BAB I
PENDAHULUAN
(Surbakti, 2001)
(3) Jika pengarang menerbitkan lebih dari satu kali dalam tahun yang sama
Johnson (1994a) discussed the subject...
(4)Dua dan lebih dari dua pengarang
Jones and Hull (2004) have argued that...
Kurtubi dan kawan-kawan (1998) mengajukan
argumentasi,
' Turunnya produksi saat ini adalah akibat
rendahnya tingkat investasi dalam enam tahun
terakhir... Selain itu teriadi...'
Office cost amount to 20% of total costs in most
business (Wilson et al, 1997)
(5) Nama pengarang tidak diketahui
Pemerintahan di Indonesia saat ini punya rekor
bagus... (Anonim 2005:6)
(6)Artikel koran tanpa pengarang
Sidang kabinet yang berlangsung dua hari
diharapkan... (Kompas, 2005:6)
(7) Rujukan yang diperoleh dari sumber lain, bukan sumber asli
A study by Smith (in Jones, 1994) indicated
that...
(tabel 1. Tata penulisan rujukan)
Menurut Holland (dalam Tim MKU Bahasa Indonesia, 2012:165) Segala bentuk
pernyataan, opini, kesimpulan, bahkan teori yang diambil dari karya orang lain, baik
menggunakan salah satu maupun campuran gaya penulisan merujuk, harus disebutkan
sumbernya dan/atau diberi rukan. Hal ini untuk menghindari adanya plagiasi, sebagai
pemenuhan kode etik yang berlaku, dan sebagai penghargaan terhadap karya orang lain.
Menurut Educational services and Learning support, Central Queensland University
(dalam Tim MKU Bahasa Indonesia, 2012:165) Model penulisan rujukan (references) dapat
dikelompokkan menjadi dua bentuk aidhor-date systems dan numerical
1. Author-date system, merupakan model penulisan runningmote atau in-lext author- date citations,
yang umumnya dianut oleh Harvard systems AGPS Australian Government publishing systems)
dan APA systems demikian, sistem Chicago/Turabian juga Namun menggunakan model
penulisan runningnote ini.
2. Munierial systems cenderung menggunakan pola penulisan footnote (catatan kaki) dan dndndie
(catatan akhir) yang biasa dimasukkan ke dalam model Oxford systems.
b. Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel atau Karya (Ada Editornya)
Penulisannya seperti menulis rujukan buku ditambah dengan tulisan (Ed.) baik untuk satu
maupun lebih editor, di antara nama penulis dan tahun penerbitan.
Contoh:
Cornfeld,Gaalyahu (Ed.). 1964. Pictorial Biblical Encyclopedia: A Visual Guide to The Old and
New Testament.New Yok: The MacMillN Company.
Jabrohim (Ed.).2001.Metodologi Penelitian Sastra.Yogyakarta:Hanindita.
c. Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel diapit
tanda kutip (“...”) tanpa cetak miring ( italic). Nama editor itulis seperti menulis nama
biasa,diberi keterangan (Ed.) baik untuk satu editor maupun lebih. Judul buku kumpulannya
ditulis dengan huruf miring (italic), dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.
Contoh:
Pradopo,Rachmat Djoko.2001.”Penelitian sastra dengan pendekatan semiotik”.Dalam
Jabrohim(Ed.),Metologi Penelitian Sastra (hlm.30-35).Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.
d. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal
Dalam penulisan rujukan artikel dalam jurnal ada beberapa unsur yang harus diperhatikan
dalam susunannya, sebagai berikut:
1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama penulis dibalik);
2. Tahun penerbit diakhiri tanda titik;
3. Judul artikel diapit tanda kutip (menggunakan huruf kapital dalam setiap katanya kecuali kata
hubung dan kata tugas) diakhiri tanda titik;
4. Nama jurnal (ditulis dengan cetak miring, menggunakan huruf kapital dalam setiap katanya
kecuali kata tugas);
5. Jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (ditulis dalam kurung dan diikuti tanda titik dua (:)
setelahnya), dan nomor halaman artikel.
Contoh:
Hanafi, A. 1998. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengabdosian Inovasi”. Forum Penelitian,
1(1):33-47
e. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM
Penulisan dalam daftar rujukan samadengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak,
ditambah dengangan menyebutkan CD-ROMnya dalam kurung. Beberapa unsur yang harus
diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:
1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama penulis dibalik);
2. Tahun penerbit;
3. Judul artikel diapit tanda kutip (menggunakan huruf kapital dalam setiap katanya);
4. Nama jurnal (menggunakan huruf kapital dalam setiap katanya kecuali kata tugas) diakhiri tanda
koma,
5. Jurnal tahun ke berapa, dan nomor halaman artikel dipisah dengaan tanda titik dua(:);
6. Penyebutan CD-ROM (dalam kurung dan diikuti tahun pembuatan artikel.
Contoh:
Krashen, S., M. Long, dan R. Scarella. 1997. “Age, Rate, and Eventual Attaintment in Second Language
Acquisition” TESOL Quartely, 13:78-82 (CD-ROM: TESOL Quaertely Digital, 1997).
f. Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran
Dalam penulisan rujukan artikel dalam majalah atau koran ada beberapa unsur yang harus
diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:
1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama penulis dibalik);
2. Tahun penerbit diakhiri tanda titik;
3. Judul artikel diapit tanda kutip (menggunakan huruf kapital dalam setiap katanya);
4. Nama majalah diakhiri tanda koma (ditulis dengan cetakan miring dan huruf kapital pada setiap
katanya);
5. Diikuti tanggal dan bulan terbit (jika ada);
6. Nomor halaman.
Contoh:
Awuy, Tommy F. 2001. “Supernova: Tantangan Baru bagi Kritik Sastra,” Kompas, 18 Maret, hlm 12.
g. Rujukan dari Koran Tanpa Penulis
Dalam penulisan rujukan dari koran tanpa penulis ada beberapa unsur yang harus
diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:
1. Nama koran diakhiri tanda titik (ditulis dengan dicetak miring);
2. Tanggal, bulan, dan tahun diakhiri tanda titik;
3. Judul ditulis diapit tanda kutip (ditulis huruf kapital pada setiap katanya);
4. Nomor halaman.
Contoh:
Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”, hlm. 14.
h. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan Tanpa Menyebutkan Nama
Penukis atau Lembaga
Dalam penulisan rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan tanpa
menyebutkan nama penulis atau lembaga ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam
susunannya, sebagai berikut:
1. Judul atau nama dokumen diakhiri tanda titik (dicetak miring);
2. Tahun penerbitan diakhiri tanda titik;
3. Kota penerbit dan nama penerbit dipisah dengan tanda titik dua (:).
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2004.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
i. Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut
Dalam penulisan rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut ada
beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:
1. Nama penanggung jawab lembaga diakhiri tanda titik;
2. Tahun penerbit diakhiri tanda titik;
3. Judul karangan (dicetak miring);
4. Kota penerbitan;
5. Nama penerbitn karangan.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dan Pembentukan Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Yrama Widya.
j. Rujukan Berupa Karya Terjemahan
Dalam menulis rujukan yang bersumber dari karya terjemahan, ada beberapa unsur yang
harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:
1. Nama penulis asli diakhiri titik (nama dibalik);
2. Tahun peerbitan karya asli diakhiri tanda titik (jika tahun peenerbitan buku asli tidak
dicantumkan, ditulis dengan Tanpa tahun);
3. Judul terjemahan diakhiri tanda titik;
4. Nama penerjemah;
5. Tahun terjemahan diakhiri tanda titik;
6. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisah dengan tanda titik dua (:).
Contoh:
Segers, Rien T. 1980. Evaluasi Teks Sastra. Terjemahan oleh Suminto A. Sayuti 2000. Yogyakarta:
Adicita Karya Nusa.
k. Rujukan dari Skripsi, Tesis, Disertasi
Dalam penulisan rujukan dari skripsi, tesis, disertasi ada beberapa unsur yang harus
diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:
1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama dibalik);
2. Tahun penerbit (tahun yang tercantum di sampul);
3. Judul skripsi, tesis, atau disertasi diakhiri tanda titik (diapit dengan tanda kutip (“));
4. Nama kota perguruan tinggi diakhiri tanda titik dua (:);
5. Nama fakultas diakhiri tanda koma;
6. Nama universitas.
Contoh:
Retrani, Rachmi Dewi. 1998. “Aspek Seksualitas dan Makna dalam Novel Saman Karya Ayu Utami.”.
Skripsi. Surabaya: Fakultas Sastra, Universiras Airlangga.
l. Rujukan dari Makalah Seminar, Penataran, atau Lokakarya
Dalam penulisan rujukan dari makalah seminar, penataran, atau lokakarya ada beberapa
unsur yang harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:
1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama dibalik);
2. Tahun penerbit;
3. Judul makalah diapit tanda kutip;
4. Diikuti dengan pernyataan “Makalah disajikan dalam..” nama pertemua, lembaga
penyelenggara, dan tempat penyelenggara, tanggal serta bulannya.
Contoh:
Chasanah, Ida Nurul. 2004. “Representasi Zen Budhisme dalam Novel Musashi Episode Tanah dan
Supernova Episode Akar: Kajian Intertektualitas”. Makalah dipresentasikan dalam Konferensi
Internasional Kesusastraan Indonesia HIKSI 2004 i Hotel Santika Manado, 25-27 Agustus 2004.
m. Rujukan dari Internet Berupa Karya Individu
Dalam penulisan rujukan dari internet berupa karya individu ada beberapa unsur yang
harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:
1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama dibalik);
2. Tahun penerbit diakhiri titik;
3. Judul karya diakhiri tanda koma (diapit oleh tanda kutip dan);
4. Diberi keterangan dalam kurung (online);
5. Alamat sumber rurjukan dengan keterangan kapan diakses (ditulis dalam kurung).
Contoh:
Abadi, C.J. 2002. “Kumis Kucing”, (Online), (http://www.chang.jata-abadi.com.jamu-jawa04htm/,
diakses 12 Desember 2003).
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Gaya penulisan rujukan merupakan bentuk opini, dan kesimpulan yang diambil dari karya
orang lain. Gaya penulisan rujukan dibagi menjadi dua bentuk yaitu, model pertama author-date
systems atau penulisan runningnote. Sedangkan, model yang kedua, numerical systems atau
penulisan footnote (catatan kaki) dan ednote (catatan akhir)..
Jenis teknik penulisan rujukan dibagi menjadi dua yaitu: penulisan kutipan langsung dan
penulisan kutipan tidak langsung. Penulisan kutipan langsung dengan mengutip karya orang lain
secara keseluruhan ataupun sebgaian dari teks yang ada. Sedangkan, kutipan tidak langsung
adalah mengutip karya orang lain dengan cara menulis kembali sesuai pendapat sendiri tanpa
mengikuti teks yang ada.
Penulisan daftar pustaka berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan bahan-bahan yang dibaca akan tetapi
tidak dikutip, tidak dicantumkan dalam daftar rujukan. Dalam menulis daftar pusraka harus
memperhatikan beberapa unsur sebagai berikut: a) nama penulis (nama dibalik tanpa diikuti
gelar akademik. b) tahun penerbitan. c) judul. d) kota tempat penerbitan. dan e) nama penerbit.
3.2 Saran
Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami isi makalah
dapat dibaca dalam buku rujukan yang tercantum dalam daftar pustaka. Selanjutnya, penulis
menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada pembaca apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan ataupun kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran
dan kritikan dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata,
semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Berbagi
KOMENTAR