai alternatif ketika produk atau jasa setidaknya memenuhi atau
melebihi harapan konsumen.
Kotler dan Keller (2008) mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai
perasaan konsumen, baik itu berupa kesenangan atau kekecewaan yang timbul
dari membandingkan penampilan sebuah produk dihubungkan dengan
harapan konsumen atas produk tersebut. Kepuasan konsumen juga merupakan
persepsi individu terhadap performansi suatu produk atau jasa dikaitkan dengan
harapan konsumen tersebut (Schiffman dalam Siagian, 2004).
Kotler (2000) menyatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan
dibandingkan dengan harapannya, dimana jika kinerja juga gagal dalam
memenuhi harapan pelanggan akan merasa tidak puas dan jika kinerja sesuai
dengan pemenuhan harapan konsumen, pelanggan akan puas. Artinya, konsumen
akan membentuk persepsi yang lebih menyenangkan tentang sebuah produk atau
jasa yang sudah dinilai positif oleh konsumen. Kepuasan bisa diartikan sebagai
upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu yang memadai (Tjiptono, 2003).
B. Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan menurut Gevan (dalam Sunarto, 2004) merupakan
perbandingan subyektif yang dibuat oleh konsumen antara kualitas pelayanan
yang ingin diterima dengan apa yang didapatkan oleh konsumen secara nyata.
Menurut Tjiptono (1997) kualitas pelayanan merupakan perilaku yang nyata
diberikan oleh perusahaan yang memiliki hubungan erat dengan kepuasan
konsumen, serta dapat mendorong konsumen untuk menjalin hubungan yang kuat
dengan perusahaan dan dengan adanya ikatan dalam waktu panjang perusahaan
akan memahami terus kebutuhan konsumen dan harapan pelanggan.
Kualitas pelayanan juga merupakan gambaran perbedaan antara harapan
harapan dari pelayanan oleh pelanggan dan pelayanan yang dirasakan. Jika
harapan yang dirasakan oleh konsumen lebih besar dari kinerja dan mutu yang
dirasakan juga kurang memuaskan sehingga dapat menyebabkan ketidakpuasan
konsumen dapat terjadi (Parasuraman dalam Sunarto, 2006)
Kualitas pelayanan menurut Roesanto (dalam Iswayanti, 2010) merupakan
penilaian-penilaian yang mengacu pada inti pelayanan yaitu si pemberi layanan itu
sendiri atau seluruh organisasi pelayanan yang mampu memenuhi tuntunan
konsumen yang bukan hanya mementingkan produk yang bermutu tetapi
konsumen yang lebih senang menikmati kenyamanan pelayanan yang diberikan.
Menurut Tjiptono (2002) kualitas pelayanan merupakan suatu kondisi yang
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan
yang dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Kualitas sangat banyak
mengandung pengertian, antara lain bahwa kualitas mengandung banyak
kesesuaian, kecocokan untuk pemakaian, perbaikan berkelanjutan, bebas dari
kerusakan/cacat, pemenuhan kebutuhan konsumen sejak awal dan setiap saat,
melakukan sesuatu secara benar atau sesuatu yang bisa membahagiakan
konsumen.
Kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan
konsumen, dengan demikian penyedia jasa dapat meningkatkan kepuasan
konsumen dengan meminimkan atau meniadakan pengalaman konsumen yang
kurang menyenangkan (Wyckof dalam Hardiyati 2010). Menurut Kasmir (dalam
kusuma, 2009) kualitas pelayanan adalah tindakan atau perbuatan seseorang atau
organisasi untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Pelayanan merupakan
suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan
orang lain yang menyediakan kepuasan kepada konsumen. Mengacu pada
pengertian kualitas layanan, konsep kualitas layanan adalah suatu daya tanggap
dan realitas dari jasa yang diberikan perusahaan.
Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir
pada persepsi pelanggan (Kotler, 2008). Menurut Zethaml dan Bitner (1996)
kualitas pelayanan (jasa) merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan
pelanggan, dengan demikian ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas
pelayanan (jasa) yaitu bagaimana kualitas yang diharapkan oleh konsumen dan
bagaimana nantinya kualitas pelayanan yang dirasakan oleh konsumen.
Kualitas pelayanan mengacu pada penilaian-penilaian pelanggan tentang inti
pelayanan, yaitu pemberi pelayanan itu sendiri atau keseluruhan organisasi
pelayanan, sebagian besar masyarakat sekarang mulai menampakkan tuntutan
terhadap pelayanan prima, mereka bukan lagi sekedar membutuhkan produk yang
bermutu tetapi mereka lebih senang menikmati kenyamanan pelayanan (Roesanto
dalam Nanang Tasunar, 2005).
Moonir (dalam Jaya, 2013) menyatakan secara umum pelayanan yang baik
merupakan pelayanan yang cepat, jujur dan terbuka. Pelayanan yang secara umum
didambakan oleh masyarakat adalah kemudahan dalam pengurusan kepentingan,
mendapatkan pelayanan yang wajar, mendapatkan perlakuan yang sama tanpa
pilih kasih dan mendapatkan perlakuan yang jujur dan terus terang. Kualitas
pelayanan juga merupakan upaya penyampaian jasa untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi
harapan konsumen (Tjiptono, 2002).
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa kualias pelayanan merupakan keunggulan yang dimiliki oleh
perusahaan kemudian keunggulan tersebut dapat dikendalikan untuk terus dapat
memenuhi kebutuhan konsumen.
C. Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Konsumen
Kotler (2000) menyebutkan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan
seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan
dibandingkan dengan harapannya, dimana jika kinerja juga gagal dalam
memenuhi harapan pelanggan akan merasa tidak puas dan jika kinerja sesuai
dengan pemenuhan harapan konsumen, pelanggan akan puas.
Menurut Zeithaml dan Bitner (1996) faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan konsumen selain faktor kualitas produk, faktor harga, faktor situasi,
personal, adapun faktor lain yang tidak kalah penting ialah kualitas pelayanan.
Konsumen yang merasa puas akan kualitas pelayanan yang diberikan tentunya
konsumen sudah membandingkan harapan dengan kinerja nyata yang sesuai
didapat oleh konsumen. Konsumen yang merasa benar-benar puas, mereka bias
mengkonsumsi ulang serta memberi rekomendasi kepada orang lain untuk
membeli di perusahaan yang sama. Oleh karena itu perusahaan harus memulai
memikirkan pentingnya pelayanan konsumen secara lebih matang melalui kualitas
pelayanan, karena kini semakin disadari bahwa pelayanan merupakan aspek yang
penting dalam mempertahankan bisnis dan memenangkan persaingan (Tjiptono,
2005).
Menurut Zethaml dan Bitner (1996) kualitas pelayanan adalah tingkat
keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut
untuk memenuhi keinginan pelanggan, dengan demikian perusahaan juga mulai
memikirkan bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan yang sangat diharapkan
oleh konsumen dan akhirnya nanti apa yang diharapkan konsumen sesuai dengan
keinginan mereka.
Penelitian mengenai kualitas pelayanan pernah dilakukan oleh Iswayanti
(2010) yang menyatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa variable kualitas
pelayanan memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian. Dimana
terlihat bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan meliputi adanya
pelayanan yang sangat cepat, pelayanan dari pegawai sangat ramah dan fasilitas
yang baik dapat mempengaruhi konsumen dan memutuskan untuk melakukan
pembelian dan secara signifikan kualitas pelayanan sangat berpangaruh terhadap
kepuasan konsumen.
Begitu juga dengan peneliti (Desanto, 2008) yang pernah melakukan
penelitian mengenai kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen. Penelitian
tersebut melihat bahwa kualitas pelayanan tidak banyak berpengaruh langsung
terhadap konsumen yang ingin datang kembali. Hasil penelitian menyatakan
kualitas pelayanan lebih berpengaruh sangat kuat terhadap kepuasan konsumen
dan kepuasan konsumen sangat berpangaruh terhadap intensi hunian dari
konsumen.
Namun penelitian lain yang dilakukan oleh (Aryani, 2010) menyatakan
dalam pengujian hipotesis bahwa pengaruh kualitas pelayanan yang dihasilkan
tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap kepuasan konsumen sehingga
konsumen tidak menjadi loyal terhadap perusahaan. Dengan demikian pelayanan
yang berkualitas tidak menjamin konsumen akan menjadi puas, karena kualitas
pelayanan dalam perusahaan lain yang dijadikan objek penelitian, memiliki
pengaruh yang sangat lemah terhadap kepuasan konsumen hingga tidak tercipta
loyalitas pada konsumen. Adapun penyebab pengaruh yang sangat lemah dari
kualitas layanan dapat dianalisis karena ada faktor-faktor lain di luar faktor
kualitaspelayananyanglebihmemberikanpengaruhyangkuatdalam menciptakan
kepuasan konsumen hingga menjadi loyalitas.
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan mengindikasikan
bahwa kualitas pelayanan bisa memberikan pengaruh langsung terhadap
kepuasan konsumen, namun bisa saja faktor kualitas pelayanan tersebut
memberikan pengaruh yang sangat lemah dibandingkan faktor lain diluar faktor
kualitas pelayanan yang tentunya lebih memberikan pengaruh yang lebih kuat
terhadap kepuasan konsumen.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan penelitian studi kasus untuk mengetahui gambaran tujuan penelitian
strategi menganalisis kepuasan konsumen terhadap produk dan layanan dalam
lingkungan bisnis ditoko konter. Fokus yang diangkat dalam penelitian ini
adalah kepuasan konsumen terhadap produk dan layanan dalam lingkungan
bisnis ditoko konter.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling stragis dalam
penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data yang memenuhi standar data, maka peneliti
tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi dan Wawancara
(pengumpulan data dari lapangan) ini dilakukan selama 3 hari, dimana observasi
peneliti turun langsung kelapangan untuk meneliti pelaku dan aktivitas dari setiap
individu di lokasi penelitian tersebut. Menurut Hasanah, (2016) observasi
merupakan proses pengamatan sistematis dari aktifitas manusia dan pengaturan
fisik dimana kegiatan tersebut berlangsung secara terus menerus dari aktivitas
bersifat alami untuk menghasilkan fakta.

HASIL PEMBAHASAN

Menganalisis sebuah usaha mempunyai kedudukan yang sangat penting,


apalagi pada keberhasilan sebuah usaha tidak hanya berlandaskan manajemen
yang baik saja, namun juga perlu menganalisis dengan baik agar dapat
mengembangkan usahanya dan mempertahankan mutu atau kualitas serta
dapat memenuhi permintaan konsumen. Di konter Annajah Cell pelayanan
adalah hal yang paling penting dalam mengembangkan usahanya, bukan hanya
pelayanan tapi kualitas produk yang di jual, sehingga jika konsumen membeli
suatu produk tidak akan kecewa. Kualitas suatu produk sebagai totalitas dari
suatu karateristik dan keistimewaan yang menunjang suatu produk dan jasa
tersebut untuk memuaskan dan memenuhi kebutuhan konsumen. Karena bagi
konsumen yang diutamakan adalah kualitas produk itu sendiri. Kepuasan
konsumen sangat mempengaruhi suatu minat untuk kembali ke konter yang
sama. Kepuasan yang di alami konsumen akan mengendap didalam pikiran
konsumen sehingga mempengaruhi proses pengambilan keputusan terhadap
pembelian ulang pada produk yang akan dibeli.

KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan
di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kualitas produk sangat berpengaruh terhadap keputusan
pembelian,
2. kualitas pelayanan sangat penting untuk kepuasan konsumen
Sehingga jika konsumen sudah merasa puas dengan pelayanan dan produk
yang dijual maka keputusan pembelian akan dilakukan.

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari data-data di lapangan, pada dasarnya
penelitian ini berjalan baik. Namun bukan suatu kekeliruan apabila peneliti ingin
mengemukakan beberapa saran yang mudah-mudahan bermanfaat bagi kemajuan
pendidikan pada umumnya. Adapun saran yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut:
- Bagi pembaca hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dan pengetahuan terkait cara menganalisis suatu usaha agar dapat
berkembang.
- Hendaknya pada penelitian selanjutnya dapat memperdalam kembali mengenai
faktor-faktor kebutuhan apa saja yang dibutuhkan konsumen berkaitan dengan
kepuasan yang akan didapat setelah melakukan keputusan pembelian.
- Dalam proses pengumpulan data, hendaknya menggunakan teknik yang
diperkirakan dapat lebih optimal dalam mendapatkan data yang diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai