Disusun Oleh :
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
STRATEGIC POSITIONING ANALYSIS
A. Konsep strategi
Strategi unit bisnis tergantung pada dua aspek yang saling terkait:
1. Misi atau tujuannya, terdiri atas :
Build/Grow
Tujuan implimentasi : meningkatkan pangsa pasar, meskipun harus
dengan mengorbankan laba jangka panjang dan arus kas hingga
beberapa periode mendatang
Unit bisnis dengan pangsa pasar yang rendah dalam industri
pertumbuhan tinggi biasanya mengejar misi untuk build
Lebih cenderung menghadapi ketidakpastian
Dilakukan pada tahap pertumbuhan product life cycle
Hold/Substain
Tujuan implementasi : perlindungan pangsa pasar unit bisnis dan
posisi persaingan.
Arus kas keluar biasanya akan lebih atau kurang dari sama dengan
arus kas masuk.
Bisnis dengan pangsa pasar yang tinggi di industri pertumbuhan
tinggi biasanya mengejar misi hold.
Harvest
Tujuan implimentasi : untuk memaksimalkan laba jangka pendek
dan arus kas, meskipun harus dengan mengorbankan pangsa pasar.
Bisnis dengan pangsa pasar yang tinggi di industri pertumbuhan
rendah biasanya mengejar misi harvest
Dilakukan dalam tahap kematangan atau penurunan dari product life
cycle.
2. Cara unit bisnis memilih untuk bersaing diindustri untuk mencapai tujuan
keunggulan kompetitif unit bisnis
B. Competitive Advantage
Dalam hal keunggulan kompetitif, Porter (1980) mengusulkan dua cara umum berikut
di mana bisnis dapat mengembangkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan:
1. Low-Cost Strategy
Fokus utama : untuk mencapai biaya rendah dibandingkan pesaing.
Keunggulan biaya dapat dicapai melalui pendekatan seperti skala
ekonomi produksi, kontrol biaya yang ketat, dan minimalisasi biaya di
berbagai bidang
2. Differentiation Strategy
Fokus utama : untuk membedakan penawaran produk dari unit bisnis,
menciptakan sesuatu yang dianggap unik oleh pelanggan.
Pendekatan diferensiasi produk mencakup loyalitas merek, layanan
pelanggan yang unggul, jaringan dealer, desain produk dan fitur
produk, dan/atau teknologi produk.
3. Focus Strategy
Gabungan antara low-cost strategy dan differentiation strategy. Sangat
memungkinkan bahwa perusahaan menggunakan 2 strategi sekaligus.
Ketika unit bisnis build, strategi yang tapat untuk digunakan adalah low-cost strategy.
Ketika unit bisnis harvest, strategi yang tapat untuk digunakan adalah differentiation
strategy. Selain itu, pemilihan strategi harus mempertimbangkan lingkungan pesaing
juga.
o Perusahaan strat up, strategi utama adalah mengenalkan produk dengan harga
rendah menggunakan low-cost strategy.
Contoh : aqua dengan cleo, pasti harga cleo lebih rendah daripada aqua
karena aqua sudah memiliki keunggulan competitif yang sangat kuat
meskipun memasang harga lebih tinggi, konsumen tetap memilih aqua.
Produk harvest yang artinya sudah menguasai pangsa pasar (contoh : apple) pasti
memasang harga yang tinggi dan konsumen tetap mengkonsumsi produk tersebut
dikarenakan terdapat faktor gengsi dalam diri individual, sehingga hukum permintaan
dan penawaran tidak berlaku.
Perancangan perencanaan strategis bergantung pada misi yang dikejar oleh unit bisnis.
Ketika lingkungan tidak pasti, proses perencanaan strategis menjadi sangat penting.
Manajemen perlu banyak mempertimbangkan bagaimana keefektifannya.
Dua strategi yang tepat untuk perusahaan dan pesaing sama-sama baru
1. Low-cost strategy untuk memperluas mangsa pasar dan ketika sudah dikenal bisa
menggunakan defferentiation strategy
2. Menggunakan strategi silang dimana produk unggulan ditetapkan harga yang
rendah daripada pesaing sedangkan produk lainnya harganya lebih tinggi daripada
pesaing.