Anda di halaman 1dari 22

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PADA KAP ZUBAIDI


KOMARUDDIN
BANDAR LAMPUNG

Studi Kasus : Klien A

AWESOME
PRESENTATION Oleh : HESTY YANA SARI
JUDUL
01 PENDAHULUAN

02 00000
PROFIL PERUSAHAAN

03 PELAKSANAAN KEGIATAN

04 PEMBAHASAN V

05 KESIMPULAN DAN SARAN


BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kerja lapang Politeknik Negeri Lampung atau yang biasa disebut dengan PKL merupakan salah
satu bentuk emplementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di Perguruan
Tinggi dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung
didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. PKL merupakan salah satu mata kuliah
yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa tingkat akhir Politeknik Negeri Lampung dengan bobot
6 Satuan Kredit Semester (SKS).

2. Tujuan
Adapun tujuan laporan praktik kerja lapang (PKL) sebagai berikut :

1. Guna menyelesaikan mata kuliah PKL dan persyaratan kelulusan Program Studi
D IV Akuntansi Perpajakan Politeknik Negeri Lampung.
2. Menerapkan dan memperluas keterampilan ilmu yang diperoleh selama masa
perkuliahan kedalam dunia kerja yang sesungguhnya.
3. Memberikan gambaran umum dan pengalaman baru bagi mahasiswa mengenai
dunia kerja secara nyata.
BAB II. PROFIL PERUSAHAAN

Nama perusahaan : KAP Zubaidi Komaruddin Izin usaha Kantor Akuntan Publik dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
• perusahaan
Alamat Edit Master text styles
: Jl. Pulau Morotai No. 8
223/KM.1/2010 tanggal 26 Maret 2010.
• Second level
Bandar Lampung
• Third level Jasa-jasa yang diberikan oleh KAP Zubaidi
• Fourth level Komaruddin diantaranya:
• Fifth level
 Jasa Pemeriksaan Umum (general audit) atas
laporan keuangan perusahaan
 Jasa Pemeriksaan Khusu (Special Audit)
 Jasa Konsultasi Perpajakan
 Jasa Akuntansi (Accounting Service)
 Jasa Audit Dana Kampanye Pemilu/Pilkada
(AUP )
III. PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada 6 Januari 2021
sampai dengan 27 Maret 2021 yang berlokasi di KAP Zubaidi
Komaruddin yang beralamat di Jl. Pulau Morotai No. 8
Bandarlampung. Jam kerja dilakukan setiap hari senin sampai sabtu,
dan hari libur di hari minggu. Jam operasional selama 9 jam dalam satu
hari, dimulai pukul 08.30–17.30 WIB. Selama 70 hari kerja, mahasiswa
PKL disesuaikan dengan aturan kerja KAP Zubaidi Komaruddin.
Mahasiswa PKL polinela melaksanakan pekerjaan yang disesuaikan
dan mengikuti kegiatan instansi terkait yang sedang berlangsung.
Penempatan kegiatan kerja lapang pada KAP yaitu bidang auditing.
III. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Membuat rekap pendapatan


2 Kegiatan yang Dilaksanakan
2. Membuat rekap daftar asset
Praktik Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan dengan tujuan
3. Compliance pembiayaan
untuk memberikan kesempatan dan kemampuan mahasiswa
4. Stock opname
dalam menerapkan ilmu dalam praktik kerja lapang
5. Rekap daftar persediaan
sesungguhnya yang pelaksanaan sesungguhnya dibimbing
6. Rekap pajak
oleh pembimbing lapang yang berada pada instansi terkait.
7. Rekap pendapatan dan penerimaan
Adapun kegiatan – kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai
8. Membuat surat konfirmasi piutang
berikut:
9. Rekonsiliasi bank
10. Rekap stock awal dan akhir
persediaan
IV. PEMBAHASAN

Tujuan Audit
01

Tujuan audit laporan keuangan yaitu untuk menilai


kewajaran atau kelayakan penyajian laporan keuangan
yang dibuat oleh perusahaan. Adapun kelayakan dan
1. Tujuan audit
kewajaran ini mengacu pada prinsip akuntansi yang
berterima umum dan selanjutnya atas penilaian tersebut
akan tercermin pada opini audit. Selain itu, tujuan
audit adalah memastikan eksistensi atau keberadaan
semua harta dan kewajiban yang dimiliki perusahaan
sesuai tanggal tertentu.
IV. PEMBAHASAN

Perencanaan Audit
02

Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi


menyeluruh untuk merencanakan pelaksanaan audit.
Perencanaan audit sangat dipengaruhi oleh informasi
2. perencanaan audit yang diperoleh dalam tahap pertimbangan penerimaan
penugasan audit. Tujuan dari perencanaan audit sendiri
adalah untuk mengurangi ketidakefektifan perkerjaan dan
resiko terkait dengan resiko bawaan dan resiko
pengendalian di dalam audit. Tanggung jawab dan peran
partner dalam perencanaan adalah merancang audit dan
kesesuaian anggota di dalam perikatan audit terkait
dengan tanggung jawab dari setiap team.
IV. PEMBAHASAN

01 Proses Perencanaan Audit

Langkah dalam proses audit:


a) Membentuk tim audit yang dapat bekerja sama
b) Meminta dokumen dan bukti pendukung yang dibutuhkan untuk proses
2. perencanaan audit audit
c) Melakukan survey lapang oleh tim dan meminta dokumen yang kurang
d) Melakukan pengujian substantive
e) Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP)
f) Melakukan rapat tim yang dilakukan untuk mengetahui apa saja
kekurangan dan kendala yang dihadapi dalam proses audit
g) Membuat kesimpulan dan catatan atas pemeriksaan yang telah
dilakukan
h) Menyusun laporan keuangan auditan
i) Memberikan opini terhadap laporan keuangan auditan
IV. PEMBAHASAN

03 Implementasi Perencanaan Audit

a) Pembentukan tim dan mempersiapkan dokumen

b) Melakukan pengujian substantive

3. IMPLEMENTASI c) Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP)

d) Melakukan rapat tim yang dilakukan untuk


mengetahui apa saja kekurangan dan kendala yang
dihadapi dalam proses audit

e) Membuat kesimpulan dan catatan atas pemeriksaan


yang telah dilakukan

f) Menyusun laporan keuangan auditan

g) Memberikan opini terhadap laporan keuangan auditan


IV. PEMBAHASAN

Pembentukan tim dan mempersiapkan dokumen


01
a) Pembentukan tim audit.

b) Meminta bukti dan dokumen pendukung yang


3. IMPLEMENTASI dibutuhkan dalam proses audit.

02 Pengujian substantive dan hasil pengujian

a) Audit Kas dan Setara Kas

b) Audit Piutang

c) Audit Aset Tetap

d) Audit Pendapatan

e) Audi Beban
IV. PEMBAHASAN
Pengujian Audit Kas dan Setara Kas
substantive dan 01
hasil pengujian 1. Menyiapkan skedul utama dari kas dan setara kas
2. Melakukan perhitungan (cash opname)
3. Memeriksa apakah buku kas telah ditutup per tanggal pemeriksaan dan
semua bukti pengeluaran dan penerimaan telah dibukukan.
4. Membandingkan saldo kas
5. Dikarenakan perhitungan kas dilakukan sesudah tanggal neraca, kami
melakukan penarikan mundur (trace back) ke tanggal neraca.
6. Melakukan trace back cash.
7. Membuat kesimpulan

Hasil Pengujian

Hasil pemeriksaan :

Bahwa setelah melakukan pemeriksaan kas yang ada di perusahaan, saldo dalam akun kas
telah sesuai. Kas yang tersisa di akhir periode 2020 adalah Rp6.736,- .
IV. PEMBAHASAN
Pengujian Audit Piutang Karyawan
substantive dan 02
hasil pengujian 1. Mempelajari dan evaluasi internal control atas piutang dan transaksi penjualan,
piutang dan penerimaan.
2. Buat Top Schedule dan Supporting Schedule piutang per tanggal neraca. Rekap piutang
3. Memeriksa bukti piutang yang mana dilakukan dengan sistem kontrak.
4. Mengamati kontrak yang dibuat dan disepakati Klien dengan perusahaan terkait..
5. Periksa dasar penentuan allowens for bad debts dan periksa apakah jumlah yang
disediakan oleh klien sudah cukup dalam arti tidak terlalu besar dan terlalu kecil.
6. Periksa penyajian piutang di neraca
7. Membuat kesimpulan
Hasil Pengujian Substantive

Hasil pemeriksaan :

Hasil yang didapat, auditor telah memeriksa kontrak pekerjaan dan nominal yang dibayarkan oleh mitra telah sesuai.
Akun piutang pada piutang usaha di tahun 2019 sebesar Rp22.100.000 telah dilunasi.
IV. PEMBAHASAN
Pengujian Beban Dibayar Dimuka
substantive dan 04
hasil pengujian Hasil Pemeriksaan

Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan dan konfirmasi dengan klien, beban


dibayar dimuka adalah uang muka pajak yang telah dibayarkan. Menurut
KAP, perlu dilakukan reklasifikasi. Sehingga beban dibayar dimuka direklas
dengan biaya penata usaha sebesar Rp10.000.000,-. Saldo akhir beban
dibayar dimuka tahun 2020 adalah Rp0,-.
IV. PEMBAHASAN
Pengujian Audit Aset Tetap
substantive dan 05
hasil pengujian 1. Pelajari dan evaluasi internal control atas asset tetap
2. Meminta kepada klien top schedule serta supporting schedule asset tetap
3. Periksa apakah asset tetap yang dimiliki ada secara fisik. Periksa nomor kode dari
asset tetap. Periksa bukti kepemilikan asset tersebut.
4. Periksa apakah ada hak guna tanah, IMB (Izin Mendirikan Bangunan).
5. Periksa apakah ada pembelian asset tahun ini yang tidak masuk dalam catatan asset.
6. Masukkan penambahan dan pengurangan saldo asset tetap, hitung akumulasi
penyusutan yang terjadi.
7. periksa penyajian dalam laporan
8. Buat kesimpulan

Hasil Pengujian Substantive

Setelah dilakukan pemeriksaan penambahan asset tetap untuk tahun 2020 hanya bangunan bengkel untuk pengolahan
sampah senilai Rp90.000.000,- yang dibangun di atas tanah milik Pemda dan auditor telah memeriksa bahwa terdapat
Surat Hak Guna Pakai yang diberikan oleh Pemda kepada klien. Terdapat penyesuaian untuk akumulasi bangunan
sebesar Rp2.857.884,- , penambahan penyusutan tahun 2020, penyusutan mesin Rp17.637.938,- penyusutan inventaris
Rp24.617.625,-
IV. PEMBAHASAN
Pengujian Audit Pendapatan
06
substantive dan
1. Meminta bukti pendukung untuk pelaksanaan audit.
hasil pengujian 2. Setelah mendapatkan bukti, auditor melakukan vouching, pemeriksaan terhadap bukti-
bukti tersebut dalam buku besar.
3. Saat pemeriksaan ini auditor memeriksa apakah pengelompokan pendapatan sudah
dilakukan dengan tepat,
4. Membuat rincian atas pendapatan yang diterima dari semua bagian.
5. Pengujian terhadap rincian saldo, nominal pendapatan dan penerimaan kas apakah
sudah sesuai dan akurat.
6. Membuat kesimpulan atas pemeriksaan yang telah dilakukan.

Hasil Pengujian Substantive


Bahwa setelah melakukan pemeriksaan terhadap akun pendapatan di tahun 2020 pendapatan diperoleh dari jasa di bidang
IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur dan Tinja), dan workshop mesin pencacah plastik. Auditor telah memeriksa jadwal
pemberian jasa yang telah dikerjakan oleh perusahaan apakah telah terlaksana semua atau belum. Auditor juga telah
memeriksa kwitansi dan merekap semuanya lalu melakukan pencocokan dengan jumlah pendapatan.
IV. PEMBAHASAN
Pengujian Audit Pendapatan dan beban lain-lain
07
substantive dan 1. Merekap pendapatan jasa giro, pendapatan lain-lain, biaya pajak giro, biaya
hasil pengujian administrasi bank dan biaya lain-lain pada rekening koran bank.
2. Memeriksa apakah nominal tersebut telah sama dengan buku besar.
3. Saat pemeriksaan ditemukan beberapa akun yang terdapat selisih pencatatan.
4. Auditor melakukan penyesuaian terhadap selisih tersebut dan melakukan konfirmasi
kepada klien.
5. Membuat kesimpulan dan catatan hasil pemeriksaan.

Hasil Pengujian Substantive

Jurnal Penyesuaian
Beban lain-lain (Selisih Pencatatan) 38.130,91
Selisih Pencatatan 48.701,42
Pendapatan (Selisih Pencatatan) 38.130,91
Beban lain-lain 48.701,42
Biaya Pajak Giro 10.569,77
Selisih Pencatatan 10.569,77
IV. PEMBAHASAN
Pengujian Audit Beban
08
substantive dan
1. Meminta bukti-bukti pendukung yang terkait dengan beban dan pengeluaran kas.
hasil pengujian 2. Memeriksa bukti pengeluaran kas dengan buku besar.
3. Periksa apakah ada pengeluaran beban yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan
operasional perusahaan, kalau ada tanyakan dan ungkap.
4. Menentukan ketetapan sistem pengendalian intern atas beban.
5. Menentukan kebenaran jumlah beban dan biaya yang dikeluarkan.
6. Menentukan bahwa beban telah dicatat dengan benar di akun yang tepat.
7. Membuat kesimpulan atas pemeriksaan yang telah dilakukan.
Hasil Pengujian Substantive

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap beban gaji, didapatkan bahwa tunjangan yang diberikan berupa tunjangan kinerja,
makan, transportasi, komunikasi, dan terdapat pengurang gaji berupa potongan baznas dan pajak. Auditor memeriksa SK
gaji karyawan dan SK Tunjangan serta memeriksa SPT PPh 21 dan potongan baznas dan semua telah sesuai dengan SK dan
bukti pembayaran pajak dan basnaz. Pembayaran tunjangan mulai bulan juni hingga desember tidak dilakukan Kliendengan
alasan keadaan keuangan perusahaan yang tidak mencukupi sehingga tunjangan karyawan tersebut tidak dapat dibayarkan.
IV. PEMBAHASAN

01 Pelaporan Audit
4. Tahap
penyelesaian
No Keterangan Debit Kredit
1 Biaya Penata Usaha 10.000.000,00  
  Beban Dibayar Dimuka   10.000.000,00
  Kliem belum melakukan jurnal koreksi atas uang muka audit    
tahun 2019
       
2 Penyusutan    
  Biaya Penyusutan Bangunan 2.857.884,00  
  Biaya Penyusutan Mesin 17.637.938,00  
  Biaya Penyusutan Inventaris 24.617.625,00  
  Biaya Penyusutan Bangunan   2.857.884,00
  Biaya Penyusutan Mesin   17.637.938,00
  Biaya Penyusutan Inventaris   24.617.625,00
  Klien belum membebankan penyusutan atas mesin dan    
inventaris tahun 2020

02 Opini        
3 Selisih Pencatatan 48.701,42  
  Beban Lain-Lain   48.701,42
  Terdapat kesalahan dalam pencatatan biaya adm bank    

Review atas audit laporan keuangan klien di review        

oleh kepala bagian audit. Opini yang diberikan 4 Biaya Pajak Giro 10.569,77  
  Selisih Pencatatan   10.569,77
pada laporan keuangan auditan klian adalah Wajar   Terdapat kesalahan dalam pencatatan biaya adm bank    

Tanpa Pengecualian.        
5 Beban Lain-Lain (Selisih Pencatatan) 38.130,91  
  Pendapatan (Selisih Pencatatan)   38.130,91
  Terdapat Reklasifikasi Atas Selisih Pencatatan    
  TOTAL 55.210.849,10 55.210.849,10
V. KESIMPULAN

01 Kesimpulan

. Pada akun kas setara kas, hasil pemeriksaan saldo dalam akun kas telah sesuai. Kas yang tersisa di akhir periode 2020 adalah
Rp6.736,- .

. Pada akun piutang, dalam piutang usaha auditor memeriksa apakah terdapat kontrak atas pekerjaan yang dilakukan dengan
mitra, apakah nilai yang dibayarkan sudah sesuai dengan nilai yang tertera di kontrak. Hasil yang didapat, auditor telah
memeriksa kontrak pekerjaan dan nominal yang dibayarkan oleh mitra telah sesuai. Akun piutang pada piutang usaha di tahun
2019 sebesar Rp22.100.000 telah dilunasi. Pada piutang karyawan, sisa piutang karyawan di akhir periode 2020 adalah
Rp6.500.000,-.

. Pasa akun asset tetap, setelah dilakukan pemeriksaan penambahan asset tetap untuk tahun 2020 hanya bangunan bengkel
untuk pengolahan sampah senilai Rp90.000.000,- yang dibangun di atas tanah milik Pemda dan auditor telah memeriksa
bahwa terdapat Surat Hak Guna Pakai yang diberikan oleh Pemda kepada klien. Terdapat penyesuaian untuk akumulasi
bangunan sebesar Rp4.099.325,-
V. KESIMPULAN

01 Kesimpulan

. Pada akun pendapatan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap akun pendapatan operasional di tahun 2020 pendapatan
iperoleh dari jasa di bidang IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur dan Tinja), dan workshop mesin pencacah plastik. Auditor telah
memeriksa bukti dan dokumen terkait, dan didapatkan hasil akhir yang sama sehingga saldo pada laporan keuangan adalah benar
danya.

. Pada akun pendapatan (beban) lain-lain, ditemukan selisih pada akun biaya pajak giro dan beban lain-lain. Auditor membuat
urnal penyesuaian.

Pada akun beban, tidak terdapat selisih. Beban pegawai diperiksa lebih detail dikarenakan saldo akun beban pegawai yang
melonjak dari tahun 2019. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap beban gaji, didapatkan bahwa tunjangan yang diberikan
erupa tunjangan kinerja, makan, transportasi, komunikasi, dan terdapat pengurang gaji berupa potongan baznas dan pajak. Di
ahun 2019 tidak terdapat tunjangan-tunjangan yang diberikan, tunjangan-tunjangan tersebut diberikan mulai tahun 2020, tetapi
erkendala mulai bulain mei 2020 dikarenakan keuangan perusahaan yang tidak memadai untuk mengeluarkan tunjangan
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai