Anda di halaman 1dari 4

SARNIATI

20/471247/PEK/26974
TUGAS PERTEMUAN 12

SNAP 2019 (SESI 2)


Agung Widiadi
Direktorat Jenderal Anggaran, Kementrian keuangan RI

PRAKTIK MONITORING DAN EVALUASI BERBASIS KINERJA DI


INDOENSIA

Subtopik yang akan dibahas:

1. Prinsip Utama Fungsi Pengendalian, Monitoring, dan Evaluasi APBN


 Dalam rangka penyusunan RAPBN Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun Rencana
Kerja dan Anggaran Kementrian Lembaga (RKAKL) berdasarkan prestasi kerja yang
akan dicapai serta dengan prakiraan belanja untuk tahun berikutnya menurut UU No 17
Tahun 2003
 Penyusunan RKAKL menggunakan pendekatan kerangka penganggaran jangka
menengah (KPJM), penganggaran terpadu, dan penganggaran berbasis kinerja (PBK)
sesuai PP No 90 Tahun 2010
 Penganggaran Berbasis Kinerja digunakan untuk menunjukkan kejelasan hubungan
antara alokasi anggaran dengan keluaran atau hasil dari kegiatan atau program dan
kejelasan penanggungjawab pencapaian Kinerja sesuai dengan struktur organisasi
dalam rangka peningkatan akuntabilitas, transparansi, dan efektifitas penggunaan
anggaran secara terukur
 Penyusunan RKAKL menggunakan instrument indicator kinerja, standar biaya, dan
evaluasi kinerja.
 Evaluaso Kinerja Anggaran (EKA) selanjutnya diatur dengan peraturan Menteri
Keuangan No 214 Tahun 2017
 Dilakukan atas informasi kinerja yang tertuang alam dokumen RKAKL
 Fungsi evaluasi kinerja anggaran:
a. Fungsi Aukuntabilitas (Proving). Untuk membuktikan dan
mempertanggungjawabkan secara professional kepada pemangku kepentingan atas
penggunaan anggaran yang dikelola Kementerian/Lembaga, unit eselon I maupun
satuan kerja.
b. Fungsi peningkatan Kualitas (Improving). Untuk mengukur efektifitas dan efisiensi
serta mengidentifikasi factor pendukung dan kendala atas pelaksanaan RKAKL
dalam rangka peningkatan kinerja anggaran dan bahan masukan penyusunan
kebijakan
 Posisi strategis evaluasi kinerja anggaran sebagai instrumen penganggaran berbasis
kinerja
a. Sebagai “early warning” capaian kinerja anggaran tahun berjalan
b. Sebagai feedback anggaran di tahun mendatang, bahwa proses perencanaan
anggaran pemerintah diajukan menggunakan hasil monev
c. Bahan pertimbangan penetapan/kebijakan alokasi anggaran, dan penyusunan
RKAKL
d. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas anggaran pemerintah
 Jenis evaluasi kinerja anggaran:
a. Regular, rutin, terjadwal, berjenjang
b. Non-reguler, sesuai kebutuhan
2. Monitoring dan Evaluasi Kinerja Tahunan dan Triwulan

Aspek evaluasi kinerja anggaran diantaranya adalah:

a. Aspek implementasi yang menilai bagaiman proses pencapaian output. Dilaksanakan


oleh kemenkeu, K/L, dan Unit Eselon I. Nilai yang ingin dicapai dari aspek
implementasi Eselon I adalah 33,3% dan satker 100%
Indikator:
 Capaian keluaran. Dalam artian capaian keluaran program untuk tingkat Unit
Eselon I dan kegiatan untuk tingkat satuan kerja. Nilai yang ingin dicapai adalah
41,5%
 Efisiensi. Dalam artian efisiensi artian capaian keluaran program untuk tingkat
Unit Eselon I dan kegiatan untuk tingkat satuan kerja. Nilai yang ingin dicapai
adalah 28,6%
 Konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan. Nilai yang ingin
dicapai adalah 18,2%
 Penyerapan anggaran. Nilai yang ingin dicapai adalah 9,7%
b. Aspek manfaat yang menilai bagaimana manfaat yang diterima stakeholder.
Dilaksanakan oleh kemenkeu, K/L, dan Unit Eselon I dengan indicator diantaranya
capaian sasaran strategis untuk tingkat K/L, capaian sasaran program untuk tingkat
unit eselon I. Nilai yang ingin dicapai oleh aspek manfaat (sasaran program) adalah
66,7%
c. Aspek konteks yang menilai ketertarikan outcome-kegiatan-output-input.
Dilaksanakan oleh kemenkeu, K/L, dan Unit Eselon I dengan indicator ketersediaan,
kejelasan, relevansi: dengan informasi kinerja diatasnya dan denga kebutuhan,
keterukuran

Dilaksanakan pada tingkat:

a. Kementrian keuangan, Direktorat jenderal Anggaran


b. Kementrian/Lembaga
c. Unit Eselon I
d. Satuan kerja (Satker)

Sepunuhnya dilakukan melalui sistem informasi yang menghubungkan kemenkeu-K/L-


Untit Eselon I/Satker (melalui aplikasi Smart)

Pelaporan:

a. Satuan kinerna: capaian keluaran kegiatan, indikatornya, dan progressnya secara


bulanan
b. Unit Eselon I: capaian keluaran program secara triwulan, capaian indicator sasaran
program secara tahunan, dan evaluasi kinerja anggaran atas aspek konteks secara
tahunan
c. Kementrian/Lembaga: Capaian indicator sasaran strategis secara tahunan dan evaluasi
kinerja anggaran atas aspek konteks secara tahunan
3. Pemanfaatan Teknologi dalam Sistem Monitoring dan Evaluasi APBN
 Pelaksanan evaluasi kinerja anggaran sepenuhnya dilaksanakan melalui aplikasi
smart
 Menghubungkan DJA-K/L-Unit Eselon I-Satker
 Paperless Report
 Web-Based
 Real time data financial dan data target kinerja
 Data realisasi kinerja tergantung pelaporan
 Penyediaan data financial dan non-financial untuk pelaporan lainnya (Laporan
Kinerja).
4. Prospek dan Tantangan:
 APBN merupakan amanat yang harus dipertanggung jawabkan
 Setiap rupiah APBN harus dikelola secara efisien dan efektif, sehingga penguatan
dan pengembangan dalam pengenggaran perlu dilakukan secara berkelanjutan
untuk meningkatkan value for money APBN bagi kesejahteraan masyarakat
 Banyak hasil kinerja pemerintah belum terdisemunasikan dengan baik termasuk di
dalamnya informasi kinerja anggaran
 Masyarakat semakin kritis dalam memperhatikan kinerja pemerintah
 Menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan attitude terkait Evaluasi Kinerja
Anggaran dengan melaksanakan Evaluasi Kinerja Anggaran dan menggunakan
hasilnya kepada seluruh tingkatan Evaluasi Kinerja Anggaran secara nasional baik
di Direktoral Jenderal Anggaran, K/L, Unit Eselon I, dan satuan Kerja
 Kolaborasi antara Kemenkeu dengan Profesional (kademi, pakar, dan praktisi)
dalam memperkuat Evaluasi Kinerja Anggaran
 Keterlibatan apparat pemeriksa dalam implementasi Evaluasi Kinerja anggaran
pada setiap tingkatan
 Peran serta masyarakat dalam ikut mengetahu hasil Evaluasi Kinerja Anggaran
agar value for money APBN dapat tercapai
 Menggunakan hasil Evaluasi Kinerja anggaran dalam penyusunan kebijakan
penganggaran:
a. Penyusunan tema, sasaran, arah kebijakan, dan prioritas pembangunan tahunan
yang direncanakan
b. Penyusuna review angka dasar
c. Penyusunan alokasi anggaran tahun berikutnya
d. Pemberian penghargaan, dan
e. Penyusunan kebijakan lain khususnya terkait penganggaran

Anda mungkin juga menyukai