BAB I
PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
Audit Mutu Internal yang kemudian disingkat menjadi AMI merupakan salah satu
persyaratan yang harus dipenuhi oleh perguruan tinggi sebagai bentuk refleksi evaluasi
diri yang dilakukan oleh institusi tersebut. AMI dimaksudkan untuk meninjau tingkat
kesesuaian dan efektivitas penerapan sistem manajemen Mutu (SMM) yang telah
ditetapkan dan menjadi dasar arah strategi dan sasaran mutu perguruan tinggi yang
ingin dicapai dan tertuang dalam manual mutu. Pimpinan perguruan tinggi (Rektor)
memastikan penetapan proses audit internal berjalan dengan efektif dan efisien untuk
mengakses kekuatan dan kelemahan sistem manajemen mutu (SMM).
Proses audit internal berfungsi sebagai alat manajemen untuk asesmen mandiri
terhadap semua proses atau kegiatan yang telah diselenggarakan oleh perguruan tinggi
dan ditunjuk dalam SMM. Proses audit internal menyediakan perangkat untuk
memperoleh bukti objektif bahwa persyaratan klausul-klausul ISO 9001:2015 perguruan
tinggi telah terpenuhi. Dalam penyelenggaraan AMI kali ini proses AMI telah mengalami
perubahan dari ISO 9001: 2008 menjadi ISO 9001:2015. Perubahan ini terjadi karena
adanya tantangan dalam penerapan manajerial di sebuah perusahaan dalam hal ini
Universitas Budi Luhur sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
pendidikan.Penerapan ISO 9001:2015 menjadi penting untuk dipahami pegiat
manajemen mutu karena klausul yang diberikan lebih rapi dan terstruktur serta berbasis
pada resiko manajemen dengan konsep PDCA atau Plan-Do-Check-Action, yang mana
sebelumnya pada ISO 9001:2008 lebih menekankan kepada preventive action dalam arti
upaya pencegahan terhadap ketidaksesuaian data antara target dan realisasi.
Audit internal ini penting dan wajib dilakukan di lingkungan perguruan tinggi yang
mengimplementasikan SMM ISO 9001:2015, untuk memastikan dilakukannya tindakan
perbaikan sesuai hasil temuan audit internal yang telah dilakukan. Tanggapan pimpinan
perguruan tinggi terhadap hasil temuan ini diwujudkan dalam bentuk rapat tinjauan
manajemen. Untuk itu Universitas Budi Luhur perlu adanya rambu rambu atau dibuatkan
Buku Pedoman dalam mengaudit.
9001:2015. Berikut ini akan dijelaskan terkait rumusan sasaran audit internal perguruan
tinggi yang dikelompokan menjadi 4 tahap, yakni:
a. Memastikan kelengkapan dokumen sistem manajemen mutu
b. Memastikan penerapan sistem manajemen mutu
c. Memastikan efektivitas hasil
d. Mengukur kinerja manajemen organisasi dan kepuasan pelanggan
2. Manfaat Audit
Memberikan pengetahuan kepada para auditor dan auditee sebagai bentuk pelaksanaan
pendekatan implementasi dan penerapan ISO 9001:2015 dilingkungan Universitas Budi
Luhur.
Memberikan informasi terkait pelaksanaan audit mutu internal di lingkungan Universitas
Budi Luhur tentang teknik dasar audit.
3. Dasar Hukum
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang perubahan
kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
b. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
62 Tahun 2016 tentang Sistem Panjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
c. SK Rektor No.010 tahun 2016 tentang Pembentukan Gugus Penjaminan Mutu
Fakultas Universitas Budi Luhur.
d. SK Rektor No.034 tahun 2017 tentang pemberlakuan Dokumen Sistem Penjaminan
Mutu (SPMI) Universitas Budi Luhur.
BAB II
AUDITOR DAN AUDITEE
1. Auditor AMI
1.1. Kriteria Auditor
Auditor AMI Universitas Budi Luhur adalah perorangan Karyawan dan Dosen
Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti yang telah mengikuti Pelatihan ISO 9001:2015
dan dinyatakan lulus dengan bukti Bersertifikat Pelatihan ISO.
Kriteria Auditor Universitas Budi Luhur adalah sebagai berikut:
a. Dosen dan karyawan Pendidikan Budi Luhur Cakti
b. Berpendidikan Minimal S1
c. Mampu berkomunikasi dengan baik
d. Mampu bekerjasama dengan Team
e. Mempunyai pengetahuan, keterampilan dan pengalaman audit untuk
melaksanakan kegiatan audit;
f. Melaksanakan pelayanan audit mutu internal sesuai dengan Panduan dan
Manual Prosedur Audit Mutu Internal.
g. Selalu meningkatkan pengetahuan efektivitas dan mutu layanannya.
Semua yang dicantumkan dalam PNC dan OFI harus didiskusikan pada audit
berikutnya
5.4 Perencanaan
5.4.1 Sasaran Mutu
5.4.2 Perencanaan Sistem Manajemen Mutu
5.5 Tanggung Jawab, Kewenangan & Komunikasi
5.5.1 Tanggung Jawab dan Kewenangan
5.5.2 Wakil Manajemen
5.5.3 Komunikasi Internal
5.6 Tinjauan Manajemen
5.6.1 Umum
5.6.2 Masukan Tinjauan
5.6.3 Keluaran Tinjauan
2. Auditee
Auditee adalah Karyawan Organisasi atau Fakultas dan Direktorat/Bagian/Unit yang
diaudit, untuk menjamin Kinerja atau operasi sesuai dengan SMM.
Kewajiban Auditee tergantung dari waktu yang dibutuhkan untuk menindak lanjuti
temuan tersebut. Untuk temuan yang bisa segera dilakukan koreksinya, waktu maksimal
yang diberikan adalah 5 hari. Auditor akan melakukan kunjungan ulang (sesuai waktu
yang disepakati) dan memeriksa hasil koreksi. Untuk yang tidak dapat di selesaikan
dalam 5 hari, akan dicantumkan sebagai temuan NC atau D; dalam hal ini auditee dalam
5 hari wajib menyerahkan rencana tindak lanjut penanganan temuan.
Auditee dalam lingkup Universitas Budi Luhur adalah sebagai berikut:
1. Fakultas Teknologi Informasi
2. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Fakultas Teknik
4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
5. Fakultas Ilmi Komunikasi
6. Direktorat Keuangan
7. Direktorat Promosi
8. Direktorat Kerjasama
9. Direktorat Administrasi Akademik
10. Direktorat Administrasi Umum
11. Lembaga Penjaminan Mutu
BAB III
PELAKSANAAN AMI
1. Tahapan AMI
1.1. Rapat Auditor
Lembaga Penjaminan Mutu mengadakan rapat dengan para auditor untuk
membahas :
a. Kesediaan waktu para auditor
b. Waktu Pelaksanaan Audit Mutu Internal
c. Dokumen Mutu yang ada pada Auditee
d. Laporan AMI oleh Auditor
Auditor wajib menjaga semua kerahasiaan yang ditemui pada seluruh fase
audit
BAB IV
RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN
Rapat Tinjauan Manajemen adalah Rapat Evaluasi dengan penerapan Sistem Manajemen
Mutu (SMM) di lingkungan Universitas Budi Luhur.
Rapat Tinjauan Manajemen ini dilaksanakan oleh Wakil Manajemen (Lembaga Penjaminan
Mutu) dengan mengundang para Pimpinan Unit, yaitu Rektor, Para Deputi, Para Dekan dan
para Direktur dengan bertujuan memberikan pedoman kepada semua Jajaran Pimpinan
Manajemen untuk membuktikan komitmennya terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen
Mutu (SMM) dengan melakukan evaluasi Sistem Manajemen Mutu secara berkala yang
berhubungan dengan Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Kepuasan Pelanggan.
Dasar Rapat Tinjauan Manajemen:
a. Dipimpin oleh Pimpinan Manajemen ( Wakil manajemen dan Rektor)
b. Dilakukan setiap 1 ( satu) tahun sekali
c. Untuk membahas kesesuaian, kecukupan dan efektifitas Sistem Manajemen Mutu
d. Untuk Penilaian kesempatan, Peningkatan, kebutuhan perubahan sistem,dan kebijaksan
Sasaan Mutu
1.Tujuan
a. Untuk memacu tercapainya budaya etis bagi profesi auditor mutu internal.
b. Untuk menumbuhkan kepercayaan bagi auditor
c. Membantu auditor menafsirkan asas-asas audit mutu internal dalam
penerapan praktis dan untuk memandu auditor dalam berperilaku etis.
2. Komponen
Kode etik merupakan norma perilaku yang perlu dimiliki oleh auditor mutu internal, terdiri
atas dua komponen, yaitu:
a. Asas kode etik audit mutu internal dan
b. Perilaku auditor mutu internal.
3. Asas
a. Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Integritas
c. Objektivitas
d. Kerahasiaan
e. Kompetensi
f. Independen
Keenam asas kode etik tersebut melandasi sikap dan perilaku auditor mutu internal dalam
menjalankan tugas.
b. Intergritas
Integritas auditor mutu internal akan menumbuhkan kepercayaan yang pada
gilirannya akan menyebabkan kepatuhan pada keputusan yang dibuat, sehingga
auditor harus:
1. Melaksanakan audit dengan jujur dan bertanggungjawab.
2. Mematuhi Panduan Audit dan membuat laporan audit sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
3. Tidak melakukan tindakan yang mendiskriditkan profesi auditor dan/ atau
organisasi.
4. Mendukung terlaksananya tujuan audit.
c. Objektivitas
Auditor mempunyai objektivitas profesional dalam mengumpulkan, mengevaluasi
dan menyampaikan informasi tentang aktivitas atau proses yang sedang diaudit.
Auditor membuat evaluasi apa adanya dari semua keadaan yang relevan dan
tidak terpengaruh oleh kepentingan perorangan atau tidak terpengaruh oleh
pihak-pihak lain dalam mengambil keputusan, sehingga auditor harus :
1. Tidak melakukan aktivitas yang dapat merusak objektivitas audit mutu
internal;
2. Tidak menerima pemberian apapun yang mengakibatkan tidak berlaku
adil;
3. Wajib melaporkan semua fakta hasil audit.
d. Kerahasiaan
Auditor tidak akan menyampaikan fakta hasil audit kepada fihak yang tidak berhak,
sehingga auditor harus:
1. Menjaga kerahasiaan fakta hasil audit yang diperoleh dalam malaksanakan
tugasnya.
2. Menghindari penyalahgunaan fakta hasil audit yang diperolehnya untuk
keuntuingan pribadi atau menggunakan fakta hasil audit tersebut dengan
Nomor dokumen : KEA.DPM.05
UNIVERSITAS BUDI LUHUR Revisi :0
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU Tgl. Berlaku : 11-03-2019
KODE ETIK AUDITOR Halaman : 3 dari 4
cara yang melawan hukum atau yang merugikan tujuan dan etika
kelembagaan.
f. Kompetensi
Auditor menerapkan semua pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya dalam
melaksanakan audit mutu internal, sehingga auditor harus:
1. Mempunyai pengetahuan, keterampilan dan pengalaman audit untuk
melaksanakan kegiatan audit;
2. Melaksanakan pelayanan audit mutu internal sesuai dengan Panduan dan
Manual Prosedur Audit Mutu Internal.
3. Selalu meningkatkan pengetahuan efektivitas dan mutu layanannya.
g. Independensi
Auditor bebas dari pengaruh dan campurtangan dari luar, sehingga auditor harus :
1. Bebas dari pengaruh setiap pekerjaan dalam bidang yang diaudit atau
yang pernah menjadi tanggungjawabnya;
2. Tidak memihak kepada siapapun;
3. Tidak terlibat dalam pertentangan kepentingan dengan teraudit.
5. Sanksi
Auditor yang melanggar kode etik audit mutu internal akan dinilai dan ditindak
sesuai prosedur penegakan disiplin yang berlaku.
Kode etik ini berlaku untuk perorangan dan kelompok yang melaksanakan audit mutu
internal di Universitas Budi Luhur.