Anda di halaman 1dari 6

Pada perusahaan terdapat tiga fungsi pokok yaitu fngsi produksi, fungsi

pemasaran,fungsi administrasi dan umum, maka atas dasar fungsi tersebut biaya
digolongkan menjadi:

1.Biaya produksi, yaitu biaya yang terjadi untuk pada saat proses produksi, contoh biaya bahan
baku,biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik (didalamnya terdiri dari, biaya bahan penolong, biaya
upah tak langsung, biaya listrik pabrik, gaji mandor, biaya air dan telepon bagian pabrik, dan lain lain
selain biaya tenaga kerja dan bahan baku yang terjadi di dalam pabrik).
2.Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya yang terjadi berhubungan dengan pengaturan dan
koordinasi perusahaan diluar produksi dan pemasaran, misal gaji bagian administrasi dan umum,
biaya perlengkapan kantor, biaya listrik dan telepon perusahaan, dan lain-lain.
3.Biaya pemasaran dan penjualan, yaitu biaya yang terjadi sehubungan adanya kegiatan penjualan dan
pemasaran, misal biaya iklan/promosi, gaji bagian pemasaran, dll.

Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang dibiayainya


1.Biaya Produksi Langsung
Biaya produksi langsung adalah biaya yang terjadi karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya ini
diperhitungkan dalam harga pokok produksi, biaya ini terdiri dari :
1.Biaya bahan baku langsung
Artinya semua bahan baku untuk membentuk barang jadi dan dapat langsung diperhitungkan kedalam
harga pokok. Biaya ini sifatnya relatif, artinya bagi perusahaan yang satu merupakan biaya bahan
baku langsung tetapi bagi perusahaan yang lain belum tentu biaya bahan baku langsung. Contoh biaya
bahan baku langsung :
– Kertas pada perusahaan percetakan
– Benang pada perusahaan tekstil
– Tanah liat pada industri gerabah, dll
2.Biaya tenaga kerja langsung
Artinya adalah upah untuk pekerja yang secara langsung membuat produk atau jasa, dapat langsung
diperhitungkan kedalam harga pokok produksi. Contoh :
– Upah tukang membuat bata
– Upah tukang cetak pada perusahaan percetakan
2.Biaya Produksi Tak Langsung
Biaya ini merupakan biaya yang terjadi selain biaya bahan baku langsung dan upah langsung, biaya
ini lazim disebut biaya overhead pabrik. Biaya produksi tak langsung dikelompokan menjadi :
1.Biaya bahan baku penolong
Artinya biaya bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi produk jadi yang nilainya relatif kecil.
Contoh : -Benang dan lem pada perusahaan sepatu.
- Kancing baju pada perusahaan konfeksi
2.Biaya tenaga kerja tak langsung
Artinya upah kerja yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses produksi.
Contoh :
– Upah mandor pabrik
– Upah penjaga gedung pabrik
3.Biaya produksi tak langsung lainnya
Contoh :
– Biaya penyusutan mesin
– Biaya asuransi pabrik
– Biaya perlengkapan pabrik
– Biaya servis mesin

Biaya Menurut Perubahan Volume Kegiatan Produksi

1. Biaya Tetap / Fixed Cost


Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tetap tidak terpengaruh oleh jumlah / volume produksi.
Contoh :
– Biaya gaji untuk direktur produksi
– Biaya penyusutan mesin
– Biaya sewa dan asuransi

2. Biaya Variabel / Variable Cost


Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah tergantung jumlah produksi yang dikeluarkan.
Contoh :
– Biaya bahan baku
– Biaya tenaga kerja
– Biaya overhead pabrik

3. Biaya Semi Variable / Semi Fixed


Adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang
tetap pada volume produksi tertentu, contoh biaya penelitian, biaya pemeriksaan dan pengawasan
produksi .
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Jangka Waktu Manfaatnya

1. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)


Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (1
tahun ). Contoh : biaya reparasi mesin cukup besar pada saat pengeluaran dicatat sbg tambahan harga
pokok mesin.
2. Pengeluaran pendapatan (Revenue Expenditure)
Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat
dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
Contoh : biaya penempatan mesin dan biaya gaji bagian penjualan.

Biaya Berdasarkan Objek Pengeluaran

1. Untuk membeli bahan baku disebut (BBB) Biaya Bahan Baku, yaitu jika bahan yang
digunakan cukup dominan dalam sebuah produk secara sederhana dapat dianggap r bahan
baku.
2. Untuk membayar tenaga kerja disebut (BTK) Biaya Tenaga Kerja, yaitu orang yang bekerja
menggunakan tenaga dan pikirannya untuk menciptakan produk.
3. Jika Perusahaan menggunakan sumberdaya diluar BBB & BTK maka Perusahaan
mengeluarkan biaya lain-lain yg jumlahnya relatif kecil yg disebut (BOP) Biaya Overhead
Pabrik.

Ketiga komponen ini nantinya digabungkan akan membentuk sebuah harga pokok produk
Rumus : BBB + BTK + BOP

Klasifikasi Biaya Hubungannya Dengan Produk

1. Biaya Langsung ( biaya maufaktur )


Disebut juga biaya produksi/biaya pabrik. Biaya manufaktur biasanya didefinisikan sbg
jumlah dari 3 elemen biaya = BB Langsung, TK Langsung, Overhead Pabrik bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung disebut biaya konversi
2. Biaya Tidak Langsung ( biaya komersial )
Biaya yg tidak dapat secara langsung ditelusuri ke produk terdiri dari 2 klasifikasi yaitu :
a. Beban pemasaran ( dimulai dr titik dmn biaya manufaktur berakhir )
b. Beban Administratif ( beban yg terjadi dalam mengarahkan dan mengendalikan
organisasi )

BIAYA TENAGA KERJA : harga,biaya,atau jumlah rupiah tertentu yang dibayarkan kepada
pekerja/karyawan yg bekerja pada bagian produksi. ( Langsung dan Tidak Langsung )

Penggolongan Tenaga Kerja :


Tenaga kerja berdasarkan kualitasnya :
1. Tenaga kerja terdidik : memiliki pengetahuan dan keahlian pd bidang tertentu,yg diperoleh
melalui Pendidikan formal di perguruan tinggi .
2. Tenaga kerja terlatih : tenaga kerja yg biasanya mengandalkan keterampilan dan kemampuan
khusus yang dimilikinya. Umumnya TK terlatih tidak memiliki Riwayat Pendidikan
tinggi,namun pengalaman Pendidikan non-formal seperti pelatihan.
3. Tenaga kerja tidak terdidik : tenaga kerja yg tdk perlu memiliki Riwayat Pendidikan.
Tenaga kerja berdasarkan sifatnya :
1. Tenaga kerja jasmani : mengandalkan tenaganya disbanding kecerdasan otaknya.
2. Tenaga kerja Rohani : mengandalkan kemampuan otak.Biasanya bekerja ditempat yg relative
bersih dan nyaman spt perkantoran serta penampilannya formal dan sopan.
Tenaga kerja berdasarkan jenis pekerjaanya :
1. Tenaga kerja lapangan: terjun langsung ke lapangan ( divisi marketing atau pemasaran )
2. Tenaga kerja pabrik : bekerja di sebuah pabrik.
3. Tenaga kerja kantor : bekerja di dlm sebuah kantor, instansi, atau Perusahaan.
Tenaga kerja berdasarkan hubugannya dengan produk :
1. Tenaga kerja langsung : berhubungan langsung dgn produk barang ataupun jasa.
2. Tenaga kerja tidak langsung : tdk berhubungan langsung dgn pembuatan barang maupun jasa.

Sistem penggajian dan pengupahan


1. Prosedur pencatatan waktu hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan.Pencatatan waktu hadir karyawan ini
diselenggarakan untuk menentukan gaji dan upah karyawan.
2. Prosedur pencatat waktu kerja
Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatat waktu kerja
diperlukan bagi karyawan yang berkerja di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya dan upah
karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut.
3. Prosedur pembuatan daftar gaji
Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai
pengankatan karyawan baru, kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemberhentian karyawan, daftar
gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir.
4. Prosedur distribusi biaya gaji
Biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga
kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksud untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga
pokok produk.
5. Prosedur pembayaran gaji
Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi
akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna
pembayaran gaji dan upah. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan
memasukan uang ke amplop gaji dan upah.
Dokumen Dalam Pengelolaan Gaji & Upah
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
Dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian beupa surat surat keputusan yg bersangkutan dg karyawan,spt
misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru,surat kenaikan/penurunan pangkat,surat
perubahan tarif upah, surat pemindahan, surat pemberhentian sementara dr pekerjaan.
2. Kartu jam hadir : daftar hadir bisa berupa kartu hadir atau mesin pencatat waktu.
3. Kartu jam kerja : mencatat waktu yg dikonsumsi oleh TK langsung guna megerjakan pesanan.
4. Daftar gaji&upah : jumlah gaji kary dikurangi potongan PPh pasal 21, utang kary, iuran
organisasi,dll.

Cara Menghitung Gaji & Upah Karyawan


- Cara menghitung gaji harian =
upah harian x (jumlah hari dia kerja)
- Cara menghitung gaji karyawan perjam
= gaji perjam adalah upah sebulan dibagi dibagi 126
126 didapatkan dari jumlah rata-rata jam kerja selama seminggu (29jam)dikali jumlah minggu
dlm sethn(52) minggu,lalu dibagi bln dlm sethn 12 bln.
Misal : tanti memiliki gaji bulanan Rp.5.000.000,pd Jan-2023 dia hanya bekerja kurang dari
35 jam dlm seminggu sehingga gajinya dihitung perjam. =Rp.5.000.000:126 = Rp.39.682 /
jam.
- Cara menghitung gaji pror-rata
Ketika kary masuk kerja pd pertengahan bln, dia tetap berhak menerima gaji pd tgl gajian.
Contohnya: Beni masuk kerja pada 15 Jan.GAJINYA PERBLN Rp.7.000.000 dgn waktu kerja 5
hari/minggu. Pada bln itu ada 20 hari kerja dan Beni masuk kerja selama 11 hari. Maka gaji yg
diterima Beni (11:20)xRp.7.000.000 = Rp.3.850.000

Komponen Gaji Menurut UU

1. Upah Pokok
Upah pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut tingkat atau jenis
pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan. Dalam Pasal 94 Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003, dijelaskan lebih lanjut kalau besaran komponen upah pokok sedikitnya 75%
dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap.
2. Tunjangan Tetap
Tunjangan tetap adalah suatu pembayaran yang dilakukan secara teratur dan diberikan pada pekerja
dan keluarganya. Tunjangan tetap dibayarkan bersama upah pokok, dan tidak berkaitan dengan
kehadiran atau kinerjanya dalam perusahaan. Tunjangan tetap dapat berupa berupa tunjangan istri,
tunjangan anak, tunjangan perumahan, dan lain-lain.
3. Tunjangan Tidak Tetap
Tunjangan tidak tetap adalah pembayaran yang diberikan secara langsung pada pekerja dan
keluarganya, serta tidak berkaitan dengan pekerja. Sesuai namanya, tunjangan ini dibayarkan secara
tidak tetap dan tidak bersamaan dengan upah pokok.

4. Potongan
Dalam komponen gaji, terdapat potongan yang mengurangi jumlah penghasilan. Potongan ini
biasanya terdiri dari pajak penghasilan atau PPh Pasal 21 dan iuran BPJS (Kesehatan maupun
Ketenagakerjaan). Untuk potongan PPh Pasal 21, ada komponen-komponennya penghitungannya
tersendiri agar mendapatkan besaran pajak tepat yang perlu disetor dan dilaporkan. Ada pula potongan
lainnya yang bersifat tidak tetap dan berhubungan dengan karyawan, misalnya potongan denda atas
keterlambatan, cicilan utang pada perusahaan, atau sanksi karena pelanggaran peraturan.

5. Upah Lembur
Upah lembur merupakan upah tambahan yang diberikan sebagai imbalan kerja yang dilakukan di luar
jam kerja resmi. Hal pemberian upah lembur ini tercantum dalam Pasal 78 ayat 1 Undang-Undang
Ketenagakerjaan. Besaran upah lembur dan waktu pembayarannya disesuaikan dengan kesepakatan
antara pihak perusahaan dan karyawan. Ada satu lagi komponen gaji lainnya yang dapat Anda
perhitungkan, yaitu bonus. Hal-hal yang termasuk dalam kategori bonus ini berupa tunjangan hari
raya, bonus prestasi atau kinerja, bonus tahunan, dan pembagian laba.

Anda mungkin juga menyukai