Anda di halaman 1dari 14

Pengaruh Potongan Harga terhadap

Keputusan Pembelian dan Kepuasan


Pelanggan Bisnis Online
Hariyanto
Jurusan Manajemen, STIE Malangkucecwara Malang
Jl. Terusan Candi Kalasan, Malang, 65142, Jawa Timur

Abstrak
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh Potongan Harga terhadap kepuasan pelanggan dan keputusan
pembelian dan bisnis online pada konsumen Traveloka. Terdapat tiga variabel
dalam penelitian ini yaitu Potongan Harga (X1) sebagai variable bebas
sedangkan variable tergantung adalah keputusan pembelian (Y1) dan kepuasan
pelanggan (Y2). Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa STIE
Malangkucecwara jurusan Manajemen angkatan 2019/2020. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang diperoleh melalui
penyebaran kuisioner secara online melalui media sosial. Analisis data yang
digunakan adalah analisis jalur. Hasil pengujian dari penelitian ini
menunjukan bahwa Potongan Harga berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian dan kepuasan pelanggan (H1 dan H2 diterima).

Kata Kunci: Kepuasan Pelanggan, Keputusan Pembelian, Potongan Harga

PENDAHULUAN
Dalam proses pemasaran serta dalam proses strategi pemasaran, teknologi digital
memiliki dan akan berdampak signifikan (Kannan, 2017). Pemasaran digital merupakan
alternatif bagi usaha kecil dan menengah (UKM) dengan anggaran promosi yang terbatas.
Penggunaan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan website merupakan
alternatif yang dapat digunakan untuk menciptakan brand awareness, engagement, sales
bahkan loyalty (Aditya, 2015). Bagi pengusaha kebiasaan promosi secara digital harus
menjadi habit dalam bisnisnya (James Clear, 2018). Djan, (2020) mengatakan terdapat
pengaruh langsung positif antara kenyamanan terhadap keputusan pembelian,
Kepercayaan terhadap kepuasan konsumen dan keputusan pembelian terhadap kepuasan
konsumen. Terdapat pengaruh positif tidak langsung dari Kenyamanan terhadap
Kepuasan Pelanggan melalui Keputusan Pembelian. Di era digital saat ini semua orang
ingin agar segala sesuatu instan dan cepat, oleh sebab itu banyak teknologi muktahir
yang muncul belakangan ini guna menunjang aktifitas manusia. Diketahui bahwa
masyarakat saat ini tidak ada yang luput dari perkembangan teknologi komunikasi.
Teknologi telah mengambil peranan penting dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu
manusia zaman sekarang menginginkan segala sesuatu yang terbaru, terbaik, dan
tercepat.
Perkembangan teknologi tidak hanya berhenti sampai pada World Wide Web, tetapi
diikuti dengan inovasi dan perkembangan teknologi terbaru yang disesuaikan dengan
kebutuhan saat ini. Munculnya gadget yang dianggap dapat memudahkan penggunanya

1
(Hariyanto)

dalam berkomunikasi dan mengakses berbagai data diinternet. Pengguna gadget terus
meningkat setiap tahunnya sampai saat ini hampir semua orang mempunyai gadget.
Teknologi yang dikembangkan dalam sebuah gadget pun semakin mutkahir. Gadget
dimodifikasi untuk meningkatkan kegunaannya, bukan hanya sebagai alat komunikasi
tetapi juga sebagai sarana hiburan dan marketing sehinggan munculnya berbagai Mobile
Application. Mobile Application yang digunakan sebagai sarana marketing memberikan
peluang bagi perusahaan untuk memasarkan produknya secara online sehingga
munculnya tren belanja online. Perusahaan traveloka Indonesia mengambil peluang ini
dan membuat Mobile Application dan website dengan nama Traveloka untuk menjual
tiket pesawat secara online. Awal kemunculan traveloka juga disambut baik oleh para
konsumen karena bukan hanya dapat lebih mudah untuk membeli tiket pesawat tetapi
traveloka menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan dengan travel agent.
Konsumen traveloka pun terus meningkatkan, Berdasarkan data yang di ambil dari
www.nusaresearch.com Traveloka menduduki sebagai travel agent tiket pesawat dan
hotel yang paling banyak diminati oleh masyarakat (Dewi dan Kusumawati, 2018:157).
Traveloka menggunakan Potongan Harga sebagai salah satu strategi pemasarannya
untuk menarik konsumen, discount adalah penyesuaian harga dasar untuk memberikan
penghargaan pada pelanggan atas reaksi-reaksi tertentu, seperti pembayaran tagihan
lebih awal, volume pembelian, dan pembelian di luar musim (Kotler, 2007:485). Potongan
Harga yang di tawarkan oleh traveloka beragam untuk setiap produk yang ada dan
untuk pengguna kartu kredit (standard chartered, BNI, UOB, BRI, Mandiri, & Bank
Bukopin) di berikan Potongan Harga untuk pembelian tiket pesawat mulai dari Rp.
200.000,- s/d Rp.500.000,-. Potongan Harga yang di berikan oleh traveloka di harapkan
dapat mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan pembelian dan juga mampu
bersaing dengan para kompetitornya.
Pada umumnya Potongan Harga mampu memberikan pengaruh bagi konsumen
untuk memutuskan membeli atau tidak suatu produk. Dalam konteks pembelian online
seperti di traveloka biasanya calon konsumen melakukan perbandingan harga dengan
berbagai kompetitor traveloka untuk mengecek harga yang paling sesuai dengan budget
yang ada, dengan adanya Potongan Harga mampu mempengaruhi konsumen dalam
membuat keputusan pembelian. Setelah memutuskan melakukan pembelian produk dan
menggunakan produk tersebut, secara langsung konsumen memiliki kesan terhadap
produk apakah produk baik atau tidak, jika konsumen merasa puas terhadap produk
tersebut secara otomatis pembalian kembali akan dilakukan.
Meneliti perilaku pelanggan, digunakan sebagai faktor untuk membuat strategi
pemasaran dan menyesuaikan bauran pemasaran dengan kebutuhan mereka. Ini adalah
satu-satunya cara untuk kepuasan bermutu tinggi dari kebutuhan pelanggan (Ilieska.
2013), Konsumen adalah subjek yang membeli barang dan layanan untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Konsumen perilaku berasal dari keputusan apakah, apa, kapan,
dimana dan bagaimana membeli barang dan jasa.
Berbagai produk dan jasa ditawarkan melalui dunia maya. Hal yang perlu
diperhatikan dari perdagangan dengan domain yang lebih sempit adalah e-tailing, yaitu
berintikan mekanisme perdagangan antara perusahaan dengan konsumen langsung atau
yang dikenal dengan hubungan bisnis B2C (Business-to-Consumers). Mekanisme transaksi
perlu mendapatkan perhatian agar sukses dalam mengaplikasikan perdagangan melalui
internet. Faktor kunci keberhasilan dari penerapan e-tailing adalah konsumen, sehingga
dalam mengaplikasikan etailing haru memperhatikan keinginan konsumen. Baik
menurut perusahaan belum tentu baik menurut konsumen. Dengan kata lain, e-tailing
harus berorientasi konsumen. Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya

2 Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN) Vol. 6 No. 1 (2021) hlm. 1-14
(Pengaruh Potongan Harga terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Pelanggan…)

konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu, (1) pengenalan masalah, (2)
pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan membeli atau tidak, (5) perilaku
pascapembelian.
Atas dasar uraian di atas, peneiti ingin mengetahui apakah “Pengaruh Potongan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Pelanggan Bisnis Online dan
apakah Potongan Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian, Potongan Harga
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Traveloka? Apakah keputusan pembelian
berpengaruh terhadap kepuasan pelangga, Potongan Harga berpengaruh secara tidak
langsung terhadap kepuasan pelanggan melalui keputusan pembelian. Untuk
mengetahui apakah Potongan Harga berpengaruh secara tidak langsung terhadap
kepuasan pelanggan melalui keputusan pembelian

TELAAH LITERATUR
Potongan Harga
Potongan harga tunai adalah pengurangan harga untuk pembeli yang segera
membayar tagihannya. Potongan Kuantitas adalah pengurangan harga untuk pembeli
yang membeli dalam jumlah besar (harga group). Potongan Harga Fungsional disebut
juga sebagai potogan harga perdagangan, ditawarkan oleh produsen kepada para
anggota saluran perdagangan jika mereka melakukan fungsi-fungsi tertentu. Potongan
Harga dibagi menjadi delapan jenis adalah sebagai berikut (McCarthy dan Pereault (2009
:362-363): 1).Quantity discounts (discount kuantitas) adalah penawaran discount untuk
mendorong para pelanggan membeli dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini
memungkinkan penjual untuk memperoleh bisnis lebih banyak dari pembeli, atau
mengalihkan sebagian fungsi penyimpanan sediaan kepada pembeli , atau mengurangi
biaya pengiriman dan penjualan. Discount kuantitas dibagi menjadi dua, yakni discount
kuantitas kumulatif dan discount nirkumulatif, 2).Discount kuantitas kumulatif (cumulative
quantity discount) diterapkan dalam pembelian selama periode tertentu, seperti satu tahun
dan discount tersebut biasanya meningkat ketika jumlah pembelian juga meningkat.
Discount kumulatif mendorong pembelian ulang dengan mengurangi biaya pelanggan
untuk pembelian tambahan, 3).Discount kuantitas nirkumulatif (noncumulative quantity)
hanya berlaku untuk pesanan individual. Discount seperti ini mendorong pesanan yang
lebih besar tetapi tidak mengikat seseorang pembeli kepada penjual setelah satu
pembelian, 4).Discount Musiman (seasonal discount) adalah discount yang ditawarkan
untuk mendorong para pembeli menyimpan sediaan lebih awal ketimbang yang
diperlukan saat ini. Discount ini cenderung mengalihkan fungsi penyimpanan sediaan
lebih jauh di sepanjang saluran. Hal ini juga cenderung meratakan penjualan di sepanjang
tahun sehingga memungkinkan pengoprasian sepanjang tahun, 5).Discount tunai (cash
discount) adalah pengurangan harga untuk mendorong pembeli membayar tagihan
mereka dengan cepat. Persyaratan bagi suatu discount cash biasanya mengubah syarat
“neto” , 6). 2/10, Neto 30 berarti bahwa penjual memberikan potongan dua persen dari
harga resmi yang tercantum dalam faktur apabila pembeli melunasi tagihan dalam 10
hari. Jika tidak, nilai penuhnya harus dibayar dalam 30 hari, 7).Discount dagang (discount
fungsional) adalah pengurangan harga tercatat yang diberikan kepada anggota saluran
atas pekerjaan yang akan mereka lakukan. , 8).Harga Obral (sale price) adalah potongan
harga temporer dari harga tercatat atau resmi.

Keputusan Pembelian
Menurut Sudaryono (2014:226) terdapat tujuh komponen struktur keputusan pembelian
yaitu: (a) Keputusan tentang Jenis Produk, konsumen dapat mengambil keputusan untuk

Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN) Vol. 6 No. 1 (2021) hlm. 1-14 3
(Hariyanto)

membeli produk tertentu. (b) Keputusan tentang Bentuk Produk, konsumen dapat
mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk
tujuan lain A) Keputusan tentang Merek, konsumen harus mengambil keputusan tentang
merek mana yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan tersendiri. B) Keputusan
tentang Penjualnya, konsumen harus mengambil keputusan dimana produk tersebut
akan dibeli. C) Keputusan tentang Jumlah Produk, konsumen dapat mengambil
keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada saat tertentu. D)
Keputusan tentang Waktu Pembelian, konsumen dapat mengambil keputusan tentang
kapan harus melakukan pembelian. E) Keputusan tentang Cara Pembayaran, konsumen
dapat mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang dibeli,
secara tunai atau dengan cicilan. Kotler (2012:204) mengemukakan lima tahapan perilaku
konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian, yaitu: A) Pengenalan Masalah Proses
pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli
merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya.
Para pemasar menggunakan tenaga penjualan, iklan, dan pengemasan untuk membantu
membangkitkan pengenalan akan kebutuhan konsumen. B) Pencari informasi Konsumen
yang tergugah akan mengurangi pencarian informasi. Tiap informasi menjalankan fungsi
yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Melalui pengumpulan
informasi, konsumen mengetahui tentang merek-merek yang bersaing dan keistimewaan
mereka. Simber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu : A)
Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan B) Sumber komersial : iklan,
wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan C) Sumber publik : media massa, organisasi
konsumen pemeringkat D) Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian dan
pemakaian produk meliputi: 1) Evaluasi alternatif . 2) Keputusan pembelian 3) Perilaku
Pasca Pembelian.

Kepuasan Pelanggan
Menurut Kotler (2005) Kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai tingkat perasaan
seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan
dengan harapannya. Ada beberapa konsep yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
mengukur kepuasan pelanggannya (Kotler, 2005), yaitu: a)Sistem Keluhan dan Saran
b)Pembeli Bayangan (Ghost Shopping) c)Analisis Konsumen Beralih (Lost Customer
Analysis) d)Survey Kepuasan Pelanggan

Model Konseptual Penelitian

Keputusan
Pembelian

Potongan Harga Kepuasan


Pelanggan

Gambar 1.
Model konseptual penelitian

4 Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN) Vol. 6 No. 1 (2021) hlm. 1-14
(Pengaruh Potongan Harga terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Pelanggan…)

Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Potongan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Keller (2007:103). Dengan adanya Potongan Harga yang di berikan pada suatu
produk bertujuan untuk mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan
pembelian dan dapat bersaing dengan kompetitor yang menawarkan produk sejenis.
Sering terjadi konsumen pada mulanya tidak tertarik untuk membeli suatu produk akan
tetapi jika produk tersebut diberikan Potongan Harga dan apabila Potongan Harga yang
di tawarkan kepada konsumen menarik membuat konsumen ingin untuk membeli
barang tersebut. Sehingga Potongan Harga dapat secara signifikan mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan penelitian Satyo dan Supriyadi (2013)
Potongan Harga harga, merek produk dan pelayanan pelanggan berpengaruh signifikan
dan positif terhadap keputusan pembelian, hal ini ditunjukan dengan adanya pemberian
Potongan Harga terhadap suatu produk maka juga akan terjadi peningkatan pembelian.
Berdasarkan penelitian Dewi dan Kusumawati (2018) juga memperoleh hasil yang sama
yaitu Potongan Harga dapat secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen. Dimana semakin banyak jumlah Potongan Harga yang diberikan terhadap
suatu produk maka semakin tinggi pengaruh terhadap keputusan pembelian dan daya
beli produk tersebut.
H1 : Potongan Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

Pengaruh Potongan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan


Di tengah banyaknya kompetitor yang bermunculan perusahaaan harus mampu
mempertahankan eksistensinya ,salah satu cara untuk mempertahankan eksistensi
perusahaan yaitu dengan meningkatkan volume penjualan. Potongan Harga menjadi
salah satu cara untuk meningkatkan minat beli dan mempengaruhi keputusan pembelian.
Ketika konsumen memiliki kesan yang baik terhadap produk tersebut maka secara
langsung konsumen merasa puas. Pelanggan yang merasa puas sangat memiliki
kemungkinan untuk melakukan pembelian kembali terhadap produk, maka dari itu
kepuasan pelanggan dapat di jadikan sebagai parameter. Berdasarkan dari penelitian
Dewi dan Kusumawati (2018) menunjukan bahwa Potongan Harga berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pelanggan, dimana semakin tinggi Potongan Harga yang di
berikan maka secara langsung dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
H2 : Potongan Harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan

Pengaruh Keputusan Pembelian Terhadap Kepuasan Pelanggan


Ketika konsumen memiliki keinginan dan kebutuhan terhadap suatu produk,
sebelum melakukan transaksi pembelian, konsumen sering melakukan identifikasi dari
berbagai perusahaan yang menjual produk sejenis. Dan dari berbagai informasi yang
didapat konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian. Ketika menggunakan
produk yang dibeli konsumen merasa memiliki kesan yang baik dan merasa puas dengan
produk yang dibeli. Maka secara Berdasarkan penelitian Berdasarkan penelitian Dewi
dan Kusumawati (2018) menunjukan bahwa keputusan pembelian berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Dan dari penelitian Heryanto (2015)
menyatakan bahwa keputusan pembelian berpengaruh terhadap kepuasaan pelanggan,
dimana semakin tinggi keputusan pembelian (semakin tinggi nilai yang dipikirkan
pelanggan) semakin tinggi pula kepuasan pelanggan.
H3 : Keputusan pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan

Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN) Vol. 6 No. 1 (2021) hlm. 1-14 5
(Hariyanto)

Pengaruh Potongan Harga Secara Tidak Langsung Terhadap Kepuasan Pelanggan Melalui
Keputusan Pembelian
Di tengah persaingan di dunia bisnis banyak strategi pemasaran yang dilakukan
untuk dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan oleh
perusahaan. Salah satu starategi yang digunakan menggunakan bauran pemasaran yaitu
harga, promosi, tempat dan produk. Bauran pemasaran yang sangat sering digunakan
untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah Potongan Harga.
Potongan Harga yang diberikan kepada suatu produk dapat dengan mudah
mempangaruhi konsumen karena konsumen beranggapan bahwa dengan ada Potongan
Harga yang berikan terhadap suatu produk menjadikan produk tersebut lebih murah,
sehingga jika Potongan Harga yang diberikan hanya merupakan tipuan untuk dapat
meningkatkan penjualan maka konsumen akan merasa tertipu. Hal ini dapat
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dalam membeli suatu produk namun dalam
pengalaman pembelian tiket pesawat atau voucher hotel melalui platform online,
Potongan Harga yang diberikan sangat membantu konsumen karena saat ini harga tiket
sarana transportasi seperti tiket pesawat terbilang mahal namun dengan adanya
Potongan Harga atau potongan harga membuat harga tiket pesawat menjadi lebih murah.
Sehingga kebanyakan konsumen sering melakukan pembelian kembali tiket pesawat
melalu platform online, secara tidak langsung Potongan Harga berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan dibuktikan dengan ada pembelian kembali oleh konsumen.
Berdasarkan penelitian Dewi dan Kusumawati (2018) menunjukan bahwa keputusan
pembelian berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Dimana Potongan
Harga yang diberikan kepada konsumen sesuai dengan harapan karena tiket pesawat
yang dibeli menjadi lebih murah.
H4: Potongan Harga berpengaruh secara tidak langsung terhadap kepuasan pelanggan melalui
keputusan Pembelian.

METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:80). Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIE Malangkucecwara jurusan
Manajemen angkatan 2019/2020 sejumlah 178 orang. Sampel adalah bagian dari populasi
yang gunakan penulis dalam penelitian, sampel digunakan dalam penelitian untuk dapat
mempersingkat waktu, tenaga dan biaya dalam melakukan penelitian. Rumus slovinn
adalah rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah sampel dari populasi tertentu
yaitu sebagai berikut :

Dengan rumus tersebut, selanjutnya diperoleh sample sebesar


Variabel, Operasionalisasi, dan Pengukuran, Variabel yang digunakan adalah sebagai
berikut : a) Variabel bebas (independent variable): Variabel bebas atau yang sering disebut
sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat) (Sugiyono, 2015: 64) dalam penelitian ini variabel bebas adalah
Potongan Harga (X) b) Variabel terikat (dependent variable): Variabel terikat yang sering
disebut juga sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015: 64).

6 Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN) Vol. 6 No. 1 (2021) hlm. 1-14
(Pengaruh Potongan Harga terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Pelanggan…)

Dalam penelitian ini variabel terikat adalah keputusan pembelian (Y1) dan kepuasan
pelanggan (Y2). Dalam penelitian ini mempunyai 2 variabel yaitu variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Potongan Harga (X)
merupakan variabel bebas (independent variable) sedangkan keputusan pembelian (Y1) dan
kepuasan pelanggan (Y2) merupakan variabel terikat (dependent variable).
Metode yang di gunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah kuisioner.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan tertulis pada responden untuk dijawab (Sugiyono,
2010:199). Kuisioner ini di bagikan secara online melalui whatsapp dengan menggunakan
google form kepada mahasiswa STIE Malangkucecwara jurusan manajemen angkatan
2019/2020.
Teknik analisas data menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi Sugiyono (2016:147). Uji t (T Test ) adalah salah satu test
statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil
yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang diambil secara random
dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan (Sudjiono, 2010). Uji
statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas
(independen) secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t
mempunyai nilai signifikansi α = 5%. Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan
uji statistik t adalah jika nilai signifikansi t (p-value) < 0,05, maka hipotesis alternatif
diterima, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual dan
signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2016).
Uji F digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh signifikan antara variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan kelayakan model
yang dihasilkan dengan menggunakan uji kelayakan model pada tingkat α sebesar 5%.
Jika nilai signifikansi uji F < 0,05 maka model yang digunakan dalam penelitian layak dan
dapat dipergunakan untuk analisis berikutnya, begitupun sebaliknya (Ghozali, 2018:179).
Jadi Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :1)H0 ditolak dan Ha diterima, jika F
hitung ≥ F tabel 2)H0 diterima dan Ha ditolak, jika F hitung ≤ F table.
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan variabel independen
terhadap variabel dependen. Nilai R yang kecil menunjukkan kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas (Ghozali,
2016:98). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Apabila R2 yang kecil
maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
sangat terbatas.
Analisis jalur (path analysis) merupakan teknis analisis yang digunakan untuk
mengetahui hubungan sebab akibat inheren antar masing-masing variabel yang disusun
berdasarkan urutan temporer dengan menggunakan koefisien jalur sebagai besaran nilai
dalam menentukan besaran pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
(Sarwono, 2012:17). Adapun yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menemukan
pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk
mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas (Ghozali, 2011).

Model analisis jalur ini menggambarkan hubungan antara variabel bebas yaitu
Potongan Harga (X), dan variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y1) dan
kepuasan pelanggan (Y2). Hubungan antara Potongan Harga (X) terhadap keputusan
pembelian (Y1) dan dari keputusan pembelian terhadap kepuasan pelanggan (Y2)

Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN) Vol. 6 No. 1 (2021) hlm. 1-14 7
(Hariyanto)

menggambarkan hubungan pengaruh (causal path). Pengaruh dari Potongan Harga


(Xa) terhadap keputusan pembelian (Y1) dan dari keputusan pembelian (Y1) terhadap
kepuasan pelanggan (Y2) disebut pengaruh langsung (direct effect), sedangkan dari
Potongan Harga (X) terhadap kepuasan pelanggan (Y2) melalui keputusan pembelian
(Y1) disebut pengaruh tidak langsung (indirect effect).

Gambar 2.
Model Analisis Jalur (Path Analysis)

HASIL PENELITIAN
Traveloka adalah perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat
dan hotel secara daring dengan fokus perjalanan domestik di Indonesia. Perusahaan
didirikan pada tahun 2012 oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang.Ide ini
muncul disaat Ferry Unardi sering mengalami kesulitan dalam pemesanan pesawat,
terutama disaat dia ingin pulang ke Padang, Indonesia, dari Amerika Serikat. Pada awal
konsepnya Traveloka berfungsi sebagai mesin pencari untuk membandingkan harga tiket
pesawat dari berbagai situs lainnya. Pada pertengahan tahun 2013 Traveloka kemudian
berubah menjadi situs reservasi tiket pesawat di mana pengguna dapat melakukan
pemesanan di situs resminya. Pada bulan Maret 2014, Ferry Unardi menyatakan bahwa
Traveloka akan segera masuk ke bisnis reservasi kamar hotel. Pada bulan Juli 2014, jasa
pemesanan hotel telah tersedia di situs Traveloka
(https://id.wikipedia.org/wiki/Traveloka, 1 Agustus 2020).
Traveloka sendiri termasuk dalam jajaran startup anak bangsa yang tergolong dalam
startup unicorn dimana valuasi nilai perusahaanya mencapai miliaran dolar amerika
serikat. Traveloka juga banyak mendapat suntikan dana dari para investor besar guna
mengembangkan bisnis mereka, dengan banyaknya pendanaan oleh investor yang masuk
ke traveloka maka traveloka sediri mampu mengembangkan bisnisnya menjadi sebesar
ini dan menjadi salah satu unicorn terpopuler dimana aplikasi traveloka di unduh sampai
dengan puluhan juta kali baik itu di app store maupun google playstore. Traveloka
sendiri juga mempunyai beberapa program Potongan Harga guna menarik minat
konsumen untuk membeli tiket perjalanan dan hotel via traveloka. Program Potongan
Harga yang di maksud saat ini yaitu traveloka payday. Bertajuk 'Traveloka Payday', situs
pemesanan ini memberi promo berupa Potongan Harga tiket pesawat dan hotel bagi
traveler yang ingin merencanakan liburan.Traveler bisa memanfaatkan Potongan Harga
ini agar biaya liburan semakin hemat. Traveloka menawarkan Potongan Harga hotel
hingga Rp 200.000 dan Potongan Harga tiket pesawat hingga Rp 250.000.Potongan Harga
tersebut berlaku pada Juli hingga September 2020 di setiap waktu gajian, yaitu tanggal 25-
29 bulan berjalan (https://travel.tribunnews.com/, 1 Agustus 2020).
Visi dari Traveloka sendiri adalah menjadikan traveling lebih mudah, cepat, dan
menyenangkan melalui teknologi, menjadi salah satu perusahaan Biro Perjalanan Wisata

8 Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN) Vol. 6 No. 1 (2021) hlm. 1-14
(Pengaruh Potongan Harga terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Pelanggan…)

(Agen Perjalanan) terbaik di Indonesia dan berkontribusi didalam meningkatkan industri


pariwisata dan transportasi/perjalanan di Indonesia.sedangkan misi Traveloka Selalu
menghadirkan produk-produk dan layanan terbaik, memberikan kemudahan dan
kenyamanan bagi setiap pelanggan, secara terus menerus meningkatkan kemampuan
SDM dan infrastuktur perusahaan sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik
kepada seluruh pelanggannya.
Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STIE MALANGKUNCECWARA
angkatan 2019/2020pengguna layanan traveloka berjumlah 64 orang. Penyebaran
kuisoner ini di lakukan secara online melalui media social seperti whatsapp dan
Instagram berdasarkan data yang terkumpul berikut adalah karakteristik: Responden
pengguna layanan traveloka berdasarkan karakteristik jenis kelamin laki-laki sejumlah 27
mahasiswa, sedangkan perempuan 37 mahasiswa. Untuk menghitung nilai jenjang
interval digunakan rumus sebagai berikut:

Pengujian Hipotesis
Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur (path analysis) merupakan teknis analisis yang digunakan untuk
mengetahui hubungan sebab akibat inheren antar masing-masing variabel yang disusun
berdasarkan urutan temporer dengan menggunakan koefisien jalur sebagai besaran nilai
dalam menentukan besaran pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
(Sarwono, 2012:17). Potongan Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian

Tabel 1.
Hasil Uji Koefisien Jalur Model Pertama Potongan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Variabel Variabel Standardized t Prob Ket
Independen Dependen Coefficients Beta (β) hitung
Potongan Harga Kep.Pembelian 0,538 5,023 0,000 Sig.
(X) (Y1)

Dari hasil analisis jalur menunjukan nilai koefisien untuk Potongan Harga
berpengaruh terhadap keputusan pembelian diperoleh nilai Unstandardized coefficients
beta sebesar 0.538 menunjukkan arah positif, yang artinya Potongan Harga dapat
mempengaruhi keputusan pembelian dan hasil ini juga menunjukan signifikan dengan
probabilitas 0,000 (p< 0,05). Kontribusi Potongan Harga terhadap keputusan pembelian
memperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 28,9% dengan variabel lain diluar model
penelitian ini sebesar 71,1%, diketahuii bahwa dari sepuluh item yang digunakan dalam
variabel Potongan Harga, item Potongan Harga yang diberikan dalam jumlah yang lebih
banyak memiliki grand mean paling tinggi yaitu sebesar 4,30 . Hal ini berarti bahwa item
Potongan Harga yang diberikan dalam jumlah yang lebih banyak memberikan kontribusi
paling tinggi dalam menarik konsumen untuk membeli tiket pesawat dan voucher hotel
di Traveloka. Dengan demikian hasil ini mendukung hipotesis 1(H1), yaitu Potongan
Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian maka dari itu hipotesis 1

Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN) Vol. 6 No. 1 (2021) hlm. 1-14 9
(Hariyanto)

(H1) diterima. Potongan Harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan,


nampak pada tabel 2:

Tabel 2.
Hasil Uji Koefisien Jalur Model Kedua Potongan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan
Variabel Variabel Standardized t Prob Ket
Independen Dependen Coefficients Beta (β) hitung
Potongan Kepuasan 0,277 2,675 0,010 Sig
Harga (X1) Pelanggan (Y2)

Dari hasil analisis jalur menunjukan nilai koefisien untuk Potongan Harga
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan diperoleh nilai Unstandardized coefficients
beta sebesar 0,277 menunjukkan arah positif, yang artinya Potongan Harga dapat
mempengaruhi kepuasan pelanggan dan hasil ini juga menunjukan signifikan dengan
probabilitas 0,010 (p< 0,05). Hal ini membuktikan bahwa dengan adanya Potongan Harga
yang diberikan pada suatu produk Traveloka akan menambah tingkat kepuasan
pelanggan saat membeli produk tersebut. Sehingga dengan hasil ini mendukung
hipotesis 2 (H2), yaitu Potongan Harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pelanggan, maka dari itu hipotesis 2 (H2) diterima.
Pengaruh keputusan pembelian terhadap kepuasan pelanggan, Nampak pada table 3:
Hasil Uji Koefisien Jalur Model Ketiga Keputusan pembelian Terhadap Kepuasan
Pelanggan (Y1 terhadap Y2)

Tabel 3.
Hasil Uji Koefisien Jalur
Variabel Variabel Standardized t hitung Prob Ket
Independen Dependen Coefficients Beta (β)
Keputusan Kepuasan 0,545 5,261 0,000 Sig
Pembelian (Y1) Pelanggan (Y2)

Dari hasil analisis jalur menunjukan nilai koefisien jalur untuk keputusan pembelian
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan diperoleh nilai Unstandardized coefficients
beta sebesar 0,545 menunjukkan arah positif, yang artinya Potongan Harga dapat
mempengaruhi keputusan pembelian dan hasil ini juga menunjukan signifikan dengan
probabilitas 0,000 (p< 0,05). Hal ini membuktikan bahwa dengan keputusan pembelian
yang dibuat karena adanya Potongan Harga yang diberikan pada suatu produk di
Traveloka mampu meningkatkan kepuasan pelanggan karena setelah menggunkan
produk yang di Potongan Harga tersebut pembeli merasa puas karena membeli produk
dengan harga yang lebih murah dari harga sebelum diberikan Potongan Harga. Selain itu
kenyamanan, keamanan, dan kinerja dari Traveloka pun mampu meningkatkan kepuasan
pelanggan terhadap Traveloka. Sehingga dengan hasil ini mendukung hipotesis 3 (H3),
yaitu keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan maka
dari itu hipotesis 3 (H3) diterima.

Potongan Harga berpengaruh secara tidak langsung terhadap kepuasan pelanggan melalui
keputusan pembelian
Direct Effect (DE) = PY2X
= 0,277
Indirect Effect (IE) = PY1X x PY2Y1

10 Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN) Vol. 6 No. 1 (2021) hlm. 1-14
(Pengaruh Potongan Harga terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Pelanggan…)

= 0,538 x 0,545
= 0,293
Total Effect (TE) = PY2X + (PY1X x PY2Y1)
= 0,277 + 0,293
= 0,57
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa pengaruh tidak langsung
variabel Potongan Harga terhadap kepuasan pelanggan melalui keputusan pembelian
adalah 0,293. Hal ini membuktikan bahwa dengan adanya Potongan Harga yang
diberikan pada suatu produk Traveloka akan mempengaruhi kosnumen dalam
memutuskan membeli suatu produk, sehingga setelah produk yang dibeli dengan harga
Potongan Harga sesuai dengan harapan konsumen maka akan mempengaruhi tingkat
kepuasan pelanggan. Sehingga dengan hasil ini mendukung hipotesis 4 (H4), yaitu
Potongan Harga berpengaruh secara tidak langsung terhadap kepuasan pelanggan
melalui keputusan pembelian, maka dari itu hipotesis 4 (H4) diterima.
Dari hasil analisis jalur dan pengujian hipotesis diperoleh hasil dari hipotesis 1 (H1)
sampai dengan hipotesis 4 (H4) disajikan pada Tabel 4 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.
Rekapitulasi Hasil
Hipotesis X Y Β T Sig. Ket.
H1 Potongan Keputusan 0,538 5,023 0,000 Signifikan
Harga Pembelian
H2 Potongan Kepuasan 0,277 2,675 0,010 Signifikan
Harga Pelanggan
H3 Keputusan Kepuasan 0,545 5,261 0,000 Signifikan
Pembelian Pelanggan
H4 Direct Effect (DE) = PY2X
= 0,277
Indirect Effect (IE) = PY1X x PY2Y1
= 0,538 x 0,545
= 0,293
Total Effect (TE) = PY2X + (PY1X x PY2Y1)
= 0,277 + 0,293
= 0,57

Potongan Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Berdasarkan


hasil analisis lajur Potongan Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini
dibuktikan dengan pengujian koifisien lajur diperolehan Unstandardized coefficients beta
arah positif sebesar 0,538. Dan hasil uji t pada tabel 16, variabel Potongan Harga
memperoleh nilai t sebesar 5,023 dan nilai signifikansi 0,000. Karena nilai t variabel
tersebut lebih besar dari 1.66980 dan nilai signifikansi variabel tersebut lebih kecil dari
0,05 (<5%) maka variabel Potongan Harga dinyatakan memiliki pengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian, karena pada umumnya konsumen lebih tertarik untuk
membeli produk yang diberikan Potongan Harga dan sangat sering juga terjadi
pembelian produk tanpa perencanaan hanya karena produk tersebut diberikan Potongan
Harga maka dari itu semakin banyak Potongan Harga yang diberikan pada suatu produk
maka semakin tinggi juga pengaruh terhadap konsumen dalam membuat keputusan
pembelian. Sehingga hasil ini senada dengan hasil temuan Satyo dan Supriyadi (2013)
yaitu Potongan Harga harga, merek produk dan pelayanan pelanggan berpengaruh

Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN) Vol. 6 No. 1 (2021) hlm. 1-14 11
(Hariyanto)

signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini ditunjukan dengan adanya pemberian
Potongan Harga terhadap suatu produk maka juga akan terjadi peningkatan pada
keputusan pembelian dan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan
Kusumawati (2018) juga memperoleh hasil yang sama yaitu Potongan Harga dapat secara
signifikan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dimana semakin banyak
jumlah Potongan Harga yang diberikan terhadap suatu produk maka semakin tinggi
pengaruh terhadap keputusan pembelian dan daya beli produk tersebut.

Potongan Harga Berpengaruh Signifikan Terhadap Kepuasan Pelanggan


Berdasarkan hasil analisis lajur Potongan Harga berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan pengujian koifisien lajur diperolehan
Unstandardized coefficients beta arah positif sebesar 0,277 dan hasil uji t pada tabel 16,
variabel Potongan Harga memperoleh nilai t sebesar 2,675 dan nilai signifikansi 0,010.
Karena nilai t variabel tersebut lebih besar dari 1.66980 dan nilai signifikansi variabel
tersebut lebih kecil dari 0,05 (<5%) maka variabel Potongan Harga dinyatakan memiliki
pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Sehingga hasil ini sejalan dengan
hasil penelitian Dewi dan Kusumawati (2018) yang menunjukan hasil yang sama juga
yaitu Potongan Harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, dimana
keputusan pembelian Tiket Pesawat mampu membuat pelanggan merasa puas setelah
melakukan keputusan pembelian tiket peswat dengan harga Potongan Harga sesuai yang
diharapkan. Dan juga Pelanggan yang merasa puas sangat memiliki kemungkinan untuk
melakukan pembelian kembali terhadap produk tersebut, dan juga dengan kepuasan
pelanggan perusahaan mampu mempertahankan pelanggan agar tidak berpindah ke
kompetitor sejenis.

Keputusan Pembelian Berpengaruh Signifikan Terhadap Kepuasan Pelanggan


Berdasarkan hasil analisis lajur keputusan pembelian berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan pengujian koifisien lajur diperolehan
Unstandardized coefficients beta arah positif sebesar 0,545 dan hasil uji t pada tabel 16,
variabel Potongan Harga memperoleh nilai t sebesar 5,261 dan nilai signifikansi 0,000.
Karena nilai t variabel tersebut lebih besar dari 1.66980 dan nilai signifikansi variabel
tersebut lebih kecil dari 0,05 (<5%) maka variabel Keputusan pembelian dinyatakan
memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Sehingga hasil ini selaras
dengan penelitian yang dilakukan oleh Heryanto (2015) menyatakan bahwa keputusan
pembelian berpengaruh terhadap kepuasaan pelanggan, dimana semakin tinggi
keputusan pembelian (semakin tinggi nilai yang dipikirkan pelanggan) semakin tinggi
pula kepuasan pelanggan. Hal ini juga sesuai dengan teori Kotler dan Keller (2009:175)
yang menyatakan bahwa semakin tinggi manfaat atau kinerja produk yang bisa
ditawarkan atau diberikan kepada pelanggan, maka semakin tinggi nilai yang dipikirkan
oleh pelanggan. Hal ini berarti semakin tinggi pula dorongan terhadap pelanggan
dimaksud untuk memutuskan pembelian produk yang ditawarkan. Produk dengan
kualitas dan kinerja yang mendekati nilai yang dipikirkan oleh pelanggan, maka semakin
tinggi pula kepuasan pelanggan.

Potongan Harga Berpengaruh Secara Tidak Langsung Terhadap Kepuasan Pelanggan Melalui
Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa pengaruh tidak langsung variabel
Potongan Harga terhadap kepuasan pelanggan adalah 0,293 dan pengaruh langsung
adalah 0,277 serta total pengaruh adalah 0,57 maka dari itu Potongan Harga dapat

12 Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN) Vol. 6 No. 1 (2021) hlm. 1-14
(Pengaruh Potongan Harga terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Pelanggan…)

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kepuasan pelanggan karena Potongan


Harga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen untuk membeli suatu produk dan
jika produk yang dibeli dengan adanya Potongan Harga sesuai dengan harapan
kosnumen maka akan mempengaruhi kepuasan pelanggan dan berkemungkinan
konsumen akan melakukan pembelian kembali atau secara tidak langsung
mempromosikan produk tersebut ke orang lain dan hal ini berdampak pada
meningkatnya omset produk tersebut.

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut a). Berdasarkan
hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa Potongan
Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian (H1 diterima), Potongan Harga
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (H2 diterima) dan keputusan pembelian
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (H3 diterima). Dimana Potongan Harga yang
diberikan oleh Traveloka mampu mepengaruhi pelanggan dalam membuat keputusan
pembelian, karena Potongan Harga yang diberikan oleh traveloka bervarian serta
informasi yang diberikan lengkap untuk produk dengan harga Potongan Harga, dan juga
Potongan Harga tersebut diberikan pada waktu yang tepat sehingga dapat secara
langsung menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian di Traveloka. Setelah
melakukan pembelian di Traveloka dengan harga Potongan Harga, konsumen akan
merasa puas karena dengan Potongan Harga konsumen dapat membeli produk di
Traveloka dengan kualitas yang baik serta nyaman, namun dengan harga yang lebih
murah dibandingkan dengan harga sebelum Potongan Harga.b). Berdasarkan hasil uji t
dinyatakan Potongan Harga (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y1) dan kepuasan pelanggan (Y2) dimana diperoleh nilai t sebesar 5,023 dan
2,675 (>1.66980) serta nilai signifikansi 0,000 dan 0,010 (p< 0,05). Dan juga keputusan
pembelian (Y1) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y2) dimana
diperoleh nilai t sebesar 5,261 (>1.66980) serta nilai signifikansi 0,000 (p< 0,05)., Hasil
perhitungan menunjukan pengaruh langsung atau Direct Effect (DE) variabel Potongan
Harga terhadap kepuasan pelanggan dalam penelitian ini adalah 0,277. Indirect effect (IE)
atau pengaruh tidak langsung pada variabel Potongan Harga terhadap kepuasan
pelanggan melalui keputusan pembelian adalah 0,293 sedangkan Total effect (TE) yang
dihitung dengan rumus DE+IE adalah 0,277+0,293 = 0,57.
Kontribusi Penelitian, Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) STIE
Malangkucecwara, Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mendukung proses belajar
mengajar dalam marketing dalam hal ini mengenai pengaruh Potongan Harga terhadap
keputusan pembelian dan kepuasan pelanggan bisnis online, Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan perusahaan dalam upaya peningkatan
kepuasan pelanggan melalui kebijakan Potongan Harga., Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai referensi dalam penelitian agar penelitian tersebut ini lebih
berkembang.

Saran
Untuk Potongan Harga yang diberikan lebih bervariasi untuk pembayaran non kartu
kredit karena kebanyakan Potongan Harga yang diberikan oleh Traveloka untuk
pembayaran menggunakan kartu kredit dan untuk lebih menarik minat konsumen dan
meningkatkan kepuasan pelanggan serta dapat bersaing dengan kompetitor, Traveloka
dapat memberikan voucher Potongan Harga untuk setiap pembelian tiket pesawat atau
voucher hotel.

Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN) Vol. 6 No. 1 (2021) hlm. 1-14 13
(Hariyanto)

DAFTAR PUSTAKA
Clear, James, 2019, Atomic Habits, An Easy & Proven Way to Build Good Habits & Break
Bad Ones Tiny Changes, Remarkable Result, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2019)
Dewi, I. K., & Kusumawati, A. (2018). Pengaruh Potongan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Dan Kepuasan Pelanggan Bisnis Online (Survei pada Mahasiswa
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Angkatan 2013/2014
Konsumen Traveloka). Jurnal Administrasi Bisnis, 56(1), 155-163.
Djan, Ismulyana, 2020, The Effect of Convenience and Trust to Purchase Decision and Its
Impact to Customer Satisfaction, International Journal of Business and Economics
Research
Volume 9, Issue 4, August 2020, Pages: 263-269
Heryanto, I. (2016). Analisis pengaruh produk, harga, distribusi, dan promosi terhadap
keputusan pembelian serta implikasinya pada kepuasan pelanggan. Jurnal
Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship, 9(2), 80-101.
Ilieska, Karolina, 2013, Customer Satisfaction Index – as a Base for Strategic Marketing
Management, University “St Kliment Ohridski”–Bitola, Faculty of Economics-Prilep,
Gjorce Petrov bb, 7500 Prilep, Macedonia
Kannan, PK., Alice, Li, 2017, Digital marketing: A framework, review and research
agenda, International Journal of Research in Marketing 34(1):22-45
DOI: 10.1016/j.ijresmar.2016.11.006
Kotler, Philip., Kevin Lane, Keller. 2007. Manajemen Pemasaran: Edisi Kedua Belas Jilid 2.
Diterjemahkan oleh Benyamin Molan. Jakarta: PT. INDEKS.
Pratama, Eka. 2015. E-Commerce, E-Business dan Mobile Commerce. Bandung:
Informatika Bandung.
Putra, E. W. (2014). Pengaruh Potongan Harga Terhadap Minat Beli Serta Dampaknya pada
Keputusan Pembelian (Survey pada Konsumen yang Membeli Produk Potongan Harga di
Matahari Department Store Pasar Besar Malang) (Doctoral dissertation, Universitas
Brawijaya).
Sudaryono. 2014. Perilaku Konsumen dalam Perspektif Pemasaran. Jakarta: Lentera
Alfabeta.
Satyo, M. F., & Suprihhadi, H. (2013). Pengaruh Potongan Harga harga, merek produk
dan layanan pelanggan terhadap keputusan pembelian garmen. Jurnal Ilmu & Riset
Manajemen Vol, 2(8).
Pengertian World Wide Web (WWW), Fungsi, Manfaat, Contoh, dan Sejarah WWW”,
diakses tanggal 6 April 2020 dari https://www.maxmanroe.com/.
Market Research. “Ever Visited and Conversion Rate”, diakses tanggal 8 April 2017 dari
www.nusaresearch.com.
Traveloka. “Profil Traveloka Indonesia”, diakses tanggal 6 Maret 2017 dari
www.traveloka.com.
Wardhana, Aditya (2015), Strategi Digital Marketing Dan Implikasinya Pada Keunggulan
Bersaing Ukm Di Indonesia
Https://Www.Researchgate.Net/Publication/327069950_Strategi_Digital_Marketing_Da
n_Implikasinya_Pada_Keunggulan_Bersaing_Ukm_Di_Indonesia

14 Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN) Vol. 6 No. 1 (2021) hlm. 1-14

Anda mungkin juga menyukai