K10
Pendahuluan
• Sampling terkait dengan pengumpulan data
• Data berada dalam suatu “semesta” yang disebut
populasi
• Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang
akan kita teliti
• Populasi dapat berupa sekelompok orang, kejadian,
atau benda, yang dijadikan obyek penelitian
• Jika seluruh unit populsi ingin diukur maka kita
melakukan sensus
• Hasil pengukuran yang diambil dari suatu populasi
disebut parameter
• Sensus tidak selalu dapat dilakukan karena berbagai
alasan
Mengapa Sampling ?
• populasi demikian banyaknya sehingga dalam
prakteknya tidak mungkin seluruh elemen diteliti
• keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber
daya manusia
• kadang, penelitian yang dilakukan terhadap sampel
bisa lebih reliabel daripada terhadap populasi
– misalnya, karena elemen sedemikian banyaknya maka
akan memunculkan kelelahan fisik dan mental para
pencacahnya sehingga banyak terjadi kekeliruan. (Uma
Sekaran, 1992)
Ilustrasi
• Berita PR: Kota Bandung Udaranya Tercemar !
– Diduga penyebab utamanya asap kendaraan bermotor
– Pemkot ingin mengecek apakah Ranmor yang ada di Bandung dapat
lolos uji emisi gas buang
– Tentu saja tidak dapat diuji seluruh kendaraan yang ada di kota
Bandung
• Tdk semua unit dalam populasi dpt diidentifikasi
– Contohnya: Ingin mengukur tingkat polusi udara kota Bandung: Harus
diambil sampel
• Bahkan bila populasi dapat diukur, maka muncul hambatan
berikutnya:
– Terlalu mahal
– Terlalu banyak menyita waktu untuk mengukurnya
• Data bisa obsolete
Alasan lain mengapa harus Sampling ?
population
Samples
Definisikan Populasi Secara Tepat
• a representative sample
– has similar characteristics in similar proportions to those in the
target population
• the method of sampling needs to be unbiased
• So, you need to know the characteristics of the target
population before you can select a representative
sample
• the people in the target population are called the
sampling frame
• the characteristics of a sampling frame concern
information about the people.These may be: Gender
Ages Marital Status Economic Groupings The importance
of the characteristics within the sampling frame will
depend on the subject of the survey.
• dapat mewakili sebanyak mungkin
karakteristik populasi
• harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang
seharusnya diukur
– kalau yang ingin diukur adalah masyarakat Sunda
sedangkan yang dijadikan sampel adalah hanya
orang Banten saja, maka sampel tersebut tidak
valid, karena tidak mengukur sesuatu yang
seharusnya diukur (orang Sunda).
• valid ditentukan oleh dua pertimbangan
Sampling Methods
• RANDOM SAMPLING
• STRATIFIED SAMPLING
• QUOTA SAMPLING
• CLUSTER SAMPLING
• SNOWBALL SAMPLING
• CONVENIENCE SAMPLING
• PANELS
• FOCUS GROUPS
Apakah Sampel Itu ?
• Derajat keseragaman
• Presisi yang dikehendaki
• Rancangan analisis
Perancangan Sampling
• Misalnya populasi 55% pria 45% wanita. Sampel 100 orang berarti
55 pria dan 45 wanita. Pemilihan sampelnya sendiri tergantung
penilaian peneliti.
• Tergantung pada:
– What is the stage of research?
– How will the data be used?
– What are the available resources for drawing the sample?
– How will the data be collected?
• Stage of research and data use
– Akurasi tidak terlalu penting kalau baru eksplorasi gejala, hal yang
penting adalah menemukan pola2 tertentu dulu dan membuat
hipotesis2 untuk penelitian lanjutan.
– Peneliti perlu menggunakan good judgement mereka untuk
mendapatkan sampel yang tepat nonprobability sampling bisa
digunakan
– Kalau cuma pingin me-list semua varians, cukup dengan sejumlah
sampel dengan pendekatan nonprobability.
– Kalau hasil penelitian akan menjadi bahan decision making pemerintah
misalnya, presisi diperlukan. Perlu probability sampling yang terkontrol
dan jumlah sampel yang relatif banyak.
Memilih Desain (2)
• Available resources
– Jika akurasi menjadi pertimbangan utama, perlu digunakan sampling
design yang menghasilkan sampel yang paling presisi. Tapi biayanya bisa
jadi sangat mahal.
– Waktu, uang, bahan2 yang diperlukan, lokasi melimitasi sampling design.
– Sampling design disesuaikan kemampuan, kecil tapi jika prosedur-nya
bagus hasilnya pun bagus.
• Method of data collection
– Keempat pendekatan (eksperimen, field research, survey research,
documentary research) masing-masing berurusan dengan sampel.
– Eksperimen biasanya pakai convenience sampling, survai biasanya
probability sampling, field research biasanya convenience atau purposive,
documentary research sering menggunakan probability sampling.
Ukuran Sampel
• Tingkat kesalahan
• Derajat keseragaman
• Rencana analisis
• Biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia . (Singarimbun dan Effendy,
1989).
• Makin tidak seragam sifat atau karakter setiap elemen populasi,
makin banyak sampel yang harus diambil.
• Jika rencana analisisnya mendetail atau rinci maka jumlah sampelnya
pun harus banyak.
– Misalnya di samping ingin mengetahui sikap konsumen terhadap
kebijakan perusahaan, peneliti juga bermaksud mengetahui hubungan
antara sikap dengan tingkat pendidikan.
– Agar tujuan ini dapat tercapai maka sampelnya harus terdiri atas
berbagai jenjang pendidikan SD, SLTP. SMU, dan seterusnya.
• Makin sedikit waktu, biaya , dan tenaga yang dimiliki peneliti, makin
sedikit pula sampel yang bisa diperoleh. Perlu dipahami bahwa
apapun alasannya, penelitian haruslah dapat dikelola dengan baik
(manageable).
Pertimbangan menentukan ukuran sampel
• Sampling design
– Misalnya tanpa menambah jumlah sampel presisi sampel bisa
ditingkatkan dengan menggunakan stratified random sampling dan
bukan simple random sampling, tapi cluster sampling perlu lebih
banyak sampel.
• Resources availability
Rumus Ukuran Sampel
• Rumus Solvin
– Asumsinya bahwa populasi berdistribusi normal
– Rumusnya:
n = N/(1+Ne2)
Dimana:
– n = ukuran sampel
– N = ukuran populasi
– e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel.
• Rumusan Gay
– Ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain
penelitian yang digunakan, yaitu sebagai berikut:
• Metode Deskriptif : 10% populasi, untuk populasi relatif kecil
minimal 20% populasi.
• Metode Deskriptif korelasional, minimal 30 subjek.
• Metode ex post facto, minimal 15 subjek per kelompok.
• Metode Eksperimental, minimal 15 subjek per kelompok.