Anda di halaman 1dari 33

Defining and

Prioritizing
stakeholders
Chapter 3
Members of the team
1. Yogeswari Sista S. / 041711333071
2. Jauharotul Faridah / 041711333098

3. Celine / 041711333159

4. Engelin Tiara Mustikadewi / 041711333274

5. Violeta Lanona Maharani / 041711333275

6. Nabila Adhari Putri I. / 041711333278


TABLE OF CONTENTS

3.1 3.2 3.3 3.4


Adopting a stakeholder Weighing Stakeholder
.
orientation Claims
Ethical Decision-Making
and Prioritizing
Corporate Social
Responsilbility
Stakeholders
3.1 - Adopting a stakeholder
orientation
Stakeholder adalah pihak pemangku
atau beberapa kelompok orang yang
memiliki kepentingan di dalam
perusahaan yang dapat
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
tindakan dari bisnis secara
keseluruhan.
Dibagi menjadi 2, Stakeholder internal
dan eksternal.
01.
Internal Stakeholder
Stakeholder internal meliputi organisasi / industri itu
sendiri, pemegang saham, pemilik bisnis, dan para
karyawan.
02.
eksternal Stakeholder
Stakeholder eksternal meliputi konsumen, supplier,
pesaing, investor, pemerintah, media, dan masyarakat
secara umum.
Internal stakeholder Eksternal stakeholder
Board director di perusahaan Pihak diluar perusahaan yang
besar bertugas untuk memiliki kekuasaan atas bisnis
menetapkan dan mengevaluasi tersebut seperti pelanggan dan
misi perusahaan. Board klien. Kepercayaan pelanggan
director juga menentukan dan klien adalah hal yang
income dan profit dari paling penting di perusahaan
perusahaan. CEO bertugas karena jika pelanggan dan klien
untuk memberikan laporan tidak percaya, maka mereka
kepada board director, dan bisa saja memboikot
untuk mewujudkan misi-misi perusahaan tersebut.
tersebut diperlukan adanya
karyawan.
Board director, CEO, dan
karyawan termasuk internal
stakeholder.
Etika maksimum dan minimum

Pada tahun 2017, produk mesin cuci dari


Samsung mengalami gangguan. Hal ini
membuat Samsung memberi peringatan
pada para pelanggannya mengenai
gangguan tersebut. Namun kasus
hukum tetap muncul. Untuk mengurangi
risiko yang akan diterima, akhirnya
Samsung mengganti full uang
pelanggan dan menawarkan 'free pick-
up' mesin cuci tersebut.
etika MAksIMUM
Mengambil keputusan/aksi paling kuat
dan memungkinkan untuk bertindak
pada sebuah situasi.
Etika minimum
Contoh: Adanya gangguan pada
produknya yang menimbulkan risiko Mengambil keputusan/aksi
gugatan hukum dari pelanggan, paling lemah/kurang.
Samsung memilih untuk Contoh: Samsung memberi
mengembalikan uang pelanggan. peringatan pada pelanggannya
Walaupun Samsung menghabiskan mengenai gangguan pada
banyak uang dalam hal ini, namun produknya.
Samsung telah mengurangi risiko
gugatan hukum yang akan
menghabiskan dana lebih banyak
daripada me-refund uang pelanggan.
Hal ini dilakukan untuk mengembalikan
kepercayaan pelanggan pada Samsung.
3.2 Weighing Stakeholder Claims
THE ETHICAL BASIS OF
STAKEHOLDER’S CLAIMS

Ada tiga pendekatan teoritis untuk


mempertimbangkan klaim pemangku kepentingan

1. Pendekatan Deskriptif
2. Pendekatan Instrumental
3. Pendekatan Normatif
Pendekatan Deskriptif

Mengembangkan model yang paling


akurat dan bertindak dengan cara yang
menimbang dan menyeimbangkan
kepentingan seadil mungkin.
Pendekatan Instrumental
Yang menghubungkan manajemen yang
memangku kepentingan dan hasil keuangan,

Mengusulkan bahwa kepentingan yang tepat


adalah penting dan berguna karena
memberikan kontribusi positif.
Pendekatan Normatif
Mempertimbangkan pemangku
kepentingan sebagai tujuan dalam diri
mereka sendiri, bukan hanya sebagai
sarana untuk mencapai hasil keuangan
yang lebih baik.

“kepentingan semua pemangku kepentingan adalah nilai


intrinsik. Artinya, setiap kelompok pemangku
kepentingan patut dipertimbangkan untuk
kepentingannya sendiri dan bukan hanya karena
kemampuannya untuk memajukan kepentingan
beberapa kelompok lain, seperti pemilik saham. ”
-Donaldson dan Preston
Defining Stakeholder Categories
Untuk melihat lebih dekat pada kategori pemangku
kepentingan, salah satu cara untuk mengelompokkan
pemangku kepentingan adalah dengan mendefinisikan
dampaknya.
STAKEHOLDER
PRIORITIZATION
tugas yang dihadapi manajemen organisasi dimulai
dengan memahami berbagai harapan stakeholder
yang terkadang saling bertentangan dan secara etis
menentukan pemangku kepentingan mana yang
akan menjadi fokus dan dalam urutan apa, jika tidak
semua pemangku kepentingan tidak dapat ditangani
secara bersamaan, sehingga butuh STAKEHOLDER
PRIORITIZATION/prioritas pemangku kepentingan.

Ini membantu untuk secara aktif mengumpulkan


informasi tentang semua pemangku kepentingan
utama dan klaim mereka.
Tidak setiap pemangku kepentingan dapat meminta perhatian terus-
menerus, dan tidak ada perusahaan yang memiliki waktu atau
sumber daya yang tidak terbatas, jadi dalam satu hal,
memprioritaskan ini hanyalah bisnis manajemen.

Gabungkan prioritas dengan tingkat urgensi, yaitu tingkat urgensi


klaim pemangku kepentingan, untuk sampai pada keputusan tentang
di mana harus mulai memfokuskan sumber daya dan upaya
Cara untuk memprioritaskan hubungan pemangku kepentingan salah satunya dengan matriks kekuatan dan
minat mereka.

kelompok pemangku kepentingan dapat


dipertimbangkan berdasarkan
pengaruhnya (atau kekuasaan) dan
minat dalam hubungannya dengan
perusahaan.

Pemangku kepentingan dengan tingkat


kekuatan dan minat yang tinggi adalah
pemangku kepentingan utama. Jika
jenis kelompok pemangku kepentingan
ini mengalami masalah, prioritasnya
meningkat.
Fokus model pada Praktik bisnis yang sukses
kekuasaan mengungkapkan bergantung pada pengakuan
kebutuhan bagi perusahaan etis dari klaim pemangku
mana pun untuk secara hati- kepentingan. Tidak hanya itu,
hati mengembangkan itu juga menimbulkan
hubungan dengan para kepuasan pemangku
pemangku kepentingan. kepentingan. Secara alami,
Karena tidak semua pemangku kepentingan yang
pemangku kepentingan puas mengarah pada
memiliki pengaruh yang kesejahteraan keuangan
sama dengan perusahaan. perusahaan.
Ethical Decision Making and Prioritizing Stakeholders

Assesing stakeholders claim

Consider the claims

Respond all stakeholder as well

Make it well, while time and resource limitation


Stakeholder Prioritization
Langkah pertama mengidentifikasi harapan skateholder terhadap perusahaan
Langkah selanjutnya mengidentifikasi apa yang bisa diberikan stakeholder
kepada perusahaan
Based on time and circumtance
Power and interest
Alat untuk mengklasifikasikan
keinginan stakeholder dengan
melibatkan matriks interest dan
power.
Managing Stakeholder Expectation
● Mempertahankan kepercayaan terhadap pemangku kepentingan,
● Melakukan survei atau kelompok fokus dengan pelanggan, pemasok, atau
pemangku kepentingan lainnya
● manajer mempresentasikan hasil penelitian mereka kepada pembuat
keputusan perusahaan atau membuat keputusan sendiri
Pengaruh Eksternal
Yaitu dengan klien atau pengguna jasa perusahaan, karena pemangku
kepentingan tidak hanya skateholder melainkan juga penerima manfaat

Perusahaan berutang kesetiaan kepada para pemangku kepentingan


pelanggan, tetapi juga memiliki peluang dan mungkin tanggung jawab
untuk membentuk harapan mereka dengan cara yang mendorong
pertumbuhannya dan memungkinkannya untuk terus menyediakan bagi
karyawan, pemasok, distributor, dan pemegang saham
04.
CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY
CSR DEFINED
Tindakan yang diharapkan perusahaan tidak
hanya mencakup memproduksi barang secara efisien,
maupun membayar upah yang adil kepada karyawan,
tetapi juga merawat lingkungan dan bertindak atas
kepedulian sosial lainnya.

Dengan melakukannya, perusahaan akan


mendapatkan manfaat jangka panjang, terutama untuk
perusahaan dengan rekam jejak panjang dari merugikan
lingkungan serta masyarakat
CSR AND THE ENVIRONMENT
Kerusakan lingkungan pada akhirnya dapat
menyebabkan pengurangan sumber daya,
menurun peluang bisnis, dan menurunkan
kualitas hidup.

Stakeholder bisnis yang menyadari bahwa laba


hanya satu efek positif dari operasi bisnis akan
berkontribusi untuk melakukan kegiatan sosial
seperti mendirikan sekolah dan klinik kesehatan
di lingkungan miskin
PEOPLE, PLANET, PROFIT

Triple Bottom Line adalah alat yang


digunakan oleh perusahaan dan
pemangku kepentingan untuk mengukur
beberapa efek dari program CSR
CSR as public relations tool

CSR adalah kesempatan perusahaan untuk


membuat publisitas perusahaan menjadi
baik melalui berbagai inisiatif ramah
lingkungan atau ramah sosial tanpa
membuat perubahan sistemik yang akan
memiliki efek positif jangka panjang.
Csr as public relations tool
Melakukan upaya CSR yang hanya menutupi masalah etika
sistemik dengan cara yang tidak otentik ini (terutama yang berlaku
untuk lingkungan), dan bertindak hanya demi hubungan
masyarakat disebut ‘greenwashing’.
Untuk benar-benar memahami pendekatan perusahaan terhadap
lingkungan, kita perlu melakukan lebih dari sekadar menerima
kata-kata di situs web atau iklannya.
The ultimate stakeholder benefit

CSR yang digunakan dengan itikad baik memiliki potensi untuk membentuk kembali
orientasi perusahaan multinasional kepada para stakeholder. Dengan memposisikan
diri sebagai stakeholder dalam komunitas global yang lebih luas, perusahaan yang teliti
dapat menjadi organisasi teladan. Mereka dapat menunjukkan minat dan pengaruh
pada skala global dan meningkatkan cara pembuatan barang dan pengiriman layanan
melayani lingkungan lokal dan global.

Mereka dapat kembali ke komunitas sebanyak yang mereka hasilkan dan


menumbuhkan kembali investasi keuangan sehingga orang yang mau dan mampu
bekerja untuk mereka tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan, tetapi juga
kesempatan untuk mengejar kebahagiaan.
THANKS!
Does anyone have any questions?

CREDITS:
This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai