DOSEN:
NAMA KELOMPOPK:
UNIVERSITAS PAMULANG
2024
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada setiap Perusahaan tentu ada tenaga kerjanya untuk melakukan semua aktifitas
produksinya. Buruh atau tenaga kerja, merupakan salah satu factor produksi yang utama dan
selalu ada dalam Perusahaan, meskipun pada Perusahaan tersebut sudah digunakan mesin-
mesin. Mesin yang bekerja dalam Perusahaan tentu saja perlu ditangani oleh tenaga manusia,
meskipun mesin-mesin zaman sekarang sudah banyak yang bersifat otomatis, dan untuk itu
Perusahaan mengeluarkan biaya tenaga kerja untuk keperluan buruh atau sebagai balas jasa
yang diterima tenaga kerja. Untuk membiayai tenaga kerja dan mengefisienkan waktu dan
biaya Perusahaan maka sudah seharusnya Perusahaan menghitung biaya tenaga kerja agar
tidak dalam proses produksinya optimal.
Biaya ini harus dihitung sebelum Perusahaan melakukan aktifitas produksinya dan
biaya seperti ini sering disebut dengan Anggaran tenaga kerja Perusahaan. Perhitungan
anggaran biaya Perusahaan ini sangat bermanfaat sekali bagi Perusahaan karena untuk
mengoptimalisasikan dari segi biaya yang dikeluarkan Perusahaan juga akan berdampak pada
segi harga jual ke pasaran.
B. Tujuan Pembahasan
Dalam menganalisis anggaran biaya tenaga kerja tidak terlepas dari tujuan-tujuan
yang mengawali tersusunnya makalah ini diantaranya:
1. Mengetahui perbedaan antara tenaga kerja langsung dengan tenaga kerja tidak
langsung
2. Mengetahui manfaat perencanaan dan pengawasan dari anggaran tenaga kerja
3. Mengetahui perhitungan-perhitungan biaya tenaga kerja secara umum maupun
secara khusus.
BAB II
PEMBAHASAN
Apabila tenaga kerja jenis ini bekerja dalam lingkungan pabrik maka biaya yang
dikeluarkan untuk mereka dikelompokkan dalam penganggaran biaya pabrik.
JKSt = P x JSTKL
Contoh:
Data anggaran sebagai berikut:
Produski bulan febuari = 16.000 unit, dengan standar pemakaian tenaga kerja langsung =
2,5 jam per unit barang, tarif upah = Rp 100,00/jam.
Laporan pelaksanaan dan analisis variansi untuk data diatas adalah sebagai berikut:
Analisis variansi:
Penyimpanan efisiensi= (JTKL standar – JTKL actual) x tarif standar
= (37.500-37.000) x RP. 100,00 = Rp. 50,000,00
Penyimpangan upah = (tarif standar-tarif actual) x JTKL actual
= (Rp. 100,00 – Rp. 110,00) x 37.000 = (Rp. 370.000.00)
Total variansi = Rp.50.000.00 + (Rp.370.000.00) = (Rp.320.000)
Para pekerja akan bekerja buru-buru, sehingga kualitas barang kurang terjaga.
Para pekerja yang kurang terampil akan selalu memperoleh upah yang
rendah, akibatnya mereka kurang mempunyai semangat kerja.
3. Sistem upah dengan insentif
Yang menentukan besar kecilnya upah yang akan dibayar kepada masing-masing tenaga
kerja tergantung pada lamanya waktu bekerja. Jumlah unit yang dihasilkan ditambah
dengan insentif (tambahan upah) yang besar kecilnya didasarkan pada presntandi dan
keterampilan kerja pegawai.