BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyusunan program kerja pengawasan sangat diperlukan sebab program yang telah
disusun dan terjdwal dipergunakan sebagai arah kerja pengawasan. Rencana kegiatan
pengawasan disusun sesuai dengan kondisi sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan
sebaik-baiknya sesuai dengan perencanaan.
Dalam perencanaan telah ditetapkan pula tujuan yang harus dicapai. Untuk
pencapaian tujuan tersebut menggunakan pendekatan dan metode yang sesuai dengan materi
pengawasan, pembinaan atau pembimbingan. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kinstruktivisme sedang metode yang digunakan adalah wawancara, documenter,
diskusi, pengamatan dan angket.
Setiap sub kegiatan dalam penggunaan metode akan disesuaikan dengan materi
pengawasan, pembinaan atau pembimbingan sehingga tidak menutup kemungkinan metode
yang dipergunakan pada setiap sub kegiatan pengawasan, pembinaan dan pembimbingan
mengalami perbedaan. Namun fokus dari penggunaan pendekatan dan metode tersebut
selain memudahkan perilaku pengawasan, pembimbingan dan atau pembinaan juga untuk
memudahkan pencapaian tujuan pengawasan yang telah direncanakan.
Untuk mengetahui sejauh mana pencapaian pelaksanan program yang telah disusun
maka perlu dilakukan evaluasi hasil pelaksnaan program dalam satu tahun kegiatan
pengawasan. Pelaksnaan evaluasi ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana tingkat
perkembangan pelaksanaan program dan hasil pengawasan, pembinaan, pemantauan
maupun pembimbingan. Sebaliknya tidak menuntup kemungkinan karena sesuatu hal yang
dapat mengganggu pelaksanakan program kerja maka terdapat beberapa program yang
direncanakan belum dapat diaksanakan dengan baik atau tidak dapat dilaksanakan. Oleh
karena itu menjadi sangat penting bagi Pengawas untuk melaksanakan evaluasi hasil
pelaksanaan program kerja pengawasan yang telah disusun.
2
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut maka lebih lanjut ditindak lanjuti dengan
perencanaan kerja tahun berikutnya. Kekurangan pelaksanaan program kerja tahun
sebelumnya atau belum dilaksanakan sama sekali menjadi terkaver pada program tahun
selanjutnya. Sedangkan yang sudah dilaksanakan dengan baik dapat ditingkatkan dan
dikembangkan dengan harapan dapat memperoleh peningkatan kerja sekolah yang lebh baik.
Program kerja tahun 2014 yang akan dievaluasi meliputi: (a) Hasil pelaksanaan
pembinaan guru dan/atau kepala sekolah; (b) Hasil pemantauan pelaksanaan SNP; (c)
Penilaian Kinerja Guru dan atau Kepala Sekolah; (d) Pembimbingan Profesional guru dan
atau Kepala Sekolah; (e) Pembimingan Kepala Sekolah (Kompetensi); dan (f) Pembahasan
- evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan.
Masalah yang menjadi fokus dalam pengawasan untuk sekolah binaan adalah sebagai
berikut:
1. Pembinaan guru bidang akademik
a. Kelengkapan administrasi perencanaan pembelajaran
b. Kegiatan pembelajaran KTSP 2006 dan Kurikulum 2013
c. Kelengkapan Administrasi penilaian
2. Pembinaan pelaksnaan administrasi Kepala sekolah yang meliputi: Kurikulum,
keuangan, kepegawaian, kesiswaan, OSIS, Perpustakaan, Laboratorium, Progran kerja
sekolah, Humas, Komite sekolah, Kepala sekolah sebagai supervisor akademik, 7 K,
Sistem informasi manajemen, dan Kelengkapan kelas.
3. Pemantauan pelaksanaan 8 SNP
4. Penilaian Kienerja Guru dan atau Kepala Sekolah
5. Pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan atau Kepala Sekolah
6. Pembimbingan Kepala Sekolah (kompetensi).
1. Tujuan Pengawasan
Bertolak dari fokus masalah di atas maka tujuan pengawasan adalah ingin
mengetahui hasil pelaksanaan progran kerja yang telah disusun dan meliputi :
a. Pembinaan guru didang akademik
1) Kelengkapan administrasi perencanaan pembelajaran
2) Kegiatan pembelajaran KTSP 2006 dan Kurikulum 2013
3) Kelengkapan Administrasi penilaian
4) Penyusunan RPP
b. Pembinaan pelaksnaan administrasi Kepala sekolah yang meliputi : Kurikulum,
keuangan, kepegawaian, kesiswaan, OSIS, Perpustakaan, Laboratorium, Progran
kerja sekolah, Humas, Komite sekolah, Kepala sekolah sebagai supervisor
akademik, 7 K, Sistem informasi manajemen, dan Kelengkapan kelas.
c. Pemantauan pelaksnaan 8 SNP
d. Penilaian Kinerja Guru dan atau Kepala Sekolah
e. Pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan atau Kepala Sekolah
f. Pembimbingan Kepala Sekolah (kompetensi)
2. Sasaran Pengawasan
Agar tujuan yang diingin dalam pengawasan dapat dicapai dengan maksimal
maka perlu ketetapan sasaran dalam kegiatan pengawasan. Sasaran pengawasan adalah
adalah :
a. Kepala Sekolah
b. Guru
c. Bendahara
d. Laboran
e. Kelompok kerja (Tim) pelaksanaan 8 SNP
f. Komite sekolah
g. Wali kelas
h. Tenaga kependidikan (sesuai kebutuhan)
4
i. Siswa
BAB II
Kerangka pikir merupakan sebuah konsep atau model berpikir yang runtun, sistematis
dan jelas dipahami yang di dalamnya menjelaskan pula hubungan antarfaktor untuk
memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi.
Kerangka berpikir pemecahan masalah untuk Penilaian Kinerja Kepala Sekolah adalah
sebagai berikut :
1. Pelaksanaan program tahunan yang disusun dalam dua semester ganjil dan genap.
2. Progran yang dilaksanakan meliputi bidang akademik, manajerial dan PKKS/PKG.
3. Evaluasi hasil pelaksnaan program meliputi bidang akademik, manajerial dan PKKS/PKG.
4. Hasil akhir adalah program pengawasan dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
Hasil akhir :
Program kerja pengawasan dapat
dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan
6
BAB III
Pada setiap kegiatan pengawasan yang terdiri dari pembinaan guru dan atau Kepala
Sekolah, Pemantaan 8 SNP, Pembimbingan dan pelatihan profesinal guru dan atau Kepala
Sekolah, Pemimbingan kompetensi Kepala Sekolah dan Penilaian Kinerja Guru / Kepala
Sekolah dalam pelaksanaannya selalu menggunakan pendekatan dan metode. Hal dilakukan
agar pelaksanaan dapat erlangsung secara baik dan efektif. Pada gilirannya dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.
Pendekatan yang digunakan dalam pengawasan untuk kegiatan tersebut adalah
pendekatan konstruktivistik profesi. Sedangkan metode yang digunakan disesuaikan dengan
obyek supervise atau penagawasan. Metode yang digunakan adalah pengamatan, wawancara,
diskusi, FGD, tugas mandiri, documenter, dan angket. Berikut ini pemahaman tentang metode
yang digunakan dalam pengawasan :
1. Metode dokumenter
Penggunaan metode dokumenter dalam pelaksanaannya Pengawas melakukan pemantauan
dan menilai pelaksanaan 4 SNP melalui dokumenter.
2. Metode observasi (pengamatan)
Metode observasi merupakan sebuah metode pengumpulan data yang dalam pelaksanannya
dilakukan melalui pengamatan. Metode ini dilakukan pada kegiatan pelaksanaan 4 SNP.
3. Metode Wawancara
Metode wawancara dalam pelaksanaanya adalah pengumpulan data melalui
percakapan langsung yang bisa dilakukan dengan sumber primer atau sekender. Sumber
primer adalah wawancara dilakukan dengan sumber utama dan bisa dengan orang yang
mendapat pembinaan langsung. Sedangkan sumber sekunder adalah wawancara dilakukan
dengan pihak ke dua atau ketika untuk mendapatkan data tentang sumber primer. Data yang
7
dimaksud data yang berkenaan dengan pelaksanaan 4 SNP yaitu sandart sarana prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan tenda pendidik dan kependidikan.
4. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah sebuah metode interaktif antara dua atau lebih orang untuk
memecahkan atau menyelesaikan masalah atau suatu pekerjaan dengan menggunakan
segenap kemampuannya sehingga masalah atau pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
Diskusi ini dilakukan bersama antara Pengawas, Kepala Sekolah dan Tim pelaksanaan 8
SNP.
5. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan sebuah metode untuk menyampaikan suatu mataeri atau
informasi yang dilakukan secara lisan sehingga materi atau informasi dapat diterima oleh
penerima materi. Metode ini dilakukan setelah para guru menerimam supervisi salah satu
dari tiga unsur tersebut.
8
BAB IV
N
o Data Hasil analisis Kesimpulan Tindak lanjut
1. Administrasi 1. 70% dari 246 guru pada sekolah Rata-rata guru Pembinaan
perencanaan binaan telah menyusun telah menyusun berkelanjutan agar guru
pembelajaran kelengkapan APP dalam kelengkapan dapat melengkapi dan
(APP) katagori baik dengan nilai rata- APP dengan menyempurnakan APP
rata hasil supervisi 78. baik menggunakan metode
observasi dan
2. 30% dari 246 guru pada sekolah bimbingan individu
binaan dalam menyusun APP
cukup lengkap dan dalam
katagori cukup baik dengan
nilai rata-rata hasil supervisi 64.
3. Administrasi 1. 69% dari 246 guru pada sekolah Rata-rata guru Pembinaan
penilaian binaan telah menyusun telah berkelanjutan agar guru
pembelajaran kelengkapan APP dalam menyusun dapat melengkapi dan
(APP) katagori baik dengan nilai rata- kelengkapan menyempurnakan APP
rata hasil supervisi 79. APP dengan menggunakan metode
baik observasi dan
9
bimbingan individu
N
o Data Hasil analisis Kesimpulan Tindak lanjut
1. Standar Isi Nilai rata-rata hasil Skor rata-rata hasil Pemantaun dan
pemantauan diperoleh pemantauan tahun lalu pembinaan
skor rata-rata 82 dengan 78 dalam katagori berkelanjutan untuk
katagori "Baik" "Baik" dan tahun ini meningkatkan
diperoleh skor 82 pelaksanaan standar
dengan katagori isi menggunkan
"Baik". Simpulan metode observasi,
secara kuantitatif brain storming dan
meningkat dan secara FGD
kualitatif tetap.
N
o Data Hasil analisis Kesimpulan Tindak lanjut
1. Penilaian Nilai rata-rata hasil PKG Skor rata-rata hasil Pemantauan dan
Kinerja diperoleh skor rata-rata 81 PKG tahun ini pembinaan
Guru denga katagori "Baik" diperoleh skor 81 berkelanjutan untuk
dengan katagori meningkatkan
"Baik". Simpulan pelaksanaan
bahwa secara kualitatif tupoksi/kinerja guru
kinerja guru tergolong menggunakan metode
baik. observasi, brain
storming dan FGD
2. Penilaian Nilai rata-rata hasil PKKS Skor rata-rata hasil Pemantaun dan
Kinerja diperoleh skor rata-rata 83 PKKS tahun ini pembinaan
Kepala denga katagori "Baik" diperoleh skor 83 berkelanjutan untuk
Sekolah dengan katagori meningkatkan
"Baik". Simpulan pelaksanaan
bahwa secara kualitatif kinerja/tupoksi Kepala
tergolong baik. Sekolah menggunkan
metode observasi,
brain storming dan
12
FGD
13
5. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Bimbingan dan Pelatihan Profesional Guru dan atau Kepala Sekolah
Target yang Keterangan/
No Program Uraian Kegiatan Hasil yang Dicapai Hambatan
Diharapkan Tindak Lanjut
1 Peningkatan Penyusunan proposal 100% dari 5 guru Kemampuan guru Keterbatasan pemahaman Untuk pemantapan
kemampuan guru PTK mampu menyusun dalam menyusun tentang PTK dan pendalaman
menyusun proposal proposal PTK proposal PTK adalah dilakukan
PTK baik, Hal ini dibuktikan pembinaan
skor rata-rata hasil berkala.
penilaian mencapai 81.
Dan secara kualitatif
masuk dalam katagori
baik.
2 Peningkatan Penyusunan proposal 100% dari 6 guru Kemampuan guru Keterbatasan pemahaman Untuk pemantapan
kemampuan Kepala PTS mampu menyusun dalam menyusun tentang PTS dan pendalaman
Sekolah menyusun proposal PTS proposal PTS adalah dilakukan
proposal PTS baik, Hal ini dibuktikan pembinaan
skor rata-rata hasil berkala.
penilaian mencapai 83.
Secara kualitatif masuk
dalam katagori baik.
BAB V
A. Simpulan
a. Pembinaan guru
79. 31% dari 246 guru pada sekolah binaan dalam menyusun APP cukup
lengkap dan dalam katagori cukup baik dengan nilai rata-rata hasil supervisi
61. Rata-rata guru telah menyusun kelengkapan APP dengan baik.
b. Evaluasi hasil pelaksnaan pembinaan Kepala Sekolah
Untuk pembinaan Kepala Sekolah, setelahmelalui analisis data dan
pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa hasil rata-rata 76% dari 13
Kepala Sekolah telah melaksanakan administrasi sekolah dengan cukup
baik dengan nilai rata-rata hasil supervisi 79. 24% dari 13 Kepala Sekolah
melaksanakan administrasi sekolah masih kurang baik dengan nilai rata-rata
hasil supervisi 51. Simpulannya rata-rata Kepala Sekolah telah melaksanakan
adm sekolah dengan cukup baik
2. Pemantauan 8 SNP
Setelah dilakukan analisis data dan pembahasan untuk hasil hasil pemantauan 8
SNP, maka masing-masing-masing standar dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Standar Isi
Skor rata-rata hasil pemantauan tahun lalu 78 dalam katagori "Baik" dan
tahun ini diperoleh skor 82 dengan katagori "Baik". Simpulan secara
kuantitatif meningkat dan secara kualitatif tetap.
b. Standar Proses
Skor rata-rata hasil pemantauan tahun lalu 79 dalam katagori "Baik" dan
tahun ini diperoleh skor 81 dengan katagori "Baik". Simpulan secara
kuantitatif meningkat dan secara kualitatif tetap.
c. Standar Kompetensi Kelulusan
Skor rata-rata hasil pemantauan tahun lalu 74 dalam katagori "Baik" dan
tahun ini diperoleh skor 82 dengan katagori "Baik". Simpulannya secara
kuantitatif dan kualitatif meningkat.
d. Standar Sarpras
Skor rata-rata hasil pemantauan tahun lalu 72 dalam katagori "Baik" dan
tahun ini diperoleh skor 77 dengan katagori "Baik". Simpulannya secara
kuantitatif - kualitatif meningkat.
e. Standar Pendidik dan Kependidikan
Skor rata-rata hasil pemantauan tahun lalu 79 dalam katagori "Baik" dan
16
Kemampuan guru dalam menyusun proposal PTK adalah baik, Hal ini
dibuktikan skor rata-rata hasil penilaian mencapai 81. Secara kualitatif masuk
dalam katagori baik.
b. Pembimbingan profesional Kepala Sekolah
Kemampuan guru dalam menyusun proposal PTS adalah baik, Hal ini
dibuktikan skor rata-rata hasil penilaian mencapai 83. Secara kualitatif masuk
dalam katagori baik.
B. Rekomendasi
Setelah dilakukan analisis data pada setiap aspek penilaian dengabn menghasilkan
simpulan sebagai di atas maka perlu diberikan rekomendasi kepada Dinas pendidikan
Kabupaten Lumajang, sebagai berikut:
1. Pembinaan guru dan atau Kepala Sekolah
a. Untuk peningkatan dan pengembangan kompetensi guru terkait dengan
penyusunan kelengkapan administrasi p[embelajaran, proses pembelajaran
dan kelengkapan adminitrasi penilaian, maka guru masih diperlukan untuk
diberikan PKB utamanya pada pembelajaran aktif.
b. Untuk peningkatan dan pengembangan kompetensi guru terkait dengan
penyusunan RKS maka bagi Kepala Sekolah binaan cukup dilakukan melalui
supervisi terprogram dan berkelanjutan oleh Pengawas sekolah bersangkutan.
2. Pelaksanaan 8 SNP
Untuk pelaksanaan 8 SNP yang perlu dilakukan PKB adalah berkenaan dengan
implementasi supervise akademik, pengelolaan dan pengotimalan sumber daya
manusia dan lingkungan, standar proses dalam kepemimpinan pembelajaran.
18