Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN INTERNAL AUDIT

"UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA"


LAPORAN PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL

AKT5B - KELOMPOK 3 :
1.A.NURBINA NASRUN (2004431044)
2.MICHELLE AGATHA TRIXIE (2004431036)
3.MUHAMMAD IKRAM DARMAWAN (2004431037)
4.NUR LIAN OKTAVIA (2004431048)
5.WARDA FITRIA (2004431043)
TABLE
of contents
• Latar Belakang Pelaksanaan Audit Mutu Internal

• Tujuan Pelaksanaan Audit Mutu Internal

• Pelaksanaan Audit Mutu Internal

• Kebijakan Audit Mutu Internal

• Mekanisme Pelaksanaan Audit Mutu Internal

• Area dan Objek Audit Mutu Internal, waktu pelaksanaan, Pelaksana

• Hasil Audit Lapangan

• Kesimpulan

• Rekomendasi
LATAR BELAKANG PELAKSANAAN AUDIT
MUTU INTERNAL (AMI)
Penerapan SPMI di UAI mempunyai riwayat yang cukup panjang. Pada tahun 2009 Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melakukan pemetaan penerapan SPMI di Perguruan Tinggi. Program ini mengacu pada Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dijabarkan lebih lanjut melalui Permendikbud
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang mewajibkan satuan pendidikan untuk menerapkan
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

TUJUAN PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL


• Memastikan sistem manajemen mutu memenuhi standar/regulasi
• Memastikan penerapan sistem manajemen mutu sesuai dengan sasaran/tujuan
• Mengevaluasi efektivitas penerapan sistem penjaminan mutu
• Mengidentifikasi peluang perbaikan sistem penjaminan mutu
PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL
Menjawab paradigma baru Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 5/2020

Peraturan itu menunjukkan bahwa PT/PS harus mampu menjamin bahwa mutu tridharma perguruan tinggi tetap terjaga setiap saat, sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Dengan adanya proses audit ini diharapkan agar Universitas Al Azhar Indonesia dapat mengendalikan serta meningkatkan mutu pembelajaran ke
depannya melalui rekomendasi kepada Pimpinan yang diberikan oleh Tim Auditor atas temuan yang diperoleh

KEBIJAKAN AUDIT MUTU INTERNAL


Penerapan SPMI di UAI sesuai dengan Permenristekdikti No. 61 Tahun 2016 pasal 5 yang menyatakan siklus kegiatan SPMI

Pada prinsipnya, pelaksanaan SPMI menganut asas:


• Quality First
• Stakeholders
• The next process is our stakeholders
• Speak with data
• Upstream management

Hasil pemeriksaan AMI dianalisis untuk menilai efektivitas kinerja SPMI di lingkungan UAI dan dilaporkan oleh Ketua BPM kepada Rektor, hal ini dilakukan agar hasil temuannya dapat
MEKANISME PELAKSANAAN
AUDIT MUTU INTERNAL
AUDITOR LAPANGAN SESUAI DENGAN
REKTOR
PENUGASANNYA MELAKUKAN AUDIT DOKUMEN

01
MENGELUARKAN SURAT
PERINTAH 05 BERDASARKAN DPA YANG SUDAH DIISI OLEH
PRODI/DIREKTORAT
PELAKSANAAN AMI

REKTOR MENGADAKAN AUDITOR MEMBUAT DAFTAR PERTANYAAN AMI

06
YANG DISERAHKAN KEPADA AUDITEE SETIDAKNYA
02 KICK OFF MEETING
H – 1 DARI JADWAL AUDIT LAPANGAN

KEPALA BPM MEMBENTUK TIM AUDITOR MELAKSANAAN AUDIT LAPANGAN

03 AUDIT YANG TERDIRI DARI


AUDITOR MUTU INTERNAL
07 SESUAI DENGAN WAKTU YANG DISEPAKATI KE
LOKASI PRODI/UNIT

UNIVERSITAS

KETUA DAN SEKRETARIS PRODI DENGAN


DIDAMPINGI KOORDINATOR KENDALI MUTU (KKM) AUDITOR MELAKUKAN RAPAT HASIL AUDIT

04 DI SETIAP PROGRAM STUDI MENGISI LAPORAN


KINERJA PROGRAM STUDI (LKPS) DARI IAPS 4.0,
DAN DAFTAR PENGECEKAN AUDIT (DPA) SEBAGAI
08 LAPANGAN DAN MENYAMPAIKAN KEMBALI KEPADA
AUDITEE UNTUK MENDAPAT PERSETUJUAN

BENTUK EVALUASI DIRI.


AREA & OBJEK, WAKTU PELAKSANAAN,
PELAKSANA AUDIT MUTU INTERNAL

AREA AUDIT :

• A.03 STANDAR PROSES


PEMBELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA AUDIT MUTU INTERNAL
• A.05 STANDAR DOSEN DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN AMI :
• A.08 STANDAR SARANA DAN • Auditor 1 :
PRASARANA B.03 STANDAR Imsar Gunawan, S.Si, M.Si
PROSES PENELITIAN 9 OKTOBER 2020 • Auditor 2 :
• C.03 STANDAR PROSES PKM
• D.02 STANDAR TATA PAMONG, Widya Nurcahayanty
TATA KELOLA DAN KERJASAMA Tanjung, ST, MT, MBA
Objek Audit :
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
HASIL AUDIT LAPANGAN
Berdasarkan hasil Audit Lapangan ditemukan 2 standar dalam kategori KTS-Mayor yaitu standar yang terkait
dengan rasio dosen : mahasiswa dan pemenuhan kualifikasi tendik terkait sertifikasi.

Sedangkan standar yang termasuk kedalam KTS-Minor terdapat 6 standar yaitu jumlah kecukupan dosen beserta
JJA nya yang belum memenuhi standar yang telah ditetapkan, kelebihan jumlah mahasiswa bimbingan skripsi,
kecukupan jumlah tendik yang dibutuhkan, serta keterbatasan sarana prasarana yang dimiliki oleh Fakultas yang
mendukung proses pembelajaran.

Standar yang termasuk dalam KTS-Observasi terdapat 2 standar yang terkait dengan belum terlaksananya hasil
evaluasi penelitian dan PkM oleh Fakultas
HASIL AUDIT LAPANGAN
"TABEL KETERCAPAIAN SASARAN STANDAR"
HASIL AUDIT LAPANGAN
Permintaan Tindakan Koreksi (PTK) berdasarkan hasil temuan dalam Audit Lapangan dianalisis dan dikategorikan dalam 3
kategori, yaitu:

A. KTS-MAYOR
Berdasarkan hasil Audit Lapangan terlihat bahwa ada perbedaan data antara UPPS, DAAPPMB dan PDKSI, mengenai jumlah dosen dan mahasiswa
sehingga terdapat perbedaan perhitungan rasio dosen : mahasiswa. Hal ini menjadi KTS-Mayor karena sangat berpengaruh dalam strategi UPPS untuk
memenuhi kebutuhan SDM bagi prodi-prodi di bawah koordinasinya. Akar masalahnya adalah adanya penambahan jumlah mahasiswa yang cukup
ekstrim di Tahun Akademik 2018-2019 dan 2019-2020, yang tidak diikuti dengan pemenuhan jumlah dosen yang memadai

B. KTS-MINOR
Berdasarkan hasil Audit Lapangan, perhitungan UPPS menunjukkan kebutuhan akan rekrutmen 20 orang dosen. Rekrutmen ini perlu diikuti dengan
perencanaan untuk peningkatan JJA dosen, agar persentase dosen dengan JJA LK dan GB dapat tetap terjaga.

C. KTS-OBSERVASI
Berdasarkan hasil Audit Lapangan UPPS telah mempunyai renstra penelitian yang memayungi penelitian dosen. Akan tetapi belum dilakukan evaluasi
mengenai relevansi penelitian dan pengembangan keilmuan program studi, untuk dapat diintegasikan ke dalam materi pembelajaran
HASIL AUDIT LAPANGAN
Permintaan Tindakan Peningkatan

Berdasarkan hasil Audit Lapangan permintaan tindakan peningkatan yang direkomendasikan di FEB yaitu:
• Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran sudah terlaksana dengan baik karena adanya kolaborasi dengan
Pihak Haruka. UPPS perlu merancang SOP terkait kegiatan monev pelaksanaan proses pembelajaran dalam program
reguler (bukan Program Blended Learning) dan melakukan sosialisasi SOP kepada dosen dan mahasiswa.
• Hampir semua dosen merupakan anggota asosiasi keilmuan yang terkait. UPPS perlu mengupayakan penambahan jumlah
kepesertaan asosiasi untuk DT serta meningkatkan keaktifannya dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh asosiasi.
• UPPS perlu meningkatkan kualitas kerjasama:
• Melakukan pengukuran, monitoring, dan evaluasi kepuasan mitra secara berkala untuk digunakan sebagai acuan
pengembangan Fakultas.
• Menambah jumlah SPK yang dapat dikerjakan dengan Fakultas/Prodi dengan mitra strategis
KESIMPULAN
Berdasarkan Audit Lapangan pada Fakultas Hukum dalam lingkup audit Standar
Proses, Penilaian dan Pengelolaan Pembelajaran dapat disimpulkan sebagai
berikut:
• Berdasarkan 17 standar yang diukur dalam hasil Audit Lapangan disimpulkan
bahwa terdapat 10 temuan ketidaksesuaian yaitu 2 temuan termasuk dalam
kategori KTSObservasi, 6 temuan dalam kategori KTS-Minor, 2 standar
termasuk termasuk dalam kategori temuan KTS-Mayor.
• Kesesuaian Audit Lapangan terdapat pada 7 standar dengan nilai pencapaian
kesesuai standard sebesar 41%.
REKOMENDASI
1. PENINGKATAN KUALITAS SDM UNTUK MENDUKUNG PROSES PEMBELAJARAN:
2. PENINGKATAN KUALITAS PROSES PEMBELAJARAN :
Pemenuhan jumlah dosen – penambahan 20 orang :
• Melakukan analisis dan pemetaan kebutuhan dosen secara akurat sebagai dasar untuk • Mengambil praktek terbaik (best practice) dari program Blended
strategi rekrutmen dosen.
Learning untuk diterapkan dalam melakukan monitoring dan
• Merancang peta jalan rekrutmen dosen agar bidang ilmu dan kompetensi dosen yang
evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran program reguler.
direkrut, sejalan dengan peta jalan penelitian unggulan prodi.
• Merancang SOP untuk pengintegrasian hasil penelitian dan PkM ke
• Bekerjasama dengan SDM untuk perencanaan rekrutmen dosen, karena kondisi ini
harus ditangani secara khusus. dalam proses pembelajaran, dan melakukan evaluasi proses

PENINGKATAN KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI DOSEN/TENDIK :


pengintegrasian secara berkala.

• Memberikan workshop, pendampingan, dan rencana peningkatan JJA untuk DT.


• Mendorong jumlah kepesertaan DT dalam asosiasi terkait dan meningkatkan
keaktifannya dalam kegiatan asosiasi. 3. PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
• Bekerjasama dengan SDM untuk merancang pengembangan tendik dengan
• Melakukan survei kepuasan mitra kerjasama secara berkala untuk
melakukan sertifikasi sesuai keunikan prodi.
digunakan sebagai umpan balik untuk pengembangan Fakultas/Prodi.
• Meningkatkan jumlah kegiatan kerjasama yang dapat dikerjakan
PERANCANGAN RENSTRA/RENOP DAN RKAT FAKULTAS BERKENAAN DENGAN SDM :

• Merencanakan sertifikasi khusus laboran dan dianggarkan dalam RKAT Fakultas.


Fakultas/Prodi.

• Merencanakan pengembangan laboratorium dalam Renstra dan dianggarkan dalam


RKAT Fakultas.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai