pemasaran,fungsi administrasi dan umum, maka atas dasar fungsi tersebut biaya
digolongkan menjadi:
1.Biaya produksi, yaitu biaya yang terjadi untuk pada saat proses produksi, contoh biaya bahan
baku,biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik (didalamnya terdiri dari, biaya bahan penolong, biaya
upah tak langsung, biaya listrik pabrik, gaji mandor, biaya air dan telepon bagian pabrik, dan lain lain
selain biaya tenaga kerja dan bahan baku yang terjadi di dalam pabrik).
2.Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya yang terjadi berhubungan dengan pengaturan dan
koordinasi perusahaan diluar produksi dan pemasaran, misal gaji bagian administrasi dan umum,
biaya perlengkapan kantor, biaya listrik dan telepon perusahaan, dan lain-lain.
3.Biaya pemasaran dan penjualan, yaitu biaya yang terjadi sehubungan adanya kegiatan penjualan dan
pemasaran, misal biaya iklan/promosi, gaji bagian pemasaran, dll.
1. Untuk membeli bahan baku disebut (BBB) Biaya Bahan Baku, yaitu jika bahan yang
digunakan cukup dominan dalam sebuah produk secara sederhana dapat dianggap r bahan
baku.
2. Untuk membayar tenaga kerja disebut (BTK) Biaya Tenaga Kerja, yaitu orang yang bekerja
menggunakan tenaga dan pikirannya untuk menciptakan produk.
3. Jika Perusahaan menggunakan sumberdaya diluar BBB & BTK maka Perusahaan
mengeluarkan biaya lain-lain yg jumlahnya relatif kecil yg disebut (BOP) Biaya Overhead
Pabrik.
Ketiga komponen ini nantinya digabungkan akan membentuk sebuah harga pokok produk
Rumus : BBB + BTK + BOP
BIAYA TENAGA KERJA : harga,biaya,atau jumlah rupiah tertentu yang dibayarkan kepada
pekerja/karyawan yg bekerja pada bagian produksi. ( Langsung dan Tidak Langsung )
1. Upah Pokok
Upah pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut tingkat atau jenis
pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan. Dalam Pasal 94 Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003, dijelaskan lebih lanjut kalau besaran komponen upah pokok sedikitnya 75%
dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap.
2. Tunjangan Tetap
Tunjangan tetap adalah suatu pembayaran yang dilakukan secara teratur dan diberikan pada pekerja
dan keluarganya. Tunjangan tetap dibayarkan bersama upah pokok, dan tidak berkaitan dengan
kehadiran atau kinerjanya dalam perusahaan. Tunjangan tetap dapat berupa berupa tunjangan istri,
tunjangan anak, tunjangan perumahan, dan lain-lain.
3. Tunjangan Tidak Tetap
Tunjangan tidak tetap adalah pembayaran yang diberikan secara langsung pada pekerja dan
keluarganya, serta tidak berkaitan dengan pekerja. Sesuai namanya, tunjangan ini dibayarkan secara
tidak tetap dan tidak bersamaan dengan upah pokok.
4. Potongan
Dalam komponen gaji, terdapat potongan yang mengurangi jumlah penghasilan. Potongan ini
biasanya terdiri dari pajak penghasilan atau PPh Pasal 21 dan iuran BPJS (Kesehatan maupun
Ketenagakerjaan). Untuk potongan PPh Pasal 21, ada komponen-komponennya penghitungannya
tersendiri agar mendapatkan besaran pajak tepat yang perlu disetor dan dilaporkan. Ada pula potongan
lainnya yang bersifat tidak tetap dan berhubungan dengan karyawan, misalnya potongan denda atas
keterlambatan, cicilan utang pada perusahaan, atau sanksi karena pelanggaran peraturan.
5. Upah Lembur
Upah lembur merupakan upah tambahan yang diberikan sebagai imbalan kerja yang dilakukan di luar
jam kerja resmi. Hal pemberian upah lembur ini tercantum dalam Pasal 78 ayat 1 Undang-Undang
Ketenagakerjaan. Besaran upah lembur dan waktu pembayarannya disesuaikan dengan kesepakatan
antara pihak perusahaan dan karyawan. Ada satu lagi komponen gaji lainnya yang dapat Anda
perhitungkan, yaitu bonus. Hal-hal yang termasuk dalam kategori bonus ini berupa tunjangan hari
raya, bonus prestasi atau kinerja, bonus tahunan, dan pembagian laba.