(SAMPLING)
Kegunaan Sampling
• Menghemat biaya
• Mempercepat pelaksanaan penelitian
• Menghemat tenaga
• Memperluas ruang lingkup penelitian
• Memperoleh hasil yang lebih akurat
Faktor-faktor Pertimbangan Sampling
• Membatasi populasi
• Mendaftar seluruh unit yang menjadi anggota
populasi
• Menentukan sampel yang akan dipilih
• Menentukan teknik sampling
Prosedur sampling
Teknik
Sampling 1. Sampling Sistematis
2. Sampling Kuota
Nonprobability 3. Sampling Aksidental
4. Purposive Sampling
Sampling
5. Sampling Jenuh
6. Snowball Sampling
PROBABILITY SAMPLING
adalah teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada
setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Keluarga yang
akan RT RW
diimunisasi
Vitamin A
3. Disproportionate Stratified Random Sampling
adalah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak
dan bertingkat tetap sebagian ada yang kurang proporsional
pembagiannya. Dilakukan apabila populasinya heterogen.
Contoh : Jumlah pegawai pada Dinas Kesehatan Kota Bandung.
a. Kepala Dinas = 1 orang
b. Kasubag TU = 1 orang
c. Kasi pada Dinas = 5 orang
d. Kasubsi pada Dinas = 19 orang
e. Kaur pada Dinas = 4 orang
f. Kepala Cabang Dinas = 6 orang
g. Kaur pd Cabang Dinas = 6 orang
h. Kasubsi pd Cab.Dinas = 12 orang
i. Pelaksana/Staf = 128 orang
Dari jumlah pegawai yang berasal dari Kepala Dinas = 1 orang dan Kasubag TU
= 1 orang diambil sebagai sampel karena tidak proporsional.
NON PROBABILITY SAMPLING
adalah teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan
(peluang) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota
sampel.
1. Sampling Sistematis
adalah pengambilan sampel didasarkan atas urutan dari
populasi yang telah diberi nomor urut atau anggota sampel
diambil dari populasi pada jarak interval waktu, ruang
dengan urutan yang seragam.
Contoh : Jumlah populasi 140 pegawai diberi nomor urut 1
s/d 140. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan nomor
genap (2,4,6,….,140) atau nomor ganjil (1,3,5,…,139).
Pengambilan sampel bisa juga dengan cara mengambil
nomor kelipatan (7,14,21,…,140).
2. Sampling Kuota
adalah teknik pengambilan sampel dari populasi yang mempu
nyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (jatah) yang dikehendaki a
tau pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan tertentu dari peneliti.
Contoh :
Peneliti ingin mengetahui sejauhmana fluktuasi pemasaran
parfum yang dipakai oleh pria dan wanita. Peneliti mengambil
stand di BIP. Cara pengambilan sampel yaitu membatasi
jumlah sampel, misalnya 100 orang, maka setiap orang yang
jalan-jalan di BIP dan yang berminat sesuai dengan
karakteristik penggunaan parfum dijadikan responden.
4. Purposive Sampling
dikenal juga dengan sampling pertimbangan adalah teknik pe
ngambilan sampel yang digunakan peneliti jika peneliti mem
punyai pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengam
bilan sampelnya untuk tujuan tertentu.
Hanya mereka yang ahli yang patut memberikan pertimbangan
un tuk pengambilan sampel yang diperlukan.
Contoh :
Peneliti ingin mengetahui model kurikulum SMU (plus), maka
sampel yang dipilih adalah para guru yang ahli dalam bidang
kurikulum pendidikan dan manajemen pendidikan, masyarakat
yang berpengalaman, dan para ahli di bidang pendidikan.
5. Sampling Jenuh
adalah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi di-
gunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus.
Contoh :
Akan dilakukan penelitian di Lab. Bahasa Inggris Poltek PG
Bandung tentang tingkat keterampilan percakapan para
pegawai yang akan dikirim ke Australia. Jika jumlah pegawai 30
orang yang akan diberangkatkan, maka sampel yang diambil
adalah seluruh populasi sebesar 30 orang tersebut.
6. Snowball Sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang semula berjumlah ke-
cil kemudian anggota sampel mencari anggota sampel yang la
in, demikian seterusnya (bola salju yang sedang menggelinding
semakin jauh semakin besar).
Contoh :
B C
D E F G H I
Menentukan besarnya sampel
Jika populasi sudah diketahui, menggunakan rumus Taro Yamane,
yaitu :
n = N / (N.d2 + 1)