Anda di halaman 1dari 68

FULLDAY PEMBUATAN MONOGRAF DAN

BUKU REFERENSI SERTA KARYA ILMIAH


BERBASIS RISET

TEKNIK PENGUTIPAN DAN TATA CARA


PENULISAN DAFTAR RUJUKAN ATAU
DAFTAR PUSTAKA SERTA CATATAN KAKI

Dr. ZONA RIDA RAHAYU, M.Pd.


TEKNIK PENGUTIPAN
KUTIPAN
• Kutipan Langsung
1. Kutipan yang berisi 40 kata/lebih
2. Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata
• Kutipan Tidak Langsung
1. Nama pengarang ditulis sebelum kutipan
2. Nama pengarang ditempatkan setelah kutipan
3. Pengarang merujuk pendapat pengarang lain
4. Kutipan dari 2 buah buku rujukan atau lebih
5. Kutipan dari buku karangan 2 orang
6. Kutipan dari buku karangan lebih dari 2 orang
KUTIPAN LANGSUNG
1. Kutipan yang berisi 50 kata atau lebih (lima baris)
Martaniah (1984:148) menyimpulkan hal tersebut
sebagai berikut.
Dalam penelitian ini terbukti tidak ada perbedaan yang
signifikan motif berkuasa antara remaja yang tinggal di
kotamadya, di kota kabupaten, dan di desa. Motif
berkuasa remaja Jawa sama tinggi, tetapi pada skala
tingkat bawah karena motif berkuasa pada semua
kelompok tersebut di bawah rerata total.
Tata tulis terpisah dari tubuh paragraf dengan jarak
spasi tunggal atau 1 spasi.
2. Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata

Avika (2005:5) menyatakan ada pengaruh


yang signifikan antara kasih sayang yang
diberikan orang tua dan tingkah laku anak.
Ada pengaruh yang signifikan antara kasih
sayang yang diberikan orang tua dan
tingkah laku anak (Avika, 2005:5).
Tata tulis tergabung ke dalam tubuh paragraf
KUTIPAN TIDAK LANGSUNG
1. Nama pengarang ditulis sebelum kutipan
Selanjutnya, Sargent (1987:234) menjelaskan bahwa ideologi
adalah sistem nilai atau keyakinan yang diterima sebagai
fakta atau kebenaran oleh kelompok tertentu.

2. Nama pengarang ditempatkan setelah kutipan


Ideologi adalah sistem nilai atau keyakinan yang diterima
sebagai fakta atau kebenaran oleh kelompok tertentu
(Sargent, 1987:234).
3. Pengarang merujuk pendapat orang lain
Burmeister (dalam Tarigan, 1984:123)
berpendapat bahwa kemampuan membaca sepintas
bermanfaat.

Kemampuan membaca sepintas bermanfaat


(Burmeister dalam Tarigan, 1984:123)
4. Kutipan dari 2 buku rujukan/lebih
Diperlukan unsur-unsur penunjang bentuk-
bentuk arsitektur untuk menciptakan bentuk yang
harmonis dan estetis (Indrawati, 2000:23; Gani,
2001:24; Putra, 2002:25).
5. Kutipan dari buku karangan 2 orang
Selanjutnya, Indrawati dan Dian (2007:17)
menyatakan bahwa tenaga mesin itu dapat
mengatasi keterbatasan tenaga manusia.

Pada bagian ini dikemukakan bahwa tenaga mesin itu


dapat mengatasi keterbatasan tenaga manusia
(Indrawati dan Dian, 2007:17)
6. Kutipan dari buku karangan lebih dari 2
orang
Tentang hubungan antara arsitektur dan
arsitek, Indrawati dkk. (1990:12)
menyatakan bahwa arsitektur adalah
perpaduan antara ilmu dan seni,
sedangkan asritek adalah orang yang
menciptakan ruang dan seni.
DAFTAR RUJUKAN ATAU
DAFATAR PUSTAKA
Bagian-bagian yang ditulis dalam daftar rujukan:
1. nama pengarang (nama akhir, nama awal, dan
nama tengah, tanpa gelar akademik)
2. tahun penerbitan
3. judul (termasuk subjudul)
4. tempat atau kota terbit
5. nama penerbit
Sumber Rujukan
• Rujukan dari buku
• Rujukan dari koran atau majalah
• Rujukan dari dokumen resmi pemerintah atau
suatu lembaga
• Rujukan dari internet
• Salah satu artikel dari kumpulan artikel
• Makalah dari pertemuan ilmiah
• Kamus
Rujukan dari buku
1. Pengarang
- satu orang pengarang
Indrawati, Dianita. 2006. Makian dalam Bahasa
Madura. Surabaya: Pustaka Bima.
- dua orang pengarang
Indrawati, Dianita dan Hidayat, Liliana. 2006. Cara
Sehat Melalui Yoga. Denpasar: Upada.
- lebih dari dua orang pengarang
Indrawati, Dianita dkk. 2000. Metodologi Penelitian.
Denpasar: Udayana University Press.
Penulisan nama Tionghoa tidak dibalik karena nama
pertama merupakan nama keluarga

Contoh: Liem Swie King tetap Liem Swie King


2. Tahun terbit
jika beberapa rujukan ditulis oleh orang yang sama dalam
tahun yang sama maka urutannya didasarkan pada penulisan
huruf abjad judul buku dengan ciri pembeda huruf sesudah
tahun terbit.

Contoh:
Lyons, John. 1995a. Linguistics. London: Longman.
Lyons, John. 1995b. Semantics. London: Longman.
- tanpa tahun terbit
Contoh:
Arifin. Tanpa Tahun. Pengantar Linguistik. Malang:
Aneka
3. Judul
- Judul buku
De Potrter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2003. Quantum
Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan.Terjemahan oleh Alwiyah. Bandung: Kaifa.
- Judul artikel, laporan penelitian, makalah, skripsi, dll.
Indrawati, Dianita. 2002. “Semantik Reduplikasi Bahasa
Madura”. Tesis tidak diterbitkan. Denpasar: Program
Pascasajana Universitas Udayana.
- Judul buku kumpulan artikel
Purwo, Bambang Kaswanti (penyunting). 1992. PELBA 5:
Bahasa dan Budaya. Yogyakarta: Kanisius.
4. Nama kota dan penerbit

Surabaya: Usaha Nasional


Denpasar: Universitas Udayana Press
Rujukan dari Koran atau Majalah
Contoh:
Piliang, Indra. J. Kompas. 17 Agustus
2005. “InterpretasiProklamasi”,hal. 8.
Fauzan, Ali. 12 Juni 2006. “Krisis Energi”.
Jawa Pos, hal. 9.
Saiful, Mujani. 2007. “Tanggung Jawab Politik
Santri”. Tempo, edisi 6-12 Juni.
Rujukan dari Dokumen Resmi
Pemerintahan/Suatu Lembaga
BP-7 Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. 1998. Buku
Serapan Bahan Penataran P-4, UUD 1945, dan GBHN.
Surabaya.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990.


Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989


tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Surabaya:
Usaha Nasional.
Rujukan dari Internet
1. Berupa Karya Individual
Graham,J.L. 2000. A Survey of LES Online Journals,
1999-2000. Learning Analysis, (Online), (
http://journal.ed.learn.mu.uk/ analysis/analysis.html
diakses, 15 Agustus 2006).
2. Berupa Artikel Jurnal
Hanafi, Hasan. 1997. Kepribadian Ganda. Jurnal
psikologi, (Online), Jilid 2, No.6,
(http//www.surabaya.ac.id, diakses 20 Juni 1999)
3. Buku Elektronik (e Book)
3. Berupa Bahan Diskusi
David, E. 10 Desember 1994. Summary of
Citing Internet Sites. EDUCATION Discussion
List, (Online), (NETRRin@ubvm.cc.bufalo.edu,
diakses 28 Desember 1994.
4. Berupa E-mail Pribadi
Raharjo. (mr@uwts.edu.au). 12 mei 2002.
Behind the Fact. E-mail kepada Fitriyah
Auliyah (fia@usq.edu.au).
Salah satu artikel dari kumpulan artikel
Contoh:
Gunarwan, Asim.1994. “Pragmatik Pandangan
Mata Burung”. Di dalam Seondjono
Dardjowidjojo (Editor). Mengiring Rekan
Sejati: Festschrift Buat Pak Ton. Jakarta:
Universitas Katolik Atmajaya.
Makalah dari pertemuan ilmiah
contoh
Bambang P.K. Tindak Tutur Direktif Bahasa Jawa
dalam Komunitas Tutur Kejawean di Jakarta.
Kongres Bulan Bahasa; Jakarta. 28 Oktober
2015.
Kamus
Contoh
Kamus Linguistik. Edisi: Ke-25. Jakarta:
Kridalaksana; 2005. Gramedia; h. 203-204
CATATAN KAKI & CATATAN AKHIR
1. Berfungsi sebagai pemberi keterangan tambahan
yang bersifat umum atau yang berasal dari sumber
lisan
2. Ditempatkan pada bagian bawah halaman atau di
akhir tulisan
3. Penomoran catatan kaki disesuaikan dan diurutkan
dalam setiap bab
4. Nomor catatan kaki ditempatkan langsung di
belakang huruf terakhir pernyataan dengan
menaikkan setengah spasi
5. Apabila lebih dari 2 baris ditulis dengan satu spasi
Contoh:
1 Indrawati. Filsafat Bahasa. Surabaya: Padira.
2005. hal. 89

2 Psikolinguistik adalah ilmu yang mengaji hubungan


bahasa dan pikiran. Ilmu ini merupakan cabang
dari ilmu linguistik dan merupakan disiplin
interdisipliner antara linguistik dan psikologi.
PARAGRAF

28
Pengertian
• Paragraf merupakan bagian dari karangan
(tertulis) atau bagian tuturan (kalau lisan).
• Sebuah paragraf ditandai oleh suatu kesatuan
gagasan yang lebih tinggi atau lebih luas
daripada kalimat.
• Paragraf umumnya terdiri dari sejumlah
kalimat.
• Kalimat-kalimat itu saling bertalian untuk
mengungkapkan gagasan tertentu.
Unsur-unsur Gagasan
1. Gagasan Utama
 Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi
dasar pengembangan sebuah paragraf.
 Gagasan utama yang eksplisit (jenis paragraf
deduktif, induktif atau paragraf campuran).
 Gagasan utama yang implisif (paragraf
deskriptif atau naratif)
Unsur-unsur Gagasan
2. Gagasan Penjelas
 Gagasan penjelas adalah gagasan yang fungsinya
menjelaskan gagasan utama. Kalimat yang
mengandung gagasan penjelas disebut kalimat
penjelas.
 Kalimat penjelas berisikan:
a. Uraian-uraian kecil;
b. Contoh-contoh;
c. Ilustrasi-ilustrasi;
d. Kutipan-kutipan; atau
e. Gambaran-gambaran yang sifatnya parsial.
PARAGRAF DEDUKTIF
Kalimat utama

Memang benar masalah utama dewasa ini


adalah soal penyebaran penduduk yang tidak
merata. Tetapi memindahkan manusia tidak
semudah memindahkan barang. Bahkan harus bisa
menunjukan prospek hidup yang lebih baik. Ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain
faktor-faktor ekonomi dan sosial psikologis. Faktor
ekonomi, misalnya daerah-daerah yang baru dibuka
harus bisa paling tidak menjamin kelangsungan hidup
transmigran.
PARAGRAF INDUKTIF

Kalimat utama

Seorang pelukis bila melihat sawah luas membentang


sampai ke kaki gunung, akan tergerak hatinya untuk
mengabadikannya dengan alat lukisnya. Seorang insinyur
pertanian melihat sawah tersebut mungkin dalam
pikirannya timbul gagasan bagaimana cara meningkatkan
hasil padinya. Lain pula pandangan seorang pemain
layang-layang. Ia melihat sawah yang luas membentang
itu sebagai arena mengadu layang-layang yang bebas dari
segala bahaya. Jadi, nyatalah bahwa tanggapan dan
sikap terhadap sesuatu bergantung pada keahlian
atau kesenangannya.
PARAGRAF CAMPURAN
Kalimat utama

Kalimat utama

Tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan dan sistim makna


yang khusus. Hal ini ditentukan oleh kerangka alam pikiran pemakai
bahasa itu. Bahasa Indonesia, misalnya, tidak mengenal bentuk jamak
dan tunggal, juga perubahan bentuk kata kerja berdasarkan perbedaan
waktu. Bahasa Inggris tidak mengenal perbedaan tingkatan
berdasarkan tata tingkat sosial. Bahasa Zulu tidak mengenal kata
yang berarti “lembu”, tetapi mengenal kata yang berarti “lembu putih,
lembu merah”, dan sebagainya. Berdasarkan kenyataan itu para
linguis mengatakan; bahwa setiap bahasa mempunyai sistem
fonologi, gramatika, serta sistem semantik yang khusus.
Paragraf / Alinea
• Karangan yang pendek / singkat yang berisi sebuah
pikiran dan didukung himpunan kalimat yang saling
berhubungan untuk membentuk satu gagasn.

• Syarat-syarat pembentukan paragraf :


1. Kesatuan : tiap paragraf hanya mengandung satu
pikiran / satu tema.

Fungsi paragraf : mengembangkan tema.

35 35
Syarat-syarat Pembentukan Paragraf
1. Kesatuan (kohesi) : kalimat demi kalimat
mendukung topik utama sehingga tidak ada
kalimat yang melenceng (kohesif).

Setiap negara pada dasarnya harus mampu menghidup dirinya


sendiri dari kondisi, dan potensi wilayahnya masing-masing.
Tetapi tidak setiap wilayah kondisinya memungkinkan, posisi
menguntungkan, atau mempunyai potensi yang cukup untuk
memberikan kesejahteraan kepada rakyat yang bermukin di
wilayah itu, sehingga harus mencukupinya dari tempat lain yang
hampir selalu menyangkut kepentingan negara lain. Untuk itu
dibinalah hubungan internasional yang memungkinkan
terbukanya peluang bagi setiap negara untuk mencukupi
kebutuhannya dari negara lain melalui jalan damai. Namun,
untuk mencukupi kebutuhan itu tidak jarang pula ditempuh jalan
kekerasan. Oleh sebab itu, masalah utama setiap negara selain
meningkatkan kesejahteraan negaranya, juga mempertahankan
eksistensinya yang meliputi kemerdekaan, kedaulatan, kesatuan
bangsa, dan keutuhan wilayahnya.
2. Koherensi / kepaduan = hubungan antara
kalimat dengan kalimat.

Kepaduan dalam kalimat dapat dibangun


dengan memperhatikan :
1. Unsur kebahasan :
a. repetisi
b. kata ganti
c. kata transisi

37
2. Perincian dan urutan isi paragraf :
a. urutan waktu
b. urutan logis
c. urutan ruang
d. urutan proses
e. sudut pandangan/ point of view

3. Kelengkapan : paragraf dikatakan lengkap, jika


berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kejelasan kalimat topik/
kalimat utama
38
Unsur- Unsur Kebahasan

 Repetisi : pengulangan kata-kata yang dianggap


cukup penting atau menjadi topik pembahasan.
 Kata ganti : kata yang dipakai untuk menggantikan
subyek pembicaraan.
Macam-macam kata ganti :
a. kata ganti orang pertama (I) : aku, saya,
ku,
b. kata ganti orang kedua (II) : kamu, mu,
kamu sekalian,
c. kata ganti orang ketiga (III) : Anda, Dia,
Beliau,mereka, nya.

39
3. Kata transisi : kata yang berada di antara kata
ganti dan kata repetisi.
Macam-macam kata transisi :
a. berhubungan dengan pertambahan;
b. berhubungan dengan perbandingan;
c. berhubungan dengan pertentangan;
d. berhubungan dengan tempat;
e. berhubungan dengan tujuan;
f. berhubungan dengan waktu;
g. berhubungan dengan singkatan.
40
2. Kepaduan : kekompakan hubungan
antara kalimat sehingga membentuk
paragraf yang logis, mudah dipahami

Dalam mengajarkan sesuatu, langkah pertama


yang perlukita lakukan ialah menentukan tujuan
mengajarkan sesuatu itu. Tanpa adanya tujuan
yang sudah ditetapkan, materi yang kita
berikan, metode yang kita gunakan, dan
evlauasi yang kita susun, tidak akan banyak
memberikan manfaat bagi anak didik dalam
menerapkan hasil proses belajar-mengajar.
Dengan mengetahui tujuan pengajaran, kita
dapat menentukan materi yang akan kita
ajarkan baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Kepaduan paragraf bisa dibentuk dengan
pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, frasa
transisi, dan paralesisme.

Perkuliahan bahasa Indonesia seringkali sangat


membosankan sehingga tidak mendapat perhatian
sama sekali dari mahasiswa. Hal ini disebabkan,
bahan kuliah yang disajikan dosen merupakan
masalah yang sudah diketahui oleh mahasiswa, atau
merupakan masalah yang tidak diperlukan
mahasiswa. Di samping itu, mahasiswa sudah
mempelajari bahasa Indonesia sejak mereka duduk di
bangku sekolah dasar atau sekurang-kurangnya
sudah mampu menggunakan bahasa Indonesia.
Akibatnya, memilih atau menentukan bahan kuliah
yang akan diberikan kepada mahasiswa, merupakan
kesulitan tersendiri bagi para pengajar bahasa
Indonesia.
MACAM - MACAM PARAGRAF

 Menurut fungsinya
a. paragraf pembuka
b. paragraf penghubung
c. paragraf penutup

2. Menurut posisi kalimat topik :


a. paragraf deduktif
b. paragraf induktif
c. paragraf deduktif – induktif
d. paragraf tersebar

43
3. Berdasarkan sifat isinya :
paragraf argumentasi (pendapat)
 paragraf narasi (menceritakan)
paragraf eksposisi (Menjelaskan)
paragraf deskripsi (Menggambarkan)
paragraf persuasi (mengajak)

44
POLA-POLA PENGEMBANGAN
PARAGRAF
1. Paragraf Narasi
 Adalah paragraf yang menceritakan suatu
peristiwa atau kejadian sedemikian rupa
sehingga pembaca seolah-olah mengalami
sendiri kejadian yang diceritakan itu.
 Tiga unsur utama yakni tokoh-tokoh,
kejadian, dan latar atau ruang dan waktu.
Paragraf Narasi
• Narasi Fiksi • Narasi Nonfiksi
1. Menyampaikan 1. Menyampaikan informasi
makna/amanat secara yang memperluas
tersirat; pengetahuan;
2. Menggugah imajinasi; 2. Memperluas
3. Penalaran difungsikan pengetahuan/wawasan;
sebagai alat pengungkap 3. Penalaran digunakan sebagai
makna, kalau perlu sarana untuk mencapai
diabaikan; kesepakatan rasional;
4. Bahasa cenderung figuratif 4. Bahasanya cenderung
dan menitikberatkan informatif dan
penggunaan konotasi. menitikberatkan
penggunaan denotasi.
1.Narasi

Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di
buku agenda sambil menikmati bekal dari
rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke
langit-langit perpustakaan, mengernyitakan
kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik
sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada
dia.

47
POLA-POLA PENGEMBANGAN
PARAGRAF
2. Paragraf Deskripsi
 Adalah jenis paragraf yang menggambarkan
sesuatu dengan jelas dan terperinci. Pola
pengembangan :
a) Pola Spasial adalah pola pengembangan
paragraf yang didasarkan atas ruang dan waktu.
b) Pola sudut pandang adalah pola pengembangan
paragraf yang didasarkan tempat atau posisi
seorang penulis dalam melihat sesuatu.
2. Deskripsi
Contoh :
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati
Doni semakin gencar memuji gadis yang
mempesona di hadapannya. Ya, karena memang
gadis di depannya itu sangat cantik. Rambutnya
hitam lurus hingga melewati garis pinggang.
Matanya bersinar lembut dan begitu dalam,
memberikan pijar mengesankan yang misterius.
Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang
menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh
tampak sempurna. 49
POLA-POLA PENGEMBANGAN
PARAGRAF
3. Paragraf Eksposisi
 Adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu
hal atau objek. Untuk memaparkan masalah, paragraf
eksposisi menggunakan contoh, grafik, serta berbagai
bentuk dan data lainnya.

 Pola pengembangan :
a) Pola Proses, merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan
atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau
menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian
atau peristiwa.
POLA-POLA PENGEMBANGAN
PARAGRAF

b) Pola Sebab Akibat, dalam hal ini, sebab bisa


bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan
akibat sebagai perincian pengembangannya.
Dapat pula sebaliknya.

c) Pola Ilustrasi, dalam hal ini pengalaman-


pengalaman pribadi merupakan bahan
ilustrasi yang paling efektif.
3. Eksposisi

Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar
tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan
mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir
seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli
sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan
terhadap daging ayam dan telur kini melejit
sehingga harganya meningkat. 

52
POLA-POLA PENGEMBANGAN
PARAGRAF
4. Paragraf Argumentasi
 Argumen bermakna ‘alasan’. Argumentasi
berarti ‘pemberian alasan yang kuat dan
meyakinkan’.

 Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang


mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-
bukti yang kuat dan meyakinkan.
Persamaan dan perbedaan antara paragraf
eksposisi dan argumentasi
 Persamaan  Perbedaan
1) Sama-sama menjelaskan pendapat, 1) Tujuan eksposisi hanya menjelaskan dan
gagasan, dan keyakinan. menerangkan sehingga pembaca
memperoleh informasi yang sejelas-
2) Sama-sama memerlukan fakta yang jelasnya. Argumentasi bertujuan untuk
diperjelas dengan angka, peta, mempengaruhi pembaca sehingga
grafik, gambar dll. pembaca menyetujui pendapat, sikap dan
3) Sama-sama memelukan analisis keyakinan kita benar.
dalam pembahasannya. 2) Eksposisi menggunakan contoh, grafik dll
untuk menjelaskan sesuatu. Argumentasi
4) Sama-sama menggali ide dari memberi contoh, grafik dll untuk
pengalaman, pengamatan dan membuktikan bahwa sesuatu yang
penelitian, sikap dan keyakinan. dikemukakan itu benar.
3) Penutup pada akhir eksposisi menegaskan
lagi yang telah diuraikan sebelumnya.
Penutup pada akhir argumentasi berupa
kesimpulan dari uraian sebelumnya.
4. Argumentasi

Contoh:
Menurut Ketua panitia, Derrys Saputra, mujur
merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan
oleh HMTK untuk memilih ketua dan wakil HMTK
yang baru. Bersamaan dengan berakhirnya masa
jabatan kepengurusan MHTK periode 2008 –
2009, maka sebagai penggantinya dilakukan mujur
untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru
untuk masa kepengurusan 2009 – 2010.
55
5. PARAGRAF PERSUASI

Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan


dan membujuk pembaca agar melaksanakan atau menerima
gagasan penulis terhadap suatu hal.

Terdapat bukti dan fakta yang mempengaruhi atau membujuk


pembaca

Tulisan yang mendorong dan mempengaruhi dalam suatu hal


Bahasa yang digunakan dibuat menarik untuk memberikan
kesan kepada pembaca

56
Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf mencakup dua hal:
a. Kemampuan memerinci secara maksimal
gagasan utama alinea ke dalam gagasan-
gagasan bawahan;
b. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan
bawahan ke dalam suatu urutan yang
teratur.

57
CONTOH PARAGRAF PERSUASI

Penggunaan sayuran organik dalam


bahan makanan dirasakan lebih
sehat , awet, dan lebih enak. Selain
itu, penjualan sayuran organik akan
lebih menguntungkan daripada
sayuran biasa. Untuk itu, sayuran
organik ini bagus dikonsumsi oleh
manusia.

58
Teknik Pengembangan Paragraf
(a) Teknik alamiah
(b) Teknik klimaks dan anti klimats
(c) Teknik umum-khusus dan khusus umum
(d) Teknik perbandingan dan pertentangan
(e) Teknik analogi
(f) Teknik contoh
(g) Teknik sebab-akibat dan akibat-sebab
(h) Teknik definisi luas
(i) Teknik klasifisikasi
(a) Teknik Alamiah
berdasarkan urutan ruang dan waktu
Contoh
Menendang bola dengan sepatu, baru dikenalnya sekitar 1977.
Saat itu ia baru lulus dari STM Negeri 3 Jurusan Elektro. Yang
pertama kali melatihnya adalah Halilintar. Dari sini prestasinya
terus menanjak hingga kemudian ia dapat bergabung dengan
klub PMC sampai sekarang. Pada tahun 1984 ia pernah dipanggil
untuk memperkuat PSSI ke Merdeka Games di Malaysia. Waktu
dipanggil lagi untuk turnamen di Brunai tahun 1985, ia gagal
memenuhinya, karena kakinya cedera.

(b) Teknik Klimaks dan Anti Klimaks


Klimaks : dimulai dari informasi yang gradasinya tinggi (penting)
menuju informasi yang gradasinya rendah (kurang penting).
Anti Klimaks : sebaliknya dari klimaks, dari yang penting-penting
ke uang kurang penting.
Contoh
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman
sesuai dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia.
Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, adatraktor yang
dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat
perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti
tank.
Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang masih
dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai.
Traktor semacam ini adalah hasil perusahan Carterpilar.
Di samping Carterpilar, Ford pun tidak ketinggalan dalam
pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun
tidak kalah saing dalam bidang ini. Produksi Jepang yang khas
di Indonesia terkenal dengan nama pad traktor yang bentuknya
sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.
(c) Teknik Umum-Khusus dan Khusus Umum
Umum Khusus : gagasan utama diletakkan di awal paragraf
Khusus Umum : gagasan utama diletakkan di akhir paragraf
Contoh
(1) Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional.
Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928. Kedudukan ini dimungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu yang
mendasari bahasa Indonesia telah menjadi lingua franca selama berabad-abad di
seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya persaingan
bahasa”, maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah
uang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional.
(2) Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat-surat yang dikeluarkan
pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, ditulis dalam bahasa Indonesia.
Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan di dalam bahasa
Indonesia. Hanya dalam keadaan tertentu, demi kepentingan komunikasi antar
bangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan dengan bahasa asing,
terutama bahasa Inggris. Demikian juga, pemakaian bahasa Indonesia oleh
masyarakat dalam upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan. Dengan kata lain,
komunikasi timbal balik antar pemerintah dan masyarakat berlangsung dengan
menggunakan bahasa Indonesia.
(d) Teknik Perbandingan dan Pertentangan
Memperjelas gagasan utama dengan jalan membandingkan
dan mempertentangkan hal-hal yang dibicarakan.

Contoh :
Ratu Elisabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu
berusaha tampil di muka umum seperti yang diharapkan rakyatnya.
Kalau keluar kota ia paling senang menggunakan pakaian yang
praktis. Ia menyenangi topi dan scraf. Lain halnya dengan
Margaretd Thatcher. Sejak menjadi pemimpin partai konservatif, ia
melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian
sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung berbelanja di tempat
yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan, ke
pemakaman, dan ke upacara resmi lainnya ke parlemen.
(e) Teknik Analogi
menyamakan/membandingkan sesuatu yang sudah
dikenal dengan yang kurang dikenal.
Contoh :
Filsafat dapat diibaratkan sebagai pasukan marinir yang merebut
pantai untuk pendaratan pasukan infantri. Pasukan infantri ini
diibaratkan sebagai ilmu pengetahuan yang diantaranya terdapat
ilmu. Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan
keilmuan. Setelah itu ilmulah yang membelah gunung dan
merambah hutan, menyempurnakan pemenangan ini menjadi
pengetahuan yang dapat diandalkan. Filsafat menyerahkan
daerah yang sudah dimenangkan itu kepada pengetahuan-
pengetahuan lainnya. Setelah penyerahan dilakukan, maka filsafat
pun pergi kembali menjelajah laut lepas, berspekulasi dan
meneratas.
(f) Teknik Contoh
penggunaan contoh-contoh untuk memberi bukti terhadap
generalisasi yang sifatnya umum.

Contoh :
Dalam rangka mengatasi ketinggalan desa, baik dalam bidang
pembangunan ataupun dalam bidang pengetahuan, berbagai usaha
telah dilakukan oleh pemerintah. ABRI masuk desa (AMD) sudah
lama kita kenal. Hasilnya pun lumayan, misalnya perbaikan jalan,
pembuatan jembatan, pemugaran kampung. Contoh lain KKN yang
dilaksanakan oleh mahasiswa. Hasil-hasil yang positif telah pun
dinikmati oleh desa yang bersangkutan, misalnya : peningkatan
pengetahuan masyarakat, pemberantasan buta aksara, perbaikan
dalam bidang kesehatan dan gizi, dan lain-lain. Akhir-akhir surat
kabar juga diusahakan masuk desa, walaupun hasilnya belum
kelihatan. Barangkali perlu dipikirkan program selanjutnya misalnya
bahasa nasional (bahasa Indonesia) masuk desa.
(g) Teknik Sebab-Akibat
sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama dan akibat
sebagai pikiran penjelas, atau sebaliknya.

Contoh :
Jalan Kebon Jati akhir-akhir ini kembali macet dan semrawut.
Lebih dari separuh jalan kendaraan kembali tersita oleh
kegiatan perdagangan kaki lima. Untuk mengatasinya,
pemerintah akan memasang pagar pemisah antara jalan
kendaraan dengan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagai
batas pemasangan tenda pedagang kaki lima mereka
diizinkan berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa
dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki lima dikelola
itu sudah sangat keterlaluan, sehingga menimbulkan
kemacetan lalu lintas.
(h) Teknik Definisi Luas
pemberian penjelasan dengan beberapa kalimat untuk
memperjelas definisi.

Contoh :
Pompa hydraylic ialah sejenis pompa yang dapat bekerja dengan
kontinyu tanpa menggunakan bahan bakar atau energi tambahan
dari luar. Pompa ini bekerja dengan memanfaatkan tenaga aliran
air yang berasal dari sumber air, dan mengalir sebagian air
tersebut ke tempat yang lebih tinggi. Bagian utama sistem pompa
ini ialah pipa pemasukan, katup limbah, katup pengantar, katup
udara, ruang udara dan pipa pengeluaran. Pada dasarnya air
dapat dipompakan karena adanya perubahan energi kinetis air
jatuh, yang menimbulkan tenaga yang cukup tinggi dalam ruang
udara, sehingga sanggup mengangkat dan mengalirkan air ke
tempat yang lebih tinggi permukaannya. Desain katub limbah dan
katup pemasukan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi bergantian.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai