Anda di halaman 1dari 29

Populasi dan Sampel

sujana_ujan@yahoo.com
Populasi

• Definisi

• Populasi adalah wilayah generalisasi


yang terdiri atas : obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Sampel

• Definisi

• Adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang


dimiliki oleh populasi tersebut
• Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi,
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu.
• Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan diperlakukan untuk populasi
• Untuk itu sampel yang diambil harus betul-betul
representatif atau terwakili
Sampel Cont’d

• Teknik Sampling
– Merupakan teknik pengambilan sampel
– Pada dasarnya dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu :
• Probability Sampling
– Simple random, proportionate stratified random,
disproportionate stratified sampling dan area
random
• Non-probability Sampling
– Sampling sistematis, sampling kuota, purposive
sampling, sampling jenuh, dan snowball
sampling
Gambar Teknik Sampling
Probability Sampling

• Adalah teknik sampling (teknik


pengambilan sampel) yang
memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
Simple Random Sampling

• Dikatakan simple atau sederhana karena


pengambilan sampel anggota populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi
• Cara demikian dilakukan bila anggota populasi
dianggap homogen
Proportionate Stratified Random Sampling

• Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai


anggotanya atau unsurnya yang tidak homogen
dan berstrata secara proporsional
• Misalnya :
– Jumlah pegawai yang lulus S1=45, S2=30,
STM =800, ST=900, SMEA=400, SD=300
Disproportionate Stratified Random Sampling

• Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah


sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang
proporsional
• Misalnya :
– Pegawai di PT tertentu mempunyai 3 orang
lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang
S1, 800 orang SMU, 700 orang lulusan
SMP,
– Maka tiga orang lulusan S3 dan 4 orang
lulusan S2 diambil semuanya sebagai
sampel.
Cluster Sampling (Area Sampling)

• Digunakan untuk menentukan sampel bila obyek


yang akan diteliti atau sumber data sangat luas
• Contoh :
– Penduduk dari suatu negara atau propinsi
atau kabupaten
Cluster Sampling (Area Sampling) Cont’d

• Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan


sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan
daerah populasi yang telah ditetapkan

• Misalnya di Indonesia terdiri dari 33 propinsi, dan sampel


akan menggunakan 10 propinsi, maka pengambilan 10
propinsi itu dilakukan secara random.

• Sering digunakan melalui dua tahap, yaitu :


– Tahap Pertama :
• Menentukan sampel daerah
– Tahap Kedua :
• Menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu
secara samping
Non-Probability Sampling

• Adalah teknik pengambilan sampel yang tidak


memberi peluang atau kesempatan yang sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel.

• Teknik sampel ini meliputi : sampling sistematis,


kuota, aksidental, purposive, jenuh dan snowball
Sampling Sistematis

• Adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan


urutan anggota populasi yang telah diberi nomor
urut,
• Misalnya :
– Anggota populasi yang terdiri dari 100
orang, dari semua anggota itu diberi
nomor 1 sampai 100
– Pengambilan sampel dapat dilakukan
dengan nomor ganjil saja, atau kelipatan
dari bilangan tertentu.
Sampling Kuota

• Adalah teknik untuk menentukan sampel dari


populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
• Contoh :
– Akan melakukan penelitian tentang
pendapatan masyarakat terhadap produk
industri tertentu. Jumlah sampel yang
ditentukan 500 orang
– Bila penelitian dibuat kelompok misalnya 5
orang per-kelompok, maka setiap anggota
kelompok tersebut harus merupakan
perwakilan 100 anggota sampel atau 5
orang tersebut harus dapat mencari data
dari 500 anggota sampel
Sampling Insidental

• Adalah teknik penentuan sampel


berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui cocok sebagai sumber data.
Sampling Purposive

• Adalah teknik penentuan sampel dengan


pertimbangan tertentu.
• Misalnya :
– Akan melakukan penelitian tentang
kualitas makanan, maka sampel sumber
datanya adalah orang yang ahli makanan
• Catatan :
– Sampel ini cocok digunakan untuk
penelitian kualitatif
Sampling Jenuh

• Adalah teknik pengambilan sampel bila semua


anggota populasi digunakan sebagai sampel.

• Dilakukan karena bila jumlah populasi relatif


kecil, biasanya kurang dari 30 orang.

• Istilah lain dari sampel jenuh adalah Sensus,


dimana semua anggota populasi dijadikan
sampel
Snowball Sampling

• Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula


jumlahnya kecil, kemudian membesar.
• Ibarat bola salju yang mengelinding yang lama-
lama menjadi besar
Menentukan Ukuran Sampel

• Jumlah anggota sampel sering dinyatakan


dengan ukuran sampel
• Berapa jumlah anggota sampel yang paling tepat
digunakan dalam penelitian ?
• Jawabannya tergantung pada tingkat kesalahan
yang dikehendaki
• Tingkat kepercayaan yang dikehendaki sering
tergantung pada sumber dana, waktu dan tenaga
kerja yang tersedia.
• Makin besar tingkat kesalahan maka akan
semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan,
dan sebaliknya, makin kecil tingkat kesalahan,
maka makin besar jumlah anggota sampel yang
diperlukan
Jumlah Sampel Isaac dan Michael

• Tingkat kesalahan : 1%, 5% dan 10%,


• Rumus :

• S = (2. N. P. Q)/(d2 (N – 1) + (2.P.Q)

• Di mana :
 2= dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5%,
10%
– P = Q = 0,5
– d = 0,05
– S = jumlah sampel
Tabel Isaac dan Michael
Menentukan Ukuran Sampel

• Contoh :
– Akan dilakukan penelitian untuk mengetahui
tanggapan suatu kelompok masyarakat terhadap
masuknya barang-barang impor yang harganya
jauh lebih murah.
– Kelompok masyarakat terdiri dari 1000 orang, yang
dapat dikelompokkan berdasarkan jenjang
pendidikan, yaitu lulusan S1=50, Sarjana
Muda=300, SMK=500, SMP=100, SD=50
– Data di atas termasuk dalam populasi berstrata
– Dengan taraf kesalahan 5%, maka jumlah
sampelnya adalah = 258
– Karena populasinya berstrata, maka sampelnya
juga berstrata
Menentukan Ukuran Sampel

• Dengan demikian masing-masing sampel untuk


tingkat pendidikan di atas :
– S1 = (50/1000) x 258 = 13,90 = 14
– SM= (300/1000) x 258 = 83,40 = 83
– SMK=(500/1000) x 258 = 139,00=139
– SMP=(50/1000) x 258 = 13,90 = 14
– SD = (100/1000) x 258=27,80 = 28
Gambar
Proses Penelitian Kuantitatif
Besarnya Sampel Menurut Zikmund (2000:389)

• Rumus : 2
 ZS 
n 
• Di mana :
E
– n = jumlah sampel
– Z = nilai yang sudah distandarisasi sesuai derajat
keyakinan
– S = deviasi standar sampel atau estimasi standar
populasi
– E = tingkat kesalahan yang ditolerir, plus minus
faktor kesalahan (rentangnya antara ½ derajat
keyakinan)
Besarnya Sampel Menurut Zikmund (2000:389)

• Contoh :
– Misalkan, seorang peneliti, yang mempelajari
pengeluaran para wanita untuk membeli produk
kosmetik, menginginkan derajat kepercayaan 95%,
perkiraan deviasi standar $29 dan rentang
kesalahan kurang dari $2
• Maka :
• Nilai Z = 1,96, diperoleh dari tabel Z

2
 (1,96)(29) 
n   808
 2 
SLOVIN

N
n

1  Ne 2

• n = sampel • Tugas :
• N = populasi • Silahkan cari jumlah
• e = error mahasiswa STIE
Kesatuan, yang
kemudian masukkan
ke dalam rumus tsb
• HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai