Anda di halaman 1dari 40

Statistik Bisnis

Populasi dan Sampel


Ketika seorang analis hendak mengumpulkan data,
ia akan berhadapan dengan yang namanya Populasi dan Sampel

Populasi Sampel
Populasi berasal dari bahasa
Inggris (population), yang
Sampel adalah suatu prosedur
berarti jumlah penduduk
pengambilan data di mana
hanya sebagian populasi yang
Dalam penelitian 
diambil dan dipergunakan
keseluruhan dari objek
untuk menentukan sifat serta
penelitian yang dapat berupa
ciri yang dikehendaki dari
manusia, hewan, tumbuh-
suatu populasi
tumbuhan, peristiwa, sikap
hidup dan sebagainya
Populasi
• Populasi adalah keseluruhan unsur yang
menjadi obyek pengamatan.

• Populasi finite : populasi yang jumlah


unsurnya (N) terbatas, misalnya : 5, 10, 1000

• Populasi Infinite : populasi yang jumlah


unsurnya tidak terbatas
3
POPULASI DAN SAMPEL
• Apakah populasi?
• Populasi diartikan sebagai sekumpulan unsur
atau elemen yang menjadi obyek penelitian.
Elemen populasi ini biasanya merupakan
satuan analisis.
• Populasi: Himpunan semua hal yang ingin
diketahui.
• Dapat berupa kumpulan semua kota, semua
wanita, semua perusahaan.
• Populasi dalam penelitian dapat
pula diartikan sebagai
keseluruhan unit analisis yang ciri-
cirinya akan diduga.

Unit analisis adalah unit/satuan


yang akan diteliti atau dianalisis
Menentuan populasi dibantu oleh 4
faktor :
• Isi
• Satuan
• Cakupan (scope)
• Waktu
Contoh:
• Suatu penelitian tentang pendapatan keluarga
petani di Kabupaten Jombang tahun 2005,
•  maka populasinya dapat ditetapkan dengan 4
faktor tsb:
• Isi  Semua keluarga petani
• Satuan  Petani penggarap/pemilik
tanah
• Cakupan (scope) Kabupaten Jombang
• Waktu  tahun 2005
Populasi dapat dibedakan

• Populasi target merupakan populasi yang


telah ditentukan sesuai dengan
permasalahan penelitian, dan hasil
penelitian dari populasi tersebut ingin
disimpulkan.
• Populasi survei merupakan populasi yang
terliput dalam penelitian yang dilakukan.
Populasi Survei

Populasi target

Idealnya populasi target dan populasi survei


sama, tapi karena berbagai sebab maka populasi
target dan survei menjadi tidak sama.
Teknik Pengambilan Sampel

Probability Nonprobablity
Sampling Sampling

1. Simple Random Sampling


1. Convenience Sampling
2. Stratified Sampling
2. Purposive Sampling
 Proporsional
3. Judgment Sampling
 Disproporsional
4. Quota Sampling
3. Cluster Sampling
5. Snowball Sampling
4. Double Sampling
Simpel Random Sampling Probability
(Pengambilan Sampel Secara Acak Sederhana) Sampling

1. Setiap anggota punya kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel

2. Anggota populasi tidak memiliki strata (tingkatan) (relatif homogen)


Homogen: seluruh anggotanya memiliki ciri dan kondisi yang seragam

3. Dikatakan sederhana, karena tidak memerlukan perhatian pada


kerumitan dengan adanya keberagaman ciri dan atau kondisi, dan
caranya (teknisnya) pun amat sangat sederhana

Langkah-Langkahnya:
a. Ketahui berapa banyak jumlah anggota populasinya,
b. Tentukan berapa banyak sampel yang akan diambil dari sekian
banyak anggota populasi,
c. Ambil sampel.
Sampel Random Sampling Probability
(Pengambilan Sampel Secara Acak Sederhana) Sampling

Misalnya, jumlah populasinya 100 orang, dan yang akan dijadikan


sampel adalah 25 orang, maka setiap elemen mempunyai
kemungkinan 25% untuk bisa dipilih menjadi sampel.

25/100 x 100% = 25%

Dengan tekhnik ini, maka analis ingin hasil penelitiannya bisa


dijadikan ukuran untuk mengestimasi populasi atau melakukan
generalisasi, oleh sebab itu sampel harus representatif dan diambil
secara acak.

Ketentuannya, jumlah populasi sudah diketahui pasti


Nonprobability Sampling
Artinya: setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang
sama untuk dijadikan sampel.

Misal terdapat lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena


letaknya dekat dengan rumah si peneliti, sedangkan yang lainnya
tidak dipilih karena jauh.

Ketentuannya, jumlah populasi tidak diketahui.


Nonprobability Sampling
Contoh:

Jika yang diteliti adalah konsumen teh botol, kemungkinan besar


peneliti tidak mengetahui dengan pasti berapa jumlah konsumennya
dan juga karakteristik konsumen. Dalam situasi ini, sampel diambil
dengan cara tidak acak, namun dengan konsekuensi hasil
penelitiannya tidak bisa digeneralisasikan.
Nonprobability Sampling

Kesimpulannya:
Jika ternyata dari 200 konsumen teh botol tadi merasa kurang puas,
maka peneliti tidak bisa mengatakan bahwa sebagian besar
konsumen teh botol merasa kurang puas terhadap teh botol
Let’s back to Probability Sampling
Teknik Pengambilan Sampel

Probability Sampling

Sebagaimana yang 1. Simple Random Sampling


kita ketahui, 2. Stratified Sampling
di dalam  Proporsional
Prob. Sampling  Disproporsional
terdapat beberapa 3. Cluster Sampling
teknik 4. Double Sampling
Teknik Pengambilan Sampel
Probability Sampling
Stratified Sampling - Proporsional

DIKETAHUI DATA SEBAGAI BERIKUT:


SD 230
SMP 270
SMU 300
SARJANA 400
JUMLAH 1200

bagaimana menentukan sampelnya?


Proporsional
Sampel merupakan
Strata Sampel bagian dari
(Stratified Sampling) Strata Sampel

merupakan teknik
pengambilan
sampel dengan
populasi yang
Proporsional memiliki strata
Sampel atau tingkatan dan
setiap tingkatan
memiliki
karakteristik sendiri
DIKETAHUI DATA SEBAGAI BERIKUT:
SD 230
SMP 270
SMU 300
SARJANA 400
JUMLAH 1200

memiliki karakteristik sendiri


Teknik Pengambilan Sampel
Probability Sampling
Stratified Sampling - Proporsional

Cara menghitung:
Total populasi 1.200 orang, sampel yang ingin diambil
sebanyak 120 orang, maka untuk menentukannya:

120
= 0.1
1.200
Sehingga menjadi:

Stratified Sampling - Proporsional


Jumlah % Sampel
Anggota
Strata Proporsi Sampel dalam
Populasi
(orang) Populasi
SD 230 0.1 23 19.2
SMP 270 0.1 27 22.5
SMU 300 0.1 30 25
SARJANA 400 0.1 40 33.3
JUMLAH 1200 120
Teknik Pengambilan Sampel
Probability Sampling
Stratified Sampling - Disproporsional
Jumlah sampel yang diambil dari setiap strata jumlahnya
sama tidak sebanding dengan jumlah populasi dengan
proporsi sampel di setiap strata.
Perhitungan untuk menentukan jumlah sampel yang
diambil dari masing-masing strata (tingkatan), jika diketahui
jumlah sampel yang diambil 120 orang.

120
= 30
4
Sehingga menjadi:

Stratified Sampling - Disproporsional


Anggota Jumlah Sampel % Sampel
Strata
Populasi (orang) dalam Populasi
SD 230 30 19.2
SMP 270 30 22.5
SMU 300 30 25
SARJANA 400 30 33.3
JUMLAH 1200 120
Teknik Pengambilan Sampel
Probability Sampling
Cluster Sampling
• populasi dibagi dulu atas kelompok berdasarkan area
atau cluster
• kemudian beberapa cluster dipilih sebagai sampel, dari
cluster tersebut bisa diambil seluruhnya atau sebagian
saja untuk dijadikan sampel,
• anggota populasi di setiap cluster tidak perlu homogen
• metode ini biasanya digunakan pada survey yang
menggunaan peta area (geografi), misalnya survey
perumahan di perkotaan. Area kota dibagi kedalam blok-
blok, kemudian secara random dipilih blok-blok sebagai
sampel pengamatan.
Teknik Pengambilan Sampel
Probability Sampling
Cluster Sampling
• Quick Count biasanya menggunakan perpaduan Cluster
& Stratifikasi Sampling dalam methodenya
• Cluster sampling ini digunakan ketika elemen dari
populasi secara geografis tersebar luas.
• Keuntungan penggunaan teknik ini adalah menjadikan
proses sampling lebih murah dan cepat daripada jika
digunakan teknik simple random sampling. Akan tetapi,
hasil dari cluster sampling ini pada umumnya kurang
akurat dibandingkan simple random sampling
Teknik Pengambilan Sampel
Probability Sampling
Cluster Sampling
Contoh:
Penarikan sampel pengguna telepon seluler di DKI Jakarta dengan
tujuan untuk mengetahui merek telepon seluler apa yang paling
disukai.
Misalnya: jumlah sampel yang ditentukan 200 orang.

DKI JAKARTA: DKI JAKARTA:


1. Jakarta Utara 1. Jakarta Utara = 10%
2. Jakarta Timur 2. Jakarta Timur = 20%
3. Jakarta Pusat 3. Jakarta Pusat= 25%
4. Jakarta Selatan 4. Jakarta Selatan = 30%
5. Jakarta Barat 5. Jakarta Barat = 15%
Teknik Pengambilan Sampel
Probability Sampling
Double Sampling (Sequential Sampling)
mengirim dua set kuesioner pada dua unit sampling yang memiliki
persamaan, maka dapat diharapkan salah satu di antaranya akan
dikembalikan

DKI JAKARTA:
JAKARTA SELATAN: LEBAK BULUS:
1. Jakarta Utara
1. Blok M 1. Kelurahan A
2. Jakarta Timur
2. Lebak Bulus 2. Kelurahan B
3. Jakarta Pusat
3. Kebayoran 3. Kelurahan C
4. Jakarta Selatan
4. Pasar Minggu 4. Kelurahan D
5. Jakarta Barat
Beberapa Teknik Non Probability Sampling

1. Purposive Sampling (Penarikan Sampel Secara


Sengaja)
– Cara ini membutuhkan kemampuan dan pengetahuan
yang baik dari peneliti terhadap populasi penelitian.
– Untuk menentukan siapa yang menjadi anggota sample,
maka peneliti harus benar-benar mengetahui dan
beranggapan bahwa orang yang dipilihnya dapat
memberikan informasi yang diinginkan sesuai dengan
permasalahan penelitian.
2. Quota Sampling
(Penarikan Sampel Jatah)
• Cara ini mirip dengan stratified sampling, yaitu
dengan membagi populasi ke dalam sub-sub
populasi sesuai dengan fokus penelitian.
• Penarikan sample jatah dilakukan bila peneliti
tidak dapat mengetahui jumlah yang rinci dari
setiap strata populasinya.
3. Snow-ball Sampling
(Penarikan Sampel Bola Salju)
• Cara penarikan sampel ini dimulai dengan jumlah
yang sedikit akhirnya menjadi banyak, dengan
beberapa tahap.
• Pertama, menentukan satu atau beberapa orang
untuk diwawancarai.
• Selanjutnya orang-orang tersebut akan berperan
sebagai titik awal penarikan sampel selanjutnya.
– Salah satu kelemahannya adalah sampel yang pada tahap
berikutnya adalah orang-orang terdekat (peer group).
Karena itu orang pertama dipilih lebih dari satu.
4. Sequential Sampling
Penarikan sample ini dimulai dengan
pengambilan sample dalam jumlah kecil,
kemudian data dianalisis.

Jika hasilnya masih diragukan, maka sample


diambil yang lebih besar dan seterusnya.
5. Accidental/Haphazard Sampling (Penarikan
Sampel Secara Kebetulan)

Penarikan sample ini dilakukan dengan cara


memilih orang yang kebetulan ditemui.
Teknik Pengambilan Sampel
Non Probability Sampling
Convenience Sampling

• Sampel diambil berdasarkan pada ketersediaan elemen


dan kemudahan untuk mendapatkannya
• Sampel terpilih karena berada pada waktu dan tempat
yang tepat
• Cara ini biasanya dipakai pada tahap awal penelitian
• Kelebihan : murah dan cepat (hemat biaya dan waktu)
• Kekurangan : hasilnya tidak dapat diandalkan
Teknik Pengambilan Sampel
Non Probability Sampling
Convenience Sampling

Contoh:
Penelitian tentang persepsi konsumen terhadap pelayanan.
Penelitian dilaksanakan selama satu minggu. Sampel yang
diambil adalah sebesar 100 orang. Konsumen yang akan
terpilih sebagai sampel adalah 100 orang pertama yang
ditemui di toko tersebut selama kurun waktu penelitian
Dalil Limit Pusat
(The Central Limit Theorem) :

• Bila sampel acak berukuran n diambil dari


suatu populasi dengan rata-rata μ dan deviasi
standar σ, maka
• 1.  x = 
 N n
• 2.  x  populasi terbatas x 
n N 1

populasi tdk terbatas 


x 
n
X 
• Sehingga : Z
x
36
Distribusi Sampling Rata-rata

contoh
• Membuat distribusi Sampling rata-rata sampel dengan
sampel berukuran n = 2 dari suatu populasi berukuran N
= 4 yaitu ( 3, 4, 6, 7)
• Rata-rata dan deviasi standar populasi :
 x 3 467  x   
2

  5   2,5
N 4 N

• Dengan sampling without replacement, maka banyaknya


kemungkinan sampel yang terjadi adalah sebanyak :
4!
C 
4
6
2! (4  2)!
2

37
Ilustrasi
Distribusi Sampling Rata-rata
Kombinasi Kemungkinan
Hasil Sampel
Dist Sampling Rata-rata dg n = 2
Nilai Rata-rata
sampel x sampel x Rata-rata Frek- Proba
sampel x wensi bilita
3 4 3,5
3 6 4,5 3,5 1 1/6
3 7 5 4,5 1 1/6
4 6 5 5 2 2/6
4 7 5,5 5,5 1 1/6
6,5 6,5 1 1/6
6 7
30 6 1
38
Ilustrasi
Distribusi Sampling Rata-rata

• Berdasarkan tabel ilustrasi diatas, maka :

30
X   5
6
ternyata x =μ

(3,5  5) 2  (4,5  5) 2  (5  5) 2  (5  5) 2  (5,5  5) 2  (6,5  5) 2 5


X  
6 6
 N n
atau  x
n N 1
ternyata

 N  n 2,5 4  2 5
   
N 1 2 4 1
X
n 6
39
SEE YOU NEXT WEEK

Anda mungkin juga menyukai