Contoh:
Lyons, John. 1995a. Linguistics. London: Longman.
Lyons, John. 1995b. Semantics. London: Longman.
- tanpa tahun terbit
Contoh:
Arifin. Tanpa Tahun. Pengantar Linguistik. Malang:
Aneka
3. Judul
- Judul buku
De Potrter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2003. Quantum
Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan.Terjemahan oleh Alwiyah. Bandung: Kaifa.
- Judul artikel, laporan penelitian, makalah, skripsi, dll.
Indrawati, Dianita. 2002. “Semantik Reduplikasi Bahasa
Madura”. Tesis tidak diterbitkan. Denpasar: Program
Pascasajana Universitas Udayana.
- Judul buku kumpulan artikel
Purwo, Bambang Kaswanti (penyunting). 1992. PELBA 5:
Bahasa dan Budaya. Yogyakarta: Kanisius.
4. Nama kota dan penerbit
28
Pengertian
• Paragraf merupakan bagian dari karangan
(tertulis) atau bagian tuturan (kalau lisan).
• Sebuah paragraf ditandai oleh suatu kesatuan
gagasan yang lebih tinggi atau lebih luas
daripada kalimat.
• Paragraf umumnya terdiri dari sejumlah
kalimat.
• Kalimat-kalimat itu saling bertalian untuk
mengungkapkan gagasan tertentu.
Unsur-unsur Gagasan
1. Gagasan Utama
Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi
dasar pengembangan sebuah paragraf.
Gagasan utama yang eksplisit (jenis paragraf
deduktif, induktif atau paragraf campuran).
Gagasan utama yang implisif (paragraf
deskriptif atau naratif)
Unsur-unsur Gagasan
2. Gagasan Penjelas
Gagasan penjelas adalah gagasan yang fungsinya
menjelaskan gagasan utama. Kalimat yang
mengandung gagasan penjelas disebut kalimat
penjelas.
Kalimat penjelas berisikan:
a. Uraian-uraian kecil;
b. Contoh-contoh;
c. Ilustrasi-ilustrasi;
d. Kutipan-kutipan; atau
e. Gambaran-gambaran yang sifatnya parsial.
PARAGRAF DEDUKTIF
Kalimat utama
Kalimat utama
Kalimat utama
35 35
Syarat-syarat Pembentukan Paragraf
1. Kesatuan (kohesi) : kalimat demi kalimat
mendukung topik utama sehingga tidak ada
kalimat yang melenceng (kohesif).
37
2. Perincian dan urutan isi paragraf :
a. urutan waktu
b. urutan logis
c. urutan ruang
d. urutan proses
e. sudut pandangan/ point of view
39
3. Kata transisi : kata yang berada di antara kata
ganti dan kata repetisi.
Macam-macam kata transisi :
a. berhubungan dengan pertambahan;
b. berhubungan dengan perbandingan;
c. berhubungan dengan pertentangan;
d. berhubungan dengan tempat;
e. berhubungan dengan tujuan;
f. berhubungan dengan waktu;
g. berhubungan dengan singkatan.
40
2. Kepaduan : kekompakan hubungan
antara kalimat sehingga membentuk
paragraf yang logis, mudah dipahami
Menurut fungsinya
a. paragraf pembuka
b. paragraf penghubung
c. paragraf penutup
43
3. Berdasarkan sifat isinya :
paragraf argumentasi (pendapat)
paragraf narasi (menceritakan)
paragraf eksposisi (Menjelaskan)
paragraf deskripsi (Menggambarkan)
paragraf persuasi (mengajak)
44
POLA-POLA PENGEMBANGAN
PARAGRAF
1. Paragraf Narasi
Adalah paragraf yang menceritakan suatu
peristiwa atau kejadian sedemikian rupa
sehingga pembaca seolah-olah mengalami
sendiri kejadian yang diceritakan itu.
Tiga unsur utama yakni tokoh-tokoh,
kejadian, dan latar atau ruang dan waktu.
Paragraf Narasi
• Narasi Fiksi • Narasi Nonfiksi
1. Menyampaikan 1. Menyampaikan informasi
makna/amanat secara yang memperluas
tersirat; pengetahuan;
2. Menggugah imajinasi; 2. Memperluas
3. Penalaran difungsikan pengetahuan/wawasan;
sebagai alat pengungkap 3. Penalaran digunakan sebagai
makna, kalau perlu sarana untuk mencapai
diabaikan; kesepakatan rasional;
4. Bahasa cenderung figuratif 4. Bahasanya cenderung
dan menitikberatkan informatif dan
penggunaan konotasi. menitikberatkan
penggunaan denotasi.
1.Narasi
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di
buku agenda sambil menikmati bekal dari
rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke
langit-langit perpustakaan, mengernyitakan
kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik
sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada
dia.
47
POLA-POLA PENGEMBANGAN
PARAGRAF
2. Paragraf Deskripsi
Adalah jenis paragraf yang menggambarkan
sesuatu dengan jelas dan terperinci. Pola
pengembangan :
a) Pola Spasial adalah pola pengembangan
paragraf yang didasarkan atas ruang dan waktu.
b) Pola sudut pandang adalah pola pengembangan
paragraf yang didasarkan tempat atau posisi
seorang penulis dalam melihat sesuatu.
2. Deskripsi
Contoh :
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati
Doni semakin gencar memuji gadis yang
mempesona di hadapannya. Ya, karena memang
gadis di depannya itu sangat cantik. Rambutnya
hitam lurus hingga melewati garis pinggang.
Matanya bersinar lembut dan begitu dalam,
memberikan pijar mengesankan yang misterius.
Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang
menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh
tampak sempurna. 49
POLA-POLA PENGEMBANGAN
PARAGRAF
3. Paragraf Eksposisi
Adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu
hal atau objek. Untuk memaparkan masalah, paragraf
eksposisi menggunakan contoh, grafik, serta berbagai
bentuk dan data lainnya.
Pola pengembangan :
a) Pola Proses, merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan
atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau
menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian
atau peristiwa.
POLA-POLA PENGEMBANGAN
PARAGRAF
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar
tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan
mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir
seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli
sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan
terhadap daging ayam dan telur kini melejit
sehingga harganya meningkat.
52
POLA-POLA PENGEMBANGAN
PARAGRAF
4. Paragraf Argumentasi
Argumen bermakna ‘alasan’. Argumentasi
berarti ‘pemberian alasan yang kuat dan
meyakinkan’.
Contoh:
Menurut Ketua panitia, Derrys Saputra, mujur
merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan
oleh HMTK untuk memilih ketua dan wakil HMTK
yang baru. Bersamaan dengan berakhirnya masa
jabatan kepengurusan MHTK periode 2008 –
2009, maka sebagai penggantinya dilakukan mujur
untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru
untuk masa kepengurusan 2009 – 2010.
55
5. PARAGRAF PERSUASI
56
Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf mencakup dua hal:
a. Kemampuan memerinci secara maksimal
gagasan utama alinea ke dalam gagasan-
gagasan bawahan;
b. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan
bawahan ke dalam suatu urutan yang
teratur.
57
CONTOH PARAGRAF PERSUASI
58
Teknik Pengembangan Paragraf
(a) Teknik alamiah
(b) Teknik klimaks dan anti klimats
(c) Teknik umum-khusus dan khusus umum
(d) Teknik perbandingan dan pertentangan
(e) Teknik analogi
(f) Teknik contoh
(g) Teknik sebab-akibat dan akibat-sebab
(h) Teknik definisi luas
(i) Teknik klasifisikasi
(a) Teknik Alamiah
berdasarkan urutan ruang dan waktu
Contoh
Menendang bola dengan sepatu, baru dikenalnya sekitar 1977.
Saat itu ia baru lulus dari STM Negeri 3 Jurusan Elektro. Yang
pertama kali melatihnya adalah Halilintar. Dari sini prestasinya
terus menanjak hingga kemudian ia dapat bergabung dengan
klub PMC sampai sekarang. Pada tahun 1984 ia pernah dipanggil
untuk memperkuat PSSI ke Merdeka Games di Malaysia. Waktu
dipanggil lagi untuk turnamen di Brunai tahun 1985, ia gagal
memenuhinya, karena kakinya cedera.
Contoh :
Ratu Elisabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu
berusaha tampil di muka umum seperti yang diharapkan rakyatnya.
Kalau keluar kota ia paling senang menggunakan pakaian yang
praktis. Ia menyenangi topi dan scraf. Lain halnya dengan
Margaretd Thatcher. Sejak menjadi pemimpin partai konservatif, ia
melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian
sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung berbelanja di tempat
yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan, ke
pemakaman, dan ke upacara resmi lainnya ke parlemen.
(e) Teknik Analogi
menyamakan/membandingkan sesuatu yang sudah
dikenal dengan yang kurang dikenal.
Contoh :
Filsafat dapat diibaratkan sebagai pasukan marinir yang merebut
pantai untuk pendaratan pasukan infantri. Pasukan infantri ini
diibaratkan sebagai ilmu pengetahuan yang diantaranya terdapat
ilmu. Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan
keilmuan. Setelah itu ilmulah yang membelah gunung dan
merambah hutan, menyempurnakan pemenangan ini menjadi
pengetahuan yang dapat diandalkan. Filsafat menyerahkan
daerah yang sudah dimenangkan itu kepada pengetahuan-
pengetahuan lainnya. Setelah penyerahan dilakukan, maka filsafat
pun pergi kembali menjelajah laut lepas, berspekulasi dan
meneratas.
(f) Teknik Contoh
penggunaan contoh-contoh untuk memberi bukti terhadap
generalisasi yang sifatnya umum.
Contoh :
Dalam rangka mengatasi ketinggalan desa, baik dalam bidang
pembangunan ataupun dalam bidang pengetahuan, berbagai usaha
telah dilakukan oleh pemerintah. ABRI masuk desa (AMD) sudah
lama kita kenal. Hasilnya pun lumayan, misalnya perbaikan jalan,
pembuatan jembatan, pemugaran kampung. Contoh lain KKN yang
dilaksanakan oleh mahasiswa. Hasil-hasil yang positif telah pun
dinikmati oleh desa yang bersangkutan, misalnya : peningkatan
pengetahuan masyarakat, pemberantasan buta aksara, perbaikan
dalam bidang kesehatan dan gizi, dan lain-lain. Akhir-akhir surat
kabar juga diusahakan masuk desa, walaupun hasilnya belum
kelihatan. Barangkali perlu dipikirkan program selanjutnya misalnya
bahasa nasional (bahasa Indonesia) masuk desa.
(g) Teknik Sebab-Akibat
sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama dan akibat
sebagai pikiran penjelas, atau sebaliknya.
Contoh :
Jalan Kebon Jati akhir-akhir ini kembali macet dan semrawut.
Lebih dari separuh jalan kendaraan kembali tersita oleh
kegiatan perdagangan kaki lima. Untuk mengatasinya,
pemerintah akan memasang pagar pemisah antara jalan
kendaraan dengan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagai
batas pemasangan tenda pedagang kaki lima mereka
diizinkan berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa
dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki lima dikelola
itu sudah sangat keterlaluan, sehingga menimbulkan
kemacetan lalu lintas.
(h) Teknik Definisi Luas
pemberian penjelasan dengan beberapa kalimat untuk
memperjelas definisi.
Contoh :
Pompa hydraylic ialah sejenis pompa yang dapat bekerja dengan
kontinyu tanpa menggunakan bahan bakar atau energi tambahan
dari luar. Pompa ini bekerja dengan memanfaatkan tenaga aliran
air yang berasal dari sumber air, dan mengalir sebagian air
tersebut ke tempat yang lebih tinggi. Bagian utama sistem pompa
ini ialah pipa pemasukan, katup limbah, katup pengantar, katup
udara, ruang udara dan pipa pengeluaran. Pada dasarnya air
dapat dipompakan karena adanya perubahan energi kinetis air
jatuh, yang menimbulkan tenaga yang cukup tinggi dalam ruang
udara, sehingga sanggup mengangkat dan mengalirkan air ke
tempat yang lebih tinggi permukaannya. Desain katub limbah dan
katup pemasukan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi bergantian.
Terima kasih