Anda di halaman 1dari 18

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyusunan program kerja pengawasan sangat diperlukan sebab program yang telah
disusun dan terjdwal dipergunakan sebagai arah kerja pengawasan. Rencana kegiatan
pengawasan disusun sesuai dengan kondisi sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan
sebaik-baiknya sesuai dengan perencanaan.
Dalam perencanaan telah ditetapkan pula tujuan yang harus dicapai. Untuk
pencapaian tujuan tersebut menggunakan pendekatan dan metode yang sesuai dengan materi
pengawasan, pembinaan atau pembimbingan. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kinstruktivisme sedang metode yang digunakan adalah wawancara, documenter,
diskusi, pengamatan dan angket.
Setiap sub kegiatan dalam penggunaan metode akan disesuaikan dengan materi
pengawasan, pembinaan atau pembimbingan sehingga tidak menutup kemungkinan metode
yang dipergunakan pada setiap sub kegiatan pengawasan, pembinaan dan pembimbingan
mengalami perbedaan. Namun fokus dari penggunaan pendekatan dan metode tersebut
selain memudahkan perilaku pengawasan, pembimbingan dan atau pembinaan juga untuk
memudahkan pencapaian tujuan pengawasan yang telah direncanakan.
Untuk mengetahui sejauh mana pencapaian pelaksanan program yang telah disusun
maka perlu dilakukan evaluasi hasil pelaksnaan program dalam satu tahun kegiatan
pengawasan. Pelaksnaan evaluasi ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana tingkat
perkembangan pelaksanaan program dan hasil pengawasan, pembinaan, pemantauan
maupun pembimbingan. Sebaliknya tidak menuntup kemungkinan karena sesuatu hal yang
dapat mengganggu pelaksanakan program kerja maka terdapat beberapa program yang
direncanakan belum dapat diaksanakan dengan baik atau tidak dapat dilaksanakan. Oleh
karena itu menjadi sangat penting bagi Pengawas untuk melaksanakan evaluasi hasil
pelaksanaan program kerja pengawasan yang telah disusun.
2

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut maka lebih lanjut ditindak lanjuti dengan
perencanaan kerja tahun berikutnya. Kekurangan pelaksanaan program kerja tahun
sebelumnya atau belum dilaksanakan sama sekali menjadi terkaver pada program tahun
selanjutnya. Sedangkan yang sudah dilaksanakan dengan baik dapat ditingkatkan dan
dikembangkan dengan harapan dapat memperoleh peningkatan kerja sekolah yang lebh baik.
Program kerja tahun 2014 yang akan dievaluasi meliputi: (a) Hasil pelaksanaan
pembinaan guru dan/atau kepala sekolah; (b) Hasil pemantauan pelaksanaan SNP; (c)
Penilaian Kinerja Guru dan atau Kepala Sekolah; (d) Pembimbingan Profesional guru dan
atau Kepala Sekolah; (e) Pembimingan Kepala Sekolah (Kompetensi); dan (f) Pembahasan
- evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan.

B. Fokus Masalah Pengawasan

Masalah yang menjadi fokus dalam pengawasan untuk sekolah binaan adalah sebagai
berikut:
1. Pembinaan guru bidang akademik
a. Kelengkapan administrasi perencanaan pembelajaran
b. Kegiatan pembelajaran KTSP 2006 dan Kurikulum 2013
c. Kelengkapan Administrasi penilaian
2. Pembinaan pelaksnaan administrasi Kepala sekolah yang meliputi: Kurikulum,
keuangan, kepegawaian, kesiswaan, OSIS, Perpustakaan, Laboratorium, Progran kerja
sekolah, Humas, Komite sekolah, Kepala sekolah sebagai supervisor akademik, 7 K,
Sistem informasi manajemen, dan Kelengkapan kelas.
3. Pemantauan pelaksanaan 8 SNP
4. Penilaian Kienerja Guru dan atau Kepala Sekolah
5. Pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan atau Kepala Sekolah
6. Pembimbingan Kepala Sekolah (kompetensi).

C. Tujuan dan sasaran Pengawasan


3

1. Tujuan Pengawasan

Bertolak dari fokus masalah di atas maka tujuan pengawasan adalah ingin
mengetahui hasil pelaksanaan progran kerja yang telah disusun dan meliputi :
a. Pembinaan guru didang akademik
1) Kelengkapan administrasi perencanaan pembelajaran
2) Kegiatan pembelajaran KTSP 2006 dan Kurikulum 2013
3) Kelengkapan Administrasi penilaian
4) Penyusunan RPP
b. Pembinaan pelaksnaan administrasi Kepala sekolah yang meliputi : Kurikulum,
keuangan, kepegawaian, kesiswaan, OSIS, Perpustakaan, Laboratorium, Progran
kerja sekolah, Humas, Komite sekolah, Kepala sekolah sebagai supervisor
akademik, 7 K, Sistem informasi manajemen, dan Kelengkapan kelas.
c. Pemantauan pelaksnaan 8 SNP
d. Penilaian Kinerja Guru dan atau Kepala Sekolah
e. Pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan atau Kepala Sekolah
f. Pembimbingan Kepala Sekolah (kompetensi)

2. Sasaran Pengawasan

Agar tujuan yang diingin dalam pengawasan dapat dicapai dengan maksimal
maka perlu ketetapan sasaran dalam kegiatan pengawasan. Sasaran pengawasan adalah
adalah :
a. Kepala Sekolah
b. Guru
c. Bendahara
d. Laboran
e. Kelompok kerja (Tim) pelaksanaan 8 SNP
f. Komite sekolah
g. Wali kelas
h. Tenaga kependidikan (sesuai kebutuhan)
4

i. Siswa

D. Tugas pokok / Ruang lingkup pengawasan


Pada dasarnya ruang lingkup pengawasan ada dua bidang, yaitu bidang kademik dan
manajerial.
a. Bidang akademik, meliputi :
Pembinaan guru bidang akademik
1. Kelengkapan administrasi perencanaan pembelajaran
2. Kegiatan pembelajaran KTSP 2006 dan Kurikulum 2013
3. Kelengkapan Administrasi penilaian
b. Bidang manajerial, meliputi :
1. Pelaksanaan 8 SNP.
2. Pelaksanaan dan pengelolaan administrasi Kepala Sekolah
c. Penilaian kinerja guru dan atau Kepala Sekolah
d. Pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan atau Kepala Sekolah
e. Pembimbingan kompetensi Kepala Sekolah
5

BAB II

KERANGKA BERPIKIR PEMECAHAN MASALAH

Kerangka pikir merupakan sebuah konsep atau model berpikir yang runtun, sistematis
dan jelas dipahami yang di dalamnya menjelaskan pula hubungan antarfaktor untuk
memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi.
Kerangka berpikir pemecahan masalah untuk Penilaian Kinerja Kepala Sekolah adalah
sebagai berikut :
1. Pelaksanaan program tahunan yang disusun dalam dua semester ganjil dan genap.
2. Progran yang dilaksanakan meliputi bidang akademik, manajerial dan PKKS/PKG.
3. Evaluasi hasil pelaksnaan program meliputi bidang akademik, manajerial dan PKKS/PKG.
4. Hasil akhir adalah program pengawasan dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan

Secara skematik adalah sebagai berikut:

Pembinaan Bidang akademik :


Administrasi perencanaan
Action pembelajaran.
pelaksanaan Supervisi kunjungan kelas
Kelengkapan administrasi penilaian
program
pengawasan Bidang manajerial :
menggunakan Pemantauan 8 SNP
pendekatan Pelaksanaan adm. Kepala Sekolah
kontruktivistik EVALUASI
dan metode PELAKSANAA
N PROGRAM Pembimbingan dan pelatihan
wawancara,
professional guru/ Kepala Sekolah
documenter,
angket,
diskusi dan Pembimbingan koompetensi Kepala
Sekolah
observasi
Penilaian Kinerja Guru dan Kepala
Sekolah

Hasil akhir :
Program kerja pengawasan dapat
dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan
6

BAB III

PENDEKATAN DAN METODE

Pada setiap kegiatan pengawasan yang terdiri dari pembinaan guru dan atau Kepala
Sekolah, Pemantaan 8 SNP, Pembimbingan dan pelatihan profesinal guru dan atau Kepala
Sekolah, Pemimbingan kompetensi Kepala Sekolah dan Penilaian Kinerja Guru / Kepala
Sekolah dalam pelaksanaannya selalu menggunakan pendekatan dan metode. Hal dilakukan
agar pelaksanaan dapat erlangsung secara baik dan efektif. Pada gilirannya dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.
Pendekatan yang digunakan dalam pengawasan untuk kegiatan tersebut adalah
pendekatan konstruktivistik profesi. Sedangkan metode yang digunakan disesuaikan dengan
obyek supervise atau penagawasan. Metode yang digunakan adalah pengamatan, wawancara,
diskusi, FGD, tugas mandiri, documenter, dan angket. Berikut ini pemahaman tentang metode
yang digunakan dalam pengawasan :
1. Metode dokumenter
Penggunaan metode dokumenter dalam pelaksanaannya Pengawas melakukan pemantauan
dan menilai pelaksanaan 4 SNP melalui dokumenter.
2. Metode observasi (pengamatan)
Metode observasi merupakan sebuah metode pengumpulan data yang dalam pelaksanannya
dilakukan melalui pengamatan. Metode ini dilakukan pada kegiatan pelaksanaan 4 SNP.
3. Metode Wawancara
Metode wawancara dalam pelaksanaanya adalah pengumpulan data melalui
percakapan langsung yang bisa dilakukan dengan sumber primer atau sekender. Sumber
primer adalah wawancara dilakukan dengan sumber utama dan bisa dengan orang yang
mendapat pembinaan langsung. Sedangkan sumber sekunder adalah wawancara dilakukan
dengan pihak ke dua atau ketika untuk mendapatkan data tentang sumber primer. Data yang
7

dimaksud data yang berkenaan dengan pelaksanaan 4 SNP yaitu sandart sarana prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan tenda pendidik dan kependidikan.

4. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah sebuah metode interaktif antara dua atau lebih orang untuk
memecahkan atau menyelesaikan masalah atau suatu pekerjaan dengan menggunakan
segenap kemampuannya sehingga masalah atau pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
Diskusi ini dilakukan bersama antara Pengawas, Kepala Sekolah dan Tim pelaksanaan 8
SNP.
5. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan sebuah metode untuk menyampaikan suatu mataeri atau
informasi yang dilakukan secara lisan sehingga materi atau informasi dapat diterima oleh
penerima materi. Metode ini dilakukan setelah para guru menerimam supervisi salah satu
dari tiga unsur tersebut.
8

BAB IV

HASIL PENGAWASAN PADA SEKOLAH BINAAN


DAN PEMBAHASAN

1. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Pembinaan guru

N
o Data Hasil analisis Kesimpulan Tindak lanjut

1. Administrasi 1. 70% dari 246 guru pada sekolah Rata-rata guru Pembinaan
perencanaan binaan telah menyusun telah menyusun berkelanjutan agar guru
pembelajaran kelengkapan APP dalam kelengkapan dapat melengkapi dan
(APP) katagori baik dengan nilai rata- APP dengan menyempurnakan APP
rata hasil supervisi 78. baik menggunakan metode
observasi dan
2. 30% dari 246 guru pada sekolah bimbingan individu
binaan dalam menyusun APP
cukup lengkap dan dalam
katagori cukup baik dengan
nilai rata-rata hasil supervisi 64.

2. Supervisi 1. 71% dari 65 guru telah Sebagaian Pembinaan


kunjungan melaksanakan pembelajaran besar guru berkelanjutan agar guru
kelas sesuai dengan RPP yang telah telah dapat melaksanakan
disusun melaksanakan KBM dengan baik dan
pemelajaran sesuai dengan RPP
sesuai dengan
RPP

2. 29% dari 65 guru belum


melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan RPP yang telah
disusun

3. Administrasi 1. 69% dari 246 guru pada sekolah Rata-rata guru Pembinaan
penilaian binaan telah menyusun telah berkelanjutan agar guru
pembelajaran kelengkapan APP dalam menyusun dapat melengkapi dan
(APP) katagori baik dengan nilai rata- kelengkapan menyempurnakan APP
rata hasil supervisi 79. APP dengan menggunakan metode
baik observasi dan
9

bimbingan individu

2 31% dari 246 guru pada sekolah


. binaan dalam menyusun APP
cukup lengkap dan dalam
katagori cukup baik dengan
nilai rata-rata hasil supervisi 61.

2. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Pembinaan Kepala Sekolah

No Data Hasil analisis Kesimpulan Tindak lanjut

1. 13 jenis 1. Rata-rata 76% dari 13 Kepala Rata-rata Kepala Pembinaan


administrasi Sekolah telah melaksanakan Sekolah telah berkelanjutan agar
sekolah administrasi sekolah dengan melaksanakan Kepala Sekolah dapat
baik dengan nilai rata-rata hasil adm sekolah melaksanakan adm
supervisi 79. dengan cukup sekolah dengan baik
baik
2 24% dari 13 Kepala Sekolah
. melaksanakan administrasi
sekolah masih kurang baik
dengan nilai rata-rata hasil
supervisi 51.

3. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Pemantauan 8 Standar Nasional Pendidikan

N
o Data Hasil analisis Kesimpulan Tindak lanjut

1. Standar Isi Nilai rata-rata hasil Skor rata-rata hasil Pemantaun dan
pemantauan diperoleh pemantauan tahun lalu pembinaan
skor rata-rata 82 dengan 78 dalam katagori berkelanjutan untuk
katagori "Baik" "Baik" dan tahun ini meningkatkan
diperoleh skor 82 pelaksanaan standar
dengan katagori isi menggunkan
"Baik". Simpulan metode observasi,
secara kuantitatif brain storming dan
meningkat dan secara FGD
kualitatif tetap.

2. Standar Nilai rata-rata hasil Skor rata-rata hasil Pemantaun dan


Proses pemantauan diperoleh pemantauan tahun lalu pembinaan
skor rata-rata 81 denga 79 dalam katagori berkelanjutan untuk
katagori "Baik" "Baik" dan tahun ini meningkatkan
diperoleh skor 81 pelaksanaan standar
10

dengan katagori isi menggunkan


"Baik". Simpulan metode observasi,
secara kuantitatif brain storming dan
meningkat dan secara FGD
kualitatif tetap.

3. Standar Nilai rata-rata hasil Skor rata-rata hasil Pemantaun dan


Kompetensi pemantauan diperoleh pemantauan tahun lalu pembinaan
Kelulusan skor rata-rata 82 denga 74 dalam katagori berkelanjutan untuk
katagori "Baik" "Ckup baik" dan tahun meningkatkan
ini diperoleh skor 82 pelaksanaan standar
dengan katagori isi menggunkan
"Baik". Simpulan metode observasi,
secara kuantitatif dan brain storming dan
kualitatif meningkat. FGD

4. Standar Nilai rata-rata hasil Skor rata-rata hasil Pemantaun dan


Sarpras pemantauan diperoleh pemantauan tahun lalu pembinaan
skor rata-rata 77 dengan 72 dalam katagori berkelanjutan untuk
katagori "Baik" "Cukup baik" dan meningkatkan
tahun ini diperoleh skor pelaksanaan standar
77 dengan katagori isi menggunkan
"Baik". Simpulan metode observasi,
secara kuantitatif - brain storming dan
kualitatif meningkat. FGD

5. Standar Nilai rata-rata hasil Skor rata-rata hasil Pemantaun dan


Pendidik dan pemantauan diperoleh pemantauan tahun lalu pembinaan
Kependidika skor rata-rata 82 denga 79 dalam katagori berkelanjutan untuk
n katagori "Sangat baik" "Baik" dan tahun ini meningkatkan
diperoleh skor 82 pelaksanaan standar
dengan katagori isi menggunkan
"Baik". Simpulan metode observasi,
secara kuantitatif brain storming dan
meningkat dan FGD
kualitatif masih tetap..

6. Standar Nilai rata-rata hasil Skor rata-rata hasil Pemantaun dan


Pengelolaan pemantauan diperoleh pemantauan tahun lalu pembinaan
skor rata-rata 80 denga 72 dalam katagori berkelanjutan untuk
katagori "Baik" "Cukup baik" dan meningkatkan
tahun ini diperoleh skor pelaksanaan standar
80 dengan katagori isi menggunkan
"Baik". Simpulan metode observasi,
secara kuantitatif – brain storming dan
kualitatif meningkat. FGD
11

7. Standar Nilai rata-rata hasil Skor rata-rata hasil Pemantaun dan


Pembiayaan pemantauan diperoleh pemantauan tahun lalu pembinaan
skor rata-rata 83 dengan 82 dalam katagori berkelanjutan untuk
katagori "Baik" "Baik" dan tahun ini meningkatkan
diperoleh skor 83 pelaksanaan standar
dengan katagori isi menggunkan
"Baik". Simpulan metode observasi,
secara kuantitatif brain storming dan
meningkat dan secara FGD
kualitatif tetap.

8. Standar Nilai rata-rata hasil Skor rata-rata hasil Pemantaun dan


Penilaian pemantauan diperoleh pemantauan tahun lalu pembinaan
skor rata-rata 84 denga 79 dalam katagori berkelanjutan untuk
katagori "Baik" "Baik" dan tahun ini meningkatkan
diperoleh skor 84 pelaksanaan standar
dengan katagori isi menggunkan
"Baik". Simpulan metode observasi,
secara kuantitatif brain storming dan
meningkat dan secara FGD
kualitatif tetap.

4. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah

N
o Data Hasil analisis Kesimpulan Tindak lanjut

1. Penilaian Nilai rata-rata hasil PKG Skor rata-rata hasil Pemantauan dan
Kinerja diperoleh skor rata-rata 81 PKG tahun ini pembinaan
Guru denga katagori "Baik" diperoleh skor 81 berkelanjutan untuk
dengan katagori meningkatkan
"Baik". Simpulan pelaksanaan
bahwa secara kualitatif tupoksi/kinerja guru
kinerja guru tergolong menggunakan metode
baik. observasi, brain
storming dan FGD

2. Penilaian Nilai rata-rata hasil PKKS Skor rata-rata hasil Pemantaun dan
Kinerja diperoleh skor rata-rata 83 PKKS tahun ini pembinaan
Kepala denga katagori "Baik" diperoleh skor 83 berkelanjutan untuk
Sekolah dengan katagori meningkatkan
"Baik". Simpulan pelaksanaan
bahwa secara kualitatif kinerja/tupoksi Kepala
tergolong baik. Sekolah menggunkan
metode observasi,
brain storming dan
12

FGD
13

5. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Bimbingan dan Pelatihan Profesional Guru dan atau Kepala Sekolah
Target yang Keterangan/
No Program Uraian Kegiatan Hasil yang Dicapai Hambatan
Diharapkan Tindak Lanjut
1 Peningkatan Penyusunan proposal 100% dari 5 guru Kemampuan guru Keterbatasan pemahaman Untuk pemantapan
kemampuan guru PTK mampu menyusun dalam menyusun tentang PTK dan pendalaman
menyusun proposal proposal PTK proposal PTK adalah dilakukan
PTK baik, Hal ini dibuktikan pembinaan
skor rata-rata hasil berkala.
penilaian mencapai 81.
Dan secara kualitatif
masuk dalam katagori
baik.
2 Peningkatan Penyusunan proposal 100% dari 6 guru Kemampuan guru Keterbatasan pemahaman Untuk pemantapan
kemampuan Kepala PTS mampu menyusun dalam menyusun tentang PTS dan pendalaman
Sekolah menyusun proposal PTS proposal PTS adalah dilakukan
proposal PTS baik, Hal ini dibuktikan pembinaan
skor rata-rata hasil berkala.
penilaian mencapai 83.
Secara kualitatif masuk
dalam katagori baik.

6. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Bimbingan Kepala Sekolah


No Program Uraian Kegiatan Target yang Hasil yang Dicapai Hambatan Keterangan/ Tindak
Diharapkan Lanjut
1 Peningkatan Penyusunan RKS 100% Kepala sekolah Kemampuan Kepala Keterbatasan Terdapat 22 %
Kompetensi Kepala dapat menyusun RKS sekolah binaan dalam pemahaman kepala Kepala sekolah
sekolah dengan benar menyusun RKS dengan sekolah tentang RKS binaan perlu
benar berada pada level pembinaan ulang
cukup, dibuktikan dalam menyusun
dengan ketercapaian RKS
80%
14

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

1. Evaluasi Pembinaan guru dan Kepala Sekolah

a. Pembinaan guru

Setelah dilakukan analisis data dan pembahasan maka untuk Administrasi


Perencanaan Pembelajaran, Supervisi Kunjungan Kelas dan Kelengkapan
Administrasi Penilaian Pembelajaran, masing-masing dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a.1 Kelengkapan Administrasi Perencanaan Pembelajaran (APP)
70% dari 246 guru pada sekolah binaan telah menyusun kelengkapan
APP dalam katagori cukup baik dengan nilai rata-rata hasil supervisi 78.
30% dari 246 guru pada sekolah binaan dalam menyusun APP cukup
lengkap dan dalam katagori cukup baik dengan nilai rata-rata hasil
supervisi 64. Simpulannya adalah rata-rata guru telah menyusun
kelengkapan APP dengan baik
a.2 Supervisi kunjungan kelas
71% dari 65 guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP
yang telah disusun. 29% 65 guru belum melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan RPP yang telah disusun. Simpulsnnya adalah Sebagaian
besar guru telah melaksanakan pemelajaran sesuai dengan RPP.
a.3 Administrasi penilaian pembelajaran (APP)
69% dari 246 guru pada sekolah binaan telah menyusun kelengkapan
APP dalam katagori cukup baik dengan nilai rata-rata hasil supervisi
15

79. 31% dari 246 guru pada sekolah binaan dalam menyusun APP cukup
lengkap dan dalam katagori cukup baik dengan nilai rata-rata hasil supervisi
61. Rata-rata guru telah menyusun kelengkapan APP dengan baik.
b. Evaluasi hasil pelaksnaan pembinaan Kepala Sekolah
Untuk pembinaan Kepala Sekolah, setelahmelalui analisis data dan
pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa hasil rata-rata 76% dari 13
Kepala Sekolah telah melaksanakan administrasi sekolah dengan cukup
baik dengan nilai rata-rata hasil supervisi 79. 24% dari 13 Kepala Sekolah
melaksanakan administrasi sekolah masih kurang baik dengan nilai rata-rata
hasil supervisi 51. Simpulannya rata-rata Kepala Sekolah telah melaksanakan
adm sekolah dengan cukup baik
2. Pemantauan 8 SNP
Setelah dilakukan analisis data dan pembahasan untuk hasil hasil pemantauan 8
SNP, maka masing-masing-masing standar dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Standar Isi
Skor rata-rata hasil pemantauan tahun lalu 78 dalam katagori "Baik" dan
tahun ini diperoleh skor 82 dengan katagori "Baik". Simpulan secara
kuantitatif meningkat dan secara kualitatif tetap.
b. Standar Proses
Skor rata-rata hasil pemantauan tahun lalu 79 dalam katagori "Baik" dan
tahun ini diperoleh skor 81 dengan katagori "Baik". Simpulan secara
kuantitatif meningkat dan secara kualitatif tetap.
c. Standar Kompetensi Kelulusan
Skor rata-rata hasil pemantauan tahun lalu 74 dalam katagori "Baik" dan
tahun ini diperoleh skor 82 dengan katagori "Baik". Simpulannya secara
kuantitatif dan kualitatif meningkat.
d. Standar Sarpras
Skor rata-rata hasil pemantauan tahun lalu 72 dalam katagori "Baik" dan
tahun ini diperoleh skor 77 dengan katagori "Baik". Simpulannya secara
kuantitatif - kualitatif meningkat.
e. Standar Pendidik dan Kependidikan
Skor rata-rata hasil pemantauan tahun lalu 79 dalam katagori "Baik" dan
16

tahun ini diperoleh skor 82 dengan katagori "Baik". Simpulannya secara


kuantitatif meningkat dan kualitatif masih tetap.
f. Standar Pengelolaan
Skor rata-rata hasil pemantauan tahun lalu 72 dalam katagori "Baik" dan
tahun ini diperoleh skor 80 dengan katagori "Baik". Simpulannya secara
kuantitatif – kualitatif meningkat.
g. Standar Pembiayaan
Skor rata-rata hasil pemantauan tahun lalu 82 dalam katagori "Baik" dan
tahun ini diperoleh skor 83 dengan katagori "Baik". Simpulannya secara
kuantitatif meningkat dan secara kualitatif tetap.
h. Standar Penilaian
Skor rata-rata hasil pemantauan tahun lalu 79 dalam katagori "Baik" dan
tahun ini diperoleh skor 84 dengan katagori "Baik". Simpulan secara
kuantitatif meningkat dan secara kualitatif tetap.

3. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah


Setelah dilakukan PKG dan PKKS dan hasilnya dianalisis melalui program
aplikasi nasional maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Penilaian Kinerja Guru
Skor rata-rata hasil PKG tahun ini diperoleh skor 81 dengan katagori "Baik".
Simpulan bahwa secara kualitatif kinerja guru tergolong baik.
b. Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
Skor rata-rata hasil PKKS tahun ini diperoleh skor 83 dengan katagori "Baik".
Simpulan bahwa secara kualitatif tergolong baik.

4. Pelaksanaan Bimbingan dan Pelatihan Profesional Guru da Kepala Sekolah


Setelah dilakukan pembimbingan dan pelatihan professional guru dalam
menyusun proposal PTK dan bagi Kepala Sekolah menysusun proposal PTS
dan dilanjutkan dengan analisis data maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Pembimbingan profesional guru
17

Kemampuan guru dalam menyusun proposal PTK adalah baik, Hal ini
dibuktikan skor rata-rata hasil penilaian mencapai 81. Secara kualitatif masuk
dalam katagori baik.
b. Pembimbingan profesional Kepala Sekolah
Kemampuan guru dalam menyusun proposal PTS adalah baik, Hal ini
dibuktikan skor rata-rata hasil penilaian mencapai 83. Secara kualitatif masuk
dalam katagori baik.

5. Evaluasi Pelaksanaan Bimbingan Kepala Sekolah(Kompetensi)


Untuk evaluasi pelksaan bimbingan Kepala Sekolah terkait dengan peningkatkan
kompetensinya yaitu dalam menyusun RKS, hasil analisis data dapat disimpulkan
bahwa kemampuan Kepala sekolah binaan dalam menyusun RKS dengan benar
berada pada level cukup, dibuktikan dengan ketercapaian 80%.

B. Rekomendasi
Setelah dilakukan analisis data pada setiap aspek penilaian dengabn menghasilkan
simpulan sebagai di atas maka perlu diberikan rekomendasi kepada Dinas pendidikan
Kabupaten Lumajang, sebagai berikut:
1. Pembinaan guru dan atau Kepala Sekolah
a. Untuk peningkatan dan pengembangan kompetensi guru terkait dengan
penyusunan kelengkapan administrasi p[embelajaran, proses pembelajaran
dan kelengkapan adminitrasi penilaian, maka guru masih diperlukan untuk
diberikan PKB utamanya pada pembelajaran aktif.
b. Untuk peningkatan dan pengembangan kompetensi guru terkait dengan
penyusunan RKS maka bagi Kepala Sekolah binaan cukup dilakukan melalui
supervisi terprogram dan berkelanjutan oleh Pengawas sekolah bersangkutan.
2. Pelaksanaan 8 SNP
Untuk pelaksanaan 8 SNP yang perlu dilakukan PKB adalah berkenaan dengan
implementasi supervise akademik, pengelolaan dan pengotimalan sumber daya
manusia dan lingkungan, standar proses dalam kepemimpinan pembelajaran.
18

3. Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah


a. Untuk peningkatan kinerja guru utamanya pada proses pemblajaran maka
derlu bagi guru untuk diberikan pengembangan pembelajaran aktif dan
penyusunan RPP melalui workshop.
b. Bagi Kepala Sekolah, perlu dilakukan workshop dalam implementasi supervisi
sebagai supervisor mulai penyusunan program kerja supervisi sampai pada
rencana tindak lanjut hasil supervisi.

4. Bimbingan dan Pelatihan Profesional Guru da Kepala Sekolah


a. Bagi Guru
Untuk pengembangan profesi bagi guru sebagai upaya peningkatan kinerja
profesionalismenya maka perlu pelatihan dan atau workshop tentang penelitian
tindakan kelas.
b. Bagi Kepala Sekolah
Untuk pengembangan profesi bagi Kepala Sekolah sebagai upaya peningkatan
kinerja profesionalismenya maka perlu pelatihan dan atau workshop tentang
penelitian tindakan sekolah.

5. Bimbingan Kepala Sekolah (Kompetensi)


Untuk bimbingan Kepala Sekolah terkait dengan pengembagan kompetensi
Kepala Sekolah utamanya dalam pemngelolaan administrasi sekolah, maka bagi
Kepala Sekolah perlu diberikan pelatihan melalui workshop tentang pengelolaan
manajemen admisnitrasi sekolah secara menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai