Agung Widiadi Direktorat Jenderal Anggaran, Kementrian keuangan RI
PRAKTIK MONITORING DAN EVALUASI BERBASIS KINERJA DI
INDOENSIA
Subtopik yang akan dibahas:
1. Prinsip Utama Fungsi Pengendalian, Monitoring, dan Evaluasi APBN
Dalam rangka penyusunan RAPBN Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Lembaga (RKAKL) berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai serta dengan prakiraan belanja untuk tahun berikutnya menurut UU No 17 Tahun 2003 Penyusunan RKAKL menggunakan pendekatan kerangka penganggaran jangka menengah (KPJM), penganggaran terpadu, dan penganggaran berbasis kinerja (PBK) sesuai PP No 90 Tahun 2010 Penganggaran Berbasis Kinerja digunakan untuk menunjukkan kejelasan hubungan antara alokasi anggaran dengan keluaran atau hasil dari kegiatan atau program dan kejelasan penanggungjawab pencapaian Kinerja sesuai dengan struktur organisasi dalam rangka peningkatan akuntabilitas, transparansi, dan efektifitas penggunaan anggaran secara terukur Penyusunan RKAKL menggunakan instrument indicator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja. Evaluaso Kinerja Anggaran (EKA) selanjutnya diatur dengan peraturan Menteri Keuangan No 214 Tahun 2017 Dilakukan atas informasi kinerja yang tertuang alam dokumen RKAKL Fungsi evaluasi kinerja anggaran: a. Fungsi Aukuntabilitas (Proving). Untuk membuktikan dan mempertanggungjawabkan secara professional kepada pemangku kepentingan atas penggunaan anggaran yang dikelola Kementerian/Lembaga, unit eselon I maupun satuan kerja. b. Fungsi peningkatan Kualitas (Improving). Untuk mengukur efektifitas dan efisiensi serta mengidentifikasi factor pendukung dan kendala atas pelaksanaan RKAKL dalam rangka peningkatan kinerja anggaran dan bahan masukan penyusunan kebijakan Posisi strategis evaluasi kinerja anggaran sebagai instrumen penganggaran berbasis kinerja a. Sebagai “early warning” capaian kinerja anggaran tahun berjalan b. Sebagai feedback anggaran di tahun mendatang, bahwa proses perencanaan anggaran pemerintah diajukan menggunakan hasil monev c. Bahan pertimbangan penetapan/kebijakan alokasi anggaran, dan penyusunan RKAKL d. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas anggaran pemerintah Jenis evaluasi kinerja anggaran: a. Regular, rutin, terjadwal, berjenjang b. Non-reguler, sesuai kebutuhan 2. Monitoring dan Evaluasi Kinerja Tahunan dan Triwulan
a. Aspek implementasi yang menilai bagaiman proses pencapaian output. Dilaksanakan
oleh kemenkeu, K/L, dan Unit Eselon I. Nilai yang ingin dicapai dari aspek implementasi Eselon I adalah 33,3% dan satker 100% Indikator: Capaian keluaran. Dalam artian capaian keluaran program untuk tingkat Unit Eselon I dan kegiatan untuk tingkat satuan kerja. Nilai yang ingin dicapai adalah 41,5% Efisiensi. Dalam artian efisiensi artian capaian keluaran program untuk tingkat Unit Eselon I dan kegiatan untuk tingkat satuan kerja. Nilai yang ingin dicapai adalah 28,6% Konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan. Nilai yang ingin dicapai adalah 18,2% Penyerapan anggaran. Nilai yang ingin dicapai adalah 9,7% b. Aspek manfaat yang menilai bagaimana manfaat yang diterima stakeholder. Dilaksanakan oleh kemenkeu, K/L, dan Unit Eselon I dengan indicator diantaranya capaian sasaran strategis untuk tingkat K/L, capaian sasaran program untuk tingkat unit eselon I. Nilai yang ingin dicapai oleh aspek manfaat (sasaran program) adalah 66,7% c. Aspek konteks yang menilai ketertarikan outcome-kegiatan-output-input. Dilaksanakan oleh kemenkeu, K/L, dan Unit Eselon I dengan indicator ketersediaan, kejelasan, relevansi: dengan informasi kinerja diatasnya dan denga kebutuhan, keterukuran
Dilaksanakan pada tingkat:
a. Kementrian keuangan, Direktorat jenderal Anggaran
b. Kementrian/Lembaga c. Unit Eselon I d. Satuan kerja (Satker)
Sepunuhnya dilakukan melalui sistem informasi yang menghubungkan kemenkeu-K/L-
Untit Eselon I/Satker (melalui aplikasi Smart)
Pelaporan:
a. Satuan kinerna: capaian keluaran kegiatan, indikatornya, dan progressnya secara
bulanan b. Unit Eselon I: capaian keluaran program secara triwulan, capaian indicator sasaran program secara tahunan, dan evaluasi kinerja anggaran atas aspek konteks secara tahunan c. Kementrian/Lembaga: Capaian indicator sasaran strategis secara tahunan dan evaluasi kinerja anggaran atas aspek konteks secara tahunan 3. Pemanfaatan Teknologi dalam Sistem Monitoring dan Evaluasi APBN Pelaksanan evaluasi kinerja anggaran sepenuhnya dilaksanakan melalui aplikasi smart Menghubungkan DJA-K/L-Unit Eselon I-Satker Paperless Report Web-Based Real time data financial dan data target kinerja Data realisasi kinerja tergantung pelaporan Penyediaan data financial dan non-financial untuk pelaporan lainnya (Laporan Kinerja). 4. Prospek dan Tantangan: APBN merupakan amanat yang harus dipertanggung jawabkan Setiap rupiah APBN harus dikelola secara efisien dan efektif, sehingga penguatan dan pengembangan dalam pengenggaran perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan value for money APBN bagi kesejahteraan masyarakat Banyak hasil kinerja pemerintah belum terdisemunasikan dengan baik termasuk di dalamnya informasi kinerja anggaran Masyarakat semakin kritis dalam memperhatikan kinerja pemerintah Menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan attitude terkait Evaluasi Kinerja Anggaran dengan melaksanakan Evaluasi Kinerja Anggaran dan menggunakan hasilnya kepada seluruh tingkatan Evaluasi Kinerja Anggaran secara nasional baik di Direktoral Jenderal Anggaran, K/L, Unit Eselon I, dan satuan Kerja Kolaborasi antara Kemenkeu dengan Profesional (kademi, pakar, dan praktisi) dalam memperkuat Evaluasi Kinerja Anggaran Keterlibatan apparat pemeriksa dalam implementasi Evaluasi Kinerja anggaran pada setiap tingkatan Peran serta masyarakat dalam ikut mengetahu hasil Evaluasi Kinerja Anggaran agar value for money APBN dapat tercapai Menggunakan hasil Evaluasi Kinerja anggaran dalam penyusunan kebijakan penganggaran: a. Penyusunan tema, sasaran, arah kebijakan, dan prioritas pembangunan tahunan yang direncanakan b. Penyusuna review angka dasar c. Penyusunan alokasi anggaran tahun berikutnya d. Pemberian penghargaan, dan e. Penyusunan kebijakan lain khususnya terkait penganggaran