Anda di halaman 1dari 3

NAMA : L.M.

OKTASYAN TRISYAL ARDIANSYAH


NIM : B1 C1 22 094

A. Pengertian Biaya Tenaga Kerja Dan Cara Penggolongannya


Tenaga kerja sendiri adalah usaha fisik ataupun mental yang dikeluarkan oleh karyawan
untuk mengolah produk. Sedangkan biaya tenaga kerja adalah biaya yang dibebankan untuk
penggunaan tenaga kerja manusia tersebut. Di dalam perusahaan manufaktur, penggolongan kegiatan
tenaga kerja dilakukan berdasarkan fungsi pokok dalam organisasi perusahaan, kegiatan departemen
dalam perusahaan, jenis pekerjaannya, dan hubungannya dengan produk.Biaya tenaga kerja adalah
biaya yang dikeluarkan sebagai akibat pemanfaatantenaga kerja dalam melakukan produksi. Dalam
perusahaan penggolongan kegiatan kerja dapat dikelompokkanmenjadi empat penggolongan.

1. Fungsi Pokok dalam Perusahaan


Di perusahaan manufaktur, organisasi dibagi menjadi 3 yaitu produksi, pemasaran, dan juga
administrasi. Sehingga terdapat pembedaan antara tenaga kerja pabrik dan non-pabrik. Pembagian
atau pengelompokan tersebut dengan tujuan untuk membedakan antara biaya tenaga kerja yang
sebagai unsur harga pokok produksi (HPP) dan yang bukan. Oleh karena itu, biaya tenaga kerja yang
ada di perusahaan manufaktur dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut.
 Tenaga Kerja Bagian Produksi
Tenaga kerja bagian produksi adalah tenaga kerja yang secara langsung atau pun tidak ikut
berperan atau terlibat di dalam aktivitas produksi. Oleh karena itu, balas jasa yang diberikan
kepada tenaga kerja bagian produksi akan masuk dalam unsur harga pokok produksi (HPP)
yaitu sebagai biaya tenaga kerja langsung dan atau tidak langsung. Contoh dari biaya tenaga
kerja bagian produksi adalah sebagai berikut: gaji karyawan pabrik, biaya kesejahteraan
karyawan pabrik, upah lembur karyawan, pabrik, gaji manajer pabrik, dan upah mandor
pabrik.
 Tenaga Kerja Bagian Pemasaran
Tenaga kerja bagian pemasaran adalah tenaga kerja yang berkaitan dengan aktivitas distribusi
atau penjualan hasil produksi.Oleh karena itu, balas jasa yang diberikan kepada tenaga kerja
bagian pemasaran tidak masuk dalam unsur produksi, tapi masuk dalam unsur biaya
penjualan.Contoh dari biaya tenaga kerja bagian pemasaran adalah sebagai berikut: upah
karyawan pemasaran, biaya kesejahteraan karyawan pemasaran, biaya komisi pramuniaga,
dan gaji manajer pemasaran.
 Tenaga Kerja Bagian Umum dan Administrasi
Tenaga kerja bagian umum dan administrasi adalah tenaga kerja yang berkaitan dengan
aktivitas administrasi dan umum yang ada di kantor.Oleh karena itu, balas jasa yang diberikan
kepada tenaga kerja bagian umum dan administrasi ini akan dimasukkan dalam unsur biaya
umum dan administrasi.Contoh dari biaya tenaga kerja bagian umum dan administrasi adalah
sebagai berikut: gaji karyawan bagian akuntansi, gaji karyawan bagian personalia, dan gaji
karyawan bagian sekretariat.
2. Berdasarkan Hubungannya dengan Produk
Berdasarkan hubungannya dengan produk, tenaga kerja dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
sebagai berikut.
 Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam proses
pengolahan bahan baku menjadi barang jadi dalam aktivitas produksi.Oleh karena itu, imbal
jasa yang diberikan kepada tenaga kerja langsung masuk dalam unsur biaya produksi atau
dengan kata lain merupakan salah satu biaya produksi utama.
 Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang terlibat secara tidak langsung dalam
proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi, namun membantu dalam penyelesaian
produk jadi.Oleh karena itu, imbal jasa yang diberikan kepada tenaga kerja tidak langsung
masuk dalam biaya overhead pabrik atau biaya produksi tidak langsung.
3. Berdasarkan Kegiatan Departemen
Berdasarkan kegiatan suatu departemen, tenaga kerja bisa dikelompokkan menjadi 2, yaitu
sebagai berikut.
 Tenaga Kerja Departemen Produksi
Yang termasuk dalam tenaga kerja departemen produksi misalnya seperti, tenaga kerja
departemen pengolahan, tenaga kerja departemen penelitian, dan tenaga kerja departemen
penyempurnaan.
 Tenaga Kerja Departemen Non-Produksi
Yang termasuk dalam tenaga kerja departemen non-produksi misalnya seperti, tenaga kerja
departemen personalia, tenaga kerja departemen akuntansi, dan tenaga kerja departemen IT.
4. Berdasarkan Pendidikan atau Kemampuannya
Berdasarkan pendidikan atau kemampuannya, tenaga kerja dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis, yaitu sebagai berikut.
 Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang bisa meraih jabatannya dalam bekerja dengan
menggunakan pendidikan secara formal. Misalnya seperti tenaga ahli, manajer, auditor, dan
lain sebagainya.
 Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang bisa meraih jabatannya dalam bekerja dengan
adanya latihan atau ketrampilan yang diperoleh dari pendidikan non-formal.
 Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih adalah tenaga kerja yang tidak memiliki kemampuan
atau keahlian khusus. Pada umumnya sebagai tenaga kerja kasar yang diberi upah secara
harian.

B. Akuntansi Biaya Tenaga Kerja


Akuntansi biaya tenaga kerja pada umumnya dapat dikelompokkan menjadi 3 hal, yaitu
sebagai berikut.

1. Pencatatan dan Perhitungan Waktu Kerja


Aktivitas pertama yang harus dilakukan dalam akuntansi biaya tenaga kerja adalah pencatatan
dan perhitungan waktu kerja.Aktivitas ini dilakukan oleh bagian personalia dengan dibuatnya kartu
jam hadir bulanan atau bisa juga berdasarkan pada satuan produk yang dihasilkan oleh tenaga kerja
yang bersangkutan.
2. Perhitungan Jumlah Biaya Tenaga Kerja
Dari pencatatan dan juga perhitungan waktu kerja bisa digunakan sebagai dasar dalam
melakukan penyusunan daftar gaji, baik untuk tenaga kerja langsung atau pun tidak langsung, bagian
pemasaran, umum, dan administrasi.Berikut ini adalah contoh dari “daftar gaji dan upah” tenaga kerja
suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.

Berdasarkan daftar gaji/upah tersebut, secara umum bisa dibuat jurnal sebagai berikut.

 Gaji/upah dari daftar gaji.


 Pembayaran gaji dan upah.
 Membayar PPh karyawan dan asuransi tenaga kerja ke kantor kas negara dan kantor asuransi.
3. Pembebanan Biaya Tenaga Kerja
Jumlah gaji dan juga upah yang sudah dihitung oleh petugas yang membuat daftar gaji dan
upah, selanjutnya akan dialokasikan atau dibebankan ke setiap jenis biaya.
 Akun “BDP – biaya tenaga kerja langsung” digunakan untuk mencatat pembebanan atau
pengalokasian gaji dan upah tenaga kerja yang secara langsung berhubungan atau
mengerjakan proses produksi.
 Akun “BOP sesungguhnya” digunakan untuk mencatat pembebanan atau pengalokasian gaji
dan upah tenaga kerja yang tidak secara langsung menangani proses produksi, namun
menangani penyelesaian proses produksi.
 Akun “ Biaya pemasaran” digunakan untuk mencatat pembebanan gaji dan upah tenaga kerja
di bidang pemasaran atau distribusi output atau hasil produksi.
 Akun “Biaya administrasi dan umum” digunakan untuk mencatat pembebanan gaji dan upah
tenaga kerja di bidang administrasi dan umum.

C. Biaya-Biaya Yang Berhubungan Dengan Tenaga Kerja (Labor Related Costs)


1. Setup time
Seringkali terjadi sebuah pabrik memerlukan waktu dan sejumlah biaya untuk memulai
produksi. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memulai produksi disebut biaya pemula produksi (set
up costs). Biaya pemula produksi diperlukan pada waktu pabrik atau proses mulai dijalankan atau
dibuka kembali atau pada waktu produk baru perkenalkan. Biaya pemula produksi meliputi
pengeluaran-pengeluaran untuk pembuatan rancang bangun, penyusunan mesin dan peralatan,
latihan bagi karyawan dan kerugian-kerugian yang timbul akibat belum adanya pengalaman.
Ada tiga cara perlakuan terhadap biaya pemula produksi:

1. Dimasukkan ke dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung. Bila biaya pemula produksi
dapat diidentifikasikan pada pesanan tertentu, maka biaya ini seringkali dimasukkan dalam
kelompok biaya tenaga kerja langsung dan dibebankan langsung ke rekening Barang dalam
Proses.

2. Dimasukkan sebagai unsur biaya overhead pabrik. Biaya pemula produksi dapat
diperlakukan sebagai unsur biaya overhead pabrik.

3. Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan. Biaya pemula produksi dapat dibebankan
kepada pesanan tertentu, dalam kelompok biaya tersendiri, yang terpisah dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

2. Waktu Menganggur (idle Time)


Dalam mengolah produk seringkali terjadi hambatan-hambatan, kerusakan mesin atau
kekurangan pekerjaan. Hal ini menimbulkan waktu menganggur bagi karyawan. Biaya- biaya yang
dikeluarkan selama waktu menganggur ini diperlakukan sebagai overhead pabrik.

Anda mungkin juga menyukai