Anda di halaman 1dari 50

PENJENJANGAN

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan


AUDITOR
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan M U DA

AKREDITASI
Lemba~a
Admimstrasi
Negara

TUV~
ISO 9001 : 2008
Certificate: 161000632

t:..ommitment and t:..ompetence to cfJuild a cfJette'C. dutu'C.e


Buku Kerja
Audit Intern

PENYUSUNAN
PROGRAM KERJA AUDIT

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN


BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

2016
Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit

Dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP


dalam rangka Diklat Fungsional Auditor - Diklat Penjenjangan Auditor Muda

Revisi ke-1 Tahun 2016

Penyusun Daissy Erdianthy, S.E., Ak., M.Ak.


Perevisi Yuniar Endah Palupi, S.E., M.M.
Narasumber Rini Septowati, Ak., M.M.
Pereviu Listyono, Ak, M.M.
Penyunting F. Titik Oktiarti, Ak.
Penata Letak Riri Lestari, Ak.

Pusdiklatwas BPKP
JI. Beringin II, Pandansari, Ciawi, Bogor 16720
Telp. (0251) 8249001- 8249003
Fax.(0251) 8248986 - 8248987
Email : pusdiklat@bpkp.go.id
Website : http://pusdiklatwas.bpkp.go.id
e-Learning : http://lms.bpkp.go.id

Dilarang mengutip, menjiplak, memperjualbelikan, dan menggandakan sebagian atau seluruh isi
modul ini tanpa izin tertulis dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP
Kata Pengantar

Pusdiklatwas BPKP sebagai salah satu instansi penyelenggara pendidikan dan pelatihan,
berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi para pengguna jasanya. Kami menyadari
bahwa pelatihan selain harus memberikan pemahaman terhadap suatu pengetahuan, juga
harus memberikan keterampilan untuk mampu menerapkan pengetahuan tersebut. Setelah
pelaksanaan diklat diharapkan peserta diklat siap menerapkan pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh di tempat kerjanya. Untuk itu, selain modul yang bermuatan konsep-konsep,
bahan ajar pelatihan di Pusdiklatwas BPKPdilengkapi dengan modul buku kerja.

Modul buku kerja akan digunakan sebagai bahan latihan dalam menerapkan konsep-konsep
yang terkait. Melalui proses survei di lapangan, perbaikan berkelanjutan, dan kendali mutu yang
cukup, kami berusaha untuk dapat menyajikan modul buku kerja yang dapat mencerminkan
kondisi yang terjadi di lapangan.

Buku kerja ini adalah salah satu bahan ajar tertulis untuk digunakan pada proses pembelajaran
diklat yang dilaksanakan oleh Pusdiklatwas BPKP. Buku Kerja ini tidak dimaksudkan untuk
menjadi satu-satunya referensi yang berkenaan dengan substansi materinya. Peserta diklat
diharapkan memperkaya pemahamannya melalui berbagai referensi lain yang terkait.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
kontribusi atas terwujudnya modul ini.

Ciawi, Desember 2016


Kepala Pusdiklat Pen

Siamet Hariadi

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit


ii 2016 IPusdiklatwas BPKP
Daftar lsi

Kata Pengantar i

Daftar lsi iii

Kasus 1. Penyusunan Program Kerja Audit 1


A. Pengertian PKA 1
B. Tujuan dan Manfaat PKA 1
C. Prosedur Penyusunan Program Kerja Audit 2
D. Pengisian format PKA 19

Kasus 2 AUDIT KINERJA ATAS PENGELOLAAN ASET DAERAH 24

Kasus 3 AUDIT OPERASIONAL ATAS REKLAMASI PANTAI 29

Kasus 4 AUDIT KINERJA PELAKSANAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN 35

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit iii


iv 2016 IPusdiklatwas BPKP
Kasus 1
Penyusunan Program Kerja Audit
A. Pengertian PKA

Dalam setiap penugasan audit, auditor harus menyusun rencana audit. Rencana audit
dimaksudkan untuk menjamin bahwa tujuan audit tercapai secara berkualitas, ekonomis,
efisien, dan efektif. Dalam merencanakan auditnya, auditor menetapkan sasaran, ruang
lingkup, metodologi, dan alokasi sumber daya. Salah satu dokumen perencanaan audit
adalah program kerja audit. Program Kerja Audit (PKA) merupakan rancangan prosedur
dan teknik audit yang disusun secara sistematis yang harus dilaksanakan oleh auditor
dalam kegiatan audit untuk mencapai tujuan audit. PKA disusun setelah auditor
memperoleh pemahaman yang cukup tentang tujuan audit. PKA akan menjadi guidance
bagi auditor.

B. Tujuan dan Manfaat PKA

Penyusunan PKA mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut.


1. Sarana pemberian tugas kepada tim audit.
2. Sarana pengawasan pelaksanaan audit secara berjenjang mulai dari ketua tim
sampai dengan pengendali mutu.
3. Pedoman kerjajpegangan bagi auditor.
4. Landasan untuk membuat ikhtisarjringkasan hasil audit.
5. Sarana untuk mengawasi mutu audit.

Agar tujuan dan manfaat tersebut tercapai secara optimal maka PKA perlu disusun dengan
format normatif sebagai berikut.

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 1


Inspektorat Kabupaten XXXXX (Nama instansi audit) No. KKA
KotaXXXXXX

Nama Auditi .
Tahun/Masa Audit: .

PROGRAM KERJA AUDIT


Nomor
Dilaksanakan oleh Waktu yang diperlukan Catatan
KKA
No. Uraian
Rencana Realisasi Rencana Realisasi

A Tujuan Audit

B Langkah-Iangkahkerja

dst.
(Kota, Tanggal)
Direview oleh
(Tangga/) Disusun oleh
Pengendali Teknis Ketua Tim

Nama Nama

Disetujui oleh
(Tangga/)
Pengendali Mutu

Nama

C. Prosedur Penyusunan Program Kerja Audit

1. Identifikasi tujuan audit dan ruang lingkup audit

Langkah pertama dalam penyusunan PKA adalah menegaskan kembali tujuan dan
ruang lingkup audit. Tujuan audit yang akan diidentifikasi harus sesuai dengan jenis
audit sebagaimana tercantum dalam surat tugas yang telah merujuk pada PKPT.

2 2016 IPusdiklatwas BPKP


PEMERINTAH KOTA SIKUMBANG

INSPEKTORAT
JI. SudirmanNo. 134 KotaSikumbang.Telp (019)8469853

SURAT TUGAS
No. ST·55/1-4/S/Z0)(X

Kepala Inspektorat kota Sikumbang menugaskan kepada:

NAMA NIP JABATAN


Rama 19632254635632 Pengendali Mutu
Dewi 19700235546587 Pengendali Teknis
Bayu 19780254623215 KetuaTim
Candra 19833546875013 Anggota Tim

untuk rnelakukan audit kinerja pada proyek Pernbangunan Balai Benih Perlkanan
Darat pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sikumbang tahun anggaran 20XX.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama 20 (dua puluh) hari kerja terhitung
mulai tanggal 7 Juni s.d 5 Jul'j20XX.
Biaya sehubungan dengan penugasan ini menjadi beban DIPA Inspektorat
Pemerintah Kota Sikumbang.

Demikian untuk dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab

Sesuai contoh, yang digunakan adalah audit kinerja atas "Pembangunan Balai Benih
Perikanan Darat". Audit kinerja merupakan audit atas pelaksanaan tugas dan fungsi
instansi pemerintah yang terdiri atas audit aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas
(3E), serta ketaatan pada ketentuan yang berlaku. Dengan demikian, tujuan audit
kinerja adalah meyakini pemenuhan aspek 3E dan ketaatan pada ketentuan yang
berlaku, dengan ruang lingkup audit adalah Pembangunan Balai Benih Perikanan
Darat di Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sikumbang tahun 20XX.

TUGAS:

a. Tetapkan tujuan dan ruang lingkup audit

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 3


b. Susunlah Anggaran Waktu Penugasan sesuai formulir di bawah ini.

Formulir 1. Anggaran Waktu Penugasan


PEMERINTAH KOTASIKUMBANG ~

11Sudirrnan N!~3~~~~~~'~'~~

Anggaran Waktu
(019)8469853 Y
(HP Produktif)

Nama Obyek Audit:

PERSIAPAN PELAKSANAAN PENYElESAIAN


s.d s.d s.d
NO JENIS KEGIATAN PPJ Dalnis KT AT Jumlah
(HP) (HP) (HP) (HP) (HP)
I Persiapan

II Pelaksanaan

III Penyelesaian

Jumlah HP dianggarkan

Sikumbang, Mei 20XX Sikumbang, Mei 20XX


Pengendali Teknis Ketua Tim

4 2016 IPusdiklatwas BPKP


c. Susunlah Kartu Penugasan sesuai format di bawah ini.

Formulir 2. Kartu Penugasan

PEMERINlAH KOlA SIKUMBANG <n


JI Sudirrnan N~~3~~O~~~~'~~~

KARTU PENUGASAN
(019)8469853 'V
Nomor: KP- /1-4/5/20XX
Tangggal 20XX

1 Nama Kegiatan
Alamat & no telpon
2 Rencana Kegiatan
3 Program Kegiatan
a. Sasaran Pengawasan
b. Tujuan Pengawasan
4 Laporan Dikirimkan Kepada
5 Koordinator
6 Kegiatan dilakukan dengan ST
a. Nomor
b. Tanggal
c. Rencana mulai tanggal
d. Rencana selesai tanggal
7 Kunjungan Pengawas Audit
8 Anggaran Waktu Hari ProduktifTim
.-----------------.---------~--------~I
Dilaksanakan oleh Anggaran Realisasi
waktu Waktu
a. Pengendali Mutu
b. Pengendali Teknis
c. Ketua Tim
d. Anggot Tim
9 a. Rencana Mulai Penugasan
b. Rencana Selesai Penugasan
c. Realisasi Penugasan
d. Realisasi Penerbitan Laporan
10 a. Konsep Laporan direncanakan
b. Realisasi penyelesaian konsep
laporan

Sikumbang, Mei 20XX


Pengendali Mutu Pengendali Teknis

(------) (-------)

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 5


2. Pemahaman Auditan

Selanjutnya auditor harus mengidentifikasi bukti/dokumen terkait dengan proses

kegiatan Pembangunan Balai Benih Perikanan Darat sebagai dasar dari pemenuhan

3E dan ketaatan pada ketentuan yang berlaku.

Kegiatan yang akan diaudit, sesuai dokumen anggaran, adalah "Pembangunan Balai

Benih Perikanan Darat" dengan informasi umum sebagai berikut:

Nama Proyek Pembangunan Balai Benih Perikanan Darat


Nama Dinas Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sikumbang
Kontraktor Pelaksana PT. Bangunarta Sejahtera
Kontraktor Pengawas PT. Bersama Membangun
Tahun : 20XX
Luas Lahan 10.160m2
Spesifikasi
pembangunan 1 gedung kantor, 6 kolam permanen, 1 kolam tandon,
1 bangsal benih ikan, 1 bangsal ikan konsumsi dan 1
kolam pengolahan lim bah
Lama Pembangunan : 300 hari kalender
5 Januari s.d. 5 November 20XX
Kuasa Pengguna Anggaran Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sikumbang
Pejabat Pembuat Komitment Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Kelautan dan
Perikanan Desa Sikumbang
Tujuan Pembangunan BBPD Dengan pembangunan balai benih perikanan darat ini,
diharapkan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota
Sikumbang dapat menyediakan benih ikan yang dapat
memenuhi kebutuhan petani ikan di wilayah Kota
Sikumbang dan sekitarnya dengan kualitas yang baik
dan berstandar CPIB (Cara Pembenihan Ikan yang Baik)
Alamat Dinas : JI. Sempurna No.1 Kota Sikumbang
Telepon 01928763450
Kepala Dinas : Dr. Ir. Arisandi, M.Sc

6 2016 IPusdiklatwas BPKP


TUGAS:
Informasi apalagi yang perlu diperoleh auditor?

Proses Bisnis:

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 7


PELAKSANAAN, PELAPORAN DAN PENYERAHAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI

Tahap PPK PENYEDIA (KOTRAKTOR KOTRAKTOR


PELAKSANA) PENGAWAS
Penyedia menyusun program
PPKmenerbitkan SPMK paling
mutu, berisi organisasi kerja,
lambat 14 hari setelah
jadwal pelaksanaan, prosedur
penandatangan kontrak,
P pelaksanaan, prosedur
ditentukan tanggal paling lambat
E instruksi kerja dan pelaksana
dimulainya pekerjaan
L kerja
A PPKbersama penyedia dan pihak pihak perencanaan dan pengawasan melakukan Rapat
K Persiapan Kontrak
S PPKdan Penyedia bersama-sama melakukan mobilisasi peralatan
A dan personil paling lambat 30 hari setelah tanggal SPMK
N PPKdan penyedia barang melakukan pengecekan kondisi lapangan dituangkan dalam berita
A acara
A Penyedia menyerahkan bank
PPKmemberikan uang muka
N garansi sebagai jaminan
kerja kepada penyedia sesuai
kepada PPKsesuai yang diatur
yang diatur pada kontrak
dalam kontrak
Laporan harian, mingguan, dan bulanan pelaksanaan
PPKmembuat dokumentasi toto-
pekerjaan dilakukan selama kontrak oleh penyedia dan
PELAPORAN foto pelaksanaan pekerjaan di
diperiksa oleh konsultan pengawas dan disetujui oleh
lokasi pekerjaan
wakil PPK(panitia penerima barang)
PPAmenugaskan panitia
penerima hasil pekerjaan untuk Ketika pekerjaan selesai 100% penyedia mengajukan
melakukan penilaian (jika permintaan tertulis untuk penyerahan pekerjaan dengan
diperlukan dapat dibentuk diketahui oleh pengawas
tenaga ahli untuk membantu)
p PPKmenerima penyerahan
Melakukan perbaikan jika dari hasil pemeriksaan panitia
E pertama pekerjaan setelah cacat
penerima, ditemukan adanya cacat dan kekurangan
N dan kerusakan diperbaiki oleh
dengan pengawasan pengawas
Y penyedia
E Penyedia wajib memelihara
R PPKmenyiapkan pembayaran hasil selama masa
A sebesar 95% dari nilai kontrak, pemeliharaan, dan
H 5% merupakan retensi selama mengajukan pembayaran
A masa pemeliharaan setelah masa pemeliharaan
N berakhir
PPKmembayar sisa 5%jika hasil
pekerjaan telah sesuai atau
memakai dana retensi jika
penyedia tidak melaksanaan
pemeliharaan
SUMBER: MODUL 5 LKPP PELAKSANAAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

8 2016 IPusdiklatwas BPKP


PENGELOLAAN DOKUMEN PENGADAAN BARANGjJASA
Pengadaan Melalui Penyedia Bil
PA PPK
Dokumen penetapan rencana 1. Dokumen rencana
umum pengadaan pelaksanaan pengadaan barang/jasa
1. Penetapan rencana umum Spesifikasi teknis barangjjasa
pengadaan. Harga perkiraan sendiri (HPS)
2. Penyimpanan dan Rancangan kontrak
pemeliharaan seluruh 2. Dokumen pelaksanaan kontrak
dokumen pengadaan Pelaksanaan, pengendalian kontrak
barangjjasa. dengan penyedia barangjjasa
3. Dokumen pelaporan
pelaksanaan/penyelesaian PBJ
Laporan pelaksanaanjpenyelesaian
PBJkepada PAIKPA
4. Berita acara penyerahan
Hasil pekerjaan dari penyedia kepada
PPHPjPPK
Hasil pekerjaan pengadaan kepada
PAjKPA
5. Dokumen kemajuan pekerjaan
Laporan kemajuan pekerjaan,
termasuk penyerapan anggaran dan
hambatan pelaksanaan pekerjaan

3. Identifikasi dan penilaian risiko

Identifikasi risiko dilakukan untuk menentukan risiko apa saja yang berpotensi
mengancam pencapaian tujuan kegiatanjorganisasi. Identifikasi dilakukan melalui
wawancara (dengan para pihak yang terkait dengan kegiatan yang dinilai risikonya),
evaluasi dokumen, pengamatan, dan pendekatan lainnya untuk menggali risiko yang
ada. Selanjutnya, risiko tersebut dinilai untuk menentukan tingkat kemungkinan
terjadinya, serta pengaruhjakibat yang harus ditanggung oleh entitasjorganisasi,
yang dalam kasus ini adalah Dinas Kelautan dan Perikanan, Kota Sikumbang.

Beberapa informasi kejadian pada saat pelaksanaan proyek yang berhasil


didapatkan oleh auditor adalah sebagai berikut:

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 9


NOTEPAD

-"""'v- ,...,... _,.......,...,.


~
f. 'P1'a:!JskbatU limu/ai rada (an!J!yi2.(] 'fe,brw'fIri,2.0}l;¥
2,. 'Padt. h ulAn'JaN 40# ~iOi .j1~mbal'l.3 f~r£.ma hm'j'iI' f'oh!Janj s~y't:Oif

m~l"m"Jm fob.lSif~rnbuala'1" k-fCim

3· P~m{m'si{,an (ahan JinaJ'pllJicma6an tmnfat fofr.arifJrIlj!~~


t~J'famhat

'5 hmiIarijrJrtl~{ karllJJ(,jaria JI!'tI!lan {ahem!Ifni!} didi.iuki~~nllJ",f_


4· pw./a 6u~", 'NM .:W.J;;.I' t£rlaflt'lt,p~"!fj(JrJfi£m1<_~~ ..,1lOinas 'K2k~ffal1
dan 'P2f<fkr.man
'Kola Sikum6"mJ
5· JIlCIt in! 'P'P1<. m~~u{M&n 1<~fafa 1!,Oiyia1fl'Tala 1.,{s.>ihaJOin m£"61"3~f

s.!!ba!}Cli~fua pClnifia f_&nmamJan .caron Itla{rk,fa fI!.0in!l2C1sufi! /it_uJ

Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sikumbang telah melaksanakan fungsi SPIP
dengan menuangkan risiko pelaksanaan proyek "Pembangunan Balai Benih
Perikanan Darat" ke dalam risk register dibawah ini. Walaupun auditan telah
membuat risk register, auditor perlu menilai dan meyakinkan keandalan risk
register.

TUGAS

Identifikasi keandalan risk register di bawah ini:

a. Apakah seluruh risiko pengendalian telah diidentifikasi? jika belum,


tambahkan pada Form 3. Risk Register, pada kolom yang masih kosong.

b. Identifikasi apakah nilai risiko sudah wajar?

10 2016 IPusdiklatwas BPKP


Formulir 3. Risk Register

Pemilik Inherent Risk Residual Risk


No. Tujuan Risiko Pengendalian
Risiko Dampak Prob Nilai Dampak Prob Nilai
1 Tersedianya Balai Spesifikasi PAjKPA, 3 2 6 2 1 2
Benih Perikanan teknis PPK,
Darat untuk tidak PPHP
memenuhi sesuai
kebutuhan benih
ikan

2 Tersedianya Balai Keterlam- PAjKPA, 1 2 2 2 1 2


Benih Perikanan batan PPK,
Darat untuk penyele- PPHP
memenuhi saian
kebutuhan benih proyek
ikan

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 11


catatan: Risiko yang dapat diterima adalah risiko dengan nilai 4

Dampak Probabilitas
Nilai Keterangan Nilai Keterangan
1 Nyaris tidak terdapat 1 Nyaris Tidak Terjadi
2 Agak berdampak 2 Kedl kemungkinan terjadi
3 Berdampak 3 Mungkin Terjadi
4 Sangat Berdampak 4 Sangat Mungkin Terjadi

4. Menetapkan pengendalian yang telah dilakukan serta menentukan pengendalian


kunci (key control)

Berdasarkan risk register yang telah disepakati, auditor kemudian melakukan


wawancara kepada pihak-pihak terkait dan memperoleh informasi bahwa sudah
dilakukan pengendalian atas risiko berupa:
• telah melibatkan konsultan pengawas dalam membuat dan merancang proyek
serta mengawasi pelaksanaan proyek;
• telah ada laporan secara periodik;
• spesifikasi teknis telah dimuat dalam kontrak, dokumen pengadaan, dan
dokumen penerimaan barang.

TUGAS:

a. Identifikasi pengendalian yang telah dilaksanakan untuk risiko terkait.


Tuangkan dalam formulir 3. Risk Register, pada kolom "Pengendalian".

b. Menentukan mana di antara pengendalian tersebut yang merupakan


pengendalian kunci (key control}. Tandai!

c. Menentukan apakah pengendalian tersebut sudah cukup untuk mengurangi


nilai risiko atau masih perlu pengendalian lainnya.

12 2016 IPusdiklatwas BPKP


5. Rencana Pengujian Pengendalian

Langkah selanjutnya adalah menyusun reneana pengujian pengendalian, dengan


mengaeu pada pengendalian kunei (key control) di atas.

Pengujian pengendalian dilakukan dengan menggunakan langkah-Iangkah audit


sebagai berikut.

a. Analisis

Analisis adalah memeeah/mengurai data/informasi ke dalam unsur-unsur yang


lebih keeil atau bagian-bagian sehingga dapat diketahui pola hubungan antar
unsur atau unsur penting yang tersembunyi.

Contoh: mengurai nilai kontrak ke dalam analisis harga satuan.

b. Observasi/Pengamatan

Observasi/pengamatan adalah peninjauan dan pengamatan atas suatu objek


seeara hati-hati, ilmiah, dan kontinu selama kurun waktu tertentu untuk
membuktikan suatu keadaan atau masalah. Teknik ini sering dilakukan dari
jarak jauh dan tanpa disadari oleh pihak yang diamati.

Contoh: pengamatan pekerjaan pemasangan besi pada pembangunan gedung.

c. Permintaan Informasi (Inquiry)

Permintaan informasi (inquiry) dapat diterapkan untuk menggali informasi dari


berbagai pihak yang kompeten, baik seeara tertulis maupun lisan. Pihak yang
kompeten adalah pegawai, pejabat, spesialis, atau profesional suatu bidang
ilmu.

Contoh: permintaan informasi tentang pengamanan sistem informasi kepada


analis sistem.

d. Evaluasi

Evaluasi adalah eara untuk memperoleh suatu simpulan atau penilaian dengan
meneari pola hubungan atau dengan menghubungkan atau merangkai

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 13


berbagai informasi yang telah diperoleh. Evaluasi dapat dilaksanakan dengan
walkthrough test, dengan mengikuti proses suatu transaksi dari awal hingga
akhir, untuk mengetahui sesuai atau tidaknya dengan sistem dan prosedur
yang ditentukan.

Contoh: evaluasi tugas Unit Layanan Pengadaan (ULP) dalam menentukan


pemenang pelelangan umum.

e. Investigasi

Investigasi adalah upaya untuk mengupas secara intensif suatu permasalahan


melalui penjabaran, penguraian, atau penelitian secara mendalam. Investigasi
merupakan suatu proses pendalaman dari verifikasi setelah adanya indikasi.

Contoh: investigasi dugaan pungutan liar pada kantor pelayanan.

f. Verifikasi

Verifikasi adalah pengujian secara rinci dan teliti tentang kebenaran, ketelitian
perhitungan, kesahihan, pembukuan, pemilikan, dan eksistensi suatu
dokumen.

Contoh: verifikasi Surat Permintaan Pembayaran Gaji (SPP-Gaji).

g. Cek

Cek adalah menguji kebenaran atau keberadaan sesuatu dengan teliti.

Contoh: menguji kebenaran fisik pembuatan irigasi.

h. Uji atau Test

Uji atau test adalah penelitian secara mendalam terhadap hal-hal yang
esensial atau penting.

Contoh: menguji nilai HPSyang disusun oleh PPK.

14 2016 IPusdiklatwas BPKP


i. Footing

Footing adalah menguji kebenaran penjumlahan subtotal dan total dari atas ke
bawah (vertikal). Footing dilakukan terhadap data yang disediakan oleh
auditan. Tujuan teknik audit footing adalah untuk menentukan apakah data
yang disediakan auditan dapat diyakini ketepatan perhitungannya.

j. Cross footing

Cross footing adalah menguji kebenaran penjumlahan subtotal dan total dari
kiri ke kanan (horizontal). Sama halnya dengan teknik audit footing, cross
footing dilakukan terhadap perhitungan yang dibuat oleh auditan.

k. Vouching

Vouching adalah menelusuri suatu informasi/data dalam suatu dokumen dari


pencatatan menuju bukti pendukungnya (voucher); atau menelusur mengikuti
ketentuan/prosedur yang berlaku dari hasil menuju awal kegiatan. Vouching
hanya mengecek adanya bukti (voucher) tetapi belum meneliti isinya
(substantif).

Buku Laporan
Bukti Besar

I. Trasir atau Telusur


< --------I
Vouching

Trasir atau telusur adalah teknik audit dengan menelusuri suatu bukti
transaksi/kejadian (voucher) menuju ke penyajian/informasi dalam suatu
dokumen. Teknik audit trasir merupakan cara perolehan bukti dengan arah
pengujian yang terbalik dari teknik audit vouching.

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 15


m. Scanning

Scanning adalah penelaahan secara umum dan dilakukan dengan cepat tetapi
teliti untuk menemukan hal-hal yang tidak lazim atas suatu informasi/data.

Contoh: scanning bukti-bukti perjalanan dinas yang belum ada stempel dan
visum (tanda tangan).

n. Rekonsiliasi

Rekonsiliasi adalah mencocokkan dua data yang terpisah, mengenai hal yang
sarna yang dikerjakan oleh instansi/unit/bagian yang berbeda. Tujuan teknik
audit rekonsiliasi adalah untuk memperoleh jumlah yang seharusnya atau
jumlah yang benar mengenai suatu hal tertentu.

Contoh: rekonsiliasi jumlah pendapatan menurut catatan bendahara dengan


rekening koran bank.

o. Konfirmasi

Konfirmasi adalah memperoleh bukti sebagai peyakin bagi auditor, dengan


cara mendapatkan/meminta informasi yang sah dari pihak yang relevan,
umumnya pihak di luar auditan. Konfirmasi dapat dilakukan dengan lisan yaitu
dengan wawancara langsung kepada pihak yang bersangkutan, atau secara
tertulis dengan mengirimkan surat konfirmasi. Pada konfirmasi tertulis,
terdapat dua teknik konfirmasi, yakni:

1) konfirmasi positif yaitu konfirmasi yang harus dijawab secara tertulis


oleh pihak luar tersebut mengenai data yang diminta;

2) konfirmasi negatif yaitu konfirmasi yang meminta jawaban tertulis bila


data yang dikonfirmasikan berbeda/salah dan tidak perlu dijawab
apabila data yang dikonfirmasikan telah sama/benar dengan data yang
bersangkutan.

16 2016 IPusdiklatwas BPKP


p. Pembandingan

Pembandingan dilakukan antara data dari satu unit kerja dengan data dari unit
kerja yang lain atau pembandingan dengan periode sebelumnya, untuk
kemudian ditarik kesimpulannya.

Contoh: membandingkan harga pengadaan komputer yang dilakukan oleh


beberapa SKPD.

q. Inventarisasi atau Opname

Inventarisasi atau opname adalah pemeriksaan fisik dengan menghitung fisik


barang, menilai kondisinya (rusak berat, rusak ringan, atau baik) dan
membandingkannya dengan saldo/volume menurut buku/kontrak
(administrasi), kemudian mencari sebab-sebab terjadinya perbedaan, apabila
ada. Hasil opname biasanya dituangkan dalam suatu be rita acara (SA).

Contoh: inventarisasi barang milik negara/daerah.

r. Inspeksi

Inspeksi adalah meneliti secara langsung ke tempat kejadian, yang lazim pula
disebut on the spot inspection, yang dilakukan secara rinci dan teliti. Inspeksi
sering dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dulu.

Contoh: inspeksi lapangan pekerjaan pembesian dan pembetonan yang


dilakukan pemborong.

Prosedur pengujian dibuat dengan menggabungkan dan menyusun langkah-Iangkah


diatas ke dalam kalimat perintah, seperti contoh berikut:

a. Mintakan dokumen RUP dan SA, kaji ulang RUP ke PA/KPA.

b. Mintakan dokumen HPS ke PPK.

c. Mintakan dokumen pengadaan ke ULP.

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 17


d. Lakukan pembandingan item-item yang ada dalam paket pengadaan, HPS, dan
dokumen pengadaan (terkait persyaratan penyedia barangjjasa) dengan
ketentuan Perpres 70 tahun 2012.

e. Lakukan analisis perbedaan dari hasil pembandingan.

f. Lakukan wawancara kepada PAjKPA, PPK, dan ULP.

g. Simpulkan hasillangkah kerja audit di atas.

TUGAS:

Susun rencana uji untuk menguji pengendalian kunci yang telah dibuat sebelumnya
dan dituangkan kedalam Formulir 4 Pengujian Pengendalian di bawah ini.

Formulir 4: Rencana Pengujian Pengendalian


Risiko Pengendalian Kunci Prosedur Pengujian
l. Spesifikasiteknis • PPKmenyusun spesifikasi • Lakukanevaluasi apakah spesifikasi
tidak sesuai teknis. yang disusun oleh PPKsesuai dengan
yang dibutuhkan.
• Lakukanevaluasi atas dokumen-
dokumen pengadaan dan laporan.
• Adanya konsultan perencana • Lakukanwawancara dengan petugas
dan pengawas. konsultan perencana dan pengawas
tentang spesifikasi bangunan dan
proses pembangunan

2. • •

• •

3. • •

• •

4. • •

18 2016 IPusdiklatwas BPKP
Risiko Pengendalian Kunci Prosedur Pengujian

• •

5. • •

• •

6. Penyusunan Program Kerja Audit

Prosedur pengujian di atas dituangkan ke dalam Program Kerja Audit (PKA) dengan
menambahkan:
a. nama auditor pelaksana;
b. menegaskan kembali langkah-Iangkah kerja (audit);
c. identifikasi pihak yang terkait dengan perolehan bukti audit. Misalnya, untuk
PBJpihak yang terkait adalah PAjKPA, PPK, dan ULP;
d. waktu pelaksanaan.

D. Pengisian format PKA

Langkah terakhir adalah menyusun program kerja audit proyek Pembangunan Balai Benih
Perikanan Darat di Dinas Kelautan dan Perikanan, Kota Sikumbang tahun anggaran 20XX
ke dalam format program kerja audit di bawah ini, dengan menggunakan data-data yang
telah dibuat di atas.

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 19


Inspeidoral Kola Sikumbang No. KKA:

Nama Audftan
Tahun/Masa Audil : 20XX

PROGRAM KERJA AUDIT


Waktu yang Nomor
Dilaksanakan oleh Catatan
No. Uraian diperlukan KKA
Rencana Realisasi Rencana Realisasi

A Tujuan Audit:
Meyakini keekonomisan

B Langkah-Iangkah kerja

6 Buatlah simpulan hasil audit

Sikumbang, 25 Mei 20XX


Direviu oleh
28 Mei 20XX Disusun oleh
PengendaliTeknis Kelua Tim

NIP NIP

Diselujui oleh
28 Mei 20X6
Pengendali Mulu

NIP

20 2016 IPusdiklatwas BPKP


Lembar Kerja Penyelesaian Kasus

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 21


Lembar Kerja Penyelesaian Kasus

22 2016 IPusdiklatwas BPKP


Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 23
Kasus 2
AUDIT KINERJA
ATAS PENGELOLAAN ASET DAERAH

Baca secara seksama Saat ini Anda (KT) dan tim (AT 01 dan AT 02) sedang melakukan
kasus yang ada pada
penugasan audit kinerja atas Pengelolaan Aset Daerah pada Kota
kolom di samping.
Sejuk Tahun Anggaran 20X4. Tujuan audit adalah memperoleh
Kasusini berisi uraian
keyakinan memadai bahwa pengelolaan aset telah sesuai dengan
singkat tentang
pengelolaan aset tanah kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Sejuk.
pada Pemerintah Kota Salah satu sasaran audit adalah meyakini bahwa seluruh aset
Sejuk.
daerah berupa tanah telah didukung dengan bukti kepemilikan
Tugas Anda adalah yang memadai.
membuat program kerja
audit untuk meyakini
Berdasarkan laporan keuangan audited tahun 20X4, diketahui
bahwa tanah yang
disajikan di Neraca telah bahwa nilai aset tanah yang disajikan pada Neraca per 31
sesuai dengan kebijakan Desember 20X4 adalah Rp26.362.731.077.482,70. Pengadaan
akuntansiyang
ditetapkan. tanah melalui belanja modal selama tahun 20X4 adalah
Rp100.486.009.000,OO.
Iawaban kasus dikerjakan
secara berkelompok (4-5
Risiko yang berhasil diidentifikasi terkait kejelasan kepemilikan
orang) dalam lembar
kerja yang telah aset tanah:
disediakan.
1. Adanya klaim dari pihak ketiga atas bidang tanah yang
dikuasai pemerintah kota.

2. Lambatnya proses sertifikasi tanah yang dikuasai pemerintah


kota.

Untuk menghindari terjadinya risiko tersebut, Pemerintah Kota


Sejuk menetapkan kebijakan bahwa tanah yang dikuasai dan/atau
digunakan oleh pemerintah kota harus segera dilakukan
sertifikasi. Selain itu, dibuat kebijakan akuntansi tentang aset
tetap adalah sebagai berikut.

24 2016 IPusdiklatwas BPKP


Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat
lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan
pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud
dan memenuhi kriteria:

1. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan.

2. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

3. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas.

4. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

5. Memiliki bukti kepemilikan yang jelas.

Selain itu juga mempunyai nilai yang material sesuai nilai


minimum kapitalisasi sebagaimana diatur dalam kebijakan
akuntansi Pemerintah Kota Sejuk. Untuk penilaian aset sesuai nilai
minimum kapitalisasi akan dilakukan secara bertahap oleh Bagian
Perlengkapan. Nilai minimum kapitalisasi tidak berlaku untuk aset
tanah.

Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset


tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak
memungkinkan, maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar
pada saat perolehan.

Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga beli atau
konstruksinya, ditambah pengeluaran-pengeluaran lainnya yang
dapat diatribusikan secara langsung ke dalam aset tersebut ke
kondisi siap untuk digunakan.

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 25


Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah:

1. biaya impor;

2. biaya persiapan tempat;

3. biaya pengiriman awal (initial delivery), biaya simpan dan


bongkar muat (handling cost);

4. biaya pemasangan (installation cost);

5. biaya profesional seperti arsitek dan insinyur;

6. biaya konstruksi;

7. biaya kepanitiaan.

Aset tetap terdiri atas tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, jaringan dan instalasi, aset tetap lainnya dan
konstruksi dalam pengerjaan. Kebijakan akuntansi tentang
penyusutan sampai dengan 31 Desember 20X4 belum
dilaksanakan dan bertahap akan diterapkan setelah penataan aset
tetap di lingkungan Pemerintah Kota Sejuk selesai dilaksanakan.

Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila
aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada
manfaat ekonomi di masa yang akan datang. Aset tetap secara
permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca
dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Aset
Tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah daerah
tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos
aset lainnya sesuai nilai tercatatnya.

26 2016 IPusdiklatwas BPKP


lEMBAR KERJA PENYElESAIAN KASUS 2

Inspektoral Kola Sejuk No. KKA:


Kola Sejuk

Nama Audilan
Tahun/Masa Audil :

PROGRAM KERJA AUDIT

Dilaksanakan oleh Waktu yang diperlukan Nomor KKA Calalan


No. Uraian
Rencana Realisasi Rencana Realisasi

A Tujuan Audit

B Langkah~angkah keda

dst.

Direviu oleh (Kola, Tanggal)


(Tangga/) Disusun oleh
Pengendali Teknis Ketua Tim

Nama Nama

Disetujui oleh
(Tangga/)
Pengendali Mutu

Nama

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 27


28 2016 IPusdiklatwas BPKP
Kasus 3
AUDIT OPERASIONAL
ATAS REKLAMASI PANTAI

Baca secara seksama Saat ini anda (KT) dan tim (AT 01 dan AT 02) ditugaskan untuk
kasus yang ada pada
melakukan audit operasional atas reklamasi Pantai Parang, yang
kolom di samping.
berlokasi di Kabupaten Aman. Tujuan audit adalah memperoleh
Kasusini berisi uraian
keyakinan memadai bahwa pelaksanaan pekerjaan telah sesuai
singkat ten tang
pekerjaan reklamasi dengan kontrak. Lingkup audit tidak termasuk proses pengadaan
Pantai Parangpada di atas paket pekerjaan. Salah satu sasaran audit adalah meyakini
Kabupaten Aman.
bahwa volume pekerjaan telah sesuai dengan kontrak.
Tugas anda adalah:
Berdasarkan kontrak diketahui bahwa pekerjaan utama kegiatan
a. membuat program
reklamasi adalah timbunan tanah pilihan dengan volume
kerja audit untuk
meyakini bahwa terpasang sebanyak 2.564.345m3, dengan harga satuan per m3
volume tanah
Rp65.000,OO, sehingga nilai pekerjaan timbunan sebelum PPN 10%
timbunan telah sesuai
kontrak. adalah Rp166.682.425.000,OO. Kegiatan tersebut seluruhnya
didanai dari APBD Kabupaten Aman tahun 20X3. Tanah timbunan
b. Menetapkan jumlah
sampling atas tiket diperoleh dari tiga quarry (tempat penambangan tanah pilihan)
pengambilan tanah. yang diangkut menggunakan dump truck, dengan kapasitas bak

Iawaban kasus dikerjakan 3,5m3, menuju lokasi kegiatan. Pada saat mengambil tanah
secara berkelompok (4-5 pilihan, petugas di lokasi quarry memberikan tiket pengambilan
orang) dalam lembar
yang berisi informasi tentang nomor polisi truk pengangkut, nama
kerja yang telah
disediakan. pengemudi, tanggal dan jam pengambilan, serta kubikasi tanah
pilihan yang diangkut. Tiket dibuat dua rangkap, satu dibawa oleh
pengemudi untuk diserahkan kepada petugas di lokasi pekerjaan,
satu rangkap disimpan oleh petugas di lokasi quarry. Petugas di
lokasi pekerjaanjkegiatan penimbunan menambahkan keterangan
jam kedatangan truk pada tiket.

Sesampai di lokasi pekerjaan, truk menurunkan tanah di lokasi


yang ditunjukkan oleh petugas, kemudian diratakan dan
dipadatkan menggunakan alat berat. Berdasarkan kontrak,

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 29


koefisien timbunan terpasang adalah 0,72 yang berarti bahwa 1m3
tanah pilihan yang berasal quarry akan menjadi O,72m3 tanah yang
sudah dipadatkan di lokasi pekerjaan. Dengan koefisien ini,
volume tanah pilihan yang diperlukan untuk melakukan reklamasi
adalah 3.561.590,28m3 (2.564.345/0,72).

Jauh sebelum pekerjaan timbunan/reklamasi dimulai, Pejabat


Pembuat Komitmen (PPK) melalui konsultan perencana, membuat
gambar teknik tentang existing dan kontur tanah pantai sebelum
ditimbun (gambar rencana/shop drawing), sehingga bisa dihitung
jumlah tanah timbunan yang diperlukan sesuai dengan ketebalan
timbunan yang diinginkan.

Setelah pekerjaan timbunan selesai dilaksanakan, PPK melalui


konsultan pengawas dan pengawas lapangan dari pihak PPK,
membuat gambar terpasang (as built drawing) berupa poligon
tertutup, yang menggambarkan tebal timbunan yang dilakukan
sesuai dengan kontur tanah. Volume terpasang dihitung
menggunakan gambar ini. Rekanan dibayar berdasarkan volume
timbunan terpasang.

Risiko yang diidentifikasi oleh PPK atas pelaksanaan pekerjaan


reklamasi, untuk meyakini bahwa volume terpasang sesuai
dengan kontrak, adalah sebagai berikut:

1. Deposit tanah pilihan yang ada di quarry tidak mencukupi.

2. Pemadatan timbunan tanah pilihan di lokasi pekerjaan tidak


sesuai spesifikasi teknis.

Pengendalian yang dilakukan oleh PPK untuk mengantisipasi


terjadinya risiko tersebut adalah:

1. Memerintahkan kepada rekanan untuk mencari sumber


deposit tanah pilihan di lokasi lain dengan konsekuensi biaya
yang mungkin terjadi dari rekanan.

30 2016 IPusdiklatwas BPKP


2. Memerintahkan konsultan pengawas dan pengawas lapangan
untuk memperketat pengawasan pengambilan tanah pilihan
di quarry dan di lokasi pekerjaan (Pantai Parang).

3. Tiket harus diperiksa dan ditandatangani oleh konsultan


pengawas, dan dibuat register tiket.

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 31


Lembar Kerja Penyelesaian Kasus

32 2016 IPusdiklatwas BPKP


Lembar Kerja Penyelesaian Kasus

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 33


34 2016 IPusdiklatwas BPKP
Kasus 4
AUDIT KINERJA
PELAKSANAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN

Baca secara seksama Pada tahun 20XX, Kota Indraprasta memperoleh alokasi DAK
kasus/inJormasi yang
Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan sebesar
ada pada kolom di
samping. Rp20.000.000.000,OO, yang dilaksanakan berdasarkan Petunjuk
Teknis (Juknis) tentang pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan yang
Tugas Anda adalah
membuat program kerja dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Peraturan
audit untuk meyakini Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemendikbud tentang
sasaran audit:
Petunjuk Pelaksanaan Penggunaan DAK Bidang Pendidikan
1. Sekolah penerima Menengah tahun Anggaran 20XX, dan ketentuan lain yang terkait.
alokasi Dana Alokasi
Khusus (OAK) Bidang
Berdasarkan Juknis tersebut, DAK harus dilaksanakan secara
Pendidikan SMK
telah sesuai swakelola oleh sekolah, salah satunya untuk pembangunan ruang
ketentuan. kelas baru (RKB), termasuk perabotnya, dengan biaya per ruang

2. Pembangunan RKB sebesar Rp150.000.000,OO. Juknis tersebut merupakan alat kendali


sesuai dengan bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar pelaksanaan
spesiJikasi teknis.
DAK tersebut berjalan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Iawaban kasus
dikerjakan secara Dalam Juknis telah diatur bagaimana sekolah bisa menerima
berkelompok (4-5 orang)
alokasi dana, dengan pengaturan sebagai berikut:
dalam lembar kerja yang
telah disediakan.
1. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah merekapitulasi
indeks teknis berdasarkan masukan dari Dinas Pendidikan
Kabupatenj Kota.

2. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah mengusulkan


indeks teknis program DAK bidang Dikmen tahun 20XX kepada
Kementerian Keuangan.

3. Berdasarkan indeks fiskal, indeks wilayah, dan indeks teknis,


Kementerian Keuangan menentukan alokasi anggaran untuk

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 35


masing-masing KabupatenjKota dengan persetujuan DPR.

4. Dinas Pendidikan KabupatenjKota melakukan pemetaan


kondisi sarana dan prasarana sekolah.

5. Dinas Pendidikan KabupatenjKota melakukan seleksi terhadap


sekolah calon penerima DAK bidang Dikmen berdasarkan hasil
pemetaan sarana dan prasarana sekolah.

6. Dinas Pendidikan KabupatenjKota melakukan verifikasi


terhadap sekolah calon penerima DAK bidang Dikmen.

7. Dinas Pendidikan KabupatenjKota menetapkan sasaran


sekolah penerima DAK bidang Dikmen 20XX sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan sekolah melalui Surat Keputusan
Kepala Dinas Pendidikan KabupatenjKota.

Kriteria sekolah yang berhak menerima alokasi DAK adalah:

1. Diprioritaskan bagi sekolah yang mempunyai jumlah siswa


yang cenderung stabil atau meningkat.

2. Sekolah memiliki kepala sekolah definitif. Untuk kepala


sekolah swasta tidak boleh dirangkap oleh pembinaj
pengurusjpengawas yayasan.

3. Khusus untuk sekolah yang dikelola oleh masyarakat harus


memiliki izin operasional dan diprioritaskan bagi sekolah yang
sudah terakreditasi.

4. Bangunan sekolah berada di atas lahan milik sendiri (milik


pemerintah daerah untuk sekolah negeri, milik yayasan untuk
sekolah swasta).

5. Sekolah telah mengisi Data Pokok Pendidikan Menengah


(Dapodikmen) dalam sistem pendataan online yang
dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah.

36 2016 IPusdiklatwas BPKP


6. Pembangunan ruang kelas baru (RKB) diprioritaskan bagi
sekolah yang ruang kelasnya belum mencukupi dan memiliki
lahan yang cukup untuk pembangunan ruang kelas baru.

7. Jika sekolah tidak memiliki lahan yang cukup, maka


pembangunan prasarana dapat dilakukan bertingkat, dengan
ketentuan konstruksi bangunan yang sudah ada telah
memenuhi persyaratan untuk bangunan bertingkat.

Dengan panduan tersebut, diharapkan pemerintah kabupatenj


kota yang mendapat alokasi DAK Bidang Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan tidak salah dalam menetapkan sekolah yang
berhak menerima alokasi tersebut.

Berdasarkan hasil audit tahun sebelumnya, diketahui bahwa


terdapat beberapa risiko yang diidentifikasi atas pelaksanaan
kegiatan tersebut, yaitu:

1. Sekolah penerima alokasi dana tidak sesuai dengan kriteria


yang ditetapkan atau tidak tepat sasaran.

2. Pembangunan RKB dilaksanakan oleh rekanan yang ditunjuk


oleh Dinas Pendidikan.

3. Pembangunan fisik RKB tidak sesuai spesifikasi teknis yang


ditetapkan.

Diketahui pula bahwa objek audit telah membuat pengendalian


yang cukup memadai untuk mengendalikan dampak dan terjadinya
risiko. Pengendalian yang diterapkan terutama berasal dari
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan DAK yang dibuat oleh
kemendikbud. Pengendalian tersebut dinilai cukup efektif untuk
mengatisipasi risiko yang akan terjadi.

Tim Anda ditugaskan untuk melakukan audit atas pelaksanaan


kegiatan yang didanai dari DAK Bidang Pendidikan Sekolah

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 37


Menengah Kejuruan Kota Indraprasta tahun 20XX, dengan
komposisi satu orang ketua tim (KT) dan dua orang anggota tim
(ATOl dan AT02), dengan waktu 15 hari kerja.

Tujuan audit adalah memperoleh keyakinan memadai bahwa


pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari DAK Bidang Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Ruang lingkup audit meliputi seluruh tahap pelaksanaan DAK


Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Kota Indraprasta
tahun 20XX. Sasaran audit antara lain adalah menyakini bahwa
sekolah penerima alokasi DAK telah tepat sasaran dan
pembangunan RKBtelah sesuai dengan spesifikasi teknis.

38 2016 IPusdiklatwas BPKP


lEMBAR KERJA PENYElESAIAN KASUS 4

Inspektorat Kota Indraprasta No. KKA


Indraprasta

Nama Auditi
Tahun/Masa Audit :

PROGRAM KERJA AUDIT


Waktu yang
Dilaksanakan oleh
No. Uraian diperlukan Nomor Catatan
r------.------+---~~~~--~ KKA
Rencana Realisasi Rencana Realisasi
A Tujuan Audit

B Langkah-Iangkah kerja

dst.
(Kota, Tangga/)
Direview oleh
(Tanggal) Disusun oleh
Pengendali Teknis Ketua Tim

Nama Nama

Disetujui oleh
(Tanggal)
Pengendali Mutu

Nama

Buku Kerja Audit Intern - Penyusunan Program Kerja Audit 39


40 2016 IPusdiklatwas BPKP
Mata Alar Diklat Pe nje njang an Auditor Muda

• Kepemimpinan
• Komunikasi Audit Intern II
• Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern III
• Kebijakan Publik
• Praktik Audit Intern

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP


Jln. Beringin II, Pandansari, Ciawi, Bogor 16720 Email pusdtklatg.bpkp.go.Id
Telp. (0251) 8249001 - 8249003 (Sentral) Website http://pusdiklatwas.bpkp.go.id
Fax. (0251) 8248986, 8248987 e-Learning http://lms.bpkp.go. id

Anda mungkin juga menyukai