Anda di halaman 1dari 35

CHAPTER 3

ETHICS, SOCIAL RESPONSIBILITY, AND


SUSTAINABILITY

A N G G OTA K E LO M P O K M A N A J E M E N ST R AT E G I K K E L A S M
1. YOGESWAR I S ISTA S HINT YAM AN I ( 0 4171 1 3 3 3 071 )
2. YUSTICA RACHMA ARIFIANDANI ( 0 4171 1 3 3 3 07 5 )
3. ELLETA M AU LIA Z H A R A ( 0 4171 1 3 3 3 07 7 )
4. AURA MADINA AJMAR ( 0 4171 1 3 3 3 0 9 4 )
5. JAUHAROTUL FARIDAH ( 0 4171 1 3 3 3 0 9 8 )
Tanggung Jawab Sosial (Social Keberlangsungan
Responsibility) (Sustainability)
Etika Bisns

tindakan yang diambil sejauh mana operasional dan prinsip-prinsip


oleh suatu organisasi melebihi tindakan suatu organisasi pelaksanaan dalam
apa yang secara hukum melindungi, memperbaiki,
serta memelihara dan tidak
organisasi yang
dibutuhkan untuk melindungi
atau meningkatkan membahayakan atau memandu pengambilan
kesejahteraan makhluk hidup. menghancurkan lingkungan. keputusan dan perilaku.
KODE ETIK BISNIS

Isu-isu etis yang berkaitan dengan keamanan


produk, kesehatan pegawai, pelecehan seksual,
merokok, pembuangan limbah, dan lainnya
membuat para penyusun strategi perlu
mengembangkan kode etik bisnis (code of
business ethics).
Hanya memiliki kode etik belum cukup untuk
menjamin perilaku bisnis yang sesuai etika.
Untuk memastikan bahwa kode tersebut
dibaca, dipahami, diyakini, dan diingat,
pelatihan secara periodik diperlukan untuk
menumbuhkan sensitivitas terhadap isu-isu
etika di lingkungan pekerjaan.
WHISTLE-BLOWING

merujuk kepada kebijakan yang meminta


karyawan untuk melaporkan pelanggaran
etika apapun yang mereka temui atau lihat
di dalam perusahaan.
PENYUAPAN (BRIBERY)

didefinisikan oleh Black’s Law hadiah yang diberikan untuk


Dictionary sebagai penawaran, memengaruhi perintah si penerima.
pemberian, penerimaan, atau Hadiah tersebut dapat berubah
meminta barang apa pun yang uang, barang, hak dalam bertindak,
bernilai untuk memengaruhi perilaku properti, kenaikan pangkat, hak
sebuah badan atau orang lain untuk istimewa, dan lainnya atau hanya
membebaskannya dari tanggung sebuah janji atau usaha untuk
jawab publik atau hukum.
mendorong atau memengaruhi
tindakan, pilihan, atau pengaruh
dari seseorang dalam jabatan atau
kapasitas publik.
WORKPLACE ROMANCE

hubungan akrab antara dua orang yang saling menyetujui,


berlawanan dengan pelecehan seksual (sexual harassment),
di mana Equal Employment Opportunity (EEOC)
mendefinisikan perbuatan ini secara meluas sebagai
kelanjutan hubungan seksual yang tidak diinginkan,
permintaan dukungan seksual, dan tindakan verbal atau fisik
bersifat seksual.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL

KEBIJAKAN SOSIAL memperhatikan tanggung jawab apa yang


dimiliki perusahaan kepada karyawannya, pelanggan,
lingkungan, minoritas, komunitas, pemegang saham, dan
kelompok lain. Perusahaan harus berusaha untuk terlibat
dalam aktivitas social yang memiliki manfaat ekonomi
KEBERLANGSUNGAN LINGKUNGAN

Menurut ISO ( International Standarts


Organizations) lingkungan didefinisikan
sebagai lingkungan sekeliling di mana
organisasi beroperasi, termasuk udara,
air, tanah, sumber daya alami, flora,
fauna, manusia, dan interelasinya. Laporan pelestarian mengungkapkan operasi
perusahaan yang berdampak pada
lingkungan alam. Global reporting Initative
baru baru ini mengeluarkan susunan
panduan pelaporan terperinci yang
menspesifikasi informasi apa yang
seharusnya dimasukkan ke laporan
pelestarian.
MENGELOLA URUSAN LINGKUNGAN DALAM PERUSAHAAN

Alasan memelihara lingkungan menjadi bagian yang permanen :


1. Konsumen menginginkan produk aman lingkungan yang jumlahnya
banyak
2.Opini public yang menginginkan perusahaan melaksanakan bisnis
dengan cara memelihara lingkungan alam sangat kuat
3. Kelompok penganjur lingkungan sekarang memiliki lebih dari 20
juta orang Amerika sebagai anggotanya SERTIFIKASI ISO
4. Regulasi Federal dan lingkungan Negara bagian berubah dengan 14000/14001
cepat dan mejadi leboh kompleks
5. Semakin banyak pemberi pinjaman yang memeriksa kewajiban
lingkungan dari bisnis yang mencari pinjaman
6. Banyak pelanggan, pemasok, penyalur, dan investor yang
menghindari untuk melaksanakan bisnis dengan oerusahaan yang
lemah secara lingkungan
7. untutan kewajiban dan denda terhadap perusahaan yang memiliki
masalah lingkungan semakin naik
KASUS DAN ANALISIS
CHAPTER 3
UNILEVER RESMIKAN PENAMBAHAN DELAPAN TITIK KUMPUL SAMPAH
FLEXIBLE PLASTIC DI DELAPAN KOTA

JAKARTA - Mengatasi permasalahan sampah bukanlah hal yang mudah,


diperlukan peran aktif dari berbagai pihak untuk bisa menanggulangi permasalahan
sampah. Unilever memiliki tiga komitmen kuat dalam hal kemasan, yaitu membuat
100% kemasan plastik yang digunakan dapat didaur ulang, digunakan kembali, atau
diurai di tahun 2025, menggunakan minimal 25% konten plastik daur ulang dalam
kemasan plastiknya dan mengurangi sepertiga berat kemasan plastiknya pada tahun
2020.
“Unilever percaya bahwa permasalahan sampah akan bisa diatasi dengan
menerapkan kerangka kerja Extended Stakeholder Responsibility (ESR) - Tanggung
Jawab Para Pihak yang Diperluas, atau konsep kerangka kerja yang holistik, inklusif
serta terintegrasi. Kerangka kerja ESR melibatkan setiap fungsi dan peran semua pihak
yang bersentuhan dengan permasalahan sampah dan mensinergikannya sebagai
sebuah solusi yang efektif dan berkelanjutan,” Sinta menambahkan.
Demi terciptanya Indonesia bersih, Unilever meresmikan 8 titik kumpul (dropping
points) sampah berjenis FP atau kemasan multilayer di 8 kota di Indonesia antara lain
Jakarta, Bandung, D.I Yogyakarta, Sidoarjo, Denpasar, Medan, Balikpapan, dan Makassar.
Penambahan titik kumpul sampah FP atau kemasan multilayer yang merupakan
bentuk nyata Extended Stakeholders Responsibility (ESR) demi menarik partisipasi
masyarakat untuk mulai menggalakkan pemilahan sampah. Delapan titik kumpul FP ini
menjadi model untuk bisa membantu masyarakat luas terutama di ”tempat umum” dan
memperkuat jaringan 2,800+ Bank Sampah yg ada serta upaya kolektif bersama industri
(PRAISE) untuk program Drop Box.

SUMBER: https://pressrelease.kontan.co.id/release/unilever-resmikan-penambahan-
delapan-titik-kumpul-sampah-flexible-plastic-di-delapan-kota-1
ANALISIS
Unilever memiliki tiga komitmen kuat dalam hal kemasan, yaitu membuat
100% kemasan plastik yang digunakan dapat didaur ulang, digunakan kembali, atau
diurai di tahun 2025, menggunakan minimal 25% konten plastik daur ulang dalam
kemasan plastiknya dan mengurangi sepertiga berat kemasan plastiknya pada tahun
2020.
Hal ini merupakan bentuk tanggungjawab sosial Unilever yang sejalan dengan
UU 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang mewajibkan pelaku usaha untuk
bertanggungjawab dalam mengelola sampah yang berasal dari produk dan atau
kemasan yang dibuat.
ANALISIS

Strategi dalam menunjukkan program tanggung jawab sosial juga


menguntungkan reputasi perusahaan. Tidak ada bisnis yang ingin reputasinya
tercemar karena karyawan, konsumen, pemerintah, dan masyarakat, khususnya
membenci perusahaan yang mengacam lingkungan.
Sebaliknya, terdapat ketertarikan yang cukup tinggi dari masyarakat
terhadap bisnis yang memilihara lingkungan.
CHAPTER 4
TYPES OF STRATEGIES

A N G G OTA K E LO M P O K M A N A J E M E N ST R AT E G I K K E L A S M
1. YOGESWAR I S ISTA S HINT YAM AN I ( 0 4171 1 3 3 3 071 )
2. YUSTICA RACHMA ARIFIANDANI ( 0 4171 1 3 3 3 07 5 )
3. ELLETA M AU LIA Z H A R A ( 0 4171 1 3 3 3 07 7 )
4. AURA MADINA AJMAR ( 0 4171 1 3 3 3 0 9 4 )
5. JAUHAROTUL FARIDAH ( 0 4171 1 3 3 3 0 9 8 )
TUJUAN JANGKA PANJANG TUJUAN FINANSIAL DAN
TUJUAN STRATEGIK

Tujuan finansial mencakup hal-hal yang terkait dengan


Tujuan jangka panjang mewakili hasil yang pertumbuhan pendapatan, dividen yang lebih tinggi,
diharapkan dari mengejar strategi tertentu. marjin keuntungan yang lebih besar, tingkat
Strategi merupakan tindakan yang harus pengembalian investasi yang lebih tinggi, pendapatan
dilakukan untuk mencapai tujuan jangka per saham yang lebih tinggi, kenaikan harga saham,
peningkatan arus kas, dan sebagainya; Sedangkan
panjang. Kerangka waktu untuk tujuan dan
tujuan strategis mencakup hal-hal seperti pangsa pasar
strategi harus konsisten, biasanya dari 2 sampai yang lebih besar, pengiriman tepat waktu daripada
5 tahun. Tanpa tujuan jangka panjang, sebuah pesaing, waktu desain-ke-pasar yang lebih pendek
organisasi akan hanyut tanpa tujuan menuju daripada pesaing, biaya yang lebih rendah daripada
tujuan yang tidak diketahui. pesaing, kualitas produk yang lebih tinggi daripada
pesaing, geografis yang lebih luas, dan lain sebagainya.
STRATEGI INTENSIF

PENETRASI PASAR (MARKET PENETRATION)

PENGEMBANGAN PASAR (MARKET DEVELOPMENT)

PENGEMBANGAN PRODUK (PRODUK DEVELOPMENT)


PENETRASI PASAR (MARKET PENETRATION)

Strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau


jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar.

Pasar yang ada tidak dipenuhi dengan barang khusus

Penggunaan konsumen saat ini bisa ditingkatkan

Porsi perusahaan competitor menurun sedangkan penjualan


dalam industi naik

Korelasi biaya penjualan dan biaya pemasaran secara


historis tinggi

Kenaikan skala ekonomi menyediakan keuntungan besar


yang bersaing
PENGEMBANGAN PASAR
(MARKET DEVELOPMENT)

Melibatkan pengenalan produk atau jasa yang ada saat ini ke area geografis yang baru.

Saluran distribusi yang baru dapat dipercaya, murah, dan


berkualitas baik.

Perusahaan menjalankan usahanya dengan baik

Ada pasar yang belum digunakan atau belum penuh.

Perusahaan membutuhkan sumber daya untuk mengatur


pasar yang baru.

Perusahaan memiliki kelebihan kapsitas produksi.


PENGEMBANGAN PASAR
(MARKET DEVELOPMENT)
Sebuah strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara
memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini.

Produk yang dihasilkan perusahaan telah berada dalam tahap memuaskan


sehingga konsumen tertarik untuk mencoba produk baru.

Perusahaan berkomptisi dalam industri yang memiliki karakteristik


perubahan teknologi yang cepat.

Perusahaan pesaing menyediakan produk dengan kualitas dan harga yang


bersaing.

Perusahaan berkompetisi dalam industri yang tumbuh dengan cepat.

Perusahaan memiliki kemampuan meneliti dan berkembang


STRATEGI DIVERSIFIKASI

DIVERSIFIKASI TERKAIT (RELATED DIVERSIFICATION)


• Ketika rantai nilai bisnis memliki kesesuaian strategis lintas bisnis yang bernilai
secara kompetitif.

DIVERSIFIKASI TIDAK TERKAIT (UNRELATED DIVERSIFICATION)


• Ketika rantai nilai bisnis sangat tidak mirip sehingga tidak ada hubungan lintas
bisnis yang bernilai secara kompetitif
STRATEGI DEFENSIF
PENGURANGAN (RETRENCHMENT)
• Terjadi ketika sebuah organisasi melakukan pengelompokan ulang melalui
pengurangan biaya dan aset untuk mengembalikan penjualan dan laba yang
menurun.
DIVESTASI (DIVESTITURE)
• Menjual divisi atau bagian dari suatu organisasi dan seringkali digunakan untuk
meningkatkan modal guna investasi strategis lebih jauh.

LIKUIDASI (LIQUIDATION)
• Menjual seluruh aset perusahaan, secara terpisah-pisah, untuk kekayaan
berwujudnya. Konsekuensinya bisa menjadi sebuah strategi yang sulit secara
emosional
MICHAEL PORTER’S
FIVE GENERIC STRATEGIES
SARANA-SARANA UNTUK MECAPAI STRATEGIS

Beberapa persoalan yang umumnya menyebabkan usaha patungan gagal adalah:


• para manajer yang seharusnya bekerja sama setiap hari tidak dilibatkan dalam
penciptaan atau pembentukan usaha tersebut.
• usaha tersebut mungkin menguntungkan perusahaan-perusahaan yang
bermitra namun tidak bagi konsumen.
• usaha itu mungkin tidak mendapat dukungan yang sama besarnya dari kedua
mitra
• usaha tersebut mulai bersaing lebih kdengan salah satu mitra daripada mitra
yang lain.
Enam pedoman tentang kapan usaha patungan dapat menjadi
strategi yang efektif :
1. ketika sebuah organisasi milik s)asta membentuk suatu usaha patungan dengan organisasi milik
pemerintah.
2. etika sebuah organisasi domestik membentuk suatu usaha patungan dengan organisasi asing.
3. etika kompetensi khusus dari dua atau lebih perusahaan melengkapi dengan baik.
4. etika proyek tertentu berpotensi menghasilkan laba yang besar tetapi membutuhkan sumber daya dan
resiko yang luar biasa.
5. etika dua atau lebih perusahaan kecil sulit bersaing dengan perusahaan besar.
6. etika ada kebutuhan untuk memperkenalakan teknologi baru dengan cepat.
MERGER-AKUISISI

MERGER AKUISISI FRIENDLY AKUISISI EKUITAS


MERGER SWASTA
Terjadi ketika
sebuah organisasi besar
Terjadi manakala dua membeli (mengakuisisi) suatu
perusahaan membeli
organisasi yang berukuran perusahaan yang lebih kecil,
perusahaan lain
kurang lebih sama atau sebaliknya. Merger atau akuisisi
dengan harga rendah
bersatu untuk pengambilalihan (takeover) yang diinginkan oleh
kemudian menjualnya
membangun satu unit atau pengambilalihan secara kedua belah pihak.
kembali dengan harga
usaha paksa (hostile takeover) ketika
premium (tinggi).
merger atau akuisisi tidak
diinginkan kedua belah pihak
alasan untuk melakukan merger dan akuisisi:

• Untuk menyediakan pemanfaatan kapasitas yang lebih baik


• Untuk memanfaatkan secara lebih baik tenaga penjualan yang ada
• Untuk mengurangi staf manajerial
• Untuk mencapai skala ekonomi
• Untuk mengatasi masalah tren musiman dalam penjualan
• Untuk memperoleh akses ke pemasok, distributor, konsumen, produk, dan kreditor baru.
• Untuk menguasai teknologi baru.
• Untuk mengurangi ke)ajiban pajak.
PENGALIH KONTRAKAN

Alih kontrak proses bisnis (business-process outsourcing-BPO) adalah bisnis baru yang
berkembang dengan pesat yang melibatkan tindakan suatu perusahaan untuk mengambil alih
operasi-operasi fungsional seperti sumber daya manusia, system informasi, penggajian,
akuntansi, layanan konsumen, dan pemasaran dari perusahaan lain.

Beberapa alasan alih kontrak :


• Lebih murah.
• Memungkinkan perusahaan untuk berfokus pada bisnis intinya.
• Memampukan perusahaan untuk menyediakan layanan yang lebih baik.
KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN ALIH KONTRAK

Memungkinkan
Memungkinkan
Memberi fleksibilitas perusahaan berfokus
perusahaan untuk
pada aktivitas-aktivitas
menyejajarkan diri sekiranya kebutuhan
rantai nilai internal lain
dengan pemasok terbaik konsumen secara tak yang penting untuk
di dunia yang berfokus terduga berubah. mempertahankan
pada tugas khusus.
keunggulan kompetitif.
ANALISIS KASUS
CHAPTER 4 STRATEGIC
MANAGEMENT
UNILEVER INDONESIA
BERHASIL
CETAK LABA RP7 TRILIUN,
NAIK 9,6%
JAKARTA - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatat kenaikan laba sebesar Rp614 miliar. Angka
tersebut naik 9,60% jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Melansir keterbukaan informasi yang diterbitkan di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa
(27/2/2018), laba perseroan tercatat sebesar Rp7 triliun pada 2017, dari sebelumnya Rp6,39 triliun.
Adapun laba sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi (EBITDA) naik ke Rp10,14 triliun dari
Rp9,25 triliun.
Perseroan mencatat penjualan bersih pada 2017 sebesar Rp41,2 triliun sedikit naik dari
sebelumnya Rp40,05 triliun. Dengan demikian, laba bersih per saham pun mengalami kenaikan
menjadi Rp918 dari sebelumnya Rp838.
Di sisi lain, utang perseroan tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp13,73 triliun dari sebelumnya
Rp12,04 triliun. Adapun utang tersebut, terdiri dari utang jangka pendek sebesar Rp12,53 triliun dan
utang jangka panjang sebesar Rp1,2 triliun. Selain itu, perseroan mencatat kenaikan aset menjadi
Rp18,9 triliun dari sebelumnya Rp16,74 triliun. Aset tersebut, terdiri dari aset tidak lancar sebesar
Rp10,96 triliun dan aset lancar sebesar Rp7,94 triliun
ANALISIS

1. COST LEADERSHIP
Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak retail diisi dengan baik
menggunakan sistem pengisian kembali persediaan yang melegenda. Sistem PT. Unilever
mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secara langsung kepada pemasok ketika
pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir. Pemasok juga dapat mengakses data
penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan teknologi web.
2. DIFERENSIASI PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru,tetapi
Unilever tetapmempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca,
sachet, botol kecildan masih banyak lagi kemasannya
ANALISIS
3. BERFOKUS PADA PELUANG PASAR
Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda
dengan yang lain, produk masuk ke dalam pasar dengan cara mempromosikan
barang- barangnya dengan cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-
bukti kualitas secara real, misalnya dengan diadakannya perlombaan-perlombaan
kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan produk -
produk pesaing lainnya

Anda mungkin juga menyukai