Anda di halaman 1dari 13

KUTIPAN

LAPORAN BACAAN

ALAN RAULAN AHDIN 1202016005

ALDILLA PUSPA DARA 1202016259


ARSYAD MUHAMMAD EFENDI 1202016022
GIANY FEBRIYANTI 1202016205
MISELINA 1202014105
M HAFIZ ARIF PRIYANA 1202016281
RAHIMA DAHLIA HUTABARATA -
YUNANDRA SOWAKIL 1202016253

MANAJEMEN A
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA
2016

Kata pengantar
Puji syukur kehadirat tuhanyang maha esa atas segala
rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun dengan selesai
. tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantun pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca , untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi
1. PENGERTIAN KUTIPAN
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang,atau ucapan
seorang yang terkenal , baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah.
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses
pengambilan gagasan itu disebut mengutip.

FUNGSI MEMBUAT KUTIPAN


Kutipan mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
a. Sebagai landasan teori
b. Sebagai penguat pendapat penulis
c. Sebagai penjelasan suatu uraian
d. Sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapat itu

Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal sebagai


berikut:

1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu


2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4. Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak
langsung
6. Perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan

Fungsi membuat kutipan adalah sebagai berikut:

1) Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.


2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber data.
4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan
tambahan.
5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6) Meningkatkan estetika penulisan.
7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan
memudahkan penyuntingan.

2. JENIS-JENIS KUTIPAN
Kutipan dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

a. Kutipan langsung ialah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata
demi kata , kalimat demi kalimat dari teks asli.Kutipan langsung (direct quotation)
adalah kutipan hasil penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang
penyajiannya sama persis dengan teks aslinya (yang dikutip). Dalam merujuk
sumber kutipan di teks utama, sebutkan referensinya dengan menulis nama
pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halamannya. Contoh :
1. Ratnawati (2006:148) menegaskan bahwa hasil pemilu 1999 dan pemilu
2004 secara gambling menunjukan bahwa PDI-P leading di kabupaten bantul
2. Menurut Miriam Budiardjo (1992:4-5), dalam pemilu yang menggunakan
sistem distrik : negara dibagi dalam sejumlah besar distrik pemilihan (kecil)
yang kira-kira sama jumlah penduduknya. Jumlah penduduk distrik berbeda
dari satu negara ke negara lain, misalnya di Inggris jumlah penduduknya kira-
kira 500.000 orang dan India lebih dari 1 juta orang. Karena satu distrik hanya
berhak atas satu wakil, maka calon yang memperoleh suara pluralitas (suara
terbanyak) dalam distriknya menang.
3. Berkenaan dengan kegiatan pembalakan liar (illegal logging), seorang tokoh
masyarakat mengatakan bahwa kegiatan illegal logging di wilayah ini sudah
sangat parah, dan upaya untuk membasminya seperti menegakkan benang
basah (Suparlan, wawancara, 21 Juli 2007).

b. Kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat seorang pengarang atau tokoh
terkenal berupa inti sari atau ikhtisar dari pendapat tersebut.Dalam kutipan tidak
langsung biasanya inti sari pendapat itu yang di kemukakan , sebab itu kutipan
tidak langsung didak menggunakan tanda kutip.Adapun cara penulisan kutipan
tidak langsung adalah sebagai berikut:
1. kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi
rangkap
2. Semua kutipan harus dirujuk.
3. Sumber-sumber rujukan harus ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat
yang mengandung kutipan
4. kutipan itu di integrasikan dengan teks
5. Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip.6. Setelah kutipan selesai diberi nomor
urut penunjukan setengah spasi keatas , atau dalam kurung di tempatkan nama
singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman kutipan itu.
Perbedaan antara kedua jenis kutipan ini harus benar-benar diperhatikan karena akan
membawa konsekuensi yang berlainan bila dimasukan dalam teks . semua kutipan
langsung yang dicatat pada kartu tidak harus dimasukan dalam tanda kutip ,
sedangkan semua kutipan tidak langsung tidak diapit oleh tanda kutip . dengan cara
yang demikian , penulis tidak akan mengalami kesulitan pada waktu memasukannya
kedalam teks.
Saat mengambil sebuah kutipan hendaknya kutipan itu tidak terlalu panjang ,
misalnya 1 halaman atau lebih . maka dari itu mengambil kutipan hendaknya
seperlunya saja , sehingga tidak merusak atau mengganggu urain sebenarnya .

3. PRINSIP PRINSIP MENGUTIP


Beberapa prinsip yang harus diperhatikan pada waktu membuat kutipan adalah :
a. Jangan mengadakan perubahan
Pada saat melakukan kutipan langsung , pengarang tidak boleh mengubah kata-
kata atau teknik dari teks aslinya.
b. Bila ada kesalahan
Bila dalam kutipan terdapat kesalahan atau keganjilan , entah dalam persoalan
ejaan maupun dalam soal-soal ketata bahasaan , penulis tidak boleh kesalahan-
kesalahan itu.
c. Menghilangkan bagian kutipan
Dalam kutipan-kutipan diperkenalkan pula menghilangkan bagian-bagian tertentu
dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak boleh mengakibatkan
perubahan makna aslinya atau makna keseluruhannya.
d. Penulis harus menahan diri agar tidak mengutip terlalu banyak sehingga tulisan
yang disusun menjadi suatu himpunan kutipan

e. Penulis harus memahami bahwa kutipan hanya menjadi bukti penunjang pendapat
penulis.
f. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan
sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.

g. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya;

h. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andai kata
penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia
dapat memberi tanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang
berarti dengan demikian, jadi.., seperti itu.

4. CARA-CARA MENGUTIP
Perbedaan antara kutipan langsung dan kutipan tak langsung
(kutipan isi )akan membawa akibat yang berlainan pada saat memasukannya dalam
teks .
begitu pula cara membuat kutipan langsung akan berbeda pula menurut panjang
pendeknya kutipan.
a. kutipan langsung yang panjangnya kurang dari 4 baris :
adapun cara membuat kutipan langsung yang panjangnya kurang dari 4 baris
adalah sebagai berikut:
1). Dalam bentuk aslinya, tidak disingkat, tidak dipotong, dan tidak diterjemahkan
2). Dalam bahasa aslinya, kemudian diterjemahkan
3). Dalam teks aslinya dimasukkan dalam lampiran, dan terjemahannya
dimasukkan dalam teks
4). Diketik seperti ketikan teks
5). Diawali dan diakhiri dengan tanda .()
6).Sumber rujukan di tulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan
7).Kutipan itu di integrasikan langsung dengan teks
8).Jarak antara baris dengan baris dua spasi
9).Setelah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi keatas ,
atau dalam kurung di tempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman kutipan itu.
b. kutipan langsung yang terdiri dari 4 baris atau lebih:
Bila suatu kutipan lebih dari 4 baris, maka cara membuat kutipan tersebut adalah
sebagai berikut :
1) . Kutipan itu dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi
2) . Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi
3) . Kutipan itu boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip
4). Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi keatas ,
atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit dan nomor
halaman tempat terdapat kutipan itu.
5). Seluruh kutipan itu dimasukkan kedalam 5-7 ketikan bila kutipan itu dimulai
dengan alinea baru, maka baris pertama dari kutipan itu dimasukkan lagi 5-7
ketikan.
6) . Menggunakan kata-kata sendiri, akan tetapi pengertiannya tidak berbeda
dengan ide/bahan/data orang lain yang dikutip
7) . Membuat tabel, peta, diagram dari data orang lain
5. TUJUAN KUTIPAN
Dalam pembuatan kutipan, hendaknya kita mengetahui beberapa tujuan kutipan
.Adapun tujuan kutipan tersebut yaitu sebagai berikut :
a. Menyusun bagan data orang lain;
b. Sebagai landasan teori untuk tulisan kita
c. Bisa juga sebagai penguat pendapat yang kita kemukakan
d. Sebagai penjelasan suatu uraian
e. Sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapat itu

Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal sebagai


berikut:

1). penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu


2) . penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3) . kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4) . jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5) . penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak
langsung
6) . perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan

Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem
catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.

a. Kutipan pada catatan kaki

b. Kutipan atas ucapan lisan

c. Kutipan dalam kutipan

d. Kutipan langsung pada materi


6. KUTIPAN PADA CATATAN KAKI
Footnote (Catatan Kaki) merupakan catatan yang menyebutkan sumber dari suatu
kutipan. Footnote atau catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di
bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa
digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan
atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.

Adapun fungsi dari catatan kaki adalah sebagai berikut:


a. Untuk menunjukan atau menguatkan evidensi (pembuktian) semua pernyataan dan
keterangan tentang sesuatu yang harus dikuatkan penjelasannya. Keterangan
pada footnoteadalah menunjukkan tempat dimana evidensi tersebut didapatkan.

b. Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan yang


digunakan. (Untuk fakta-fakta yang bersifat umum tidak perlu diberi footnote).

c. Untuk memperluas diskusi suatu masalah tertentu di luar konteks dan teks.

d. Untuk memberi keterangan atau petunjuk. Misalnya untuk menunjukkan bahan


dalam lampiran, atau persoalan-persoalan yang sudah di bahas dalam halaman,
sub-bab, atau bab dalam karya ilmiah yang bersangkutan.

Catatan kaki (Footnote) mempunyai beberapa unsur yaitu sebagai berikut:

a. Nama penulis/pengarang, penterjemah, dan editor ditulis lengkap tanpa gelar


kesarjanaan. Untuk penulis yang bukan penulis asli tetap dicantumkan seperti
penulis asli, dengan tambahan keterangan di belakang nama tersebut, seperti
penyusun, penyadur, penterjemah, dan editor.

b. Judul buku/tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama judul dengan


besar kecuali kata sambung dan kata depan.

c. Tahun penerbitan, tahun berapa sumber kutipan atau referensi diterbitkan atau
dipublikasikan.
d. Nomor halaman, dalam footnote nomor halaman disingkat hal kemudian
diikuti dengan nomor halaman yang dikutip dengan sela satu ketukan.

Ketentuan kutipan pada catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut:

a. Setiap kutipan baik kutipan langsung maupun kutipan yang tidak langsung harus
diberi nomor pada akhir kutipan dengan angka arab yang diketik setengah spasi di
atas garis ketikan teks naskah. Nomor kutipan harus berurut sampai akhir bab.
Kutipan atas pendapat yang bersumber pada tulisan orang lain yang dirujuk dalam
naskah essay harus disebutkan sumbernya dengan menggunakan catatan kaki
(footnote). Catatan kaki ini menunjukkan dan menginformasikan sumber kutipan.
Catatan kaki dapat digunakan pula untuk memberikan komentar mengenai sesuatu
yang dikemukakan di dalam teks.

b. Penulisan catatan kaki dilakukan dengan mencantumkan nama, tahun terbit, judul
buku, nama penerbit, kota, dan halamannya. Jika nama pengarang terdiri dari 2
(dua) orang, maka keduanya harus dicantumkan dalam catatan kaki. Jika nama
pengarang terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih, maka cukup nama akhir dari
pengarang pertama yang ditulis dan di belakangnya ditulis et all (artinya dengan
orang lain) bagi tulisan dan penulis dari luar Indonesia atau menggunakan (dan
kawan-kawan) jika tulisan atau penulis dari Indonesia, tetapi dalam daftar pustaka
harus dicantumkan semua nama pengarangnya. Judul buku dalam catatan kaki
harus diketik dengan cetak miring. Penulisan halaman disingkat dengan hlm.

c. dari luar Indonesia atau menggunakan (dan kawan-kawan) jika tulisan atau
penulis dari Indonesia, tetapi dalam daftar pustaka harus dicantumkan semua
nama pengarangnya. Judul buku dalam catatan kaki harus diketik dengan cetak
miring. Penulisan halaman disingkat dengan hlm.

d. Penulisan catatan kaki dapat dilakukan pula dengan menggunakan singkatan ibid,
cit., dan loc. cit.
Ibid merupakan singkatan dari ibidem yang artinya dalam halaman yang
sama. Ibid digunakan dalam catatan kaki apabila kutipan diambil dari sumber yang
sama dan belum disela oleh sumber lain.

Op.cit.merupakan singkatan dari opera citato yang artinya dalam keterangan yang
telah disebut. Op.cit digunakan dalam catatan kaki untuk menunjuk kepada sumber
yang sudah disebut sebelumnya secara lengkap, tetapi telah disela dengan sumber lain
dan halamannya berbeda.

Loc.cit. merupakan singkatan dari loco citato yang artinya pada tempat yang sama
telah disebut. Loc.cit. digunakan dalam catatan kaki apabila hendak menunjukkan
kepada halaman yang sama dari sumber yang sama yang sudah disebut terakhir, tetapi
telah disela oleh sumber lain.

Penggunaan ibid tidak perlu menuliskan nama pengarangnya karena penggunaan ibid tersebut
hanya dilakukan ketika sumber yang telah dikutip belum disela dengan sumber lainnya.
Sebaliknya, penggunaancit. dan loc.cit. tetap harus menuliskan nama pengarangnya yang
diikuti dengan tulisan op.cit. atau loc.cit.

Contoh Penulisan Catatan Kaki (Footnote)

7. KUTIPAN ATAS UCAPAN LISAN


Dalam karya-karya ilmiah atau tulisan lainnya,sering pula dibuat kutipan-kutipan atas
ucapan-ucapan lisan,entah yang diberikan dalam ceramah-ceramah,kuliah atau
wawancara-wawancara.sebenarnya kutipan atas sumber semacam ini sulit
dipercayakan kecuali mungkin ucapan yang disampaikan seorang tokoh yang penting
dalam suatau kesempatan yang di ikuti oleh masyarakat luas.
bila penulis ingin memasukan kutipan-kutipan semacam itu di dalam tulisannya ,maka
sebaiknya ia memperlihatkan naskah kutipan itu terlebih dahulu terhadap orang yang
memberikan keterangan itu untuk mendapatkan pengesahannya. Kalau ada
kekurangan atau kesalahan dapat diadakan perbaikan terlebih dahulu oleh orang yang
bersangkutan.dengan demikian tidak perlu timbul bantahan atau hal-hal yang tidak
diinginkan.sumber ucapan-ucapan lisan itu dapat dimaksukkan langsung dalam teks
,dapat pula dimaksukkan dalam catatan kaki seandannya akan menganggu jalannya
teks itu sendiri.

8. VARIASI MEMBUAT KUTIPAN


walaupun telah di urangkan secara terperinci cara-cara membuat kutipan sebagai
mana dapat dilihat dalam uraian diatas,namun perlu kirannya diingat bahwa sebuah
pola yang terus menerus di pakai akan mennimbulkan kebosanan .sebab itu pola-pola
membuat kutipan akan lebih efektif kalau mengandung variasi,variasi antara kutipan
langsung dan tidak langsung,variasi antara kutipan yang di maksukkan dalam teks dan
kutipan yang dimaksudkan dalam catatan kaki.
disamping itu ada beberapa cara lain untuk membuat kutipan kutipan itu dirasakan
lebih mantap. Salah satu carannya adalah langsung mulai dengan materi kutipan
hingga perhatian terdekat (bisa koma,frassa yang bebas,bisa jug titik ) di susul dengan
sisipan penjelas tetang ujacapan atau pendapat itu .
DAFTAR PUSTAKA
Keraf , Gorys. Komposisi. Ende : Nusa Indah , 1997.

Anda mungkin juga menyukai