1. Buku: penulis, judul buku, tempat penerbitan, penerbit, tanggal penerbitan, dan
nomor halaman jika sesuai. [8]
2. Jurnal: penulis, judul artikel, judul jurnal, tanggal terbit, dan nomor halaman.
3. Surat kabar/news paper: penulis, judul artikel, nama surat kabar, judul bagian dan
nomor halaman jika diinginkan, tanggal penerbitan.
4. Situs web: penulis, judul artikel dan publikasi jika sesuai, serta URL, dan tanggal
saat situs diakses.
5. Puisi: garis miring spasi biasanya digunakan untuk menunjukkan baris terpisah
dari puisi, dan kutipan dalam kurung biasanya menyertakan nomor baris.
Misalnya: “Karena aku harus mencintai karena aku hidup / Dan hidup di dalam
diriku adalah apa yang kamu berikan.” (Brennan, baris 15-16). [9]
6. Wawancara: nama pewawancara, deskriptor wawancara (mis. Wawancara pribadi)
dan tanggal wawancara.
Secara sekilas, penulisan sitasi harus mengikuti beberapa aturan. Karena selama
ini banyak sekali penulisan sitasi yang kurang tepat dan terkesan asal dalam penulisan.
Lantas, apa saja aturan yang perlu dipahami oleh penulis?
1. Pertama, Penulisan sitasi dapat ditulis di bagian awal dan di bagian akhir kutipan.
2. Kedua, terkait penulisan nama penulis, maka penulisan nama hanya ditulis nama
belakangnya dulu, baru diikuti dengan nama depan si penulis. Barulah diikuti
sumber kutipan tersebut dicetak atau diterbitkan pada tahun berapa.
Barulah diikuti dengan kutipan yang hendak diambil. Satu catatan
tambahan nih, terkait dengan penulisan tahun, dipisahkan oleh tanda koma (,)
setelah penulisan nama belakang.
3. Ketiga, Apabila sitasi tersebut ditulis lebih dari satu orang, misal dua orang. Maka
kedua nama penulis wajib dituliskan atau dicantumkan dan menggunakan kata
hubung ‘dan’.
Hanya saja penulisan ‘dan’ menggunakan simbol ‘&’. Jadi setiap kata
hubung tidak dibolehkan menggunakan ‘dan’ ataupun ‘and’ sekalipun literatur
berasal dari bahasa asing.
Kecuali jika isi dari naskah karya ilmiah yang Anda tulis menggunakan
bahasa inggris, maka kata hubung bisa menggunakan bahasa asing ‘and’.
4. Keempat, Apabila penulisan sitasi didapati penulisnya lebih dari dua, maka cukup
ditulis satu penulis saja. Dibagian belakang barulah ditambah et al yang diambil
dari (and others), atau bisa pula disederhanakan dengan istilah dan kawan-kawan
(dkk).
5. Lima, Khusus penulisan sitasi yang diambil dari literatur terjemahan (berlaku
untuk artikel, dan buku) maka yang harus dituliskan bukan penerjemahnya,
melainkan penulis aslinya. Setelah itu, barulah diikuti oleh tahun terbit literatur
asli. Pertanyaannya adalah, si penerjemah dituliskan dimana? Jadi penerjemah
dituliskan di daftar pustaka.
Cara menulis sitasi dari jurnal ternyata ada beberapa metode penulisan yang seharusnya
dikuasai. Karena ada beberapa catatan secara teknis penulisan.
Misalnya, cara penulisan sitasi jika posisinya berada di awal kalimat atau awal teks ada pula
kutipan yang ditulis di akhir kalimat. Langsung saja, simak beberapa alasannya sebagai
berikut.
Brief : Mengacu pada cara sebuah karya dikutip baik di badan teks atau di catatan kaki.
Full : Mengacu pada cara kutipan itu akan dikutip dalam bibliografi atau daftar pustaka
Tidak dapat dipungkiri banyak orang yang merasa bingung dan tidak tahu bagaimana cara
penulisan sitasi yang benar. Karena memang ada beberapa model. Nah, setidaknya ada
beberapa catatan yang harus dipahami dalam menuliskannya, di antaranya sebagai berikut.
a. Menulis Sitasi dengan Satu Penulis
Nah, ada beberapa cara menulis sitasi yang ditulis oleh satu penulis. Pertama dapat ditulis
tanpa menggunakan halaman, dan kedua tidak menggunakan halaman. Berikut adalah
contohnya.
Akan berbeda lagi jika jumlah penulis lebih satu, atau ada dua penulis. Maka penulisan
sumber sitasi atau kutipan di awal kalimat atau awal teks, dapat ditulis dengan cara berikut.
Tentu saja berbeda secara teknis penulisan sitasi yang jumlah penulisnya lebih dari dua.
Maka penulisan dapat dilakukan dengan cara menyingkat dengan kode. Misalnya seperti
berikut ini.
a. Satu Penulis
…. (Irukawa, 2020)
b. Dua Penulis
Jadi untuk penulisan nama, cukup tulis satu penulis saja. kemudian di bagian belakang nama
disertai dengan et al. Contoh dapat dilihat sebagai berikut.
#3. Cara Menulis Sitasi dengan Dua Sumber Referensi atau Lebih
Jika di poin sebelumnya disebutkan cara menulis sitasi dari jurnal yang diambil dari satu
sumber. Nah, jika kutipan diambil lebih dari satu sumber, tentu saja penulisannya pun akan
berbeda, akan tampak seperti berikut.
Jika ingin ditulis disertai dengan tahun terbit sama, maka penulisannya harus
dibedakan.Contoh sebagai berikut
Nah, akan berbeda lagi jika penulisan sitasi mengambil dari berbagai sumber. Maka,
penulisannya bisa dilihat sebagai berikut.
Tidak dapat dipungkiri, saat membuat sitasi, akan ada beberapa referensi yang tidak
mencantumkan nama penulis. Maka dari itu, ada beberapa tips cara menuliskan ke dalam
sitasi.
Misalnya, kita bisa mencantumkan atau menyebutkan lembaga atau badan yang tertulis di
identitas buku. Sebagai contoh, sebagai berikut.
Suranto, D.F. dan Dewa, P.W. (1999). Panduan Menulis Buku. Yogyakarta: Penerbit
Deepublish.
Full:
O’Gorman, E. (1999). Detective fiction and historical narrative. Greece and Rome. 46, 19-26.
Brief:
O’Gorman, 1999
Dari jurnal online : Farrell, L.G. (2013). Challenging assumptions about IT skills in higher
education. Journal of Learning Development in Higher Education, 6. Available at
http://www.aldinhe.ac.uk/ojs/index.php?
journal=jldhe&page=article&op=view&path[]=173&path[]=138.
#3. Penulisan Sitasi dari Undang-undang / Perpu
Nah, ada juga kasus sumber referensi yang tidak menyebutkan nama, tetapi menyebutkan
Perundang-undangannya. Maka, penulisannya bisa seperti berikut.
Kutipan / Sitasi:
Sherman (2000)
Kutipan/sitasi:
Setiap kali mengutip, Anda wajib untuk mencantumkan informasi mengenai sumber
yang digunakan. Kemudian, bagaimana cara menulis daftar pustaka dari jurnal tersebut?
Berikut selengkapnya.
1. Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal dengan Format APA Style:
a. cara menulis daftar pustaka dari jurnal
Nama akhir pengarang, nama awal. (Tahun penerbitan). Judul artikel. Nama
jurnal, volume (edisi jika ada), halaman.
Contoh 1 penulis :
Teck, Ming., Alatalo s., & Salo, Jalo. (1998). Recover from a service
failure: The differential effects of brand betrayal and brand disappointment on
an exclusive brand offering. Journal of Business Research, 4, 126 – 139.
Jika merujuk pada definisinya, daftar pustaka menurpakan suatu daftar yang memuat
semua informasi dari sumber kutipan secara jelas dan terperinci, yang disusun secara
alfabetis. Secara umum cara menuliskan daftara pustaka adalah sebagai berikut:
Berikut ini adalah cara menuliskan pada beberapa jenis sumber dengan APA Style (George
Forbes Memorial Library, Lincoln University, 2011).
A. BUKU/THESIS/PROSIDING SEMINAR
Format dasar
Nama Penulis/Pengarang. (tahun terbit/publikasi). Judul utama buku: Anak judul
buku.(edisi ke berapa, jika ada). Kota terbit, Negara atau Singkatan Negara Bagian di
Amerika: Penerbit.
Contoh:
**Versi online
b. **Tanpa Pengarang
Kiwi. Fungsi Pemasaran. Diakses pada April 14, 2017, dari
http://en.ABCD.org/Kiwi
c. Video
Pitanatri, Putu DIah Sastri. (2014, Juli 20). Hotel information
system: An integrated way of managing housekeeping in hotels [Video
file]. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?
v=mQ1UEJO2iQA
D. MATERI PERKULIAHAN
b. Buku kuliah
Material yang ditulis oleh dosen dalam buku perkuliahan yang tidak
diterbitkan di penerbit (tidak ada nomor ISBN), tuliskan sebagai
“publication of limited circulation” dalam daftar pustaka. Nomor halaman
yang dikutip wajib dituliskan dalam kutipan. Jika tidak ada nomor
halaman, tuliskan judul bab nya.
c. Materi online
Prinsip Mengutip
Dalam mengutip sebuah tulisan karya ilmiah, ternyata terdapat aturan yang berlaku. Sehingga
kita tidak bisa asal comot dan meletakkan di badan tulisan. Berikut adalah prinsip mengutip
yang perlu Anda perhatikan sebelum menulis kutipan.
Atau dengan cara lain, nama keluarga penulis dapat digabungkan ke dalam
teks.Contoh
signifikan.”
Contoh :
Jika terdapat tiga penulis atau lebih, penulisan pertama kali sebutkan semua penulis,
kemudian untuk penulisan berikutnya cukup tulisan nama pertama diikuti dengan et al
. Contoh :
Mc Taggart et al.
Jika sebuah publikasi tidak memiliki pengarang, gunakan nama organisasi sebagai
pengarang.
4. Kutipan yang Pernah Dikutip
Jika Anda mengutip pernyataan yang telah dikutip penulis lain, Anda perlu
mengatakan :
(Carini, dikutip dalam Patton, 1990)
5. Mengutip banyak Sumber
6. Dua atau lebih kutipan harus dituliskan sesuai urutan abjad dan dipisahkan, dengan
tanda titik koma. Contoh :
(Abrahamson, 1991; Daniels, 1990).
7. Kutipan Lebih dari 40 Kata
Jika kutipan lebih dari 40 kata, tuliskan kutipan menjorok ke dalam dengan spasi
tunggal dan tidak memakai tanda kutip
Dalam menulis sebuah kutipan, ada beberapa cara yang perlu Anda ketahui. Cara tersebut
dibedakan dari segi jenis kutipan dan sumbernya. Berikur penjelasannya:
Langkah selanjutnya adalah menyatukan teks asli dan kutipan. Cara ini
dilakukan jika kutipan yang diambil hanya berjumlah dua baris. Caranya juga
sama dengan sebelumnya. Nama penulis yang dikutip, tanggal dan halaman
buku yang dikutip mesti dicantumkan sebelum kutipan.
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa ada perbedaan penulisan antara kutipan
langsung dan tidak langsung. Yang jelas terlihat adalah kutipan tidak langsung
sangatlah sederhana.
Contoh:
Terkait spasi ada perbedaan jika Anda ingin mengutip kutipan yang
kurang dari 4 baris dan kurang dari 4 baris. Jika Anda ingin menuliskan
kutipan lebih dari 4 baris, Anda bisa memberikan jarak spasi 2,5. Jarak antar
kutipan adalah satu spasi dan tidak boleh dimiringkan.
d) Kutipan boleh menggunakan tanda petik atau tidak. Tak lupa sumber kutipan
juga harus ditulis dengan format nama penulis (tahun terbit:halaman buku).
Contoh:
e) Sementara jika Anda ingin mengutip kutipan kurang dari 4 baris maka kutipan
harus ditulis dalam satu paragraf. Kemudian Anda bisa menggunakan tanda
petik (“…”) untuk membedakan kutipan dengan teks. Untuk jarak dengan teks
adalah 2 spasi. Sama dengan di atas, jangan lupa sertakan identitas pengarang,
tahun terbit, dan halaman.
Contoh:
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Lebih tegas lagi, dikatakan bahwa amoniak dikirimkan secara
kontinu untuk memenuhi keperluan PT. Petro Kimia, dan diekspor ke
Filipina, India, Thailand, Korsel, dan Jepang (Subandi, 1987:40).
Terkadang ketika ketika membaca referensi, kita ingin mengutip tulisan yang
sudah dikutip oleh orang lain. Hal tersebut boleh saja dilakukan yakni dengan cara
menyertakan nama pengarang aslinya kemudian diikuti dengan kata “dalam”.
Contoh:
Pada contoh di atas, Hendry merupakan pengarang kutipan asli yang pendapatnya
dikutip oleh Budianto.
Sementara jika Anda ingin mengutip sebuah tulisan dari internet sebenarnya
caranya tidak jauh berbeda saat Anda mengutip dari jurnal atau buku. Cukup tuliskan
sumber yang berupa nama pengarang diikuti dengan tahun terbit artikel.
Menulis kutipan dari internet bisa kita lihat pada contoh artikel yang kami kutip pada
halaman ini.
Contoh:
Sesuai arti kata fiksi yakni cerita rekaan, khayalan, tidak berdasarkan
kenyataan. Jadi buku fiksi adalah sebuah karya yang dihasilkan oleh penulis
berdasarkan imajinasinya.Isi dalam sebuah buku fiksi merupakan hasil
imajinasi, khayalan, atau rekaan. Yang berarti cerita yang dibangun oleh
penulis bersifat fiktif. Contoh buku fiksi adalah buku kumpulan puisi, novel,
buku antologi cerpen, dan sebagainya (Salmaa Awwaabiin, 2021)