com/pengertian-sitasi/
Sitasi atau kutipan adalah referensi dari sumber yang diterbitkan atau tidak diterbitkan. Lebih tepatnya, kutipan
adalah ungkapan alfanumerik singkat yang tertanam dalam karya intelektual yang menunjukkan entri di bagian
referensi bibliografi dari karya untuk tujuan mengakui relevansi karya-karya orang lain.
Kutipan memiliki beberapa tujuan penting: untuk menjunjung kejujuran intelektual (atau
menghindari plagiarisme), untuk mengaitkan kerja atau ide yang sebelumnya atau tidak orisinal dengan
sumber yang benar, untuk memungkinkan pembaca untuk menentukan secara mandiri apakah materi yang
direferensikan mendukung argumen penulis, dan untuk membantu pembaca mengukur kekuatan dan validitas
dari materi yang telah digunakan oleh penulis.
Seperti yang dikatakan Roark dan Emerson, kutipan berhubungan dengan cara penulis memahami substansi
karya mereka, posisi mereka dalam sistem akademik, dan kesetaraan moral tempat, substansi, dan kata-kata
mereka. Untuk memperjelas pemahaman kita tentang sitasi atau kutipan, artikel ini akan mengulas
tentang pengertian sitasi, jenis, cara membuat, dan contohnya.
SITASI
Sitasi merupakan cara bagi kita untuk memberi tahu kepada pembaca bahwa materi tertentu dalam karya yang
kita tulis berasal dari sumber lain. Ini juga memberi informasi kepada pembaca untuk menemukan sumber itu
lagi apabila informasi tersebut diperlukan, termasuk informasi tentang penulis, judul karya, nama dan lokasi
perusahaan yang menerbitkan salinan sumber yang kita gunakan, tanggal salinan yang kita cantumkan, nomor
halaman dari materi yang kita kutip.
Memberikan kredit kepada penulis asli dengan mengutip karyanya sebagai sumber tulisan kita adalah satu-
satunya cara untuk menggunakan karya orang lain tanpa menjiplak. Tetapi ada sejumlah alasan lain mengapa
kita harus mengutip sumber:
Kutipan sangat membantu siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang ide kita dan dari mana
asalnya
Tidak semua sumber baik atau benar – ide kita sendiri seringkali lebih akurat atau menarik daripada sumber
yang kita kutip.
Tidakkah mengutip membuat karya kita tampak kurang orisinal? Jawabannya tidak semuanya. Sebaliknya,
mengutip sumber sebenarnya membantu pembaca membedakan ide kita sendiri dengan sumber yang kita
kutip. Ini benar-benar akan menekankan keaslian pekerjaan kita sendiri.
Kapan kita perlu melakukan sitasi? Kapan pun kita meminjam kata-kata atau gagasan, kita perlu mengakui
sumbernya. Situasi berikut hampir selalu membutuhkan kutipan:
kapan pun kita menggunakan ide yang telah diungkapkan orang lain
Setiap kali kita membuat referensi khusus dari karya orang lain
Setiap kali pekerjaan orang lain sangat penting dalam mengembangkan ide kita sendiri.
PENGETIAN SITASI
Sitasi dapat didefinisikan sebagai referensi intelektual untuk sumber yang diterbitkan atau tidak dipublikasikan
dengan mengutip buku, penulis atau publikasi yang ada untuk mendukung suatu fakta.
Sitasi merupakan cara kita memberitahu pembaca bahwa bagian-bagian tertentu dari tulisan kita berasal dari
sumber yang ditulis penulis lain. Tujuannya yaitu sitasi untuk menjunjung kejujuran akademik/intelektual dan
menghindari plagiarisme.
PENGETIAN SITASI MENURUT PARA AHLI
Adapun definisi sitasi menurut para ahli, diantaranya yaitu:
HARTINAH (2002: 1)
Analisis sitiran ialah penyelidikan melalui data sitiran dari suatu dokumen, baik dokumen yang disitir maupun
dokumen yang menyitir. Hartinah (2002: 2) mengatakan bahwa pada kajian bibliometrika banyak digunakan
analisis sitiran sebagai cara untuk menentukan berbagai kepentingan atau kebijakan seperti:
SULISTYO–BASUKI (1998: 6)
Analisis sitiran dapat digunakan untuk mengukur pengaruh intelektual ilmuwan dari pengarang yang disitir,
karena beberapa studi sitiran literatur digunakan untuk mengetahui karakteristik komunikasi ilmu pengetahuan
dan banyak aspek kualitatif dari penelitian dan publikasi.
Gaya APA menyerukan tiga jenis informasi untuk dimasukkan dalam kutipan dalam teks. Nama belakang
penulis dan tanggal publikasi karya harus selalu muncul, dan elemen ini harus sama persis dengan entri yang
sesuai dalam daftar referensi. Jenis informasi ketiga, nomor halaman, hanya muncul dalam kutipan ke kutipan
langsung.
Milis (listserv)
Contoh: Stein, C.(5 Januari, 2006). Chessie rescue – Annapolis, MD [Pesan diposting ke milis ekeltronik
Chessie-L]. Diperoleh dari http://chessie-l-owner@lists.best.com
MLA paling banyak diterapkan dalam bidang seni dan humaniora, khususnya dalam studi bahasa Inggris, studi
literatur lain, termasuk literatur komparatif dan kritik sastra dalam bahasa lain selain bahasa Inggris (bahasa
asing), dan beberapa studi interdisipliner, misalnya studi budaya, drama dan teater, film, dan media lainnya,
termasuk televisi.
Buku tercetak
Catatan, contohnya yaitu Lutfi Muta’ali, Perencanaa Pengembangan Wilayah Berbasis Pengurangan Risiko
Bencana (Yogjakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM, 2014), 19-20.
Bibliografi, contohnya yaitu Muta’ali, Lutfi. Perencanaa Pengembangan Wilayah Berbasis Pengurangan
Risiko Bencana. Yogjakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM, 2014.
Artikel dalam jurnal elektronik
Catatan, contohnya yaitu Gueorgi Kossinets and Duncan J. Watts, “Origins of Homophily in an Evolving
Social Network,” American Journal of Sociology 115 (2009): 411, accessed February 28, 2010,
doi:10.1086/599247.
Bibliografi, contoh: Kossinets, Gueorgi, and Duncan J. Watts. “Origins of Homophily in an Evolving Social
Network.” American Journal of Sociology 115 (2009): 405–50. Accessed February 28, 2010.
doi:10.1086/599247.
Gaya penulis-tanggal
Banyak digunakan dalam ilmu fisik, alam, dan sosial. Dalam sistem ini, sumber-sumber secara singkat dikutip
dalam teks, biasanya dalam tanda kurung, oleh nama belakang penulis dan tanggal publikasi. Kutipan singkat
diperkuat dalam daftar referensi, di mana informasi bibliografi lengkap disediakan. Cara penulisan dengan
gaya ini yaitu:
Buku
Sitasi dalam teks, contohnya yaitu (Nugroho 2016, 20-25)
Bibliography, contohnya yaitu Nugroho, Iwan. 2016. Ekowisata Dan Pembangunan Berkelanjutan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Artikel dalam jurnal tercetak
Sitasi dalam teks, contohnya yaitu (Weinstein 2009, 440)
Bibliography, contohnya yaitu Weinstein, Joshua I. 2009. “The Market in Plato’s Republic.” Classical
Philology 104:439–58.
Website
Sitasi dalam teks, contohnya yaitu (Google 2009)
Bibliography, contohnya yaitu Google. 2009. “Google Privacy Policy.” Last modified March 11.
http://www.google.com/intl/en/privacypolicy.html.
Nah, itulah tadi yang dapat dijelaskan oleh arenalomba tentang pengertian sitasi menurut para ahli, jenis,
contoh, dan cara membuatnya. Semoga artikel ini bisa berguna ya bagi semua pembaca yang sedang
mendalaminya. Terima kasih.
https://materibelajar.co.id/pengertian-referensi/
Pengertian Referensi
“Referensi disebut juga Rujukan, yaitu sesuatu yang dipakai pemberi informasi atau
pembicara untuk menyokong serta memperkuat pernyataan dengan tegas”
Rujukan atau referensi mungkin menggunakan faktual ataupun non faktual. Rujukan
faktual terdiri dari kesaksian, statistik contoh, dan objek aktual. Rujukan bisa berwujud
dalam bentuk bukti, nilai-nilai, dan atau kredibilitas.
Jenis-Jenis Referensi
Materi-materi rujukan faktual dan rujukan non faktual mungkin muncul pada tiga bentuk
yaitu
1. Menghindari plagiarisme
2. Menghargai karya seseorang
3. Rujukan untuk informasi yang kompleks
4. Memudahkan para pembaca mencari sumber yang benar
a. Jenis rujukan umum yang memuat informasi mengenai kata beserta istilah
b. Jenis rujukan umum yang memuat informasi mengenai sumber kepustakaan
c. Jenis rujukan umum yang lainnya, termasuk dalam kelompok ini adalah buku
petunjuk atau pegangan
Referensi merupakan kata kerja to refer yang memiliki arti rujukan atau menujukan
kepada. Referensi adalah rujukan tentang informasi yang di pakai penulis atau
pustakawan untuk membantu mendapatkan informasi berdasarkan sumbernya.
Biasanya dalam perpustakaan buku referensi di kumpulkan dan di sebut sebagai “koleksi
referensi”,sedangkan untuk ruang penyimpanannya di sebut “ruang referensi”Umumnya
di perpustakaan selalu tersedia buku referensi sehingga memudahkan pengunjung untuk
menggunakannya setiap di perlukan.
Pada umumnya koleksi perpustakaan ditinjau dari isinya yang terdiri dari dua jenis,
yaitu koleksi sirkulasi dan koleksi referensi (koleksi rujukan).
memahami masing-masing fungsi dari jenis koleksi itu agar dalam mencari informasi di
perpustakaan berjalan efektif serta efisien.
Koleksi sirkulasi (buku teks) umumnya merupakan buku ajarkan dimana setiap babnya
adalah satu kesatuan yang saling berhubungan pokok bahasannya. hingga dalam
pemanfaatannya biasanya harus dibaca secara keseluruhan.
Berbeda dengan koleksi referensi, koleksi ini adalah koleksi yang memberikan penjelasan
tentang informasi. Informasi ini bersifat menyeluruh pada lingkupnya, uraiannya padat,
fungsinya mampu memudahkan penemuan informasi dengan cepat, tepat dan benar.
Contoh referensi:
-Smith, John. (2005). Playing nicely together. St. Petersburg, FL (USA): Wikimedia
Foundation
-Sophia, S. 2002, Petunjuk Sitasi beserta Cantuman daftar Pustaka Bahan Pustaka Online,
Pusat Perpustakaan serta Penyebaran Teknologi Pertanian, Departemen Pertanian, Bogor.
Referensi merupakan kata yang berasal dari inggris "Reference" yang merupakan kata kerja to
refer yang artinya rujukan atau menujukan kepada. Referensi merupakan rujukan tentang
informasi yang di gunakan penulis atau pustakawan untuk membantu mendapatkan informasi
yang berdasarkan sumbernya.
Biasanya di dalam perpustakaan buku buku referensi di kumpulkan tersendiri dan di sebut
sebagai "koleksi referensi",sedangkan untuk ruang penyimpanannya di sebut "ruang referensi".
Biasanya di perpustakaan harus selalu tersedia buku buku referensi sehingga memudahkan
pengunjung untuk menggunakannya setiap di perlukan.
Pada umumnya koleksi perpustakaan ditinjau dari isinya terdiri dari dua jenis, yaitu koleksi
sirkulasi (buku teks yang biasa dipinjamkan) dan koleksi referensi (koleksi rujukan).
memahami masing-masing fungsi dari jenis koleksi tersebut agar dalam mencari informasi di
perpustakaan berjalan efektif dan efisien.
Koleksi sirkulasi (buku teks) umumnya merupakan buku-buku ajar dimana setiap babnya
merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan pokok bahasannya. Sehingga dalam
pemanfaatannya biasanya harus dibaca secara keseluruhan. Berbeda dengan koleksi referensi,
koleksi ini merupakan koleksi yang memberikan penjelasan tentang informasi tertentu. Informasi
ini bersifat menyeluruh dalam lingkupnya; uraiannya padat, fungsinya memudahkan penemuan
informasi dengan cepat, tepat dan benar. Koleksi ini disusun dengan sistem tertentu: sistem
alfabetis (kamus, ensiklopedi), sistem kronologis (ikhtisar), sistem tabel (statistik), sistem
wialayah (atlas, peta), sistem golongan-golongan (bibliografi, handbook, almanak)
Contoh referensi:
-Smith, John. (2005). Playing nicely together. St. Petersburg, FL (USA): Wikimedia Foundation
-Sophia, S. 2002, Petunjuk Sitasi Serta Cantuman daftar Pustaka Bahan Pustaka Online, Pusat
Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Departemen Pertanian, Bogor.
Jenis Jenis Referensi
Ada 3 jenis referensi dalam penulisan karya ilmiah:
1.Kutipan
Kutipan merupakan salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang pengarang atau
ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, maupun
terbitan lain.
Kutipan berfungsi untuk menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan
mengungkapkan kejujuran penggunaan referensi.
Kutipan terbagi menjadi dua yaitu :
Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah salinan yang persis sama dengan sumbernya atau salinan tanpa
perubahan. Penulisannya disertai data pustaka sumber yang dikutip.
Kutipan langsung:
1. kutipan langsung kurang dari lima baris ditulis berintegrasi ke dalam teks,
2. kutipan langsung lebih dari lima baris ditulis terpisah dari teks dengan spasi rapat.
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah menyadur atau mengambil ide dari suatu sumber dan
menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri. Penulisan disertai data pustaka yang
dikutip.
Kutipan tidak langsung:1. ringkasan
2. ikhtisar.
2.Catatan Kaki
Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku.
Fungsi catatan kaki :
· Menunjukan kualitas ilmiah
· Menunjukan kecermatan
· Menunjukan penilaian penggunaan sumber data
· Memudahkan pembedaan data pustaka dan keterangan tambahan
· Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
Catatan kaki dipisahkan dari naskah halaman yang sama dengan jarak tiga spasi.
Nama pengarang ditulis tanpa dibalik urutannya/ sesuai dengan nama pengarang yang tertulis
pada buku.
Jika nama pengarang tertulis lengkap dengan gelar akademik, pada catatan kaki harus ditulis
gelar tersebut.
Contoh:
¹Hernowo, Mengikat Makna,(Bandung: Mizan, 2002), hlm.109-130.
3.Bibliografi
Menurut Gorys Keraf (1997: 213) yang dimaksud dengan bibliografi atau daftar
kepustakaan adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan
penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dan
karangan yang tengah digarap.
Bibliografi berfungsi sebagai berikut
1.Bibliografi dapat memberikan deskripsi yang penting tentang buku.
2.Bibliografi berfungsi sebagai pelengkap dari catatan kaki.
3.Untuk mengetahui keterangan-keterangan yang lengkap dari catatan kaki.