Anda di halaman 1dari 51

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan pengawasan sekolah menurut PERMENEGPAN dan RB Nomor 21 Tahun


2010 meliputi pengawasan akademik dan manajerial. Unsur-unsur kegiatan dalam
pengawasan akademik dan manajerial terdiri atas: 1) Penyusunan Program Pengawasan;
2) Pelaksanaan Program Pengawasan; 3) Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program
Pengawasan; 4) Membimbing dan Melatih profesional Guru, dan: 5) Melaksanakan
Tugas di Daerah Khusus. Untuk mengetahui sejauh mana prestasi yang dapat diraih oleh
jabatan fungsional pengawas sekolah dalam melaksanakan kegiatan unsur-unsur
pengawasan tersebut, seorang calon tim penilai angka kredit perlu memiliki pemahaman
yang komprehensif mengenai ruang lingkup tugas dan kriteria kinerja jabatan fungsional
pengawas sekolah. Di samping itu, perlu juga menguasai prosedur penetapan angka
kredit jabatan fungsional pengawas sekolah, serta memiliki kemampuan berpikir
sistematis untuk menetapkan prestasi kerja pengawas sekolah yang memberi kontribusi
terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Materi bimbingan teknis Calon Tim Penilai Angka Kredit (CPAK) jabatan fungsional
pengawas dirancang untuk membekali calon tim penilai angka kredit jabatan fungsional
pengawas sekolah dalam hal penilaian prestasi kerja dan penetapan angka kredit
tersebut berdasarkan kretria dan bukti fisik.

B. Dimensi Kompetensi

Dimensi kompetensi yang diharapkan dibentuk pada akhir kegiatan bimtek CPAK
jabatan fungsional pengawas sekolah ini adalah calon tim penilaian angka kredit
memiliki dimensi kompetensi tentang ruang lingkup kegiatan pengawas sekolah dan
Angka Kreditnya.

C. Kompetensi Yang Hendak di Capai


Kompetensi yang hendak dicapai melalui materi bimtek CPAK jabatan fungsional
pengawas sekolah ini adalah agar calon tim penilai mampu memberikan angka kredit

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 1


sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan terhadap unsur-unsur kegiatan
pengawasan akademik dan manajerial, prestasi kerja, dan bukti fisik kegiatan pengawas
sekolah

D. Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian kompetensi melalui bimbingan teknis CPAK jabatan fungsional
pengawas sekolah ini adalah calon tim penilai angka kredit dapat:
1. Memahami ruang lingkup unsur-unsur kegiatan jabatan fungsional pengawas sekolah.
2. Menguasai prosedur pemberian angka kredit jabatan fungsional pengawas sekolah
bedasarkan kriteria prestasi kerja dan bukti fisik kegiatan jabatan fungsional
penagawas sekolah.
3. Mengembangkan metode dan teknis penilaian angka kredit jabatan fungsional
pengawas sekolah secara sistematis.

E. Ruang Lingkup Materi dan Alokasi Waktu


No. Materi Bimbingan Teknis CPAK Alokasi Waktu
1. Program Pengawasan 2 JP
2. Pelaksanaan Program Pengawasan 2 JP
3. Evaluasi hasil Pelaksanaan Program Pengawasan 1 JP
4. Membimbing dan Melatih Profesional Guru dan 1 JP
Melaksanakan Tugas di Daerah Khusus

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

Materi Bimbingan Teknis CPAK ini dirancang dengan langkah-langkah


pembelajaran digambarkan seperti berikut.

Pendahuluan KB 1 KB 2
Pengkondisian, Perkenalan Program Pelaksanaan
dan Ice breaking Pengawasan Program
15’. 60’
60’

Penutup Simulasi KB 4 KB 3
Pos Tes Penilaian Membimbing dan Melatih Evaluasi Hasil
15’ 60’ ProfesionalGuru dan Pelaksanaan
Tugas di Daerah Khusus Program 30’
Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 2
Gambar 1. Langkah-langkah Pembelajaran

Setiap langkah pembelajaran dilakukan aktivitas individu dan kelompok seperti


gambar berikut.

Aktivitas Individu Aktivitas Kelompok

Membaca Materi Mendiskusikan


Bimtek CPAK Materi Bimtek CPAK

Melaksanakan Sharing dalam


Latihan/Tugas/Stu simulasi/latihan
di Kasus menyelesaikan
masalah/kasus

Membuat Membuat
Rangkuman Rangkuman

Melakukan
Refleksi

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 3


KEGIATAN BELAJAR 1
PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN

Bacalah materi di bawah ini dengan cermat. (10 menit)


A. Pengantar

Pengawasan adalah bantuan profesional kesejawatan melalui dialog masalah


pendidikan dalam rangka membantu guru, kepala sekolah/madrasah dalam
meningkatkan kemampuan profesionalnya sebagai upaya meningkatkan mutu
pendidikan pada sekolah/madrasah binaannya. Pengawasan juga dapat diartikan
sebagai proses kegiatan pemantauan untuk memastikan bahwa kegiatan di
sekolah/madrasah terlaksana seperti yang direncanakan. Selain itu, pengawasan juga
dapat diartikan kegiatan mengoreksi untuk memperbaiki kesalahan atau penyimpangan
yang terjadi selama pengelolaan pendidikan di sekolah. Dengan kata lain, pengawasan
pendidikan adalah fungsi manajemen pendidikan yang harus diaktualisasikan. Adapun,
ruang lingkup kepengawasan meliputi kepengawasan akademik dan manajerial.
Kepengawasaan akademik dan manajerial tersebut tercakup dalam kegiatan (1)
penyusunan program pengawasan; (2) pelaksanaan program pengawasan; (3) evaluasi
hasil pelaksanaan program pengawasan; (4) membimbing dan melatih profesional
guru dan/atau Kepala Sekolah: dan (5) melaksanakan tugas kepengawasan di daerah
terpencil

B. Materi Pokok

1. Ruang Lingkup Program Pengawasan


Program pengawasan sekolah/madarsah adalah rencana kegiatan pengawasan
yang akan dilaksanakan oleh pengawas sekolah/madrasah dalam kurun waktu (satu
periode tertentu). Agar dapat melaksankan tugasnya dengan baik, pengawas
sekolah/madrasah harus mengawali kegiatannya dengan menyusun program kerja
pengawasan yang jelas, terarah, dan berkesinambungan dengan kegiatan pengawasan
yang telah dilakukan pada periode sebelumnya. Di dalam konteks manajemen dapat
dinyatakan bahwa program kerja pengawasan sekolah/madrasah mengandung makna
sebagai aplikasi fungsi perencanaan dalam bidang pengawasan sekolah. Penyusunan

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 4


program pengawasan difokuskan pada peningkatan pemenuhan standar nasional
pendidikan. Secara umum, program pengawasan sekolah sekurang-kurangnya memuat
empat komponen pokok sebagai berikut.
a. Aspek/masalah berupa identifikasi hasil pengawasan (pengawasan, pemantauan,
penilaian).
b. Tujuan pengawasan yang hendak dicapai.
c. Indikator keberhasilan berupa target yang ingin dicapai.
d. Strategi/metode kerja/teknis supervisi seperti monitoring dan evaluasi, refleksi dan
Focused Group Discussion, metode Delphy, workshop, kunjungan kelas, observasi
kelas, pertemuan individu, kunjungan antar kelas, supervisi kelompok, dll.).
e. Skenario kegiatan berupa langkah atau tahapan supervisi yang sistematis dan logis
yang disesuaikan dengan jadwal dan waktu.
f. Sumber daya yang diperlukan dapat berupa bahan, fasilitas, dan manusia.
g. Penilaian dan instrument jenis dan bentuk disesuaikan dengan aspek/masalah yang
akan diselesaikan.
h. Rencana tindak lanjut dapat berupa pemantapan, perbaikan berkelanjutan
disesuaikan dengan metode pengawasan.
Program pengawasan terdiri atas program tahunan untuk seluruh sekolah
binaan, dan program semester untuk masing-masing sekolah binaan.
a. Penyusunan program tahunan yang terdiri dari 2 (dua) program semester meliputi
langkah-langkah kegiatan-kegiatan berikut.
1) Identifikasi hasil pengawasan pada tahun sebelumnya Identifikasi hasil
pengawasan yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya melalui analisis
kesenjangan dengan mengacu pada kebijakan di bidang pendidikan yang
digunakan. Identifikasi hasil pengawasan menggambarkan sejauh mana
ketercapaian tujuan pengawasan yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya.
Sebagai acuan penyusunan program pengawasan, dikemukakan pula berbagai
kebijaksanaan di bidang pendidikan. Hasil identifikasi tersebut merupakan titik
tolak dalam menentukan tujuan serta tindakan yang harus dilakukan pengawas
sekolah tahun berikutnya. Identifikasi dilakukan untuk menjaga kesinambungan
kegiatan pengawasan. Hasil pengawasan yang dianggap kurang/lemah

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 5


harus lebih ditingkatkan. Hasil pengawasan yang dianggap sudah baik
harus dipertahankan atau standarnya ditingkatkan.
2) Pengolahan dan analisis hasil dan evaluasi pengawasan tahun sebelumnya
Pengolahan dan analisis hasil pengawasan yang telah dilakukan tahun
sebelumnya diarahkan untuk menetapkan prioritas tujuan, sasaran, metode
kerja serta langkah-langkah kegiatan dalam program pengawasan tahun
berikutnya. Output pengolahan dan analisis hasil pengawasan harus mampu
memberikan gambaran mengenai kondisi sekolah binaan baik secara kualitatif
maupun kuantitatif.
3) Perumusan rancangan program pengawasan tahunan dilandasi oleh informasi
yang diperoleh atas dasar identifikasi serta analisis hasil pengawasan pada
tahun sebelumnya, dirumuskan rancangan program pengawasan tahunan untuk
semua sekolah binaan.
4) Pemantapan dan penyempurnaan rancangan program pengawasan tahunan.
Program pengawasan tahunan yang telah dimantapkan dan disempurnakan
adalah rumusan akhir yang akan dijadikan sebagai acuan oleh pengawas dalam
penyusunan program pengawasan semester pada setiap sekolah binaannya dan
seluruh sekolah tingkat kabupaten/kota pada setiap jenjang dan satuan
pendidikan.
b. Penyusunan program semester pengawasan pada setiap sekolah binaan.
Secara garis besar, rencana program pengawasan pada sekolah binaan disebut
Rencana Pengawasan Akademik (RPA) dan Rencana Pengawasan Manajerial
(RPM). Komponen RPA/RPM sekurang-kurangnya memuat materi/aspek/fokus
masalah, tujuan, indikator keberhasilan, strategi/metode kerja (teknis supervisi),
skenario kegiatan, sumberdaya yang diperlukan, penilaian dan instrumen
pengawasan.
c. Berdasarkan program tahunan dan program semester yang telah disusun, untuk
memudahkan pelaksanaan pengawasan, maka setiap pengawas menyiapkan
instrumen-instrumen yang dibutuhkan dengan materi/aspek/fokus masalah
yang akan disupervisi. Contoh-contoh instrumen pengawasan akademik dan
pengawasan manajerial terlampir.

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 6


2. Prinsip Penyusunan Program Pengawasan
Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah diperlukan
serangkaian kegiatan yang terencana, terarah, serta berkesinambungan. Untuk itulah
diperlukan Program Pengawasan Sekolah. Program pengawasan disusun dengan maksud
memberikan penjelasan atas pertanyaan sebagai berikut:
a. Why; Mengapa kegiatan pengawasan dilakukan?
b. What; Apa tujuan dan sasaran pengawasan?
c. Who; Siapa yang terlibat dalam pengawasan?
d. How; Bagaimana pengawasan dilakukan?
e. When; Kapan pengawasan dilakukan?
Program kerja yang dibuat dibuat berdasarkan prinsip SMART, artinya:
a. Specific, pokok masalah yang dijadikan program dalam penyusunan program kerja
bersifat khusus, jelas, dan terfokus pada pencapaian tujuan.
b. Measureable, program-program dan kegiatan yang dipilih dapat diukur
pencapaiannya.
c. Achieveable, program-program dan kegiatan dapat dicapai dan disesuaikan dengan
berbagai kondisi sekolah binaan.
d. Realistic, program-program dan kegiatan yang dipilih tidak mengada-ada, sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan sekolah binaan dalam pencapaian hasilnya.
e. Time Bound, jelas target waktu pencapaian dalam setiap langkah kegiatan.

3. Prosedur Penyusunan Program Pengawasan Sekolah/Madrasah.

a. Melakukan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threats). Analisis


SWOT dimaksudkan untuk menemukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
yang ada di sekolah berada di wilayah binaannya. Kekuatan adalah faktor dari dalam
sekolah binaan yang mendukung pencapaian sasaran. Peluang adalah faktor dari luar
yang mendukung pencapaian sasaran. Kelemahan adalah faktor dari dalam
sekolah/madrasah yang menghambat pencapaian sasaran. Ancaman adalah faktor
dari luar sekolah binaan yang menghambat pencapaian sasaran.

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 7


Analisis dilakukan terhadap faktor internal dan eksternal sekolah binaan. Hasil analisis
digunakan sebagai dasar dalam menentukan prioritas kegiatan yang perlu segera
ditingkatkan mutunya. Adapun, cara menganalisis kebutuhan penyusunan program
pengawasan dapat mengacu pada 4W dan 2H berikut ini.

ASPEK FAKTA AKTUAL ALASAN ALTERNATIF TINJAUAN


YANG MUNGKIN TUJUAN
What/ Apa Apa yang Mengapa hal Ada hal lain yang Apa yang
sedang itu lakukan mungkin seharusnya
dikerjakan dikerjakan dikerjakan
sekarang
Who/ Siapa yang Mengapa Siapa lagi yang Siapa seharusnya
Siapa mengerjakan hal mengerjakan mungkin mengerjakan hal
itu di tempat itu mengerjakan hal itu
itu
When/ Kapan hal itu
Mengapa hal Di mana saja hal Di mana
Kapan dikerjakan itu dilakukan itu mungkin seharusnya hal itu
pada waktu dikerjakan dikerjakan
itu.
Where/ Di mana hal itu Mengapa hal Di mana saja hal Di mana
Dimana dikerjakan tersebut itu mungkin seharusnya hal itu
dikerjakan di dikerjakan dikerjakan.
tempat itu.
How/ Bagaimana hal Mengapa Ada hal lain yang Bagaimana
Bagaimana itu d ikerjakan menempuh mungkin seharusnya hal itu
cara itu dikerjakan dikerjakan
How Berapa orang Mengapa Berapa orang Berapa orang yang
many/ yang sebanyak itu lagi dan biaya seharusnya
much mengerjakan hal (orang dan yang seharusnya mengerjakan hal
Berapa itu. Berapa biaya) itu. Berapa biaya
biaya yang ideal yang
dikeluarkan dibutuhkan.

b. Mengidentifikasi hasil pengawasan sebelumnya.


Identifikasi hasil pengawasan yang dilakukan pada tahun sebelumnya mengacu pada
kebijakan di bidang pendidikan yang digunakan. Identifikasi hasil pengawasan
menggambarkan sejauh mana ketercapaian tujuan pengawasan yang telah dilakukan
pada tahun sebelumnya. Sebagai acuan penyusunan program pengawasan,
dikemukakan pula berbagai kebijakan di bidang pendidikan. Hasil identifikasi tersebut
merupakan titik tolak dalam menentukan tujuan serta tindakan yang harus dilakukan
pengawas sekolah tahun berikutnya. Identifikasi dilakukan untuk menjaga

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 8


kesinambungan kegiatan pengawasan. Hasil pengawasan yang dianggap
kurang/lemah harus lebih ditingkatkan. Adapun, hasil pengawasan yang sudah
dianggap berhasil baik harus dipertahankan dan ditingkatkan.

c. Mengolah dan menganalisis hasil pengawasan tahun sebelumnya.


Mengolah dan menganalisis hasil pengawasan tahun sebelumnya merupakan tugas
pokok pengawas melalui diskusi kelompok yang terdiri dari ketua dan anggota.
Pengolahan dan analisis hasil pengawasan yang telah dilakukan tahun sebelumnya
diarahkan untuk menetapkan prioritas tujuan, sasaran, metode kerja serta langkah-
langkah kegiatan dalam program pengawasan tahun berikutnya.

d. Perumusan rancangan program pengawasan tahunan.


Perumusan rancangan program pengawasan tahunan merupakan tugas pokok
pengawas madya. Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis hasil pengawasan tahun
sebelumnya, selanjutnya dirumuskan rancangan program pengawasan tahunan untuk
semua sekolah binaan. Rumusan rancangan program pengawasan sebaiknya dikaji
secara bersama-sama oleh kelompok pengawas untuk mendapat masukan dan
pertimbangan tentang tujuan, sasaran, serta kegiatan pengawasan yang akan
dilaksanakan.

e. Pemantapan dan penyempurnaan rancangan program pengawasan tahunan.


Pemantapan dan penyempurnaan rancangan program pengawasan tahunan
merupakan tugas pokok pengawas utama. Program pengawasan

Tahunan yang telah dimantapkan dan disempurnakan adalah rumusan akhir yang
dijadikan acuan oleh pengawas dalam penyusunan program pengawasan semester
pada setiap sekolah binaannya. Lebih jelasnya perhatikan gambar alur berikut ini.

HASIL PENGAWASAN TAHUN KEBIJAKAN


Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 9
SEBELUMNYA PENDIDIKAN
IDENTIFIKASI ANALISIS IDENTIFIKASI
DATA

PERUMUSAN
RANCANGAN PROGRAM

PEMANTAPAN/PENYEMPURNAAN PROGRAM

Gambar Alur Penyusunan Program Pengawasan Tahunan

Walaupun terdapat ketentuan yang mengatur batasan kewenangan bagi setiap jenjang
jabatan pengawas dalam penyusunan program pengawasan tahunan, pada kondisi
tertentu seorang pengawas dapat melakukan tahapan proses yang menjadi
kewenangan pengawas setingkat di atasnya. Misalnya, pemantapan dan
penyempurnaan rancangan program pengawasan tahunan yang merupakan yang
merupakan tugas Pengawas utama dapat dilakukan oleh Pengawas Madya apabila: (1)
Pengawas sekolah/madrasah yang memiliki jenjang jabatan yang sesuai belum ada.
Namun, butir kegiatan tersebut harus dilaksanakan; dan (2) Pengawas
Sekolah/madrasah yang ditugaskan memiliki keahlian dan kemampuan untuk
melaksanakan butir kegiatan tersebut.

f. Penyusunan program pengawasan semester


Program pengawasan semester merupakan tugas pokok semua pengawas (Muda,
Madya, dan Utama) pada setiap sekolah/madrasah binaannya. Program pengawasan
semester adalah perencanaan teknis operasional kegiatan yang akan dilakukan oleh
setiap pengawas sekolah/madrasah pada setiap sekolah/madrasah binaannya. Program
tersebut disusun sebagai penjabaran atas program pengawasan tahunan di tingkat

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 10


kabupaten/kota. Aspek lain yang dipertimbangkan dalam penyusunan program
semester adalah visi misi sekolah/madrasah binaan. Dalam hal ini tidak dituntut adanya
kesamaan program/kegiatan pada setiap sekolah/madrasah binaan. Kegiatan
pengawasan pada permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing sekolah/madrasah
binaan. Tidak menutup kemungkinan adanya kolaborasi antara pengawas
sekolah/madrasah dan kepala sekolah/madrasah dalam menyusun program
pengawasan semester.

PROGRAM PENGAWASAN TAHUNAN KABUPATEN/KOTA VISI DAN MISI


SEKOLAH BINAAN

ANALISIS HASIL PENGAWASAN PADA SEKOLAH BINAAN TAHUN SEBELUMNYA

IDENTIFIKASI MASALAH PADA SEKOLAH BINAAN

DESKRIPSI KEGIATAN PENGAWASAN SEMESTER


PADA SEKOLAH BINAAN

Gambar Alur Proses Penyusunan Program Pengawasan Semester

4. Sistematika Program Pengawasan Sekolah adalah sebagai berikut.


Program pengawasan dapat disusun dengan sistematika sebagai berikut.
HALAMAN JUDUL (SAMPUL)
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Landasan (Dasar Hukum)
C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan
D. Visi, Misi dan Strategi Pengawasan
E. Sasaran dan Target Pengawasan
F. Ruang Lingkup Pengawasan
BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS HASIL PENGAWASAN

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 11


A. Identifikasi Hasil Pengawasan (tahun sebelumnya)
B. Analisis dan Evaluasi Hasil Pengawasan (tahun sebelumnya)
C. Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Sebagai Acuan dalam Penyusunan
Program
BAB III RENCANA PROGRAM TAHUNAN PENGAWASAN
A. Matriks Program Pembinaan Guru dan/atau Kepala Sekolah
B. Matriks Program Pemantauan Pelaksanaan 8 SNP
C. Matriks Program Penilaian Kinerja Guru dan/atau Kepala Sekolah
D. Matriks Program Induksi Guru pemula
E. Matriks Program Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru
F. Matrik Program Evaluasi dan Pelaporan Hasil Kepengawasan

BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. RPA/RPM/RPBK
2. Matriks program semester dan jadwal
3. Surat tugas kepengawasan
4. Contoh-contoh Instrumen Kepengawasan.
5. ……..

5. Format Program Pengawasan Sekolah/Madrasah dalam bentuk Matriks


Berikut ini adalah contoh format program pengawasan yang disajikan dalam bentuk
matriks.
Contoh Format Program Pengawasan

Indikator Skena Renca


Tujuan Strategi/ Penilai Jad
Aspek/ Keberhas rio Sumber na
No. dan Metode/ an/ wal
masalah ilan kegia Daya Tindak
Sasaran teknik Instru kerja
tan men Lanjut

A 1.
B. 1.

5. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penilaian program pengawasan sebagai


berikut.
a. Kriteria
Memiliki dokumen program pengawasan yang memenuhi enam aspek
sistematika
1) Identitas (halaman judul, pengesahan, kata pengantar, dan daftar isi);

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 12


2) Pendahuluan (latar belakang, landasan hukum,tujuan dan sasaran, visi, misi
dan strategi pengawasan, sasaran dan target pengawasan, ruang lingkup
pengawasan);
3) Identifikasi dan analisishasil pengawasan (identifikasi hasil pengawasan tahun
sebelumnya, analisis dan evaluasi hasil pengawasa tahun sebelumnya, dan
tindak lanjut hasil pengawasan};
4) Program pengawasan (program pembinaan guru dan/atau kepala sekolah;
program pemantauan pelaksanaan SNP; program penilaian kinerja guru
dan/atau kepala sekolah).
5) Penutup.
6) Lampiran (program pengawasan tahunan dan semester; RPA/ RPBK/RPM;
instrumen pembinaan guru dan/kepala sekolah; instrumen pemantauan
pelaksanaan SNP; instrumen penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah).

b. Bukti fisik
1) Surat penugasan dari korwas.
2) Program yang diketahui/disahkan oleh Dinas.
c. Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap program/setiap tahun:
Pengawas sekolah muda: 0,6
Pengawas sekolah madya: 0,9 dan
Pengawas sekolah utama: 1,2

C. Latihan

Setelah sudara mempelajari materi tentang program pengawasan, coba diskusikan


sejauhmana urgensi program pengawasan bagi pelaksanaan tugas pengawas
sekolah, dan bagaimana penetapan angka kreditnya? Selanjutnya lakukan penilaian
terhadap program pengawasan hasil dari kelompok lain.

D. Rangkuman

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 13


Program pengawasan adalah bentuk perencanaan berkaitan dengan rangkaian
tindakan atau kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pengawasan.
Program pengawasan, yang terdiri atas program tahunan untuk seluruh sekolah
binaan, dan program semester untuk masing-masing sekolah binaan. Penyusunan
program pengawasan meliput: (1) penyusunan program pengawasan setiap tahun
pada tingkat kabupaten/kota yang meliputi: (a) mengidentifikasi hasil pengawasan
sebelumnya; (b) mengevaluasi hasil pengawasan sekolah/madrasah binaan
sebelumnya; (c) mengevaluasi hasil pengawasan seluruh sekolah/madrasah tingkat
kabupaten/kota/provinsi; (d) merumuskan rancangan program pengawasan
tahunan; (e)menyempurnakan rancangan program pengawasan sekolah/madrasah,
(2) penyusunan program pengawasan pada sekolah/madrasah binaan, (3)
Penyusunan program pengawasan per semester.
E. Refleksi

Setelah anda mempelajari bahan belajar dan dikaitkan dengan Permenegpan dan RB
No 21 tahun 2010. 1) Sejauh mana penguasaan materi terkait dengan program
pengawasan? 2) Identifikasi bagian-bagian mana dari materi program pengawasan
yang perlu penguatan dan pengembangan, 3) Bagimana pemahaman anda tentang
ruang lingkup program pengawas sekolah dan pemberian angka kreditnya?

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 14


KEGIATAN BELAJAR 2
PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN

Bacalah materi di bawah ini dengan cermat! (10 menit)!


A. Pengantar
Secara umum tugas pokok pengawas sekolah/madrasah adalah melaksanakan
pengawasan akademik dan pengawasan manajerial (Sudjana: 2009). Pengawasan
akademik adalah membina, memantau, dan menilai guru agar dapat mempertinggi
kualitas pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun, pengawasan manajerial adalah
membina, memantau, manilai kepala sekolah/madrasah dan seluruh tenaga
kependidikan lainnya di sekolah/madrasah agar dapat meningkatkan kualitas
administrasi dan pengelolaan sekolah/madrasah. Jadi, setiap Pengawas Sekolah selain
menyusun program pengawasan juga harus melaksanakan program yang terdiri dari:
(1) melaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala sekolah; (2) memantau pelaksanaan
delapan standar nasional pendidikan; (3) melaksanakan penilaian kinerja guru dan/atau
kepala sekolah.

B. Materi Pokok

1. Pembinaan Guru dan/atau Kepala Sekolah


a. Ruang Lingkup Pembinaan terhadap Guru
Ruang lingkup pembinaan guru mengacu pada supervisi akademik yang
memfokuskan pada tugas guru dalam mengelola pembelajaran. Supervisi akademik
disebut juga supervisi pembelajaran yang bertujuan untuk perbaikan proses
pembelajaran secara total. Artinya, tujuan supervisi akademik tidak hanya untuk
memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru
dalam arti luas termasuk di dalamnya mengadakan fasilitas yang menunjang kelancaran
proses pembelajaran, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru,
pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan
penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur, dan teknis evaluasi
pengajaran, dan sebagainya. Jadi, tujuan supervisi akademik ialah untuk meningkatkan

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 15


kualitas mengajar guru di kelas dan yang berpengaruh pada peningkatan kualitas belajar
siswa. Secara umum ruang lingkup pembinaan guru, adalah sebagai berikut:
1) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menyusun
administrasi perencanaan pembelajaran/program bimbingan.
2) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru dalam proses
pelaksanaan pembelajaran/bimbingan.
3) Melakukan pendampingan membimbing guru dalam meningkatkan kemampuan
dalam melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik.
4) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menggunakan
media dan sumber belajar.
5) Memberikan masukan kepada guru dalam memanfaatkan lingkungan dan sumber
belajar.
6) Memberikan rekomendasi kepada guru mengenai tugas membimbing dan melatih
peserta didik.
7) Memberi bimbingan kepada guru dalam menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran.
8) Memberi bimbingan kepada guru dalam pemanfaatkan hasil penilaian untuk
perbaikan mutu pendidikan dan pemebalajaran/pembimbingan.
9) Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan refleksi hasil-hasil yang
dicapainya.

b. Ruang Lingkup Pembinaan terhadap Kepala Sekolah

Kepala Sekolah ialah guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah.
Ruang lingkup pembinaan kepala sekolah oleh pengawas ialah pada supervisi manajerial.
Esensi supervisi manajerial adalah pembinaan, pemantauan dan penilaian terhadap
kinerja kepala sekolah/madrasah dan tenaga kependidikan lainnya dalam pengelolaan
sekolah/madrasah dan administrasi sekolah/madrasah. Dalam melaksanakan fungsi
manajerial, pengawas sekolah berperan sebagai: (1) fasilitator dalam proses
perencanaan, koordinasi, pengembangan manajemen sekolah, (2) asesor dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan serta menganalisis potensi sekolah, (3)
informan pengembangan mutu sekolah, dan (4) evaluator hasil pengawasan.

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 16


Secara Umum, ruang lingkup pelaksanaan pembinaan kepala meliputi:
1) Pengelolaan sekolah yang meliputi penyusunan program sekolah berdasarkan SNP,
baik rencana kerja tahunan maupun rencana kerja 4 tahunan, pelaksanaan program,
pengawasan dan evaluasi internal, kepemimpinan sekolah dan sitem informasi
manajemen (SIM)
2) Membantu Kepala Sekolah melakukan evaluasi diri sekolah (EDS) dan merefleksikan
hasil-hasilnya dalam upaya penjaminan mutu pendidikan.
3) Mengembangkan perpustakaan dan laboratorium serta sumber-sumber belajar
lainnya.
4) Kemampuan kepala sekolah dalam membimbing pengembangan program bimbingan
konseling di sekolah.
5) Melakukan pendampingan terhadap kepala sekolah dalam pengelolaan dan
administrasi sekolah (supervisi manajerial), yang meliputi:
a) Membeikan masukan dalam pengelolaan dan administrasi kepala sekolah
berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidika di sekolah
b) Melakukan pendampingan dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah
c) Memberikan bimbingan kepada kepala sekolah untuk melakukan refleksi hasil-
hasil yang dicapainya

c. Hal-hal yang harus Diperhatikan dalam Pembinaan Guru dan Kepala Sekolah

1) Kriteria
Laporan pelaksanaan program pembinaan guru dan/atau Kepala Sekolah yang
ditunjukkan dengan enam bukti:
a) Surat keterangan pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala sekolah.
b) Daftar hadir pembinaan guru (memenuhi jumlah minimal guru dan/ atau
kepala sekolah) dan/atau kepala sekolah (memenuhi jumlah beban kerja
minimal).
c) Jadwal pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala sekolah.
d) Kesimpulan hasil pembinaan guru dan/kepala sekolah.
e) Tindak lanjut hasil pembinaan gurudan/ kepala sekolah

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 17


f) Materi pembinaan guru (kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian
dan sosial) dan/ kepala sekolah (kompetensi kepribadian dan sosial,
kepemimpinan pembelajaran,pengembangan sekolah, manajemen sumber
daya, kewirausahaan, dan supervisi pembelajaran).

2) Bukti fisik
Laporan lengkap sesuai dengan kriteria dan diketahui Korwas.
3) Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun:
Pengawas sekolah muda: 5,60
Pengawas sekolah madya: 6,00 dan
Pengawas sekolah utama: 8,00.

2. Pemantauan Pelaksanaan Delapan Standar Nasional Pendidikan


a. Pemantauan pelaksanaan standar isi meliputi:
1) Memantau pelaksanaan standar isi pada sekolah/madrasah binaan;
2) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar isi sekolah/madrasah binaan;
3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar isi seluruh sekolah/madrasah
tingkat kabupaten kota/provinsi.
b. Pemantauan pelaksanaan standar proses meliputi:
1) Memantau pelaksanaan standar proses pada sekolah/madrasah binaan;
2) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar proses sekolah/madrasah
binaan;
3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar proses seluruh
sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.
c. Pemantauan pelaksanaan standar kompetensi lulusan meliputi:
1) Memantau pelaksanaan standar kompetensi lulusan pada
sekolah/madrasahbinaan;
2) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar kompetensi lulusan
sekolah/madrasah binaan;
3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar kompetensi lulusan seluruh
sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 18


d. Pemantauan pelaksanaan standar sarana dan prasarana meliputi:
1) Memantau pelaksanaan standar sarana dan prasrana pada sekolah/madrasah
binaan;
2) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar sarana dan prasarana
sekolah/madrasah binaan;
3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar sarana dan prasarana
seluruh sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.
e. Pemantauan pelaksanaan standar pendidik dan tenaga kependidikan meliputi:
1) Memantau pelaksanaan standar pendidik dan tenaga kependidikan pada
sekolah/madrasah binaan;
2) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pendidik dan tenaga
kependidikan sekolah/madrasah binaan;
3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pendidik dan tenaga
kependidikan seluruh sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.
f. Pemantauan pelaksanaan standar pengelolaan meliputi:
1) Memantau pelaksanaan standar pengelolaan pada sekolah/madrasah binaan;
2) mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pengelolaan
sekolah/madrasah binaan;
3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pengelolaan seluruh
sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.
g. Pemantauan pelaksanaan standar pembiayaan meliputi:
1) Memantau pelaksanaan standar pembiayaan pada sekolah/madrasah binaan;
2) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pembiayaan
sekolah/madrasah binaan;
3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar pembiayaan seluruh
sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.
h. Pemantauan pelaksanaan standar penilaian pendidikan meliputi:
1) Memantau pelaksanaan standar penilaian pada sekolah/madrasah kategori
standar dan kategori mandiri;
2) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar penilaian sekolah/madrasah
binaan kategori standar dan kategori mandiri;

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 19


3) Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan standar penilaian seluruh
sekolah/madrasah tingkat kabupaten kota/provinsi.

3. Acuan penilaian pemantauan delapan Standar Nasional Pendidikan sebagai berikut.


1) Kriteria
Laporan pelaksanaan pamantauan delapan standar Nasional pendidikan
yang ditunjukkan dengan enam bukti:
a) Surat keterangan pelaksanaan pemantauan 8 SNP.
b) Daftar sekolah yang dipantau.
c) Instrumen yang telah diisi.
d) Hasil pengolahan pemantauan.
e) Kesimpulan temuan pemantauan.
f) Tindak lanjut hasil pemantauan delapan SNP.
2) Bukti fisik
Laporan lengkap sesuai dengan kriteria yang berlaku dan diketahui
Korwas.
3) Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun:
Pengawas sekolah muda: 6,00
Pengawas sekolah madya: 9,00 dan
Pengawas sekolah utama: 12.

4. Melaksanakan Penilaian Kinerja Guru dan/Kepala Sekolah


a. Penilaian kinerja kepala sekolah dan guru meliputi:
1) Menilai kinerja kepala sekolah/madrasah dalam pengelolaan
sekolah/madrasah dan administrasi pada sekolah/madrasah binaan;
2) Menilai kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses
pembelajaran/bimbingan sekolah/madrasah binaan;
3) Menilai kinerja sekolah/madrasah dalam mempersiapkan akreditasi
sekolah/madrasah.
b. Acuan Penilaian untuk Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru dan/atau Kepala
Sekolah

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 20


1) Kriteria
Laporan pelaksanaan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah yang
ditunjukkan dengan enam bukti:
a) Surat keterangan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah.
b) Instrumen penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah.
c) Daftar hadir guru (memenuhi beban jumlah guru minimal) dan/atau
kepala sekolah (memenuhi jumlah minimal kepala sekolah binaan)
yang dinilai.
d) Hasil pengolahan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah.
e) Kesimpulan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah.
f) Rekomendasi/tindak lanjut.

Laporan pelaksanaan program yang memenuhi sistematika yang berlaku berisi:


a) Identitas (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar,daftar
isi);
b) Bab I Pendahuluan (latar belakang, fokus masalah, tujuan dan
sasaran, ruang lingkup pengawasan);
c) Bab II Kerangka Pikir Pemecahan Masalah;
d) Bab III Pendekatan dan Metode;
e) Bab IV Hasil Pengawasan pada Sekolah Binaan (hasil pelaksanaan
pembinaan guru dan/atau kepala sekolah; hasil pemantauan
pelaksanaan 8 SNP; hasil penilaian kinerja guru dan/atau kepala
sekolah).
f) Bab V Penutup; dan
g) Lampiran (surat keterangan pelaksanaan; daftar hadir; jadwal
pelaksanaan, materi pembinaan, instrumen, kesimpulan hasil, tindak
lanjut).
2) Bukti fisik
Laporan lengkap sesuai dengan kriteria yang berlaku dan diketahui
Korwas.
3) Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun:

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 21


Pengawas sekolah muda: 4,00
Pengawas sekolah madya: 6,00 dan
Pengawas sekolah utama: 8,00.

C. Latihan

Setelah anda mempelajari bahan ajar tentang pelaksanaan program pengawasan,


Coba identifikasi hal-hal apa saja yang perlu di beri angka kreditnya dan bagaimana
kriteria dan bukti fidsiknya?

D. Rangkuman
Pelaksanaan program pengawasan pada dasarnya merupakan implementasi dari
rencana kegiatan pengawsan yang telah dituangkan dalam program pengawasan.
Pada dasarnya pelaksanaan program pengawasan meliputi:
1. Pembinaan Guru dan Kepala sekolah
2. Pemantauan Pelaksanaan delapan Standar Nasional Pendidikan
3. Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah

E. Refleksi

Setelah anda mempelajari bahan belajar dan dikaitkan dengan Permenegpan dan RB
No 21 tahun 2010. 1) Identifikasi bagian-bagian mana dari materi pelaksanaan
pengawasan yang perlu penguatan dan pengembangan, 2) Bagimana cara anda
menentukan pemberian angka kreditnya

KEGIATAN BELAJAR 3

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 22


EVALUASI HASIL PELAKSANAAN
PROGRAM PENGAWASAN

Bacalah materi di bawah ini dengan cermat. (10 menit)

A. Pengantar
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 21 Tahun 2010 menyatakan bahwa pengawas sekolah merupakan pelaksana
teknis fungsional dibidang pengawasan akademik dan manajerial pada sejumlah
sekolah yang ditetapkan. Bidang pengawasan akademik pada dasarnya menitik
beratkan pada kegiatan membina, menilai, dan membimbing guru untuk
mengembangkan kemampuan profesional dalam perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan tindak lanjutnya. Sementara
bidang pengawasan manajerial menitik beratkan pada pemantauan pemenuhan
delapan standar nasional pendidikan, pembinaan, penilaian, dan pembimbingan
kepala sekolah dalam mengembangkan kemampuan profesional terutama dalam hal
pengelolaan sekolah.
Sebagai aktualisasi tanggung jawab dalam melaksanakan tugas pengawasan tentu
diperlukan keterampilan yang cukup kompleks. Keterampilan yang cukup kompleks
dapat dimaknai bahwa pengawas sekolah dalam melaksanakan bidang tugasnya
perlu mengembangkan keterampilan bukan hanya dalam hal penyusunan program
pengawasan dan melaksanakan program pengawasan tetapi diperlukan pula
kemampuan mengembangkan keterampilan dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
program pengawasan yang berfungsi untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan
program pengawasan dapat dicapai, dan seperti apa kualitas dan prestasi kerja
pengawas dapat diwujudkan.

B. Materi Pokok
1. Pengertian

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 23


Untuk memahami konsep evaluasi pelaksanaan program pengawasan tidak
dapat dipisahkan dari pemahaman tentang program dan pengawasan. Istilah
program secara spesifik sering diartikan sebagai sebuah rencana atau rancangan
kegiatan. Namun secara umum program dapat diartikan sebagai kesatuan
kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan,
berlangsung dalam proses berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu
organisasi. Adapun pengawasan merupakan kegiatan pengawas satuan
pendidikan dalam menyusun program pengawasan, melaksanakan pembinaan
akademik dan administrasi, memantau pemenuhan delapan standar nasional
pendidikan, menilai kinerja guru dan kepala sekolah, membimbing guru dan
kepala sekolah dalam mengembangkan kemempuan profesional. serta
mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan.
Kemajuan dan perbaikan dalam pelaksanaan program pengawasan tergantung
pada pengukuran hasil aktivitas pengawasan dan evaluasi terhadap pengukuran
itu berdasar atas kreteria atau standar tertentu. Pengukuran berusaha
menetapkan jumlah hasil pelaksanaan program pengawasan secara kuantitatif
sedangkan penilaian berusaha menetapkan harganya secara kualitatif. Dengan
demikian dalam pelaksanaan program pengawasan, pengukuran dan penilaian
digunakan untuk menentukan keberhasilan aktivitas pengawasan yang berfungsi
untuk program perbaikan dan tindak lanjut. Pengukuran menyangkut penentuan
jumlah perubahan yang diharapkan dalam proses pengawasan sedangkan
penilaian berkenaan dengan penentuan harga terhadap perubahan perubahan
atau hasil-hasil yang dicapai dari proses pengawasan. Dengan kerangka berfikir
diatas, Weiss Carrol memberi batasan tentang evaluasi sebagai ….“.. the
systematic assessment of the operation and/or outcomes of a program or policy,
compared to a set of explicit or implicit standards as a means of contributing to
the improvement of the program or policy…” Ilmuwan lainnya memberikan
batasan tentang evaluasi sebagai berikut: 1) systematic way to determine the
“value” of a program, program components, or activity.”; 2)systematic process of
determining the worth of a program; 3) A systematic effort to describe the status
of a program; 4) The ongoing systematic collection of information on the purpose,
process and outcomes of a program.

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 24


Dalam setiap program terdapat sejumlah komponen tertentu yang dapat
dijadikan acuan untuk mengetahui keterlaksanaan program. Komponen-
komponen tersebut dapat dijelaskan dengan salah satu model yang disebut CIPP.
Model CIPP ini dapat diskripsikan sebagai berikut:
(a) Contex, yaitu hal-hal yang terkait dengan proses baik langsung maupun tidak
langsung seperti faktor lingkungan;
(b) Input, yaitu sesuatu yang menjadi objek untuk dikembangkan oleh program
atau sesuatu yang diproses didalam program dapat pula dipersepsi sebagai
bahan mentah yang dimasukan dalam sesuatu untuk diproses, seperti guru
dan kepala sekolah;
(c) Process, yaitu kegiatan yang menunjukan upaya mengubah in put dalam
kondisi awal dan diharapkan akan mencapai kondisi yang diharapkan dalam
tujuan program, seperti pengembangan kemampuan profesional guru dan
kepala sekolah, dan;
(d) Product, yaitu hasil akhir yang merupakan dampak dari bahan mentah yang
telah diproses oleh program, seperti kualitas proses pembelajaran dan
kualitas pengelolaan satuan pendidikan dan dapat pula berupa prestasi kerja
yang dicapai.
Dengan demikian berdasarkan beberapa pengertian evaluasi dan komponen-
komponen tertentu yang dapat dijadikan kreteria dalam menentukan
keberhasilan suatu program, maka evaluasi pelaksanaan program pengawasan
dapat dimaknai sebagai proses penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk
mengetahui pencapaian tujuan dan pengungkapan masalah kinerja program
dengan membandingkan antara konteks, input, proses dan produk untuk
memberikan umpan balik peningkatan kualitas kinerja program atau
pengambilan keputusan sebagai acuan dalam mengembangkan program
selanjutanya.

2. Sasaran Penilaian
Mengacu pada buku kerja pengawas sekolah aspek yang evaluasi dalam
pelaksanaan program pengawasan didasarkan pada rincian kegiatan pengawas

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 25


terkait dengan efektivitas tingkat pencapaian dan keberhasilan serta kualitas
keberhasilan prestasi kerja pengawas sekolah dalam melaksanakan:
1) Program Pembinaan Guru
2) Program Pembinaan Kepala Sekolah
3) Program Pemantauan delapan Standar Nasional Pendidikan
4) Program Penilaian Kinerja Guru
5) Program Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
6) Program Pembimbingan dan pelatihan Guru
7) Program Pembimbingan dan Pelatihan Kepala Sekolah

3. Tujuan dan Manfaat


a. Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Pengawasan
Secara umum tujuan evaluasi pelaksanaan program pengawasan pada
hakekatnya untuk mendapatkan informasi dan menarik pelajaran dari
pengalaman mengenai pengelolaan program, keluaran, manfaat, dan dampak
dari program pengawasan yang baru selesai dilaksanakan, maupun yang
sudah berfungsi, sebagai umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam
rangka perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengendalian program
selanjutnya.
Secara khusus tujuan evaluasi pelaksanaan program pengawasan, adalah
untuk:
(1) memperoleh informasi mengenai efektivitas pelaksanaan program
pengawasan yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan
kemampuan profesional pengawas dalam melaksanakan tugas-tugas
kepengawasan
(2) mendiskripsikan prestasi kerja pengawas secara pribadi maupun kolektif
dalam siklus semesteran dan tahunan sehingga dapat diperoleh
gambaran umum prestasi kerja pengawas pada tingkat satuan
pendidikan, tingkat kabupaten/kota/provinsi sebagai dasar untuk
menentukan kualitas program pengawasan
(3) menghimpun data prestasi kerja sebagai dasar untuk menentukan
kebutuhan pengembangan karir pengawas sebagai perwujudan pengawas

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 26


professional dalam rangka meningkatkan penjaminan mutu pendidikan
nasional

b. Manfaat Evaluasi Pelaksanaan Program Pengawasan


Evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan dilakukan untuk mengukur
tingkat ketercapaian program pengawasan. Informasi yang diperoleh dari
evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan akan sangat bermanfaat
untuk pengambilan keputusan sebagai bahan rekomendasi dan
penyempurnaan program pengawasan. Dengan demikian, evaluasi program
bersifat decision oriented, (berorientasi pada pengambilan keputusan) atau
dilakukan dalam rangka pengambilan keputusan. Terdapat berbagai macam
kemungkinan hasil pengambilan keputusan evaluator terhadap hasil
pelaksanaan program pengawasan yang dievaluasi; (a) menghentikan
program (dengan alasan tepat); (b) merevisi atau memperbaiki program
(disebutkan bagian mana yang harus direvisi, apa alasan dan bagaimana
saran perbaikan); (c) melanjutkan program (dengan alasan jelas), dan; (d)
menyebarluaskan program (seluruh atau sebagian program, apa alasannya,
ke mana disebarluaskan,dan bagaimana cara menyebarkan).
Dengan demikian, manfaat dari evaluasi pelaksanaan program pengawasan
pada hakekatnya dapat digunakan untuk:
1) Mengidentifikasi keberhasilan atau kegagalan program
2) Menunjukan kekuatan atau potensi yag dapat ditingkatkan.
3) Membantu melihat konteks dan implikasi program yang lebih luas.
4) Memberikan informasi dalam membuat perencanaan dan pengambilan
keputusan.
5) Pengetahuan dan pengembangan program

4. Prinsip
Dalam melaksanakan evaluasi pelaksanaan program pengawasan terdapat
beberapa prinsip yang dapat dijadikan pedoman, prinsip-prinsip tersebut, yaitu:

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 27


a. Komprehensif
Bahwa evaluasi program pelaksanaan pengawasan harus mencakup bidang
sasaran yang luas atau menyeluruh, baik aspek personalnya, materialnya,
maupun aspek operasionalnya. Evaluasi Jangan hanya ditujukan pada salah
satu aspek saja. Misalnya aspek personalnya, jangan hanya menilai gurunya
saja, tetapi juga murid, karyawan dan kepala sekolahnya. Begitu pula untuk
aspek material dan operasionalnya. Evaluasi harus dilakukan secara
menyeluruh.
b. Komparatif
Prinsip ini menyatakan bahwa dalam mengadakan evaluasi pelaksanaan
program pengawasan harus dilaksanakan secara bekerjasama dengan semua
orang yang terlibat dalam aktivitas program pengawasan. Sebagai contoh
dalam mengevaluasi kemampuan guru dalam mengajar atau kemampuan
kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah, harus bekerjasama antara
pengawas, kepala sekolah, guru itu sendiri, dan bahkan, dengan pihak peserta
didik. Dengan melibatkan semua pihak dalam evaluasi program pengawasan
ini diharapkan dapat mencapai keobyektifan dalam mengevaluasi.
c. Kontinyu
Evaluasi pelaksanaan program pengawasan hendaknya dilakukan secara terus-
menerus selama proses pelaksanaan program yaitu dengan menggunakan
siklus semesteran dan tahunan. Evaluasi tidak hanya dilakukan terhadap hasil
yang telah dicapai, tetapi sejak pembuatan rencana kegiatan sampai dengan
tahap laporan. Hal ini penting dimaksudkan untuk selalu dapat memonitor
setiap saat atas keberhasilan yang telah dicapai dalam periode waktu tertentu.
Aktivitas yang berhasil diusahakan untuk ditingkatkan, sedangkan aktivitas
yang gagal dicari jalan lain untuk mencapai keberhasilan.

d. Obyektif
Dalam mengadakan evaluasi pelaksanaan program pengawasan harus menilai
sesuai dengan kenyataan yang ada. Sebagai contoh, apabila program
pembinaan guru atau kepala sekolah itu efektif dapat meningkatkan

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 28


kemampuan professional guru dan kepala sekolah secara signifikan, maka
katakan bahwa program pengawasan ini efektif, dan sebaliknya apabila jika
program pengawasan ini kurang berhasil dalam meningkatkan kemampuan
professional guru atau kepala sekolah, maka katakanlah bahwa program itu
kurang berhasil. Untuk mencapai keobyektifan dalam evaluasi perlu adanya
data dan atau fakta. Dari data dan fakta inilah dapat diolah dan dianalisis
untuk kemudian diambil suatu kesimpulan. Makin lengkap data dan fakta yang
dapat dikumpulkan maka makin obyektiflah evaluasi yang dilakukan.
e. Valid
Selain perlu adanya data dan fakta, juga perIu adanya kriteria-kriteria
tertentu. Kriteria yang digunakan dalam evaluasi harus konsisten dengan
tujuan yang telah dirumuskan. Kriteria ini digunakan agar memiliki standar
yang jelas apabila menilai suatu aktivitas pelaksanaan program pengawasan.
Konsitensi kriteria evaluasi dengan tujuan berarti kriteria yang dibuat harus
mempertimbangkan hakekat substansi program pengawasan. Kriteria dalam
evaluasi program pelaksanaan program pengawasan ada dua, yaitu pertama,
kriteria objective yang berkenaan dengan patokan tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan inilah yang dijadikan kriteria keberhasilan pelaksanaan program
pengawasan. Kedua, kriteria metodis yang berkaitan dengan patokan teknis
penganalisaan hasil evaluasi: misalnya dengan menggunakan prosentase,
interval, kuantitatif, atau perhitungan matematis lainnya.
f. Fungsional
Hasil evaluasi pelaksanaan program pengawasan tidak hanya dimaksudkan
untuk membuat laporan kepada atasan atau bahan refleksi pribadi atas
pelaksanaan tugas pengawasan. Hasil evaluasi pelaksanaan program
pengawasan berarti fungsional apabila dapat digunakan untuk memperbaiki
situasi yang ada pada saat itu atau perbaikan program pengawasan dimasa
pmendatang. Dengan demikian, evaluasi pelaksanaan program pengawasan
benar-benar memiliki nilai guna baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kegunaan langsungnya adalah hasil evaluasi pelaksanaan program
pengawasan digunakan untuk perbaikan apa yang dievaluasi, sedangkan

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 29


kegunaan tidak langsungnya adalah hasil evaluasi itu dimanfaatkan untuk
penelitian, pengembangan karir atau keperluan lainnya.
g. Diagnostik
Evaluasi program pendidikan hendaknya mampu mengidentifikasi
kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan apa yang dievaluasi
sehingga dapat memperbaikinya. Oleh sebab itu setiap hasil evaluasi
pelaksanaan program pengawasan harus didokumentasikan dalam bentuk
laporan evaluasi pelaksanaan pengawasan dengan menggunakan pola dan
sistematika ilmiah. Bahan-bahan dokumentasi hasil evaluasi inilah yang dapat
dijadikan dasar penemuan kelemahan-kelemahan atau kekurangan-
kekurangan yang kemudian harus diusahakan jalan pemecahannya.

5. Penyusunan Laporan Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program Pengawasan


Setelah melakukan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, setiap
pengawas sekolah mempunyai tanggung jawab untuk menyusun laporan evaluasi
hasil pelaksanaan program pengawasan. Penyusunan laporan evaluasi hasil
program pengawasan tergantung pada jabatan pengawasannya. Bagi pengawas
utama laporan meliputi sekolah binaan dan laporan tingkat
kabupaten/kota/propinsi. Sedangkan bagi pengawas muda dan madya cukup
hanya laporan sekolah binaan saja.
Secara umum sistematika laporan, ditunjukan seperti contoh berikut:
(1) Identitas (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi)
(2) Bab I Pendahuluan berisi (latar belakang, fokus masalah, tujuan dan
sasaran, ruang lingkup pengawasan )
(3) Bab II Kerangka Pikir Pemecahan Masalah
(4) Bab III Pendekatan dan Metode
(5) Bab IV Hasil Pengawasan pada tingkat provinsi/kabupaten/kota, berisi:
a. Hasil pelaksanaan pembinaan guru dan kepala sekolah
b. Hasil pemantauan pelaksanaan SNP
c. Hasil penilaian kinerja guru dan kepala sekolah,
d. Pembibingan profesionalisme guru dan kepala sekolah,
e. Pembimbingan kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 30


f. Pembibingan pengawas sekolah muda dan madya dalam pelaksanaan
tugas pokok.
(6) Bab V Penutup

6. Ruang Lingkup Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program Pengawasan

Salah satu aspek penilaian kinerja pengawas sekolah seperti yang tercantum
pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya dalam
melaksanakan Supervisi Akademik dan Supervisi Manajerial adalah aspek evaluasi
hasil pelaksanaan program pengawasan. Kegiatan evaluasi hasil pelaksanaan
program pengawasan dilakukan oleh pengawas sekolah sesuai jenjang jabatan
dengan rincian kegiatan seperti ditunjukan pada tabel berikut:
Tabel 2.1.
Rincian kegiatan pengawas sekolah berdasarkan jenjang jabatan

Pengawas Pengawas
Pengawas Madya
No Rincian Kegiatan Muda Utama
III/C III/D IV/A IV/B IV/C IV/D IV/E
Melaksanakan evaluasi hasil
1. program pengawasan pada W W W W W W W
sekolah binaan
Mengevaluasi hasil
pelaksanaan program
2 TW TW TW TW TW W W
pengawasan tingkat
Kabupaten/Kota/Provinsi

Keterangan:
W = Wajib
Tw = Tidak Wajib

Pelaksanaan tugas pokok pengawas dalam melaksanakan evaluasi


pelaksanaan program pengawasan sesuai dengan rincian kegiatan pengawas
tentunya mengacu pada pemenuhan beban kerja yang telah ditetapkan dan dihitung
dalam siklus mingguan. Kegiatan pengawas sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 31


tatap muka baik dengan guru maupun dengan kepala sekolah dan kegiatan non
tatap muka. Kegiatan non tatap muka pada dasarnya berkaitan dengan aktivitas
perencanaan dan evaluasi kegiatan pengawasan. Dengan demikian sesuai dengan
pengaturan distribusi beban kerja pengawas sekolah maka pelaksanaan evaluasi
hasil pelaksanaan program pengawasan termasuk kategori kegiatan non tatap muka
yang diperhitungkan beban kerjanya. Pemenuhan beban kerja melalui rincian
kegiatan dinilai dalam bentuk penilaian kinerja pengawas. Kinerja pengawas sekolah
pada hakekatnya merupakan prestasi kerja yang dapat dinilai dengan angka kredit.
Prestasi kerja Pengawas Sekolah adalah hasil penilaian terhadap proses hasil kerja
yang dicapai Pengawas Sekolah dalam melaksanakan tugasnya. Angka Kredit adalah
satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan
yang harus dicapai oleh seorang Pengawas Sekolah dalam rangka pembinaan karier
kepangkatan dan jabatannya. Secara umum ruang lingkup evaluasi hasil pelaksanaan
program pengawasan terdiri atas:
a) Evaluasi hasil program pengawasan pada sekolah binaan
b) Evaluasi hasil program pengawsana tingkat kabupaten/kota/propinsi
Berdasarkan ruang lingkup eavaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, secara
diskriptif ruang lingkup prestasi kerja seorang pengawas sekolah sesuai dengan
jenjang jabatannya paling tidak ditentukan oleh dua hal, yaitu: 1) memenuhi kriteria,
dan; 2) ada bukti fisik.
1) Kriteria merupakan ukuran yang menjadi dasar penetapan sesuatu. Dalam hal
penetapan prestasi kerja pengawas sekolah dikaitkan dengan evaluasi
pelaksanaan program pengawasan, kriteria selalu dikaitkan dengan aktivitas yang
harus dilakukan oleh pengawas sekolah. Kriteria penilaian adalah ukuran atau
ketentuan yang harus digunakan bagi penilaian kegiatan atau prestasi kerja
Pengawas Sekolah sebagai dasar untuk penetapan angka kredit. Dengan
demikian kriteria penetapan prestasi kerja pengawas sekolah dapat diartikan
sebagai aktivitas pengawas sekolah yang dijadikan rujukan untuk menetapkan
prestasi kerja dan angka kredit.
2) Sedangkan bukti fisik adalah produk yang dihasilkan dari kegiatan evaluasi
pelaksanaan program pengawasan berupa dokumen-dokumen disusun secara
sistematis, logis, akuntabel, dan fungsional. Sistematis artinya dokumen

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 32


diurutkan sesuai kriteria tahapan kerja. Logis dapat dipahami secara konteks
keilmuan, akuntabel dapat dimaknai bahwa dokumen hasil kegiatan ada bukti
pengesahan, dan fungsional dapat diartikan bahwa seluruh dokumen hasil
pelaksanaan kegiatan evaluasi pelaksanaan program pengawasan dapat menjadi
rujukan untuk penyusunan program selanjutnya.

Berikut ini daftar kriteria kinerja dan bukti fisik evaluasi hasil pelaksanaan
pengawasan:

Tabel 2.2
Ruang lingkup prestasi kerja pengawas sekolah
dalam evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan.

a. Pengawas Muda

Sub Unsur Kriteria Bukti Fisik


Evaluasi 1. Mengevaluasi hasil Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan
Pelaksanaan pelaksanaan program pembinaan guru yang
Program program ditunjukkan dengan empat bukti:
Pengawasan pembinaan guru 1. Data hasil pembinaan guru
2. Hasil analisis
3. Kesimpulan
4. Tindak lanjut
2. Mengevaluasi hasil Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan
pelaksanaan program pemantauan SI, SKL, Standar
program Proses, Standar Penilaian yang
pemantauan SI, ditunjukkan dengan empat bukti:
SKL, Standar 1. Data hasil pemantauan delapan SNP
Proses, Standar 2. Hasil analisis
Penilaian 3. Kesimpulan
4. Tindak lanjut
3. Mengevaluasi hasil Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan
pelaksanaan program penilaian kinerja guru yang
program penilaian ditunjukkan dengan empat bukti:
kinerja guru 1. Data hasil penilian kinerja guru
2. Hasil analisis
3. Kesimpulan
4. Tindak lanjut
4. Membuat laporan Ada dokumen laporan tahunan hasil
pengawasan tahunan pengawasan yang sesuai dengan tujuh
aspek sistematika dan isi:
1. Identitas (halaman judul, halaman

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 33


pengesahan, kata pengantar, daftar
isi)
2. Pendahuluan (latar belakang, fokus
masalah, tujuan dan sasaran, tugas
pokok/ruang lingkup)
3. Kerangka pikir pemecahan masalah
4. Pendekatan dan metode pengawasan
5. Hasil pengawasan pada sekolah
binaan (pembinaan guru, pemantauan
empat SNP, penilaian kinerja guru,
pembimbingan dan pelatihan
profesionalisme guru)
6. Penutup (simpulan saran dan
rekomendasi)
7. Lampiran (RPA/RPBK, jadwal, surat
tugas, instrumen hasil pengawasan)

b. Pengawas Madya
Sub Unsur Kriteria Bukti Fisik
Evaluasi 1. Mengevaluasi Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan
Pelaksanaan hasil program pembinaan guru yang ditunjukkan
Program pelaksanaan dengan empat bukti:
Pengawasan program 1. Data hasil pembinaan guru
pembinaan guru 2. Hasil analisis
3. Kesimpulan
4. Tindak lanjut
2. Mengevaluasi Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan
hasil pembinaan kepala sekolah yang ditunjukkan
pelaksanaan dengan empat bukti:
program 1. Data hasil pembinaan kepala sekolah
pembinaan 2. Hasil analisis
kepala sekolah 3. Kesimpulan
4. Tindak lanjut
3. Mengevaluasi Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan
hasil program pemantauan delapan SNP yang
pelaksanaan ditunjukkan dengan empat bukti:
program 1. Data hasil pemantauan delapan SNP
pemantauan 2. Hasil analisis
delapan SNP 3. Kesimpulan
4. Tindak lanjut
4. Mengevaluasi Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan
hasil program penilaian kinerja guru yang
pelaksanaan ditunjukkan dengan empat bukti:
program 1. Data hasil penilian kinerja guru
penilaian kinerja 2. Hasil analisis

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 34


guru 3. Kesimpulan
4. Tindak lanjut
5. Mengevaluasi Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan
hasil program penilaian kinerja kepala sekolah
pelaksanaan yang ditunjukkan dengan empat bukti:
program 1. Data hasil penilaian kinerja kepala
penilaian kinerja sekolah
kepala sekolah 2. Hasil analisis
3. Kesimpulan
4. Tindak lanjut
6. Membuat Ada dokumen laporan tahunan hasil
laporan pengawasan yang sesuai dengan tujuh aspek
pengawasan sistematika dan isi:
tahunan 1. Identitas (halaman judul, halaman
pengesahan, kata pengantar, daftar isi)
2. Pendahuluan (latar belakang, fokus
masalah, tujuan dan sasaran, tugas
pokok/ruang lingkup)
3. Kerangka pikir pemecahan masalah
4. Pendekatan dan metode pengawasan
5. Hasil pengawasan pada sekolah binaan
(pembinaan guru dan kepala sekolah,
pemantauan SNP, penilaian kinerja guru
dan kepala sekolah, pembimbingan dan
pelatihan profesionalisme guru dan
kepala sekolah)
6. Penutup (simpulan saran dan
rekomendasi)
7. Lampiran (RPA/RPM/RPBK, jadwal, surat
tugas, instrumen hasil pengawasan)

c. Pengawas Utama

Sub Unsur Kriteria Bukti Fisik


Melaksana- 1. Mengevaluasi hasil Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan
kan Evaluasi pelaksanaan program pembinaan guru yang
Pelaksanaan program ditunjukkan dengan empat bukti:
Program
pembinaan guru 1.Data hasil pembinaan guru
2.Hasil analisis
3.Kesimpulan

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 35


4.Tindak lanjut
2. Mengevaluasi hasil Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan
pelaksanaan pembinaan kepala sekolah yang
program ditunjukkan dengan empat bukti:
pembinaan kepala 1. Data hasil pembinaan kepala sekolah
sekolah 2. Hasil analisis
3. Kesimpulan
4. Tindak lanjut
3. Mengevaluasi hasil Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan
pelaksanaan program pemantauan delapan SNP yang
program ditunjukkan dengan empat bukti:
pemantauan 1. Data hasil pemantauan delapan SNP
2. Hasil analisis
Delapan SNP 3. Kesimpulan
4. Tindak lanjut
4. Mengevaluasi hasil Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan
pelaksanaan program penilaian kinerja guru yang
program penilaian ditunjukkan dengan empat bukti:
kinerja guru 1. Data hasil penilian kinerja guru
2. Hasil analisis
3. Kesimpulan
4. Tindak lanjut
5. Mengevaluasi hasil Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan
pelaksanaan program penilaian kinerja kepala sekolah
program penilaian yang ditunjukkan dengan empat bukti:
kinerja kepala 1. Data hasil penilaian kinerja kepala
sekolah sekolah
2. Hasil analisis
3. Kesimpulan
4. Tindak lanjut
6. Mengevaluasi hasil Ada laporan hasil evaluasi pelaksanaan
pelaksanaan program pengawasan di tingkat
program kabupaten/kota/provinsi ditunjukkan
pengawasan di dengan empat bukti:
tingkat 1. Data hasil pelaksanaan pengawasan
kabupaten/kota/pr tingkat kabupaten/kota/provinsi
ovinsi 2. Hasil analisis
3. Kesimpulan
4. Tindak lanjut

7. Membuat laporan Ada dokumen laporan tahunan hasil


pengawasan pengawasan yang sesuai dengan tujuh
tahunan aspek sistematika dan isi:
1. Identitas (halaman judul, halaman

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 36


pengesahan, kata pengantar, daftar
isi)
2. Pendahuluan (latar belakang, fokus
masalah, tujuan dan sasaran, tugas
pokok/ruang lingkup)
3. Kerangka pikir pemecahan masalah
4. Pendekatan dan metode pengawasan
5. Hasil pengawasan pada sekolah
binaan (pembinaan guru dan kepala
sekolah, pemantauan SNP, penilaian
kinerja guru dan kepala sekolah,
pembimbingan dan pelatihan
profesionalisme guru dan kepala
sekolah)
6. Penutup (simpulan saran dan
rekomendasi)
7. Lampiran (RPA/RPM/RPBK, jadwal,
surat tugas, instrumen hasil
pengawasan)

2. Pemberian Angka Kredit

Berdasarkan tabel diskripsi ruang lingkup prestasi kerja pengawas dalam melaksanakan
evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan diatas, maka pemberian angka kredit
terhadap prestasi kerja pengawas diberikan apabila pemenuhan kriteria dan
kelengkapan dokumen bukti fisik dapat dipenuhi setelah masa satu tahun. Penetapan
angka kredit prestasi kerja pengawas sekolah berdasarkani peraturan bersama Menteri
Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 01/III/PB/2011 dan
Nomor 6 Tahun 2010 tentang petunjuk pelaksanaan Jabatan fungsional Pengawas dan
Angka Kreditnya dalam pelaksanaan evaluasi pelaksanaan program pengawasan adalah
sebagai berikut:
1) Pemberian angka kredit untuk pelaksanaan evaluasi hasil pelaksanaan program
pengawasan pada sekolah binaan yang diberikan kepada seluruh jenjang jabatan
pengawas
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun:
a. Pengawas sekolah muda: 3,00
b. Pengawas sekolah madya: 4,50 dan
c. Pengawas sekolah utama: 6,00.

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 37


2) Pemberian Angka Kredit untuk pelaksanaan program pengawasan pada tingkat
Kabupaten/Kota/Provinsi diberikan khusus untuk pengawas utama
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan setiap tahun:
Pengawas sekolah utama: 0,80.

3. Beberapa hal penting dalam pemberian angka kredit untuk Sub unsur Evaluasi hasil
pelaksanaan Program Pengawasan

Setiap Pengawas Sekolah harus melakukan evaluasi hasil pelaksanaan program


pengawasan setiap tahunnya:
a. Kriteria
1) Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan pada sekolah
binaan yang terdiri dari:
a) Laporan evaluasi pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala sekolah
(data hasil pembinaan guru dan/atau kepala sekolah, hasil analisis,
kesimpulan, dan tindak lanjut)
b) Laporan evaluasi pelaksanaan pemantauan SNP

(Data hasil pemantauan delapan SNP, hasil analisis, kesimpulan, dan tindak
lanjut )
c) Laporan evaluasi pelaksanaan penilaian kinerja guru dan/atau kepala
sekolah
(data hasil penilian kinerja guru dan/atau kepala sekolah, hasil analisis,
kesimpulan, dan tindak lanjut )
b. Bukti fisik
Laporan lengkap sesuai dengan kriteria yang berlaku dan diketahui Korwas.
c. Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun:
Pengawas sekolah muda : 3,00
Pengawas sekolah madya: 4,50 dan
Pengawas sekolah utama: 6,00.

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 38


2) Mengevaluasi hasil Pelaksanaan Program Pengawasan di tingkat
Kabupaten/Kota/Propinsi, yang terdiri dari:
a. Laporan Hasil Evaluasi pelaksanaan Program pengawasan di tingkat
provinsi/kabupaten/kota untuk pengawas sekolah utama yang memenuhi
sistematika yang berlaku berisi:
(1) Identitas (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar
isi)
(2) Bab I Pendahuluan (latar belakang, fokus masalah, tujuan dan
sasaran, ruang lingkup pengawasan)
(3) Bab II Kerangka Pikir Pemecahan Masalah
(4) Bab III Pendekatan dan Metode
(5) Bab IV Hasil Pengawasan pada tingkat provinsi/kabupaten/kota,
berisi:
(a) Hasil pelaksanaan pembinaan guru dan kepala sekolah

(b) Hasil pemantauan pelaksanaan SNP

(c) Hasil penilaian kinerja guru dan kepala sekolah,

(d) Pembibingan profesionalisme guru dan kepala sekolah,

(e) Pembimbingan kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah

(f) Pembibingan pengawas sekolah muda dan madya dalam


pelaksanaan tugas pokok.

(6) Bab V Penutup

b. Bukti fisik
Laporan lengkap sesuai dengan kriteria dan diketahui Korwas.
c. Pemberian Angka Kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun:
Pengawas sekolah utama: 0,80.

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 39


C. Latihan
Diskusikan materi konsepsi evaluasi hasil pelaksanaan pengawasan sekolah,
bagaimana cara anda memaknai konsep evaluasi hasil pelaksanaan pengawas
sekolah dalam konteks jabatan funsional pengawas dan angka kreditnya

D. Rangkuman
Evaluasi pelaksanaan program pengawasan merupakan proses penilaian yang
dilakukan secara sistematis untuk mengetahui pencapaian tujuan dan pengungkapan
masalah kinerja program dengan membandingkan antara konteks, input, proses dan
produk untuk memberikan umpan balik peningkatan kualitas kinerja program atau
pengambilan keputusan sebagai acuan dalam mengembangkan program
selanjutanya.
Ruang Lingkup Prestasi Kerja Pengawas sekolah berkaitan dengan sejumlah produk
kegiatan yang diwujudkan dalam bentuk bukti fisik yang memenuhi kriteria yang
ditetapkan dan diperoleh setelah siklus kegiatan satu tahun serta dapat dinilai
dengan angka kredit.

E. Refleksi

Refleksi
Setelah anda mempelajari bahan belajar dan dikaitkan dengan Permenegpan dan RB
No 21 tahun 2010. 1) Sejauh mana penguasaan materi terkait dengan evaluasi hasil
pelaksanaan pengawasan? 2) Identifikasi bagian-bagian mana dari materi evaluasi

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 40


hasil pelaksanaan pengawasan yang perlu penguatan dan pengembangan, 3)
Bagimana pemahaman anda tentang ruang lingkup prestasi kerja pengawas sekolah
dan pemberian angka kreditnya?

KEGIATAN BELAJAR 4
MEMBINGBING DAN MELATIH PROFESIONAL GURU
DAN MELAKSANAKAN TUGAS DI DAERAH KHUSUS

Bacalah materi di bawah ini dengan cermat. (10 menit)

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 41


A. Pengantar
Setiap pengawas sekolah berkewajiban melakukan pembinaan terhadap guru dan/atau
kepala sekolah. Bentuk pembinaan tersebut dapat berupa memberikan arahan,
bimbingan dan pelatihan, contoh, saran dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Memberi arahan agar para guru dan tenaga kependidikan lainnya lebih terarah dalam
melaksanakan untuk mencapai tujuan pendididkan. Memberi bimbingan dan pelatihan
agar para guru dan tenaga kependidikan lainnya tahu lebih rinci kegiatan yang harus
dilaksanakan dan terampil cara melaksanakan. Memberi contoh dalam hal ini pengawas
berperan sebagai guru yang melaksanakan KBM untuk materi tertentu didepan kelas
agar guru bisa mempraktekkannya dengan baik. Sedangkan, memberi saran bila ada
masalah yang muncul untuk ditindak lanjuti baik kepada kepala sekolah maupun
pejabat yang lain.
Selain itu dalam kondisi tertentu seorang pengawas dapat ditugaskan untuk melakukan
tugas pengawasan di daerah khusus. Pelaksanaan uraian kegiatan tugas pengawasan di
daerah khusus pada prinsipnya sama dengan melaksanakan tugas-tugas pengawasan di
daerah-daerah lain pada umumnya. Namun karena kendala dan tantangan di dearh
khusus cenderung lebih berat, maka pengawas sekolah perlu dihargai angka kreditnya.

B. Materi Pokok
Sub Unsur Membimbing dan Melatih Profesional Guru
Penilaian angka kredit sub unsur membimbing dan melatih profesional guru bagi
Pengawas sekolah, meliputi kegiatan dengan kriteria dan bukti fisik sebagai berikut:
1. Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di
MGMP/KKG/MGP dan Kepala Sekolah di KKKS/MKKS dan sejenisnya:
a. Kriteria
(1) Program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di MGMP/KKG/MGP
dan kepala sekolah di KKKS/MKKS dan sejenisnya yang memenuhi sistematika
sebagai barikut:
(a) Identitas (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi)

(b) Pendahuluan (latar belakang, fokus masalah, tujuan dan sasaran, tugas

pokok/ruang lingkup)
(c) Kerangka pikir pemecahan masalah

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 42


(d) Pendekatan dan metode pengawasan

(e) Program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di


MGMP/KKG/MGP dan kepala sekolah di KKKS/MKKS
(f) Penutup (simpulan saran dan rekomendasi)

(g) Lampiran (RPA/RPM/RPBK, jadwal, surat tugas, instrumen pengawasan)

(2) Program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di MGMP/KKG/MGP


dibuat lengkap dengan materi pelatihan mencakup:
(a) Penguasaan kompetensi guru terutama kompetensi pedagogik dan

profesional.
(b) Pengembangan diri

(c) Publikasi ilmiah, dan

(d) Karya Inovatif

(3) Untuk pembimbingan dan pelatihan Guru di sekolah binaan meliputi antara
lain:
(a) Program perencanaan pembelajaran.

(b) Pelaksanaan Pembelajaran.

(c) Pelaksanaan penilaian hasil pembelajaran.

(d) Pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan siswa dan tugas tambahan.

(e) Pembimbingan pembuatan KTI dalam bentuk PTK.

(4) Program pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah di


KKKS/MKKS dibuat lengkap dengan materi pelatihan yang mencakup:
(a) Menyusun Program Kerja Sekolah.

(b) Pelaksanaan Program Kerja Sekolah.

(c) Program Pengawasan dan Evaluasi.

(d) Kepemimpinan Sekolah.

(e) Sistim Informasi Manajemen.

(f) Pembimbingan PTK/PTS

(g) Penyusunan RKAS dengan SNP

(h) Akreditasi Sekolah.

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 43


(5) Untuk pengawas sekolah Madya memiliki kewajiban untuk menyusun
melaksanakan program pembimbingan pengawas sekolah Muda, sedangkan
pengawas sekolah Utama memiliki kewajiban untuk membimbing pengawas
sekolah Madya dan Utama dan Madya dengan materi yang mencakup tugas
pokok dan uraian tugas pengawas sekolah Muda atau Madya.

b. Bukti fisik
Program pembimbingan dan pelatihan professional guru dan/atau kepala sekolah di
MGMP/KKG/MGP dan MKKS/KKKS dan yang sejenisnya, sesuai dengan sistematika
yang berlaku dan diketahui Korwas.

c. Pemberian angka kredit


Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun:
Pengawas sekolah muda: 0,30
Pengawas sekolah madya: 0,45 dan
Pengawas sekolah utama: 0,60.

2. Melaksanaan Pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dan/atau kepala


sekolah.
a. Kriteria
Laporan pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dan
kepala sekolah di MGMP/KKG/MGP dan KKKS/MKKS dan sejenisnya, terdiri dari:
aspek, kegiatan, sasaran, target, metode, hambatan, ketercapaian dan tindak
lanjut.

Laporan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dilengkapi dengan enam


bukti, antara lain:

1) Surat Keterangan dibuat di setiap sekolah tempat pelaksanaan pembimbingan


dan pelatihan profesionalisme guru di MGMP/KKG/MGP.
2) Daftar hadir terdiri dari minimal 75% dari jumlah sekolah peserta
MGMP/KKG/MGP

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 44


3) Jadwal pelaksanaan dilaksanakan sesuai dengan rencana.
4) Materi pembimbingan dan pelatihan meliputi kompetensi guru terutama
kompetensi pedagogik dan profesional, materi pengembangan diri, publikasi
ilmiah, dan karya Inovatif.
5) Kesimpulan hasil pembimbingan dan pelatihan ditulis secara lengkap.
6) Tindak lanjut pembimbingan dan pelatihan ditulis secara tepat.

Laporan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme kepala sekolah dilengkapi


dengan enam bukti, antara lain:

1) Surat Keterangan dibuat di setiap sekolah tempat pelaksanaan pembimbingan


dan pelatihan profesionalisme kepala sekolah di KKKS/MKKS.
2) Daftar hadir terdiri dari minimal 75% dari jumlah sekolah peserta KKKS/MKKS.
3) Jadwal pelaksanaan dilaksanakan sesuai dengan rencana.
4) Materi pembimbingan dan pelatihan meliputi: Kompetensi guru, Kompetensi
kepala sekolah, Materi kompetensi tugas tambahan kepala sekolah, penulisan
KTI terutama PTK/PTS yang dimulai dengan pembuatan proposal, pelaksanaan
penelitian sampai ke pembuatan laporan PTK/PTS., Pembimbingan pelaksanaan
pendidikan karakter, program induksi, EDS, dan akreditasi sekolah, dll.
5) Kesimpulan hasil pembimbingan dan pelatihan ditulis secara lengkap
6) Tindak lanjut pembimbingan dan pelatihan ditulis secara

b. Bukti fisik
Laporan lengkap pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru
dan kepala sekolah di MGMP/KKG/MGP dan KKKS/MKKS dan sejenisnya
diketahui Korwas.

c. Pemberian angka kredit


Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap yahun
Pengawas sekolah muda: 6,00
Pengawas sekolah madya: 9,00 dan
Pengawas sekolah utama: 9,00

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 45


3. Pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun program
kerja sekolah, pelaksanaan program kerja sekolah, pengawasan dan evaluasi,
kepemimpinan sekolah dan sistim informasi manajemen.
a) Kriteria
Laporan pelaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme kepala
sekolah dilengkapi dengan bukti berisi:

1. Surat keterangan pembinaan Kepala Sekolah di KKKS/MKKS.


2. Daftar hadir pembinaan Kepala Sekolah di KKKS/MKKS.
3. Jadwal pelaksanaan pembinaan Kepala Sekolah di KKKS/MKKs.
4. Materi pembinaan Kepala Sekolah di KKKS/MKKS.
5. Instrumen pembinaan Kepala Sekolah di KKKS/MKKS.
6. Kesimpulan hasil pembinaan Kepala Sekolah di KKKS/MKKS.
7. Tindak lanjut hasil pembinaan Kepala Sekolah di KKKS/MKKS.
b) Bukti fisik
Laporan lengkap pelaksanaan pembimbingan Pengawas Sekolah muda dan/atau
madya dalam melaksanakan tugas pokoknya yang sesuai dengan sistematika dan
diketahui Korwas.

c) Pemberian angka kredit


Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun.
Pengawas sekolah madya: 0,75 dan
Pengawas sekolah utama: 1,00

4. Mengevaluasi hasil pembimbingaan dan pelatihan profesional guru dan/atau kepala


sekolah.
a. Kriteria
Laporan evaluasi hasil pelaksanaan program pembimbingan dan pelatihan
profesionalime guru dan/atau Kepala Sekolah teridiri dari:
1) Laporan evaluasi pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan profesionalime
guru.

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 46


2) Laporan evaluasi pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan profesionalime
kepala sekolah.
3) Laporan evaluasi hasil pelaksanaan program pembimbingan dan pelatihan
profesionalime guru dan/atau Kepala Sekolah minimal berisi aspek:
a) Program.
b) Uraian kegiatan.
c) Target yang diharapkan.
d) Hasil yang dicapai.
e) Keterangan (Tindak Lanjut).

b. Bukti fisik
Laporan lengkap evaluasi hasil pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan
professional guru dan kepala sekolah yang sesuai dengan sistematika yang
berlaku dan diketahui Korwas.

c. Pemberian angka kredit


Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun
Pengawas sekolah muda: 0,60
Pengawas sekolah madya: 0,90 dan
Pengawas sekolah utama: 1,20

5. Membimbing pengawas sekolah muda dan/atau pengawas madya dalam


melaksanakan tugas pokok.
a. Kriteria
Laporan pelaksanaan pembimbingan pengawas sekolah muda dan/atau madya
dalam melaksanakan tugas pokok, berisi:
1) Surat keterangan pembimbingan pengawas sekolah muda dan/atau madya
minimal dari korwas.
2) Daftar hadir pengawas sekolah muda dan/atau madya yang dibimbing.
3) Jadwal pelaksanaan pembimbingan pengawas sekolah muda dan/atau
madya.

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 47


4) Materi pembimbingan pengawas sekolah muda dan/atau madya.
5) Instrumen pembimbingan pengawas sekolah muda dan/atau madya.
6) Kesimpulan hasil pembimbingan pengawas sekolah muda dan/atau madya.
7) Tindak lanjut hasil pembimbingan pengawas sekolah muda dan/atau madya.

b. Bukti fisik
Laporan lengkap pelaksanaan pembimbingan pengawas sekolah muda dan/atau
madya dalam melaksanakan tugas pokok, yang sesuai dengan sistematika yang
berlaku dan diketahui Korwas.

c.Pemberian angka kredit


Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun
Pengawas sekolah madya: 0,75 dan
Pengawas sekolah utama: 1,00

6. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan kepala sekolah


dalam pelaksanaan penelitian tindakan
a. Kriteria
Laporan hasil pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dan kepala
sekolah dalam penelitian tindakan yang ditunjukkan dengan empat bukti:

1) Data hasil hasil pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dan kepala
sekolah dalam penelitian tindakan.
2) Hasil analisis.
3) Kesimpulan.
4) Tindak lanjut.

b. Bukti fisik
Laporan lengkap pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan professional guru
dan kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian tindakan yang sesuai dengan
sistematika yang berlaku dan diketahui Korwas.

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 48


c. Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/setiap tahun
Pengawas Sekolah utama: 2,00

7. Melaksanakan Tugas Pengawasan di Daerah Khusus


a. Kriteria
1) Daerah tersebut ditetapkan sebagai daerah khusus oleh gubernur kepala
daerah tingkat I.
2) Yang bersangkutan ditugaskan di daerah khusus sekurang-kurangnya 1 (satu)
tahun.
b. Bukti fisik
1) Surat tugas dari koordinator Pengawas Sekolah.
2) Fotocopy atau salinan sah keputusan gubernur kepala daerah tingkat I
tentang penetapan daerah tempat bertugas Pengawas Sekolah tersebut
adalah termasuk daerah khusus.
c. Pemberian angka kredit
Angka kredit diberikan untuk setiap laporan/ setiap tahun:
Pengawas Muda : 10,00
Pengawas Madya : 10,00
Pengawas Utama : 10,00

C. Latihan
Diskusikan perbedaan tentang membimbing dan melatih guru profesional serta
bagaimana cara pemberian angka kredit pada kegiatan tersebut?

D. Rangkuman

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 49


Membimbing dan melatih merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pengawas
sekolah sesuai dengan jabatan kepengawasannya yang bertujuan untuk meningkatkan
profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan. Sebagai penghargaan terghadap
prestasi kerja dalam kegiatan membimbing danb melatih pengawas sekolah berhak
memperoleh angka kredit

E. Refleksi

Refleksi
Setelah anda mempelajari bahan belajardan membimbing dan melatih professional
guru dan melaksanakan tugas di daerah khusus. 1) Sejauh mana penguasaan materi
membimbing dan melatih professional guru dan melaksanakan tugas didaerah
khusus bagi pengawas sekolah? 2) Identifikasi bagian-bagian mana dari materi
tersebut yang perlu penguatan dan pengembangan, 3) Bagaimana pemahaman anda
tentang ruang lingkup prestasi kerja pengawas sekolah dan pemberian angka
kreditnya?

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Tenaga Kependidikan. (2007). Monitoring Pelaksanaan SNP dan Akreditasi


Nasional. Modul 02-B7. Jakarta: Depdiknas.

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 50


Direktorat Tenaga Kependidikan. (2007). Penilaian Kinerja Kepala Sekolah. Modul 04-A2.
Jakarta: Depdiknas.

Direktorat Tenaga Kependidikan. (2007). Penilaian Kinerja Guru. Modul 04 A3. Jakarta:
Depdiknas.

Direktorat Tenaga Kependidikan. (2007). Evaluasi Program Supervisi Pendidikan. Modul A3-
2. Jakarta: Depdiknas.

Gorton, Richard A. & Schneider, Gail T. (1991). School-Based Leadership: Callenges and
Opportunities. Dubuque, IA: Wm. C. Brown Publishers

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya.
Jakarta: KemenegPAN dan RB.

Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor III/PB/2011 dan Nomor 6 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka kredit. Jakarta: Kemdikbud.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah. Jakarta: Depdiknas.

Siagian, S. (2005). Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara.

Suharsimi, A. (2004). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas 51

Anda mungkin juga menyukai