Anda di halaman 1dari 5

BUSINESS COMMUNICATION

Shafa Kamila (215120207111012)


Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya
Jl. Veteran No.10-11, Ketawanggede, Lowokwaru, Kota Malang, 65145, Telp/Fax: (0341) 551611
Pembimbing : Dr. Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos., M.Si.

Abstrak

Komunikasi Bisnis merupakan segala pesan yang dikirim dan diterima dalam konteks bisnis
yang memiliki tujuan resmi. Keberhasilan suatu bisnis bergantung besar pada komunikasi
yang efisien dan efektif dalam bisnis itu sendiri. Komunikasi ini terjadi diantara berbagai
entitas bisnis, baik dalam organisasi maupun antar kelompok dalam suatu organisasi. Semua
komunikasi yang terjadi akan mempengaruhi bisnis tersebut. Komunikasi juga dianggap
sebagai inti dari berjalannya suatu organisasi, yang tujuannya untuk mempengaruhi
tindakan dan melakukan perubahan. Komunikasi yang buruk dalam suatu organisasi akan
menjadi ancaman terhadap bisnis yang dijalankan, karena hilangnya respect dan kepedulian.

Kata Kunci: komunikasi; organisasi; tolak ukur keberhasilan bisnis

Abstract
Business communications are all messages sent and received in a business context that have
an official purpose. The success of a business depends largely on efficient and effective
communication within the business itself. This communication occurs between various
business entities, both within organizations and between groups within an organization. All
communications that occur will affect the business. Communication is also considered to be
the core of the running of an organization, the aim of which is to influence action and bring
about change. Poor communication in an organization will be a threat to the business it runs,
because of the loss of respect and concern.

Key Words: communication; organization; benchmark for business success

1. Pendahuluan
Komunikasi dapat didefinisikan sebagai pertukaran pemikiran atau informasi antara
dua orang atau lebih orang untuk mewujudkan saling pengertian dan tindakan yang
diinginkan. Ini adalah pertukaran informasi oleh kata atau simbol. Pertukaran fakta, gagasan,
dan sudut pandanglah yang menghasilkan kesamaan kepentingan, tujuan dan usaha. Tujuan
utama dari komunikasi sendiri adalah memberi informasi, atau membawa pada suatu titik
tertentu pandangan atau untuk memperoleh tindakan. Berdasarkan ruang lingkupnya,
komunikasi terbagi menjadi dua, komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi
eksternal adalah komunikasi yang terjadi di luar organisasi seperti komunikasi dengan orang
lain perusahaan, dengan pemerintah, masyarakat umum dll. Komunikasi internal adalah
komunikasi yang terjadi di dalam organisasi.

2. Pembahasan
Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjadi di luar organisasi seperti
komunikasi dengan orang lain perusahaan, dengan pemerintah, masyarakat umum dll.
Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi di dalam organisasi. Komunikasi
internal dibagi lagi menjadi dua bagian, formal atau resmi dan tidak resmi.
A. Formal: Komunikasi formal mengalir melalui saluran yang ditentukan oleh semua
anggota berkeinginan untuk berkomunikasi satu sama lain wajib mengikuti.
Kelebihan Komunikasi Formal:
- Pemeliharaan Otoritas dan Akuntabilitas: Menjaga otoritas dalam organisasi dan
memastikan para
pemimpin bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka.
- Keseragaman Informasi: Menjaga konsistensi dalam penyebaran informasi.
- Aliran Informasi Sistematis dan Terpercaya: Memastikan aliran informasi teratur dan dapat
diandalkan.
- Sumber Informasi yang Diketahui: Memastikan bahwa sumber informasi jelas, menciptakan
harmoni di antara karyawan.
Kekurangan Komunikasi Formal
- Beban Manajerial yang Tinggi: Menyebabkan peningkatan beban kerja bagi manajer, karena
semua komunikasi harus melalui mereka.
- Kesenjangan Komunikasi: Memperbesar kesenjangan komunikasi antara eksekutif dan
karyawan
tingkat bawah.
- Waktu yang Terbuang: Memerlukan waktu ekstra karena mengikuti rantai otoritas, yang
menyebabkan lambatnya aliran komunikasi dari satu tingkat otoritas ke tingkat otoritas
lainnya
B. Informal: Selain saluran komunikasi formal yang dimiliki setiap organisasi saluran
komunikasi yang sama efektifnya yaitu saluran informal yang sering disebut
selentingan, karena berjalan ke segala arah—Horizontal, Vertikal, Diagonal. Mengalir
pendingin air, lorong-lorong, melalui ruang makan siang dan di mana pun orang
berkumpul kelompok.

Sumber: Communication Theory

Komunikasi juga terbagi menjadi komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal.


Komunikasi verbal merupakan komunikasi tertulis adalah komunikasi di mana pesan atau
informasi dipertukarkan dengan kata-kata tertulis. Sedangkan komunikasi Non-verbal proses
komunikasi melalui pengiriman dan penerimaan pesan tanpa kata. Ini melibatkan bahasa
tubuh, ekspresi wajah, gerakan, dan simbol. Komunikasi non-verbal dapat memberikan
informasi tambahan, seperti emosi atau pesan tersirat. Misalnya, bahasa tubuh yang positif
dapat menunjukkan ketertarikan atau persetujuan, sementara bahasa tubuh yang negatif dapat
mengekspresikan ketidakpuasan atau ketidaksetujuan.
Dalam Komunikasi bisnis terdapat prinsip-prinsip yang perlu diterapkan agar
komunikasi berjalan dengan efektif, diantaranya:
1. Clarity of message (kejelasan pesan) Prinsip dasar dalam komunikasi adalah
kejelasan. Oleh karena itu, pesan harus dibuat sejelas mungkin. Tidak boleh ada
ketidakjelasan di dalamnya agar pesan dapat diinterpretasikan oleh receiver sesuai dengan
yang dimaksud sender.
2. Speed (kecepatan) Sistem komunikasi yang baik harus bisa memastikan kecepatan
dari pengiriman pesan karena dalam beberapa kasus, pesan yang tidak terkirim tepat waktu
dapat menimbulkan masalah bagi perusahaan/organisasi. kecepatan pengiriman atau waktu
yang dibutuhkan bisa disesuaikan berdasarkan urgensi dari pesan yang ingin disampaikan.
3. Two-way process (proses dua arah) Komunikasi pada dasarnya merupakan proses
dua arah di mana terdapat feedback dari receiver kepada sender atas pesan yang sudah
disampaikan. Feedback ini mengacu pada transmisi informasi mengenai dampak dari proses
komunikasi yang terjadi.
4. Reliability (keandalan) Komunikasi dimulai atas dasar kepercayaan. Suasana ini
dibangun oleh kinerja dari pihak ahli. Receiver harus memiliki kepercayaan pada sender. Dia
harus memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap kompetensi sumber pada subjek tersebut.
5. Completeness (kelengkapan) Setiap komunikasi harus lengkap dan memadai. Pesan
yang tidak lengkap dapat menimbulkan kesalahpahaman, membuat penerima menebak-nebak
dan menunda tindakan
6. Content (isi) Pesan harus bermakna bagi penerima dan harus sesuai dengan sistem
nilainya. Pesan itu harus memiliki arti penting baginya. Pada umumnya, orang memilih
barang/informasi yang menjanjikan benefit terbesar bagi mereka. Isi pesan menentukan
respon dari audiens.
7. Accuracy (akurasi) Media komunikasi harus memastikan keakuratan dalam
transmisi pesan. Media apapun yang dipilih oleh sender harus akurat untuk jenis informasi
tertentu yang ingin dikirim.
8. Capability (kemampuan) Komunikasi harus mempertimbangkan kemampuan
audiens. Komunikasi paling efektif adalah ketika receiver membutuhkan usaha paling sedikit
untuk memahami pesan dari sender. Hal ini mencakup faktor-faktor seperti kemampuan
membaca dan pengetahuan penerima.
9. Economy (ekonomi) Sistem komunikasi harus dibuat seefisien dan seekonomis
mungkin. Tetapi efisiensi sistem tidak boleh dikorbankan untuk mencapai perekonomian.
10. Secrecy (kerahasiaan) Sistem komunikasi harus menjamin kerahasiaan dan tidak
boleh ada kebocoran informasi, utamanya jika pesan bersifat rahasia.

Terdapat 7 C dari Komunikasi yang perlu dipahami demi terjalin komunikasi yang
baik dan efektif adalah clarity (Kejelasan dalam mengirimkan pesan baik secara verbal
maupun non verbal), Completeness (Kelengkapan, Jika sedang berkomunikasi pastikan
pesan yang anda sampaikan sudah memenuhi 5W+1H), Courtesy (Sopan dalam
menyampaikan pesan agar tidak terjadi kesalahpahaman), Conciseness (Ringkas, dalam
mengirim pesan pun perlu diperhatikan singkat padat dan jelas), Correctness (Kebenaran,
tidak boleh menyebarluaskan pesan yang tidak terbukti kebenarannya maka hal tersebut dapat
menjadi fitnah atau hoax), Concreteness (Harus berdasarkan fakta jika ingin menyebarkan
pesan), Consideration (Diperhatikan penggunaan katanya, harus lebih dipertimbangkan dalam
menyampaikan pesan).

3. Kesimpulan
komunikasi bisnis merupakan aspek krusial dalam kesuksesan suatu organisasi.
Dengan efisiensi dan efektivitas dalam komunikasi, bisnis dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan. Komunikasi internal dan eksternal, baik formal maupun informal, serta
komunikasi verbal dan non-verbal, semuanya berperan dalam pengaruh terhadap arah dan
perkembangan suatu perusahaan.
Dalam konteks bisnis, ada prinsip-prinsip penting yang harus diperhatikan dalam
berkomunikasi, seperti kejelasan pesan, kecepatan, proses dua arah, keandalan, kelengkapan,
isi, akurasi, kemampuan, ekonomi, dan kerahasiaan. Konsep 7 C dari komunikasi yang
meliputi kejelasan, kelengkapan, sopan, singkat, kebenaran, berdasarkan fakta, dan
pertimbangan dalam penggunaan kata juga menjadi pedoman yang penting untuk memastikan
komunikasi yang baik dan efektif.
Kesalahan dalam komunikasi dapat menjadi ancaman serius bagi bisnis karena dapat
mengakibatkan kehilangan respek, kepercayaan, dan kinerja yang buruk. Oleh karena itu,
memahami prinsip-prinsip dan mengimplementasikan komunikasi yang efektif adalah kunci
bagi kesuksesan bisnis.

Daftar Pustaka
Bisen, V., Priya. (2009). Business communication. New Delhi: New Age International.

Anda mungkin juga menyukai