Anda di halaman 1dari 12

RESUME

BAHASA INDONESIA DAN KARYA ILMIAH


CARA MEMBUAT RUJUKAN, KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA
DOSEN PENGAMPU
DOSEN : GUSNAYETTI, M.Pd

NAMA : Belli yatra


NO. Bp. : 1910023810156
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
IMAM BONJOL PADANG
2019 / 2020
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Penulisan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka memiliki teknik-teknik tersendiri.
Diantaranya teknik penulisan kutipan yang dibedakan menjadi dua, yaitu kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung. Dalam kutipan langsung terdapat teknik kutipan kurang dari 40 kata (4 baris),
40 kata (4 baris), dan kutipan yang sebagian dihilangkan. Sedangkan dalam kutipan tidak langsung
ditulis dengan bahasa penulis sendiri.
Menurut Marzuki (dalam Tim MKU Bah asa Indonesia, 2012:169) Catatan kaki atau
footnotes berguna untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, buah pikiran, faktafakta atau
ikhtiar. Juga termasuk komentar mengenai suatu hal yang dikemukakan dalam teks. Nomor footnote
sesuai dengan nomor kutipan. Tiap bab dimulai dengan nomor 1.
Penulisan daftar pustaka memiliki 15 teknik yang berbeda, teknik-teknik tersebut dibedakan
berdasarkan jenis sumber rujukan seperti buku, jurnal, skripsi, dan lain sebagainya.
Segala bentuk pernyataan, opini, kesimpulan, dan teori yang diambil dari karya orang lain,
baik menggunakan salah satu maupun campuran gaya penulisan merujuk, harus disebutkan
sumbernya. Hal ini untuk menghindari adanya plagiasi, sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku,
dan sebagai penghargaan terhadap karya orang lain. Oleh karena itu, mengingat pentingnya rujukan,
kutipan, dan daftar pustaka dalam penulisan karya ilmiah. Dalam makalah ini penulis akan
memaparkan teknik dalam penulisan kutipan, gaya penulisan rujukan, teknik penulisan catatan kaki,
dan teknik penulisan daftar pustaka
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penulisan ini antara lain :

1. Bagaimana gaya penulisan rujukan?

2. Apa sajakah jenis kutipan dan bagaimana teknik penulisannya?

3. Apa sajakah teknik dalam menulis daftar pustaka?

C. TUJUAN

Berdasarkan Rumusan Masalah diatas memperoleh tujuan tujuan yaitu :

1. Untuk mengetahui gaya penulisan rujukan.

2. Untuk mengetahui jenis kutipan dan teknik penulisan kutipan.

3. Untuk mengetahui teknik dalam menulis daftar pustaka.


BAB II

PEMBAHASAN
A.Gaya Penulisan Rujukan (References Styles)

Gaya penulisan rujukan yang berlaku di lingkungan akademik meliputi beberapa model.
Sejumlah model yang berkembang antara lain adalah APSA (American Political Science Association),
AMA (American Medical Association), APA (American Psychological Association), MLA (Modern
Language Association), CBE (Council of Biology Editors), Chicago dan Turabian, Harvard, dan
Vancouver. Sekalipun secara prinsip memiliki aturan standar yang sama, masing-masing
mengembangkan dan/atau memiliki keunikan dalam merujuk dan menyusun daftar Pustaka. (Tim MKU
Bahasa Indonesia, 2012:162). Berikut merupakan contoh tata penulisan merujuk yang standar

Runningnote Footnote dan Endnote


(1). Nama pengarang muncul dalam kalimat

Dalam salah satu studi yang cukup popular, Dalam salah satu studi yang cukup popular,
Wignjosoebroto (2003) menegaskan bahwa Wignjosoebroto1 menegaskan bahwa
pendidikan tinggi di Indonesia telah pendidikan tinggi di Indonesia telah
mengalami... Siahaan (2000), dalam salah mengalami... Siahaan1, dalam salah satu
satu tulisannya, menyebutkan "mutu tulisannya, menyebutkan 'mutu pendidikan di
pendidikan di sejumlah negara. sejumlah negara...'

(2). Nama pengarang tidak muncul dalam tulisan

Satu studi yang baru baru ini dilakukan Satu studi yang baru-baru ini dilakukan
(Nasikun,2004) menunjukkan bahwa... menunjukkan bahwa... Pelaksanaan pemilihan
Pelaksanaan pemilihan (Pemilu) merupakan umum (Pemilu) merupakan wujud konkret
wujud konkret penerapan sistem demokrasi... penerapan sistem demokrasi...
(Surbakti, 2001)

(3). Jika pengarang menerbitkan lebih dari satu kali dalam tahun yang sama the subject...

Johnson (1994a) discussed


4). Dua dan lebih dari dua pengarang
Jones and Hull (2004) have argued that... Kurtubi
dan kawan-kawan (1998) mengajukan
argumentasi, ' Turunnya produksi saat ini
adalah akibat rendahnya tingkat investasi
dalam enam tahun terakhir... Selain itu
teriadi...' Office cost amount to 20% of total
costs in most
business (Wilson et al, 1997)
(5). Nama pengarang tidak diketahui
Pemerintahan di Indonesia saat ini punya
rekor bagus... (Anonim 2005:6)

(6). Artikel koran tanpa pengarang


Sidang kabinet yang berlangsung dua hari
diharapkan... (Kompas, 2005:6)
(7). Rujukan yang diperoleh dari sumber lain, bukan sumber asli
A study by Smith (in Jones, 1994) indicated that...
(tabel 1. Tata penulisan rujukan)

Menurut Holland (dalam Tim MKU Bahasa Indonesia, 2012:165) Segala bentuk pernyataan, opini,
kesimpulan, bahkan teori yang diambil dari karya orang lain, baik menggunakan salah satu maupun
campuran gaya penulisan merujuk, harus disebutkan sumbernya dan/atau diberi rukan. Hal ini untuk
menghindari adanya plagiasi, sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, dan sebagai penghargaan
terhadap karya orang lain.

Menurut Educational services and Learning support, Central Queensland University (dalam Tim
MKU Bahasa Indonesia, 2012:165) Model penulisan rujukan (references) dapat dikelompokkan menjadi
dua bentuk aidhor-date systems dan numerical

1. Author-date system, merupakan model penulisan runningmote atau in-lext author- date citations,
yang umumnya dianut oleh Harvard systems AGPS Australian Government publishing systems)
dan APA systems demikian, sistem Chicago/Turabian juga Namun menggunakan model penulisan
runningnote ini.

2. Munierial systems cenderung menggunakan pola penulisan footnote (catatan kaki) dan dndndie
(catatan akhir) yang biasa dimasukkan ke dalam model Oxford systems.

B. Jenis Kutipan dan Teknik Penulisan Kutipan

Terdapat dua jenis kutipan, yaitu kutipan langsung, dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung
ialah mengutip sebagian atau seluruhnya dari teks rujukan secara langsung (apa adanya) sesuai yang
ditulis dalam teks tersebut. Sedangkan kutipan tak langsung adalah jenis kutipan yang dikutip dari teks
tertentu dan dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri. (Tim MKU Bahasa Indonesia, 2012:166).
Penulisan kutipan langsung atau tidak langsung mempunyai bentuk yang berbeda.

1. Teknik Penulisan Kutipan Langsung


a. Kutipan Kurang dari 40 Kata (4 Baris)
Kutipan langsung yang kurang dari empat baris atau kurang dari 40 kata (4 baris) ditulis di antara
tanda kutip (“...”) sebagai bagian terpadu dalam teks, dan diikuti nama penulis, tahun,

dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan
tahun dan nomor halaman di dalam tanda kurung. (Tim MKU Bahasa Indonesia, 2012:166)

Contoh :

Suharno (1995:124) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan
kemajuan belajar”

kesimpulan penelitihan tersebut adalah “adanya hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan
kemajuan belajar (Suharno 1995:124)

b. Kutipan 40 Kata (4 Baris) atau Lebih

Kutipan 40 kata (4 baris) atau lebih ditulis secara terpisah dari teks yang mendahuluinya (tanpa
tanda kutip), ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan , dan diketik dengan jarak spasi tunggal.
Nomor halaman juga ditulis. (Tim MKU Bahasa Indonesia, 2012:167)

Contoh :
Bodhi tercenung. Sebuah surat rupanya. Surat jangkal yang tak ia mengerti. Orang aneh mana
yang menuliskannya, lalu kenapa bisa tersimpan dalam harddisk komputer di warnet kecil ini?
dan rangkaian kecil itu terus berlanjut. Kucing menyebrang, jalur pulang pergi yang dipilih si
kembar, dan seterusnya. Tanpa pula bisa ia jelaskan, Bodhi merasa surat itu mengarah padanya
(Dee, 2002:209)

c. Kutipan yang Sebagian Dihilangkan

Apabila dalam mengutip langsung terdapat kata-kata dalam kalimat yang dibuang, katakata yang
dibuang diganti dengan tiga titik. “semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ...
diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:278)

Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik.

“.... ketika manusia sudah mengatasi semua kebutuhan dasarnya untuk bertahan hidup, maka ia pun
dimungkinkan untuk mengejar pencarian yang lebih tinggi, aktualisasi diri, pengetahuan tentang dirinya
sendiri di level yang paling dalam. Dia adalah orang di level itu(Dee, 2001:4243.)

2. Teknik Penulisan Kutipan Tidak Langsung


Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahaasa penulisan sendiri
ditulis dengan bahasa penulisan sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu

dalam teks. Nama penulis bahan kutipan apat disebut terpadu dalam teks atau disebut dalam kurung
bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. (Tim MKU Bahasa
Indonesia, 2012:168-169)

Contoh :

Sastra memang berbeda dengan laporan jurnalisme yang berbicara fakta. Fakta da[at ditutupi
atau dilenyapkan,tetapi kebenaran yang ada dalam sastra menyatu dalam udara
(Ajidarma,1997:1).

Ajidarma (1997:1) mengemukakan bahwa sastra memang berbeda dengan laporan jurnalisme yang
berbicara fakta. Fakta dapat ditutupi atau dilenyapkan, tetapi kebenaran yang ada dalam sastra menyatu
dalam udara.

C. Teknik Penulisan Cataan Kaki (Footnotes)


Menurut Marzuki (dalam Tim MKU Bahasa Indonesia, 2012:169) Catatan kaki atau footnotes
berguna untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, buah pikiran, faktafakta atau ikhtiar. Juga
termasuk komentar mengenai suatu hal yang dikemukakan dalam teks. Nomor footnote sesuai dengan
nomor kutipan. Tiap bab dimulai dengan nomor 1. Menurut Dwiloka dan Riana (dalam Tim MKU Bahasa
Indonesia, 2012:169) Menempatkan footnotes pada halaman berikutnya tidak diperbolehkan. Footnotes
harus pada halaman yang sama dengan kutipannya.
Perhatikan contoh penulisan catatan kaki berikut. Selanjutnya dikatakan bahwa apabila seseorang
telah ditangkap dan ditahan, tetapi ternyata tidak cukup bukti bahwa yang bersangkutan melanggar hukum,
maka praperadilan1. Harus memeriksa dan memutuskan nasib tersangka.

1 Praperadilan adalah lembaga yang akan memeriksa atau menuntut sah atau tidak sahnya suatu penangkapan dan penahanan
terhadap seseorang.

Dalam footnotes ditemukan istilah – istilah berikut.

1. Ibid = ibidem artinya kutipan diambil dari sumber yang sama tanpa disela oleh sumber lain;
2. Opcit. = opere citato, artinya kutipan diambil dari sumber yang telah disebut sebelumnya pada halaman
yang berbedadan telah diselingi oleh sumber lain;

3. Loock.cit = loco citato, artinya kutipsn diambil dari sumber dan halaman yang sama yang telah disela
oleh sumber lain.

D. Teknik Menulis Daftar Pustaka

Penulisan daftar rujukan atau daftar rujukan merupakan daftar pustaka yang berisi buku, makalah,
artikel, atau bahan lainnya yang dikutip, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang
dibaca akan tetapi tidak dikutip, tidak dicantumkan dalam daftar rujukan. Sedangkan semua bahan yang
dikutip secara langsung maupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
(Pedoman Penulisan Skripsi, 2012) Beberapa unsur yang ditulis dalam daftar pustaka meliputi :

1. Nama penulis, ditulis dengan urutan : nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik;

2. Tahun penerbitan;

3. Judul,termasuk sub judul;

4. Kota tempat penerbitan;

5. Nama penerbit.

Unsur-unsur di atas dapat berfariasi bergantung jenis pustakanya. Jika penulisanya lebih dari satu,
cara peulisan namanya sama dengan penulis pertama. Nama penulis yang terdiri atas dua bagian ditulis
dengan urutan : nama akhir, diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak, asal konsisten).

Penulisan artikel jurnal hendaknya memahami jenis-jenis gaya penulisan yang ada dan benar-
benar memahami gaya selingkung dari tiap jurnal yang hendak dituju ( hendak memuat tulisan anda ) dan
berusaha utuk mematuhinya. Sedangkan para pengelola jurnal, khususya editor pelaksana, hendaknya
konsisten dalam hal merujuk dan memahami teknik perujukan serta peulisan daftar pustaka.

Berikut ini beberapa petunjuk yang dapat diikuti dalam penulisan daftar pustaka.

a. Rujukan dari Buku


Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, dan diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan
huruf miring ( italic), dengan huruf kapital pada setiap awal kata, kecuali kata hubung atau kata
tugas. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:).
Contoh : admiranto, A. Gunawan. 2004.tatasuya dan alam semesta. Yogyakarta: kaisius. Jika ada
beberapa buku yang dijadikan rujukan oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang
sama pula, data tahun penerbitan diikuti dengan lambang huruf a,b,c, dan seterusnya, urutanya
secara kronologis atau berdasarkan abjed judul buku-bukunya.

Contoh :

kornet, L.dan K.Weeks. 1985a. Career Ladder Plans : trends and emergingissue1985.
Atlanta, GA : career ladder clearing house.

b. Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel atau Karya (Ada Editornya)
Penulisannya seperti menulis rujukan buku ditambah dengan tulisan (Ed.) baik untuk satu maupun
lebih editor, di antara nama penulis dan tahun penerbitan.
Contoh : Cornfeld,Gaalyahu (Ed.). 1964. Pictorial Biblical Encyclopedia: A Visual Guide to The
Old and New Testament.New Yok: The MacMillN Company. Jabrohim (Ed.).2001.Metodologi
Penelitian Sastra.Yogyakarta:Hanindita.
c. Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel diapit tanda
kutip (“...”) tanpa cetak miring ( italic). Nama editor itulis seperti menulis nama biasa,diberi
keterangan (Ed.) baik untuk satu editor maupun lebih. Judul buku kumpulannya ditulis dengan
huruf miring (italic), dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.
Contoh : Pradopo,Rachmat Djoko.2001.”Penelitian sastra dengan pendekatan semiotik”.Dalam
Jabrohim(Ed.),Metologi Penelitian Sastra (hlm.30- 35).Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.
d. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal
Dalam penulisan rujukan artikel dalam jurnal ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam
susunannya, sebagai berikut:
1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama penulis dibalik);
2. Tahun penerbit diakhiri tanda titik;
3. Judul artikel diapit tanda kutip (menggunakan huruf kapital dalam setiap katanya kecuali
kata hubung dan kata tugas) diakhiri tanda titik;
4. Nama jurnal (ditulis dengan cetak miring, menggunakan huruf kapital dalam setiap
katanya kecuali kata tugas);
5. Jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (ditulis dalam kurung dan diikuti tanda titik dua (:)
setelahnya), dan nomor halaman artikel.
Contoh :
Hanafi, A. 1998. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengabdosian Inovasi”. Forum
Penelitian, 1(1):33-47
e. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM
Penulisan dalam daftar rujukan samadengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak, ditambah
dengangan menyebutkan CD-ROMnya dalam kurung. Beberapa unsur yang harus diperhatikan
dalam susunannya, sebagai berikut:
1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama penulis dibalik);
2. Tahun penerbit;
3. Judul artikel diapit tanda kutip (menggunakan huruf kapital dalam setiap katanya);
4. Nama jurnal (menggunakan huruf kapital dalam setiap katanya kecuali kata tugas) diakhiri
tanda koma,
5. Jurnal tahun ke berapa, dan nomor halaman artikel dipisah dengaan tanda titik dua(:)
6. Penyebutan CD-ROM (dalam kurung dan diikuti tahun pembuatan artikel.
Contoh :
Krashen, S., M. Long, dan R. Scarella. 1997. “Age, Rate, and Eventual Attaintment in
Second Language Acquisition” TESOL Quartely, 13:78-82 (CD-ROM: TESOL
Quaertely Digital, 1997).
f. Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran
Dalam penulisan rujukan artikel dalam majalah atau koran ada beberapa unsur yang harus
diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:
1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama penulis dibalik);
2. Tahun penerbit diakhiri tanda titik;
3. Judul artikel diapit tanda kutip (menggunakan huruf kapital dalam setiap katanya);
4. Nama majalah diakhiri tanda koma (ditulis dengan cetakan miring dan huruf kapital pada setiap
katanya);
5. Diikuti tanggal dan bulan terbit (jika ada);
6. Nomor halaman.
Contoh :
Awuy, Tommy F. 2001. “Supernova: Tantangan Baru bagi Kritik Sastra,” Kompas, 18 Maret,
hlm 12.
g. Rujukan dari Koran Tanpa Penulis
Dalam penulisan rujukan dari koran tanpa penulis ada beberapa unsur yang harus diperhatikan
dalam susunannya, sebagai berikut:
a. Nama koran diakhiri tanda titik (ditulis dengan dicetak miring);
b. Tanggal, bulan, dan tahun diakhiri tanda titik;
c. Judul ditulis diapit tanda kutip (ditulis huruf kapital pada setiap katanya);
d. Nomor halaman.

Contoh :

Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”, hlm. 14.

h. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan Tanpa Menyebutkan Nama
Penukis atau Lembaga
Dalam penulisan rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan tanpa menyebutkan
nama penulis atau lembaga ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam susunannya,
sebagai berikut:
1. Judul atau nama dokumen diakhiri tanda titik (dicetak miring);
2. Tahun penerbitan diakhiri tanda titik;
3. Kota penerbit dan nama penerbit dipisah dengan tanda titik dua (:).
Contoh :
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. 2004. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
i. Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut
Dalam penulisan rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut ada beberapa
unsur yang harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:
1. Nama penanggung jawab lembaga diakhiri tanda titik;
2. Tahun penerbit diakhiri tanda titik;
3. Judul karangan (dicetak miring);
4. Kota penerbitan;
5. Nama penerbitn karangan.
Contoh :
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan dan Pembentukan Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Yrama Widya.
j. Rujukan Berupa Karya Terjemahan
Dalam menulis rujukan yang bersumber dari karya terjemahan, ada beberapa unsur yang harus
diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:
1. Nama penulis asli diakhiri titik (nama dibalik);
2. Tahun peerbitan karya asli diakhiri tanda titik (jika tahun peenerbitan buku asli tidak
dicantumkan, ditulis dengan Tanpa tahun)
3. Judul terjemahan diakhiri tanda titik;
4. Nama penerjemah
5. Tahun terjemahan diakhiri tanda titik;
6. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisah dengan tanda titik dua (:).
Contoh :
Segers, Rien T. 1980.
Evaluasi Teks Sastra. Terjemahan oleh Suminto A. Sayuti 2000. Yogyakarta: Adicita
Karya Nusa.
k. Rujukan dari Skripsi, Tesis, Disertasi
Dalam penulisan rujukan dari skripsi, tesis, disertasi ada beberapa unsur yang harus diperhatikan
dalam susunannya, sebagai berikut:
1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama dibalik);
2. Tahun penerbit (tahun yang tercantum di sampul);
3. Judul skripsi, tesis, atau disertasi diakhiri tanda titik (diapit dengan tanda kutip (“));
4. Nama kota perguruan tinggi diakhiri tanda titik dua (:);
5. Nama fakultas diakhiri tanda koma;
6. Nama universitas.
Contoh : Retrani, Rachmi Dewi. 1998. “Aspek Seksualitas dan Makna dalam Novel Saman Karya
Ayu Utami.”. Skripsi. Surabaya: Fakultas Sastra, Universiras Airlangga.

i. Rujukan dari Makalah Seminar, Penataran, atau Lokakarya


Dalam penulisan rujukan dari makalah seminar, penataran, atau lokakarya ada beberapa unsur yang
harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:
1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama dibalik);
2. Tahun penerbit;
3. Judul makalah diapit tanda kutip;
4. Diikuti dengan pernyataan “Makalah disajikan dalam..” nama pertemua, lembaga penyelenggara,
dan tempat penyelenggara, tanggal serta bulannya.
Contoh :
Chasanah, Ida Nurul. 2004. “Representasi Zen Budhisme dalam Novel Musashi Episode Tanah
dan Supernova Episode Akar: Kajian Intertektualitas”. Makalah

dipresentasikan dalam Konferensi Internasional Kesusastraan Indonesia HIKSI 2004 i Hotel Santika
Manado, 25-27 Agustus 2004.

m.Rujukan dari Internet Berupa Karya Individu

Dalam penulisan rujukan dari internet berupa karya individu ada beberapa unsur yang harus
diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:

1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama dibalik);

2. Tahun penerbit diakhiri titik

3. Judul karya diakhiri tanda koma (diapit oleh tanda kutip dan);

4. Diberi keterangan dalam kurung (online);

5. Alamat sumber rurjukan dengan keterangan kapan diakses (ditulis dalam kurung).

Contoh :

Abadi, C.J. 2002. “Kumis Kucing”, (Online), (http://www.chang.jataabadi.com.jamujawa04htm/,


diakses 12 Desember 2003).

n. Rujukan dari Internet Berupa Artikel dari Jurnal

Dalam penulisan rujukan dari internet berupa artikel dari jurnal ada beberapa unsur yang harus
diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:

1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama dibalik)


2. Tahun penerbit diakhiri titik;

3. Judul artikel diapt tanda kutip;

4. Nama jurnal (ditulis miring dan diberi keterangan (Online);

5. Volume dan nomer jurnal;

6. Alamat sumber rujukan dan disertai keterangan diakses.

Contoh :

Griffith, A.I. 1995. “Coordinating Fammily and School: Mothering for Schoolinng”. Education Policy
Analysis Archive, (Online), Vol. 3, No. 1, (http://olam.ed.asu.edu/epaa/, diakses 12 Februari 1997).

o. Rujukan dari Internet berupa E-mail Pribadi

Dalam penulisan rujukan dari internet berupa e-mail pribadi ada beberapa unsur yang harus diperhatikan
dalam susunannya, sebagai berikut:

1. Nama pengirim (jika ada) disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim);

2. Tanggal, bulan, dan tahun;

3. Topik isi bahan (diapit dalam tanda kutip)

4. Nama yang dikirim atau penerima disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail dikirim/penerima)

. Contoh :

Naga, Dali S. (ikip-jk@indo.net.id). 1 Oktober 1997. “Artikel untuk JIP”. E-mail kepada Ali
Saukah (jipsi@mlg.ywcn.or.id).
BAB III PENUTUP

2.1 Simpulan
Gaya penulisan rujukan merupakan bentuk opini, dan kesimpulan yang diambil dari karya
orang lain. Gaya penulisan rujukan dibagi menjadi dua bentuk yaitu, model pertama author-date
systems atau penulisan runningnote. Sedangkan, model yang kedua, numerical systems atau penulisan
footnote (catatan kaki) dan ednote (catatan akhir)..
Jenis teknik penulisan rujukan dibagi menjadi dua yaitu: penulisan kutipan langsung dan
penulisan kutipan tidak langsung. Penulisan kutipan langsung dengan mengutip karya orang lain
secara keseluruhan ataupun sebgaian dari teks yang ada. Sedangkan, kutipan tidak langsung adalah
mengutip karya orang lain dengan cara menulis kembali sesuai pendapat sendiri tanpa mengikuti teks
yang ada.
Penulisan daftar pustaka berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak
dikutip, tidak dicantumkan dalam daftar rujukan. Dalam menulis daftar pusraka harus memperhatikan
beberapa unsur sebagai berikut:
a) nama penulis (nama dibalik tanpa diikuti gelar akademik.
b) tahun penerbitan.
c) judul.
d) kota tempat penerbitan. Dan
e) nama penerbit.

3.2 Saran

Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami isi makalah dapat
dibaca dalam buku rujukan yang tercantum dalam daftar pustaka. Selanjutnya, penulis menyampaikan
permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
ataupun kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa menambah wawasan
dan pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

Haniah el al. 2012. Bahasa Indonesia Kontekstual. Surabaya: Pustaka Radja. Universitas Hasanuddin
Makasar. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makasar: Fakultas Ekonomidan Bisnis Universitas
Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai