Anda di halaman 1dari 16

Muhammad Firza Yafi

2101006

Mata Kuliah Pengantar Manajemen

Politeknik Adiguna Maritim Indonesia

Tahun Ajaran 2021/2022


Manajemen Operasi

Manajemen operasional dibutuhkan dalam sebuah bisnis untuk


mengontrol aktivitas produksi. Sebuah bisnis membutuhkan
pengawasan terhadap beberapa unsur penunjang kegiatannya.
Seperti keuangan, pemasaran, dan juga produksi yang masuk ke dalam
kegiatan operasional.

Manajemen ini merupakan sebuah perencanaan yang fokusnya pada


kegiatan produksi. Tugasnya untuk memastikan proses produksi terjaga
dan berjalan sebagaimana mestinya. Manajemen ini juga harus
memastikan proses produksi terpelihara dan perkembangannya
berjalan sesuai yang direncanakan.

Manajer operasi bertanggung jawab penuh terhadap jalannya


manajemen operasional. Manajer operasi berkewajiban mengawasi
dan mengelola proses operasional. Dimulai dari proses pengubahan
sumber daya bahan baku, energi, dan tenaga kerja menjadi bentuk
barang dan jasa. Atau dengan kata lain harus mampu mengelola proses
pengubahan input menjadi output.
Manajer operasi sangat penting posisinya dalam sebuah bisnis.
Dikarenakan operasional merupakan salah satu dari fungsi strategis
perusahaan. Seperti diketahui, fungsi strategis perusahaan itu ada tiga,
yakni pemasaran, keuangan, dan operasional.

Berarti manajemen operasional memiliki kedudukan penting untuk


menyempurnakan strategi perusahaan. Juga memiliki kepentingan
untuk memastikan perusahaan dapat bertahan jangka panjang dalam
kondisi yang baik.

Setiap pebisnis mungkin memahami pentingnya manajemen keuangan


dan manajemen pemasaran. Namun, selain kedua aspek tersebut, ada
aspek lain yang tidak kalah penting bagi bisnis yaitu manajemen
operasional.
Jumlah profit suatu perusahaan serta bertahannya sebuah bisnis, salah
satunya ditentukan oleh sistem operasional. Dengan kata lain, jika
bisnis tidak memiliki sistem operasional yang baik dan terkendali,
kemungkinan bisnis tersebut akan sulit maju. 
Pasalnya, sistem operasional dalam suatu bisnis mengelola semua
seluruh sumber daya milik perusahaan.
Pengertian manajemen operasional

Dalam kalimat Manajemen mempunyai arti yang berasal dari kata to


manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses
dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu
sendiri. Dengan demikian, manajemen merupakan suatu proses untuk
mewujudkan tujuan yang diinginkan.

Yohanes Yahya (2006: 1) memberikan pengertian manajemen sebagai


proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen


operasi merupakan serangkaian proses dalam menciptakan barang,
jasa, atau kegiatan yang mengubah bentuk dengan menciptakan atau
menambah manfaat suatu barang atau jasa yang akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia, serta berusaha untuk
menyeimbangkan biaya dengan pendapatan untuk mencapai laba
operasi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, peran manajemen menjadi
penting dalam posisinya, baik manajemen produksi, pemasaran,
sumber daya manusia maupun keuangan.
Selain itu, manajemen operasi merupakan satu fungsi manajemen yang
penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan.
Dalam perkembangannya, manajemen operasi sangat pesat terutama
bila dikaitkan dengan lahirnya inovasi dan teknologi baru yang kerap
diterapkan dalam operasi bisnis. Oleh karena itu, banyak
organisasi/perusahaan yang memprioritaskan aspek-aspek manajemen
operasi sebagai salah satu model strategis untuk bersaing dan
menjadikan perusahaan atau industri yang terbaik di antara
pesaingnya.

Dalam pendekatan lain, manajemen operasi juga diartikan sebagai


pengelolaan, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengoordinasian, dan pengendalian semua kegiatan yang terkait
dengan barang serta jasa secara langsung. 

Pengertian manajemen operasional lainnya, aplikasi ilmu manajemen


untuk mengatur semua kegiatan produksi agar berjalan efektif dan
efisien. 
Tidak hanya itu, operation management juga didefinisikan sebagai
sebuah proses berkesinambungan dan efektif dalam menggunakan
semua fungsi manajemen untuk mengintegrasikan beragam sumber
daya secara efisien demi terwujudnya tujuan perusahaan.

Jika dirangkum, seluruh definisi di atas merujuk pada pengelolaan


sumber daya bisnis yang terkait produk dan jasa agar aktivitas bisnis
berjalan efisien. 

Karena itu, dalam operation management, ada struktur kepengurusan


yang perlu dibentuk dan dilaksanakan sesuai fungsi masing-masing.
Biasanya, pimpinan tertinggi dalam struktur tersebut adalah manajer
operasional.

Tujuan manajemen operasional

Setelah menilik ragam definisi dari operation management, beberapa di


antara kamu mungkin ada yang bertanya, sebenarnya untuk apa
mengelola sistem operasional?
Penerapan operation management ditujukan untuk mengatur
penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan.Sumber daya yang
dimaksud terdiri dari bahan mentah untuk produk, tenaga kerja, alat
produksi, serta perlengkapan lainnya. 

Harapannya, proses produksi bisa berlangsung efektif dan efisien


berkat sistem operasional yang tepat. Adapun secara rinci, operation
management mempunyai lima tujuan sebagai berikut:
 Efficiency, menjadikan operasional perusahaan lebih efisien.
 Productivity, mengupayakan agar produktivitas perusahaan
meningkat. 
 Economy, menekan biaya atau pengeluaran yang terkait dengan
berbagai kegiatan perusahaan supaya beban perusahaan lebih
ekonomis.
 Quality, melakukan peningkatan kualitas perusahaan, baik terkait
produk maupun jasa.
 Reduced processing time, menekan waktu proses produksi.
Dengan berkurangnya waktu produksi, produk yang dihasilkan
pun makin banyak.
Karakteristik manajemen operasional

Apabila diamati secara saksama, operation management memiliki


karakter tersendiri. Apa saja karakteristik yang dimiliki dari sistem
pengelolaan yang satu ini? Simak penjelasannya berikut ini!

1. Ditujukan untuk memproduksi barang dan jasa

Bila kamu merasa overwhelmed dengan beragam sistem yang


diterapkan di perusahaan, kamu bisa coba mengenali
karakteristiknya. 
Apakah sistem tersebut bertujuan untuk mengatur proses
produksi barang dan jasa secara keseluruhan? Apakah sistem
dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan untuk
perusahaan? 
Jika jawabannya adalah iya, sistem yang tengah kamu amati
merupakan operation management. 

2. Terdapat kegiatan yang melibatkan proses transformasi

Sampai sini, sebagian dari kamu mungkin ada yang bertanya,


apakah yang dimaksud dengan proses transformasi?
Segala kegiatan yang mengambil satu atau lebih input,
mengubahnya dan menambah nilai ke dalamnya, serta
memberikan output untuk pelanggan atau klien merupakan
proses transformasi. 
Jika input berupa bahan baku, relatif mudah untuk
mengidentifikasi transformasi yang terlibat seperti ketika susu
diubah menjadi keju dan mentega. 

Akan tetapi, bila input berbentuk informasi atau manusia, sifat


transformasinya menjadi sulit untuk diukur. Misalnya, rumah sakit
mengubah pasien yang sakit (input) menjadi pasien sehat
(output).

3. Ada mekanisme kontrol pengoperasian

Karakteristik lain dari operation management yaitu adanya


mekanisme tertentu dalam mengendalikan perngoperasian suatu
bisnis.

Tahapan dalam proses operasi dasar harus diaplikasikan pada


semua divisi bisnis, seperti meningkatkan kualitas produk,
mengurangi limbah, dan meningkatkan penjualan.
Fungsi manajemen operasi

Hal yang tidak kalah penting dari mengetahui tujuan adalah mengenal
fungsi manajemen operasional. Setidaknya, ada empat fungsi yang
berjalan dari penerapan manajemen operasi. 

 Fungsi perencanaan

Sesuai namanya, tahap ini meliputi semua kegiatan awal, mulai dari
penentuan barang atau jasa yang akan diproduksi hingga jadwal
kampanye marketing. 
Fungsi perencanaan juga mencakup penggunaan sumber daya serta
fasilitas lain untuk menghasilkan suatu produk. Itulah alasan, seorang
manajer operasional dituntut bisa mengembangkan program,
kebijakan, dan prosedur yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
operasi perusahaan.

 Fungsi pengorganisasian

Untuk menjalankan semua kegiatan bisnis, kamu perlu menentukan


jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan. Selain itu, kamu juga
perlu menetapkan kapabilitas atau skill set yang memenuhi kebutuhan
bisnis.
Dengan kata lain, seorang manajer operasional perlu membentuk
struktur individu, grup, atau divisi dalam sebuah sistem operasional.
Tentu saja, hal tersebut demi mencapai tujuan perusahaan.

 Fungsi penelaah

Di dalam operation management, perlu ada peninjauan setiap kegiatan


operasi dan produksi. Maka dari itu, salah satu fungsinya adalah
penelaah.Tahap ini meliputi semua kegiatan untuk memperoleh
keterangan tentang setiap kegiatan operasi dan produksi.

 Fungsi pengawasan

Terakhir, tetapi tidak kalah penting adalah fungsi pengawasan. Fungsi


yang satu ini mencakup semua aktivitas yang bertujuan mengarahkan
dan menjamin agar berbagai kegiatan yang telah dan sedang dikerjakan
sesuai dengan perencanaan.
Peran Manajer Operasional
Kalau disesuaikan dengan pengertian manajemen operasional, seorang
manajer harus benar-benar paham keseluruhan proses yang ada di
dalam perusahaan. Mereka dilibatkan soal pengkoordinasian proses
beserta pengembangan terbarunya sambil mengevaluasi kembali
strukturnya.
Dalam hal ini organisasi dan produktifitas  menjadi hal yang paling
dibutuhkan ketika menjadi seorang manajer operasional, ia harus bisa
berada di posisi yang sangat fleksibel. Manajer operasional memiliki
tugas pokok dalam proses produksi, diantaranya:

 Membuat perencanaan kuantitas dan kualitas bahan baku dalam


proses produksi.
 Membuat rencana lokasi gudang persediaan dan peralatan mesin
yang efisien untuk menghemat waktu dan mobilisasi.
 Merencanakan letak layout pabrik.
 Bertanggungjawab atas pemeliharaan peralatan pabrik untuk
menjamin keandalan dan keberlangsungan operasional.
 Membuat strategi produk yang berkualitas sehingga bisa bersaing
dengan kompetitor.
 Membuat jadwal kerja yang efektif dan efisien dengan
mengevaluasi biaya tenaga kerja.
 Manajer operasional bertanggungjawab atas keberlangsungan
hasil produksi, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.
Contoh manajemen operasional serta ruang lingkupnya

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, operation management


dapat berlaku di perusahaan yang menawarkan produk ataupun jasa.
Berdasarkan sektor barang dan jasa contoh manajemen operasional
bisa dilihat di bawah ini.
Contoh operasional perusahaan penghasil barang, antara lain
pertanian, manufaktur, perkebunan, perikanan, pertambangan,
konstruksi, otomotif, perumahan, pabrik pembuatan produk barang,
serta industri berat atau ringan.
Sementara itu, contoh kegiatan operation management dalam
perusahaan jasa, misalnya pendidikan, hukum, perbankan, asuransi,
kesehatan, layanan masyarakat, transportasi, perdagangan, hiburan,
administrasi, real estate, jasa profesional, dan jasa reparasi.

Terdapat 3 ruang lingkup manajemen operasional yaitu perencanaan


sistem produksi, pengendalian produksi, dan sistem informasi produksi.

1. Perencanaan sistem produksi

Pada ruang lingkup ini, perencanaan sistem produksi dimulai dari


proses perencanaan produksi yang bertujuan untuk menghasilkan
barang atau jasa. Barang atau jasa yang diproduksi pasti
berdasarkan permintaan atau kebutuhan para konsumen.
Umumnya, sistem ini mencakup kuantitas, harga, kualitas dan
waktu. Dalam ruang lingkup ini, ada empat hal yang harus
diperhatikan:
 Penentuan tata letak fasilitas pabrik 
 Penentuan lokasi pabrik
 Perencanaan lingkungan kerja 
 Permasalahan yang standar

2. Pengendalian Produksi

Di dalam perencanaan produksi biasanya terdapat berbagai


kebijakan dan standar yang harus dipenuhi. Perencanaan tersebut
juga sering kali melibatkan prosedur pengawasan terhadap proses
produksi yang sedang berjalan, tujuannya agar proses produksi
terkendali serta sesuai perencanaan yang telah ditentukan. 

Umumnya, pengendalian produksi dibagi menjadi ke dalam lima


bagian sebagai berikut:
 Pengendalian bahan baku: mengatur tentang pemindahan,
pengemasan, dan penyimpanan berbagai bentuk dan jenis
bahan baku. 
 Pengendalian biaya produksi: analisis biaya produksi yang
digunakan untuk mendapatkan keuntungan secara
optimal. 

3. Sistem informasi produksi

Pada umumnya, sistem informasi produksi terdiri dari tiga bagian,


yaitu struktur organisasi, produksi atas dasar pemesanan, dan
produksi untuk pasar. Struktur organisasi di sini adalah
pengorganisasian dalam membangun hubungan antara
komponen organisasi. Misalnya, pembagian tugas dan jabatan
dengan tujuan semua kegiatan dapat mencapai sasaran. 

Adapun keputusan produksinya dilakukan atas  dasar permintaan


konsumen secara spesifik ataupun memproduksi untuk pasar.
Kegiatan produksi untuk pasar umumnya didasarkan pada
demand atau permintaan konsumen, baik konsumen lama
maupun konsumen baru. 

Perusahaan yang sudah memiliki basis pasar yang baik akan


melakukan aktivitas produksi secara regular.
Aspek penting dalam ruang lingkup manajemen operasional

Berbicara ruang lingkup manajemen operasional, terdapat tiga aspek


yang berkaitan erat. Aspek struktural, fungsional, dan lingkungan
hampir tidak bisa dilepaskan dari ruang lingkup operation
management. 

Sesuai namanya, aspek struktural merupakan aspek tentang


pengaturan komponen dalam membangun suatu sistem operasional
sehingga dapat saling berinteraksi satu sama lain. 

Sementara itu, aspek yang berhubungan dengan pengorganisasian


seluruh komponen struktural dikenal dengan aspek fungsional.

Anda mungkin juga menyukai