Disusun oleh :
JURUSAN PERPAJAKAN
SERANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang
berjudul “Kutipan dan Daftar Pustaka”. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Sundawati S.S, M.Pd, selaku dosen maka kuliah Bahasa Indonesia, yang memberikan
dorongan, masukan kepada kami.
2. Teman teman kelas 2 B Perpajakan yang telah membantu menyelesaikan makalah Bahasa
Indonesia.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari pembaca sangat kami butuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………. i i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… i i i
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………… 1
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam menulis karya ilmiah, yang baik perlu dilengkapi dengan sumber acuan dan kutipan yang
digunakan untuk memperkuat argumentasi penulis. Oleh karena itu tata cara kutipan pun harus
diperhatikan untuk menghindari “plagiat” dalam penulisan karya ilmiah. Sumber informasi yang
digunakan dalam tulisan dikumpulkan dalam suatu daftar yang disebut dengan Daftar Pustaka.
Menjelajah dunia pustaka ini merupakan sarana pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks
yang membantu untuk memperoleh wawasan yang lebih luas, cara berpikir secara lebih kritis dan
kreatif, serta keterampilan membaca dan menulis teks, khususnya ulasan buku secara lebih
memadai. Maka dengan demikian, mengapa dikatakan bahwa dengan ulasan buku teks ini
menuntut kita untuk berpikir secara lebih kritis serta dapat mengolah kreativitas kita ketika
menulis.
Kutipan langsung
Kutipan langsung merupakan pengambilan bagian tertentu dari tulisan orang lain tanpa
melakukan perubahan isi maupun redaksinya. Berikut disebutkan ciri-ciri yang dimiliki kutipan
langsung (Kemenristek, 2013: 38)
Selain itu, ketika kita mengutip teks yang diambil dari sebuah sumber, terdapat kutipan yang
teksnya terkadang panjang dan teks yang pendek. Sebuah kutipan itu dikatakan pendek apabila
tidak lebih dari empat baris, sedangkan kutipan panjang lebih dari empat baris. Kutipan pendek
dapat diintegrasikan langsung dengan tulisan lita, dapat juga diapit oleh tanda kutip, serta
cantumkan sumber kutipan. Lalu untuk kutipan langsung panjang itu dipisahkan dari teks kita
dengan spasi dan besaran huruf yang lebih kecil, boleh diapit oleh tanda kutip boleh juga tidak,
dan terakhir jangan lupa juga untuk mencamtumkan sumber.
Kutipan tidak langsung disebut dengan istilah inti sari, karena kutipan ini dapat menggunakan
kata-kata atau bahasa penulis itu sendiri tanpa mengubah makna dari sumber aslinya. Adapun
ciri-ciri dari kutipan tidak langsung adalah dapat diintegrasikan dengan teks, tidak dapat diapit
oleh tanda kutip, hal tersebut mutlak dan harus ditulis walaupun redaksi yang digunakan berbeda
dengan yang terdapat dalam sumber kutipan. Hal ini pula dimaksudkan agar tidak digolongkan
sebagai orang yang melakukan plagiarisme.
b. Kutipan panjang yakni 40 kata atau lebih, diketik pada paragraf tersendiri tidak perlu
menggunakan tanda kutip ganda. Diketik satu tab kedalam.
Contoh: Menurut Cottrell (1976, dalam Wass, 1994): definisi komunitas yang
kompeten adalah satu dari beberapa komponen komunitas berikut :(1) mampu
berkolaborasi secara efektif dalam mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
komunitas; (2) dapat mencapai kesepakatan dalam penetapan tujuan dan prioritas; (3)
dapat menyetujui dan berarti untuk implementasi tujuan yang disepakati; dan (4)
dapat berkolaborasi secara efektif di dalam melakukan tindakan yang dibutuhkan
(hlm 37-38).
Untuk bagian kalimat yang tidak dianggap penting dan akan dihilangkan, maka
bagian tersebut diganti dengan tiga titik … apabila bagian tersebut terletak di akhir
kalimat menjadi empat titik dengan titik terakhir.
Daftar pustaka adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan
sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karya tulis atau buku dan disusun
berdasarkan abjad. Menurut Gorys Keraf yang dimaksud dengan daftar pustaka atau bibliografi
adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel- artikel, dan bahan-bahan penerbitan
lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang sedang digarap.
Melalui daftar pustaka pembaca atau penulis dapat melihat kembali kepada sumber aslinya.
Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai keterkaitan dengan isi
pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan sekaligus dengan
cara itu pembaca dapat memperluas pula pengetahuannya dengan bermacam-macam referensi
itu.
a) Memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil pemikiran sendiri tapi
juga ditambahkan dengan pemikiran orang lain.
b) Apabila pembaca menginginkan mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip, dapat
membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
c) Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah membantu kita
dalam penulisan karya tulis yang kita selesaikan.
d) Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat
Sumber informasi yang ditulis di dalam daftar pustaka haruslah relevan dengan masalah studi
kasus dan dikutip oleh penulis. Sumber informasi ini dapat berupa: buku; salah satu bab dari
suatu buku; artikel di dalam suatu jurnal; artikel dari sumber elektronik, monograf; makalah dari
suatu pertemuan ilmiah yang telah diterbitkan oleh suatu institusi/badan; laporan atau penerbitan
resmi dari suatu institusi/badan/departemen; artikel dari surat kabar, dan naskah yang sedang
disiapkan untuk diterbitkan dengan mencantumkan keterangan sedang dicetak dalam tanda
kurung (sedang dicetak).
Daftar pustaka ditulis menurut urutan abjad dari huruf A dan seterusnya. Ditulis berdasarkan
abjad awal dari nama akhir penulis. Apabila menggunakan nama penulis yang sama untuk artikel
yang berbeda, maka tuliskan tahun awal dari artikel tersebut diikuti dengan tahun berikutnya.
Apabila menggunakan dua artikel dengan penulis yang sama, namun artikel kedua penulis
tersebut menulis dengan penulis yang lain, tetap dituliskan nama yang sama diawal.
Contoh : Alleyne, R.L. (2001) Alleyne, R.L., & Evans, A.J. (1999).
Penulisan artikel dengan penulis yang sama, diterbitkan pada tahun yang sama, maka ditulis
dengan abjad a, b, c dst sesuai dengan jumlah yang diterbitkan.
Sumber informasi dari buku dituliskan di dalam daftar pustaka meliputi nama akhir penulis,
abjad awal nama awal dan tengah (bila ada), tahun penerbitan, Judul buku ditulis miring/italic,
edisi (jika ada) tempat penerbit dan penerbitan.
Contoh: Nay, R., & Garratt, S. (1999). Nursing older people: Issues and Innovations. Sydney:
Maclennan & Petty, Pty, Ltd.
Sumber informasi bagian bab atau chapter dari suatu buku, dituliskan di dalam daftar pustaka
meliputi nama akhir penulis, abjad awal nama awal dan tengah (bila ada), tahun, Judul chapter,
diikuti dengan nama penulis atau editor buku yakni singkatan nama awal dan tengah dan diikuti
nama akhir, judul buku ditulis miring/italic, halaman dalam kurung, tempat penerbit dan
penerbitan.
Contoh: Bjork, R.A. (1989). Retrival inhibition as an adaptive mechanism in human memory,
dalam Roediger, H.L., & Craik, F.I.M. (Eds), Varieties of memory & consiusness (hlm. 309-
330). Hillsdale, NJ: Erlbaum.
Sumber informasi dari jurnal dituliskan di dalam daftar pustaka meliputi nama akhir penulis,
abjad awal nama awal dan tengah (bila ada), tahun, Judul artikel, judul jurnal ditulis
miring/italic, volume penerbitan dan nomor penerbitan yang ditulis di dalam tanda kurung,
nomor halaman yang dikutip.
Sumber informasi dari elektronik dituliskan dengan pernyataan sumber yang dikutip, nama dan
alamat sumber, tanggal sumber informasi tersebut diperoleh.
Sumber informasi yang dikutip dari monograf, cara penulisan daftar pustaka diawali dengan
nama akhir penulis diikuti huruf pertama nama awal dan tengah (bila ada), tahun, nama artikel,
nama dimana monograf dipublikasikan ditulis miring/italic, volume, nomor (jika ada), dan
halaman.
Contoh: Author, B.B., & Author, A.A. (2000). Judul artikel. Judul tempat monograf
diterbitkan, volume,), hlm. 6-8.
Untuk artikel dari surat kabar, cara penulisan daftar pustaka adalah dengan menuliskan judul
artikel diikuti dengan tanggal, bulan dan tahun di dalam tanda kurung, nama surat kabar ditulis
miring/italic, nomor halaman.
Contoh: Obat baru yang dipromosikan secara tajam menurunkan risiko kematian akibat gagal
jantung. (15 Juli, 1993). Kompas, hlm 1 & 8.
Cara penulisan nama penulis satu atau lebih dari satu sumber informasi dengan penulis satu
orang atau lebih dari satu orang dapat dituliskan semua namanya seperti contoh berikut:
Satu penulis:
Dua penulis:
Klimoski, R., & Palmer, S. (1993). The ADA and the hiring processin organizations. Consulting
Psychological journal: Practice and Research, 45 (2), 10-36.
Saywitz, K.J., Mannarino, A.P., Berliner, L., & Cohen, J.A. (2000). Treatment for sexual, abuse,
Philadelphia: Mosby.
Lebih dari enam penulis:
Wolchik, S.A., West, S.G., Sandler, I.N., Tein, J., Coatsworth, D., Langua, L., et al. (2000). An
experimental evaluation of theory-based mother and mother-child programs for children divorce.
Journal of Consulting and Clinical Psychology, 68, 843-856.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan diatas kita dapat mengetahui bagaimana tata cara penulisan kutipan dan
daftar pustaka. Pada dasranya penulisan dari keduanya memiliki aturan masing-masing. Seperti
untuk dapat menuliskan kutipan kita harus terlebih dahulu menentukan jenis kutipannya apa
langsung ataukah tidak langsung, lalu kita mencari tahu jenis artikel yang akan kita kutip dilihat
dari redaksinya apakah pengarang satu atau lebih. Untuk penulisan daftar pustaka juga berbeda-
beda tergantung jenis bahan pustaka seperti apa yang akan kita gunakan sebagai referensi,
apakah buku, majalah, ataukah dari intenet masing-masing memiliki aturan. Jadi untuk dapat
menuliskan kutipan dan daftar pustaka dengan benar maka kita harus mengetahui terlebih dahulu
jenis dari sumber yang akan kita gunakan.
3.2 SARAN
Pembuatan kutipan maupun daftar pustaka, disarankan agar penulis memperhatikan cara
penulisan yang baik dan benar menurut aturan/teori, hal tersebut dianjurkan untuk mengurangi
dan meminimalisir kekeliruan dalam penulisan karya-karya ilmiah. Tulisan atau buku yang
menggunakan aturan penulisan ilmiah yang sesuai dengan kaidahnya umumnya memiliki nilai
lebih tinggi, baik dari segi penyampaian informasi maupun nilai yang terkandung di dalamnya,
lebih dari itu untuk melestarikan nilai-nilai sebuah kesastraan dan menjaga keutuhan bahasa
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, Jati F. 2010. Buku Lengkap Bahasa Indonesia dan Peribahasa. Yogyakarta: Pustaka
Widyatama.
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika
Pressindo.
Alek dan H. Achmad H.P. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Kencana.
Indriati, Etty. 2001. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.