Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN


“STRATEGIC POSITIONING ANALYSIS”

Disusun Oleh :

Lola Nur Rizqi Laila


041811333162

UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
STRATEGIC POSITIONING ANALYSIS

A. Konsep strategi
Strategi unit bisnis tergantung pada dua aspek yang saling terkait:
1. Misi atau tujuannya, terdiri atas :
 Build/Grow
 Tujuan implimentasi : meningkatkan pangsa pasar, meskipun harus
dengan mengorbankan laba jangka panjang dan arus kas hingga
beberapa periode mendatang
 Unit bisnis dengan pangsa pasar yang rendah dalam industri
pertumbuhan tinggi biasanya mengejar misi untuk build
 Lebih cenderung menghadapi ketidakpastian
 Dilakukan pada tahap pertumbuhan product life cycle
 Hold/Substain
 Tujuan implementasi : perlindungan pangsa pasar unit bisnis dan
posisi persaingan.
 Arus kas keluar biasanya akan lebih atau kurang dari sama dengan
arus kas masuk.
 Bisnis dengan pangsa pasar yang tinggi di industri pertumbuhan
tinggi biasanya mengejar misi hold.
 Harvest
 Tujuan implimentasi : untuk memaksimalkan laba jangka pendek
dan arus kas, meskipun harus dengan mengorbankan pangsa pasar.
 Bisnis dengan pangsa pasar yang tinggi di industri pertumbuhan
rendah biasanya mengejar misi harvest
 Dilakukan dalam tahap kematangan atau penurunan dari product life
cycle.
2. Cara unit bisnis memilih untuk bersaing diindustri untuk mencapai tujuan
keunggulan kompetitif unit bisnis

B. Competitive Advantage
Dalam hal keunggulan kompetitif, Porter (1980) mengusulkan dua cara umum berikut
di mana bisnis dapat mengembangkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan:
1. Low-Cost Strategy
 Fokus utama : untuk mencapai biaya rendah dibandingkan pesaing.
 Keunggulan biaya dapat dicapai melalui pendekatan seperti skala
ekonomi produksi, kontrol biaya yang ketat, dan minimalisasi biaya di
berbagai bidang
2. Differentiation Strategy
 Fokus utama : untuk membedakan penawaran produk dari unit bisnis,
menciptakan sesuatu yang dianggap unik oleh pelanggan.
 Pendekatan diferensiasi produk mencakup loyalitas merek, layanan
pelanggan yang unggul, jaringan dealer, desain produk dan fitur
produk, dan/atau teknologi produk.
3. Focus Strategy
Gabungan antara low-cost strategy dan differentiation strategy. Sangat
memungkinkan bahwa perusahaan menggunakan 2 strategi sekaligus.

 Proses perencanaan strategis lebih penting untuk unit build, dibandingkan


dengan unit bisnis harvest.
o Perencanaan strategi harvest relatif rendah karena produk unit harvest
tinggal panen saja,sedangkan build itu masih tahap awal sehingga
memerlukan perencanaan yang matang.
o Perencanaan strategis untuk unit bisnis harvest diperlukan karena rencana
strategis perusahaan secara keseluruhan harus mencakup semua bisnisnya
untuk menyeimbangkan arus kas secara efektif.
 Unit build lebih sering melakukan revisi anggaran untuk membangun unit
daripada unit harvest, karena pada unit build lebih sering terjadi perubahan
dalam lingkungan produk / pasarnya.
o Manajer unit build mungkin memiliki masukan dan pengaruh yang relatif
lebih besar dalam perumusan anggaran daripada manajer unit harvest
karena manajer build beroperasi dalam lingkungan yang berubah dengan
cepat.
o Manajer build memiliki pengetahuan lebih baik tentang perubahan.
Sedangkan unit harvest, dengan lingkungan yang stabil, pengetahuan
pengelola menjadi hal yang kurang penting.
C. Sistem Kompensasi Insentif
 Pembayaran kompensasi insetif didasarkan pada besarnya risiko yang akan
ditanggung (semakin tinggi risiko yang akan ditanggung, semakin tinggi pula
bonusnya)
 Penerapan presentase bonus harus berdasarkan kriteria yang mencakup fokus
jangka panjang dan jangka pendek, tergantung misi unit bisnisnya dan harus
berdasarkan penilaian subjektif dari atasan.

D. Design Sistem Kontrol

 Ketika unit bisnis build, strategi yang tapat untuk digunakan adalah low-cost strategy.
Ketika unit bisnis harvest, strategi yang tapat untuk digunakan adalah differentiation
strategy. Selain itu, pemilihan strategi harus mempertimbangkan lingkungan pesaing
juga.
o Perusahaan strat up, strategi utama adalah mengenalkan produk dengan harga
rendah menggunakan low-cost strategy.
 Contoh : aqua dengan cleo, pasti harga cleo lebih rendah daripada aqua
karena aqua sudah memiliki keunggulan competitif yang sangat kuat
meskipun memasang harga lebih tinggi, konsumen tetap memilih aqua.
 Produk harvest yang artinya sudah menguasai pangsa pasar (contoh : apple) pasti
memasang harga yang tinggi dan konsumen tetap mengkonsumsi produk tersebut
dikarenakan terdapat faktor gengsi dalam diri individual, sehingga hukum permintaan
dan penawaran tidak berlaku.
 Perancangan perencanaan strategis bergantung pada misi yang dikejar oleh unit bisnis.
Ketika lingkungan tidak pasti, proses perencanaan strategis menjadi sangat penting.
Manajemen perlu banyak mempertimbangkan bagaimana keefektifannya.
 Dua strategi yang tepat untuk perusahaan dan pesaing sama-sama baru
1. Low-cost strategy untuk memperluas mangsa pasar dan ketika sudah dikenal bisa
menggunakan defferentiation strategy
2. Menggunakan strategi silang dimana produk unggulan ditetapkan harga yang
rendah daripada pesaing sedangkan produk lainnya harganya lebih tinggi daripada
pesaing.

Anda mungkin juga menyukai