Anda di halaman 1dari 1

Tugas Individu Refleksi Topik Etika Profesi

Mata Kuliah Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat

Kuliah di Universitas Gajah Mada ini adalah pengalaman pertama kalinya untuk saya
menjadi anak rantau. Sebelumnya saya kuliah S1 di Malang saya tinggal bersama kedua
orangtua. Pertama kalinya saya menjadi anak kos dan mengetahui banyak hal yang sebelumnya
saya tidak pernah tau. Saya kos di daerah Gejayan belakang Hartono Mall, mengapa saya
memilih kos disana karena kamarnya sangat nyaman, fasilitasnya sangat baik, security 24 jam,
kebersihannya juga sangat bagus, jadi orangtua saya memilih untuk kos ditempat tersebut
meskipun menurut saya dan orangtua saya harganya mahal tapi kalau dipikirkan kembali
dengan saya survey kos-kos diberbagai daerah, menurut kami sebanding dengan apa yang
didapatkan.
Dari kuliah matrikulasi sampai sekarang saya kos tetap di tempat saat ini, saya belum
pernah pindah. Dan ternyata kos disini peraturannya sangat banyak. Peraturan yang sangat
berat untuk saya yaitu membawa barang peralatan elektronik ada tambahan biaya per
barangnya. Bagaimana ya... harga kos sudah sangat mahal, tetapi mengapa membawa printer
ada tambahan biaya 50.000 per bulan, rice cooker 50.000 per bulan, setrika 75.000 per bulan,
pemanas air 75.000 per bulan (barang-barang yang saya sebutkan adalah barang tambahan
saya). Mungkin saya merasa impas jika menambah biaya tidak harus per bulan atau cukup
membayar 100.000 dari sekian barang tambahan. Padahal juga barang-barang elektronik
tersebut tidak setiap jam digunakan, rice cooker hanya digunakan sehari sekali, setrika hanya
digunakan seminggu dua sampai tiga kali.
Kos ini juga difasilitasi dengan mbak ART (Asisten Rumah Tangga) yang
membersihkan kamar setiap seminggu sekali. Hubungan saya dengan mbak ART tersebut
sangat akrab. Dan peraturan membawa barang elektronik dikenai biaya tambahan itu yang
memeriksa adalah mbak ART tersebut, dia juga yang nantinya melaporkan ke pihak
manajemen kos mengenai tambahan barang elektronik apa saja yang dibawa penghuni kos.
Karena hubungan saya dengan mbak ART tersebut sangat akrab, mbak ART mengatakan
kepada saya saat saya sedang mengisi data check list barang yang saya bawa “sudah.. tidak
usah diisi”, kesimpulannya mbak ART membantu saya untuk tidak usah mengisi data tambahan
barang elektronik, buat saya alhamdulillah.
Jadi disini pihak yang diuntungkan adalah saya dan penghuni kos lainnya, pihak yang
dirugikan yaitu pihak manajemen kos. Menurut saya ini seperti dilema etika, suatu tindakan
yang menguntungkan banyak pihak tetapi tindakan tersebut tidak etis atau tidak pantas.
Permasalahan ini bisa saja diselesaikan dengan berbagai cara, pertama dari pihak manajemen
kos sendiri yang observasi langsung ke kamar kos, kedua mungkin bisa dilihat dari tagihan
listrik.

Ritma Aulia Halim

Anda mungkin juga menyukai