Anda di halaman 1dari 15

ESTIMASI

BIAYA TENAGA KERJA


KELOMPOK 2 :
 Adi Chandra (2002040)
 Dedi Suhermawan (2002021)
 Elisa Fildza Renata (2002024)
 Jidan Kamaludin (2002030)
 Moch Helmi Irawan (2002031)
 Veni Anggi Yanti (2002037)
APA ITU ESTIMASI BIAYA TENAGA KERJA ?

Estimasi biaya tenaga kerja adalah suatu rencana biaya yang


merencanakan secara terperinci tentang jumlah jam kerja
karyawan dan biaya tenaga kerja untuk satu periode maupun
periode yang akan datang.
ESTIMASI BIAYA TENAGA KERJA
Estimasi biaya tenaga kerja merupakan rencana pembayaran biaya tenaga kerja di
dalam suatu periode tertentu yang dibutuhkan untuk memproduksi seluruh produk
yang direncanakan didalam suatu periode tertentu.

Estimasi biaya tenaga kerja, seperti halnya biaya bahan mentah hanya merencanakan
unsur tenaga kerja langsung. Dan seperti halnya biaya bahan mentah, biaya tenaga
kerja ini selalu dikaitkan dengan biaya produksi yang telah disusun sebelumnya. Biaya
tenaga kerja meliputi aspek yang luas sekali, sehingga perlu diperhitungkan secara
matang oleh pimpinan perusahaan.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN BIAYA TENAGA KERJA

PENCARIAN DAN PENARIKAN


KEBUTUHAN TENAGA KERJA 01 02
TENAGA KERJA

EVALUASI DAN SPESIFIKASI


LATIHAN BAGI TENAGA KERJA
03 04 PEKERJAAN BAGI PARA TENAGA
BARU
KERJA

GAJI DAN UPAH YANG HARUS


05 06 PENGAWASAN TENAGA KERJA
DITERIMA OLEH TENAGA KERJA
MANFAAT PENYUSUNAN BIAYA TENAGA KERJA

01 03
Penggunaan tenaga kerja Harga pokok produk dapat
lebih efisien dihitung secara tepat

02 04
Biaya tenaga kerja dapat
Sebagai alat pengawasan biaya
direncanakan dan diatur
tenaga kerja
secara lebih efisien
JENIS – JENIS TENAGA KERJA
Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)
Tenaga Kerja Tak Langsung (Indirect Labour)

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang pekerjaannya langsung berperan dalam proses
produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. Tenaga
kerja langsung merupakan tenaga manusia yang bekerja langsung mengolah produk, seperti : tukang
jahit dan buruh pabrik yang ikut serta dalam kegiatan proses produksi.

Tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja yang tidak langsung berperan diproses produksi dan
biayanya dikaitkan pada overhead pabrik. Adapun tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja
manusia yang ikut membantu menyelesaikan produk, seperti : mandor, manajer produksi dan lain -
lain.
CIRI – CIRI
TENAGA KERJA LANGSUNG

 Pekerjaannya dihubungkan langsung dengan produk akhir


 Besar kecilnya biaya langsung dihubungkan dengan kegiatan produksi
 Biaya yang dikeluarkan adalah biaya variable. Artinya biaya yang berubah - ubah sesuai
dengan perubahan kapasitas (volume).
 Contoh : jika 1 unit diperlukan biaya Rp. 1000,- maka jika 2 unit diperlukan biaya Rp. 2000,
Upah untuk tenaga kerja langsung disebut biaya tenaga kerja langsung (BTKL)
CIRI – CIRI
TENAGA KERJA TAK LANGSUNG
● Tempat bekerjanya tidak harus dalam pabrik tetapi dapat juga diluar pabrik
● Besar kecilnya biaya tidak secara langsung dihubungkan dengan kegiatan produksi
● Biaya yang dikeluarkan adalah semi variable. Artinya biaya-biaya yang mengalami
perubahan tetapi tidak secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan produksi.
● Contoh : dalam biaya listrik ada biaya abodemen yang bersifat tetap dan biaya KWH yang
bersifat variable.
● Upah untuk tenaga kerja tidak langsung disebut biaya tenaga kerja tidak langsung (BTKTL).
Biaya tenaga kerja langsung merupakan salah satu unsur dari biaya overhead pabrik (BOP).
PERSIAPAN DALAM PENYUSUNAN BIAYA TENAGA KERJA
Sebelum menyusun biaya tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu dasar
satuan utama yang digunakan untuk menghitungnya, diantaranya satuan hitung atas dasar : jam tenaga
kerja langsung (Direct Labor Hour) dan biaya tenaga kerja langsung (Direct Labor Cost).

Dalam persiapan penyusunan biaya ini terlebih dahulu dibuat manning table. Manning table, merupakan daftar
kebutuhan tenaga kerja yang menjelaskan :
 Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan.
 Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja tersebut pada berbagai tingkat kegiatan.
 Bagian-bagian yang membutuhkannya.

Manning table disusun sebagai hasil perkiraan langsung masing-masing kepala bagian. Perkiraan ini dapat dilakukan
dengan berdasarkan judgement saja, tetapi dapat pula dengan berdasarkan pengalaman-pengalaman pada waktu-
waktu yang lalu, dengan berpedoman pada tingkat kegiatan perusahaan.
PERSIAPAN DALAM PENYUSUNAN BIAYA TENAGA KERJA
Setelah itu lalu dihitung jam tenaga kerja untuk masing-masing jenis barang yang dihasilkan Jam tenaga kerja
langsung dapat dihitung dengan berbagai cara, diantaranya dengan analisa gerak dan waktu.
Analisa gerak yaitu pengamatan terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan dalamrangka proses produksi satu jenis
barang tertentu. Sedangkan analisa waktu yaitu perhitungan terhadap waktu yang dibutuhkan untuk setiap
gerakan yang dilakukan dalam rangka proses produksi.

Sebagai hasil dilakukannya analisa gerak dan waktu ini akan diperoleh waktu standar yang diperlukan untuk
menyelesaikan satu unit barang tertentu, yang dinyatakan dengan DLH (Direct Labor Hour). Anggaran tenaga kerja
merupakan perencanaan khusus tentang jam kerja langsung (DLH) dan biaya tenaga kerja langsung (DLC) menurut
waktu dan jenis barang yang diprodusir. Apabila memungkinkan biaya tenaga kerja dapat dibuat secara terpisah,
yakni : biaya jam kerja langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
ANGGARAN BIAYA JAM KERJA LANGSUNG

Anggaran ini adalah anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang jumlah jam kerja
yang dibutuhkan untuk mennyelesaikan produksi dan tentang standar pemakaian jam kerja,
yang terdapat dalam anggaran ini.
o Jumlah barang yang diproduksi
o Jumlah jam buruh langsung (DLH) untuk setiap jenis barang produksi
o Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung
o Jenis barang yang dihasilkan perusahaan
o Waktu produksi barang (bulanan atau kwartalan)

Cara perhitungan biaya jam kerja :

Biaya Jam kerja Langsung = Biaya Produksi x Standar Jam Kerja


CONTOH MEMBUAT ANGGARAN JAM KERJA LANGSUNG
Biaya Jam kerja Langsung = Biaya Produksi x Standar Jam Kerja
ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA

Setelah anggaran jam kerja langsung berikutnya adalah menyusun anggaran biaya tenaga
kerja yang dipakai untuk menentukan besarnya biaya tenaga kerja dan untuk menentukan
harga pokok produksi per unit, yang terdapat dalam anggaran ini :

Jenis barang yang di hasilkan


Bagian – bagian yang turut dalam proses produksi
Jumlah jam buruh (DLH) untuk setiap jenis barang
Waktu produksi barang (bulan atau kwartal)

Cara perhitungan biaya tenaga kerja :

Anggaran biaya tenaga kerja = Anggaran jam kerja x Tingkat Upah


CONTOH MEMBUAT ANGGARAN BIAYA
TENAGA KERJA LANGSUNG
Anggaran biaya tenaga kerja = Anggaran jam kerja x Tingkat Upah

Anda mungkin juga menyukai