Anda di halaman 1dari 20

TEKNIK PENARIKAN

SAMPEL KUNTITATIF

KELOMPOK
1.
2.
Hein Daniel Demetouw
Musa Kambuaya
3. Maria Claudia Febianty T
Pada penarikan sampel kuantitatif,
terdapat beberapa teknik pengambilan
sampel (sampling).Teknik pengambilan
sampel secara garis besar dapat di
kelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. Pengambilan Sampel 2. Pengambilan Sampel


Probabilitas (Probability Nonprobalitas (Nonprobability
Sampling) Sampling)
1. Probability Sampling
Didasarkan pada konsep seleksi acak dan setiap
anggota populasi mempunyai peluang sama
untuk menjadi sampel.Teknik ini meliputi :
a. Simple random sampling
b. Stratifiet random sampling
c. Cluster sampling
d. Area sampling
a. Simple Random Sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel secara acak dan
sederhana (simple), tanpa memperhatikan tingkatan
(strata) yang ada dalam populasi. Cara ini biasanya
dipilih jika anggota populasi dianggap memiliki
karakteristik yang homogen (kecenderungan sama).
Contoh sampel acak sederhana adalah nama 25 karyawan yang
dipilih dari sebuah perusahaan dengan 250 karyawan. Dalam
hal ini, populasinya adalah semua 250 karyawan, dan sampelnya
acak karena setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama
untuk dipilih
b. Stratified random sampling
merupakan teknik pengambilan sampel secara acak yang
distratifikasikan. Karakteristik sampel di tiap tingkat dianggap
bersifat homogen.
1)Proportionate stratified random sampling.
Cara ini biasanya dipilih jika anggota populasi memiliki
karakteristik yang homogen dan bertingkat (berstrata) secara
proporsional
Contoh suatu perusahaan mempunyai pegawai dengan latar
belakang pendidikan S1: 30. S2: 40, SMA: 80. Jumlah sampel
yang harus diambil adalah meliputi strata pendidikan diambil
perwakilan sesuai kebutuhan
2) Disproportionate stratified random sampling.

Cara ini biasanya dipilih jika anggota populasi memiliki karakteristik


yang homogen dan bertingkat (berstrata) secara tidak proporsional.

Contoh : Pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai:Lulusan S3 : 6


orang, Lulusan S2 : 9 orang, Lulusan S1 : 96 orang dan SMU : 850
orang. Maka tiga orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil
semuanya sebagai sampel. Karena kedua kelompok tersebut terlalu
kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU, dan SMP.
c) Cluster sampling
merupakan teknik pengambilan sampel secara acak yang dipilih berdasarkan kelompok-
kelompok. Karakteristik sampel di tiap kelompok dianggap bersifat heterogen
(kecenderungan berbeda-
beda).
Contoh : Di Indonesia terdapat 30 Provinsi, dan sampelnya akan menggunakan 5 provinsi,
maka pengambilan 5 provinsi itu diambil secara random. Karena provinsi-provinsi di
Indonesia itu berstrata (tidak sama) maka pengambilan sampelnya perlu menggunakan
stratifield random sampling. Propinsi di Indonesia ada penduduknya padat, ada yang kaya
bahan tambang ada yangmempunyai hutan banyak. Karakteristik semacam ini perlu
diperhatikan sehingga pengambilan sampel menurut strata populasi itu dapat ditetapkan.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap yaitu tahap pertama
menentukan sampel daerah, dan tahap kedua menentukan orang-orang yang ada pada
daerah itu secara sampling juga
d)Area sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel secara acak yang dipilih
berdasarkan wilayah-wilayah, yaitu dilakukan dengan cara mengambil
wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Cara ini biasanya
dipilih apabila anggota populasi terbagi atas beberapa wilayah dan
karakteristik sampel antara wilayah (area)
satu dan lainnya dianggap bersifat heterogen.:

Contoh : Suatu penelitian mengenai tingkat keterampilan tenaga kerja di


suatu perusahaan berdasarkan wilayah tinggal atau wilayah asal
karyawan tersebut. Hal ini karena faktor wilayah dapat mempengaruhi
tingkat keterampilan. Misalnya karyawan dari Jakarta lebih terampil
dibandingkan dengan karyawan yang berasal dari Anyer
2. Nonprobability Sampling

merupakan teknik pengambilan sampel tidak acak dan subjektif,


yakni setiap anggota populasi tidak memiliki peluang yang sama
untuk menjadi sampel. Teknik ini meliputi:
a. Systematic Sampling
b. Quota Sampling
c. Purpose Sampling
d. Incidental Sampling

I'm hein. Welcome to my education presentation.


Follow me at @reallygreatsite to learn more.
a. Systematic Sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah ditentukan nomor
urutnya.
Contoh Systematic Sampling
Jika suatu penelitian memiliki total anggota populasi sebanyak 5000 orang dengan
sample yang dikehendaki adalah 200 sample saja, maka setiap sample elemen
populasi akan ditandai dengan nomor urut mulai dari 0001 hingga 5000.
Dengan penomoran tersebut, maka guna menentukan jarak interval dari sample satu
dan sample berikutnya berlaku rumus K = N/n.
Keterangan dari rumus tersebut adalah:
K: jarak interval
N: jumlah populasi
n: jumlah sample
Dengan rumus di atas, maka jarak interval pada contoh penelitian adalah K =
5000/200, didapatkan angka 25. Dengan demikian, maka 25 menjadi jarak interval
untuk pengambilan sample.
Jika sample pertama yang didapatkan secara acak adalah populasi nomor 0002, maka
sample berikutnya adalah nomor 0027 dengan jarak 25. Perhitungan dilakukan terus
menerus hingga (n) atau jumlah sample terpenuhi sesuai yang dibutuhkan, yaitu 200
buah sample dalam kasus ini.
Dengan penggunaan systematic sampling, maka proses pengambilan sample bisa
dilakukan dengan cara yang sederhana dan tergolong mudah. Teknik ini bisa menjadi
opsi yang tepat, terutama untuk penelitian dengan jumlah populasi yang cenderung
besar.
b. Quota Sampling

Merupakan teknik pengambilan


sampel dari anggota populasi yang
memiliki ciri-ciri tertentu sampai
memenuhi kuota yang ditentukan
Penelitian Survai
Contohnya saja adanya keinginan seorang peneliti ingin mensurvei orang-orang
tentang merek smartphone apa yang mereka sukai untuk digunakan. Prihal
ini si peneliti mempertimbangkan ukuran sampel 500 responden penelitian. Selain itu,
dia hanya tertarik untuk mensurvei sepuluh negara bagian di AS.
Berikut cara peneliti membagi populasi dengan menggunakan quota sampling:
Jenis Kelamin 250 laki-laki dan 250 perempuan
Usia 100 responden masing-masing berusia antara
16-20, 21-30, 31-40, 41-50, dan 51+
Status pekerjaan 350 orang bekerja dan 150 orang menganggur
(Peneliti menerapkan kuota bertingkat lebih
lanjut. Misalnya, dari 150 orang yang
menganggur, 100 haruslah pelajar)
Lokasi 50 responden per negara bagian

Dari daftar tabel tersebut. Tentusaja penentuan quota sampling bergantung pada jenis
penelitian, si peneliti dapat saja menerapkan kuota berdasarkan kerangka sampling.
Sehingga tidak perlu bagi peneliti untuk membagi kuota secara merata.
Akan tetapi si peneliti juga bisa membagi kuota sesuai dengan kebutuhannya (seperti
yang ditunjukkan dalam contoh di mana peneliti mewawancarai 350 orang yang
bekerja dan hanya 150 orang yang menganggur). Pengambilan sampel secara acak
atau random sampling dapat dilakukan untuk menjangkau responden.
c. Purposive Sampling

merupakan teknik pengambilan


sampel berdasarkan kriteria-kriteria
(pertimbangan) tertentu dari anggota
populasi
Contoh : Penelitian mengenai Kinerja Karyawan di Perusahaan

Penelitian mengenai kinerja karyawan di Perusahaan dapat menggunakan


teknik purposive sampling. Kriteria dalam pengambilan sampel adalah
sebagai berikut.
• Sampel adalah seluruh karyawan tetap perusahaan tersebut
• Sampel mengisi keperluan kuesioner dari peneliti
• Sampel adalah karyawan yang sudah 4 tahun bekerja di perusahaan
tersebut
Berdasarkan dari kriteria-kriteria di atas, dapat diperoleh sampel sebagai
berikut.
• Jumlah karyawan di perusahaan tersebut yaitu 159 orang
• Karyawan yang mengisi kuesioner sebanyak 89 orang
• Karyawan yang sudah bekerja selama 4 tahun sebanyak 53 orang
Dari kriteria-kriteria di atas, dapat diambil simpulan bahwa sampel yang
digunakan dalam penelitian tersebut adalah 53 orang karyawan.
d. Incidental Sampling
merupakan teknik pengambilan
sampel yang penentuannya didasarkan
pada kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan (insidental) bertemu
dengan peneliti maka akan digunakan
sebagai sampel.
Contoh Accidental Sampling

1. Penelitian mengangkat permasalahan tentang relokasi penjual kaki lima


di malioboro yang dipindah di tempat khusus penjual kaki lima di sana.
Sehingga di sepanjang trotoar malioboro sekarang menjadi lebih sepi.
2. Populasi adalah seluruh warga yang berkunjung ke malioboro. Maka
peneliti mengambil beberapa sampel secara acak, pengujung yang ada
di kawasan malioboro untuk ditanyai terkait dengan tema yang
dibahas.
3. Seorang mahasiswa sedang melakukan penelitian tentang pengaruh
makanan siomay legendaris di Mandala Krida. Kenapa Siomay disana
selalu dikerumuni pembeli. Maka, peneliti pun mengambil sampel
secara acak memilih
Daftar Pustaka

W. Gulo, 2002, Metodologi Penelitian

Priyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif

Agung Widhi Kurniawan, Zarah Puspitaningtyas, 2016,

Metode Penelitian Kuantitatif


Thank you!

Write a closing statement or call-to-action here.


1. …
2. …
3. …

Sesi Diskusi

Anda mungkin juga menyukai