160404020015
Pengauditan Lanjutan (ISA dan ACL)
Mengapa ISA ?
Para praktisi juga ingin mengetahui, berapa besarnya biaya dari perubahan ini. Apa
saja komponen biaya ini.
Kekuatan Pasar
KAP Indonesia yang mempunyai jaringan global (seperti the Big Four) dan jaringan
international lainnya (banyak di antaranya second-tier firms) melayani klien global
dan international yang mengadopsi standar-standar IFAC. Beberapa di antarannya
sejak awal 2000-an sudah aktif melatih partner dan staf dengan metodologi audit
berbasis ISA, berkomunikasi dan menyiapkan klien audit mereka dengan
mengenalkan ketentuan-ketentuan dan kewajibam yang ditetapkan ISA.
Bagi KAP yang melayani client audit semcam ini, ISA bukan pilihan. Atau lebih
tepatnya “ pilih ISA atau pilih keluar dari jaringan kerja sama global atau jaringan
kerja sama international,” sangat jelas bahwa kekuatan pasar merupakan penentu
Dampak adopsi ISA
Suatu studi yang dilakukan oleh Annette G. Kohler dan rekan- rekan dari Univesity
of Duisburg-Essen, membuat perkiraan kenaikan biaya ini dalam kerangka penerapan
ISA oleh negara-negara masyarakat Uni Eropa.
Untuk memahami kenaikan biaya yang diperkirakan studi tersebut. Ada beberapa
pengertian yang perlu dipahami, adalah sebagai berikut:
Standar yang ideal akan mengasilkan keseimbangan antara aturan dan prinsip,
sehingga akan menghasilkan suatu laporan keuangan yang berkualitas. Menurut
DiPazza at all (2008) Karakteristik laporan keuangan yang berkualitas itu sendiri
diantaranya yaitu :
2. Ditulis dengan bahasa yang ringkas dan jelas agar mudah dipahami oleh pengguna
laporan keuangan.
5. Didsarkan pada ruang lingkup yang tepat yang ditujukan area yang luas.
Perbedaan principle based dan rule based dilihat dari beberapa sisi:
1. Sifat, dilihat dari sifatnya principle based mempunyai sifat yang lebih umum,
sedangkan rule based sifatnya lebih spesifik dan rinci
2. Isi, Principle based berisi apa yang seharusnya dilakukan sedangkan isi dari rule
based memuat tentang bagaimana harus dilakukan
3. Karakteristik, dari bentuk karakteristiknya principle based cenderung lebih ringkas
dan padat sedangkan pada rule based lebih kompleks dan cenderung lebih banyak
penomorannya;
Principle Based Standard memiliki keunggulan yang tidak dimiliki Rule Based
standard, antara lain :
1. Mudah dipahami
1. Kurang lengkap, lebih tepatnya bahwa rule based selalu dirasa kurang lengkap
isinya
2. Cenderung tidak bisa bertahan lebih lama Karena isinya yang eksplesit, dan tidak
bisa menyesuaikan terhadap perubahan lingkungan akuntansi pada saat ini
1. Tahap Adopsi (2008 – 2011), IFRS pada tahun tersebut diadopsi ke PSAK,
https://rdhsak.wordpress.com/2018/02/04/principle-based-accounting-standard-vs-
rules-based-accounting/