Anda di halaman 1dari 21

BAB I Menulis Sitasi

Macam-macam Sumber Sitasi

Sitasi dapat diambil dari berbagai sumber berikut ini :

1. Buku: penulis, judul buku, tempat penerbitan, penerbit, tanggal penerbitan, dan
nomor halaman jika sesuai. [8]
2. Jurnal: penulis, judul artikel, judul jurnal, tanggal terbit, dan nomor halaman.
3. Surat kabar/news paper: penulis, judul artikel, nama surat kabar, judul bagian dan
nomor halaman jika diinginkan, tanggal penerbitan.
4. Situs web: penulis, judul artikel dan publikasi jika sesuai, serta URL, dan tanggal
saat situs diakses.
5. Puisi: garis miring spasi biasanya digunakan untuk menunjukkan baris terpisah
dari puisi, dan kutipan dalam kurung biasanya menyertakan nomor baris.
Misalnya: “Karena aku harus mencintai karena aku hidup / Dan hidup di dalam
diriku adalah apa yang kamu berikan.” (Brennan, baris 15-16). [9]
6. Wawancara: nama pewawancara, deskriptor wawancara (mis. Wawancara pribadi)
dan tanggal wawancara.

Aturan Penulisan Sitasi Yang Benar

Secara sekilas, penulisan sitasi harus mengikuti beberapa aturan. Karena selama
ini banyak sekali penulisan sitasi yang kurang tepat dan terkesan asal dalam penulisan.
Lantas, apa saja aturan yang perlu dipahami oleh penulis?

1. Pertama, Penulisan sitasi dapat ditulis di bagian awal dan di bagian akhir kutipan.
2. Kedua, terkait penulisan nama penulis, maka penulisan nama hanya ditulis nama
belakangnya dulu, baru diikuti dengan nama depan si penulis. Barulah diikuti
sumber kutipan tersebut dicetak atau diterbitkan pada tahun berapa.
Barulah diikuti dengan kutipan yang hendak diambil. Satu catatan
tambahan nih, terkait dengan penulisan tahun, dipisahkan oleh tanda koma (,)
setelah penulisan nama belakang.
3. Ketiga, Apabila sitasi tersebut ditulis lebih dari satu orang, misal dua orang. Maka
kedua nama penulis wajib dituliskan atau dicantumkan dan menggunakan kata
hubung ‘dan’.
Hanya saja penulisan ‘dan’ menggunakan simbol ‘&’. Jadi setiap kata
hubung tidak dibolehkan menggunakan ‘dan’ ataupun ‘and’ sekalipun literatur
berasal dari bahasa asing.
Kecuali jika isi dari naskah karya ilmiah yang Anda tulis menggunakan
bahasa inggris, maka kata hubung bisa menggunakan bahasa asing ‘and’.

4. Keempat, Apabila penulisan sitasi didapati penulisnya lebih dari dua, maka cukup
ditulis satu penulis saja. Dibagian belakang barulah ditambah et al yang diambil
dari (and others), atau bisa pula disederhanakan dengan istilah dan kawan-kawan
(dkk).
5. Lima, Khusus penulisan sitasi yang diambil dari literatur terjemahan (berlaku
untuk artikel, dan buku) maka yang harus dituliskan bukan penerjemahnya,
melainkan penulis aslinya. Setelah itu, barulah diikuti oleh tahun terbit literatur
asli. Pertanyaannya adalah, si penerjemah dituliskan dimana? Jadi penerjemah
dituliskan di daftar pustaka.

Cara Penulisan Sitasi dari Jurnal, Buku dan Website

Cara menulis sitasi dari jurnal ternyata ada beberapa metode penulisan yang seharusnya
dikuasai. Karena ada beberapa catatan secara teknis penulisan.

Misalnya, cara penulisan sitasi jika posisinya berada di awal kalimat atau awal teks ada pula
kutipan yang ditulis di akhir kalimat. Langsung saja, simak beberapa alasannya sebagai
berikut.

Penulisan sitasi dapat dibagi menjadi dua yaitu :

Brief : Mengacu pada cara sebuah karya dikutip baik di badan teks atau di catatan kaki.

Full : Mengacu pada cara kutipan itu akan dikutip dalam bibliografi atau daftar pustaka

#1. Menulis Sitasi Di Kalimat Awal Teks

Tidak dapat dipungkiri banyak orang yang merasa bingung dan tidak tahu bagaimana cara
penulisan sitasi yang benar. Karena memang ada beberapa model. Nah, setidaknya ada
beberapa catatan yang harus dipahami dalam menuliskannya, di antaranya sebagai berikut.
a. Menulis Sitasi dengan Satu Penulis

Nah, ada beberapa cara menulis sitasi yang ditulis oleh satu penulis. Pertama dapat ditulis
tanpa menggunakan halaman, dan kedua tidak menggunakan halaman. Berikut adalah
contohnya.

Andre (2020) menyatakan bahwa ….

Apabila disertai dengan halaman, maka dapat ditulis seperti ini :

Menurut Irukawa (2020: 99) …..

b. Menulis Sitasi Dua Penulis

Akan berbeda lagi jika jumlah penulis lebih satu, atau ada dua penulis. Maka penulisan
sumber sitasi atau kutipan di awal kalimat atau awal teks, dapat ditulis dengan cara berikut.

Irukawa & Hanifa (2020)….

c. Menulis Sitasi yang Lebih Dua Penulis

Tentu saja berbeda secara teknis penulisan sitasi yang jumlah penulisnya lebih dari dua.
Maka penulisan dapat dilakukan dengan cara menyingkat dengan kode. Misalnya seperti
berikut ini.

Menurut Irukawa et al., (2020) …

#2. Sumber Sitasi Di Akhir Kalimat

a. Satu Penulis

…. (Irukawa, 2020)

Jika disertai halaman, maka penulisan sitasi seperti berikut:

….(Irukawa, 2020: 99).

b. Dua Penulis

…. (Irukawa & Elisa, 2020)


Jika disertai dengan halaman, maka penulisan sitasi di akhir kalimat seperti berikut :

… (Tiara & Juna, 99)

c. Lebih dari dua penulis

Jadi untuk penulisan nama, cukup tulis satu penulis saja. kemudian di bagian belakang nama
disertai dengan et al. Contoh dapat dilihat sebagai berikut.

…. (Irukawa et al, 2009)

#3. Cara Menulis Sitasi dengan Dua Sumber Referensi atau Lebih

Jika di poin sebelumnya disebutkan cara menulis sitasi dari jurnal yang diambil dari satu
sumber. Nah, jika kutipan diambil lebih dari satu sumber, tentu saja penulisannya pun akan
berbeda, akan tampak seperti berikut.

Contoh: Elisa (2019, 2020)

Jika ingin ditulis disertai dengan tahun terbit sama, maka penulisannya harus
dibedakan.Contoh sebagai berikut

Irukawa (2009a, 2009b)

Nah, akan berbeda lagi jika penulisan sitasi mengambil dari berbagai sumber. Maka,
penulisannya bisa dilihat sebagai berikut.

(Irukawa, 1999; Rahmad & Fanny, 2000; Adel et al., 2009)

#4. Cara Menulis Sitasi Tidak ada Nama Penulis

Tidak dapat dipungkiri, saat membuat sitasi, akan ada beberapa referensi yang tidak
mencantumkan nama penulis. Maka dari itu, ada beberapa tips cara menuliskan ke dalam
sitasi.
Misalnya, kita bisa mencantumkan atau menyebutkan lembaga atau badan yang tertulis di
identitas buku. Sebagai contoh, sebagai berikut.

Menuru Badan Pusat Statistik (2009)….

Ikatan Dokter Gigi Indonesia (2020) berpendapat …

Contoh Penulisan Sitasi

#. 1. Penulisan Sitasi dari Buku

Full (dalam daftar pustaka) :

Suranto, D.F. dan Dewa, P.W. (1999). Panduan Menulis Buku. Yogyakarta: Penerbit
Deepublish.

Brief (dalam kutipan / catatan kaki):

Suranto and Dewa, 1999

#2. Penulisan Sitasi dari Jurnal

Full:

O’Gorman, E. (1999). Detective fiction and historical narrative. Greece and Rome. 46, 19-26.

Brief:

O’Gorman, 1999

Dari jurnal online : Farrell, L.G. (2013). Challenging assumptions about IT skills in higher
education. Journal of Learning Development in Higher Education, 6. Available at
http://www.aldinhe.ac.uk/ojs/index.php?
journal=jldhe&page=article&op=view&path[]=173&path[]=138.
#3. Penulisan Sitasi dari Undang-undang / Perpu

Nah, ada juga kasus sumber referensi yang tidak menyebutkan nama, tetapi menyebutkan
Perundang-undangannya. Maka, penulisannya bisa seperti berikut.

Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 …

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 17 Tahun 2010.

#4. Penulisan Sitasi dari Website

Dalam daftar pustaka :

Sherman, C. (2000). The invisible web. Online at


http://web.freepint.com/go/newsletter/64#feature, accessed 25 November 2007.

Kutipan / Sitasi:

Sherman (2000)

Dalam daftar pustaka :

Sport for all. (n.d.). Trampolining for the elderly. Online at


http://www.sportforall/trampolining/elderly, accessed 12 July 2014.

Kutipan/sitasi:

Sport for all, n.d.


BAB II Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal
Sebelum ke praktek cara menulis daftar pustaka dari jurnal internasional maupun
nasional, ada baiknya Anda tahu hal ini dahulu.Jadi dalam penulisan jurnal, perlu juga
memperhatikan bagaimana mencatat kutipan dengan baik. Baik itu dengan cara mengutip
kalimat, kata atau mengutip sebuah paragraf.

Setiap kali mengutip, Anda wajib untuk mencantumkan informasi mengenai sumber
yang digunakan. Kemudian, bagaimana cara menulis daftar pustaka dari jurnal tersebut?
Berikut selengkapnya.

1. Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal dengan Format APA Style:
a. cara menulis daftar pustaka dari jurnal

Nama akhir pengarang, nama awal. (Tahun penerbitan). Judul artikel. Nama
jurnal, volume (edisi jika ada), halaman.

Contoh 1 penulis :

Pelin, Bicen. (2018). Coopetitive innovation alliance performance:


Alliance competence, alliance’s market orientation, and relational governance.
Journal of Business Research, 79, 23-31.

Huang, X., & Brown, A. (1999). An Analysis and Classification of


Problems in Small Business. International Small Business Journal, 18(1), 73.

Contoh 2 penulis atau lebih :

Teck, Ming., Alatalo s., & Salo, Jalo. (1998). Recover from a service
failure: The differential effects of brand betrayal and brand disappointment on
an exclusive brand offering. Journal of Business Research, 4, 126 – 139.

Rouse, J. (1997). Business Research: A Practical Guide for


Undergraduate and Postgraduate Students. International Small Business
Journal, 15(4), 103+.
BAB II MENULIS DAFTAR PUSTAKA (APA STYLE)

Jika merujuk pada definisinya, daftar pustaka menurpakan suatu daftar yang memuat
semua informasi dari sumber kutipan secara jelas dan terperinci, yang disusun secara
alfabetis. Secara umum cara menuliskan daftara pustaka adalah sebagai berikut:

1. Penulisan nama pengarang pertama dan seterusnya: nama belakang/keluarga diikuti


dengan inisial nama depan dan tengah (jika ada)
2. Hanya huruf pertama dari judul karya atau judul tambahan ditulis menggunakan huruf
kapital.
3. Pada sumber online, tuliskan secara lengkap URL nya dengan cara menuliskan kata
“retrieved from” atau “diakses dari” sebelum URL dan tidak dituliskan tanggal akses
(tanggal unduh atau melihat web tersebut).
4. Untuk Prosiding yang diakses secara online maka gantikan kota terbit dan penerbit
dengan nomor DOI (Digital Object Identifier) atau URL, seperti dalam artikel jurnal
online.
5. Nomor DOI (Digital Object Identifier) adalah penanda yang spesifik dan tetap untuk
dokumen online
6. Nama negara dari kota terbit dituliskan setelah kota terbit dan dipisahkan dengan
tanda koma.
7. Tidak ada kata yang digarisbawahi, termasuk URL

Berikut ini adalah cara menuliskan pada beberapa jenis sumber dengan APA Style (George
Forbes Memorial Library, Lincoln University, 2011).

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU/THESIS/PROSIDING SEMINAR
Format dasar
Nama Penulis/Pengarang. (tahun terbit/publikasi). Judul utama buku: Anak judul
buku.(edisi ke berapa, jika ada). Kota terbit, Negara atau Singkatan Negara Bagian di
Amerika: Penerbit.
Contoh:

Pitanatri, P.D.S & I Nyoman Darma Putra. 2016. Wisata kuliner:


Atribut baru destinasi ubud. Denpasar: JagatPress.
a. Buku dengan satu hingga lima pengarang
Kaufman, C., Perlman, R., & Speciner, M. (1995). Network security:
Private communication in a public world. Englewood Cliffs, NJ: Prentice
Hall
b. Buku dengan enam atau lebih pengarang
Yang, K.L. et al. (2009). The real customers. Englewood Cliffs, NJ:
Prentice Hall.
c. Buku tanpa pengarang (Jika tidak ada nama pengarang maka dituliskan
judul bukunya, dengan dicetak miring
Longman dictionary of contemporary English (4th ed.). (2003).
Harlow, England: Longman.
d. Buku dengan editor(s)
Persley, D. M.& Hill, M. (Ed.). (1992). Diseases of fruit crops (2nd
ed.). Brisbane, Queensland, Australia: Department of Primary Industries.
e. Encyclopedia/ kamus Sumber kutipan Daftar Pustaka
Online encyclopedia (Gunakan alamat URL dari artikel bukan halaman
depan web)
Bergmann, P. G. (1993). Relativity. In The new encyclopedia
Britannica (Vol. 26, pp. 501-508). Chicago, USA: Encyclopedia
Britannica.
Christchurch. (2007). In Encyclopaedia Britannica. Diakses
dari http://search.eb.com/eb/article-9082394
f. Penulis adalah sebuah organisasi
UNWTO. (2012). Global report on food tourism. Madrid: United
Nation World Tourism Organization Press.
g. Thesis atau Disertasi
Pitanatri, Putu Diah Sastri. 2016. Pengembangan kuliner bali untuk
mendukung pariwisata budaya di ubud. Masters thesis, Universitas
Udayana. Diakses dari
http://erepo.unud.ac.id/view/creators/Putu_Diah_Sastri_Pitanatri,_SST=2E
Par=3APutu_Diah_Sastri_Pitanatri=3ANULL=3ANULL.html
h. Prosiding (Salah satu karya, bukan semuanya)
Pitanatri, Putu Diah Sastri. (2016). Treat or threat: developing local
homestay through sharing economy in ubud bali. Proceedings of the World
Conference on Business and Management (WCBM). Diakses dari
https://www.researchgate.net/publication/319930237_Treat_or_Threat_De
veloping_Local_Homestay_through_Sharing_Economy_in_Ubud_Bali

B. PERIODICAL (Artikel dari Koran, Majalah, Jurnal)


Format Dasar
Nama Penulis atau Pengarang. (tahun publikasi). Judul utama artikel: Anak
judul artikel. Judul/Nama Serial,Volume (nomor issue), halaman. doi:###/###
a. Artikel dalam jurnal
Pitanatri, Putu Diah Sastri. (2016). Inovasi dalam kompetisi: Usaha
kuliner lokal menciptakan keunggulan kompetitif di ubud. Jurnal Master
Pariwisata,3(1), 1-14.
b. Artikel online dengan DOI
Ancrenaz, M., Dabek, L., & O’Neil, S. (2007). The costs of exclusion:
Recognizing a role for local communities in biodiversity conservation.
PLoS Biology, 5(11), 2443-2448. doi:10.1371/journal.pbio.0050289
c. Artikel online tanpa DOI
Nielsen, L. (2009). Green farm subsidies sponsoring eco labeling: is
the separation of market access and subsidies regulation in WTO law
sustainable?. Journal of World Trade,43(6), 1193-1222. Retrieved
fromhttp://www.kluwerlawonline.com/productinfo.php?pubcode=TRAD
d. Artikel tanpa nama pengarang
Painting life in the southern beech forest. (2000). Forest and Bird,
297(12), 24-25.

**Versi online

Bruce, D. (2007, December 13). Chairman frustrated by ‘nonsense’.


Otago Daily Times. Diakses dari http://www.odt.co.nz
C. WEB PAGE
Format Dasar
Nama Penulis atau Pengarang. (tahun, bulan tanggal artikel). Judul/Nama dari
web page: Anak judul dari page. Diakses dari URL
ATAU
Nama Penulis atau Pengarang. (n.d.). Judul/Nama dari web page: Anak judul
dari page. Diakses bulan tanggal, tahun, dari URL Web pages
a. **dengan Pengarang

Pitanatri, Putu DIah Sastri. (2017, September 10). Sandwich


generation. Diakses dari https://diahsastri.com/2017/09/10/sandwich-
generation/

b. **Tanpa Pengarang
Kiwi. Fungsi Pemasaran. Diakses pada April 14, 2017, dari
http://en.ABCD.org/Kiwi

c. Video
Pitanatri, Putu DIah Sastri. (2014, Juli 20). Hotel information
system: An integrated way of managing housekeeping in hotels [Video
file]. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?
v=mQ1UEJO2iQA

D. MATERI PERKULIAHAN

Bagi mahasiswa, kadang-kadang materi perkuliahan digunakan sebagai acuan


referensi dalam tulisan ilmiah. Padahal, biasanya materi kuliah tersebut tidak
diterbitkan secara formal seperti buku dan jurnal (tidak mempunyai nomor ISBN).
Jika materi tersebut berupa artikel jurnal atau bagian dari buku (booksection) maka
tulislah sumber kutipan dan daftar pustaka seperti yang sudah dijabarkan di atas. Jika
tidak, maka berikut ini adalah beberapa kategorinya.
a. Handouts

Handout yang diberikan selama perkuliahan, tutorial, atau kunjungan


lapangan, tuliskan sebagai “unpublished paper presented at a meeting”
dalam daftar pustaka

Bowring, J. (2009). Otahuna images in pictures. Paper


presented at lecture for LASC 316, Innovative Design, Lincoln
University.

b. Buku kuliah

Material yang ditulis oleh dosen dalam buku perkuliahan yang tidak
diterbitkan di penerbit (tidak ada nomor ISBN), tuliskan sebagai
“publication of limited circulation” dalam daftar pustaka. Nomor halaman
yang dikutip wajib dituliskan dalam kutipan. Jika tidak ada nomor
halaman, tuliskan judul bab nya.

Ross, J. (2009). RECN 110 Concepts in Sport and Recreation


reading resource book. [Available from LincolnUniversity to enrolled
students.

c. Materi online

Pitanatri, Putu Diah Sastri (2017). 02 understanding marketing


in hospitality [PowerPoint slides]. [Available from
https://diahsastri.com/materials/introduction-to-marketing-in-tourism-
and-hospitality/%5D
BAB III Cara Menulis Kutipan Langsung dan Tidak Langsung
dari Buku, Jurnal dan Internet

Prinsip Mengutip

Dalam mengutip sebuah tulisan karya ilmiah, ternyata terdapat aturan yang berlaku. Sehingga
kita tidak bisa asal comot dan meletakkan di badan tulisan. Berikut adalah prinsip mengutip
yang perlu Anda perhatikan sebelum menulis kutipan.

1. Diletakkan di akhir kalimat


Kutipan harus diletakkan di akhir kalimat di dalam tanda baca ,contoh

“Aspek sistem perpajakan tersebut sangat signifikan (Larsen, 1971).”

Atau dengan cara lain, nama keluarga penulis dapat digabungkan ke dalam

teks.Contoh

“Larsen (1971) menyatakan bahwa aspek sistem perpajakan tersebut sangat

signifikan.”

2. Beda Cara Tulis Kutipan


Kutipan dapat ditulis dengan cara: (Cooper, 1999), atau (Cooper, 1999: 23) atau
Cooper (1999) atau Cooper (1999: 23) tergantung bagaimana cara mengutip, apakah
mencantumkan nomor halaman referensi atau tidak.
3. Kutipan dengan Dua Penulis atau Lebih
Jika terdapat dua atau lebih penulis, gunakan tanda penghubung (&) di dalam kurung.

Contoh :

(Dunphy & Stace, 1990) atau Dunphy & Stace (1990).

Jika terdapat tiga penulis atau lebih, penulisan pertama kali sebutkan semua penulis,

kemudian untuk penulisan berikutnya cukup tulisan nama pertama diikuti dengan et al

. Contoh :

Mc Taggart et al.

Jika sebuah publikasi tidak memiliki pengarang, gunakan nama organisasi sebagai

pengarang.
4. Kutipan yang Pernah Dikutip
Jika Anda mengutip pernyataan yang telah dikutip penulis lain, Anda perlu
mengatakan :
(Carini, dikutip dalam Patton, 1990)
5. Mengutip banyak Sumber
6. Dua atau lebih kutipan harus dituliskan sesuai urutan abjad dan dipisahkan, dengan
tanda titik koma. Contoh :
(Abrahamson, 1991; Daniels, 1990).
7. Kutipan Lebih dari 40 Kata
Jika kutipan lebih dari 40 kata, tuliskan kutipan menjorok ke dalam dengan spasi
tunggal dan tidak memakai tanda kutip

Bagaimana Cara Mengutip Tulisan yang Benar?

Dalam menulis sebuah kutipan, ada beberapa cara yang perlu Anda ketahui. Cara tersebut
dibedakan dari segi jenis kutipan dan sumbernya. Berikur penjelasannya:

1. Cara Menulis Kutipan Langsung


Dalam menuliskan Tentunya menuliskan kutipan langsung dan tidak langsung
berbeda. Berikut ini beberapa langkah kutipan langsung yang bisa diterapkan:
a) Jarak Spasi
Beri jarak spasi selebar 2,5 spasi antara teks asli dan teks kutipan. Cara ini bisa
dipakai apabila kutipan yang diambil berjumlah 4 baris atau lebih.
b) Perlu diperhatikan posisi teks kutipan harus berada di bawah teks asli yang
Anda tulis sendiri. Kutipan boleh ditulis dengan menggunakan tanda petik
ataupun tidak.
c) Selain itu di dalam teks asli Anda juga perlu menuliskan format nama
penulis.Cara ini dilakukan bila kutipan yang diambil berjumlah 4 baris atau
lebih.
d) Teks kutipan mesti berada di bawah teks asli yang kita tulis sendiri. Kutipan
boleh ditulis dengan menggunakan tanda petik ataupun tidak. Selain itu, di
dalam teks asli, kita mesti menuliskan format nama penulis (tahun terbit:
halaman buku).
Contoh:

Seorang mahasiswa aytau peneliti yang hendak melakukan


penelitian, mesti mengetahui terlebih dahulu topik atau tema apa yang
hendak dibahas dalam penelitian yang dibuat. Menurut Patilima
(2013:17) menyatakan sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk
menentukan sebuah topik penelitian, yaitu: “Pada penentuan topik
penelitian, pusatkan perhatian dengan menggambarkan secara ringkas
(maind mapping), menyusun judul, dan mempertimbangkan apakah
topik tersebut dapat diteliti. Mahasiswa atau peneliti dapat mengawali
dengan menyusun dua kata, misalnya “penelitian mengenai…”
tergantung kepada kita melanjutka kalimat tersebut.”

e) Menyatukan Teks Asli dan Kutipan

Langkah selanjutnya adalah menyatukan teks asli dan kutipan. Cara ini
dilakukan jika kutipan yang diambil hanya berjumlah dua baris. Caranya juga
sama dengan sebelumnya. Nama penulis yang dikutip, tanggal dan halaman
buku yang dikutip mesti dicantumkan sebelum kutipan.

Contoh:

Tombol navigasi sangat penting bagi blog seseorang. Menurut


Sya’ban (2010:197), navigasi adalah “…tombol yang digunakan oleh
pembaca blog untuk memudahkan mereka dalam mendapatkan
berbagai informasi yang ada pada blog Anda.”

f) Menghilangkan Beberapa Kutipan dengan Menggunakan Tiga Tanda Titik


(…) . Lain halnya jika Anda ingin mengutip kutipan yang hanya beberapa
bagian kutipan saja. Penggunaan tanda tiga tanda titik inilah solusinya. Tiga
tanda titik tersebut dapat dipakai di awal kutipan, tengah-tengah, maupun
akhir kutipan, tergantung bagian kutipan mana yang dihilangkan.

Contoh:

“Tombol navigasi ini biasanya berada di atas header blog atau


di bawah header blog…”
g) Menggunakan Tanda Titik Satu Baris Penuh

Jika Anda ingin mempersingkat kutipan, Anda bisa menggunakan


tanda titik satu baris penuh. Cara ini dipakai jika kutipan yang seharusnya dua
baris, malah kita kutips satu baris saja. Adapun baris yang tidak dikutip diganti
dengan tanda titik-titik yang panjang untuk memenuhi baris yang kosong
tersebut.

Contoh:

“Pada penentuan topik penelitian, pusatkan perhatian dengan


menggambarkan secara ringkas (maind mapping), menyusun judul,
dan mempertimbangkan apakah topik tersebut dapat diteliti.
Mahasiswa atau peneliti dapat mengawali dengan menyusun dua kata,
misalnya “penelitian mengenai…” tergantung kepada kita melanjutkan
kalimat tersebut.”
…………………………………………………………………………
……………………………………………………………….

h) Menyisipkan Kurawal [ ] dan/atau Tanda [sic!]

Anda juga dapat menyisipkan kurawal [ ] dan atau tanda [sic!].


Kurawal bisa digunakan jika penulis ingin menambahkan keterangan pada
kutipan yang dipakai. Sementara tanda [sic!] dipakai jika ada bagian kutipan
yang salah, entah itu salah secara makna maupun secara penulisan.

Contoh:

“Pada penentuan topik penelitian, pusatkan perhatian dengan


menggambarkan secara ringkas (maind mapping) [sic!], menyusun
judul, dan mempertimbangkan apakah topik tersebut dapat diteliti [atau
tidak]. Mahasiswa atau peneliti dapat mengawali dengan menyusun
dua kata, misalnya “penelitian mengenai…”[lalu, kalimat seterusnya
diteruskan] tergantung kepada kita melanjutkan kalimat tersebut.”
2. Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa ada perbedaan penulisan antara kutipan
langsung dan tidak langsung. Yang jelas terlihat adalah kutipan tidak langsung
sangatlah sederhana.

a) Kutipan Ditulis Ulang Dengan Gaya Bahasa Sendiri

Kutipan tidak langsung merupakan kutipan yang mengambil dari


sebuah referensi yang ditulis oleh penulis karya ilmiah menggunakan gaya
bahasa sendiri berdasarkan pemahamannya sendiri. Pada penulisan kutipan
tidak langsung tidak perlu penggunaan tanda kutip. Adapun kutipan yang telah
ditulis ulang tersebut tidak perlu diberi tanda kutip.

Contoh: Teks Asli:

Tombol navigasi adalah tombol yang digunakan oleh pembaca


blog untuk memudahkan mereka dalam mendapatkan berbagai
informasi yang ada pada blog Anda. (Teks Asli) Teks Kutipan Tidak
Langsung:

Tombol navigasi merupakan tombol yang berfungsi untuk


mempermudah pembaca dalam mencari informasi yang dibutuhkan di
dalam sebuah blog. (teks kutipan tidak langsung).

b) Diakhiri Dengan Nomor Kutipan dan Tidak Menggunakan Tanda Petik

Di poin sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa kutipan tidak langsung


tidak perlu menggunakan tanda petik di dalam kutipannya. Sebagai gantinya,
kutipan tidak langsung tersebut diganti dengan nomor kutipan yang
menerangkan sumber dari kutipan tidak langsung tersebut.

Contoh:

Tombol navigasi merupakan tombol yang berfungsi untuk


mempermudah pembaca dalam mencari informasi yang dibutuhkan di
dalam sebuah blog¹. ¹Wahyu Sya’ban, Build Your Blogger XML
Template (Yogyakarta, Andi:2010), hlm 197.
c) Jarak Spasi

Terkait spasi ada perbedaan jika Anda ingin mengutip kutipan yang
kurang dari 4 baris dan kurang dari 4 baris. Jika Anda ingin menuliskan
kutipan lebih dari 4 baris, Anda bisa memberikan jarak spasi 2,5. Jarak antar
kutipan adalah satu spasi dan tidak boleh dimiringkan.

d) Kutipan boleh menggunakan tanda petik atau tidak. Tak lupa sumber kutipan
juga harus ditulis dengan format nama penulis (tahun terbit:halaman buku).

Contoh:

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh yang bersifat


kompleks, abstrak dan luas. Raymond Williams dalam Keywords
(1976:97) mengemukakan: “Penggunaan istilah kebudayaan yang
banyak dipakai dewasa ini. Pertama, mengenai perkembangan
intelektual, spiritual dan estetik individu, kelompok atau
masyarakat.Kedua, menangkap sejumlah aktivitas intelektual dan
artistik seta produk-produknya (film, kesenian, dan teater).Ketiga,
mengenai seluruh cara hidup, aktivitas, kepercayaan, dan kebiasaan
seseorang, kelompok atau masyarakat.”

e) Sementara jika Anda ingin mengutip kutipan kurang dari 4 baris maka kutipan
harus ditulis dalam satu paragraf. Kemudian Anda bisa menggunakan tanda
petik (“…”) untuk membedakan kutipan dengan teks. Untuk jarak dengan teks
adalah 2 spasi. Sama dengan di atas, jangan lupa sertakan identitas pengarang,
tahun terbit, dan halaman.

Contoh:

Kelompok adalah sekumpulan manusia yang merupakan


kesatuan dan memiliki identitas, dimana identitas tersebut dapat berupa
adat istiadat dan sistem norma yang mengatur pola interaksi
masyarakat manusia yang hidup di dalam masyarakat. Selain itu
pengertian kelompok menurut Homans (1950:76) mengatakan bahwa
“kelompok merupakan sejumlah individu yang berkomunikasi satu
dengan lainnya dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak
terlalu banyak, sehingga hal tersebut memberikan kesempatan bagi
semua anggota untuk berkomunikasi secara langsung”.

f) Kutipan dengan Beberapa Pengarang

Dalam menuliskan beberapa kutipan memang harus memncatumkan


pengarang. Ada perbedaand alam pencantuman pengarang, apalagi jika lebih
dari satu. Jika menggunakan referensi yang ditulis beberapa pengarang, maka
kutipan ditulis dalam format nama-nama pengarang, tahun terbit buku, dan
letak halaman yang ditulis dalam satu kurungan.

Tanda titik koma “;” memisahkan setiap nama pengarang.

Contoh :

…dalam pembangunan ekonomi (Rahman, 1997 : 8; Anwar,


1979 : 10; Wirawan, 1989:12). Lain halnya ketika Anda mengutip
hanya dengan 2 Pengarang. Kutipan dengan format nama akhir dari
kedua pengarang. Jika lebih dari dua, maka Anda bisa menggunakan
kata “dkk”.

Contoh :

Kuisioner adalah suatu daftar yang berisi rangkaian pertanyaan


tentang suatu hal (Sumardjan dan Koentjaraningrat, 1967:63). Dalam
penulisan nama pengarang perlu diperhatikan letak tulisan.

g) Kutipan dengan nama pengarang ditulis sesudah kutipan. Untuk menuliskan


kutipan tidak langsung, buat kalimat pengantar yang sesuai dengan topik
kutipan yang Anda ambil. Kemudian tulis nama akhir pengarang, tahun terbit,
titik dua dan nomor halaman di dalam kurung.

Contoh :
Lebih tegas lagi, dikatakan bahwa amoniak dikirimkan secara
kontinu untuk memenuhi keperluan PT. Petro Kimia, dan diekspor ke
Filipina, India, Thailand, Korsel, dan Jepang (Subandi, 1987:40).

3. Cara Menulis Kutipan yang Pernah Dikutip

Terkadang ketika ketika membaca referensi, kita ingin mengutip tulisan yang
sudah dikutip oleh orang lain. Hal tersebut boleh saja dilakukan yakni dengan cara
menyertakan nama pengarang aslinya kemudian diikuti dengan kata “dalam”.

Contoh:

Hendry (dalam Budianto, 2005: 17) menjelaskan bahwa manajemen


merupakan suatu proses untuk melakukan perencanaan dan pengontrolan
sumber daya agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Pada contoh di atas, Hendry merupakan pengarang kutipan asli yang pendapatnya
dikutip oleh Budianto.

4. Cara Menulis Kutipan dari Internet

Sementara jika Anda ingin mengutip sebuah tulisan dari internet sebenarnya
caranya tidak jauh berbeda saat Anda mengutip dari jurnal atau buku. Cukup tuliskan
sumber yang berupa nama pengarang diikuti dengan tahun terbit artikel.

a. Lalu bagaimana dengan tautan dan judul artikel?

Untuk judul artikel, alamat/URL, dan waktu akses bisa kamu


cantumkan di dalam daftar pustaka saja.

Menulis kutipan dari internet bisa kita lihat pada contoh artikel yang kami kutip pada
halaman ini.

Contoh:

Sesuai arti kata fiksi yakni cerita rekaan, khayalan, tidak berdasarkan
kenyataan. Jadi buku fiksi adalah sebuah karya yang dihasilkan oleh penulis
berdasarkan imajinasinya.Isi dalam sebuah buku fiksi merupakan hasil
imajinasi, khayalan, atau rekaan. Yang berarti cerita yang dibangun oleh
penulis bersifat fiktif. Contoh buku fiksi adalah buku kumpulan puisi, novel,
buku antologi cerpen, dan sebagainya (Salmaa Awwaabiin, 2021)

Anda mungkin juga menyukai