Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU RESUME (KELOMPOK 6)

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH :

NAMA : Mochamad Faris Hidayat

KELAS / NIM : KESMAS 4B / J410190119

JURUSAN : KESEHATAN MASYARAKAT

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2020/2021


KELOMPOK 6

(Penulisan Sitasi dalam Teks Akademik )

A. Pengertian Sitasi
Sitasi adalah daftar pustaka dari sejumlah dokumen yang dirujuk atau yang
dikutip oleh sebuah dokumen dan setiap daftar pustaka dokumen tersebut dimuat
dalam bibliografi dokumen yang mengutip, yang secara
khusus  mengkaji  pengarang dan karya-karya lain. Bisa juga di definisikan
untuk  menunjukkan asal-usul atau sumber suatu kutipan, mengutip pernyataan
atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkannya di dalam
suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwa kutipan
tersebut itu adalah pernyataan orang lain.
B. Tujuan Penulisan Sitasi
1. Menghindari plagiarisme dan menjaga integritas akademik
2. Mengakui karya orang lain
3. Sebagai cara untuk memberikan penghargaan kepada individu atau
organisasi yang informasinya kita kutip
4. Memberikan kredibilitas pada tulisan kita dan menempatkan tulisan
kita dalam konteks
5. Membantu penelitian kita di masa mendatang, maupun membantu
peneliti lain melalui kemudahan dalam menemukan sumber
6. Memungkinkan audiens (apakah pembaca atau pendengar)
mengidentifikasi dan menemukan sumber informasi yang kita gunakan
7. Memungkinkan pembaca untuk menindaklanjuti dan memverifikasi
klaim yang kita buat
8. Sitasi mewakili upaya penulis serta pekerjaan penelitian terperinci

C. Metode Penulisan Sitasi Dalam Teks Akademik


1. Mengutip Langsung.
Mengutip langsung dapat dilakukan dengan menggunakan tanda
petik dua, pada bagian kalimat atau frase yang dikutip. Perlu
diperhatikan jika melakukan kutipan langsung, sehingga kutipan
langsung tersebut tidak menjadi bagian yang dominan

2. Menggunakan Parafrasa
Menurut Zulkarnaen ( 2012) parafrasa yaitu menyatakan suatu
kalimat atau paragraf menggunakan kalimat yang berbeda dari kalimat
asli, dengan tidak mengubah maksud. Dalam parafrasa digunakan kosa
kata yang berbeda dari kalimat aslinya. Ini merupakan bentuk
pengutipan tidak langsung. Penulisan parafrasa tidak memerlukan tanda
petik, namun tetap harus menyebutkan sumbernya.

 Penulisan sitasi dapat dibagi menjadi dua yaitu :

Brief : Mengacu pada cara sebuah karya dikutip baik di badan teks atau di
catatan kaki.

Full : Mengacu pada cara kutipan itu akan dikutip dalam bibliografi atau
daftar pustaka

 Metode yang perlu diperhatikan antara lain adalah :

1. Menulis Sitasi Di Kalimat Awal Teks


Tidak dapat dipungkiri banyak orang yang merasa bingung dan tidak tahu
bagaimana cara penulisan sitasi yang benar. Karena memang ada beberapa
model. Ada beberapa catatan yang harus dipahami dalam menuliskannya, di
antaranya sebagai berikut :

a. Menulis Sitasi dengan Satu Penulis 


Ada beberapa cara menulis sitasi yang ditulis oleh satu penulis. Pertama dapat
ditulis tanpa menggunakan halaman, dan kedua tidak menggunakan halaman.
Berikut adalah contohnya. 

Andre (2020) menyatakan bahwa ….

Apabila disertai dengan halaman, maka dapat ditulis seperti ini :


Menurut Irukawa (2020: 99) …..

b. Menulis Sitasi Dua Penulis 


Akan berbeda lagi jika jumlah penulis lebih satu, atau ada dua penulis. Maka
penulisan sumber sitasi atau kutipan di awal kalimat atau awal teks, dapat
ditulis dengan cara berikut. 
Irukawa & Hanifa (2020)….

c. Menulis Sitasi yang Lebih Dua Penulis


Tentu saja berbeda secara teknis penulisan sitasi yang jumlah penulisnya lebih
dari dua. Maka penulisan dapat dilakukan dengan cara menyingkat dengan
kode. Misalnya seperti berikut ini. 

Menurut Irukawa et al., (2020) …

2. Sumber Sitasi Di Akhir Kalimat

a. Satu Penulis
…. (Irukawa, 2020)

Jika disertai halaman, maka penulisan sitasi seperti berikut: ….(Irukawa,


2020: 99).

b. Dua Penulis
…. (Irukawa & Elisa, 2020)

Jika disertai dengan halaman, maka penulisan sitasi di akhir kalimat seperti
berikut : … (Tiara & Juna, 99)

c. Lebih dari dua penulis 


Jadi untuk penulisan nama, cukup tulis satu penulis saja. kemudian di bagian
belakang nama disertai dengan et al. Contoh dapat dilihat sebagai berikut. 

…. (Irukawa et al, 2009)

3. Cara Menulis Sitasi dengan Dua Sumber Referensi atau Lebih


Jika kutipan diambil lebih dari satu sumber, tentu saja penulisannya pun akan
berbeda, akan tampak seperti berikut. 

Contoh: Elisa (2019, 2020)

Jika ingin ditulis disertai dengan tahun terbit sama, maka penulisannya harus
dibedakan. Contoh sebagai berikut Irukawa (2009a, 2009b)

Akan berbeda lagi jika penulisan sitasi mengambil dari berbagai sumber.
Maka, penulisannya bisa dilihat sebagai berikut. 

(Irukawa, 1999; Rahmad & Fanny, 2000; Adel et al., 2009)


4. Cara Menulis Sitasi Tidak ada Nama Penulis
Akan ada beberapa referensi yang tidak mencantumkan nama penulis. Maka
dari itu, ada beberapa tips cara menuliskan ke dalam sitasi.Misalnya, kita bisa
mencantumkan atau menyebutkan lembaga atau badan yang tertulis di
identitas buku. Sebagai contoh, sebagai berikut. 

Menuru Badan Pusat Statistik (2009)….

Ikatan Dokter Gigi Indonesia (2020) berpendapat …

Contoh Penulisan Sitasi

1. Penulisan Sitasi dari Buku


Full (dalam daftar pustaka) : Suranto, D.F. dan Dewa, P.W. (1999).
Panduan Menulis Buku. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Brief (dalam kutipan / catatan kaki): Suranto and Dewa, 1999

2. Penulisan Sitasi dari Jurnal


Full: O’Gorman, E. (1999). Detective fiction and historical narrative.
Greece and Rome. 46, 19-26.

Brief: O’Gorman, 1999

3. Penulisan Sitasi dari Undang-undang / Perpu


Ada juga kasus sumber referensi yang tidak menyebutkan nama, tetapi
menyebutkan Perundang-undangannya. Maka, penulisannya bisa seperti
berikut. 

Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 …

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 17 Tahun 2010.

4. Penulisan Sitasi dari Website


Dalam daftar pustaka : Sherman, C. (2000). The invisible web. Online at
http://web.freepint.com/go/newsletter/64#feature, accessed 25 November
2007.

Kutipan / Sitasi: Sherman (2000)

Dalam daftar pustaka : Sport for all. (n.d.). Trampolining for the elderly.
Online at http://www.sportforall/trampolining/elderly, accessed 12 July 2014.
Kutipan/sitasi: Sport for all, n.d.

D. Model Dalam Penulisan Sitasi


Model APA ( American Psycological Association)

Mensitasi di dalam teks

1. Awal kalimat
Widodo (2006) mengemukakan bahwa pemerintah local
merupakan pemerintahan yang didekatkan dengan rakyat.
2. Tengah kalimat
Setelah mencermati keadaan dilapangan, Widodo (2007)
menyatakan bahwa pengelolaan kepentingan publik bisa dilakukan
pemerintah dan masyarakat.
3. Akhir kalimat
Stereotype merupakan pandangan umum suatu kelompok tentang
kelompok lain (Iskan, 2007).
4. Tiga samapi 5 pengarang.
Contoh: Thomas, Smith, and Jonet (2007) atau (Thomas, Smith,
and Jonet, 2007)
5. Terdiri enam orang pengarang atu lebih, maka cukup disebutkan
pengarang pertama.
Contoh: ( Thomas et al., 2007)

Anda mungkin juga menyukai