Anda di halaman 1dari 7

CHAPTER 13

13.1
Risk assessment procedures are performed to assess the risk of material misstatement in the
financial statements. and a major part of the auditor’s risk assessment procedures is done to
obtain an understanding of internal control. The differ from the four other types of audit (tests of
controls, substantive tests of transactions, substantive analytical procedures, and tests of details
of balances ) is the four other types of audit are performed by auditor in response to the auditor’s
assessment of the risk of material misstatements.

13.2
test of controls are performed by the auditor to obtain sufficient appropriate evidence to support
that assessment. Tests of controls are used to determine whether these controls are effective, and
manual controls usually involve testing a sample of transactions. account payable is a major part
of the accounts on the financial statements that are affected by performing tests of controls for
the acquisition and payment cycl

13.3
- Test of control
Contoh :
1. Prosedur pengendalian internal komputer menggunakan jumlah berkas [total batch] untuk
memastikan bahwa semua berkas transaksi telah dicatat. Apabila jumlah nilai uang yang diproses
dalam berkas tersebut tidak cocok, maka transaksi jumlah berkas tersebut tidak akan diproses
dan sebagai gantinya dicetak suatu laporan pengecualian atau exception report. Auditor dapat
menguji efektivitas pengendalian dengan cara memasukan data uji yang mengandung kesalahan
pada total batch dan mengamati apa yang terjadi dengan data uji tersebut. Pengujian
pengendalian juga meliputi permintaan keterangan kepada para pekerja mengenai apa yang
mereka ketahui tentang efektivitas dari pengendalian tersebut dan memeriksa laporan
pengecualian yang telah dihasilkan oleh pengendalian internal klien.
2. Menyamakan invoice supplier dengan purchase order dan receiving report sebelum
menyetujui pembayaran invoice dan memeriksa kartu absensi karyawan sebelum menyetujui
pembayaran uang lembur
- Substantive test of transaction
Contoh :
1. Penghitungan ulang (recalculation) dari angka nominal pada sales invoice dengan melakukan
perkalian kuantitas dikali dengan harga jual lalu menelusuri angka tersebut ke sales journal.
2. Pemeriksaan vendor invoice pada transaksi pembelian inventory untuk melihat apakah angka
nominal yang tercatat pada acquisition journal sudah sesuai.
13.4
Test of control audit procedure to test that approved wage rates are used to calculate employees'
earnings would be to examine rate authorization forms to determine the existence of authorized
signatures.

A substantive test of transaction of procedure would be to compare a sample of rates actually


paid,as indicated in the earnings record,to authorized pay rate on rate authorization forms

13.5
Auditor dapat mengasumsikan sistem internal control yang efektif dengan sedikit atau
tidak ada pengecualian yang direncanakan. Jika hasil tests of control sama baiknya atau lebih
baik dari asumsi yang telah dibuat, auditor akan merasa puas atau cukup dengan tingkat yang
direncanakan dari substantive tests of transactions, kecuali substantive tests of transaction itu
sendiri menunjukkan adanya salah saji. Namun, jika hasil tests of control tidak sebagus yang
diasumsikan auditor dalam merancang tes asli, perluasan test substantive harus dilakukan.
Auditor menyelesaikan masalah dengan membuat asumsi tentang hasil tests of controls dan
kemudian melaksanakan tests of controls dan substantive tests of transaction berdasarkan
asumsi-asumsi ini

13.6
Distinguish between substantive test of transactions and test of details of balances. Give one
example of each for the acquisition and payment cycle :
Substantive Test of Transactions Tests of Detail of Balances
Are used to determine whether all six Focus on the ending general ledger balances
transaction-related audit objectives have been for both balance sheet and income statement
satisfied for each class of transactions. accounts.
Tujuannya untuk menentukan apakah Digunakan untuk menguji salah saji moneter
transaksi akuntansi klien telah diotorisasi untuk menentukan apakah tujuan audit terkait
dengan pantas, dicatat dan diiktisarkan dalam dengan saldo telah terpenuhi.
jurnal dengan benar dan diposting ke buku
besar dan buku tambahan dengan benar.
Pengujian atas transaksi meliputi bagian Melakukan pengujian yang terinci atas saldo
deskriptif yang mendokumentasikan akhir penjualan dan piutang usaha dnegan
pemahaman sekitar pengendalian internal dan cutoff penjualan.
menyertakan uraian tentang prosedur dan
risiko pengendalian yang dinilai.
Contoh : menerapkan pengujian pengendalian Contoh : meliputi konfirmasi saldo pelanggan
yang melibatkan dokumentasi dan menyangkut piutang usaha, pemeriksaan fisik
pelaksanaan ulang pada transaksi yang sama, persediaan, dan pemeriksaan laporan vendor
yang diuji untuk salah saji moneter. tentang utang usaha.
Tracing amounts from a file vouchers to the Physically examine a sample of the clients
acquisitions journal is an example of a fixed assets.
substantive test of transactions for the
acquisition and payment cycle.
13-7
Perhitungan dan perbandingan tahun-tahun sebelumnya dari persentase gross margin dan rasio
piutang terhadap penjualan terkait dengan konfirmasi piutang dan pengujian lain dari keakuratan
piutang dagang adalah bagian dari substantive analytical procedures dan memiliki tujuan utama
yaitu:
1. menunjukkan kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan(untuk melihat apakah
perubahan ratio COGS wajar dari tahun ke tahun)
2. memberikan bukti substantive

Penggunaan prosedur analitis dalam auditing adalah bahwa hubungan antardata diharapkan dapat
memberikan indikasi tentang kondisi yang tidak diketahui (seperti resiko salah saji ataupun
kerusakan pada internal control perusahaan sendiri.

13-8
The primary purpose of testing sales and cash receipts transactions is to evaluate the internal
controls so that the scope of the substantive tests of the account balances may be set. If the
auditor performs the tests of details of balances prior to testing internal controls, no benefit will
be derived from the tests of controls. The auditor should attempt to understand the entity and its
environment, including internal controls, as early as practical through the analysis of the
accounting system, tests of controls, and substantive tests of transactions.

13-9
The auditor of chan & Lee CPA identified two exceptions, out of two hundred samples, in
inspecting whether there were initials of the person who performed credit approval for new
customers in the audit of the sales and collection cycle. The auditor concluded that these two
exceptions were financial statement misstatements and therefore substantive test should be
extensively performed for this cycle. Comment on the auditor’s conclusion with reference to the
relationship between test of controls and substantive test.
 There are three levels of control deficiencies: deficiencies, significant deficiencies, and
material weaknesses. Auditors are most likely to believe material dollar misstatements
exist in the financial statements when control test deviations are considered to be
significant deficiencies or material weaknesses. Auditors should the perform substantive
test of transactions or tests of details of balances to determine whether material dollar
misstatements have actually occurred.
If the test reveals that controls are weak, the auditors will enhance their use of
substantive testing, which usually increases the cost of an audit (vice versa).
 Ada tiga tingkat defisiensi kontrol: defisiensi, defisiensi signifikan, dan kelemahan material.
Auditor kemungkinan besar percaya salah saji material dalam laporan keuangan ketika
penyimpangan uji kontrol dianggap sebagai defisiensi signifikan atau kelemahan material.
Auditor harus melakukan pengujian substantif transaksi atau pengujian rincian saldo untuk
menentukan apakah salah saji material dolar benar-benar terjadi.
Jika pengujian mengungkapkan bahwa kontrol lemah, auditor akan meningkatkan
penggunaan pengujian substantif, yang biasanya meningkatkan biaya audit (begitu pula
sebaliknya).

13-10
1. Physical examination ; Tests of details of balances
2. Confirmation ; Tests of details of balances
3. Inspection ; All except substantive analytical procedures
4. Observation ; Risk assessment procedures and tests of controls
5. Inquiries of the client ; All five types
6. Reperformance ; Tests of controls, substantive tests of transactions, and tests of details of
balances
7. Analytical procedures ; Substantive analytical procedures
8. Recalculation ; Substantive tests of transactions and tests of details of balances

13-11
Going from most to least costly, the types of tests are:
 Tests of details of balances
 Substantive tests of transactions
 Tests of controls
 Risk assessment procedures
 Analytical procedures

13-12
Audit penambahan aset tetap biasanya melibatkan pemeriksaan faktur untuk mendukung
penambahan dan mungkin pemeriksaan fisik penambahan. Prosedur-prosedur ini biasanya
dilakukan berdasarkan uji dengan konsentrasi pada penambahan yang lebih signifikan. Jika
individu yang bertanggung jawab untuk mencatat akuisisi baru diketahui tidak memadai
pelatihan dan pengalaman terbatas dalam akuntansi, ukuran sampel untuk prosedur audit harus
diperluas untuk mencakup sampel tambahan yang lebih besar untuk tahun ini. Selain itu,
penyelidikan tentang penambahan apa yang dilakukan selama tahun tersebut dapat dilakukan
oleh auditor manajer pabrik, pengontrol, atau personel operasi lainnya. Auditor kemudian harus
mencari catatan keuangan untuk menentukan bahwa penambahan ini dicatat sebagai aset tetap.
Kehati-hatian juga harus diperhatikan ketika akun biaya perbaikan dan pemeliharaan
dianalisis karena kurangnya pelatihan dapat menyebabkan beberapa aset yang dapat didepresiasi
dibebankan pada saat akuisisi.
13-13
Pertimbangan yang sangat hati-hati harus dilakukan auditor pada saat auditor membuat
keputusan, dengan berdasarkan bukti audit yang dikumpulkan, bahwa penilaian awal atas risiko
pengendalian atau risiko inheren telah diterapkan terlalu rendah. Dalam situasi ini auditor harus
melakukan dua pendekatan yaitu :
 Auditor harus merevisi penilaian awal tentang tisiko yang tepat
 Auditor harus mempertimbangkan pengaruh revisi tersebut terhadap kebutuhan akan
audit, tanpa menggunakan model risiko audit.

13-14
Pendekatan untuk merancang tes kontrol dan tes substantif transaksi (Gambar 13-4)
menekankan memuaskan tujuan audit terkait transaksi yang dikembangkan dalam Bab 6 dan 10.
Ingatlah bahwa tujuan ini fokus pada berfungsinya sistem akuntansi.
Metodologi perancangan tes rincian saldo (Gambar 13-6) menekankan pemenuhan tujuan
audit terkait-saldo yang dikembangkan di Bab 6. Fokus utama dari tujuan ini adalah pada
penyajian saldo akun yang adil dalam laporan keuangan..

13-15
Diinginkan untuk merancang tes rincian saldo sebelum melakukan tes kontrol dan tes
substantif transaksi untuk memungkinkan auditor menentukan apakah bukti yang direncanakan
secara keseluruhan adalah yang paling efisien dan efektif dalam situasi tersebut. Untuk
melakukan ini, auditor harus membuat asumsi tentang hasil pengujian pengendalian dan
pengujian substantif transaksi. Biasanya auditor tidak akan menganggap salah saji yang
signifikan atau masalah kontrol dalam pengujian kontrol dan pengujian substantif transaksi
kecuali ada alasan untuk meyakini sebaliknya. Jika auditor menentukan bahwa pengujian
pengendalian dan pengujian substantif hasil transaksi berbeda dari yang diharapkan, jumlah
pengujian rincian saldo harus diubah.

13-16
The List of the eight balance-related audit objectives in the verification of the ending balance in
inventory :
1. Existence
2. Completeness
3. Accuracy
4. Details tie-in
5. Classification
6. Cutoff
7. Realizable value
8. Rights and obligations

13-17
This statement is not 100% true. There are six transaction-related audit objectives, and eight
balance-related audit objectives. When all the transaction-related audit objectives are met, they only
achieve six of the balance-related audit objectives including existence, completeness, accuracy, details tie-
in, classification, and cutoff. Meanwhile the remaining two of the balance-related audit objectives,
realizable value and rights and obligations, are not achieved yet.

13-18
1. Terdapat empat (4) Fase dari Proses Audit, yaitu:
FASE I : Merencanakan dan Merancang Pendekatan Audit
Auditor menggunakan informasi yang didapatkan dari prosedur penilaian risiko terkait dengan
penerimaan klien dan perencanaan awal, memahami bisnis dan industri klien, menilai risiko bisnis
klien, dan melakukan prosedur analitis pendahuluan. Auditor menggunakan penilaian materialitas,
risiko audit yang dapat diterima, risiko bawaan, risiko pengendalian, dan setiap risiko kecurangan
yang teridentifikasi untuk mengembangkan keseluruhan perencanaan audit.

FASE II : Melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantive transaksi


Tujuan dari fase ini adalah untuk:
 Mendapatkan bukti yang mendukung pengendalian tertentu yang berkontribusi terhadap penilaian
risiko pengendalian yang dilakukan oleh auditor untuk audit atas laporan keuangan dan untuk audit
pengendalian internal atas laporan keuangan dalam suatu perusahaan publik.
 Mendapatkan bukti yang mendukung ketepatan moneter dalam transaksi-transaksi.
FASE III: Melakukan prosedur analitis dan pengujian terperinci saldo
Tujuan dari fase ini adalah untuk mendapatkan bukti tambahan yang memadai untuk menentukan
apakah saldo akhir dan catatan-catatan kaki dalam laporan keuangan telah disajikan secara wajar.
FASE IV: Menyelesaikan audit dan menerbitkan suatu laporan audit

2. Test of Control (Pengujian Pengendalian) dilakukan dalam FASE II. Hal ini guna memenuhi
tujuan pertama dalam Fase II, yaitu memperoleh bukti untuk mendukung pengendalian khusus
yang berkontribusi terhadap penilaian risiko pengendalian oleh auditor bagi audit atas laporan
keuangan dan bagi audit pengendalian internal atas laporan keuangan perusahaan publik.

13.19
Auditor melakukan pengujian selama tahun berjalan yang merupakan salah satu bentuk pengendalian
internal guna menilai risiko pengendalian yang tujuan auditnya berkaitan dengan transaksi. Dan dengan
adanya pengujian pengendalian dapat mencakup bukti-bukti di dalamnya, sehingga ketika terdapat
kesalahan prosedur seperti distribusi atau transaksi lainnya dapat segera di teliti oleh auditor sehingga
tidak berkelanjutan hingga akhir periode, dan juga agar memberikan pemeriksaan laporan keuangan
kepada klien dengan tepat waktu. Bukti-bukti yang dapat dikumpulkan sebelum akhir tahun adalah dapat
meminta keterangan dari personi klien yang tepat; memeriksa dokumen, catatan, dan laporan; mengamati
aktivitas yang berkaitan dengan pengendalian; melaksanakan ulang prosedur klien
Jawaban hal 478-479 (edisi 15 by Alvin A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasley)

Anda mungkin juga menyukai