Anda di halaman 1dari 11

JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 2 (3), 2021, 132 - 142

ISSN: 2686-1054 (media online)

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone


Oppo Di Kota Pagar Alam

Aldini Nofta Martini1


Institut Teknologi dan Bisnis (ITBis) Lembah Dempo
aldininoftamartini@gmail.com

Ahmad Feriyansyah2
Institut Teknologi dan Bisnis (ITBis) Lembah Dempo
ahmadferi@gmail.com

Sella Venanza3
Institut Teknologi dan Bisnis (ITBis) Lembah Dempo
sellavenanza@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian dan untuk mengetahui seberapa besar variabel kualitas produk terhadap keputusan
pembelian. Penelitian ini menggunakan penelitian assosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu Kualitas Produk (X) dan Keputusan Pembelian (Y).
Pengumpulan data ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada konsumen
Produk Handphone Oppo di Konter Artha Jaya Kota Pagar Alam. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 93 responden dengan menggunakan teknik analisis statistik liniear sederhana
dan teknik sampling. Hasil dari uji analisis regresi linear sederhana pada penelitian ini menunjukkan
bahwa Kualitas Produk berpengaruh positif terhadap Keputusan pembelian dapat dilihat dari hasil
analisis regresi sederhana yaitu : Y = 16,905 + 0,616 yang dimana nilai konstanta sebesar 16,905 nilai
koefisien regresi Kualitas Produk mempunyai pengaruh yang positif yang berarti jika Kualitas Produk
meningkat sebesar satu satuan maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0,616 satuan.
Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk Handphone Oppo di
Kota Pagar Alam yang dapat dilihat dari hasil uji t dimana nilai signifikan sebesar 0.000, yang berarti
lebih kecil dari 0.05 sehingga hipotesis diterima.
Kata Kunci : kualitas produk; keputusan pembelian

ABSTRACT
This study aims to determine whether there is an influence of product quality on purchasing decisions
and to find out how big the product quality variable is on purchasing decisions. This research uses
associative research. There are two variables used in this study, namely Product Quality (X) and
Purchase Decision (Y). This data collection was obtained through distributing questionnaires directly
to consumers of Oppo Mobile Products at the Artha Jaya Counter in Kota Pagar Alam. The sample
used in this study were 93 respondents using simple linear statistical analysis techniques and sampling

Page | 132
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 2 (3), 2021, 132 - 142
ISSN: 2686-1054 (media online)

techniques. The results of the simple linear regression analysis test in this study indicate that Product
Quality has a positive effect on purchasing decisions can be seen from the results of a simple
regression analysis, namely: Y = 16.905 + 0.616 where the constant value of 16.905 the value of the
Product Quality regression coefficient has a positive effect which means that if the Product Quality
increases by one unit, the Purchase Decision will increase by 0.616 units. Product Quality has a
significant effect on the Purchase Decision of Oppo Mobile products in Kota Pagar Alam which can
be seen from the results of the t test where the significant value is 0,000, which means it is smaller
than 0.05 so that the hypothesis is accepted.
Keywords: product quality; purchasing decisions

PENDAHULUAN
Saat ini teknologi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari baik itu dalam komunikasi
maupun bisnis. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk dapat berpikiran maju dan
bergerak cepat. Ilmu pengetahuan teknologi dan informasi serta komunikasi yang terus
berkembang di kehidupan sehari-hari dimana ditandai dengan perubahan yang sangat cepat
khususnya dibidang teknologi informasi. Handphone merupakan salah satu hasil dari
perkembangan teknologi informasi yang sangat dekat dengan kehidupan manusia, hampir
setiap orang memiliki dan mengikuti perkembangan handphone.
Di era globalisasi yang sangat maju akan teknologi ini tentu banyak sekali terdapat
berbagai macam merek-merek handphone yang ditawarkan kepada konsumen agar merek-
merek yang ditawarkan tersebut lebih unggul. Maka, kegiatan pemasaran yang baik dan
tepatlah yang memegang peranan yang penting dalam menunjang kelangsungan usaha dan
perkembangan suatu perusahaan. Dengan kata lain pihak produsen harus mampu merebut hati
konsumen akan hasil suatu produksi yang dijual dan berupaya untuk memuaskan
konsumennya. Fenomena persaingan usaha dalam era globalisasi akan semakin
menggerakkan arah sistem perekonomian modern menuju mekanisme pasar yang
mengharuskan para pelaku usaha untuk selalu mengembangkan dan merebut market share.
Sehingga diperlukan upaya menarik dan mempertahankan konsumen agar usahanya tetap
eksis (Beladin & Dwiyanto, 2013).
Kegiatan pemasaran sekarang sudah mulai di fokuskan pada kepuasan konsumen.
Kepuasan konsumen adalah perasaaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) sesuatu produk dengan harapannya
(Kotler, 1997). Pada umumnya setiap usaha bertujuan untuk mencari keuntungan, tujuan
tersebut tidak terlepas dari kegiatan pemasaran. Pemasaran itu sendiri sudah harus dipikirkan
sebelumnya, agar lebih tepat pada sasaran konsumen. Karena konsumen yang potensial akan
mempertimbangkan berbagai faktor, diantaranya faktor kualitas produk sehingga membuat
konsumen merasa sangat puas dan lebih memilih produk kita dari pada produk pesaing yang
lain.
Produk memiliki arti penting bagi wirausahawan karena tanpa adanya produk,
pengusaha tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Konsumen akan membeli
produk kalau mereka tertarik dan merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan
keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata lain,
pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera konsumen.
Dengan adanya kualitas produk yang baik inilah yang akan membuat para konsumen
puas dan percaya. Kualitas produk merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh produsen.

Page | 133
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 2 (3), 2021, 132 - 142
ISSN: 2686-1054 (media online)

Kualitas produk merupakan suatu tingkatan dimana kebutuhan, keinginan dan harapan dari
konsumen dapat terpenuhi yang akan mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau
kesetiaan yang berlanjut.
Melihat kenyataan dunia bisnis yang terus berkembang maka tuntutan akan produk
semakin beragam dan terus-menerus berkembang sesuai dengan perubahan zaman. Di dalam
hidupnya manusa tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar
sampai pada tingkat kebutuhan yang lebih tinngi. Salah satu kebutuhan manusia adalah tampil
mewah, percaya diri dan nyaman. Kebutuhan itu dapat terpenuhi dengan menggunakan alat
komunikasi yaitu handphone.
Perkembangan teknologi dewasa ini memang memberikan pengaruh yang besar
terhadap pertumbuhan handphone. Meningkatnya jumlah peminat handphone yang diikuti
dengan bertambahnya merek-merek dan jenis handphone baru tentu menjadi salah satu
penyebab berkembangnya telekomunikasi di Indonesia dan mencerminkan semakin maraknya
persaingan dunia industri handphone seluler. Untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat
ini pelaku industri handphone seluler harus lebih cermat lagi dalam menghadapi
perkembangan pasar. Kualitas produk merupakan keseluruhan gabungan karakteristik produk
yang dihasilkan dari pemasaran, rekayasa, produksi dan pemeliharaan yang membuat produk
tersebut dapat digunakan memenuhi harapan pelanggan atau konsumen.
Konsumen merupakan aset yang sangat penting yang harus dipelihara dan
dipertahankan keberadaannya untuk mencapai keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu,
apapun permintaan konsumen, bagaimana sikap dan tingkah laku konsumenn layanilah
konsumen dengan baik dan selalu berpikiran positif. Meningkatkan mutu atau standar
pelayanan sangatlah penting bagi perusahaan, karna akan berdampak dalam peningkatan
efisiensi operasional perusahaan, dimana peningkatan terjadi pada penjualan produk,
peningkatan jumlah produksi dan memperluas jaringan pemasaran.
Jika pengalaman mereka disalah satu tempat mereka membeli produk handphone
sangat memuaskan mereka akan bercerita bahkan mengajak teman dan keluarga untuk
membeli produk handphone ditempat yang sama, demikian pula dengan pengalaman yang
buruk yang mereka dapatkan mereka akan melakukan hal sebaliknya. Sehingga kualitas
produk akan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, hal inilah yang dilihat oleh pelaku
usaha di Kota Pagar Alam, karena itulah wajar saja bila saat ini banyak konter yang
bermunculan di Kota Pagar Alam, salah satunya konter Artha Jaya berada di Kota Pagar
Alam.
Sebagaimana di ketahui masyarakat kota Pagar Alam bahwa konter Artha Jaya adalah
salah satu toko yang menyediakan barang-barang salah satunya adalah handphone. Konter ini
banyak di datangi oleh para konsumen dari kalangan menengah kebawah bahkan kalangan
sosial atas. Hal ini dikarenakan letak yang cukup strategis karena ditengah kota atau dipusat
pasar Kota Pagar Alam. Dengan demikian banyak produk handphone yang ada di toko berarti
memberi keleluasan bagi konsumen untuk memilih produk yang mereka inginkan tentunya
dengan kualitas yang bagus.
Dalam pemasarannya perlu peningkatan yang lebih baik lagi agar dapat meningkatkan
angka penjualan handphone Oppo. Hal ini dibuktikan pada jumlah peningkatan penjualan
handphone Oppo di konter Artha Jaya dari Januari sampai Desember 2019 memiliki angka
penjualan diatas produk handphone merek lainnya, yaitu pada tabel 1 dibawah ini.

Page | 134
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 2 (3), 2021, 132 - 142
ISSN: 2686-1054 (media online)

Tabel 1. Data Penjualan Produk Handphone Oppo Tahun 2019

No Bulan Unit
1 Januari 75
2 Februari 59
3 Maret 85
4 April 54
5 Mei 56
6 Juni 50
7 Juli 56
8 Agustus 75
9 September 64
10 Oktober 60
11 November 58
12 Desember 69
Total 761

Dari tabel diatas diketahui bahwa terjadi perubahan volume penjualan yang tidak
sama pada setiap bulan selama tahun 2019. Adapun volume penjualan tertinggi terjadi pada
bulan Maret sebesar 85 unit handphoe yang terjual, dan pada bulan Juni terjadi penurunan
volume penjualan yaitu sebesar 50 unit handphone yang terjual.
Dengan banyaknya konter yang tersedia di pasar akan mendorong penjual bersaing
mendapatkan calon pembeli melalui berbagai strategi yang tepat, misalnya melakukan
promosi barang yang ada dikonter, mengadakan diskon, lebih jauh lagi penjual harus berusaha
menarik perhatian dari konsumen agar mau mampir dan melirik barang / produk yang
ditawarkan.
Dari hasil observasi dilapangan diperoleh informasi adanya keluhan terkait kulitas
produk antara lain terkait kualitas produk tersebut, yang peneliti lakukan diduga adanya
keluhan dari konsumen, yaitu Kesesuain dan Daya tahan.
Aspek pertama dari keluhan konsumen terkait dengan dimensi Kesesuaian dari suatu
produk tersebut konsumen mengeluh bahwa dari produk Oppo yang kurang baik, dikarenakan
masyarakat kurang mengetahui info tentang perusahaan tersebut, informasi ini diperoleh dari
salah seorang konsumen yang mengatakan :
“saya tidak terlalu mengetahui atau memahami faktor dari perusahaan yang
memproduksi Oppo karena setiap ada promosi ataupun iklan diTv tidak menyatakan
tentang perusahaan tersebut hanya menceritakan kualitas dan kelebihan produk Oppo
saja”
(wawancara dengan saudari Diana 14 Januari 2020).

Melihat pernyataan dari konsumen tersebut bahwa perusahaan handphone produk


Oppo tidak begitu mengenalkan perusahaan mereka sehingga masyarakat tidak begitu
mengetahui info tentang perusahaan handphone produk Oppo.
Aspek Kedua dari keluhan konsumen terkait faktor dimensi Daya Tahan. Konsumen
mengeluh pada produk Oppo dibandingkan produk Samsung, produk oppo gampang habis
batre kalau terlalu lama diaminkan. Informasi ini dapat dinyatakan oleh salah satu konsumen
yang mengatakan :
“saya sering mengeluh bahwa produk oppo batrenya tidak terlalu awet atau tahan
lama sehingga saya lebih memilih produk Samsung”

Page | 135
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 2 (3), 2021, 132 - 142
ISSN: 2686-1054 (media online)

(wawancara saudari Suci 27 Desember 2019)


Keterangan diatas menununjukkan bahwa kualitas produk Oppo belum begitu baik
dibandingkan merek lainnya, sehingga konsumen masih ada yang beralih produk dari produk
Oppo ke produk lainnya.
Berdasarkan beberapa keluhan dari konsumen dapat disimpulkan bahwa konsumen
mengeluh pada produk Oppo kurang baik dimata penggunanya. Hal ini menyatakan bahwa
produk Oppo belum bisa memberikan kepuasan terhadap konsumen yang akan berdampak
pada keputusan pembelian. Berdasarkan latar belakang masalah yang di kemukakan, maka
dapat diidentifikasikan beberapa hal sebagai berikut (1) Apakah Kualitas Produk Berpengaruh
Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Oppo (Studi Kasus Konsumen Pada
Konter Artha Jaya Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam) (2) Seberapa Besar
Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Handphone Oppo (Studi Kasus
Konsumen Pada Konter Artha Jaya Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam).
Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai untuk Mengetahui Ada Tidak
Nya Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Oppo
(Studi Kasus Konsumen Pada Konter Artha Jaya Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar
Alam). Selanjutnya, untuk Mengetahui Seberapa Besar Pengaruh Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Handphone Oppo (Studi Kasus Konsumen Pada Konter Artha Jaya
Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam).
Penelitian ini diharapkan sebagai masukan dalam upaya untuk mengurangi masalah-
masalah yang terjadi dengan faktor yang berpengaruh pada kualitas produk terhadap
keputusan pembelian handphone oppo dikota pagar alam, sehingga dapat mencapai tujuan
yang diinginkan. Penelitian ini dapat diharapakan menjadi sarana belajar praktis dalam
mempraktikkan teori yang telah diperoleh, serta dapat memperluas wawasan berfikir dan
menganalisis pemecahan masalah didunia nyata, khususnya dalam bidang manajemen
pemasaran.

KAJIAN LITERATUR
1. Kualitas Produk
Menurut Kotler and Armstrong arti dari kualitas produk adalah “the ability of a
product to perform its functions, it includes the product’s overall durability, reliability,
precision, ease of operation and repair, and other valued attributes” yang artinya
kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan
durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut
produk lainnya. Menurut (Tjiptono, 2009:54) kualitas produk mempunyai hubungan yang
sangat erat dengan sikap konsumen, dimana kualitas produk memberikan suatu dorongan
kepada konsumen untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahan. Dengan adanya
kualitas produk yang baik inilah yang akan membuat para konsumen puas dan percaya.
Konsumen akan membeli produk kalau mereka tertarik dan merasa cocok, karena itu produk
harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk
berhasil (Hayati, 2015).

2. Dimensi Kualitas Produk


Menurut Garvin (1994) mengungkapkan dimensi kualitas produk yang bisa dimainkan
oleh pemasar yaitu sebagai berikut:

Page | 136
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 2 (3), 2021, 132 - 142
ISSN: 2686-1054 (media online)

a. Kinerja Kualitas Produk (Performance): kinerja merupakan karakteristik atau fungsi


utama suatu produk. Ini merupakan manfaat atau khasiat utama produk yang kita beli.
Biasanya ini menjadi pertimbangan pertama kita membeli produk.
b. Daya Tahan (Durability): daya tahan menunjukkan usia produk, yaitu jumlah pemakaian
suatu produk sebelum produk itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahannya
tentu semakin awet. Produk yang awet akan dipresepsikan lebih berkualitas dibandingkan
produk yang cepet habis atau cepat diganti.
c. Kesesuaian (Conformance): kesesuain kinerja produk dengan standar yang dinyatakan
suatu produk. Ini semacam janji yang harus dipenuhi oleh produk. produk yang memiliki
kualitas dari dimensi ini berarti sesuai dengan standarnya.
d. Kualitas Yang Dirasakan (Perceived Quality): menyangkut penilaian konsumen terhadap
citra, merek atau iklan. Produk-produk yang bermerek terkenal biasanya dipersepsikan
lebih berkualitas dibanding merek-merek yang tidak terdengar. Itulah sebabnya produk
selalu berupaya membangun mereknya sehingga memiliki Brand Equity yang tinggi.
Tentu saja ini tidak dapat dibangun semalam karena menyangkut banyak aspek termasuk
dimensi kualitas dari kinerja, fitur, daya tahan, dan sebagainya.

3. Keputusan Pembelian
Untuk memutuskan suatu pembelian biasanya konsumen melalui beberapa tahap
terlebih dahulu yaitu (Kotler, 2016) :
a. Pengenalan Masalah: proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu
masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan
rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang-rasa lapar, haus,
seks-naik ke tingkat maksimum dan menjadi doorngan ; atau kebutuhan bisa timbul
akibat rangsangan eksternal. Seseorang mungkin mengagumi mobil baru tetangga atau
melihat iklan televisi untuk liburan ke Hawai, yang memicu pemikiran tentang
kemungkinan melakukan pembelian.
b. Pencarian Informasi: ternyata, konsumen sering mencari jumlah informasi yang
terbatas. Kita dapat membedakan antara dua tingkat keterlibatan dengan pencarian.
Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini
seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang suatu produk. Pada
tingkat berikutnya, seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif, mencari
bahan bacaan, menelpon teman, melakukan kegiatan online, dan mengunjungi toko
untuk mempelajari produk tersebut.
c. Evaluasi Alternatif: Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami
proses evaluasi : Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua,
konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat
masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan
untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini.
d. Keputusan Pembelian: dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar
merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk
membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian,
konsumen dapat membentuk lima subkeputusan merek (merek A), penyalur (penyalur
2), Kuantitas (satu komputer), waktu (akhir minggu) dan metode pembayaran (kertu
kredit).
e. Perilaku Pascapembelian: setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik
dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal

Page | 137
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 2 (3), 2021, 132 - 142
ISSN: 2686-1054 (media online)

menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung
keputusannya.
Kita juga dapat membedakan peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian
(Sunyoto & Admojo, 2014):
a. Pencetus ide (initiator) : Orang yang pertama kali mengusulkan untuk membeli
produk atau jasa tertentu .
b. Pemberi pengaruh (Influence) : Orang yang pandangan atau pendapatnya
memengaruhi keputusan pembelian.
Perusahaan perlu mengidentifikasi peran-peran ini, karena berimplikasi pada
perancangan produk, penentuan pesan-pesan anggaran promosi dan lokasi. Berdasarkan latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta tinjauan pustaka yang
telah dijabarkan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah di duga terdapat pengaruh
antara Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian dan dapat dirumuskan suatu model
konseptual penelitian sebagai berikut:

X Y

Kualitas Produk Keputusan Pembelian

1. Kinerja Kualitas Produk 1. Pengenalan Masalah


(Performance) 2. Pencarian Informasi
2. Daya Tahan (Durability) 3. Evaluasi Alternatif
3. Kesesuaian (Conformance) 4. Keputusan Pembelian
4. Kualitas Yang Dirasakan 5. Perilaku pasca Pembelian
(Perceived Quality)

Gambar 1. Kerangka Konseptual

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil objek penelitian pada Konter Artha Jaya
Kota Pagar Alam yang beralamatkan di Jl. Lettu Hamid Kota Pagar Alam. Menurut Sugiyono
(2017:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh konsumen
pada Artha Jaya pada bulan Januari sampai Desember tahun 2019 yaitu sebanyak 761
handphone yang terjual atau orang yang membeli Handphone Oppo. Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015:149).
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Pagar Alam Pemakai Produk
handphone Oppo sebanyak 93 Orang. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi linier sederhana.

Page | 138
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 2 (3), 2021, 132 - 142
ISSN: 2686-1054 (media online)

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Uji Validitas
Hasil pengujian pada tabel 2 menunjukan bahwa semua butir pernyataan instrumen
yakni variabel Kualitas Produk (X) variabel Keputusan Pembelian (Y) menunjukan r-hitung >
r-tabel ( 0,300). Dengan demikian seluruh butir instrumen dinyatakan valid. Hal ini
menunjukan bahwa semua butir item yang dijadikan sebagai instrument variabel penelitian
memenuhi syarat untuk di jadikan alat ukur penelitian.

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Butir Instrumen Variabel Penelitian

Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan


1 0,839 0,300 Valid
2 0,699 0,300 Valid
3 0,827 0,300 Valid
4 0,774 0,300 Valid
Kualitas Produk (X)
5 0,770 0,300 Valid
6 0,581 0,300 Valid
7 0,615 0,300 Valid
8 0,551 0,300 Valid
1 0,675 0,300 Valid
2 0,650 0,300 Valid
3 0,754 0,300 Valid
Keputusan 4 0,726 0,300 Valid
Pembelian 5 0,653 0,300 Valid
(Y) 6 0,679 0,300 Valid
7 0,619 0,300 Valid
8 0,649 0,300 Valid
9 0,568 0,300 Valid
10 0,607 0,300 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Menggunakan SPSS 16.0 (2020)

2. Uji Reabilitas
Hasil uji reabilitas variabel Kualitas Produk (X) seperti yang terlihat pada tabel 3
diketahui bahwa variabel Kualitas Produk menunjukkan hasil yang reability coefficient
dengan nilai alpha cronbach’s sebesar 0,774 dimana nilai alpha cronbach’s > 0,6. Hasil ini
berarti kuesioner untuk variabel X yang digunakan memenuhi syarat.
Tabel 3. Uji Reabilitas Variabel Kualitas Produk (X)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.774 8

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Menggunakan SPSS 16.0 (2020)

Page | 139
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 2 (3), 2021, 132 - 142
ISSN: 2686-1054 (media online)

Dari hasil uji reabilitas variabel Keputusan Pembelian (Y) seperti yang terlihat pada tabel 4
diketahui bahwa variabel Keputusa Pembelian menunjukkan hasil yang reability coefficient
dengan nilai alpha cronbach’s sebesar 0,851 dimana nilai alpha cronbach > 0,6. Hasil ini
berarti kuesioner untuk variabel Y yang digunakan memenuhi syarat.
Tabel 4. Uji Reabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.851 10

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Menggunakan SPSS 16.0 (2020)

3. Hasil Uji Regresi Sederhana


Bentuk dari model uji regresi linier sederhana dalam penelitian ini untuk mengetahui
besarnya pengaruh variabel independent Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian
Handphone Oppo Dikota Pagar Alam.
Tabel 5. Uji Analisi Regresi Linier

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant
16.905 2.610 6.478 .000
)

Total_X .616 .105 .524 5.868 .000 1.000 1.000

a. Dependent Variable: Total Keputusan


Pembelian

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Menggunakan SPSS 16.0 (2020)

Berdasarkan persamaan tabel 5 diatas diperoleh persamaan regresi linier sederhana


sebagai berikut :
Y = 16,905+0,616X
Maka dari itu dijelaskan bahwa Keputusan Pembelian memiliki nilai 0,616 dengan nilai
signifikan 0,000<0,05 , sehingga Keputusan Pembelian memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap Kualitas Produk.

Page | 140
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 2 (3), 2021, 132 - 142
ISSN: 2686-1054 (media online)

7. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil dari variabel pengaruh Kualitas Produk
terhadap Keputusan Pembelian pada Konter Artha Jaya Kota Pagar Alam dengan nilai 5,868
dan tingkat signifikansi sebesar 0,000<0,05. Masing-masing variabel independen (Kualitas
Produk) dapat dijelaskan berdasarkan hasil Uji Validitas pada tabel 4.26 dimana seluruh
pernyataan r-hitung lebih besar dari nilai r-tabel (0,300) dengan nilai terendah 0,551 dan nilai
r-hitung tertinggi 0,839 dengan demikian seluruh pernyataan dikatakan valid dan memenuhi
syarat sebagai alat ukur Kualitas Produk. Sedangkan pernyataan variabel dependen
(Keputusan Pembelian) menunjukan bahwa nilai r-hitung lebih besar dari pada r-tabel (0,300)
dengan nilai r-hitung terendah 0,568 dan nilai r-hitung tertinggi 0,754. Dengan demikian
keseluruhan pernyataan variabel dinyatakan valid dan memenuhi syarat sebagai alat ukur
variabel Keputusan Pembelian.
Berdasarkan uji reabilitas diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha > 0.60 pada variabel
Kualitas Produk (X) nilai cronbach’s alpha 0.774 > 0.60, sehingga item pernyataan yang
mengukur variabel Kualitas Produk dinyatakan reliabel. Sedangkan untuk variabel Keputusan
Pembelian (Y) nilai cronbach’s alphanya sebesar 0.851 > 0.60 sehingga item pernyataan yang
mengukur variabel penelitiannya dinyatakan realibel.
Berdasarkan data yang diperoleh oleh 93 responden didapat hasil jawaban sebesar nilai
koefisien Beta (B) variabel Kualitas Produk sebesar 0.616 dan sebesar nilai kostanta (a)
adalah 16.905 ini menunjukan bahwa pengaruh variabel Kualitas Produk terhadap Keputusan
Pembelian sebesar 5.868 antara Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian sehingga
persamaan model regresi yang diperoleh Kualitas Produk sebagai berikut : Y = 16,905+0,616
X hasil uji empiris pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian menunjukkan
value (sig) sebesar 0,000 ada pengaruh positif antara kualitas produk terhadap keputusan
pembelian pengaruhnya signifikan (0.000 < 0.05). Hasil ini juga sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hayati dan Sekartaji (2015) mengungkapkan fakta bahwa Kualitas Produk
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen, hal tersebut dilihat pada hasil korelasi
yang didapat sebesar rxy 0.710 dan nilai rtabel pada df 389 adalah 0.098.
Dari hasil penelitian-penelitian diatas artinya Kualitas Produk memegang peran penting
dalam strategi pemasaran, dan dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen akan
produk tersebut semakin tinggi karena konsumen cenderung menjadikan kualitas produk
sebagai acuan dalam keputusan pembelian. Suatu perusahaan harus mampu menciptakan
kualitas produk yang menarik sekaligus menggambarkan kualitas produk yang sesuai
keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga dengan begitu produk yang dibuat oleh suatu
perusahaan akan memiliki citra dihati para konsumen. Perusahaan harus memiliki merek yang
berbeda dengan pesaingnya begitu pula dengan citra merek yang telah tertanam dibenak
pelanggan, karena citra merek merupakan salah satu hal yang dilihat pertama kali oleh
pelanggan sebelum melakukan pembelian atau pemilihan produk. Citra perusahaan menjadi
salah satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.

PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini , maka dapat disimpulkan sebagai
berikut Ada pengaruh positif dan signifikan dari Variabel Kualitas Produk terhadap
Keputusan Pembelian pada Produk Handphone Oppo di Konter Artha Jaya Kota Pagar Alam.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan bagi pihak Konter Artha Jaya Kota Pagar
Alam agar lebih meningkatkan penjualan dengan berbagai macam strategi seperti promosi
atau yang lain dengan menonjolkan Kualitas Produk dari handphone tersebut bahwa memang

Page | 141
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 2 (3), 2021, 132 - 142
ISSN: 2686-1054 (media online)

produk yang dijual adalah produk yang bemerek bagus dan terbaik agar lebih mendapatkan
tempat di hati konsumen untuk menggunakan Produk handphone tersebut. Hasil penelitian ini
masih terbatas pada variabel kualitas produk dan keputusan pembelian. Disarankan dimasa
yang akan mendatang penulis berharap penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel
lain diluar penelitian ini seperti kualitas produk, harga produk, dan promosi serta menambah
variabel lain yang masih berkaitan dengan variabel yang sudah ada di penelitian ini, sehingga
dapat dianalisis lebih mendalam bagaimana model struktural kualitas produk berpengaruh
terhadap keputusan pembelian.

DAFTAR PUSTAKA
Beladin, M. I., & Dwiyanto, B. . (2013). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas
Pelayanan dan Citra Merekterhadap Kepuasan Konsumen (Studi Pada Pengguna Sepeda
Motor Merek Yamaha dari Kalangan Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang).
Journal of Management, Vol. 2, No, 1–10.
Garvin, D. A. (1994). Kualitas Produk: Alat Strategi Yang Penting. Free Pres.
Hayati, Y. H. (2015). Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Di Restoran
Bebek Dan Ayam Goreng Pak Ndut Solo. JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas
Ekonomi), 1 No1, 50.
Hayati, Y. H., & Sekartaji, G. (2015). Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan
Konsumen di restoran Bebek dan Ayam Goreng Pak Ndut Solo. Jurnal Ilmiah
Manajemen Fakultas Ekonomi (JIMFE), 1(1)(ISSN 2502-1400.), 49–56.
Kotler, P. (1997). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol
(9th ed.). PT. Prenhallindo.
Kotler, P. (2016). A framework for marketing management. Pearson Education Limited.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian. Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian: Penelitian Kualitataif dan Kuantitatif. Alfabeta.
Sunyoto, D., & Admojo, T. (2014). Konsep dasar riset pemasaran dan perilaku konsumen.
Tjiptono, F. (2009). Service Marketing: Esensi & Aplikasi. Marknesis.

Page | 142

Anda mungkin juga menyukai